55
1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DALAM KERANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENPASAR, 2 SEPTEMBER 2014

Kebijakan pengelolaan uang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Kebijakan pengelolaan uang

1

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

DALAM KERANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN

2014 TENTANG DESA

DENPASAR, 2 SEPTEMBER 2014

Page 2: Kebijakan pengelolaan uang
Page 3: Kebijakan pengelolaan uang

KEDAULATAN HUKUM NKRI

TUJUANASASKEDUDUK

ANPOKOK-POKOK PENGATURAN DESA

UNDANG-UNDANG NO.6/2014 TENTANG DESA

ATURAN PELAKSANAAN :PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN

MENTERI, PERATURAN DAERAH, PERATURAN DESA

UUD 1945

Page 4: Kebijakan pengelolaan uang

Pengaturan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

UU Desa menjamin adanya Kepastian Hukum bagi Desa.

Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa wajib menjalankan UU Desa.

KEDAULATAN HUKUM SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN

NEGARA

Page 5: Kebijakan pengelolaan uang

5

VISI, MISI JOKOWI-JK

JALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN

BERKEPRIBADIAN.

MENEGUHKAN KEMBALI JALAN IDEOLOGIS YAITU MENJALANKAN SECARA KONSEKUEN PANCASILA 1

JUNI 1945 DAN TRISAKTI.

Page 6: Kebijakan pengelolaan uang

6

Dalam konteks desa, jalan ideologis yang dipilih Jokowi-JK diwujudkan dengan dedikasi pada upaya memberdayakan Desa dengan penekanan pada 8 (delapan) prioritas utama yaitu:1.pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan fasilitasi, supervisi dan pendampingan.2.pemastian berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, jiwa dan semangat UU Desa.3.penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru untuk membebaskan desa di kantong-kantong hutan dan perkebunan

Dalam konteks desa, jalan ideologis yang dipilih Jokowi-JK diwujudkan dengan dedikasi pada upaya memberdayakan Desa dengan penekanan pada 8 (delapan) prioritas utama yaitu:1.pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan fasilitasi, supervisi dan pendampingan.2.pemastian berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, jiwa dan semangat UU Desa.3.penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru untuk membebaskan desa di kantong-kantong hutan dan perkebunan

Page 7: Kebijakan pengelolaan uang

7

4. pemastian redistribusi negara, baik Dana Desa (APBN) dan Alokasi Dana Desa (APBD), maupun distribusi lahan kepada desa, berjalan secara efektif.

5. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang share-holding antara pemerintah, investor dan desa dalam pengelolaan sumberdaya alam.

6. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang akses dan hak desa untuk mengelola sumberdaya alam berskala lokal (tambang, hutan, kebun, perikanan dan sebagainya) untuk kemakmuran rakyat.

7. pengembangan kapasitas dan pendampingan desa secara berkelanjutan.

8. pelaksanaan program-program investasi pembangunan perdesaan (seperti hutan, kebun, ternak, perikanan, agroindustri kerakyatan dan sebagainya) dengan pola shareholding yang melibatkan desa dan warga desa sebagai pemegang saham.

4. pemastian redistribusi negara, baik Dana Desa (APBN) dan Alokasi Dana Desa (APBD), maupun distribusi lahan kepada desa, berjalan secara efektif.

5. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang share-holding antara pemerintah, investor dan desa dalam pengelolaan sumberdaya alam.

6. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang akses dan hak desa untuk mengelola sumberdaya alam berskala lokal (tambang, hutan, kebun, perikanan dan sebagainya) untuk kemakmuran rakyat.

7. pengembangan kapasitas dan pendampingan desa secara berkelanjutan.

8. pelaksanaan program-program investasi pembangunan perdesaan (seperti hutan, kebun, ternak, perikanan, agroindustri kerakyatan dan sebagainya) dengan pola shareholding yang melibatkan desa dan warga desa sebagai pemegang saham.

Page 8: Kebijakan pengelolaan uang
Page 9: Kebijakan pengelolaan uang

9

UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESAMENIMBANGbahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi

kuat, maju, mandiri, dan demokratissehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Page 10: Kebijakan pengelolaan uang

10

DEFINISI DESA

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 11: Kebijakan pengelolaan uang

1. MEMBERIKAN PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN ATAS DESAYANG ADA DENGAN KEBERAGAMANNYA

2. MEMBERIKAN KEJELASAN STATUS DAN KEPASTIAN HUKUM ATAS DESA

3. MELESTARIKAN DAN MEMAJUKAN ADAT, TRADISI DAN BUDAYA MASYARAKAT

4. MENDORONG PRAKARSA, GERAKAN DAN PARTISIPASI MASY

5. MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG PROFESIONAL, EFISIEN DAN EFEKTIF, TERBUKA, BERTANGGUNGJAWAB

6. MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK GUNA PERWUJUDAN KESEJAHTERAAN UMUM

7. MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

8. MEMAJUKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA

9. MEMPERKUAT MASY. DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN

11

TUJUAN PENGATURANTUJUAN PENGATURAN

Page 12: Kebijakan pengelolaan uang

12

ASAS PENGATURAN DESA

1. rekognisi;

2. subsidiaritas;

3. keberagaman;

4. kebersamaan;

5. kegotongroyongan;

6. kekeluargaan;

7. musyawarah;

8. demokrasi;

9. partisipasi;

10.kesetaraan;

11.pemberdayaan, dan

12.keberlanjutan

UU Desa : Pasal 3

Page 13: Kebijakan pengelolaan uang

Asas RekognisiAsas pengakuan dan penghormatan yang diamanatkan oleh konstitusi dalam ilmu sosial disebut sebagai rekognisi. Rekognisi mencakup pengakuan keragaman budaya untuk membangun keadilan budaya (cultural justice) serta pengakuan terhadap kemandirian desa.

Yang strategis adalah rekognisi terhadap: Hak Asal-Usul, Inisiatif (prakarsa) dan produk hukum desa, tradisi dan institusi lokal.

Page 14: Kebijakan pengelolaan uang

Asas subsidiaritas ini menjamin kewenangan lokal berskala Desa

Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa berkewajiban memfasilitasi dan membantu desa untuk berdaya mengelola secara mandiri urusan-urusan lokal berskala Desa

Konsekuensinya, segala urusan lokal yang Desa dan yang mampu dikelola sendiri oleh Desa, pelaksananya harus diserahkan kepada desa. Segala urusan lokal berskala Desa yang mampu dikelola sendiri oleh Desa tidak boleh diambil alih dari Desa.

14

ASAS SUBSIDIARITAS DALAM PENGATURAN DESA

Page 15: Kebijakan pengelolaan uang

15

KEDUDUKAN DESA

Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota. Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota.

UU Desa : Pasal 5

Page 16: Kebijakan pengelolaan uang

KEDUDUKAN DESA

Page 17: Kebijakan pengelolaan uang

17

KEWENANGAN DESA

tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan

•.

PP 72/2005 Pasal 7Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :

UU Desa/2013 Pasal 18

d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewenangan Desa meliputi:

urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;

b. kewenangan lokal berskala Desa;

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

Page 18: Kebijakan pengelolaan uang

18

KEWENANGAN DESA

•.

d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

b. kewenangan lokal berskala Desa;

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

Self Governing Community

Local Self Government

Page 19: Kebijakan pengelolaan uang

19

BERDASARKAN UU NO 6 TAHUN 2014

DESA HARUS DIPAHAMI SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT HUKUM

YANG MAMPU HADIR DALAM KAPASITASNYA SEBAGAI

KOMUNITAS DESA YANG MANDIRI

Page 20: Kebijakan pengelolaan uang

Musyawarah Desa

(psl. 54)

Kepala Desa (psl. 25 – 53)

Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) (psl. 55 -65)

Warga/Masyarakat

Perangkat Desa

(Pelayanan)

Panitia (ad-hok)

BUMDes

Klp. Special Interest

Perwakilan Bagian Wilayah Desa

• RPJM-Desa dan RKP-Desa

• APB-Desa• Peraturan Desa• Kinerja

Pemerintah• Kerja Sama

• RPJM-Desa• Asset Desa• Hal-hal

Strategis

Prinsip Tata Kelola Desa•Check and balances antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan desa.

•Demokrasi perwakilan + permusyawaran.

•Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes

Dipilih langsung Dipilih

secara Demokratis

Lembaga Kemasyarak

atan/Adat

20

Page 21: Kebijakan pengelolaan uang
Page 22: Kebijakan pengelolaan uang

BASISLEGALITAS

BASIS LEGITIMASI

PERUMUSAN PRODUK HUKUM

DESA BERBASISKAN

ATURAN-ATURAN HUKUM POSITIF

YANG LEBIH TINGGI

PERUMUSAN PRODUK HUKUM

DESA BERBASISKAN

ASPIRASI MASYARAKAT

Page 23: Kebijakan pengelolaan uang

23

PEMBATALAN PERDES DAN PERKADESPEMBATALAN PERDES DAN PERKADESPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PEMBATALAN PERDES DAN PERKADESPEMBATALAN PERDES DAN PERKADESPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 87Peraturan Desa dan peraturan kepala Desa yang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dibatalkan oleh bupati/walikota

Page 24: Kebijakan pengelolaan uang

KOMUNIKASI POLITIK DEMOKRATIS DI DAERAH OTONOM

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

JARING ASMARA

JARING ASMARA

RENJA SKPDRENJA SKPD

MUSRENBANG

MUSRENBANG

HEARINGHEARING

PERDAPERDA

RUANG PUBLIKRUANG PUBLIK

BKADBKAD

Page 25: Kebijakan pengelolaan uang
Page 26: Kebijakan pengelolaan uang

26

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 94Pengelolaan Keuangan Desa dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Page 27: Kebijakan pengelolaan uang

27

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PENGELOLAAN KEUANGAN DESAPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 931)Pengelolaan Keuangan Desa meliputi:

a. perencanaan;b. pelaksanaan;c. penatausahaan;d. pelaporan; dan e. pertanggungjawaban.

2)Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).3)Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa.

Page 28: Kebijakan pengelolaan uang

PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI :1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET DESA,

SWADAYA, PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN/KOTA4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA

PERIMBANGAN YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD KAB/KOTA.6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH

KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB

KEUANGAN DAN ASET DESAKEUANGAN DAN ASET DESA

Page 29: Kebijakan pengelolaan uang

ALOKASI ANGGARAN APBN BERSUMBER DARI BELANJA PUSAT DENGAN MENGEFEKTIFKAN PROGRAM YANG BERBASIS DESA SECARA MERATA DAN BERKEADILAN.

BESARAN ALOKASI ANGGARAN YANG DIPERUNTUKAN KE DESA DITENTUKAN 10% DARI DAN DILUAR DANA TRANSFER DAERAH (ON TOP) SECARA BERTAHAP ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI APBN DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, ANGKA KEMISKINAN, LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS

>>> APBN YANG DIPERUNTUKKAN BAGI DESA DAN DESA ADAT DITRANSFER MELALUI APBD KAB/KOTA UTK MEMBIAYAI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA NEGARA

ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

BELANJA NEGARA

Page 30: Kebijakan pengelolaan uang

BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/KOTA

PALING SEDIKIT 10% DARI PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN/KOTA

BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

KABUPATEN/KOTA

Page 31: Kebijakan pengelolaan uang

ALOKASI DANA DESA (ADD) PALING SEDIKIT 10% DARI DANA PERIMBANGAN (DAU+DBH) YANG DITERIMA KAB/KOTA DALAM APBD SETELAH DIKURANGI DANA ALOKASI KHUSUS

> KAB/KOTA YANG TIDAK MEMBERIKAN ALOKASI DANA DESA (ADD), PEMERINTAH DAPAT MELAKUKAN PENUNDAAN DAN/ATAU PEMOTONGAN SEBESAR ALOKASI YANG SEHARUSNYA DISALURKAN KE DESA

ALOKASI DANA DESABAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN

ALOKASI DANA DESABAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN

Page 32: Kebijakan pengelolaan uang

Baik dana yang bersumber dari DAU + DBH maupun alokasi dari APBN yang diperuntukan untuk desa dialokasikan ke desa melalui kabupaten. 32

Page 33: Kebijakan pengelolaan uang

ProvinsiProvinsi

Dana Dana PerimbanganPerimbangan

Program/HibahProgram/Hibah

RPJMDes & APBDes

Kabupaten/Kota

Indeks Indikat

or Alokas

i & Peman

fa-atan

SKEMA SUMBER-SKEMA SUMBER-SUMBER SUMBER

PENDAPATAN DESA PENDAPATAN DESA DARI PUSATDARI PUSAT

1.1. DAD: 10% dari DAU + DBHDAD: 10% dari DAU + DBH2.2. 10% dari b10% dari bagian dari Pajak & agian dari Pajak &

RetribusiRetribusi3.3. HIbahHIbah

Program K/LProgram K/L

APBN APBN

Dana Transfe ke DaerahDana Transfe ke Daerah KLKL

KEUANGAN DESA

PADes

Sumber Lain

33

Page 34: Kebijakan pengelolaan uang

APBDESAAPBDESAPASAL 73 UU DESAPASAL 73 UU DESA

APBDESAAPBDESAPASAL 73 UU DESAPASAL 73 UU DESA Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

terdiri atas bagian pendapatan, belanja, dan pembiayaan Desa.

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa diajukan oleh Kepala Desa dan dimusyawarahkan bersama Badan Permusyawaratan Desa.

Sesuai dengan hasil musyawarah, Kepala Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.

Page 35: Kebijakan pengelolaan uang

PRIORITAS BELANJA DESAPRIORITAS BELANJA DESAPASAL 74 UU DESAPASAL 74 UU DESA

PRIORITAS BELANJA DESAPRIORITAS BELANJA DESAPASAL 74 UU DESAPASAL 74 UU DESA Belanja Desa diprioritaskan untuk

memenuhi kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah.

Kebutuhan pembangunan desa meliputi tetapi tidak terbatas pada: kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa.

Page 36: Kebijakan pengelolaan uang

36

BELANJA DESABELANJA DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

BELANJA DESABELANJA DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 100Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan:a.paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; danb.paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk:

1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa;

2. operasional Pemerintah Desa;3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan

Desa; dan4. insentif rukun tetangga dan rukun warga. 

Page 37: Kebijakan pengelolaan uang

37

APB DESAAPB DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

APB DESAAPB DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 1011)Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.2)Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh kepala Desa kepada bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) Hari sejak disepakati untuk dievaluasi.3)Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan Desa tentang APB Desa kepada camat atau sebutan lain. 4)Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.

Page 38: Kebijakan pengelolaan uang

38

INFORMASI RENCANA ANGGARAN DESAINFORMASI RENCANA ANGGARAN DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

INFORMASI RENCANA ANGGARAN DESAINFORMASI RENCANA ANGGARAN DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 1021) Gubernur menginformasikan rencana bantuan

keuangan yang bersumber dari APBD Provinsi. 2) Bupati/walikota menginformasikan rencana ADD,

bagian bagi hasil pajak dan retribusi kabupaten/kota untuk Desa, serta bantuan keuangan yang bersumber dari APBD kabupaten/kota.

3) Gubernur dan bupati/walikota menyampaikan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada kepala Desa dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari setelah kebijakan umum anggaran dan Prioritas serta plafon anggaran sementara disepakati kepala daerah bersama dewan perwakilan rakyat daerah.

4) Informasi dari gubernur dan bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan penyusunan rancangan APB Desa.

Page 39: Kebijakan pengelolaan uang

Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.

Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.

Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa.

Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota dikembalikan kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas umum.

Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.

Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkan asas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kepastian nilai ekonomi.

Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa serta meningkatkan pendapatan Desa.

Pengelolaan kekayaan milik Desa dibahas oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaan kekayaan milik Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.

39

Page 40: Kebijakan pengelolaan uang

40

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Page 41: Kebijakan pengelolaan uang

UU Desa Pasal 78UU Desa Pasal 78PEMBANGUNAN DESAPEMBANGUNAN DESA

UU Desa Pasal 78UU Desa Pasal 78PEMBANGUNAN DESAPEMBANGUNAN DESA

Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

Pembangunan Desa mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.

Page 42: Kebijakan pengelolaan uang

UU Desa Pasal 79UU Desa Pasal 79PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

UU Desa Pasal 79UU Desa Pasal 79PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Perencanaan Pembangunan Desa mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Perencanaan Pembangunan Desa meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)

untuk jangka waktu 6 (enam) tahun; Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes) jangka

waktu 1 (satu) tahun. RPJMDes dan RKPDes ditetapkan dengan Peraturan Desa, dan

menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di Desa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan

Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang berskala lokal Desa dikoordinasikan dan/atau didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa.

Perencanaan Pembangunan Desa merupakan salah satu sumber masukan dalam perencanaan pembangunan kabupaten/kota.

Page 43: Kebijakan pengelolaan uang

Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.

Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa.

Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.

Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa.

UU Desa Pasal 80UU Desa Pasal 80PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

UU Desa Pasal 80UU Desa Pasal 80PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Page 44: Kebijakan pengelolaan uang

44

UU DESA PASAL 80 AYAT 4Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi: a.peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar; b.pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; c.pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; d.pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan e.peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa.

Page 45: Kebijakan pengelolaan uang

45

RPJMDESARPJMDESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

RPJMDESARPJMDESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Pasal 117

1. RPJM Desa mengacu pada RPJM kabupaten/kota. 2. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memuat visi dan misi kepala Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan arah kebijakan pembangunan Desa.

3. RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupaten/kota.

4. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan kepala Desa.

Page 46: Kebijakan pengelolaan uang

46

RPJMDESARPJMDESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

RPJMDESARPJMDESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPasal 118

2. RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

4. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

5. RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan.

6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan.

7. RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa.

Page 47: Kebijakan pengelolaan uang

47

TAHAPAN PERENCANAAN DESA 2014

BPDMUSDES DALAM

PERENCANAAN DESAPEMDE

SRANCANGAN RKPDESA

PEMDES

MUSRENBANG DESA

PEMDES

PERDES RKPDESA

PEMDES

RANCANGAN APBDESA

PEMDES

PRIORITAS BELANJA DESA

PEMDES

31 DES = PERDES APBDESA

JUNIDESEMBE

R

Page 48: Kebijakan pengelolaan uang

Penyusunan RPJM DesaKoordinator : Kepala Desa1.Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa

2.Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota

3.Pengkajian Keadaan Desa

4.Musyawarah Desa

5.Penyusunan Rancangan RPJM Desa

6.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

PEDUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Page 49: Kebijakan pengelolaan uang

PENYUSUNAN RKP DESA

Koordinator : Kepala Desa1.Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa

2.Musyawarah Desa

3.Pencermatan Pagu Indikatif Desa

4.Penyelarasan Pembangunan Desa dengan Program/Proyek Masuk Desa

5.Review RPJM Desa

6.Penyusunan Rancangan RKP Desa dan Daftar Usulan RKP Desa

7.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

8.Penetapan RKP Desa dg Peraturan Desa sebagai Pedoman Penyusunan APBDesa

9.Perubahan RKP Desa

10.Pengajuan Daftar Usulan RKP Desa

Page 50: Kebijakan pengelolaan uang

50

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

MUSDES

PENDAMPING DESA

DANA DESA/ALOKASI DANA DESA

PEMDES

BPD

MASYARAKAT

DESAKADE

R

ASET DESA

Page 51: Kebijakan pengelolaan uang

PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGANPROGRAM/PROYEK MASUK DESA

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

JARING ASMARA

JARING ASMARA

RENJA SKPDRENJA SKPD

MUSRENBANG

MUSRENBANG

HEARINGHEARING

PERDAPERDA

RUANG PUBLIKRUANG PUBLIK

musrenbangkecamatan

musrenbangkecamatan

Page 52: Kebijakan pengelolaan uang

PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGANPEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DPRD:KEPUTUSAN POLITIK

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

DESA : KOMUNITAS MANDIRI

KEPUTUSAN PARTISIPATIF

JARING ASMARA

JARING ASMARA

RENJA SKPDRENJA SKPD

MUSRENBANG

MUSRENBANG

HEARINGHEARING

PERDAPERDA

RUANG PUBLIKRUANG PUBLIK

musrenbangkecamatan

musrenbangkecamatan

Page 53: Kebijakan pengelolaan uang

53

UU DESA MENGHADIRKAN :SATU DESA SATU PERENCANAAN

SATU DESA SATU SISTEM ANGGARAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DESA DANPELAYANAN SOSIAL DASAR

YANG BERTUMPU PADA SUMBERDAYA LOKAL

(SDA, TTG, SDM & BUDAYA NUSANTARA)

Page 54: Kebijakan pengelolaan uang

54

PENUTUP

1. Pembangunan Desa ditempatkan dalam konteks kesejarahan desa-desa di Indonesia

2. Pengembangan kapasitas desa dalam rangka “mengajarkan” pembangunan desa harus mampu menghadirkan proses belajar sosial (belajar melalui praktek-praktek langsung) dalam kerangka kerja UU Desa.

3. Pengintegrasian pembangunan menjadi bagian dari proses pemberdayaan masyarakat di Desa, yang bersifat kontekstual sesuai struktur/skemata UU Desa dengan kondisi empiris Desa secara multi dimensional.

Page 55: Kebijakan pengelolaan uang

TERIMA KASIH