18
MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Ppt bunuh diri

Embed Size (px)

Citation preview

MANAJEMEN

RISIKO

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Schneidmanmendefinisikan bunuh dirisebagai sebuah perilakupemusnahan secara sadaryang ditujukan pada dirisendiri oleh seorangindividu yang memandangbunuh diri sebagai solusiterbaik dari sebuah isu. Diamendeskripsikan bahwakeadaan mental individuyang cenderung melakukan

bunuh diri telah mengalamirasa sakit psikologis danperasaan frustasi yangbertahan lama sehinggaindividu melihat bunuh dirisebagai satu-satunyapenyelesaian untukmasalah yang dihadapiyang bisa menghentikanrasa sakit yang dirasakan(dalam Maris dkk., 2000).

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Jenis Bunuh DiriMenurut Durkheim :

– Bunuh Diri Egoistis

– Bunuh Diri Altruistik

– Bunuh Diri Anomik

– Bunuh Diri Fatalistik

Berdasarkan besar kemungkinan individu melakukan bunuh diri, maka bunuh diri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:– Ancaman bunuh diri (suicide threats).

– Percobaan bunuh diri (suicide attempts)

– Completed suicide

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Perilaku bunuh diri berkembang

dalam rentang diantaranya :

1. Suicidal ideation

2. Suicidal intenta,

3. Suicidal threat

4. Suicidal gesture

5. Suicidal attemp

6. Suicide.

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

FAKOR UTAMA

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

• Faktor genetik dan teori biologi

• Faktor Biologis, biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu

• Teori sosiologi

• Faktor Psikososial dan Lingkungan

FAKTOR PENCETUS

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

PROSES KEPERAWATAN

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Pengkajian Faktor Resiko Perilaku Bunuh Diri

• Jenis kelamin: resiko meningkat pada pria

• Usia: lebih tua, masalah semakin banyak

• Status perkawinan: menikah dapat menurunkan resiko,hidup sendiri merupakan masalah.

• Riwayat keluarga: meningkat apabila ada keluarga denganpercobaan bunuh diri / penyalahgunaan zat.

• Pencetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi): Kehilanganorang yang dicintai, pengangguran, mendapat malu dilingkungan social.

• Faktor kepribadian: lebih sering pada kepribadianintrovert/menutup diri.

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

–Resiko Perilaku bunuh diri

• DS : menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.

• DO : ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuhdiri.

–Koping maladaptive

• DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.

• DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko bunuh diri2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah3. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain

dan lingkungan

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Diagnosa 1 : Resiko bunuh diri

Tujuan umum : Klien tidak melakukanpercobaan bunuh diri

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan salingpercaya

Tindakan :

Perkenalkan diri dengan klien

Tanggapi pembicaraan klien dengansabar dan tidak menyangkal.

Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.

Bersifat hangat dan bersahabat.

Temani klien saat keinginan mencederaidiri meningkat.

2. Klien dapat terlindung dari perilaku bunuhdiri

Tindakan :

Jauhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan (pisau, silet, gunting, tali, kaca, dan lain lain).

Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.

Awasi klien secara ketat setiap saat.

3. Klien dapat mengekspresikanperasaannya

Tindakan:

Dengarkan keluhan yang dirasakan.

Bersikap empati untukmeningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan.

Beri dorongan untukmengungkapkan mengapa danbagaimana harapannya.

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

4. Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan:

Bantu untuk memahami bahwaklien dapat mengatasikeputusasaannya.

Kaji dan kerahkan sumbersumber internal individu.

Bantu mengidentifikasi sumbersumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal hal untukdiselesaikan).

5. Klien dapat menggunakan kopingyang adaptif

Tindakan:

Ajarkan untuk mengidentifikasipengalaman pengalaman yang menyenangkan setiap hari

(misal : berjalan-jalan, membaca buku favorit, menulissurat dll.)

Bantu untuk mengenali hal halyang ia cintai dan yang iasayang, dan pentingnyaterhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentangkegagalan dalam kesehatan.

Beri dorongan untuk berbagikeprihatinan pada orang lain yang mempunyai suatumasalah dan atau penyakityang sama dan telahmempunyai pengalaman positifdalam mengatasi masalahtersebut dengan koping yang efektif

Diagnosa 2 : Gangguan konsepdiri: harga diri rendah

Tujuan umum : Klien tidakmelakukan kekerasan

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungansaling percaya.

Tindakan:

Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebutnama perawat dan jelaskan tujuaninteraksi.

Panggil klien dengan namapanggilan yang disukai.

Bicara dengan sikap tenang, rileksdan tidak menantang.

2. Klien dapat mengidentifikasikemampuan dan aspek positif

yang dimiliki.

Tindakan:

Diskusikan kemampuan danaspek positif yang dimiliki

Hindari penilaian negatif detiappertemuan klien

Utamakan pemberian pujianyang realitas

3. Klien mampu menilai kemampuanyang dapat digunakan untukdiri sendiri dan keluarga

Tindakan:

Diskusikan kemampuan danaspek positif yang dimiliki

Diskusikan pula kemampuanyang dapat dilanjutkan setelahpulang ke rumah

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

4. Klien dapat merencanakan kegiatanyang bermanfaat sesuaikemampuan yang dimiliki

Tindakan :

Rencanakan bersama klienaktivitas yang dapat dilakukansetiap hari sesuai kemampuan.

Beri contoh cara pelaksanaankegiatan yang klien lakukan.

Tingkatkan kegiatan sesuaidengan toleransi kondisi klien

5. Klien dapat melakukan kegiatansesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan :

Beri klien kesempatan mencobakegiatan yang telahdirencanakan

Beri pujian atas keberhasilan

klien

Diskusikan kemungkinanpelaksanaan di rumah

6. Klien dapat memanfaatkan sistempendukung yang ada

Tindakan :

Beri pendidikan kesehatanpada keluarga tentang caramerawat klien

Bantu keluarga memberidukungan selama klien dirawat

Bantu keluarga menyiapkanlingkungan di rumah

Beri reinforcement positif atasketerlibatan keluarga

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

Diagnosa 3 : Resiko mencederai dirisendiri, orang lain dan lingkungan

Tujuan umum : Pasien tidakmencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Tujuan khusus : Pasien mendapatkan perlindungan

dari lingkungannya Pasien mampu mengungkapkan

perasaannya Pasien mampu meningkatkan

harga dirinya Pasien mampu menggunakan cara

penyelesaiaan masalah yang baik

Tindakan : Mendikusikan cara mengatasi

keinginan mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Meningkatkan harga diri pasiendengan cara :

Memberikan kesempatan pasienmengungkapkan perasaannya

Memberikan pujian jika pasien

dapat mengatakan perasaan yang positif

Meyakinkan pasien bahawa dirinyapenting

Mendiskusikan tentang keadaanyang sepatutnya disyukuri olehpasien

Merencanakan yang dapat pasienlakukan

Tingkatkan kemampuanmenyelesaikan masalah dengancara :• Mendiskusikan dengan pasien

cara menyelesaikanmasalahnya

• Mendiskusikan dengan pasienefektfitas masing-masing carapenyelesian masalah

• Mendiskusikan dengan pasiencara menyelesaikan masalahyang lebih baik

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5

MANAJEMEN BUNUH DIRI KELOMPOK 5