13
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER Disusun Oleh: Affan Ibrahim (1113500050) M. Imanul Adam (1113500137) Prasetya singgih U. (11135000) Yuli Nurhidayanto (1113500042) BK 4E

PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER

Disusun Oleh:

Affan Ibrahim (1113500050)

M. Imanul Adam (1113500137)

Prasetya singgih U. (11135000)

Yuli Nurhidayanto (1113500042)

BK 4E

Page 2: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Alfred Adler lahir di pinggiran Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagai anak ketiga dari seorang pengusaha Yahudi. Sewaktu kecil, Adler sering sakit-sakitan sehingga baru bisa berjalan pada usia 4 tahun. Bahkan, Adler sempat akan tewas pada usia 5 tahun karena pneumonia.

Ketika sekolah, Adler adalah seorang anak dengan kemampuan rata-rata dan menyenangi permainan di luar ruangan ketimbang diam dalam ruang kelas. Dia sering keluar rumah, dikenal luas oleh teman-temannya dan aktif. Salah satu alasan dia terkenal di antara teman-temannya, adalah karena dia ingin menyaingi kakaknya, Sigmund.

Adler menerima ijazah dokter dari Universitas of Vienna pada tahun 1895. Selama kuliah, dia bergabung dengan mahasiswa sosialis dan disinilah, dia berkenalan dengan gadis yang kelak jadi istrinya, Raissa Timofeyewa Epstein. Raissa adalah seorang gadis pintar dan aktivis sosial yang datang dari Rusia. Mereka menikah pada tahun 1897, mempunyai 4 anak. 2 orang diantaranya menjadi psikiatris.

Biografi Singkat Alfred Adler

Page 3: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Adler, memulai karirnya sebagai seorang optamologis, tapi kemudian beralih pada praktik

umum biasa. Ia membuka praktik di daerah kelas bawah di Wina, Prader, dimana merupakan tempat campuran antara taman bermain dan sirkus.Berawal dari pasien-pasiennya yang merupakan anggota sirkus, Adler merumuskan konsep tentang inferioritas organ dan kompensasi. Dia mengamati bahwa para pemain sirkus memiliki kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang.

Setelah merumuskan konsep tersebut, Adler beralih pada psikiatri dan pada tahun 1907, ia bergabung dengan kelompok diskusi Freud. Setelah menulis beberapa makalah tentang inferioritas organik, yang agak sejalan dengan pendapat Freud, untuk kali pertama, ia menulis tentang insting perusak yang tidak disepakati Freud. Ia juga menulis tentang perasaan inferioritas anak-anak yang memakai konsep-konsep seksual Freud secara metaforis, bukan secara harfiah.

Walaupun Freud mengangkat Adler sebagai presiden Viennese Analytic Society dan ko-editor dari terbitan berkakala organisasi ini, Adler tetap mengkritik pandangan Freud. Perdebatan antara pendukung Adler dan Freud pun diadakan, tapi berakhir dengan keluarnya Adler dan 9 orang anggota lain. Mereka mendirikan The Society for Free Psychoanalisys pada tahun 1911. Tahun berikutnya, organisasi ini berubah menjadi The Society for Individual Psychology.

Lanjut...

Page 4: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Saat Perang Dunia I berlangsung, Adler ditugaskan sebagai Fisikawan

dalam Angkatan Bersenjata Austria, yang tugasnya berada di garis depan yang berbatasan dengan Rusia. Kemudian, Adler dipindahkan ke rumah sakit anak-anak. Disini, dia menyaksikan apa akibat buruk peperangan, dan inilah yang membawa pemikirannya ke arah konsep kepentingan sosial. Dia berpendapat, bahwa kalau kemanusiaan ingin dipertahankan, manusia harus mengubah cara hidupnya.

Setelah perang usai, dia terlibat dalam berbagai proyek, termasuk klinik-klinik yang didirikan di sekolah-sekolah negeri dan melatih para guru. Tahun 1926, Adler pergi ke AS untuk mengajar dan menerima jabatan sebagai Profesor tamu di Long Island College of Medicine. Tahun 1934, Adler sekeluarga meninggalkan Wina. Hingga akhirnya, pada tanggal 28 Mei 1937, dia meninggal akibat serangan jantung.

Lanjut...

Page 5: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Perbedaan prinsip Adler dengan Freud adalah sebagai berikut: Freud memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan

“mencintai dan berkarya”. Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik-mekanistik, sedang Adler

termasuk pelopor ego kreatif (ego-creative). Ego adalah sistem subyektif yang sangat dipersonifikasikan, yang menginterpretasi dan membuat pengalaman organisme menjadi penuh makna. Ego juga aktif mencari dan menciptakan pengalaman baru untuk membantu pemenuhan gaya hidup pribadi yang unik.

Adler menekankan adanya keunikan pribadi. Setiap pribadi merupakan konfigurasi unik dari motif-motif, sifat, minat, dan nilai-nilai; setiap perbuatan dilakukan orang secara khas gaya hidup orang itu.

Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan ketidaksadaran. Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selalu bergerak. Dia memilih

tidak berfikir dalam kerangka struktur dan perkembangannya, karena konsep semacam itu dianggapnya cenderung membuat kongkrit sesuatu yang abstak.

PSIKOLOGI INDIVIDUAL

Page 6: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah

perjuangan untuk sukses atau menjadi superior (striving for superiority). Perspektif subyektif (subjective perception) individu membentuk tingkahlaku dan

kepribadian. Semua fenomena psikologis disatukan (unity of personality) di dalam diri

individu dalam bentuk self. Semua potensi manusia dikembangkan sesuaidengan gaya hidup (life of style)

dari self. Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang interes sosial. Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power) individu.

Rincian pokok-pokok teori Adler mencakup enam hal berikut:

Page 7: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Adler yakin bahwa indivdu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang mengaktifkan perasaan interior, perasaan yang menggerakkan orang untuk berjuang menjadi superiorita atau untuk menjadi sukses. Individu yang secara psikologis kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi yang superior, dan individu yang secara psikologis sehat termotivasi untuk mensukseskan umat manusia.

PERJUANGAN MENJADI SUKSES ATAU SUPERIORITA

Page 8: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Konsep Adler mengenai motivasi bertentangan dengan konsep Freud. Menurut

Adler, tingkahlaku ditentukan oleh persepsi harapan yang mungkin dicapai di masa datang, bukan oleh apa yang sudah dikerjakan di masa lalu. Tujuan final adalah hasil dari kekuatan kreatif individu; kemampuan untuk membentuk tingkahlaku diri dan menciptakan kepribadian diri.

Fictional Final Goals

Page 9: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

DORONGAN MAJU

Bagi Adler, kehidupan manusia dimotivasi oleh satu dorongan utama dorongan untuk mengatasi perasaan inferior dan menjadi superior . Jadi tingkah laku ditentukan utamanya oleh pandangan mengenai masa depan, tujuan dan harapan kita. Didorong oleh perasaan inferior, dan ditarik keinginan menjadi superior, maka orang mencoba hidup sesempurna mungkin.

Mengatasi Inferioritas dan Menjadi Superiorita

Page 10: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Tujuan final yang fiktif bersifat subyektif , artinya orang

menetapkan tujuan untuk diperjuangkan berdasarkan interprestasinya tentang fakta, bukan berdasarkan fakta itu sendiri. Kepribadian manusia dibangun bukan oleh realita, tetapi oleh keyakinan subyektif orang itu mengenai masa depannya. Karena semua orang memulai hidup dalam keadaan kecil, lemah, inferior.

PENGAMATAN SUBYEKTIF (SUBJECTIF PERCEPTIONS)

Page 11: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Adler memilih nama psikologi individual dengan harapan dapat

menekankan keyakinannya bahwa setiap orang itu unik dan tidak dapat dipecah pecah. Psikologi individual menekankan pentingnya unitas kepribadian fikiran , perasaan, dan kegiatan semuanya diarahkan ke satu tujuan tunggal dan mengejar satu tujuan.

KESATUAN (UNITY) KEPRIBADIAN

Page 12: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Menurut Adler tingkah laku tak asadar adalah

bagian dari tujuan final yang belum diformulasi dan belum dipahami secara jelas. Sedangkan sadar adalah apa saja yang dipahami individu dapat membantu perjuangan menjadi sukses.

KESADARAN DAN TAK SADAR

Page 13: PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER

Adler menjelaskan keunikan manusia. Setiap orang memiliki tujuan,

mersa inferior, berjuang menjadi superior, dan dapat mewarnai atau tidak usaha superiornya dengan minat social. Misalnya, seorang mungkin berusaha menjadi superior dalam kekuatan dan orang lain mungkin berusaha berprestasi menjadi intelektual

GAYA HIDUP (STYLE OF LIFE)