Upload
bhima
View
3.717
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
batu ginjal pada saluran ureter distal
Citation preview
Pembimbing :dr. Fendik S, Sp.U
Disusun oleh :
Shakti Bhimantono2051210034
LABORATORIUM ILMU BEDAH
RSD MARDI WALUYO BLITARFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2012
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. KUmur : 48 tahun Jenis kelamin : PerempuanAlamat : Sutojaya, BlitarPekerjaan : IRTAgama : IslamSt.Perkawinan : Menikah Suku : Jawa Tgl. MRS : 29 Oktober 2012
ANAMNESAKeluhan Utama:Nyeri perut kanan atas Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan
atas, nyeri di rasakan sudah ± 12 tahun, nyeri hilang timbul, tetapi 1 bulan belakangan ini nyeri dirasakan bertambah hebat saat pasien buang air kecil. Pasien juga mengeluh kesulitan ketika akan buang air kecil, anyang-anyangan, merasa tidak tuntas setiap kali selesai BAK dan pancaran miksi lemah. Urin hanya keluar sedikit, berwarna keruh, akan tetapi jika pasien meminum 1 botol air mineral besar pasien bisa BAK, urin yang keluar jadi banyak dan nyeri berkurang sedikit
•Pada saat tahun 2000 silam, pasien memiliki keluhan yang sama, sulit buang air kecil dan perutnya terasa penuh, keluhan anyang-anyangan pun dimulai saat itu juga. Karena keluhan tersebut akhirnya pasien mengkonsumsi obat-obat china. Setelah meminum obat china tersebut pasien mengaku saat berkemih mengeluarkan batu kecil. Nyeri pinggang kanan atas(+), nyeri bersifat hilang timbul. Pasien juga sering mengeluh badan terasa sumer, kadang ada mual (+), pusing (+).
Riwayat penyakit dahulu
Diabetes Melitus : disangkalHipertensi : disangkal Alergi : disangkal Batuk lama : disangkal Riwayat penyakit keluarga Diabetes Melitus :Tidak diketahui Hipertensi : (+) ayahAlergi : Tidak diketahui
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku jarang untuk minum air Putih. Dalam sehari pasien hanya mengkonsumsi air putih sebanyak ± 3 gelas . Pasien juga sering menahan untuk buang air kecil dan lebih suka minum air teh manis.
PEMERIKSAAN FISIK Status Present
kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan cukup.
Tanda Vital
Tensi : 110/90 mmHg
Nadi : 90 x/menit, isi cukup
Pernafasan : 20x/menit, regular
Suhu : 36,5o C
Status Generalisata
•Kepala dan Wajah : dBn
•Telinga, Hidung, dan Tenggorok : dBn
•Cor : S1 dan S2 tunggal reguler
•Thorax : Vesikuer, Rh -/-, Wh -/-
•Ekstremitas : Oedem - - - -
Status UrologiRegio Costovertebralis
•Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang tidak ada, hematom tidak ada, tidak ada scar, tidak tampak massa tumor.
•Palpasi :Tidak teraba massa tumor, flank mass -/-, nyeri tekan +/- .
• Perkusi : Nyeri ketok costovertebral +/-
Regio Suprapubic
•Inspeksi : Kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar, tidak tampak massa tumor, tidak ada scar, edema tidak ada.
•Palpasi :Nyeri tekan tidak ada, buli-buli tidak teraba, massa tumor tidak teraba.
Regio Genitalia Eksternaa. Vagina/vulva
•Inspeksi : Warna lebih gelap dari sekitarnya, massa tumor tidak ada, hematom tidak ada.
•Palpasi :Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan.
b. Perineum
• Inspeksi : Warna sama dengan sekitar, tidak tampak massa tumor, hematom tidak ada, edema tidak ada.
• Palpasi :Tidak teraba massa tumor, tidak nyeri tekan.
Pemeriksaan PenunjangUsulan :
a) Laboratorium : UL, DL, RFT
b) USG
c) BNO
RESUME
• Ny. K, 48 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri di rasakan sudah ± 12 tahun, nyeri hilang timbul, tetapi 1 bulan belakangan ini nyeri dirasakan bertambah hebat saat pasien buang air kecil. Pasien juga mengeluh kesulitan ketika akan buang air kecil, anyang-anyangan, merasa tidak tuntas setiap kali selesai BAK dan pancaran miksi lemah.
• Pada saat tahun 2000 silam, pasien memiliki keluhan yang sama, sulit buang air kecil dan perutnya terasa penuh, keluhan anyang-anyangan pun dimulai saat itu juga.
• Pasien mengaku jarang untuk minum air Putih. Dalam sehari pasien hanya mengkonsumsi air putih sebanyak ± 3 gelas . Pasien juga sering menahan untuk buang air kecil.
•Laboratorium.doc
FOTO BNO
USG
•Diagnosa Kerja : Flank Pain (D)
•Diagnosa Primer : Ureterolithiasis (D) distal
•Diagnosa Sekunder : Hidronefrosis (D)
PENATALAKSANAANMedikamentosa :IVFD RL 20tpmInj.ketorolac 3x30mgInj.Ranitidin 2x1Inj.Cefriaxone 2x1
Non Medikamentosa :KIE : - Minum cukup dan diusahakan produksi urin sebanyak 2-3 liter per hari.- Diet rendah purin.- Istirahat cukup.- Jangan menahan kencing terlalu lama
Operatif : Ureterolitotomi dan ureteroneosistostomy
Ureterolitiasisadalah kalkulus atau batu di dalam ureter. Batu ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di dalam sistem kalik ginjal, yang turun ke ureter. Terdapat tiga penyempitan sepanjang ureter yang biasanya menjadi tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu ureteropelvic junction (UPJ), persilangan ureter dengan vasa iliaka, dan muara ureter di dinding buli..
Etiologi Etiologi pembentukan batu
meliputi idiopatik, gangguan aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease (Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati (nekrosis papil) dan multifaktor.
Prevalensi berbagai tipe batu ginjal
Manifestasi KlinikBiasanya nyeri dimulai didaerah pinggang kemudian menjalar ke arah testis disertai mual dan muntah, berkeringat dingin, pucat dan dapat terjadi renjatan.
Diagnosa•Anamnesa
•Pemeriksaan Fisik
•Pemeriksaam Penunjang
Diagnosa Banding•Urolithiasis
•Nefrolithiasis
•Kolik abdomen ec. Appendisitis akut
•Tumor ureter
•Kolik ginjal dan ureter
Penatalaksanaan•Extracorporeal Shock Wave
Lithotripsy (ESWL)
•Ureterolithotomy
•Ureteroneosistostomy
• Endourologi
– Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
– PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
– Litotripsi
– Ekstraksi Dormia
Pencegahan•Tindakan selanjutnya yang
tidak kalah penting setelah pengeluaran batu adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. Pada umumnya pencegahan itu berupa (4,5):
•Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 L/hari
•Aktivitas harian yang cukup
•Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu