26
FIKIH WUDHU Fais al-Fatih

Fikih Wudhu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fikih Wudhu

FIKIH WUDHU Fais al-Fatih

Page 2: Fikih Wudhu

DALIL WUDHU

كم وأيديكم إلى المرافق يا أيها الذين آمنوا إذا قمتم إلى الصلة فاغسلوا وجوه

الكعبين وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu

sampai dengan kedua mata kaki. (QS. Al-Maidah: 6)

Page 3: Fikih Wudhu

DALIL WUDHU

صلة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ ال يقبل الل

Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu.

(HR. Bukhari : 6954 dan Muslim : 225)

Page 4: Fikih Wudhu

KEUTAMAAN BERWUDHU

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang Allah gunakan untuk menghapus kesalahan dan mengangkat derajat?” Para sahabat menjawab, “Tentu ya Rasulullah” Beliau menjawab, “Menyempurnakan wudhu di hari yang sangat dingin, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat sesudah mengerjakan shalat. Itulah ribath (berjaga-jaga) di jalan Allah. Itulah ribath di jalan Allah. Itulah ribath di jalan Allah.” (HR. Muslim)

Page 5: Fikih Wudhu

KEUTAMAAN BERWUDHU

“Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajah-wajah, tangan-tangan dan kaki-kaki mereka karena bekas wudhu”. (HR. Bukhari & Muslim)

"Barang siapa yang berwudhu lalu membaguskannya, maka akan keluar kesalahan-kesalahannya dari badannya bahkan sampai keluar dari bawah kuku-kukunya". (HR. Muslim)

Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata:

بده أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له و أشهد أ ا ورسوله ن محمداkecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia sukai". (HR. Muslim)

Page 6: Fikih Wudhu

RUKUN WUDHU

Niat

Membasuh wajah sekali

Membasuh kedua tangan

hingga siku

Mengusap kepala

Membasuh kedua kaki

beserta mata kaki

Berurutan

Rukun adalah ketentuan yang harus dipenuhi, dalam melakukan suatu

pekerjaan/ibadah. Bila tidak terpenuhi maka ibadah/pekerjaan

tersebut tidak sah.

Page 7: Fikih Wudhu

NIAT

Niat berarti kehendak untuk mengerjakan sesuatu demi mendapatkan ridha Allah SWT dan melaksanakan perintah-Nya. Niat adalah amal hati murni dan lisan sama sekali tak mempunyai peranan di dalamnya. Oleh karena itu melafalkannya tidak disyariatkan.

مال بالن يات وإنما لكل امرئ ما نوىإنما األ

“Sesungguhnya amal bergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan memperoleh sesuatu berdasarkan apa yang diniatkannya..” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 8: Fikih Wudhu

MEMBASUH WAJAH SEKALI

Membasuh berarti mengalirkan air. Batas wajah adalah dimulai dari bagian dahi hingga bagian bawah jenggot. Sedangkan lebarnya adalah dari cuping telinga kanan hingga cuping telinga kiri.

MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA KEDUA SIKU

Page 9: Fikih Wudhu

MENGUSAP KEPALA

Mengusap berarti membasahi dengan tangan. Menggerakkan tangan pada bagian kepala.

MEMBASUH KEDUA KAKI

Membasuh kedua kaki beserta mata kaki.

Page 10: Fikih Wudhu

BERURUTAN

Dilakukan secara berurutan.

Niat

Membasuh wajah sekali

Membasuh kedua tangan hingga siku

Mengusap kepala

Membasuh kedua kaki

beserta mata kaki

Berurutan

Page 11: Fikih Wudhu

SUNNAH WUDHU

Membaca basmalah

Memakai siwakMembasuh kedua telapak tangan

Berkumur Instinsyaq

Menyela-nyela janggut

Menyela-nyela jari jemari

Membasuh sebanyak 3 kali

Memulai dengan bagian yang

kanan

Berturut-turut, tanpa jeda (Muwallah)

Mengusap kedua telinga

Membasuh muka dan kaki melebihi ukuran semestinya

Menghemat airBerdo’a

sesudahnya

Shalat sunnah 2 raka’at

sesudahnya

Sunnah dalam lingkup ilmu Fiqih, adalah perkara yang seorang

muslim akan mendapat pahala jika melakukannya, dan tidak

mendapat dosa jika meninggalkannya.

Page 12: Fikih Wudhu

MEMAKAI SIWAK

“Tidak sah shalat seseorang yang tak berwudhu, dan tidak sah wudhu orang yang tidak membaca basmalah saat ia akan memulainya.” (HR. Abu Dawud)

MEMBACA BASMALAH

“Kalau tak khawatir akan membebani umatku, tentu aku sudah perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan berwudhu.” (HR. Malik)

Page 13: Fikih Wudhu

Dari Aus bin Abi Aus ra, “Saya melihat Rasulullah berwudhu. Lalu beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali.” (HR. Ahmad dan Nasa’i)

MEMBASUH KEDUA TELAPAK TANGAN DI AWAL WUDHU

Page 14: Fikih Wudhu

BERKUMUR DAN MENGHISAP AIR MELALUI HIDUNG (INSTINSYAQ)

“Jika kamu berwudhu, berkumurlah!” (HR. Abu Dawud dan Baihaqi)

“Bila seseorang dari kamu berwudhu, hendaklah ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu mengeluarkannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

MENYELA-NYELA JANGGUTDari Utsman ra, “Nabi SAW biasa menyela-nyela janggutnya (pada saat berwudhu).”

Page 15: Fikih Wudhu

MENYELA-NYELA JARI JEMARI

“Bila kamu berwudhu, sela-selailah jari jemari tangan dan kakimu.” (HR. Ahmad)

MEMBASUH SEBANYAK 3 KALI

Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, “Seorang pria Badui menghadap Nabi dan menanyakan wudhu kepadanya. Maka beliau memperlihatkan tiap-tiap gerakannya sebanyak 3 kali. Beliau lantas mengatakan, ‘Beginilah wudhu yang benar. Orang yang menambah-nambahnya benar-benar telah berbuat jahat, melampaui batas dan bertindak semena-mena.’” (HR. Ahmad dan Nasa’i)

Page 16: Fikih Wudhu

MEMULAI DARI BAGIAN YANG KANAN

Aisyah ra menuturkan, “Rasulullah SAW suka memulai dengan anggota badan bagian yang kanan saat memakai sandal, menyisir rambut, bersuci dan saat mengerjakan segala sesuatu.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

BERTURUT-TURUT, TANPA JEDA

Berturut-turut bermakna membasuh sebagian anggota secara langsung setelah membasuh anggota badan lainnya. Tidak boleh menyela wudhunya dengan suatu perbuatan yang dianggap tidak berkaitan dengan aktivitas wudhu.

Page 17: Fikih Wudhu

MEMBASUH KEDUA TELINGA

Miqdam bin Ma’dikarib ra menuturkan, “Ketika berwudhu, Rasulullah mengusap kepalanya serta bagian dalam dan bagian luar telinganya. Beliau juga memasukkan jarinya ke dalam lubang telinganya.” (HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi

MEMBASUH MUKA DAN KAKI MELEBIHI UKURAN SEMESTINYANabi SAW bersabda, “Umatku akan datang pada hari kiamat dengan wajah dan kaki yang bercahaya karena bekas wudhu.”

Abu Hurairah ra kemudian berkata, “Karena itu, barangsiapa yang bisa menambah cahayanya, hendaklah ia melakukannya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Page 18: Fikih Wudhu

MENGHEMAT AIR

Anas ra berkata, “Nabi mandi dengan air sebanyak satu sha’ hingga lima mud air dan berwudhu dengan air sebanyak satu mud.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

1 sha’ = 6,75 liter | 1 mud = 0,6875 liter (± 1 botol air mineral sedang)

Page 19: Fikih Wudhu

BERDO’A SESUDAHNYA

Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata:

بده أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له و أشهد أ ا ورسوله ن محمدا

kecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia sukai". (HR. Muslim)

Page 20: Fikih Wudhu

SHALAT SUNNAH 2 RAKA’AT SESUDAHNYA

Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra, “Bilal, ceritakan kepadaku amalan apa yang paling kamu harapkan dalam Islam, karena aku mendengarkan suara sandalmu di dalam surga.”

Bilal menjawab, “Aku tak punya amal yang bisa ku harapkan. Hanya saja, setiap selesai bersuci, baik di waktu siang maupun malam, aku selalu mengerjakan shalat sunnah yang memang ditakdirkan Allah untuk kukerjakan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Page 21: Fikih Wudhu

PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU

• air kencing

• tinja

• kentut

• mani

• wadi (air berwarna putih dan kental, keluar setelah buang air kecil)

• madzi (air berwarna putih, lengket yang keluar saat memikirkan tentang seks)

Segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur

Tidur lelap yang menghilangkan kesadaran

Hilang akal (Gila, pingsan, mabuk)

Menyentuh kemaluan tanpa penghalang

Page 22: Fikih Wudhu

PERKARA YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

Menyentuh wanita tanpa penghalang

Keluarnya darah dari jalan yang tak biasa (luka, bekam, mimisan)

Muntah

Memandikan mayit

Page 23: Fikih Wudhu

KAPAN WAJIB BERWUDHU?

Shalat wajib maupun sunnah

Tawaf di Baitullah

Menyentuh Qur’an

Page 24: Fikih Wudhu

KAPAN SUNNAH BERWUDHU?

Berzikir

Menjelang tidur

Sebelum mandi wajib maupun sunnah

Mengulang persetubuhan dengan istri

Memperbaharui wudhu setiap kali akan shalat

Page 25: Fikih Wudhu

BEBERAPA PENGETAHUAN YANG PENTING

Perkataan yang mubah ketika berwudhu adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak ada satu pun hadits yang melarangnya

Doa yang dibaca ketika membasuh anggota wudhu adalah bathil, tidak ada dasarnya sama sekali

Andai orang yang berwudhu ragu dengan jumlah basuhannya, ia harus memilih jumlah yang diyakininya, yaitu jumlah yang paling sedikit

Adanya penghalang pada anggota badan bisa menyebabkan tidak sahnya wudhu. Sedangkan zat pewarna tidak berpengaruh sama sekali

Orang yang telah berwudhu diperbolehkan mengelap anggota tubuhnya dengan sapu tangan atau yang sejenisnya

Page 26: Fikih Wudhu

SUMBER UTAMA

Sulaiman Al-Faifi. 2013. Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq. Jakarta: Ummul Qura