Upload
fais-al-fatih
View
470
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
FIKIH WUDHU Fais al-Fatih
DALIL WUDHU
كم وأيديكم إلى المرافق يا أيها الذين آمنوا إذا قمتم إلى الصلة فاغسلوا وجوه
الكعبين وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki. (QS. Al-Maidah: 6)
DALIL WUDHU
صلة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ ال يقبل الل
Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu.
(HR. Bukhari : 6954 dan Muslim : 225)
KEUTAMAAN BERWUDHU
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang Allah gunakan untuk menghapus kesalahan dan mengangkat derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu ya Rasulullah” Beliau menjawab, “Menyempurnakan wudhu di hari yang sangat dingin, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat sesudah mengerjakan shalat. Itulah ribath (berjaga-jaga) di jalan Allah. Itulah ribath di jalan Allah. Itulah ribath di jalan Allah.” (HR. Muslim)
KEUTAMAAN BERWUDHU
“Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajah-wajah, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka karena bekas wudhu”. (HR. Bukhari & Muslim)
"Barang siapa yang berwudhu lalu membaguskannya, maka akan keluar kesalahan-kesalahannya dari badannya bahkan sampai keluar dari bawah kuku-kukunya". (HR. Muslim)
Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata:
بده أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له و أشهد أ ا ورسوله ن محمداkecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia sukai". (HR. Muslim)
RUKUN WUDHU
Niat
Membasuh wajah sekali
Membasuh kedua tangan
hingga siku
Mengusap kepala
Membasuh kedua kaki
beserta mata kaki
Berurutan
Rukun adalah ketentuan yang harus dipenuhi, dalam melakukan suatu
pekerjaan/ibadah. Bila tidak terpenuhi maka ibadah/pekerjaan
tersebut tidak sah.
NIAT
Niat berarti kehendak untuk mengerjakan sesuatu demi mendapatkan ridha Allah SWT dan melaksanakan perintah-Nya. Niat adalah amal hati murni dan lisan sama sekali tak mempunyai peranan di dalamnya. Oleh karena itu melafalkannya tidak disyariatkan.
مال بالن يات وإنما لكل امرئ ما نوىإنما األ
“Sesungguhnya amal bergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan memperoleh sesuatu berdasarkan apa yang diniatkannya..” (HR. Bukhari dan Muslim)
MEMBASUH WAJAH SEKALI
Membasuh berarti mengalirkan air. Batas wajah adalah dimulai dari bagian dahi hingga bagian bawah jenggot. Sedangkan lebarnya adalah dari cuping telinga kanan hingga cuping telinga kiri.
MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA KEDUA SIKU
MENGUSAP KEPALA
Mengusap berarti membasahi dengan tangan. Menggerakkan tangan pada bagian kepala.
MEMBASUH KEDUA KAKI
Membasuh kedua kaki beserta mata kaki.
BERURUTAN
Dilakukan secara berurutan.
Niat
Membasuh wajah sekali
Membasuh kedua tangan hingga siku
Mengusap kepala
Membasuh kedua kaki
beserta mata kaki
Berurutan
SUNNAH WUDHU
Membaca basmalah
Memakai siwakMembasuh kedua telapak tangan
Berkumur Instinsyaq
Menyela-nyela janggut
Menyela-nyela jari jemari
Membasuh sebanyak 3 kali
Memulai dengan bagian yang
kanan
Berturut-turut, tanpa jeda (Muwallah)
Mengusap kedua telinga
Membasuh muka dan kaki melebihi ukuran semestinya
Menghemat airBerdo’a
sesudahnya
Shalat sunnah 2 raka’at
sesudahnya
Sunnah dalam lingkup ilmu Fiqih, adalah perkara yang seorang
muslim akan mendapat pahala jika melakukannya, dan tidak
mendapat dosa jika meninggalkannya.
MEMAKAI SIWAK
“Tidak sah shalat seseorang yang tak berwudhu, dan tidak sah wudhu orang yang tidak membaca basmalah saat ia akan memulainya.” (HR. Abu Dawud)
MEMBACA BASMALAH
“Kalau tak khawatir akan membebani umatku, tentu aku sudah perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan berwudhu.” (HR. Malik)
Dari Aus bin Abi Aus ra, “Saya melihat Rasulullah berwudhu. Lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)
MEMBASUH KEDUA TELAPAK TANGAN DI AWAL WUDHU
BERKUMUR DAN MENGHISAP AIR MELALUI HIDUNG (INSTINSYAQ)
“Jika kamu berwudhu, berkumurlah!” (HR. Abu Dawud dan Baihaqi)
“Bila seseorang dari kamu berwudhu, hendaklah ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu mengeluarkannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
MENYELA-NYELA JANGGUTDari Utsman ra, “Nabi SAW biasa menyela-nyela janggutnya (pada saat berwudhu).”
MENYELA-NYELA JARI JEMARI
“Bila kamu berwudhu, sela-selailah jari jemari tangan dan kakimu.” (HR. Ahmad)
MEMBASUH SEBANYAK 3 KALI
Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, “Seorang pria Badui menghadap Nabi dan menanyakan wudhu kepadanya. Maka beliau memperlihatkan tiap-tiap gerakannya sebanyak 3 kali. Beliau lantas mengatakan, ‘Beginilah wudhu yang benar. Orang yang menambah-nambahnya benar-benar telah berbuat jahat, melampaui batas dan bertindak semena-mena.’” (HR. Ahmad dan Nasa’i)
MEMULAI DARI BAGIAN YANG KANAN
Aisyah ra menuturkan, “Rasulullah SAW suka memulai dengan anggota badan bagian yang kanan saat memakai sandal, menyisir rambut, bersuci dan saat mengerjakan segala sesuatu.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
BERTURUT-TURUT, TANPA JEDA
Berturut-turut bermakna membasuh sebagian anggota secara langsung setelah membasuh anggota badan lainnya. Tidak boleh menyela wudhunya dengan suatu perbuatan yang dianggap tidak berkaitan dengan aktivitas wudhu.
MEMBASUH KEDUA TELINGA
Miqdam bin Ma’dikarib ra menuturkan, “Ketika berwudhu, Rasulullah mengusap kepalanya serta bagian dalam dan bagian luar telinganya. Beliau juga memasukkan jarinya ke dalam lubang telinganya.” (HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi
MEMBASUH MUKA DAN KAKI MELEBIHI UKURAN SEMESTINYANabi SAW bersabda, “Umatku akan datang pada hari kiamat dengan wajah dan kaki yang bercahaya karena bekas wudhu.”
Abu Hurairah ra kemudian berkata, “Karena itu, barangsiapa yang bisa menambah cahayanya, hendaklah ia melakukannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
MENGHEMAT AIR
Anas ra berkata, “Nabi mandi dengan air sebanyak satu sha’ hingga lima mud air dan berwudhu dengan air sebanyak satu mud.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
1 sha’ = 6,75 liter | 1 mud = 0,6875 liter (± 1 botol air mineral sedang)
BERDO’A SESUDAHNYA
Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata:
بده أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له و أشهد أ ا ورسوله ن محمدا
kecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia sukai". (HR. Muslim)
SHALAT SUNNAH 2 RAKA’AT SESUDAHNYA
Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra, “Bilal, ceritakan kepadaku amalan apa yang paling kamu harapkan dalam Islam, karena aku mendengarkan suara sandalmu di dalam surga.”
Bilal menjawab, “Aku tak punya amal yang bisa ku harapkan. Hanya saja, setiap selesai bersuci, baik di waktu siang maupun malam, aku selalu mengerjakan shalat sunnah yang memang ditakdirkan Allah untuk kukerjakan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU
• air kencing
• tinja
• kentut
• mani
• wadi (air berwarna putih dan kental, keluar setelah buang air kecil)
• madzi (air berwarna putih, lengket yang keluar saat memikirkan tentang seks)
Segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur
Tidur lelap yang menghilangkan kesadaran
Hilang akal (Gila, pingsan, mabuk)
Menyentuh kemaluan tanpa penghalang
PERKARA YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU
Menyentuh wanita tanpa penghalang
Keluarnya darah dari jalan yang tak biasa (luka, bekam, mimisan)
Muntah
Memandikan mayit
KAPAN WAJIB BERWUDHU?
Shalat wajib maupun sunnah
Tawaf di Baitullah
Menyentuh Qur’an
KAPAN SUNNAH BERWUDHU?
Berzikir
Menjelang tidur
Sebelum mandi wajib maupun sunnah
Mengulang persetubuhan dengan istri
Memperbaharui wudhu setiap kali akan shalat
BEBERAPA PENGETAHUAN YANG PENTING
Perkataan yang mubah ketika berwudhu adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak ada satu pun hadits yang melarangnya
Doa yang dibaca ketika membasuh anggota wudhu adalah bathil, tidak ada dasarnya sama sekali
Andai orang yang berwudhu ragu dengan jumlah basuhannya, ia harus memilih jumlah yang diyakininya, yaitu jumlah yang paling sedikit
Adanya penghalang pada anggota badan bisa menyebabkan tidak sahnya wudhu. Sedangkan zat pewarna tidak berpengaruh sama sekali
Orang yang telah berwudhu diperbolehkan mengelap anggota tubuhnya dengan sapu tangan atau yang sejenisnya
SUMBER UTAMA
Sulaiman Al-Faifi. 2013. Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq. Jakarta: Ummul Qura