23
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI Oleh : SOPHIA 09120302019 NURLINDA 09120302017 RAHMAT RIZKI 09120302011 ABDUL RASYID 09120302013 M. YULIANDRI 09120302015 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

  • Upload
    envapya

  • View
    159

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Oleh : SOPHIA 09120302019 NURLINDA 09120302017 RAHMAT RIZKI 09120302011

ABDUL RASYID 09120302013 M. YULIANDRI 09120302015

KOMPUTERISASI AKUNTANSIFAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA2013

Page 2: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Globalisasi, pertama kali digunakan oleh Theodore Levitt tahun

1985 yang menunjuk pada politik-ekonomi, khususnya politik

perdagangan bebas dan transaksi keuangan. Dewasa ini globalisasi

sudah tidak mungkin dihindari, globalisasi bisa diartikan sebagai suatu

proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara

saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama

lain yang melintasi tanpa batas negara, untuk itulah kita harus siap

dengan konsekuensi yang di bawa oleh arus globalisasi.

Page 3: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Di satu sisi globalisasi membawa dampak positif tetapi di sisi lain globalisasi juga

membawa dampak negatif. Dampak negatif gobalisasi seperti pola hidup

konsumtif, kesenjangan sosial, sikap individualistik, dan gaya hidup kebarat-baratan

sudah banyak terlihat pada masyarakat Indonesia, bahkan mulai merambah ke

kehidupan masyarakat pedesaan yang biasanya sedikit terisolir dari

perkembangan zaman. Tentu kondisi ini adalah bentuk kehidupan yang

bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang menjunjung

tinggi kebersamaan, gotong-royong, keadilan dan nilai positif lainnya. Meskipun

dalam kenyataannya Pancasila juga sebagai ideologi terbuka, yang berinteraksi

dengan perkembangan zaman tetapi kehidupan yang hedonis, kapitalis, individualis

yang disebarkan melalui globalisasi bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang

dianut Indonesia. Untuk itu relevansi Pancasila sebagai ideologi terbuka yang nilai-

nilai maupun cita-citanya tidak dipaksakan dari luar patut ditinjau lagi.

Page 4: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

B. Rumusan Masalah

Bagaimana relevansi (keterkaitan) Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi?

Page 5: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

BAB IIPEMBAHASAN

A. Globalisasi

Apa yang sebenarnya dimaksud dengan globalisasi? Ada beragam definisi yang dapat kita

temukan berkaitan dengan pertanyaan tersebut. Dalam situs wikipedia, globalisasi adalah

sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan

antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,

budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara

menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu,

antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi

satu sama lain yang melintasi batas negara. Dalam pengertian

tersebut, wikipedia menambahkan bahwa globalisasi mempunyai banyak karakteritik yang

sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah tersebut sering dipertukarkan. Namun,

istilah globalisasi sering dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Page 6: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Sementara itu, Riza Noer Arfani, akademisi Hubungan

Internasional Universitas Gajah Mada (UGM)

menyatakan globalisasi adalah kecenderungan umum

terintegrasinya kehidupan masyarakat domestik/lokal

ke dalam komunitas global di berbagai bidang.

Singkatnya, komunitas domestik atau lokal kini adalah

bagian dari rantai perdagangan, pertukaran ide dari

perusahaan transnasional.

Page 7: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

B. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila memiliki dua hal yang harus dimiliki oleh ideologi yang terbuka yaitu cita – cita ( nilai ) yang bersumber dari kehidupan budaya masyarakat itu sendiri. Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri bukan bangsa lain. Pancasila merupakan wadah atau sarana yang dapat mempersatukan bangsa itu sendiri karena memiliki falsafah dan kepribadian yang mengandung nilai-nilai luhur dan hukum. Pancasila juga dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki fleksibel (keluwesan) kelenturan, kepekaan kepada perkembangan jaman. Sehingga nilai-nilai Pancasila tidak akan berubah dari zaman ke zaman. Dan Pancasila harus memiliki kesinambungan atau saling interaksi dengan masyarakatnya.

Page 8: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Maka, apa yang menjadi tujuan negara dapat tercapai tanpa

adanya pertentangan. Semua orang tanpa terkecuali harus

mengerti dan paham tentang tujuan yang ada dalam

Pancasila tersebut. Dengan demikian secara konseptual,

Pancasila adalah ideologi, kuat, tangguh, bermutu tinggi dan

tentunya menjadi acuan untuk semangat bangsa Indonesia.

Page 9: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Bukti Pancasila adalah ideologi terbuka :• Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita –

cita masyarakat IndonesiaTekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan nasional

• Pengalaman sejarah bangsa Indonesia• Terjadi atas dasar keinginan bangsa ( masyarakat ) Indonesia

sendiri tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang

• Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai – nilai Pancasila

• Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.

Page 10: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Faktor Pendorong Keterbukaan Idelogi Pancasila

• Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :

• Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.

• Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan cenderung meredupkan perkembangan dirinya.

• Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.• Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai

dasar Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Page 11: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma-norma dasar Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah, karena itu adalah pilihan dan hasil kesepakatan bangsa Indonesia yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.

• Kebenaran pola pikir seperti yang terurai di atas adalah sesuai dengan ideologi yang memiliki tiga dimensi penting yaitu Dimensi Realitas, Dimensi Idealisme dan Dimensi Fleksibilitas.

Page 12: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

C. Pancasila dan Globalisasi

• Menurut Soediman Kartohadiprodjo seperti diungkapkan Sutrisno, intisari filsafat Pancasila adalah kekeluargaan. Dalam Pancasila terdapat suatu kesatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan. Hal tersebut muncul dalam Pancasila sebagai representasi dari nilai-nilai adat di antara suku-suku yang ada di Indonesia. Setiap suku rupanya memang selalu menerapkan asas kekeluargaan yang tercermin dalam bagaimana anggota suku menjalani kesehariannya.

• Hal tersebut tentu sangat berseberangan dengan pandangan kapitalis. lihatlah bagaimana sistem pasar bebas bekerja sebagai produk dari kapitalisme dan pada akhirnya sistem pasar bebas hanya menguntungkan individu-individu tertentu.

Page 13: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Lalu, bagaimana Pancasila menanggapi tekanan arus globalisasi?. A.M.W Pranarka melihat adanya tiga kapasitas Pancasila yang pokok. Pertama, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai ke- indonesiaan yang telah berkembang secara akulturatif selama ribuan tahun. Ini berarti bahwa Pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang diwarisi secara turun-temurun oleh setiap masyarakat Indonesia. Kedua, Pancasila sebagai dasar negara atau asas kerohanian negara di mana kapasitas ini menjadi acuan disusunnya Undang-Undang Dasar negara dan dijabarkan ke dalam berbagai konstitusi lainnya. Ketiga, Pancasila sebagai ideologi nasional berarti segenap warga negara memiliki keniscayaan untuk menghayati nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 14: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Sebagai sebuah ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan dikembangkan sebagai ideologi terbuka sejalan dengan keterbukaan budaya. Dengan demikian, Pancasila berciri dinamis, mau menerima berbagai unsur lokal dan modern sejauh tidak bertentangan dengan sila-silanya.Dalam pengertian tersebut, Pancasila menjadi sebuah gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi.

Page 15: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dalam Era Globalisasi

Dari beberapa uraian di atas, intinya ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika internal. Itu artinya bahwa bagaimanapun keadaan zaman, bagaimanapun perkembangan yang ada di dunia, Pancasila akan selalu relevan. Demikian pula dengan adanya globalisasi, Ideologi Pancasila bersifat terbuka dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sebab memiliki kemampuan berinteraksi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pemikiran baru yang relevan dengan perubahan zaman karena pada dasarnya Pancasila bersifat open minded (terbuka) terhadap perkembangan zaman.

Page 16: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Akan tetapi ciri khas dari ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak

dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan

budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsensus (kesepakatan) masyarakatnya,

tidak diciptakan oleh Negara, melainkan ditemukan dalam masyarakatnya sendiri. Inilah

yang perlu digaris bawahi dari keterbukaan yang dimaksud dalam Pancasila.

Keterbukaan yang dimaksud dalam Pancasila tidak berarti bahwa apapun yang terjadi

dalam perkembangan zaman akan diterima begitu saja. Melainkan harus dipilah-pilah

terlebih dahulu mana yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia mana yang

tidak. Karena sejatinya ide globalisasi merupakan hasil pemikiran barat, dimana

kehidupan masyarakat barat pun banyak yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa

Indonesia sebagai masyarakat timur. Sehingga tidaklah benar jika dengan alasan Ideologi

Pancasila bersifat terbuka sehingga kita memasukkan segala hal dalam kehidupan kita.

Page 17: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

• Namun apa yang terjadi sekarang, Pancasila sebagai sebuah ideologi hanya seperti sebuah formalitas. Ia ada hanya menjadi sebuah pelengkap, tetapi perjalanan hidup masyarakatnya sendiri terkadang jauh dari nilai-nilai Pancasila. Terkadang bukan salah masyarakat sendiri, tetapi juga salah pemerintah yang kurang menanamkan dan memberi teladan penerapan nilai-nilai Pancasila pada masyarakatnya. Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi yang semakin memudahkan manusia untuk berinteraksi dengan masyarakat luar, masuknya paham, nilai, pandangan, doktrin yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk tanpa tameng-tameng. Maka tidaklah mengherankan bila dengan alasan globalisasi kini masyarakat Indonesia berperilaku jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.

Page 18: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Jadi, pada hakikatnya sampai kapanpun Pancasila akan tetap relevan dengan perkembangan zaman, hanya saja tingkat relevan atau tidaknya tergantung nilai-nilai yang terkadung di dalamnya diamalkan oleh masyarakatanya atau tidak.

Page 19: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

BAB IIIPENUTUP

Globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisme. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk. Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia.

Page 20: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

Ada hal-hal yang perlu disaring secara ketat dari arus globalisasi yang berlangsung saat ini. Budaya globalisasi adalah budaya beresiko besar yang menghilangkan pribadi manusia dengan segala jati diri dan keunikannya. Namun, hal ini bukan berarti kita menolak globalisasi. Pada dasarnya globalisasi adalah sesuatu yang tidak bisa dibendung. Meskipun demikian, kita diberi kemampuan nalar yang dapat digunakan secara bijak untuk menghadapi globalisasi sambil mempertahankan nilai-nilai yang kita anggap baik dan benar. Melalui kacamata Pancasila, sudah seharusnya kita mampu secara bijaksana mengambil hal-hal positif dari globalisasi sekaligus berusaha untuk meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi tersebut.

Page 21: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI

• Pancasila merupakan suatu cara pandang yang disusun dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Di dalamnya tersimpan pertimbangan-pertimbangan nurani yang menjadi pedoman bagi manusia Indonesia untuk menjalani kehidupannya. Pancasila dapat digunakan untuk meraih kebahagian sebagai tujuan manusia dalam kehidupannya seperti diungkapkan oleh Aristoteles.

• Tentu saja, standar kebahagiaan setiap manusia berbeda. Kebahagiaan yang berusaha diraih Pancasila adalah kebahagiaan kolektif di mana kebahagiaan spiritualis tertinggi akan kita dapat ketika kita merasakannya bersama-sama dengan orang lain di sekitar kita.

Page 23: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI