34
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE A. PENGERTIAN. Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair. Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. B. PENYEBAB Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu: 1

Askep diare anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus rumah sakit NTB

Citation preview

Page 1: Askep diare anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

A. PENGERTIAN.

Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah

defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir

dalam tinja.

Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan

suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.

Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan

dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang

terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk

encer atau cair.

Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak

normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat

disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya

proses inflamasi pada lambung atau usus.

B. PENYEBAB

Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari

sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan

yaitu:

1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:

a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella,

salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings,

stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan

bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan

yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup),

gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.

b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang

mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan

jamur terutama canalida.

1

Page 2: Askep diare anak

2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:

a) malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan

mineral.

b) Kurang kalori protein.

c) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.

Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi

dalam beberapa faktor yaitu:

1. Faktor infeksi

a) Infeksi enteral

Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi:

infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo

coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit :

cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba

histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida

albicous).

b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti

otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia,

ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi

dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.

2. Faktor malaborsi

Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein.

3. Faktor makanan

4. Faktor psikologis

C. PATOFISIOLOGI

Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama

gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat

diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi,

sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga

usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya

sehingga timbul diare.

2

Page 3: Askep diare anak

Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus

akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan

selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan

mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan

sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan

mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat

menimbulkan diare pula.

Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme

hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung,

mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin

dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare.

Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:

1. Kehilangan air (dehidrasi)

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari

pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.

2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)

Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja.

Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam

tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia

jaringan. Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak

dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya

pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering

pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena

adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan

adanya gangguan absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika

kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada

anak-anak.

3

Page 4: Askep diare anak

4. Gangguan gizi

Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan

oleh:

- Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau

muntah yang bertambah hebat.

- Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan

susu yang encer ini diberikan terlalu lama.

- Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi

dengan baik karena adanya hiperperistaltik.

5. Gangguan sirkulasi

Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik,

akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis

bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran

menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.

D. MANIFESTASI KLINIS DIARE

1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,

nafsu makan berkurang.

2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang

disertai wial dan wiata.

3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.

4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi

lebih asam akibat banyaknya asam laktat.

5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan

disertai penurunan berat badan.

6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,

denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis,

samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.

7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan

cepat dan dalam. (Kusmaul).

4

Page 5: Askep diare anak

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan tinja

a) Makroskopis dan mikroskopis

b) PH dan kadar gula dalam tinja

c) Bila perlu diadakan uji bakteri

2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan

menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.

E. KOMPLIKASI

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).

2. Renjatan hipovolemik.

3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,

perubahan pada elektro kardiagram).

4. Hipoglikemia.

5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase

karena kerusakan vili mukosa, usus halus.

6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.

7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga

mengalami kelaparan.

F. DERAJAT DEHIDRASI

Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi

berdasarkan:

a. Kehilangan berat badan

1) Tidak ada dehidrasi, bila terjadi penurunan berat badan 2,5%.

2) Dehidrasi ringan bila terjadi penurunan berat badan 2,5-5%.

3) Dehidrasi berat bila terjadi penurunan berat badan 5-10%

5

Page 6: Askep diare anak

b. Skor Mavrice King

Bagian tubuh

Yang diperiksa

Nilai untuk gejala yang ditemukan

0 1 2

Keadaan umum

Kekenyalan kulit

Mata

Ubun-ubun besar

Mulut

Denyut nadi/mata

Sehat

Normal

Normal

Normal

Normal

Kuat <120

Gelisah, cengeng

Apatis, ngantuk

Sedikit kurang

Sedikit cekung

Sedikit cekung

Kering

Sedang (120-140)

Mengigau, koma,

atau syok

Sangat kurang

Sangat cekung

Sangat cekung

Kering & sianosis

Lemas >40

Keterangan

- Jika mendapat nilai 0-2 dehidrasi ringan

- Jika mendapat nilai 3-6 dehidrasi sedang

- Jika mendapat nilai 7-12 dehidrasi berat

c. Gejala klinis

Gejala klinisGejala klinis

Ringan Sedang Berat

Keadaan umum

Kesadaran

Rasa haus

Sirkulasi

Nadi

Respirasi

Pernapasan

Kulit

Uub

Baik (CM)

+

N (120)

Biasa

Agak cekung

Agak cekung

Biasa

Normal

Normal

Gelisah

++

Cepat

Agak cepat

Cekung

Cekung

Agak kurang

Oliguri

Agak kering

Apatis-koma

+++

Cepat sekali

Kusz maull

Cekung sekali

Cekung sekali

Kurang sekali

Anuri

Kering/asidosis

6

Page 7: Askep diare anak

G. KEBUTUHAN CAIRAN ANAK

Tubuh dalam keadaan normal terdiri dari 60 % air dan 40 % zat padat

seperti protein, lemak dan mineral. Pada anak pemasukan dan pengeluaran

harus seimbang, bila terganmggu harus dilakukan koreksi mungkin dengan

cairan parentral, secara matematis keseimbangan cairan pada anak dapat di

gambarkan sebagai berikut :

Umur Berat Badan Total/24 jam

Kebutuhan

Cairan/Kg BB/24

jam

3 hari

10 hari

3 bulan

6bulan

9 bulan

1 tahun

2 tahun

4 tahun

6 tahun

10 tahun

14 tahun

18 tahun

3.0

3.2

5.4

7.3

8.6

9.5

11.8

16.2

20.0

28.7

45.0

54.0

250-300

400-500

750-850

950-1100

1100-1250

1150-1300

1350-1500

1600-1800

1800-2000

2000-2500

2000-2700

2200-2700

80-100

125-150

140-160

130-155

125-165

120-135

115-125

100-1100

90-100

70-85

50-60

40-50

Whaley and Wong (1997), Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil 1998),

Suharyono, Aswitha, Halimun (1998) dan Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI

(1988), menyatakan bahwa jumlah cairan yang hilang menurut derajat

dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun adalah sebagai berikut :

Derajat Dehidrasi PWL NWL CWL Jumlah

Ringan

Sedang

Berat

50

75

125

100

100

100

25

25

25

175

200

250

7

Page 8: Askep diare anak

Keterangan :

PWL : Previous Water loss (ml/kg BB)

NWL : Normal Water losses (ml/kg BB)

CWL : Concomitant Water losses (ml/kg BB)

H. PATHWAYS

Faktor infeksi Faktor malabsorbsi Gangguan peristaltik

Endotoksin Tekanan osmotik ↑ Hiperperistaltik Hipoperistaltik

merusak mukosa

usus Pergeseran cairan Makanan tidak Pertumbuhan bakteri

dan elektrolit ke sempat diserap

lumen usus Endotoksin berlebih

Hipersekresi cairan

dan elektrolit

Isi lumen usus ↑

Rangsangan pengeluaran

Hiperperistaltik

Diare

Gangguan keseimbangan cairan Gangguan keseimbangan elektrolit

Kurang volume cairan (dehidrasi) Hiponatremia

Hipokalemia

Pusing, lemah, letih, sinkope, anoreksia, Penurunan klorida serum

mual, muntah, haus, oliguri, turgor kulit

kurang, mukosa mulut kering, mata dan Hipotensi postural, kulit dingin,

ubun-ubun cekung, peningkatan suhu tremor

8

Page 9: Askep diare anak

tubuh, penurunan berat badan kejang, peka rangsang, denyut

jantung cepat dan lemah

(Horne & Swearingen, 2001; Smeltzer & Bare, 2002)

I. PENTALAKSANAAN

1. Medis

Dasar pengobatan diare adalah:

a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah

pemberiannya.

1) Cairan per oral

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan

peroral berupa cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan

glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan

kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6 bulan dengan

dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula

lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin

disebut formula yang tidak lengkap karena banyak mengandung

NaCl dan sukrosa.

2) Cairan parentral

Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat,

dengan rincian sebagai berikut:

- Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg

1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus

set berukuran 1 ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus

1 ml=20 tetes).

7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt

(infusset berukuran 1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set

infus 1 ml=20 tetes).

16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit

- Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg

1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15

tts atau 10 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).

9

Page 10: Askep diare anak

- Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg

1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15

tts atau 7 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).

7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1

ml=15 tts atau 3 tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).

16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.

- Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg

Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250

ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1

bagian NaHCO3 1½ %.

Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6

tts/kgBB/menit (1 ml = 15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).

Untuk bayi berat badan lahir rendah

Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4

bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).

b. Pengobatan dietetik

Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan

berat badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:

- Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan

lemak tak jenuh

- Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)

- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan

misalnya susu yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak

yang berantai sedang atau tak jenuh.

c. Obat-obatan

Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan

cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.

2. Konsep Asuhan Keperawatan

Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya

gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan

10

Page 11: Askep diare anak

rasa aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai

proses penyakit.

Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu dilakukan

penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain.

a. Data fokus

1) Hidrasi

- Turgor kulit

- Membran mukosa

- Asupan dan haluaran

2) Abdomen

- Nyeri

- Kekauan

- Bising usus

- Muntah-jumlah, frekuensi dan karakteristik

- Feses-jumlah, frekuensi, dan karakteristik

- Kram

- Tenesmus

b. Diagnosa keperawatan

- Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake tidak adekuat, penurunan penyerapan

nutrisi (muntah).

- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi.

c. Intervensi

1. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake tidak adekuat, penurunan penyerapan

nutrisi (muntah).

Tujuan : nutrisi terkontrol

Kriteria hasil :

Ibu dapat mengulang anjuran yang diberikan

Tidak terdapat tanda-tanda kekurangan nutrisi

BB = 9,5 kg

11

Page 12: Askep diare anak

Intervensi :

1) Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital

Rasional : member gambaran komplikasi dan menilai

terjadinya komplikasi.

2) Anjurkan meningkatkan istirahat

Rasional : menurunkan mobilitas usus dan meningkatkan

proses perbaikan jaringan.

3) Anjurkan ibu untuk tidak memberikan susu kaleng

Rasional : menurunkan invasi mikroorganisme dan reaksi

terhadap iritasi intestinal.

4) Kaji tanda-tanda kekurangan nutrisi

Rasional : member gambaran tingkat keparahan dan infeksi

selanjutnya.

5) Anjurkan untuk meningkatkan kebersihan diri anak dan

kebersihan alat-alat makan

Rasional : mengurangi resiko infeksi bakteri dari alat-alat yang

tidak bersih.

6) Kaji berat badan ideal anak

Rasional : menunjukkan adanya penurunan BB anak.

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan

informasi.

Tujuan : pengetahuan ibu bertambah

Kriteria hasil :

Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan

Ibu memperhatikan penjelasan yang diberikan

Ibu dapat mempraktekan apa yang diajarkan

Intervensi :

1) Anjurkan ibu untuk meningkatkan kebersihan anak dan alat-

alat makan yang digunakan

Rasional : mengurangi resiko infeksi bakteri melalui alat-alat

yang tidak bersih.

2) Anjurkan untuk menjaga kebersihan lingkungan

12

Page 13: Askep diare anak

Rasional : mengurangi resiko infeksi bakteri.

3) Ajarkan ibu untuk membersihkan areola dan mulut anak

sebelum dan sesudah menyusui

Rasional : sisa makanan / sisa susu di mulut dapat menjadi

tempat berkembangnya bakteri.

4) Ajarkan memilih susu formula yang tepat

Rasional : susu yang tidak sesuai dengan alat pencernaan anak

dapat menyebabkan diare.

5) Ajarkan membuat, dan menyimpan susu formula yang baik

Rasional : cara menyiapkan, dan menyimpan susu yang baik

dapat menghindarkan dari diare.

13

Page 14: Askep diare anak

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “D” DENGAN DIAGNOSA

MEDIS GASTROENTERITIS DI PKM AMPENAN

TANGGAL 02 JUNI 2010

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 02 juni 2010

Tempat : PKM Ampenan

I. IDENTITAS DATA

Nama : An “D”

Umur : 10 bulan

Jenis kelamin : laki-laki

Nama Ibu : Ny “H”

Pekerjaan ayah : ojek

Pekerjaan ibu : IRT

Alamat : sukaraja timur

Pendidikan ibu : SMP

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

a. Keluhan utama

b. Keluhan saat dikaji

c. Riwayat kehamilan dan kelahiran

d. Riwayat kesehatan dahulu

e. Riwayat kesehatan keluarga

f. Riwayat kesehatan lingkungan

III. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL

IV. KEBUTUHAN DASAR BIOLOGIS

1) Pernafasan

2) Pola nutrisi dan cairan

3) Pola istirahat / tidur

4) Pola kebersihan diri

5) Pola aktivitas bermain

14

Page 15: Askep diare anak

6) Pola eliminasi

V. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

1. Diagnose medis : diare

2. Status nutrisi : kurang gizi

3. Obat-obatan : puyer (metoklor, kotrimoxazole)

4. Hasil laboratorium : _

VI. PAMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : baik

Tinggi : 60cm

BB : 7,5kg

Lingkar kepala : -

Tengkuk : kuat, dapat menegakan kepala

Telinga : bersih, tidak ada otorea

Mulut : bersih, mukosa bibir lembab, pucat(-)

Paru-paru : ekspansi paru baik, simetris

Perut : warna merata, tidak ada penonjolan umbilikus, bising usus

17x/menit, kembung (perkusi timpani), tidak teraba massa.

Genitalia : tidak ada lesi, hipospadia (-), atresia ani(-),

Kulit : warna coklat, lembab, tidak ada der,atitis, tekstn sekret

berwur halus

Mata : sklera putih, ikterus(-), strabismus(-), kornea jernih.

Hidung : tampak pengeluar sekret berwarna jernih.

Ekstrimitas : pergerakan aktif, tonus otot +4, kuku bersih.

Tanda-tanda vital : N= 120x/mnt S= 37,7˚C RR=34x/menit

VII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN

Kemandirian dan bergaul

Klien sudah bisa melambaikan tangan dan bermain ci-uk-ba

Motorik halus

Klien sudah dapat memegang ibu jari dengan telunjuk

Kognitif dan bahasa

Ibu mengatakan klien sudah bisa mengucapkan kata ma..ma

15

Page 16: Askep diare anak

Motorik kasar

Ibu klien mengatakan klien belum bisa belajar berdiri dan merangkak.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Analisa data

symtom etiologi problem

DS:

Ibu mengatakan

setelah minum susu

kaleng anaknya

diare

Ibu mengeluh sejak

pagi anaknya

muntah

Ibu mengatakan

anaknya minum

ASI tapi Cuma

sebentar

DO:

BB : 7,5kg

BAB>3x

Bising usus

17x/menit

Tampak lemas

Invasi MO ke intestinal dan gaster

Infiltrasi Endotoksik oleh MO dan mengiritasi

jaringan

Reaksi inflamasi daerah gaster dan intestinal

HCL meningkat , dan rangsangan ke pleksus

miesemterikus

peningkatan motilitas usus

mual dan muntah

penurunan penyerapan nutrisi

Perubahan nutrisi kuarang

dari kebutuhan

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

DS:

Ibu mengatakan

anaknya belum

pernah diberi bubur

Ibu mengatakan

memberi anaknya

susu kaleng

DO:

Kurang terpajan informasi

Penurunan pengetahuan

Penurunan pemahaman

tentang perawatn anak

yang tepat

Kurang

pengetahuan

16

Page 17: Askep diare anak

Ibu tampak bingung

saat ditanya

makanan

pendamping ASI

untuk anaknya

Ibuu bertanya apa

seharusnya

makanan yang

harus diberikan

pada anaknya.

Rumusan diagnosa

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak adekuat,

penurunan penyerapan nutrisi; muntah

2. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajan informasi

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No

DX

Tujuan Intervensi Rasional

I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x30 menit, nutrisi terpenuhi dengan kriteria:

Ibu dapat mengulangi anjuran yang diberikan

Tidak terdapat tanda-tanda kekurangan nutrisi

BB: 9,5 kg

Observasi keadaan umum dan TTV

Kaji tanda-tanda kekurangan nutrisi

Kaji berat badan ideal anak

Anjurkan meningkatkan istrahat

Memberi gambaran vaskularisasidan menilai terjadinya komplikasi

Memberi gambaran tingkat keparahan dan intervensi selanjutnya

Menilai status nutrisi klien

Menurunkan motilitas usus dan

17

Page 18: Askep diare anak

Anjurkan ibu untuk tidak memberikan susu kaleng

Anjurkan meningkatkan kebersihan diri anak dan kebersihan alat-alat makan anak

meningkatkan proses perbaikan jaringan

Menurunkan invasi mikroorganisme dan reaksi terhadap iritasi intestinal

Mengurangi resiko infeksi bakteri dari alat-alat yang tidak bersih

II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x30 menit, pengetahuan ibu bertabah dengan kriteria:

Ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan

Ibu memperhatikan denhan serius saat penjelasan yang diberikan

Ibu dapat mempraktekan apa yang di ajarkan

Anjurkan meningkatkan kebersihan diri anak dan kebersihan alat-alat makan anak

Anjurkan menjaga kebersihan lingkunagn rumah

Ajarkan membersihkan areola dan mulut anak setelah dan sebelum menyusui

Ajarkan memilih susu formula yang tepat

Mengurangi resiko infeksi bakteri dari alat-alat yang tidak bersih

Mengurangi resik infeksi

Sisa makanan /susu di mulut menjadi reservoar yang baik bagi kuman

Susu yang tidak tidak sesuai dengan perkembangan pencernaan anak dapat meningkatkan reaksi tahanan intestinal sehingga

18

Page 19: Askep diare anak

Ajarkan cara membuat, menyimpan susu formula yang baik

menimbulkan diare

Mencegah infiltrasi kuman

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No

Dx

tanggal Jam Tindakan Respon hasil Paraf

I 2 juni

2010

08.30

08.40

08.42

08.45

08.49

09.20

Mengobservasi keadaan umum dan TTV

Mengkaji tanda-tanda kekurangan nutrisi(hidrasi, warna rambut, teksttur kulit)

Kaji berat badan ideal anak

Menganjurkan ibu untuk meningkatkan istrahat pada anaknya

menganjurkan ibu untuk tidak memberikan susu kaleng

menganjurkan meningkatkan kebersihan diri anak dan

Anak tampak lemah, N: 120x/mnt RR: 34x/mnt S:37,7˚C

Tekstur kulit lembut, lembab, rambut hitam

Usia: 10 blnBB ideal: usia(bln)+9 2

10+9/2 9,5 kg BB saat ini 7,5

kg jadi Kurang dari berat badan ideal.

Ibu mengatakan ” iya saya akan melakukannya..”

Ibu mengatakan ”iya saya akan melakukannya...saya takut kalau anak saya sakit lagi”

Ibu mengatakan terima ksih atas informasi yang di berikan dan

19

Page 20: Askep diare anak

kebersihan alat-alat makan anak

berjanji akna melakukannya.

II 2 juni

2010

08.50

09.20

09.25

09.45

09.50

menganjurkan menjaga kebersihan lingkunagn rumah

Menganjurkan meningkatkan kebersihan diri anak dan kebersihan alat-alat makan anak

Mengajarkan membersihkan areola dan mulut anak setelah dan sebelum menyusui

Mengajarkan memilih susu formula yang tepat

Mengajarkan cara membuat, menyimpan susu formula yang baik

Ibu mengatakan

iya akan

melakukannya

Ibu mengatakan

terima ksih atas

informasi yang

di berikan dan

berjanji akna

melakukannya.

Ibu dapat

mengulang

penjelasan yang

diberikan

Ibu dapat

mengulang

penjelasan yang

diberikan

Ibu

mengucapkan

terimakasih atas

penjelasan yang

diberikan dan

bisa mengulangi

penjelasan yang

diberikan

20

Page 21: Askep diare anak

E. EVALUASI

No

Dx

Tanggal jam evaluasi paraf

I 2 juni

2010

10.00 S:

Ibu mengatakan anak hanya

menyusui sebentar

O:

Ibu dapat mengulang penjelasan

yang diberikan

Tampak lemas

Kulit lembab,tekstur halus ,

mukosa bibir lembab, rambut

hitam merata.

BB: 7,5 kg

A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan di rumah

II 2 juni

2010

10.10 S:

Ibu mengatakan mengerti dengan

penjelasan yang diberikan

O:

Ibu dapat mengulang penjelasan

yang diberikan

Ibu dapat mempraktekan kembali

hel yang di ajrkan

Ibu tampak memperhatikan

dengan serius saat dijelaskan

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

21

Page 22: Askep diare anak

22

Page 23: Askep diare anak

DAFTAR PUSTAKA

1. Betz Cecily L, Sowden Linda A. 2002. Buku Saku Keperawatan

Pediatik, Jakarta, EGC

2. Sachasin Rosa M. 1996. Prinsip Keperawatan Pediatik. Alih bahasa :

Manulang R.F. Jakarta, EGC

4. Arjatmo T. 2001. Keadaan Gawat yang mengancam jiwa, Jakarta gaya baru

23