32
TEORI ANALISIS TRANSAKSIONAL Putri Liviana Meirizky 210110130222 Mankom B Mata Kuliah Teori Komunikasi Dosen Pembina: Dr Antar Venus, M.A. Comm Meria Octavianty S.Sos, M Ikom Jurusan Manajemen Komunikasi FAKULTAS ILMU

Analysis Transactional Theory

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analysis Transactional Theory is presented by Putri Liviana from Management of Communication, FIKOM Unpad.

Citation preview

Page 1: Analysis Transactional Theory

TEORI ANALISIS TRANSAKSIONAL

Putri Liviana Meirizky210110130222Mankom B

Mata Kuliah Teori Komunikasi

Dosen Pembina:Dr Antar Venus, M.A. CommMeria Octavianty S.Sos, M Ikom

JurusanManajemen Komunikasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG

Page 2: Analysis Transactional Theory

Ringkasan Teori

Analisis transaksional adalah teori yang berfokuskan pada keputusan-keputusan awal yang dibuat oleh manusia dan menekankan kemampuan manusia untuk membuat keputusan-keputusan baru. Teori ini juga menjelaskan bahwa ada 3 macam komponen analisis transaksional dan didalamnya dijelaskan 3 jenis sikap ego manusia, jenis-jenis transaksi antarpribadi dan juga jenis-jenis posisi hidup manusia.

Page 3: Analysis Transactional Theory

Profil PencetusEric Bernstein lahir pada tanggal 10 Mei 1910 di Montreal, Canada. Eric Berne lulus dari McGill University Montreal pada tahun 1931 dan mendapatkan gelar M.D. Dan C.M. pada tahun 1935. Ia melanjutkan kuliahnya di Yale University dan mempelajari psychoanalysis dari Paul Federn. Lalu, ia berhasil menjadi warga Amerika pada tahun 1939.

Page 4: Analysis Transactional Theory

Analisis transaksional merupakan karya besarnya (1961). Gagasan

tentang AT mulai dikenalkan ke publik tahun 1949 melalui makalah yang berjudul “ the nature of intuition”, tetapi dalam tulisan tersebut konsep AT belum dirumuskan dengan jelas. Konsep AT secara resmi mulai diperkenalkan pada berbagai forum ilmiah, antara lain pada “ weatern regional meeting of the american group psychoteraphy association “ di Los Angles Amerika Serikat tahun 1957 melalui makalah yang berjudul “ Transctional Analysis : A New and effective Method Of Group Therapy”.

Eric berne melakukan percobaan selama hampir 15 tahun dan akhirnya berne merumuskan hasil percobaanya itu dalam suatu teori yang disebut “ Analisis Transaksional dalam psikoterapi” yang diterbitkan pada tahun 1961, selanjutnya tahun 1964 dia menulis pula tentang “ games people play “dan tahun 1966 menerbitkan “Principles of Group treatment”. Pengikut Eric Berne adalah Thomas Harris, Mc Neel J. dan R.Grinkers.

Page 5: Analysis Transactional Theory
Page 6: Analysis Transactional Theory

Pengertian

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antar pribadi juga dikenal transaksi yang dipertukarkan adalah pesan-pesan, baik verbal maupun non verbal.

Analisis transaksional adalah suatu model analisis komunikasi dimana seseorang menempatkan dirinya menurut posisi psikologi yg berbeda.

Page 7: Analysis Transactional Theory

Asumsi Dasara. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu oleh masa

lalunya (manusia selalu berubah dan bebas untuk menentukan pilihannya).

b. Manusia sanggup melampaui pengkondisian dan pemogragraman awal (Manusia dapat berubah asalkan ia mau).

c. Manusia bisa belajar mempercayai dirinya sendiri, berpikir dan memutuskan untuk dirinya sendiri, serta mengungkapkan perasaan-perasaannya.

d. Manusia sanggup untuk tampil di luar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan dan tingkah laku baru.

e. Manusia bertingkah laku dipengaruhi oleh pengharapan dan tuntutan dari orang lain.

Page 8: Analysis Transactional Theory

Komponen Analisis Transaksional

• Analisis Struktur• Analisis Transaksi • Analisis Permainan• Analisis Naskah

Page 9: Analysis Transactional Theory

Analisis Struktur

• Menganalisis kepribadian orang, yakni pikiran, perasaan, tingkah laku.

• Kepribadian seseorang terdiri dari 3 status ego dengan pola yang tetap dari perasaan, pengalaman, dan tingkah laku.

Page 10: Analysis Transactional Theory

Sikap Ego Landasan pemikiran Berne(1961) dan Prawitasari (1987) tentang status

ego berdasar pada tiga hipotesis yang berlaku pada setiap individu.:• Bahwa setiap perkembangan menuju pada kedewasaan, melalui masa

kanak-kanak.• Bahwa setiap manusia mempunyai jaringan otak yang baik dan sanggup

melakukan testing terhadap realita secara baik.• Bahwa setiap individu yang berjuang untuk menuju ke dewasa telah

mempunyai orang tua yang berfungsi atau seorang yang dianggap sebagai orang tuanya.

Page 11: Analysis Transactional Theory

Sikap dasar ego yang mengacu pada1. Sikap orangtua (Parent= P. exteropsychic)2. Sikap orang dewasa (Adult=A. neopsychic)3. Sikap ego anak (Child = C, arheopsychic)

Page 12: Analysis Transactional Theory

1. Sikap ego orang tua

Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya.

Ada dua bentuk sikap orang tua yaitu :1. orang tua yang selalu mengkritik-merugikan 2. orang tua yang sayang

Page 13: Analysis Transactional Theory

• Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap nurturing parent (NP).

Page 14: Analysis Transactional Theory

• Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap critical parent (CP).

Page 15: Analysis Transactional Theory

2. Sikap ego dewasa

Sikap ego dewasa dapat dilihat dari tingkah laku yang bertanggung jawab, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat dari status ego dewasa adalah obyektif, penuh perhitungan dan menggunakan akal. Di dalam kehidupan sehari-hari interaksi seharusnya menggunakan status ego dewasa.

Page 16: Analysis Transactional Theory

3. Sikap ego anak

Ego anak dapat dilihat dalam dua bentuk yaitu:1. Sebagai seorang anak yang menyesuaikan dan anak yang

wajar2. Anak yang menyesuaikan diwujudkan dengan tingkah laku

yang dipengaruhi oleh orang tuanya.

Page 17: Analysis Transactional Theory

• Sikap ego anak dibedakan dalam 2 jenis, yaitu:- natural child (NC) yang ditunjukkan dalam

sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak.

- Sebaliknya yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.

Page 18: Analysis Transactional Theory

Ada 4 cara untuk mengetahui sikap ego seseorang:1. Melihat tingkah laku nonverbal maupun verbal yang

digunakannya.

2. Mengamati bagaimana sikap seseorang ketika bergaul dengan orang lain.

3. Mengingat kembali keadaan dirinya sewaktu masih kecil.

4. Mengecek perasaan diri sendiri, perasaan setiap orang muncul pada konteks, tempat tertentu yang sangat mempengaruhi apakah lebih banyak sikap orang tua, dewasa, ataupun anak-anak sangat menguasai mempengaruhi seorang.

Page 19: Analysis Transactional Theory

Faktor yang menghambat terlaksananya transaksi antarpribadi, atau keseimbangan ego sebagai sikap yang dimiliki seseorang yaitu:

1. Kontaminasi (contamination). Kontaminasi merupakan pengaruh yang kuat dari salah satu sikap atau lebih terhadap seseorang sehingga orang itu “berkurang” keseimbangannya.

2. Eksklusif (exclusive) adalah penguasaan salah satu sikap atau lebih terlalu lama pada diri seseorang. Misalnya sikap orang tua yang sangat mempengaruhi seseorang dalam satu waktu yang lama sehingga orang itu terus menerus memberikan nasihat, melarang perbuatan tertentu, mendorong dan menghardik.

Page 20: Analysis Transactional Theory

Berne mengajukan tiga jenis transaksi antarpribadi yaitu:

transaksi komplementer, transaksi silang, dan transaksi tersembunyi.

Analisis Transaksi

Page 21: Analysis Transactional Theory

Transaksi komplementer• Jenis transaksi ini merupakan jenis terbaik dalam komunikasi

antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.

• Transaksi komplementer terjadi antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua sikap yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua dan sikap anak-anak.

Page 22: Analysis Transactional Theory

Transaksi silang Terjadi manakala pesan yang dikirimkan

komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan.

Page 23: Analysis Transactional Theory

Transaksi tersembunyi: Jika terjadi campuran beberapa sikap di antara

komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan sikap yang lainnya.

Page 24: Analysis Transactional Theory

4 Posisi HidupAda 4 dasar posisi hidup:I’m Ok –You’re Ok• Individu mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya orang lain.I’m Ok- You’re not Ok• Individu membutuhkan orang lain akan tetapi tidak ada yang dianggap cocok,

individu merasa memnpunyai hak untuk mempergunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.

I’m Not Ok- You’re Ok• Individu merasa tidak terpenuhi kebutuhanya dan merasa bersalah.I’m Not Ok-You’re Not Ok• Individu merasa dirinya tidak baik dan orang lain pun juga tidak baik, karena

tidak ada sumber belaian yang positif.

Page 25: Analysis Transactional Theory
Page 26: Analysis Transactional Theory

Analisis Permainan

• Analisis dari motivasi terselubung pada bagaimana seseorang berperilaku.

• Contoh: seorang anak yg merasa tidak diperhatikan ayah-ibunya, melempar bola ke kaca jendela, sedangkan ia tahu orang tuanya akan marah.

• Yang nampak: anak bermain bola secara tidak wajar.• Yang terselubung: anak bermain sebagai anak yg

kurang perhatian maka ia menarik perhatian orang tuanya dengan pelanggaran tersebut.

Page 27: Analysis Transactional Theory

Analisis Naskah

• Analisis dari drama kehidupan yang spesifik di mana seseorang tersebut terlibat.

• Naskahnya tidak tertulis di atas kertas, tetapi manusia bertingkah laku menurut naskah yang dipelajarinya sejak kanak-kanak.

• Naskah dipelajari dari: orang tua, saudara, pembantu, teman, budaya bangsa, dsb.

• Naskah individu dan kelompok mempengaruhi pergaulan dan komunikasi dengan pihak lain.

• Contoh: cara memberi hormat orang Jepang & orang Jawa.

Page 28: Analysis Transactional Theory

Contoh Kasus Hasta adalah anak yang patuh dan penurut kepada orangtuanya. Baginya, orangtua adalah

orang yang selalu dihormati dan ditaati. Sejak kecil, Hasta memang selalu diarahkan orangtuanya. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Harus yang ini, harus yang itu, dsb. Dia jarang sekali dibiarkan membuat pilihannya sendiri. Hal itu juga terjadi dalam pemilihan arah pendidikan. Dari TK hingga SMA, semua ditentukan oleh orangtua. Tidak ada yang dipilih sendiri oleh Hasta. Orangtuanya ingin Hasta menjadi seorang dokter. Hasta merasa tidak ingin jadi dokter tapi dia tidak mau dan tidak bisa melawan keinginan orangtua. Dia merasa tidak memiliki kekuatan atas jalan hidupnya sendiri. Hasta menurut saja jika dipersiapkan untuk menjadi seorang dokter dengan les tambahan di bimbingan belajar. Kemudian Hasta berhasil diterima di Jurusan Kedokteran Umum. Orangtuanya senang sekali, merasa telah sukses mengarahkan anaknya. Tapi Hasta tidak nyaman dengan hal tersebut. Sebenarnya dia ingin belajar sastra.

Hasta pernah sekali mengungkapkan keinginannya itu. Tapi orangtua tidak mau tahu dan selalu melarang Hasta belajar sastra. Menurut Hasta, orangtuanya berpikir bahwa pilihan terbaik adalah apa yang diputuskan oleh orangtua, bukan Hasta yang hanya seorang anak.

Hasta menjalani kuliah di kedokteran dengan tidak semangat dan tertekan. Dia ingin sekali keluar dari jurusan kedokteran. Akibatnya, pada semester pertama, nilainya sudah jeblok. Orangtua hanya bisa marah-marah , menyuruh Hasta serius kuliah, tidak memikirkan hal lain, apalagi sastra. Karena hal itu, Hasta semakin merasa tertekan dan stres. Dia ingin memiliki kekuasaan atas pilihan jalan hidupnya sendiri, tapi tak sanggup melawan ego orangtua.

Page 29: Analysis Transactional Theory

Vivir con miedo Ʃscomo vivire

media

Profil Dosen Antar Venus adalah Pakar Komunikasi yang yang terobsesi membumikan ilmu komunikasi. Sebagai pengampu mata kuliah teori-teori Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Dosen ini menyebarkan motto 'Learning communication theories in practical way”.

Beliau lahir di Serang Banten pada tanggal 2 Juni 1968. Pada tahun 1992 beliau berhasil merampungkan studi S1nya di jurusan Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Tahun 1998, beliau menyelesaikan studi S2 di Marquaire University, Sydney. Dan studi S3 beliau rampungkan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Page 30: Analysis Transactional Theory

Profil MahasiswaSaya Putri Liviana Meirizky lahir di Cirebon pada tanggal 5 Mei 1995. Saya adalah mahasiswi semester II program studi S1 Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran angkatan 2013. Saya berminat kepada bidang komunikasi karena saya sangat tertarik dengan perkembangan komunikasi saat ini dan saya ingin mempelajari lebih dalam bagaimana komunikasi seharusnya terjadi dan saya juga mempunyai minat yang besar terhadap media massa khususnya media televisi. Selama mempelajari mata kuliah Teori Komunikasi saya mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat dan dapat mempelajari lebih dalam teori-teori komunikasi yang sangat menarik. Teori Analisis Transaksional adalah salah satu teori yang menarik menurut saya karena teori ini menjelaskan bagaimana manusia mempunyai 3 ego dan 4 posisi hidup dalam melakukan kegiatan komunikasi sehari-hari.

Page 32: Analysis Transactional Theory

TERIMAKASIH