10
1 | Galuh Maghfira – 2110165013 – Jaringan Komputer Nama : Galuh Maghfira NRP : 2110165013 Kelas : 1 D4 LJ IT ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Jaringan Komputer ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1. RIP adalah Merupakan sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997). 2. Cara Kerja RIP - Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway. - Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing . - Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table . - Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. - Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu - Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung 3. Topologi RIP dan Konfigurasi RIP - Topologi Dapat kita lihat dari gambar di bawah bahwa ada 3 mikrotik yang diberi nama R1, R2 dan R3 dengan 2 PC klien, yang satu menggunakan OS MS Windows XP dan terhubung dengan R3 lalu yang satu nya dengan OS MS Windows 7 terhubung dengan R2.

Tugas komjar12

Embed Size (px)

Citation preview

1 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

Nama : Galuh Maghfira

NRP : 2110165013

Kelas : 1 D4 LJ IT

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jaringan Komputer

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. RIP adalah

Merupakan sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area

Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai

Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.

Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa

kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai

sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang

lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah

diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP

Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

2. Cara Kerja RIP

- Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.

- Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .

- Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .

- Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.

- Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut

dalam waktu tertentu

- Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di

setiap network yang terhubung

3. Topologi RIP dan Konfigurasi RIP

- Topologi

Dapat kita lihat dari gambar di bawah bahwa ada 3 mikrotik yang diberi nama R1, R2 dan

R3 dengan 2 PC klien, yang satu menggunakan OS MS Windows XP dan terhubung dengan

R3 lalu yang satu nya dengan OS MS Windows 7 terhubung dengan R2.

2 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

- Konfigurasi

Mikrotik R1

R1 memiliki IP address dan subnet

ether1 = 10.0.2.15 / net: 10.0.2.0/24 (koneksi ke internet)

ether2 = 192.168.56.38 / net: 192.168.56.0/24 (koneksi R1 ke R3)

ether3 = 192.168.59.20 / net: 192.168.59.0/24 (koneksi R1 ke R2)

Mikrotik R2

R2 memiliki IP Address dan subnet

ether1 = 192.168.59.40 / net: 192.168.59.0/24 (koneksi R2 ke R1)

3 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

ether3 = 192.168.58.56 / net: 192.168.58.0/24 (koneksi R2 ke PC Klien MS Windows 7)

ether2,vlan1,vlan2 abaikan saja

Mikrotik R3

R3 memiliki IP Address dan subnet

ether1 = 192.168.56.39 / net : 192.168.56.0/24 (koneksi R3 ke R1)

ether2 = 192.168.60.2 / net: 192.168.60.0/24 (Koneksi R3 ke PC Klien MS Windows XP)

PC MS Windows 7

PC MS Windows 7 (Posisi di bawah R2)

IP Address: 192.168.58.10

Gateway : 192.168.58.56

DNS: 8.8.8.8 & 8.8.4.4

PC MS Windows XP

4 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

PC MS Windows XP (Posisi di bawah R3)

IP Address : 192.168.60.77

Gateway: 192.168.60.2

DNS: 8.8.8.8 & 8.8.4.4

Konfigurasi RIP Router Mikrotik R1

klik Routing -> RIP

Pada Interfaces klik + (Setelah konfigurasi klik Apply dan Ok)

Kemudian klik RIP Settings pada menu interfaces

Kita redistribute semua subnet yg terkoneksi dengan R1, karena R1 adalah gateway

yang terhubung langsung dengan internet.

5 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

Pada settingan Networks kita kosongkan, karena subnet sudah di redistribute jadi

tidak perlu di definisikan lagi.

Pada Settingan Neighbours kita masukan alamat IP R2 dan R3 yang ke arah R1

Konfigurasi RIP Router Mikrotik R2

Klik Routing -> RIP -> Interfaces -> +

6 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

Klik menu Networks, kita masukan network 192.168.58.0/24 yang akan di export ke

routing RIP.

Klik Neighbours, kita masukan alamat IP R1 192.168.59.20 yang ke arah R2. Klik Apply

kemudian Ok.

Konfigurasi RIP Router Mikrotik R3

Klik Routing -> RIP -> Interfaces -> +

7 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

Klik menu Networks, kita masukan network 192.168.60.0/24 yang akan di export ke

routing RIP.

Klik Neighbours, kita masukan alamat IP R1 192.168.56.38 yang ke arah R3. Klik Apply

kemudian Ok.

RIP Router yang terdeteksi secara Otomatis

Klik Routes pada Mikrotik R1, R2 dan R3.

8 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

Routes RIP R1

Routes RIP R2

Routes RIP R3

4. Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan dan Batasan RIP

9 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

- Karakteristik

Distance vector routing protocol

Hop count sebagi metric untuk memilih rute

Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable

Secara default routing update 30 detik sekali

RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update

RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update

- Kelebihan

RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk

mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika

terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus

mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered

update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil

yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan

- Kekurangan

Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai

masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu :

Terbatasnya diameter network, Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya bisa

menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini

bisa menjadi masalah pada network yang besar.

Konvergensi yang lambat, Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah,

RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di

atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3.

Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus

dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu,

router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai

table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui router

2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini kepada

router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3

hop ( 2 + 1 ). Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam

KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya kepada

router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan menambahkan 1 hop

lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router 2 meneriman informasi

jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian seterusnya sampai nilainya lebih dari

30. Routing atas terus menerus looping sampai nilainya lebih dari 30 hop.

Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca IP address

berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas C mempunyai

masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan

seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah

besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di

atasi pada RIPv2.

Jumlah host Terbatas.

RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.

10 | G a l u h M a g h f i r a – 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 – J a r i n g a n K o m p u t e r

RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM), Ketika pertama

kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan

tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

- Batasan

Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah.

Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.

Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam

jaringan RIP.

Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).

RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.