10
NURASIKIN TAHER (11 246) Wirelless Security (Keamanan Sistem Komputer) Spesifikasi 802.11 (a, b dan g) 802.11a Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5GHz, dan kecepatan tranfer data teoritis maksimal 54 Mbps. 802.11b Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan tranfer data teoritis maksimal 11 Mbps. 802.11g Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2,4Ghz, dan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54 Mbps. 802.11n Masih dalam pengembangan. Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan tranfer data 108Mbps. Di pasar dapat dijumpai dengan merek dagang MIMO atau Pre802.11n. Istilah-Istilah (WLAN) Wi‐Fi WiFi atau Wireless Fidelity adalah nama lain yang diberikan untuk produk yang mengikuti spesifikasi 802.11. SSID SSID (Service Set IDentifier) merupakan identifikasi atau nama untuk jaringan wireless. Setiap peralatan WiFi harus menggunakan SSID tertentu. Peralatan WiFi dianggap satu jaringan jika an SSID yang sama. Channel Bayangkanlah pita frekuansi seperti sebuah jalan, dan channel seperti jalurjalur pemisah pada jalan tersebut. Semakin lebar pita frekuensi, semakin banyak channel yang tersedia. Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus menggunakan channel yang sama. MIMO MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi WiFi terbaru. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.

Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

Citation preview

Page 1: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

Wirelless Security

(Keamanan Sistem Komputer)

Spesifikasi 802.11 (a, b dan g)

802.11a

Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5GHz, dan kecepatan tranfer data teoritis maksimal 54 Mbps.

802.11b

Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan tranfer data teoritis maksimal 11 Mbps.

802.11g

Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2,4Ghz, dan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54 Mbps.

802.11n

Masih dalam pengembangan. Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan tranfer data 108Mbps. Di pasar dapat dijumpai dengan merek dagang MIMO atau

Pre‐802.11n.

Istilah-Istilah (WLAN) Wi‐Fi

Wi‐Fi atau Wireless Fidelity adalah nama lain yang diberikan untuk produk yang mengikuti spesifikasi 802.11.

SSID

SSID (Service Set IDentifier) merupakan identifikasi atau nama untuk jaringan wireless. Setiap peralatan Wi‐Fi harus menggunakan SSID tertentu. Peralatan Wi‐Fi dianggap satu jaringan jika an SSID yang sama.

Channel

Bayangkanlah pita frekuansi seperti sebuah jalan, dan channel seperti jalur‐jalur pemisah pada jalan tersebut. Semakin lebar pita frekuensi, semakin banyak channel

yang tersedia. Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan wireless harus menggunakan channel yang sama.

MIMO MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi‐Fi terbaru. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi.

Page 2: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

Troughput

Kecepatan dan kemampuan untuk menerima dan mengirim data.

HotSpot Area yang menyediakan layanan internet berbasis wireless. Enkripsi

Enkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi (kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Contoh :WEP, WPA.

Mode Ad hoc

Mode ini cocok digunakan untuk WLAN berukuran kecil, ak memerlukan central node atau access

point. Klien Wi‐Fi dapat berkomunikasi secara peertopeer.

Mode Ad hoc dapat digunakan jika WLAN yang akan dibangun tidak akan terhubung dengan wired LAN.

(Mode Ad hoc).

(Topologi WLAN).

Mode Infrastruktur truktur cocok digunakan untuk

Page 3: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

jaringan yang besar dan rumit. Pada WLAN minimal sebuah central node atau access point.

Mode Infrastruktur dapat digunakan jika WLAN akan dihubungkan dengan wired LAN.

(Mode Infrastruktur)

(Mengenal Security WLAN)

WEP [Wired Equivalent Privacy] WEP merupakan mekanisme dasar untuk melakukan pengiriman data secara aman dalam jaringan nirkabel. Protokol ini dikembangkan pada akhir tahun 1990‐an yang menggunakan sistem enkripsi 64‐bit [40‐bit+ 24‐bit initialisasi vektor].

WEP2 [Wired Equivalent Privacy version 2] Pada WEP versi kedua sistem enkripsi data meningkat menjadi 128 bit ini artinya jika terjadi serangan Bruce force

baru akan berhasil dalam hitungan jam, pertahanan yang lebih lama dibanding versi sebelumnya.

WPA [WiFi

Page 4: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

Protected Access ] WPA menyediakan sistem inkripsi melalui Temporary Key

Integrity Protocol ( TKIP) menggunakan algoritma RC4. WPA didasarkan pada protokol 802.1X dan mencoba mengatasi kelemahan WEP yaitu dengan menyediakan PerPacket

key distribution dan construction. Panjang kunci WPA adalah antara 8 dan 63 karakter. Lebih panjang akan semakin menjamin keamanan data.

MAC Address Filtering

Memfilter siapa saja yang boleh mengakses Access Point

berdasarkan MAC Address/physical address.

(Ancaman Wireless LAN)

Pencurian Identitas Penggunaan Media Access Control (MAC) Address

untuk menentukan komputer mana yang berhak mendapatkan koneksi dari jaringan nirkabel sudah sejak lama dilakukan, meskipun sebenarnya tidak memberikan perlindungan yang berarti dalam sebuah jaringan komputer apapun.

ManintheMiddle

Serangan lain yang lebih keren adalah serangan ManintheMiddle, mengelabui koneksi VPN antara komputer pengguna resmi dan access point dengan cara memasukkan komputer lain di antara keduanya sebagai pancingan. Si penyusup inilah yang disebut sebagai “maninthemiddle.”

Denial of Service Aksi Denial of Service bisa menimbulkan downtime pada jaringan. Hal ini tentunya menakutkan bagi para administrator jaringan dan pengelola keamanannya. Nah, pada jaringan nirkabel, serangan ini bisa datang dari segala arah.

Network Injection Ini adalah teknik DoS baru untuk menginjeksi sebuah jaringan nirkabel, atau sebuah access point‐nya saja untuk bisa menguasai keseluruhan jaringan. Jika sebuah access

point terhubung dengan jaringan yang tidak terfilter secara baik, maka penyusup akan bisa melakukan aksi boardcast – seperti spanning tree [802.1D], OSPF, RIP, dan HSRP.

(Anatomi Hacking WLAN)

WarDriving Suatu kegiatan mencari SSID aktif pada suatu area

Page 5: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

tertentu. Hasil WarDriving : MAC Address, SSID, Channel, Speed, Vendor, Type, Encription, IP Address & Subnet. Anatomy Hacking Suatu kegiatan yang bisa dilakukan untuk masuk ke dalam system server. Anatomy Hacking : Footprinting, Scanning, Gaining Access, BruteForce, Escalating Privilege, Covering Track, Creating Backdoors, DoS.

Forensic System Suatu kegiatan mengindentifikasi, meneliti dan menyimpulkan kemungkinan2 sistem secara analisis.

Implementasi Serangan Wireless LAN

Melacak sinyal dari jarak jauh menggunakan kartu jaringan wireless dengan antena tambahan di luar ruangan. Menjadi anonymous tak dikenal menggunakan firewall

bawaan dari produk Microsoft atau peranti lain seperti ZoneAlarm dari Zone Lab untuk melindungi komputernya dari alat pemindai balik IDS [Intrusion Detection System].

Mendapatkan IP Address, target access point, dan server DHCP [Dynamic Host Configuration Protocol] menggunakan aplikasi seperti NetStumbler atau program wireless client lainnya. Mengeksploitasi kelemahan – kelamahan jaringan wireless

dengan cara yang tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh penyusup jaringan pada umumnya. Biasanya Attacker

mengincar dengan kesalahan‐kesalahan umum, misalnya : default IP, default password, dan lain‐lain. Dengan bantuan alat protocol analyzer, penyusup melakukan sniff gelombang udara, mengambil contoh data yang ada di dalamnya, dan mencari MAC Address dan IP

Address yang valid yang bisa dihubungi. Mencuri data penting dari lalu lintas broadcast untuk memetakan jaringan target. Menggunakan peranti seperti Ethereal untuk membuka data yang di dapat dari protokol‐protokol transparan seperti Telnet, POP [Post Office Protocol], atau HTTP [HyperText Transfer Protocol] untuk mencari data otentikasi seperti username dan password.

Page 6: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

Menggunakan program lain, seperti SMAC, untuk melakukan spoofing MAC Address dan menangkap lebih banyak paket data dalam jaringan. Melakukan koneksi ke WLAN target. Memeriksa apakah ia telah mendapatkan IP Address atau tidak. Hal ini dilakukan penyusup secara pasif sehingga sangat sulit dideteksi. Melakukan koneksi ke WLAN target. Memeriksa apakah ia telah mendapatkan IP Address atau tidak. Hal ini dilakukan penyusup secara pasif sehingga sangat sulit dideteksi.

Bagaimana Mengamankan WLAN

Ubah Password Default Access Point. Jika memungkinkan, ubah IP default. [beberapa merk Access Point biasanya sudah disertai fasilitas ini]. Aktifkan metode enkripsi, gunakan enkripsi WPA dengan Pre Shared Key [WPA‐PSK], dan berikan password yang aman. Bisa juga memanfaatkan enkripsi WPA dengan Temporal Key Integrity Protokol

.

Matikan fungsi Broadcast SSID, sehingga SSID Anda tidak terdeteksi pada proses War Driving. Lindungi SSID, dengan cara : merubah nama SSID default

dengan nama SSID yang tidak mudah ditebak. Gunakan MAC Address Filtering untuk mengurangi kegiatan penyusupan. Non Aktifkan DHCP, gunakan IP Static dengan nilai yang jarang diguakan. Gunakan Security tambahan seperti : CaptivePortal atau aplikasi lainnya yang di inject pada firmware Access Point. Access Point Monitoring via Client, ini adalah cara terbaru untuk melakukan controlling terhadap Access Point yang Anda miliki melalui client.

Tools/Software

Kismet : War‐driving with passive mode scanning and

Page 7: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

sniffing 802.11a/b/g, site survey tools Airsnort : Sniffing and Cracking WEP Ethereal/Wireshark : Sniffing and Analyze dump packet Airfart : Wireless Scanning and monitoring Airjack : MITM Attack and DoS tools FakeAP : Fake AP tools WEPCrack : Cracking WEP.

Kismet In Action

AirSnort In Action

Page 8: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

AirFart Interfaces

FakeAP in Action

Page 9: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)

Impact of FakeAP for Netstumbler

AirJack Used for jamming (DoS) and Man In The Middle Attack (MITM)

∗ Works in prism2 and Lucent cards

∗ Only works for Linux kernel 2.4.

Backtrack All In One

Page 10: Wirelless security on mikrotik, tugas 1 komonikasi nirkabel

NURASIKIN TAHER (11 246)