24
DEFISIENSI VITAMIN B1 SGD A3

Defisiensi Vitamin B1

  • Upload
    ayu0104

  • View
    11.666

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Defisiensi Vitamin B1

DEFISIENSI VITAMIN B1

SGD A3

Page 2: Defisiensi Vitamin B1

1. OVERVIEW

Defisiensi vitamin B1 (Thiamin) adalah suatu sindrom yang muncul sebagai hasil dari suatu keparahan, kekurangan thiamin yang berkepanjangan pada makanan.

Nama lain defisiensi Thiamin : beriberi, ceylon sickness, occidental beriberi, dan oriental beriberi.

Page 3: Defisiensi Vitamin B1

… OVERVIEW

Penyakit ini bisa terjadi pada fase kronik ataupun akut dengan keterlibatan kardiovaskuler seperti edema atau peripheral neuropathy.

Page 4: Defisiensi Vitamin B1

… OVERVIEW

Defisiensi thiamin terjadi saat diet hanya terdiri dari beras putih yang digiling, beras yang terlalu bersih dicuci, dan tepung terigu atau gandum.

Defisiensi thiamin yang terjadi selama rentang waktu 2-3 bulan dapat menyebabkan berbagai gangguan hingga kematian.

Page 5: Defisiensi Vitamin B1

2. PATOFISIOLOGI

Vitamin B1 atau thiamin merupakan jenis vitamin yang banyak terdapat pada bahan makanan sehari-hari.

Selama proses penyerapan yang terjadi di usus, thiamin mengalami phosporilasi untuk menghasilkan thiamin pirophospat yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B1.

Page 6: Defisiensi Vitamin B1

… PATOFISIOLOGI

Beberapa penyakit akan muncul seiring dengan menurunnya fungsi normal thiamin pada tubuh manusia yang mengalami defisiensi thiamin.

Page 7: Defisiensi Vitamin B1

… PATOFISIOLOGI

Defisiensi Thiamin terjadi pada :- Peminum alkohol- Kebiasaan makan beras yang

digiling,bukan beras yang ditumbuk- Orang dengan gangguan nutrisi- Kehamilan- Penyakit yang menyebabkan

penurunan nafsu makan- Diare kronis

Page 8: Defisiensi Vitamin B1

… PATOFISIOLOGI

Sindroma defisiensi thiamin dapat muncul sebagai penyakit beriberi.

Beriberi dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yakni: beriberi kering dan beriberi basah.

Beriberi kering (polyneuropathy beriberi) adalah beriberi yang lebih banyak menunjukkan gejala pada system neuromuscular, sedangkan beriberi basah (cardiovascular beriberi) adalah beriberi yang gejalanya lebih dominan kepada edema dan berbagai manifestasi yang muncul akibat cardiac failure.

Page 9: Defisiensi Vitamin B1

3. MANIFESTASI KLINIS

Gejala dan tanda awal defisiensi thiamin tidaklah spesifik dan terkadang sedikit membingungkan, namun gejala yang paling sering muncul adalah lemah, psikosis, dan gangguan saraf.

Page 10: Defisiensi Vitamin B1

… MANIFESTASI KLINIS

Gejala pada sistem persyarafan meliputi: Melemahnya kemampuan untuk mengingat,

gangguan tidur. Wernicke encephalopathy (gangguan

penglihatan, ketidakseimbangan saat berjalan, dan kebingungan), Korsakoff syndrome (melemahnya daya ingat jangka pendek).

Parestesia tungkai bawah dan perasaan terbakar pada kaki.

Kram dan atropi otot. Kelumpuhan kaki (pada stadium lanjut)

Page 11: Defisiensi Vitamin B1

… MANIFESTASI KLINIS

Gejala pada sistem kardiovaskular meliputi: Takikardia. Nyeri dada. Hipotensi dan shock. Gagal jantung (disertai sesak nafas

dengan atau tanpa edema dan rasa hangat di kulit dikarenakan adanya vasodilatasi pembuluh darah perifer)

Page 12: Defisiensi Vitamin B1

… MANIFESTASI KLINIS

Beriberi merupakan penyakit defisiensi vitamin B1 yang menyerang sistem saraf dan kardiovaskular.

Penyakit ini dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu beriberi basah, beriberi kering, dan beriberi yang menyebabkan kelumpuhan.

Page 13: Defisiensi Vitamin B1

… MANIFESTASI KLINIS

Beriberi basah dikaitkan dengan gangguan mental, kelemahan otot, edema, takikardia, kardiomegali, dan congestive heart failure (CHF) pada gangguan saraf periferal.

Beriberi kering memiliki karakteristik peripheral neuropathy yang berdampak pada saraf sensorik, motorik, dan fungsi refleks yang sebagian besar menyerang saraf bagian distal.

Beriberi yang berdampak pada kelumpuhan biasa terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu yang menderita defisiensi vitamin B1.

Page 14: Defisiensi Vitamin B1

4. KEBUTUHAN THIAMIN DALAM TUBUH

Kebutuhan minimum thiamin adalah 0,3 mg per 1000 kilokalori (kcal)

Nilai RDA thiamin telah diatur 1,2 mg untuk pria dewasa dan 1,1 mg thiamin untuk wanita dewasa.

Kebutuhan asupan 1,4 mg/hari dibutuhkan saat kehamilan dan asupan 1,5 mg/hari dibutuhkan pada saat menyusui.

Page 15: Defisiensi Vitamin B1

... KEBUTUHAN THIAMIN DALAM TUBUH

Kondisi yang mempengaruhi kebutuhan thiamin :

- Alkohol - Adanya penyakit lain - Pertumbuhan dan perkembangan

normal - Pasien diuresis

Page 16: Defisiensi Vitamin B1

... KEBUTUHAN THIAMIN DALAM TUBUH

Pemeriksaan untuk mendeteksi defisiensi thiamin/ menghitung keperluan thiamin :

- Konsentrasi thiamin urin - Konsentrasi metabolit thiamin urin - Piruvat dan asam alfaketoglutarat

darah - Asam glikolat dan asam oksalat - Aktivitas eritosit transketolase

Page 17: Defisiensi Vitamin B1

5. DIAGNOSIS

Diagnosis defisiensi thiamin ditegakkan terutama berdasarkan pada riwayat dan manifestasi klinis.

Pada pemeriksaan fisik beriberi ditemukan : - Muka pucat dan kulit lentur - Tanda-tanda malnutrisi - Lemah dan tanpa gairah - Takikardia, hepatomegali, kardiomegali dan

edema peripheral - Paraesthesia dan neuropathy peripheral

termasuk reflek tendon tertekan

Page 18: Defisiensi Vitamin B1

… DIAGNOSIS

Alat diagnosis terbaik adalah respon klinis yang bagus ketika diberikan thiamin.

Salah satu uji laboratorium adalah pemeriksaan darah lengkap atau aktivitas eritrosit transketolase. Diphospate thiamin meningkat dan aktivitasnya meningkat pada saat 15% dalam defisiensi.

Uji lainnya adalah kadar thiamin darah, pyruvate, lactate, alphaketoglutarate and glycosylate

Page 19: Defisiensi Vitamin B1

… DIAGNOSIS

Pemeriksaan MRI mungkin digunakan untuk mendeteksi perubahan otak pada bayi dengan defisiensi thiamin.

Pemeriksaan ECG digunakan untuk memeriksa adanya gagal jantung.

Page 20: Defisiensi Vitamin B1

6. PENANGANAN KLINIS

Penanganan defisiensi thiamin terutama dititikberatkan pada penanganan primer, yaitu dengan diet tinggi vitamin B1.

Beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan thiamin tinggi antara lain roti gandum, pasta, nasi, kacang hijau, buah jeruk segar, daging sapi, dan hati sapi.

Diet tinggi thiamin setiap hari dapat mencegah terjadinya berbagai macam penyakit yang timbul karena defisiensi vitamin ini.

Page 21: Defisiensi Vitamin B1

… PENANGANAN KLINIS

Jenis penanganan defisiensi thiamin berbeda-beda sesuai dengan jenis penyakit dan kondisi objektif pasien, namun pada dasarnya semua penanganan defisiensi thiamin dilakukan dengan pemberian thiamin kepada pasien.

Page 22: Defisiensi Vitamin B1

… PENANGANAN KLINIS

Terapi defisiensi thiamin sesuai jenis penyakit :

a. Defisiensi thiamin pada anakDiberikan thiamine hydrochloride intravena atau intramuskular dengan dosis 5-10 mg untuk 1 minggu, ditambah diet tinggi thiamin.

b. Beriberi basahLakukan pengobatan secepatnya dengan thiamin 50-100 mg melalui intravena atau intramuskular diulang setiap hari. Dianjurkan pengobatan tambahan dengan digitalis dan diuretik

Page 23: Defisiensi Vitamin B1

… PENANGANAN KLINIS

c. Beriberi kering Tanda-tanda neurologis akibat defisiensi thiamin dapat hilang jika pemberian thiamin dilakukan dengan tepat, namun jika pemberian thiamin terlambat, gangguan neurologis akan berlangsung permanent selama hidup pasien.

d. Wernicles EncephalopathyDiberikan 50 mg thiamin secara intravena dan 50 mg thiamin secara intramuskular (diberikan setiap hari hingga menunjukkan level normal dan dilanjutkan kembali secara berkala diiringi diet tinggi thiamin).

Page 24: Defisiensi Vitamin B1

TERIMAKASIH

SGD A3

Putri Bayu Dian

Yu In Egy

Kadek Ovy Astri Esha

Cok Vi Ima