12

Presentation geokimia magmatisme

Embed Size (px)

Citation preview

MAGMATISME DAN BATUAN BEKU

1. Pengertian Magma

Magma adalah cairan atau larutan sillikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 900-11000C dan berasal atau terbentuk dari kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas.

Magma merupakan bahan induk batuan beku. Lava adalah magma yang keluar melalui lubang (kondoit) pada gunungapi. Kebanyakan magma membeku di bawah permukaan dan bahan yang terakhir saja yang dapat dilihat yaitu batuan beku. Magma diartikan sebagai bahan batuan yang melebur, mengandung fasa uap yang hilang sewatu magma membeku, dalam proses ini memainkan peranan yang penting dalam arah pembentukan hablur.

Seperti halnya air yang sedang direbus, magma didalam

bumi selalu bergejolak, bagian yang paling panas mengalir ke bagian yang lebih rendah suhunya. Fenomena inilah yang disebut sebagai arus konveksi. Arus konveksi pada mantel bumi inilah yang menyebabkan pergerakan lempeng dan kerak bumi. Logika ini menjadi salah satu pijakan teori tektonik lempeng.

2. Tempat munculnya magma dan ekspresinya

Di permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu :

a. Di daerah pemekaran lempeng

Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera.

b. magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-pulau tengah samudera.

c. zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan gunungapi.

3. Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari :

• Senyawa-senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.

• Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.

• Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

2. Batuan Beku (Igneous Rock)Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari

pembekuan magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruhterhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma sel. Pada batuan beku, mineral yang sering dijumpai dapat dibedakan menjadi duakelompok yaitu :

1) Mineral asam / felsic mineralsMineral-mineral ini umumnya berwarna cerah karena tersusun atas

silika danalumni, seperti : kuarsa, ortoklas, plagioklas, muskovit.2) Mineral basa / mafic minerals

Mineral-mineral ini umumnya berwarna gelap karena tersusun atas unsur-unsur besi, magnesium, kalsium, seperti : olivin, piroksen, hornblende, biotit. Mineral-mineral ini berada pada jalur kiri dari seri Bowen

Berikut adalah reaksi Bowen

• Berdasarkan GenetikBatuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuanseluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin). contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabro

b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celahatau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurnadan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.

c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi.Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolitdan Batuapung.

• Berdasarkan Senyawa kimia

Berdasarkan komposisi kandungan SiO2 SiO2 (C.L. Hugnes, 1962) batuan beku dapat dibedakan menjadi:

a. Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.

b. Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52%. Contohnya Gabro, Basalt.

c. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara52%-66 %. Contohnya Andesit dan Syenit.

d. Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit, Riolit.Dari segi warna,batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.

Berikut adalah contoh kenampakan batuan beku:

peridotit Gabbro

granit Diorit

• Berdasarkan Indeks Warna

Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Shand, 1943, antara lain :- Batuan beku Leucoctaris rock, jika mengandung kurang dari 30% mineral mafik.- Batuan beku Mesococtik rock, jika mengandung 30% – 60% mineral mafik.- Batuan beku Melanocractik rock, jika mengandung lebih dari 60% mineral mafik.

Sedangkan klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warna menurut S.J. Ellis (1948) antara lain sebagai berikut :Batuan beku Holofelsic, batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.Batuan beku Felsic, batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.Batuan beku Mafelsic, batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.Batuan Beku Mafik, batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.