31
BAB 7 BIOMOLEKUL 7.1 Protein 7.2 Karbohidrat 7.3 Lipid 7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)

Bab 7 biomolekul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 7 biomolekul

BAB 7

BIOMOLEKUL

7.1 Protein

7.2 Karbohidrat

7.3 Lipid

7.4 Asam Nukleat (Pengayaan)

Page 2: Bab 7 biomolekul

a. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup.

b. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagaipembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energi.

c. protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α-amino.

d. Massa molekul relatifnya berkisar dari sekitar 6.000 hinggabeberapa juta.

e. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.

f. Banyak juga protein yang mengandung belerang (S) dan dalamjumlah yang lebih sedikit, fosforus (P).

g. Beberapa protein mengandung besi, mangan, tembaga, dan iodin.

Protein

Page 3: Bab 7 biomolekul

Asam AminoAsam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang setidak-tidaknya mengandung satu gugus karboksil (–COOH) dansatu gugus amino (–NH2).

a. Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lainnya.

b. Gugus R dalam asam amino beragam, antara lain:

1. hidrofob (seperti glisin dan alanin)2. hidrofil karena mengandung gugus polar

seperti —OH, —COOH atau —NH2 (misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat),

3. bersifat asam (misalnya asam glutamat), 4. bersifat basa (misalnya lisin)5. mengandung belerang (misalnya sistein) 6. cincin aromatik (misalnya tirosin).

Page 4: Bab 7 biomolekul

Beberapa Contoh Asam Amino

Page 5: Bab 7 biomolekul

Ion Zwitter

Molekul asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekulmembentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.

Oleh karena mempunyai gugus asam dan gugus basa, maka asamamino bersifat amfoter (dapat bereaksi baik dengan asam maupundengan basa).

Page 6: Bab 7 biomolekul

Asam Amino Esensial dan Nonesensial

Asam-asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh.

Asam Amino Esensial

Contoh: fenilalanin, valin, leusin, isoleusin, triptofan, danlisin. Arginin dan histidin juga esensial untuk bayi.

Asam-asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.

Asam Amino Nonesensial

Contoh asam amino esensial yaitu valin, leusin, danisoleusin.

Page 7: Bab 7 biomolekul

Ikatan Peptida

Ikatan peptida adalah ikatan yang mengaitkan dua molekul asam amino.

Senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.

Page 8: Bab 7 biomolekul

Struktur protein dapat dibedakan kedalam 4 tingkatan, yaitu struktur

primer, sekunder, tersier, dankuarterner.

Struktur Protein

Page 9: Bab 7 biomolekul

urut-urutan asam amino dalamrantai polipeptida yang menyusun

protein.

Struktur Primer

Page 10: Bab 7 biomolekul

Struktur sekunder berkaitan dengan bentukdari suatu rantai polipeptida.

Oleh karena adanya ikatan hidrogen antaraatom hidrogen dengan atom oksigen dalamsatu rantai, suatu rantai polipeptidamenggulung seperti spiral (alfa heliks) atauseperti lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.olipeptida yang menyusun protein.

Struktur Sekunder

Page 11: Bab 7 biomolekul

Struktur Tersier

a. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suaturantai polipeptida dapat melipat atau menggulung sehinggamempunyai bentuk tiga dimensi tertentu.

Struktur tersier protein merupakan bentuk tigadimensi dari suatu protein.

b. Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai.

c. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebutstruktur kuarterner.

Page 12: Bab 7 biomolekul

Hidrolisis Peptida

Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisisjika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M.

Contoh:

Page 13: Bab 7 biomolekul

Denaturasi Protein

a. Jika suatu larutan protein, misalnya albumin telur, dipanaskansecara perlahan-lahan sampai kira-kira 60°–70°C, lambat-launlarutan itu akan menjadi keruh dan akhirnya mengalamikoagulasi.

b. Protein yang telah terkoagulasi itu tidak dapat larut lagi padapendinginan.

c. Perubahan seperti itu disebut denaturasi protein. d. Denaturasi juga dapat disebabkan oleh perubahan pH yang

ekstrim, oleh beberapa pelarut seperti alkohol atau aseton, oleh zat terlarut seperti urea, oleh detergen, atau olehpengguncangan yang intensif.

e. Protein terdenaturasi hampir selalu kehilangan fungsibiologisnya.

Page 14: Bab 7 biomolekul

Penggolongan Protein

Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu:

1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis.

2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik.

3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadanganmakanan.

4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organismeuntuk mengubah bentuk atau bergerak.

5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikanstruktur biologi kekuatan atau perlindungan.

6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadapserangan organisme lain (penyakit).

7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.

Page 15: Bab 7 biomolekul

Reaksi Pengenalan Protein

a. Uji NinhidrinUji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino.

b. Uji BiuretUji Biuret adalah uji umum untuk protein (ikatan peptida) tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas.

c. Uji XantoproteatUji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (cincin benzena).

d. Uji BelerangAdanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkandengan uji ini.

Page 16: Bab 7 biomolekul

Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen.

Contohnya adalah glukosa (C6H12O6), sukrosa atau gula tebu (C12H22O11), dan selulosa {(C6H10O5)n}.

Susunan Karbohidrat

Page 17: Bab 7 biomolekul

Karbohidrat biasanya digolongkanmenjadi monosakarida, disakarida, danpolisakarida.

Penggolongan ini didasarkan pada reaksihidrolisisnya.

Penggolongan Karbohidrat

Page 18: Bab 7 biomolekul

Monosakarida

1. Monosakarida dapat berupa aldosa (polihidroksialdehida) atau ketosa (polihidroksiketon).

2. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (—CHO) danbeberapa gugus hidroksil, sedangkan golongan ketosamempunyai satu gugus keton (—CO—) dan beberapa gugushidroksil.

3. Monosakarida juga dapat digolongkan berdasarkan jumlahatom karbon dalam molekulnya.

4. Monosakarida paling kecil yang mengandung 3 atom karbondisebut triosa; yang mempunyai 4 atom karbon disebuttetrosa, dan seterusnya.

Page 19: Bab 7 biomolekul

Sifat-sifat Monosakarida

1. Kelarutan dalam AirSemua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut dalamair.

2. OksidasiSemua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakanreduktor sehingga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict maupun dengan pereaksi Tollens.

3. ReduksiReduksi gugus karbonil (gugus aldehida atau keton) darimonosakarida menghasilkan alkohol polivalen yang disebut alditol.

Page 20: Bab 7 biomolekul

Beberapa Monosakarida

1. GlukosaGlukosa disebut juga gula anggur (karena terdapat dalam buahanggur), gula darah (karena terdapat dalam darah) atau dekstrosa (karena memutarkan bidang polarisasi ke kanan).

2. FruktosaFruktosa terdapat dalam buah-buahan dan merupakan gula yang paling manis. Bersamasama dengan glukosa, merupakankomponen utama dari madu. Larutannya merupakan pemutar kirisehingga D-fruktosa disebut juga levulosa.

3. Ribosa dan 2-DeoksiribosaRibosa dan 2-deoksiribosa merupakan gula pentosa yang membentuk RNA dan DNA.

Page 21: Bab 7 biomolekul

Polisakarida

Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Semua polisakarida sukar larut dalam air dan tidakmereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens.

a. Amilum

Amilum atau pati adalah polisakarida yang terdapat

dalam tumbuhan.

Page 22: Bab 7 biomolekul

b. GlikogenManusia dan banyak hewan menggunakan amilum sebagaimakanan. Dalam sistem pencernaan, amilum mengalami hidrolisis kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidaksegera digunakan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalamhati dan jaringan otot.

c. SelulosaBagian terbesar dari glukosa yang terbentuk pada prosesfotosintesis diubah menjadi selulosa, yaitu untuk membangundinding sel dan serat tumbuhan. Selulosa adalah polisakaridayang paling melimpah dan merupakan komponen serat utamadalam makanan kita.

Page 23: Bab 7 biomolekul

Reaksi Pengenalan Karbohidrat

a. Uji umum untuk karbohidrat adalah uji Molisch. Apabilalarutan atau suspensi karbohidrat diberi beberapa teteslarutan alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat secukupnyasehingga terbentuk dua lapisan cairan, maka pada bidangbatas kedua lapisan itu akan terbentuk warna merah-ungu.

b. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida (kecualisukrosa), dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling ataupereaksi Benedict.

c. Amilum memberi warna biru-ungu dengan larutan iodin.

Page 24: Bab 7 biomolekul

Struktur dan Tata Nama Lemak

Lemak (fat), seperti lemak sapi atau minyak kelapa, adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak.

R1, R2, dan R3 adalah rantai hidrokarbondengan jumlah atom karbon dari 3 hingga23, tetapi yang paling umum dijumpaiadalah 15 dan 17.

Penamaan lemak dimulai dengan katagliseril yang diikuti oleh nama asamlemaknya.

Page 25: Bab 7 biomolekul

Perbedaan Lemak dengan Minyak

a. Lemak yang pada suhu kamar berupa cairan, lazim disebutminyak.

b. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, seperti minyakkelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun.

c. Lemak yang berwujud cair (minyak) banyak mengandungasam lemak tak jenuh, seperti asam oleat (C17H33COOH), asam linoleat (C17H31COOH), dan asam linolenat (C17H29COOH).

d. Sedangkan lemak yang berwujud padat lebih banyakmengandung asam lemak jenuh, seperti asam stearat (C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H31COOH).

Page 26: Bab 7 biomolekul

Reaksi-reaksi Lemak dan Minyak

1. Hidrolisis

Lemak dan minyak dapat mengalami hidrolisis karena pengaruhasam kuat atau enzim lipase membentuk gliserol dan asam lemak.

2. PenyabunanReaksi lemak atau minyak dengan suatu basa kuat seperti NaOHatau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu, reaksinya disebutreaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi penyabunanmenghasilkan gliserol sebagai hasil sampingan.

3. Hidrogenasi MinyakMinyak dapat dipadatkan melalui hidrogenasi (adisi hidrogen). Reaksi ini dapat dikatalisis oleh serbuk nikel.

Page 27: Bab 7 biomolekul

a. Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dancadangan makanan.

b. Lemak kita peroleh dari makanan berlemak, daging, susu, keju, dan kacangkacangan.

c. Di bidang industri, lemak terutama digunakan untukmembuat sabun dan margarin.

d. Dewasa ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyakjarak dan minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang disebut biodisel.

Fungsi dan Sumber Lemak

Page 28: Bab 7 biomolekul

Fosfolipid

a. Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol.

b. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup yaitufosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin, dan fosfatidilserin.

Page 29: Bab 7 biomolekul

Steroid

Page 30: Bab 7 biomolekul

a. Asam nukleat juga merupakan polimer.

b. Umumnya, molekul DNA lebih besar daripadamolekul RNA. Monomer asam nukleat adalahnukleotida.

c. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu basa nitrogen (basa purin atau basapirimidin), satu pentosa (ribosa atau deoksiribosa), dan asam fosfat.

Struktur Asam Nukleat

Page 31: Bab 7 biomolekul

Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula pentosa dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2–deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen yang terdapatdalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S); sedangkan dalam RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dansitosin (S).