18
ABORSI

Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

ABORSI

Pengertian Aborsi

• Aborsi (abortus) adalah berakhirnya suatu kehamilan (akibat faktor tertentu) pada atau sebelum kehamilan itu berusia 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan (Lily Yulaikah, 2008: 72).

• Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin. Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan).

Alasan-Alasan untuk Melakukan Aborsi

Berdasarkan alasan medis, aborsi boleh dilakukan jika jiwa sang ibu mengalami ancaman bahaya jika kehamilan dilanjutkan, seperti :

• Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai dengan perdarahan yang terus menerus, atau jika janin telah meninggal (missed abortion).

• Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.• Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.• Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya kanker serviks• Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.• Telah berulang kali mengalami operasi caesar.• Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang mengandung, misalnya penyakit jantung organik

dengan kegagalan jantung, hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru aktif, toksemia gravidarum yang berat.

• Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes yang tidak terkontrol yang disertai komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain-lain.

• Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat.• Hiperemesis gravidarum yang berat, dan chorea gravidarum.• Gangguan jiwa

Lanjutan…

Berdasarkan alasan kriminalitas, aborsi terjadi karena kehadiran janin tidak diharapkan dan dikawatirkan dapat membawa rasa malu bagi sang calon oarng tua, ada beberapa alasan yang menyebabkan hal ini terjadi:

• Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.• Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk

punya anak lagi.• Kehamilan di luar nikah.• Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban

ekonomi keluarga.• Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin

cacat.• Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan

antar keluarga).• Kegagalan kontrasepsi.

Aborsi Menurut Pandangan Islam

Dalam istilah syari’at, aborsi adalah kematian janin atau keguguran sebelum sempurna, walaupun janin belum mencapai usia enam bulan. Dapat disimpulkan bahwa aborsi secara syari’at tidak melihat kepada usia kandungan, namun melihat kepada kesempurnaan bentuk janin tersebut.

Klasifikasi AbortusAbortus (al-Ijhaadh) dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis:

• Al-Ijhaadh at-Tilqaa’i (Abortus spontanea) Yaitu proses alami yang dilakukan rahim untuk mengeluarkan janin yang tidak mungkin sempurna unsur-unsur kehidupan padanya. Bisa jadi ini terjadi dengan sebab kecacatan besar yang terkena penyakit beragam seperti diabetes atau lainnya.

• Al-Ijhaadh al-’Ilaaji (Abortus Provokatus Medisinalis) Adalah abortus (keguguran) yang sengaja dilakukan para medis (dokter) demi menyelamatkan nyawa ibu; yang dalam keadaan sangat jarang bahwa kehamilannya dapat berlanjut dengan selamat.

• Al-Ijhaadh al-Ijtimaa-i (Abortus Provokatus Kriminalis) Adalah aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal). Tujuannya hanya untuk tidak melahirkan bayi atau untuk menjaga penampilan atau menutup aib dan sejenisnya. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan berbagai cara termasuk dengan alat-alat atau obat-obat tertentu.

Mengapa Aborsi di Haramkan dalam Hukum Al-Quran?

Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam. Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang membunuh sesama manusia adalah sangat mengerikan. Berikut ini merupakan alasan dalam Al-Quran yang mengharamkan tindakan aborsi.

• Manusia berapapun kecilnya adalah ciptaan Allah yang mulia.

• Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.

• Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang.

• Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah.

• Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita.

• Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah.

• Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.

Aborsi Menurut Pandangan Agama Kristen

Sama halnya dengan islam, agama Kristen pun melarang keras tindakan aborsi. Kitab suci umat kristiani menjelaskan beberapa hal mengenai tindakan aborsi diantaranya :

• Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa.

• Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.• Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan. • Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia

dikorbankan. Apapun alasannya. • Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya.

Aborsi Menurut Pandangan Agama Katholik

• Gereja mengajak pengikutnya untuk menghormati hidup manusia sejak dari awal, oleh karena itu dapat dikatakan dengan tegas, Katholik pun menolak adanya pengguguran.

• Katolik menolak dengan tegas abortus atau pengguguran dengan cara dan alasan apa pun. Sekalipun aborsi itu dilakukan dengan alasan kesehatan dari si ibu. Atau karena rasa belas kasihan karena melihat anak yang akan dilahirkan itu nanti cacat (cacat fisik atau cacat mental) sehingga dianggap tidak memiliki masa depan yang baik kecuali penderitaan. Bahkan katolik juga menolak aborsi terhadap bayi yang dikandung akibat kecelakaan (ibu diperkosa atau hasil pergaulan bebas dan sebagainya). Tidak ada satu orang pun yang berhak mengambil jiwa seseorang, sekalipun ia masih manusia kecil dalam kandungan.

• Sanksi aborsi termuat dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja no. 1398, yaitu berupa ekskomunikasi otomatis, atau pengucilan dari kehidupan Gereja.

Aborsi Menurut Pandangan Agama Hindu

• Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut “Himsa karma” yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa. Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai “menghilangkan nyawa” mendasari falsafah “atma” atau roh yang sudah berada dan melekat pada jabang bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum sempurna seperti tubuh manusia.

• Dalam Hindu perbuatan aborsi disetarakan dengan menghilangkan nyawa. Kitab-kitab suci Hindu antara lain Rgveda 1.114.7 menyatakan: “Ma no mahantam uta ma no arbhakam” artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi. Atharvaveda X.1.29: “Anagohatya vai bhima” artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa. Dan Atharvaveda X.1.29: “Ma no gam asvam purusam vadhih” artinya: Jangan membunuh manusia dan binatang.

Aborsi Menurut Pandangan Agama Budha

• Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Dari sudut pandang Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan.

• Umat Buddha terdiri dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu.

• Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma buruk.

Resiko AborsiRisiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;

• Kematian mendadak karena pendarahan hebat.• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.• Rahim yang sobek (Uterine Perforation).• Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak

berikutnya.• Kanker indung telur (Ovarian Cancer).• Kanker leher rahim (Cervical Cancer).• Kanker hati (Liver Cancer).• Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya

dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.• Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).• Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).• Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Oleh sebab itu, yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar.

Efek Samping Aborsi

• Efek Jangka Pendek

o Rasa sakit yang inteno Terjadi kebocoran uteruso Pendarahan yang banyako Infeksio Bagian bayi yang tertinggal di

dalamo Shock/Komao Merusak organ tubuh laino Kematian

• Efek Jangka Panjang

o Tidak dapat hamil kembalio Keguguran Kandungano Kehamilan Tubalo Kelahiran Prematuro Gejala peradangan di bagian

pelviso Hysterectom

Tha

nk

Yo

u