46
PENEMBAKAN M I S T E R I U S

PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PENEMBAKAN M I S T E R I U S

KISAH GELAP ORDE BARU

Page 2: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Friska MeilaniKronologi Petrus

Ariesta Chavia Z.Pengertian HAM

A.N. Ferdiansyah Perilaku Pendukung

HAM

M. Audi P.Upaya Pemerintah

A.A.S. Ayu Tirta Penyebab

Pelanggaran

Sefira Khaliza V. Bentuk

Pelanggaran HAM

Ryifki Yidan Kronologi Petrus

Khoerunnisa A.S.Kronologi Petrus

M. Rizky Pratama Upaya Penanganan

HAM

Shella MiliyantiUpaya Pemerintah

Page 3: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PENEMBAKAN MISTERIUS ‘80

Page 4: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

TAHUN 1980-ANBANYAK

PREMAN

POLISI

HILANG

NYALI

PENGANIAYAAN, PERAMPOKAN, PEMBUNUHANKEJAHATAN TERANG-

TERANGAN

Page 5: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Cerita kelam ini bermula ketika Letkol. M. Hasbi, Komandan Kodim di Yogyakarta melancarkan Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK).

Operasi yang diklaim hanya bertujuan mendata para pelaku kriminal.

Namun Eksekutor operasi tak segan menembak mati siapa saja yang mereka anggap sebagai gabungan anak liar

(GALI)

Page 6: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Cerita kelam ini bermula ketika Letkol. M. Hasbi, Komandan Kodim di Yogyakarta melancarkan Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK).

Operasi yang diklaim hanya bertujuan mendata para pelaku kriminal.

Namun Eksekutor operasi tak segan menembak mati siapa saja yang mereka anggap sebagai gabungan anak liar

(GALI)

Page 7: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Tim OPK Briefin

gMenentukan target

Ditembak di tempat

Dibawa dulu untuk selanjutnya dieksekusi

Target ditemukan

Melakukan penyergap

an

Page 8: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Selanjutnya . . . .MAYAT KORBAN DIMASUKKAN KE

DALAM KARUNG ATAU

LANGSUNG DILEMPAR DI TEMPAT YANG MUDAH DITEMUKAN

Page 9: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Berita di koran-koran yang terbit pada masa itu hampir seluruhnya menampilkan penemuan mayat-

mayat bertato dengan dada atau kepala berlubang ditembus peluru. 

Page 10: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

SoehartoMembongkar aksi perampokan yang meresahkan masyarakat sekaligus dinilai sukses dalam melancarkan aksi OPK

Kapolda Metro Jaya Mayjen Pol Anton

Soedjarwo

1982

Page 11: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Soeharto di Rapat Pimpinan ABRI , meminta jajaran Polri untuk mengambil langkah untuk menekan tingkat kejahatan pada masa itu

Maret 1982

Pidato Resmi Kenegaraan16 Agustus 1982

Pangkopkamtib melakukan rapat bersama Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta Lahir OPK bersandi

PETRUS

Page 12: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

“Yang menyebut ada penembakan

misterius hanyalah media massa sendiri.”

- Pangdam V Jaya/Pangkopkamtibda

Mayjen TNI, Try Sutrisno

Page 13: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

PETRUS di

Page 14: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

• Contoh Korban1. Budi aka. Tentrem2. Black Sam aka. Samudi Blekok3. Ismoyo

• 60 bromocorah mati selama OPK berlangsung

Page 15: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

SEMARANGPETRUS di

Page 16: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)
Page 17: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

JAKARTAPETRUS di

Page 18: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)
Page 19: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Ilustrasi

Kebanyakan dari para korban incaran OPK adalah orang yang bertato.

Pada kala itu, preman-preman sering merampok warga. Bahkan warga akan dihabisi jika melawan.Para preman akan

diberi tembakan peringatan oleh tim

OPK, jika sudah melampaui batas,

mereka akan langsung ditembak di tempat.

Page 20: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Jumlah Korban Petrus

1983 1984 1985

700 orang

532 orang 107 orang

367 tertembak

15 tertembak 28 tertembak

Page 21: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PRO-KONTRAPETRUS

Page 22: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

“Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang

sudah melampaui batas perikemanusiaan itu.

Maka, kemudian meredalah kejahatan-

kejahatan yang menjijikkan itu.”

— Suharto

Page 23: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Jangan mentang-mentang penjahat kerah dekil langsung ditembak, bila perlu diadili hari ini langsung besoknya dieksekusi mati. Jadi syarat sebagai negara hukum sudah terpenuhi. — Adam MalikMantan Wapres

Page 24: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Setuju mengenai adanya penembak-penembak

misterius dalam menumpas pelaku

kejahatan. Demi untuk memberikan rasa aman kepada 150 juta rakyat

Indonesia, tidak keberatan apabila

ratusan orang pelaku kejahatan harus

dikorbankan.— Amir Machmud

Ketua MPR/DPR

Page 25: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Sekalipun mereka penjahat, namun sebagai manusia berhak mendapat keadilan melalui lembaga peradilan. Dan menembak ditempat, walaupun oleh petugas Negara, jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan.— Adnan Buyung Nasution SH Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) 

Page 26: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

KRITIKAN DARI DUNIA INTERNASIONAL

Page 27: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

OPERASI PETRUS BERAKHIR

Page 28: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PENGERTIANHAM

Page 29: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Apa Itu Pelanggaran HAM?HAM

PELANGGARAN HAM

Hak pokok atau hak dasar yang dimiliki setiap manusia yang merupakan pemberian dari Tuhan yang Maha Esa sejak lahir.

Pasal 28A sampai 28 J Undang-UndangDasar Republik Indonesia Tahun 1945

Pelanggaran / pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan oleh seseorang / sekelompok orang kepada orang lain.

Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999

Page 30: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

• Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain, akan tetapi saat ini banyak sekali terjadi peristiwa pembunuhan.

• Setiap orang berhak untuk menikmati kebebasan atau kemerdekaan, akan tetapi faktanya kita sering mendengar berita tentang penculikan, pemerkosaan, perbudakan, atau diskriminasi.

• Tidak seorang pun yang ingin hidup sengsara, ia akan selalu berusaha mencapai kesejahteraan hidupnya. Tetapi banyak orang yang meminta-minta, anak jalanan, anak yang putus sekolah, dll.

Page 31: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

BENTUK- BENTUKPELANGGARAN

HAM

Page 32: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Diskriminasi

Penyiksaan

YANG

SER

ING

MUN

CUL Suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung

maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis

kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi

manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan .

Suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani

maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang

ketiganya .

Bentuk – Bentuk Pelanggaran HAM

Page 33: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Pelanggaran HAM Berat

Pelanggaran HAM Ringan

BERD

ASAR

KAN

SIFA

T

Pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan,

perampokan, perbudakan, penyanderaan dan sebagainya .

Pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi.

Bentuk – Bentuk Pelanggaran HAM

Page 34: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Genosida

Kejahatan Kemanusiaan

MEN

URUT

UU

RI N

O 26

TA

HUN

2000

Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian

kelompok bangsa, ras, kelompok agama.

Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya

bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa :

Bentuk – Bentuk Pelanggaran HAM

Pembunuhan PerbudakanPemusnahan

Penganiayaan ApartheidPenghilangan orang

Pengusiran PemerkosaanPenyiksaan

Page 35: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PENYEBABPELANGGARAN

HAM

Page 36: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Penyebab Pelanggaran HAM

InternalRendahnya

kesadaran HAM

Tidak toleran

Egois

Eksternal

Penyalahgunaan kekuasaan

Penyalahgunaan teknologi

Ketidaktegasan aparat penegak

hukum

Kesenjangan sosial

Page 37: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

UPAYAPEMERINTAH

DALAMMENEGAKKAN

HAM

Page 38: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Upaya menegakan hak asasi manusia tersebut, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa: “Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”Langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam proses penegakkan HAM:

•Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)•Pembentukan Instrumen HAM•Pembentukan Pengadilan HAM

Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM

Page 39: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

UPAYA PENANGAN KASUS

PELANGGARANHAM

Page 40: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

a. Upaya pencegahan pleangaran Hak asasi manusiaBerikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk

mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM:• Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. • Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya

berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah.• Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga

politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah.

• Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).

• Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.

• Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing

Upaya Penangan Kasus Pelanggaran HAM

Page 41: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Sebelum berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan di pengadilan HAM ad hoc yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan berada di lingkungan peradilan umum. Setelah berlakunya undang-undang tersebut kasus pelanggaran HAM di Indonesia ditangani dan diselesaikan melalui proses peradilan di Pengadilan HAM.

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia dilakukan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Berdasarkan undang-undang tersebut, proses persidangannya berlandaskan pada ketentuan Hukum Acara Pidana. Proses penyidikan dan penangkapan dilakukan oleh Jaksa Agung dengan disertai surat perintah dan alasan penangkapan, kecuali tertangkap tangan. Penahanan untuk pemeriksaan dalam sidang di Pengadilan HAM dapat dilakukan paling lama 90 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari oleh pengadilan negeri sesuai dengan daerah hukumnya. Penahanan di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari. Penahanan di Mahkamah Agung paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hariUpaya Penangan Kasus Pelanggaran HAM

Page 42: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

PERILAKU YANG MENDUKUNG

UPAYA PENEGAKKAN

HAM

Page 43: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Lingkungan keluarga:• Menghormati dan menyayangi adik dan kakak • Saling menghargai pendapat antar anggota

keluarga• Setiap permasalahan diselesaikan dengan cara

musyawarah• Orang tua tidak pilih kasih kepada anaknya

Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakkan HAM

Page 44: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Lingkungan sekolah:• Tidak memaksakan kehendak kepada teman

atau guru• Tidak membeda-bedakan antara teman• Mentaati semua tata tertib di sekolah• Tidak mengejek, menghina dan menganiaya

teman

Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakkan HAM

Page 45: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Lingkungan masyarakat:• Tidak menghardik pengemis dan kaum

duafa• Mengutamakan musyawarah untuk mufakat• Menjauhkan sifat kekerasan dan main

hakim sendiri• Mengembangkan sikap tengang rasa

Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakkan HAM

Page 46: PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)

Lingkungan bangsa dan negara:• Memahami dan mentaati setap instrumen HAM

yang berlaku• Bersedia menjadi saksi jika mengetahui terjadinya

pelanggaran HAM• Tidak membuat kerusuhan dan provokasi yang

dapat memecah belah kerukunan umat beragama di indonesia

• Melaporkan pada pihak yang berwajib jika melihat dan mengetahui telah adanya pelangaran HAMPerilaku yang Mendukung Upaya Penegakkan HAM