100
SISTEM SARAF ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA FIK UNIPDU JOMBANG SEPTEMBER 2014

ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIAFIK UNIPDU JOMBANG

SEPTEMBER 2014

Page 2: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Sistem saraf adalah pemula kegiatan

otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik

Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls

elektrokimia

Page 3: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF Termasuk sistem pengendali

Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh.

Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.

Page 4: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal & eksternal)

• StimulusSetiap perubahan yang terjadi di luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem sarafMis: huruf mata

Page 5: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

3 FUNGSI SISTEM SARAF • Fungsi kewaspadaan

Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai penginput data

• Fungsi intergrasi Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan

• Fungsi koordinasi Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi

Page 6: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord

Forebrain

Midbrain

Hindbrain

Cerebrum Limbic system

Thalamus

Hypothalamus

Reticular Formation (extend to midbrain)

Somatic NS Autonomic NS

Afferent nerves

Parasymphahetic

Symphathetic

Efferent nerves

Cerebelum

Pons

Medulla

Page 7: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF• Sistem saraf sebagai jalur utama informasi

biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem

• Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS).

• CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf

• PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain

Page 8: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh PNS

• CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar.

• Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS, Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensorik sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS

• PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf peraba, perasa, penciuman)peraba, perasa, penciuman)

SISTEM SARAF

Page 9: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf motorik bagian dari saraf motorik

• Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke otak, otak Informasi ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik dan menerima informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf motorik. dikirimkan ke saraf motorik.

• Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) yang sama informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otakditerima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otak

• Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron

SISTEM SARAF

Page 10: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 11: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

OTAK & SUMSUM TL BELAKANGOTAK

Merupakan pusat kendali tubuhBobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuhTerdiri dari batang otak, serebrum, serebelumTerdapat jaringan kelabu (gray matter) dan

putih (white matter)

SUMSUM TL BELAKANGPanjang + 45 cmGaris tengah + 12 mmTerdapat jaringan kelabu dan putih

Page 12: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Gray Matter - White Matter

• Gray Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf yang tidak bermyelin – sel saraf korteks serebral, bag dalam sumsum tlg belakang

• White Matter – bagian SSP yang mengandung serabut saraf (akson) yang bermyelin (warna putih) - lapisan dalam serebrum

Page 13: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Tengkorak dan tulang belakang

• Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges1. Duramater (lap. luar): terdiri atas

jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf

2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis

3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah

OTAK & SUMSUM TL BELAKANG

Page 14: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 15: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 16: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

CAIRAN SEREBROSPINAL Disekresi oleh pleksus

khoroid ke ventrikel2 di otak

Cairan bening/seperti air

Sebagai penahan goncangan

Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf

Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis

Page 17: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Pons

Pituitary gland

Hypothalamus

Cerebrum

Medulla oblongataSpinal cord

Cerebellum

Pineal gland

Thalamus

Section 35-3

Page 18: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SEREBRUM (1)

Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku,

pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa

Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Mengandung substansi/jaringan kelabu dan

putih Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam

dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum

Page 19: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya

Bagian luar substansi kelabu : korteks Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur

luas permukaan >> Lekukan diantaranya : sulkus Sulkus yang terdalam membentuk fisura

longitudinalis dan lateralis Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa

lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya

SEREBRUM (2)

Page 20: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS1. Lobus frontalis

2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis

4. Lobus temporalis Substansi putih terletak lebih dalam Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki

fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik

SEREBRUM (3)

Page 21: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 22: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SEREBELUM

Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang Berada di bawah serebrum, pada belakang

tengkorak Berperan dalam koordinasi otot & menjaga

keseimbangan sikap tubuh Susunan substansi kelabu & putih = serebelum Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan

sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum

Page 23: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

BATANG OTAK

Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang Terdiri dari 2 daerah :• Medulla Oblongata – bag bawah batang otak,

menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh

• Pons – menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum

Page 24: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Bagian lain dalam otak

• Thalamus – menerima impuls dari reseptor sensorik

menyampaikan informasinya ke bagian yang tepat di serebrum

• Hypothalamus – mengatur suhu tubuh rasa lapar, haus, marah,

lelah,dll– Mengendalikan kelenjar pituitari untuk fungsi

endokrin• Keduanya berada di otak bagian depan

Page 25: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

OTAK

Page 26: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 27: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 28: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. bekerja.

Gerakan sadar : Otak Gerakan sadar : Otak SS somatik SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya lainnya

Gerakan tidak sadar Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika : mis detak jantung. Jika olah raga otak bekerja olah raga otak bekerja SS otonom SS otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat. meningkatkan detak jantung lebih cepat.

OTAK

Page 29: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SUMSUM TULANG BELAKANG

• = Medula spinalis• Berawal dari medula oblongata ke arah kaudal

mll foramen magnum, berakhir diantara vertebra L1 dan L2

• Penghubung otak dengan seluruh tubuh/perifer (PNS)

• Berperan langsung dalam proses/ gerak refleks

• Mengandung 31 psg saraf spinal

Page 30: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Serviks• Thoraks• Lumbal• Sakral• Koksigeal• Penebalan serviks +

lumbal• Kauda equina• Konus medullaris• Filum terminale

SUMSUM TULANG BELAKANG

Page 31: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Lengkung refleksRefleks • Cepat, otonom, respon yang tidak disadari• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf

terpendek

Page 32: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SUMSUM TULANG BELAKANG

Page 33: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

4 jenis serabut saraf• Sensorik somatik – “body senses”– sentuhan, tekanan, suhu, keseimbangan

• Sensorik viseral – “organ senses”– Rasa sakit, suhu di dalam organ – C/ mual, lapar, kram

• Motorik somatik – “body movement”– Kontraksi tidak sadar otot rangka

• Motorik viseral – “organ movement”– Kontraksi otot2 polos, kelenjar – = sistem saraf otonom

Page 34: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Substansi abu2/gray matter (1)

• Gray Matter – Bentuk huruf “H” di

lapisan dalam– Kanal tengah = pada gray

commissure– Tanduk posterior/dorsal– Tanduk anterior/ventral• Terdiri atas– Badan sel– Akson tak bermyelin– Dendrit– Saraf glia

Page 35: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Tanduk posterior = mengandung interneuron, menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum tulang ke sumsum tulang – Akar dorsal mengandung serabut sensorik

• Sensorik somatik • Sensorik viseral

– Ganglia akar dorsal - mengembang di akar dorsal, tempat interneuron melewatinya

• Tanduk anterior = mengandung badan sel saraf motorik yang mengirimkan impuls dari akson sumsum tulang ke otot dan kelenjar– Akar ventral mengandung

• Motorik viseral• Motorik somatik

Substansi abu2/gray matter (2)

Page 36: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

– Mengelilingi substansi kelabu/gray matter

– Membentuk kolom putih» Funiculus posterior» Funiculus anterior» Funiculus lateral

– Terdiri atas» Akson bermyelin» Akson tanpa myelin

Substansi putih/white matter (2)

Page 37: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum tulang dan antara otak + sumsum tulang

• 2 tipe utama serabut saraf : – Serabut saraf menaik/ascending : membawa

informasi sensorik dari tubuh ke otak • c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu

– Serabut saraf menurun/descending: membawa informasi motorik dari otak ke sumsum tulang • c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih =

menulis, menjaga keseimbangan, melakukan gerakan

Substansi putih/white matter (2)

Page 38: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF PERIFER

• 31 pasang saraf spinal (serabut motorik, sensorik menyebar pada ekstremitas & dinding tubuh)

• 12 pasang saraf kranial (serabut motorik saja, sensorik saja, atau campuran keduanya menyebar di daerah leher & kepala)

Page 39: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Saraf Spinal

• Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.)

• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya :– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8

– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12

– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5

– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5

– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0

Page 40: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

31 pasang saraf spinal (1)

Page 41: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

31 pasang saraf spinal (2)

Page 42: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Saraf kranial (1)• Saraf kranial I: olfaktorius• Saraf kranial II: optikus• Saraf kranial III: okulomotorius• Saraf kranial IV : trokhlearis• Saraf kranial V: trigeminalis• Saraf kranial VI: abdusens• Saraf kranial VII: fasialis• Saraf kranial VIII: vestibulokohlear• Saraf kranial IX: glosofaringeal• Saraf kranial X : vagus• Saraf kranial XI : asesorius• Saraf kranial XII: hipoglosus

Page 43: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima & menghantar impuls pada sensasi penciuman

• II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata

• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.

• III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris

• V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran

• VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal

Saraf kranial (2)

Page 44: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi pendengaran & keseimbangan

• IX (glosofaringeal) = saraf campuran, mempersarafi lidah & farings

• X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di rongga leher, dada & abdomen

• XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi dengan serabut vagus

• XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot intrinsil dan ekstrinsik lidah

Saraf kranial (3)

Page 45: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Distribusi saraf2 kranial

Page 46: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Susunan sistem sarafSistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & sel glia

• Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan atau dalam tubuh, diolah & respon akan disampaikan ke sel saraf atau organ lainnya. Tidak dapat membelah

• Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.

Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.

Page 47: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

NEURON/SEL SARAF

• Merupakan satuan dasar sistem saraf

• Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh lainnya

• Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya

• Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang

• Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis

• Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton

Page 48: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Jenis neuron

Sensorik/aferen

Motorik/eferen Interneuron

NEURON

Page 49: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

NEURON

• Interneuron/neuron penyambung – neuron yang berada di dalam CNS – menggerakkan isyarat antar neuron

• Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS

• Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)

Page 50: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Penghantaran impuls

• Sinyal kimia neurotransmiterAdrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin

• Sinyal listrikPotensial aksi sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang akson

Page 51: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SpinalCord

BrainSensoryNeuron

Neuron sensorik/aferen• Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang • Saraf penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial,

bukan spinal

Page 52: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SpinalCord

BrainSensoryNeuron

MotorNeuron

Neuron motorik/eferen• Output : dOutput : dari otak dan sumsum tulang belakang ke

otot dan kelenjar

Page 53: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Interneurons• Interneurons membawa informasi antara sel2 saraf,

hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang

Page 54: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 55: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

NEURON

Jenis neuron1.Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada

soma berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki

2.Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap)

3.Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang belakang

Page 56: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 57: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Akson

• Serabut panjang pada sel saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan (efferent)

• Neuron2 mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target

• Setiap sel saraf memiliki 1 akson, panjang + 20 cm

• Struktur menyerupai tabung & bercabang di ujung akhir berhubungan dengan dendrit sel lain

Page 58: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Selaput myelin• Lapisan lemak berwarna

putih melapisi akson • Sebagai isolator elektrik • Tidak semua sel

mengandung myelin• Fungsi : meningkatkan

kecepatan sinyal saraf akson

Page 59: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (1)

• Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksiPotensial aksi : muatan listrik yang dihasilkan o/ perubahan keseimbangan kimia dari cairan di dalam & sekeliling neuron bergantung pada pergerakan ion2 bag luar dan bag dalam sel

• Jika potensial aksi terjadi pada neuron pesan molekular dikirimkan ke neuron di sebelahnya

Page 60: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Terjadi jika impuls yang masuk adalah depolarisasi yang mencapai ambang tertentu pada pangkal akson timbul potensial aksi sel terstimulasi

• Potensial diteruskan ujung neuron mem-bebaskan neurotransmiter

Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (2)

Page 61: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot

• Terjadinya komunikasi antara sel-sel saraf dengan sel efektor diperantarai oleh sinaps (-is)

Sinaps terdiri atas:• Ujung saraf• Membran pasca-sinaptik sel yang kontak• Celah sinapsis yang terletak di antara

keduanya

Bagaimana neuron2 berkomunikasi? (3)

Page 62: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Gerakan impuls

Page 63: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Membran sel semipermeabel

Cell Membrane at rest

Na+ Cl-K+

Na+

Cl-K+

A-

Outside of Cell

Inside of Cell

Potassium (K+) can pass through to equalize its concentration

Sodium and Chloride cannot pass through

Result - inside is negative relative to outside

- 70 mV

Page 64: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Potensial istirahat

• Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif polarisasi

• Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV• Muatan ke daerah dendrit lebih positif• Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi mulai

berjalan dr badan sel ke akson

Page 65: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Depolarisasi mengawali PA

• Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran ion muatan + (Na+) masuk ke akson depolarisasi

• Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif dibandingkan bag. luar

Page 66: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Repolarisasi

• Berlanjut sampai nilai ambang tercapai impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron berikutnya kembali ke posisi istirahat

• Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negatif repolarisasi

Page 67: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Hiperpolarisasi

• Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat • Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi• Disebut periode refraktori

Page 68: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Impuls mencapai akson akhir/terminal prasinapsis akhir

• Potensial aksi mencapai terminal

• Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinaps

• Neurotransmiter berikatan dengan membran pascasinaps

• Impuls melintasi sinaps dengan bantuan neurotransmiter menuju reseptor di dendrit pintu/kanal terbuka

Bagaimana jalannya impuls?

Page 69: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Neurotransmiter (1)

• Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya

• Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps

• Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial aksi pada sinaps

Page 70: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Neurotransmiter (2)

• Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs disimpan dalam vesikel

• Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel ke akson neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis

• Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak

Page 71: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Transmisi melalui celah sinapsis

• Potensial aksi neuron prasinapsis mencapai ujung terminal vesikel bergerak ke ujung aksi (bantuan dari gerakan ion Ca2+) transmiter dibebaskan, kontak dengan membran pascasinapsis permeabilitas berubahJika permeabilitas thdp ion Na+ meningkat, potensial istirahat menjadi kurang –

• Jika nilai ambang tercapai terjadi potensial aksi pada neuron pascasinapsis impuls ditransmisikan

Page 72: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Transmisi melalui celah sinapsis

Page 73: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

• Neuron kolinergik – Asetilkolin– Berperan pada pengendalian sistem motorik

• Neuron dopaminergik– Dopamin– Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik

• Neuron nor adrenergik– Nor adrenalin– Berperan pada regulasi TD dan kerja obat

antidepresan• Neuron adrenergik

– Adrenalin– Berperan = nor adrenergik

Page 74: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

• Neuron gabaergik– GABA (asam –aminobutirat)– Ada pada CNS, sebagai neuron inhibitorik– Berperan pada regulasi motorik

• Neuron serotoninergik– Serotonin – Tidak banyak terdapat di CNS– Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan

Penerimaan impuls oleh saraf aferen/sensorik

Page 75: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Penerusan impuls melalui saraf efferen

• Mengatur hubungan antara bagian dalam tubuh (tegangan otot, TD) dengan lingkungan (gerakan tertentu) melalui serabut motorik dan viseral

• Yang berperan:– Serabut eferen kolinergik

• Motoneuron mempersarafi otot skelet ( kontraksi) & mrp serabut kolinergik

• Neuron pasca-ganglion parasimpatis Mrp serabut kolinergik yang mempersarafi berbagai organ

• Neuron praganglion simpatis & parasimpatis

– Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik

Page 76: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 77: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Excitatory and inhibitory synapses Excitatory neurotransmitters cause postsynaptic

cell to fire action potentials

Inhibitory neurotransmitters prevent postsynaptic cell from firing

Excitatory neurotransmitters (eg acetylcholine, glutamine) act on ion channel receptors selective for Na+ and Ca2+

• Neurotransmitter binding to receptor channel opening Na+ influx depolarisation of postsynaptic membrane threshold action potential

Inhibitory neurotransmitters (eg -aminobutyric acid - GABA) act on Cl- channels

• Neurotransmitter binding to receptor channel opening Cl- influx prevents depolarisation of postsynaptic membrane no action potential

Page 78: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Fast excitatory transmission

Na+

Na+

Ca2+

Ca2+

Na+

Na+

-70mV

Excitatory postsynaptic potential (EPSP)

Page 79: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Fast inhibitory transmission

Na+

Na+

Ca2+

Ca2+

Cl-

Cl--70mV

Inhibitory postsynaptic potential (IPSP)

Page 80: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Slow inhibitory transmission

Na+

Na+

Ca2+

Ca2+

-70mV

Slow IPSP

K+

K+

Page 81: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Slow excitatory transmission

Na+

Na+

Ca2+

Ca2+

-70mV

Slow EPSP

x

x

Page 82: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF OTONOM

• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam tubuh yang sesuai

• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk

menstimulasi efektor.– Neuron preganglionik muncul dari CNS ke

ganglion tubuh, bersinapsis dengan– Neuron pascaganglionik menuju organ

efektor (otot jantung, otot polos, atau kelenjar).

Page 83: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

SISTEM SARAF OTONOM

• Mengendalikan fungsi motorik viseral • Tidak dengan mudah dikendalikan dg

kehendak • Terdiri dari sistem saraf simpatis &

parasimpatis berbeda anatomi maupun fungsinya

Page 84: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Pada umumnya organ dalaman tubuh/viseral dipersarafi oleh kedua sistem saraf tsb.

• Stimulasi SS simpatis biasanya akan menghasilkan efek berlawanan dengan stimulasi SS parasimpatis.

• Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya

• Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental

SISTEM SARAF OTONOM

Page 85: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Parasimpatis : berperan dalam pencernaan, eliminasi & pada pembaruan suplai energi

• Sistem simpatis = sistem adrenergikStimulasi sistem ini akan menimbulkan reaksi yang meningkatkan penggunaan zat2 oleh tubuh (aktif & perlu energi)

• Sistem parasimpatis = sistem asetilkolinStimulasi pada sistem ini, timbul efek dengan tujuan menghemat penggunaan zat2 & mengumpulkan energi

• Ada keseimbangan antara keduanya

SISTEM SARAF OTONOM

Page 86: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom organ efektor

Berperan 2 neuron :

• Neuron preganglionik : pada CNS• Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada

ganglion otonom)

SISTEM SARAF OTONOM

Page 87: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Sistem saraf simpatis• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan

sumsum tulang belakang melalui serabut saraf

• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :– 3 psg ganglion servikal– 11 psg ganglion torakal– 4 psg ganglion lumbal– 4 psg ganglion sakral– 1 psg ganglion koksigen

• Sering disebut sistem saraf torakolumbar

• Fungsi : – Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar

pembuluh darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar pada kulit

– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar

Page 88: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Sistem saraf parasimpatis

• Disebut sistem saraf kraniosakral• Terbagi menjadi 2 bagian – Saraf otonom kranial: ke-3

(okulomotorius),7 (fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)

– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2 SS simpatis membentuk pleksus yang mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih

Page 89: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Sistem asetilkolin• Rest, digest or repose• Saat tubuh tidak aktif• Mis. Digesti, ekskresi,

urinasi • Menyimpan energi• Segmen spinal kraniosakral

(CN III, VII, IX, X & S2-4)

• Sistem adrenergik• Fight, Flight or Fright• Saat tubuh aktif• Mis. Berkeringat nafas

dalam , peningkatan denyut jantung

• Menggunakan energi • Segmen spinal

torakolumbal (T1-L2)

SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis

Page 90: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

• Serabut preganglionik panjang/pascaganglionik pendek• “D” division : Digestion,

defecation & diuresis

• Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang

• “E” division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment

SISTEM SARAF OTONOM

Parasimpatis Simpatis

Page 91: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Neurotransmiter pada SS Otonom

• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik : asetilkolin (Ach) menstimulasi potensial aksi neuron pascaganglionik

• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin

• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik dan sebagian besar neuron pascaganglionik parasimpatik asetilkolin (ACh)

Page 92: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 93: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 94: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Eye (Iris) Stimulates constrictor muscles. Pupil constriction

Stimulates dilator muscles. Pupil dilates.

Eye (Ciliary muscle) Stimulates. Lens accommodates – allows for close vision

No innervation.

Salivary Glands Watery secretion Mucous secretion

Sweat Glands No innervation Stimulates sweating in large amounts (Cholinergic)

Gallbladder Stimulates smooth muscle to contract and expel bile

Inhibits gallbladder smooth muscle

Page 95: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Cardiac Muscle Decreases HR Increases HR and force of contraction

Coronary Blood Vessels Constricts Dilates

Urinary Bladder; Urethra Contracts bladder smooth muscle; relaxes urethral sphincter

Relaxes bladder smooth muscle; contracts urethral sphincter

Lungs Contracts bronchiole (small air passage) smooth muscle

Dilates bronchioles

Digestive Organs Increases peristalsis and enzyme/mucus secretion

Decreases glandular and muscular activity

Liver No innervation No innervation (indirect effect)

Page 96: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Kidney No innervation Releases the enzyme renin which acts to increase BP

Penis Vasodilates penile arteries. Erection

Smooth muscle contraction. Ejaculation.

Vagina; Clitoris Vasodilation. Erection Vaginal reverse peristalsis

Blood Coagulation No effect Increases coagulation rate

Cellular Metabolism No effect Increases metabolic rate

Adipose Tissue No effect Stimulates fat breakdown

Page 97: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects

Mental Activity No innervation Increases alertness

Blood Vessels Little effect Constricts most blood vessels and increases BP. Exception – dilates blood vessels serving skeletal muscle fibers (cholinergic)

Uterus Depends on stage of the cycle

Depends on stage of the cycle

Endocrine Pancreas Stimulates insulin secretion

Inhibits insulin secretion

Page 98: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 99: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF
Page 100: ANATOMI FISIOLOGI SYARAF

Quiz Pilih 10 soal untuk dijawab 1. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat? Sebutkan fungsinya2. Apakah yang dimaksud dengan mielin?3. Apakah fungsi hipotalamus?4. Berapakah jumlah saraf spinal? Saraf kranial?5. Apakah neurotransmiter ? Apakah peran/fungsinya?6. Apa yang dimaksud sistem saraf otonom?7. Apa peran sistem saraf otonom8. Terbagi menjadi sistem saraf apa sajakah SS otonom?9. Apakah yang dimaksud dengan potensial aksi? 10. Apakah yang dimaksud dengan gerak refleks ?11. Apa yang dimaksud dengan sinaps ?12. Apakah yang dimaksud dengan akson dan sel glia ?