28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisiwaktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat padaRennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern. Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman. B. RUMUSAN MASALAH 1. Adapun rumusan masalah penulisan dari makalah ini adalah 2. Apa pengertian seni rupa modern dan kontemporer 3. Bagaimana latar belakang munculnya karya seni rupa modern dan kontemporer 4. Apa keunikan karya seni rupa modern dan kontemporer 5. Bagaimana perkembangan seni rupa kontemporer 6. Apa saja aliran-aliran dalam seni rupa? C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui Pengertian seni rupa modern dan kontemporer. 2. Untuk mengetahui latar belakang munculnya karya seni rupa modern dan kontemporer 3. Untuk mengetahui keunikan karya seni rupa modern dan kontemporer. 4. Untuk Perkembangan seni kontemporer 5. Untuk mengetahui aliran-aliran snei rupa dan contoh pameran seni modern dan kontemporer

Tugas seni rupa

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak

modernisasi.Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang

sama dengan kondisiwaktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak

terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan

kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.

Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat padaRennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih

kreatif dan modern.

Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga

menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi

waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer

adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana

pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang berusaha membangkitkan wacana

pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat

tinggal (negara) para seniman.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Adapun rumusan masalah penulisan dari makalah ini adalah

2. Apa pengertian seni rupa modern dan kontemporer

3. Bagaimana latar belakang munculnya karya seni rupa modern dan kontemporer

4. Apa keunikan karya seni rupa modern dan kontemporer

5. Bagaimana perkembangan seni rupa kontemporer

6. Apa saja aliran-aliran dalam seni rupa?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui Pengertian seni rupa modern dan kontemporer.

2. Untuk mengetahui latar belakang munculnya karya seni rupa modern dan kontemporer

3. Untuk mengetahui keunikan karya seni rupa modern dan kontemporer.

4. Untuk Perkembangan seni kontemporer

5. Untuk mengetahui aliran-aliran snei rupa dan contoh pameran seni modern dan

kontemporer

BAB II

ISI

1. Perkenalan Seni Rupa Di Indonesia APRESIASI KARYA SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER INDONESIA

Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer

Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan

karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya

seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa

kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb.

Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan

buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan

tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa

modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya

2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan

3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas

4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa

5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik

berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan

membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh

kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia

Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa

karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi,

dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa

sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya

berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang

tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau

penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap

karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati

berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan

pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang

mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan

(kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam

suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:

1. Deskriptif (paparan secara obyektif)

2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)

3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)

5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan

pembelajaran apresiasi karya seni rupa)

Seni Lukis: “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah

APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER

APRESIASI SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER

Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan

buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan

tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa

modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya

2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan

3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas

4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa

5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik

berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan

membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh

kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia

Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa

karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi,

dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa

sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya

berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang

tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau

penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap

karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati

berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan

pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang

mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan

pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.

2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat

dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan

mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:

1. Deskriptif (paparan secara obyektif)

2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)

3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)

5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan

pembelajaran apresiasi karya seni rupa)

Aliran-aliran Seni Rupa, Tokoh, dan Contoh Karya

Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia.

Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya

kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk

mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.

Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1.Seni Rupa Timur Purba

a.Seni Mesir.

b.Seni Mesopotamia.

c.Seni Mediterania.

2.Seni Rupa Eropa Klasik.

a.Seni Yunani

b.Seni Romawi.

3.Seni Abad Pertengahan.

a.Seni Masa Pembenyukan

b.Seni Masa Gemilang.

c.Seni MAsa Kemunduran.

4.Seni Renaissance

a.Seni Renaissance.

b.Seni Barok.

c.Seni Rococo.

5.Seni Modern.

Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari zaman Yunani dan

Romawi

yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19 menyebabkan munculnya

berbagai

produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang

seni rupa.

Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan pemberontakan

seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di

dunia

perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling menerusakan atau menentang

aliran-

aliran sebelumnya.

1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di

Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya

perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi

bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena

adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan

individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada

tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang

berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki -lakinya yang bergerombol di kiri,

sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran

anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran

Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan

serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :

a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

d.Raut muka tenang dan berkesan agung.

e.Berisi cerita lingkungan istana.

f.Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau

mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki

perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)

Eksotik, kerinduan pada masa lalu

Digunakan untuk perasaan dari penontonnya

Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.

b.Penuh gerak dan dinamis.

c.Warna bersifat kontras dan meriah.

d.Pengaturan komposisi dinamis.

e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.

f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :

a.Eugene Delacroix

b.Theodore Gericault

c.Jean Baptiste

d.Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah

Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal

dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang

perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan

untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis

mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis

sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu

melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau

pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada

dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit

seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll.

Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut

aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga

lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh

pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya

Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh

realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet

cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk

kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis

pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).

Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada

lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan

tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud

Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste

Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan

impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan

impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang

membentuk wujud tertentu.

Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-

bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah

aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran

ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di

Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah

didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.

7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme

sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras

dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul

membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah

lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh

goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada

Ayah saya.

Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre

Derain, Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari

segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh

perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan

karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah

Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut

Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis

figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.

Abstrak kubistis

Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga

Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

Abstrak Nonfiguratif

Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili

garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah

Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futuris

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap

dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan

seperti,pesta arak-arakan, perang dll.

Tokoh aliran ini antara lain :

Carlo Carra

Buido Severini

Umbirto Boccioni

F.T Marineti

11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai

sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha

meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi,

sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee,

Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak

sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-

akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis yaitu

Salvador Dali

Maxt Ernest

Jona Mirod

2. Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer

Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk

menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi

saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb. Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer

Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk

membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

1. Unik : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya 2. Individual : bersifat pribadi atau perseorangan 3. Universal : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas

4. Ekspresif : ungkapan perasaan atau curahan jiwa 5. Survival : berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer

Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan

dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses

pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya. Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak,

antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi:

seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.

Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia

tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi

terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula

yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan

pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka. 2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat

dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi

seni rupa. Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu: 1. Deskriptif (paparan secara obyektif)

2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika) 3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)

4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai) 5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

Jenis-jenis dan contoh atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia

(untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa).

3. Latar belakang

Perjalanan sejarah seni rupa modern di Eropa atau Barat memiliki benang merah yang jelas dan tegas. Alur dan bentangannya memperlihatkan satu kesatuan yang saling berhubungan. Gaya atau aliran yang satu muncul sebagai akibat menentang (mereaksi)

aliran/gaya sebelumnya. Penentangan atau reaksi tersebut didasari argumentasi atau konsepsi senimannya yang sangat kuat. Pada dasarnya perjalanan atau perkembangan seni

rupa Barat tidak lepas dari perjuangan terhadap nilai kebebasan dan kreativitas. Nilai kebebasan gaya yang satu ditentang oleh nilai kebebasan gaya yang lainnya, baik kebebasan

segi pemilihan tema, estetika maupun teknik dan proses kreatifnya. Orientasi yang fundamental dari seni rupa Barat adalah seni klasik Yunani dan Romawi kuno.

Kebudayaan klasik Yunani yang dilanjutkan oleh bangsa Romawi menjadi tenggelam ratusan tahun karena orientasi berpindah ke ajaran Kristiani, dan abad gemilang menjadi abad kegelapan. Namun kemudian abad pertengahan tersebut dilawan atau didobrak oleh

para seniman karena dianggap tidak memberikan kebebasan dalam berkarya. Untuk mewujudkan cita-cita budaya yang bebas secara kemanusiaan, maka orientasi berkarya

seniman kembali kepada seni klasik kuno (Yunani-Romawi) yang naturalistis idealis dan didasari filsafat humanismenya. Penggalian kembali kaidah-kaidah klasik tampak semakin digalakkan. Tradisi berkarya seni rupa (khususnya seni lukis dan patung) kembali pada

aturan-aturan seni klasik yang pernah berjaya. Gerakan kelahiran kembali ideal klasik ini dinamakan Renaissance (bahasa Perancis, dan renaitre dalam bahasa Itali, dan rebirth dalam

bahasa Inggris). Gerakan ini menggema bukan hanya dalam bidang seni lukis dan patung, tetapi juga

arsitektur dan semua lapangan budaya. Sejak Renaissance inilah akan terlihat perjalanan

yang sangat jelas dari sejarah seni rupa Barat. Sehingga kita bisa menemukan sebab akibat dari gerakan seni modern.

Konsep seni rupa modern di Barat menunjukkan beberapa ciri yang mengarah pada pengertiannya. Sarah Newmeyer (1959:7) dalam bukunya Enjoying Modern Art menyebutkan di awal tulisannya, “Modern art may be a picture of a bison scartched twenty

thousand years ago on a wall of the Lascaux caves in southern France. Or may be a picture painted by Picasso only this morning.” Penggunaan istilah modern tidak dalam hubungannya

dengan kronologi sejarah melainkan ditujukan untuk menamai sesuatu kelompok karya seni yang memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat yang dimaksudkan adalah ciri-ciri yang menunjukkan karya seni yang berbeda dengan kebiasaan sebelumnya sehingga

memperlihatkan hal yang baru. Beberapa kamus mengartikan modern sebagai ―the present‖ atau ―just now‖. Namun pengertian ini tidaklah sepenuhnya sejalan. Sebab tanda-tanda

kebaruan sangatlah relatif, tergantung sikap batin yang mendasari seniman berkarya. Kata modern secara umum dapat diartikan sebagai sikap atau cara berpikir serta

bertindak sesuai dengan tuntutan zaman (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 : 589).

Cara berpikir modern adalah pemikiran tentang sesuatu yang baru dan biasanya dipertentangkan dengan yang lama. Maka dalam bidang seni, khususnya seni rupa,

pengertian modern bisa juga diartikan sebagai suatu seni yang baru, yang didasari pola penciptaan yang baru dengan sikap dan watak yang kreatif.

Bagaimanakah asal mula timbulnya seni modern di Barat abad kesembilanbelas? Adjat

Sakri (1989:3-4), dalam bukunya Seni Rupa Abad Kesembilan Belas menjelaskan : Teori tentang kemajuan masyarakat, yang tumbuh pada zaman itu bertentangan dengan

kenyataan karena kaum bangsawan dan kaum pendeta masih diberi hak istimewa dalam bidang perekonomian, sementara bangsa yang terjajah di Afrika, Asia dan Amerika diperas kekayaannya. Standar kesehatan yang baru, yang dilandasi ilmu, bertentangan dengan

keadaan yang sebenarnya; industri berjalan dalam lingkungan yang buruk, dan kaum buruh tinggal di perumahan yang kumuh. Di bidang kebudayaan , kemajuan berhadapan dengan...

Semuanya itu mengawali kelahiran watak kehidupan modern yang semakin cergas… Bukan

saja bentuk lahir yang berubah, tetapi cara berpikir juga berubah. Kebutuhan mutlak untuk memperoleh laba yang besar dengan cepat agar mesin pabrik dapat berputar..

Dalam tulisan tersebut, Adjat Sakri menegaskan bahwa sikap para seniman yang terus menerus berusaha mencari gaya-gaya baru di tengah kehadiran gaya lama di tempat seniman

itu sendiri, dan gaya masa kini di rantau orang. Mereka ingin menemukan wahana yang cocok untuk mengungkapkan gejolak batin yang kuat, seniman yang mengutamakan kebebasan beralih mencari bentuk yang lain.

Di antara usaha para seniman abad kesembilan belas itu, menurut Adjat sakri bukan hanya bercermin kepada hasil-hasil seni masa lalu yang dianggap sebagai master piece‟

tetapi juga belajar kepada seni-seni lainnya seperti Jepang dan China, seni Afrika, seni kepulauan Samudera, dan seni kebudayaan primitif yang lain. Semua bentuk itu dan berbagai ragamnya cocok dengan kebutuhan pelukis, pematung, grafikus, dan desainer pada

akhir abad kesembilanbelas dan keduapuluh.

4. Perkembangan seni rupa modern/kontemporer

A. Klasik

1. Yunani Yunani terletak di ujung tenggara Benua Eropa dengan kepulauannya di laut Aegea dan Laut Ionia. Bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang memasuki

wilayah tersebut sekitar tahun 2000 SM. Bangsa Yunani terpisah-pisah oleh pegunungan yang banyak terdapat diwilayah

Negara tersebut. Beberapa pegunungan menyebabkan munculnya kelompok bangsa -bangsa kecil. Beberapa kelompok banagsa tersebut antara lain :

a. Bangsa Ionia yang berada di Jazirah Attaoi dan berpusat di Athena b. Bangsa Aeolia yang berada bagian utara Yunani dan berpusat di Olymphia dan

Delphi. c. Bangsa Doria yangt berada di Jazirah Peloponesos dan berpusat di Sparta. Bangsa Yunani merupakan bangsa Politeisme. Kehidupan teisme selalu mereka

hubungkan dengan kehidupan manusia.

Dewa-dewi bangsa yunani antara lain : a. Dewa Zeus : yaitu bapak para dewa atau dewa yang dipercaya paling agung. b. Dewi Hera : yaitu dewi perkawinan.

c. Dewa Apollo : yaitu dewa matahari. d. Dewi Pallas Athyena : yaitu dewi penguasa pengetahuan dan keperwiraan.

e. Dewi Aphrodite : yaitu dewi kecantikan. f. Dewa Hades : yaitu dewa kematian. g. Dewa Poseidon : yaitu dewa laut.

h. Dewa Hermes : yaitu dewa perdagangan. Kepercayaan terhadap dewa-dewi tersebut juga mengilhami munculnya corak seni

rupa di Yunani.

Perkembangan seni Yunani digolongkan dalam 3 periode, yaitu : 1. Zaman Yunani Prasejarah

Kesenian Yunani diawali berkembangnya seni Kreta dan Kriti-Mycenea yang merupakan nama pulau yang diduduki sekitar tahun 1250 SM. Pada zaman ini,

bangsa Yunani telah dapat membuat benda-benda seni rupa,antara lain : a. Seni Bangunan

o Pavilliun

o Balik o Lorong-lorong yang berliku

o Beranda. b. seni relief

Seni relief pada zaman itu cenderung menggunakan teknik Fresco, yaitu

pewarnaan dinding dalam keadaan basah. Sedangkan pahatan relief bercorak dekoratif.

c. seni Patung 2. Zaman Yunani tengah

Pada zaman ini Yunani dikuasai oleh bangsa Doria dan bangsa Ionia. Karena

terdapat dua kekuatan yang berkuasa maka sering terjadi perselisihan di antara dua bangsa tersebut. Pada zaman ini bangsa Yunani juga disebut bangsa Archaea

Karya seni yang berkembang mencapai taraf kemajuan adalah seni Keramik.Peninggalan seni keramik pada zaman ini memiliki kandungan nilai seni yang tinggi. Sedangkan peninggalan seni bangunan tidak ditemukan, karena seni

bangun pada masa itu terbuat dari kayu. Diantara cabang seni lain yang tumbuh adalah seni Patung. Karena Yunani saat itu

dikuasai oleh dua bangsa, maka corak seni patung yang berkembang juga mempunyai dua corak, yatiu corak Doria dan corak Ionia.

Seni patung Doria cirinya sebagai berikut : o Menggambarkan figure laki-laki sebagai lambing dewa

o Sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah di depan o Proporsi tidak realistis o Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka.

Seni Patung Ionia cirinya sebagai berikut : o Menggambarkan figure perempuan sebagai lambang dewi.

o Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan. o Wajah tersenyum ramah. o Bentuk lebih harmonis.

Peradaban bangsa Yunani pada masa ini menghasilan suatu bentuk penghormatan terhadap dewa Zeus yang disebut dengan istilah Olympiade.

3. Zaman Gemilang. Kepercayaan bangsa Yunani terhadap dewa-dewi menjadi latar belakang pertumbuhan seni bangunan yang berkembang sangat pesat. Bangunan-bangunan

di Yunani zaman ini berdiri dengan megah dan mempunyai nilai seni yang tinggi . hal ini karena pada zaman tersebut berlaku aturan-aturan seni yang disebut dengan

Golden Section. Aturan ini tidak hanya berlaku untuk bangunan saja, namun juga untuk cabang-cabang seni rupa lainnya.

Peninggalan karya seni pada zaman Yunani yang paling menonjol adalah : A. Seni Bangunan

Peninggalan seni bangunan zaman Gemilang terutama kuil. Seni bangunan Yunani pada umumnya mempunyai cirri khas dalam bentuk, jumlah, dan

penempatan tiang-tiangnya. Penempatan dan jumlah tiang pada bangunan Yunani selalu genap. Untuk hal ini juga ada aturannya dan cirri yang khusus.

Berikut beberapa contoh penenpatan tiang pada bangunan Yunani : o Tetratylos adalah bangunan denmgan jumlah tiang 4 buah.

o Hexastylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 6 buah. o Octatylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 8 buah. Menurut bentuknya, tiang-tiang bangunan Yunani mempunyai 2 corak, yaitu :

Doria dan Ionia. Dua corak tersebut mempunyai perbedaan yang menonjol dalam beberapa

hal. Kecuali kedua corak tersebut sebenarnyamasih terdapat satu corak lain yang tidak begitu dominan, yaitu Korynthia. Perbedaan corak ini terletak pada hiasan kapitilnya yang terdiri dari motif tumbuhan dengan ujung daun

mengghulung keluar. Corak Korynthia ini diciptakan oleh pemahat Kallymachos ( 400 SM ).

Corak Tiang Doria : o Tidak mempunyai undakan alas ( stylobate )

o Badan tiang dihiasi motif gerigi bertaut (channel) sebanyak 16 buah. o Kepala tiang (Kapitil) terdiri dari kerucut bali (echirus) yang tertutup

dengan papan pualam persegi (abacus) dengan hiasan motif meander o Balok kaso (Architrave) licin dan polos o Di atas kaso induk dipasang kaso-kaso yang setiap ujungnya dipasangi 3

lembar papan pualam (tryglyph) Contoh bangunan zaman Doria : Kuil Parthenon, Kuil Apollo, Kuil Aphala,

Kuil Propylos Corak Tiang Ionia :

o Tiang-tiang dilengkapi kaki undakan (stylobate) o Tiang berbentuk lebih langsing

o Channel (gerigi) tidak bertautan dan berjumlah 24 buah o Kapitil berbentuk bantalan berukir dengan kedua ujungnya dibuat melengkung. Kapitil untuk sudut berbeda dengan bagian tengah.

o Architrave mempunyai 3 tingkat o Friez dibuat memanjang tanpa tryglyph.

o Banyak dihiasi motif ukiran Contoh bangunan zaman Ionia : Kuil Athena, Kuil Erechteum, Kuil

B. Seni Patung

Pada zaman ini,seni patung Yunani benar-benar mencapai puncaknya. Hal ini karena seni patung telah menemukan proporsi yang mendekati

sempurna.Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup di masa itu. Mereka adalah Phiedias , Myron, dan Polycletos. Ketiga

seniman ini mampu menggabungkan patung corak Doria yang tegar dengan patung corak Ionia yang harmonis. Gaya percampuran ini mereka sebut

dengan Attis. Nama tersebut diambil dari nama tempat mereka berkarya, Attica-Athena. Phiedias, Myron, dan Polycletos adalah murid Hagelades dari

Argos. 1. Phiedias

Adalah pematung terkemuka pada saat itu. Dia pula yang menciptakan

patung dewa-dewa mitologi Yunani dalam bentuk patung manusia yang digarap dalam proporsi dan ukuran yang ideal. Sehingga patung karyanya

betul-betul sempurna. Patung karya Phiedias : - Athena Promachos (Dewi Pallas Athena ) terbuat dari perunggu setinggi

9 meter - Athena Lemnia terbuat dari perunggu

- Athena Parthenon terbuat dari kayu disalut bahan Gading dan Emas. - Dewa Zeus terbuat dari Gading dan Emas. - Patung / Relief pada kuil Parthenon

- Relief pada kuil Parthenon berbentuk adegan pertempuran Lapithus dan Kentaurus.

2. Myron Adalah pematung yang lebih mengutamakan gerak dan dinamika pada bentuk dan proporsi.

Karya-karya Myron antara lain : - Maryas menari

- Pelempar cakram

3. Polycletos

Adalah seniman yang menitikberatkan pada aspek proporsi secara ideal dan penampilan gerak. Sehingga patung-patung karyanya mempunyai

perbandingan sangat sempurna. Karena itu, ukuran-ukuran proporsi Polycletos terkenal sebagai Canon Polycletos. Karya-karyanya antara lain :

- Pelempar Lembing. - Pemuda Menggunakan Ikat Kepala Kemenangan (Diadumenos)

- Amazon Luka Selain dari ketiga seniman tersebut, pada masa itu masih banyak pematung-pematung yang terkenal,antara lain : Praxiteles, Skopas, dan

Lysippos

Romawi Kebudayaan Romawi pada umumnya terpengaruh kebudayaan Hellenisme,yaitu

percampuran kebudayaan Yunani dengan kebudayaan dari Asia Depan yang berasal dari daerah-daerah di sekitar laut Mediterania dengan pusatnya di Rhodos, Perganon, dan

Iskandariah, dengan ciri seni patungnya menonjolkan gaya rupawan dan gaya Lincah. Di zaman Kaisar Oktavianus Augustus ( 31 SM – 14 SM ), banyak dibangun tempat

tinggal para bangsawan yang indah dengan seni bangunan yang berunsurkan gaya Ionia dan gaya Korinthia pada pembuatan kapitilnya. Gaya gabungan corak Ionia dan Korinthia

disebut gaya Komposit Kapitil. Hasil kesenian zaman Romawi yang menonjol antara lain :

o Seni Bangunan

1. Istana Istana atau rumah para bangsawan biasanya dilengkapi dengan : Atrium (ruang muka

yang luas yang dikelilingi oleh kamar-kamar), Impluvium (Kolam renang tadah hujan), dan Prytillium (Taman-taman bertiang)

- Theater Yaitu tempat pertunjukan yang tempat penontonnya dibuat makin kebelakang makin

tinggi. Bangunan ini biasanya didirikan pada lereng bukit dan dilengkapi dengan : Pentas (tempat bermain) dan Orchresta (tempat para bangsawan menonton atau tempat pemain cadangan)

- Colosseum

Yaitu bangunan yang berfungsi untuk mengadu Gladiator melawan binatang buas. Bangunan ini ada yang terdiri dari empat tingkat dan dikelilingi tiang-tiang colosseum yang menampung sampai 100.000 orang.

- Circus

Yaitu tempat pacuan kereta kuda dengan bentuk bangunan memanjang, di tengah terdapat tembok berhias lambang-lambang perlombaan. Tembok berhias ini disebut Spina

- Triumphal Arch Yaitu bangunan yang berguna sebagai monument kemenangan atau penghormatan

terhadap pahlawan yang telah berjuang bagi Romawi. Gapura ini biasanya dihiasi gambar-gambar peperangan.

- Basilika Yaitu bangunan yang berfungsi sebagai pasar atau pengadilan. Bangunan Basilika ini

sangat sederhana karena terbuat dari kayu. Basilika yang berfungsi sebagai tempat pengadilan dilengkapi dengan apsis, yaitu bangunan berbentuk ladam kuda dengan lantai ditinggikan untuk tempat duduk hakim.

- Aquaduct

Yaitu saluran air atau gorong-gorong air dari sumber air di perbukitan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

- Thermae Yaitu pemandian air hangat dengan system pemanasan api. Bangunan profane ini sangat

mewah karena dilengkapi dengan kamar-kamar untuk berbagai fungsi, taman, dan ruang

istirahat. Suhu airnya ada 3 tingkatan, yaitu : Frigdrium (air dingin), Tepidarium (air hangat),

Caldarium ( air panas)

o Seni Patung Seni patung Romawi kebanyakan merupakan penjiplakan dari seni patung Yunani. Namun seniman Romawi mengubah bahannya dari perunggu diganti dengan bahan Batu

Pualam. Seni patung Romawi sangat menonjol dalam bentuk Potret. Namun unsure realisnya

masih menganut gaya Yunani. Seni Relief Romawi banyak menggambarkan cerita peperangan bertema sejarah. Bentuknya tidak sebaik relief Yunani, terutama dalam hal perspektif.

B. Renaissance

Zaman Renaissance lahir di Italia pada permulaan abad ke-15 dan mengalami puncak kejayaan pada abad ke-16 yang berpusat di kota Florence. Renaissance berarti Kebangkitan atau Kelahiran kembanli kebudayaan Yunani-Romawi. Adanya Renaissance

dapat melahirkan nilai-nilai kehidupan baru, kebebasan berfikir, kebebasan menuangkan kebebasan menciptakan ide dan gagasan.

Renaissance mengandung arti yang luas dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam bidang kebudayaan manusia. Dengan pola pemikiran yang bebas,maka pada masa ini memunculkan nilai-nilai kehidupan baru, berpandangan baru dan yang paling prinsip pola

hidupnya berorientasi pada masa depan. Dalam bidang seni mengalami kemajuan denganh pesat. Bahkan seni yang bberkait

dengan agama juga mengalami perkembangan dengan bebasnya. Sampai Paus-pausnya pun mau melindungi perkembangan kesenian Renaissance. Terciptanya Gereja San Pietro di Roma merupakan salah satu hasil seni arsitektur renaissance. Hal itu merupakan bukti

bahwa pada masa itu antara seni dan agama mendapat tempat tersendiri. Gereja San Pietro didirikan abad ke-16 oleh seniman Bramante dan dilanjutkan oleh

Michelangelo, terutama kubahnya. Dengan adanya kebebasan berfikir, mengeluarkan ide, perasaan secara wajar, maka pada zaman Renaissance banyak memunculkan tokoh-tokoh seni dunia antara lain : Leonardo

da Vinci, Michelangelo, dan Raffael Santi. Mereka adalah tiga besar seniman abad itu. Pada masa Renaissance, perkembangan seni lukisnya pada anatomi, perspektif, warna,

cahaya, dan komposisi. Pollainolo merupakan pelukis pertama yang mempelajari anatomi, sedangkan Pierodella Pransiska adalah pelukis yang memperkenalkan teori perspektif.

Leonardo da Vinci

Leonardo da Vinci lahir tahun 1452 dan meninggal tahun 1519. Nama aslinya Leonardo,karena menurut statistic ia dilahirkan di Vinci (Italia) maka orang menyebut Leonardo da Vinci yang berarti Leonardo dari kota Vinci.

Disamping seorang seniman Leonerdo da Vinci juga seorang pematung,penyelidik alam, ahli ilmu pasti, penyair, musikus, ahlibotani, geologi, matematika dan sebagai ahli

filsafat. Dalam seni lukis dia belajar kepada Verrochio di Firenze. Pertkembangan selanjutnya tahun 1482 Leonardo pindah ke Milano dan kepindahannya membawa tanda

kehormatan sebagai pelukis, karena kemampuannya yang mengagumkan, ia lantas diangkat sebagai pelukis istana oleh Lodovoco Sforza. Di istana ini ia dapat menyusun

buku berjudul “ Trattato della Pittura “. Buku ini sangat terkenal karena disertai goresan-goresan penanya.

Leonardo da Vinci tidak hanya menciptakab masterpiece “ Monalisa “ saja tapi banyak karya lainnya seperti “ Perjamuan Terakhir “ yang di buat selama 2 tahun.

Michelangelo Seniman ini lebih dikenal punya sifat radikal dibanding dengan seniman-seniman

sezamannya. Sebagai pematung,ia telah mencapai puncak kehaliannya, itu terlihat dalam menciptakan bentuk yang serba plastis, ekspresif dan menakjubkan. Hal ini sebagaimana diungkapkan pada karya patungnya “ David, Nabi Musa, dan Budak “. Selain itu

Michelangelo telah menyelesaikan lukisan dindingnya berjudul “ Penciptaan Adam “ yaqng termasyhur di dunia.

Raffael Santi Dia seoarang pelukis yang merupakan kebalikan dari Michelangelo. Ia tidak

menampakkan punya gaya sendiri, juga tidak mencerminkan pandangan hidup sebagai seorang cendekiawan atau membawakan paham agama.

Raffael Santi banyak melukis tentang Madoda dengan keindahan yang dicita-citakan manusia. Karya seninya yang besar adalah lukisan- lukisan potret antara lain fresco-fresco yang terdapat di Vatikan.

Sebagai seorang seniman Raffael Santi menitikberatkan pada bentuk dari pada isi. Dan daya tarik lukisannya hanyalah pada pewarnaan, bentuk, Balance, dan Komposisi.

C. Barok

Lahir pada pertengahan abad ke-16 bermula dari seorang seniman Belanda bernama Peter Paul Rubens pergi ke Italia untuk belajar pada seniman-seniman besar Italia pada zaman

itu, dan akhirnya Peter Paul Rubens dapat terkenal, dan selanjutnya dianggap sebagai pelopor Barok. Barok (Baroque) berasal dari kata Romawi yang artinya tidak beraturan atau

menyimpang. Rubens melukis manusia dengan lukisan tubuhnya penuh otot-otot serta perkasa seperti

karya gurunya Michelangelo. Lukisannya memperlihatkan kemahirannya untuk membentuk gaya realisme dan disertai warna gilang-gemilang. Pelukis Barok yang menguasai teknik akademik adalah Frans Hals. Ia melukis orang, dan

pada umumnya dari kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan juga rakyat banyak. Lukisannya amat hidup,karakter orang tampak sangat dikuasai.

Sesudah Frans Hals disusul pelukis terkenal dari Belanda bernama Rembrat van Rijn. Karya lukisnya yang terkenal adalah “ The Night Wacht “. Ciri-ciri zaman Barok semua lebih bebas dan leluasa dalam menempatkan dirinya pada

hasil karyanya, sehingga warna lebih cemerlang serta ukir-ukirannya lebih bergaya, efek cahaya lebih mengesankan. Juga karakter pakaian (drafery) pada seni patung diberi

aksen, sehingga memperlihatkan gerak yang hidup.

D. Rococo Pada pertengahan abad ke-18, setelah pengaruh Barok yang selalu mengutamakan sesuatu

yang dibuat-buat atau berlebihan mulai menurun, muncul era baru yang dinamakan Rococo, yakni suatu istilah nama tentang kemunduran Barok. Istilah ini berasal dari kata

Rocaille yaitu seni kulit kerang. Kalau dilihat dari fakta sejarah yang ada, bahwa Rococo bukanlah suatu aliran baru atau kelanjutan dari zaman Barok, tetapi hanya suatu tanda atau nama pada sifat-sifat

kehancuran atau penyelewengan-penyelewengan seniman pada waktu itu. Walaupun karya seni yang diberi istilah Rococo ini bernilai rendah, namun banyak

pengaruh padawaktu itu. Di Perancis pengaruh Rococo meluas setelah wafatnya Louis IV. Gaya Rococo Perancis yang khas adalah lukisan Jean Antoine Watteau. Aliran ini membawakan sikap yang berkehendak pada kehendak kosong,berlebihan, dan dibuat-

buat.

E. Modern Kebebasan mengekspresikan ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni, yang dimulai dari zaman Renaissance, Barok, dan dilanjutkan Rococo,berdampakpada

perkembangan seni pada zaman Modern. Pada awal perkembangannya sering terjadi tidak adanya kesatuan pandangan, bahkan pertentangan satu dengan yang lain dalam

memahami konsep karya seni. Hal itu ditandai dengan munculnya faham-faham atau aliran-aliran untuk menciptakan karya seni. Aliran-aliran yang bermunculan pada zaman Modern antara lain :

• Neo – Klasisisme

Pada masa ini seniman masih berorientasi pada konsep seni klasik Yunani-Romawi. Ciri-ciri aliran ini adalah memperkaya konsep seni zaman Renaissance Barok, dan Rococo. Obyeknya cenderung dekoratif serta mempunyai kesan elok dan indah.

Tokoh aliran ini adalah : Jaques Louis David (1748 – 1825). • Realisme

Aliran Realis menggambarkan kehidupan sehari-hari. Realisme adalah aliran yang mengutamakan kenyataan yang ada. Dalam hal ini seniman dalam berkarya seni, berpegang pada apa yang dilihat dan dialami.

Tokoh aliran ini adalah : Gustav Caurbet Hore Dimer, George Hendrik Breitner, Jean Francois, dan Milet.

• Naturalisme Aliran ini mencari obyek yang diambil dari tiruan alam nyata. Aliran Natural berusaha melukiskan suatu obyek yang mempergunakan teknik indera pengelihatan tanpa ada

penafsiran. Unsur yang dipilih diambilkan dari sebagian atau mungkin juga yang mempunyai unsure keindahan saja.

Tokoh aliran ini adalah : Jan varmeer, J.L.E. Meissonier. • Romantisme Perbedaan aliran Romantis dengan Neo-Klasisisme terlihat pada pengambilan tema.

Aliran romantis ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya akan warna dan komposisi yang hidup.

Aliran ini lebih menekankan pada bagian yang lebih emosional dari sifat manusia dari pada siafat rasionalnya. Bila seniman melukiskan wanita cantik, digambarkan dari

kenyataan yang sebenarnya. Tokoh aliran ini adalah : Theodore Gericault (1791 – 1824), Eugene Delacroix (1798 –

1863), Jean Baptite Camile Corot (1796 – 1875), Rousseau (1812 – 1867), dan Millet (1819 – 1877)

• Impresionisme Aliran ini menitikberatkan perhatiannya pada lukisan sinar yang dipantulkan pada benda-benda yang dilukis (melukis sinar pada obyek).

Impresionisme berasal dari kata ejekan pada lukisan Claude Monet. Monet adalah orang pertama yang mempelopori aliran ini. Ia pernah menyelenggarakan pameran yang disebut

“ Impresion Sunrise “. Lukisan pertama selalu mendapat ejekan, namun demikian akhirnya menjadi sangat terkenal dan kemudian dikenal dengan aliran Impresionisme Tokoh aliran ini adalah : Eduard Maned (1832 – 1883), Edgar Degas (1834 – 1871),

Aguste Renoir (1841 – 1919), Camill Pissaro (1831 – 1903), dan Alfred Sisley (1840 – 1898).

• Post Impresionisme Aliran ini melanjutkan aliran Impresionisme, dan merupakan permulaan dianggap munculnya seni lukis modern masa itu. Seniman aliran ini dalam berkarya menemukan

teknik baru dari biasa. Pengungkapan nidenya menggunakan cara baru, dengan menempatkan warna secara langsung dan berdekatan antara satu sama lainnya.

Aliran ini menciba mewujudkan bentuk-bentuk yangt lembut karena adanya pengaruh pantulan cahaya dan warna dari obyek. Dan tujuan pokoknya adalah memperkaya warna yang berlebihan dari alam atau obyek yang sebenarnya .

Tokoh aliran ini adalah : George Seurat (1859 – 1891), Paul Signac (1863 – 1935), Paul Cezane (1839 – 1906), dan Paul Gaugain (1848 – 1903).

• Pointilisme Aliran ini melanjutkan aliran faham Impresionisme, tetapi secara teknik menitikberatkan pada penempatan warna dengan cara mendekatkan atau menjajarkan warba-warna pokok

dalam bentuk-bentuk kecil,untuk mengungkapkan konsep yang menitikberatkan pada cahaya dan warna.

Dalam menggunakan warna , pada obyek menggunakan warna primer dan bayangan menggunakan warna sekunder. Tokoh aliran ini adalah : George Seurat (1859 – 1891), dan Paul Signac (1863 – 1935)

• Ekspresionisme Ekspresionisme adalah ungkapan emosi, perasaan batin yang timbul dari pengalaman luar

dan dalam yang dipengaruhi oleh unsure-unsur kejiwaan. Aliran ini Mengungkapkan emosi dan perasaan ke dalam bidang kanvas dengan warna, garis, dan komposisi. Seniman aliran ini dalam berkarya tidak hanya mencontoh alam

yang dilihat ileh indera pengelihatan. Cara pelaksanaanya tidak terikat oleh hokum-hukum, proporsi, anatomi, dan perspektif.

Tokoh aliran ini adalah : Vincent van Gogh, Paul Cezane, dan Paul Gaugain • Fauvisme Istilah Fauvisme berasal dari bahasa Perancis,ytiu de fauves yang berarti mbinatang liar.

Al;iran ini munculdi Perancis kira-kira tahun 1904, yang mencoba membebaskan keterikatan dari unsure warna, garis, komposisi serta lebih berani dalam melukiskan suatu

obyek. Tokoh aliran ini adalah : Henri Mattise, Henri Rouseau, Roul Dufy, Koes Van Dongen,

Jan Sluyter, dan Leo Gestel • Futurisme

Aliran ini lahir tahun 1909 di Italia. Munculnya sebagai manifestasi yang pertama yaitu suatu pernyataan mengenai pandangan hidup baru. Aliran ini beranggapan bahwa

kehidupan haruslah diangkat setinggi-tingginya oleh kegiatan dan tenaga yang kuat. Hasil lukisan aliran Futurisme banyak gerakan-gerakan, pengulangan bentuk yang berubah-ubah. Seniman kaum futuristic sering mengambil tema tentang kerusuhan, arak-arakan,

dan sebagainya. Jadi penekanannya pada suasana kesibukan yang penuh gerak. Tokoh aliran ini adalah : Carlo Carra, Buido Saverini, Umberto Riociani, Marcel

Duchamp, Balla, dan F.T. Marinetti. • Kubisme Aliran Kubisme menitikberatkan pada konstruksi atau susunan. Pada tahap permulaan,

aliran ini pelukisnya memecahkan pada setiap obyek, seperti wajah orang, biola, meja, dan lain-lain menjadi bentuk-bentuk kubus, segi-segi yangt bberbentuk geometris.

Tokoh aliran ini adalah : Paul Cezane, George Braque, Pablo Picaso, dan Juan Gris. • Surrealisme Aliran ini muncul pada tahun 1924. Surrealisme memandang rendah kepada peradaban

manusia. Penganut aliran ini berpaham bahwa manusia berulah benar-benar sempurna apabila sudah dapat melepaskan diri dari peradaban dan moral. Mereka berpendirian

bahwa kemanusiaan yang sesungguhnya bertada dalam batin yang tersembunyi. Tokoh aliran ini adalah : Salvador Dali, Marc Chagall, Paul Klee, dan Jean Miro • Dadaisme

Aliran ini lahir di Jerman yahun 1916 diambil dari bunyi ucapan anak kecil yang belum dapat bicara. Aliran ini nmengetengahkan lukisan kekanak-kanakan (naïf). Lukisannya

lucu, menggelikan,bombastis, naïf tetapi mengandung keindahan kanak-kanak yang murni. Tokoh aliran ini adalah : Paul Klee, Kurt Scwitters, dan Pablo Picasso

• Abstrak Aliran Abstrak mengutamakan irama kejiwaan. Bentuk pada lukisan aliran ini tidak

menghubungkan dengan obyek yang nyata (realita), artinya dalam melukis seniman mengambil suatu unsure atau bagian dari bentuk obyek, dan berusaha membuang bentuk dari alam atau kenyataan yang ada. Dalam aliran ini, pengungkapannya benar-benar

secara murni di atas kanvas dan obyeknya tidak jelas, yang tampak hanyalah coretan-coretan pernyataan jiwa dengan warna, garis, dan komposisi.

Tokoh aliran ini adalah : Piet Mondrian (1872 – 1945), Wassily Kandinsky, dan Pablo Picasso.