47
Dasar-Dasar Perilaku Kelompok (Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Dasar-DasarPerilaku Kelompok(Bab 9 Perilaku Organisasi, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge)

Page 2: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

Kelompok:Dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 3: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

Kelompok Formal vs Kelompok Informal

Page 4: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

Kelompok Formal: Kelompok kerja yang ditugaskan dan didefinisikan

oleh struktur organisasi. Kelompok Informal:

Kelompok yang tidak berstruktur formal maupun secara organisasional; timbul sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial.

Page 5: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Subklasifikasi Kelompok

Kelompok Formal Kelompok Komando

Kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melaporkan secara langsung kepada seorang manajer.

Kelompok Tugas Mereka yang bekerja

bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Kelompok Informal Kelompok Kepentingan

Mereka yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan kepentingan masing-masing

Kelompok Persahabatan Mereka yang berkumpul

bersama karena memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik.

Page 6: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Mengapa Orang-orang Bergabung dalam Suatu Kelompok? Rasa Aman Status Harga Diri Afiliasi Kekuatan Pencapaian Tujuan

Page 7: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Tahap Perkembangan Kelompok

Model Lima Tahap (Five Stage Group Development Model)

Model Alternatif --> Model Ekuilibrium Tersebar (Punctuated Equilibrium Model)

Page 8: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Model Lima Tahap

Page 9: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Lima Tahap Perkembangan Kelompok1. Tahap Pembentukan (Forming)

Ditandai dengan banyaknya ketidakpastian2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)

Terjadi konflik di antara anggota kelompok3. Tahap Normalisasi (Norming)

Ditandai dengan hubungan yang dekat dan kohesifan4. Tahap Berkinerja (Performing)

Struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.

Page 10: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Kritik Terhadap Model Lima Tahap

Asumsi: Kelompok menjadi lebih efektif seiring kelompok tersebut bergerak melalui empat tahap pertama. Asumsi secara umum benar, namun apa yang membuat sebuah

kelompok efektif adalah lebih kompleks Pada kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk kinerja

kelompok yang tinggi Tahapan proses tidak selalu berurutan Beberapa tahapan dapat berjalan secara bersamaan Suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya

Mengabaikan konteks organisasional

Page 11: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Model Alternatif Perkembangan KelompokKelompok-kelompok sementara dengan tenggat waktu tidak mengikuti Model Lima Tahap

Model Ekuilibrium Tersebar:Transisi kelompok-kelompok sementara yang melalui inersia dengan aktivitas—pada titik tengah, mereka megalami peningkatan produktivitas.

Page 12: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Model Ekuilibrium Tersebar

Page 13: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Model Ekuilibrium Tersebar

Urutan tindakan pada Model Ekuilibrium Tersebar1. Penentuan arah kelompok2. Fase pertama inersia3. Transisi4. Perubahan besar5. Fase kedua inersia6. Akselerasi aktivitas

Page 14: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Hal-hal Terkait Kelompok

Kinerja Kelom

pok

Norma

Status

Ukuran

Kekohesifan

Peran

Page 15: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Peran

Peran Serangkaian pola perilaku yang diharapkan

dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.

Identitas Peran Sikap-sikap dan perilaku-perilaku tertentu yang

konsisten dengan sebuah peran. Persepsi Peran

Pandangan seorang individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu.

Page 16: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Peran

Ekspektasi Peran Apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana

Anda harus bertindak dalam sebuah situasi tertentu.

Kontrak psikologis: sebuah perjanjian tidak tertulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan dan sebaliknya.

Konflik Peran Sebuah situasi di mana seorang individu

diharapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran yang berlainan.

Page 17: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Eksperimen Penjara Zimbardo

Penjara bohongan dengan menggunakan mahasiswa sebagai sukarelawan

Penugasan peran ‘penjaga’ dan ‘tahanan’ seara acak

http://www.prisonexp.org/

Page 18: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Eksperimen Penjara Zimbardo

Page 19: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Eksperimen Penjara Zimbardo

Eksperimen harus dihentikan ketika baru berjalan enam hari karena. ‘Penjaga’ berhasil meruntuhkan moral

‘tahanan’ ‘Tahanan’ patuh Sangat memahami peran masing-masing Tidak ada perlawanan

Page 20: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Norma

Norma Standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam

sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. Kelas Norma

Norma Kinerja Norma Penampilan Norma Pengaturan Sosial Norma Alokasi Sumber Daya

Page 21: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Penelitian Hawthorne

Page 22: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Penelitian Hawthorne

Temuan Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat. Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada

perilaku individu. Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-

masing karyawan. Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila

dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.

Page 23: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Norma dan Perilaku

Konformitas Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras

dengan norma-norma kelompok. Kelompok Referensi

Kelompok-kelompok penting di mana individu-individu menjadi anggota atau berharap untuk menjadi anggotanya dan dengan norma-norma yang kemungkinan akan disesuaikan oleh individu tersebut.

Page 24: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Norma dan Perilaku

Penelitian Asch Menunjukkan kekuatan

konformitas Tingkat konformitas telah

menurun sejak penelitian Asch Konformitas pada norma-

norma sosial lebih tinggi di dalam kultur kolektivitas dibandingkan di dalam kultur individualistis.

Page 25: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Perilaku Menyimpang di Tempat KerjaDisebut juga perilaku antisosial atau ketidaksopanan di tempat kerja.

Merupakan perilaku yang disengaja yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan cara melakukannya, mengancam kesejahteraan organisasi atau anggota-anggotanya.

Page 26: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Perilaku Menyimpang di Tempat KerjaTipologi: Produksi: pulang lebih awal, bekerja dengan lambat secara sengaja, memboroskan sumber daya

Properti: sabotase, mencuri BMN Politikus: favoritisme, bergosip, menyalahkan rekan kerja Agresi Pribadi: pelecahan seksual, berkata kasar, mencuri dari rekan kerja

Page 27: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Pengaruh Kelompok terhadap Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang di tempat kerja kemungkinan

akan berkembang di tempat yang didukung oleh norma-norma kelompok.

Menjadi bagian dari suatu kelompok dapat meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu.

Menjadi bagian dari kelompok memungkinkan individu untuk bersembunyi – menciptakan rasa percaya diri semu yang dapat menimbulkan perilaku yang lebih agresif.

Page 28: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Status

Sebuah definisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok orang lain

merupakan faktor penting dalam memahami perilaku manusia.

Motivator signifikan

Page 29: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Status

Teori Karakteristik StatusPerbedaan dalam karakteristik status menciptakan hierarki-hierarki dalam kelompok.

Status didapatkan dari salah satu dari tiga sumber:a. Pengaruh kekuasaan seseorang terhadap orang lainb. Kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap

tujuan sebuah kelompok.c. Karakteristik personal.

Page 30: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Efek Status

Status dan Norma Anggota kelompok dengan status tinggi sering kali diberi

kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma. Anggota kelompok dengan status tinggi juga lebih mampu

untuk menolak tekanan konformitas. Status dan Interaksi Kelompok

Orang-orang berstatus tinggi cenderung lebih tegas. Perbedaan status menghalangi keragaman ide dan

kreativitas

Page 31: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Efek Status

Ketidaksetaraan Status Ketika terjadi ketidaksetaraan, akan tercipta

ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis perilaku korektif.

Status dan Kultur Memahami siapa dan apa yang menentukan status

ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang berbeda dari kultur kita.

Page 32: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Ukuran

Ukuran kelompok akan memengaruhi perilaku.

Pengelompokan ukuran: Dua belas atau lebih anggota merupakan

kelompok ‘besar” Tujuh atau kurang anggota merupakan

kelompok “kecil”

Page 33: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Ukuran

Besar vs Kecil:Atribut Kecil Besar

Kecepatan X

Kinerja Individu X

Pemecahan Masalah X

Variasi Masukan X

Penemuan Fakta X

Kinerja Keseluruhan X

Page 34: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok

Kemalasan Sosial (Social Loafing)Kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual.

Ringelmann’s Rope Pull: kinerja kelompok meningkat seiring dengan ukuran kelompok, tetapi penambahan anggota baru ke dalam kelompok tersebut mempunyai hasil yang justru mengurangi produktivitas.

Page 35: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Isu-isu Terkait Ukuran Kelompok

Kemalasan Sosial (Social Loafing)Disebabkan oleh keyakinan bahwa orang lain di dalam kelompok tidak memikul bagian secara adil. Penjelasan lain adalah adanya penyebaran tanggung jawab (free riders)

Implikasi Manajerial Pembuatan target kinerja individu Mencegah kemalasan sosial dengan:

Membuat tujuan kelompok Meningkatkan kompetisi antar kelompok Menggunakan penilaian peer atau bahkan 360 derajat

Pembagian penghargaan kelompok berdasarkan usaha individual.

Page 36: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Kekohesifan

Tingkat di mana para anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tinggal di dalam kelompok tersebut.

Implikasi ManagerialCara meningkatkan kekohesifan: Membuat kelompok lebih kecil. Mendorong kepaduan terhadap tujuan kelompok.

Page 37: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Kekohesifan

Implikasi ManagerialCara meningkatkan kekohesifan: Menghabiskan waktu bersama lebih banyak di antara

anggota kelompok. Meningkatkan status kelompok dan kesulitan untuk masuk

ke dalam kelompok. Mendorong kompetisi dengan kelompok lainnya. Memberikan penghargaan kepada kelompok, bukan individu. Mengisolasi kelompok secara fisik.

Page 38: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Pengambilan KeputusanKelompok vs Individual

Page 39: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Pengambilan KeputusanKelompok vs Individual Keunggulan Pengambilan Keputusan Kelompok:

Menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap

Menawarkan peningkatan keberagaman pandangan

Meningkatkan penerimaan atas solusi Umumnya lebih akurat

Page 40: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Pengambilan KeputusanKelompok vs Individual Kelemahan Pengambilan Keputusan Kelompok:

Memakan waktu lebih banyak Terdapat tekanan-tekanan konformitas dalam

kelompok Diskusi dapat didominasi oleh satu atau

beberapa anggota saja. Adanya tanggung jawab ambigu.

Page 41: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Fenomena Pengambilan Keputusan Kelompok Pemikiran Kelompok

Fenomena yang menunjukkan norma konsensus melampaui penilaian atas sejumlah alternatif tindakan yang lebih realistis.

Pergeseran Kelompok Perubahan risiko keputusan antara keputusan

kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang konservatif atau lebih besar.

Page 42: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Teknik Pengambilan Keputusan

Dibuat di dalam kelomok yang berinteraksi, di mana anggota kelompok bertatap muka dan mengandalkan interaksi verbal maupun non verbal. Tukar Pikiran (Brainstorming)

Pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternatif apa pun, sementara itu menahan kritik atas alternatif-alternatif tersebut.

Page 43: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Teknik Pengambilan Keputusan

Teknik Nominal KelompokPara anggota bertemu tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tapi independen.

Pertemuan dengan Media ElektronikPara anggota berinteraksi dengan menggunakan komputer.

Page 44: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Evaluasi Efektivitas Kelompok

Kriteria EfektivitasTipe Kelompok

Interaksi Brain-storming Nominal Elektronik

Jumlah dan Kualitas Ide Rendah Sedang Tinggi TinggiTekanan Sosial Tinggi Rendah Sedang RendahBiaya Rendah Rendah Rendah Tinggi Kecepatan Sedang Sedang Sedang Sedang

Orientasi Tugas Rendah Tinggi Tinggi TinggiPotensi Konflik Antar Personal

Tinggi Rendah Sedang Sedang

Komitmen untuk Solusi Tinggi N/A Sedang SedangPengembangan Kekohesifan Kelompok Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Page 45: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Kinerja

Pemahaman peran yang jelas, norma yang tepat, perbedaan status yang kecil, jumlah kelompok yang lebih kecil, dan kelompok yang lebih kohesif dapat menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.

Page 46: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Ringkasan dan Implikasi untuk Manajer Kepuasan

Dapat ditingkatkan dengan: Tingginya kesamaan persepsi terhadap pekerjaan

bawahan antara pimpinan dan bawahan. Meminimalkan interaksi dengan individu-individu yang

mempunyai status lebih rendah daripada mereka sendiri.

Ukuran kelompok yang lebih kecil.

Page 47: DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Terima Kasih