Upload
devinadh
View
79
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Teori dan Arti Penting
Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia pemimpin sering
disebut pembina, pelopor, penghulu, ketua, raja, dll
yang bersifat mendahului. Sedangkan istilah
memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang yang berkaitan dengan
kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan
berbagai cara.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalahproses memengaruhi ataumemberi contoh oleh pemimpinkepada pengikutnya dalam upayamencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajarikepemimpinan adalah"melakukannya dalam kerja" dengan praktik sepertipemagangan pada seorangseniman ahli, pengrajin, ataupraktisi.Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagiandari peranya memberikanpengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masihcenderung mengatakan bahwapemimipin yang efektifmempunyai sifat atau ciri-ciritertentu yang sangat pentingmisalnya, kharisma, pandangan kedepan, daya persuasi, danintensitas.Dan memang, apabilakita berpikir tentang pemimpinyang heroik seperti Napoleon,Washington, Lincoln, Churcill,Sukarno, Jenderal Sudirman, dansebagainya kita harus mengakuibahwa sifat-sifat seperti itumelekat pada diri mereka dantelah mereka manfaatkan untukmencapai tujuan yang merekainginkan.
Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli mengenai definisi kepemimpinan :
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu
mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang
diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas
kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas
suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Genetik (Genetic Theory)
Penjelasan kepemimpinan yang paling tuaadalah teori kepemimpinan “genetic” denganungkapan yang sangat populer waktu itu yakni“a leader is born, not made”. Seorangdilahirkan dengan membawa sifat-sifatkepemimpinan dan tidak perlu belajarlagi.Sifat-sifat utama seorang pemimpindiperoleh secara genetik dad orang tuanya.
Lanjutan Teori-teori
2. Teori Sifat (Trait Theory)
Sesuai dengan namanya, maka teori ini mengemukakan bahwa efektivitas
kepemimpinan sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau
sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan
social.
Penganut teori ini yakin dengan memiliki keunggulan karakter di atas, maka
seseorang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan dapat menjadi
pemimpin yang efektif.
Karakter yang harus dimiliki oleh seseorang menurut Judith R. Gordon
mencakup kemampuan yang istimewa dalam :
A. Kemampuan Intelektual
B. Kematangan Pribadi
C. Pendidikan
D. Status Sosial dan Ekonomi
E. “Human Relations”
F. Motivasi Intrinsik dan
G. Dorongan untuk maju (achievement drive).
Lanjutan Teori-teori
3. Teori Perilaku (The Behavioral Theory)
Mengacu pada keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melaluiteori “trait”, para peneliti pada era Perang Dunia ke II sampai era di awal tahun1950-an mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti “behavior” atau perilakuseorang pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan.Fokus pembahasan teori kepemimpinan pada periode ini beralih dari siapa yangmemiliki kemampuan memimpin ke bagaimana perilaku seseorang untukmemimpin secara efektif.
4. Situasional Leadership
Pengembangan teori situasional merupakan penyempurnaan dan kekuranganteori-teori sebelumnya dalam meramalkan kepemimpinan yang paling efektif.Dalam “situational leadership” pemimpin yang efektif akan melakukan diagnosesituasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkannya secara tepat.Seorang pemimpin yang efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamikasituasi dan menyesuaikan kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empatdimensi situasi yakni kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakterpekerjaan dan karakter pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikanpengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seorang.
Tipologi KepemimpinanTipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada
dalam kelompok.Dan berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya
adalah :
1. Tipe Otokratis, Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki
kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi,
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan
sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu
tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya
sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat
menghukum.
2. Tipe Militeristis, Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari
seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi
militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang
memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang
lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung
kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan,
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan
dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis, Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yangpaternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggapbawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi(overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untukmengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untukmengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untukmengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik, Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahuibahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dankarenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar,meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa merekamenjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebabmusabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanyadikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib(supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapatdipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yangkaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedyadalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih mudapada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhitidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5. Tipe Demokratis, Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikanbahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untukorganisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memilikikarakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalubertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yangtermulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dantujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari padabawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik daribawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamworkdalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudiandiperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapilebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untukmenjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusahamengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipedemokratis bukanlah hal yang mudah.Namun, karena pemimpin yangdemikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpinberusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kepemimpinan
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhiorang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin,dipengaruhi oleh beberapa factor.Factor-faktor itu berasal dari dirikita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompokdan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yangmemandang kepemimpinan sebagai status dan hak untukmendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkanpraktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yangmengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orangyang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yangmempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentangkepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan,cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kitamiliki dalam bidang kepemimpinan.
IMPLIKASI MANAJERIAL
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial
kepemimpinan dalam organisasi adalah akannya
menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya
proses manajemen yang direncakan, karena induk
dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila
pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut
akan menjukukan kualitasnya.
Sumber
http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/04/arti-
penting-kepemimpinan.html
http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/teori-dan-
arti-penting-kepemimpinan.html
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/teo
ri-dan-arti-penting-kepemimpinan/