71
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MASYARAKAT DUSUN IV DESA KOMBUNGO KECAMATAN MOLONA KABUPATEN MUNA Asuhan Keperawatan Komunitas yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab. Muna Angkatan XII Kelompok IV Gelombang II dalam praktek di masyarakat berlangsung mulai tanggal 04 Februari s/d 06 Februari 2015 di Dusun IV Desa Kombungo Kecamatan Molona Kabupaten Muna. A. Persiapan a. Persiapan masyarakat Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan pengidentifikasian aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 04 Februari di balai Desa Kombungo. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka dilakukan pendekatan membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang tujuan Praktek Klinik Keperawatan (PKK) Komunitas dan Keluarga di Dusun IV Desa Kombungo Kecamatan Molona Kabupaten Muna. Selanjutnya Mahasiswa mengadakan pertemuan dengan Kepala Lurah, Kepala Lingkungan/Dusun dan Tokoh Agama untuk rencana pertemuan dengan masyarakat setempat tentang rencana pertemuan pertama dan pertemuan selanjutnya dari kegiatan Praktik Klinik Keperawatan (PKK) Komunitas dan Keluarga tersebut.

Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MASYARAKAT

DUSUN IV DESA KOMBUNGO KECAMATAN MOLONA

KABUPATEN MUNA

Asuhan Keperawatan Komunitas yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa

Akademi Keperawatan Pemkab. Muna Angkatan XII Kelompok IV Gelombang II

dalam praktek di masyarakat berlangsung mulai tanggal 04 Februari s/d 06 Februari

2015 di Dusun IV Desa Kombungo Kecamatan Molona Kabupaten Muna.

A. Persiapan

a. Persiapan masyarakat

Pada tahap ini, mula-mula kelompok melakukan kegiatan

pengidentifikasian aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader

kesehatan, pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 04 Februari di balai Desa

Kombungo. Setelah mengidentifikasi tokoh masyarakat, maka dilakukan

pendekatan membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri

dan menjelaskan tentang tujuan Praktek Klinik Keperawatan (PKK)

Komunitas dan Keluarga di Dusun IV Desa Kombungo Kecamatan Molona

Kabupaten Muna.

Selanjutnya Mahasiswa mengadakan pertemuan dengan Kepala Lurah,

Kepala Lingkungan/Dusun dan Tokoh Agama untuk rencana pertemuan

dengan masyarakat setempat tentang rencana pertemuan pertama dan

pertemuan selanjutnya dari kegiatan Praktik Klinik Keperawatan (PKK)

Komunitas dan Keluarga tersebut.

Tanggal 04 Februari diadakan pertemuan pertama (sosialisasi) dalam

Musyawarah Mayarakat Desa (MMD) I, diawali dengan pembukaan,

perkenalan dengan masyarakat, serta menjelaskan tujuan dan maksud

keberadaan mahasiswa di Desa Kombungo. Kemudian dilakukan sosialisi dan

diskusi tentang masalah kesehatan yang terjadi di wilayah Dusun IV Desa

Kombungo pada saat ini. Pertemuan diakhiri dengan istirahat dan ramah

tamah dengan para undangan yang hadir pada pertemuan tersebut.

b. Persiapan Teknis

Dalam menentukan masalah kesehatan yang ada di wilayah Dusun IV

Desa Kombungo maka persiapan teknis yang dilakukan mahasiswa meliputi

mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian

tugas, mempersiapkan format pengkajian serta mengidentifikasi wilayah

Dusun IV Desa Kombungo, termasuk jumlah rumah dan jiwa di Dusun IV

Page 2: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Desa Kombungo. Melaksanakan pengumpulan data melalui kuisioner

(lampiran) dengan melakukan wawancara langsung kepada setiap Kepala

Keluarga.

Dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah Mahasiswa Peserta

Praktik Klinik Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Kegiatan ini

dilaksanakan selama 3 hari 04 – 06 Februari 2015.

B. Pelaksanaan

1. PENGKAJIAN

a. Pengumpulan data

Untuk mendapatkan informasi tentang kondisi yang mempengaruhi

kesehatan di Dusun IV Desa Kombungo, maka diperlukan data yang

didapatkan melalui pengkajian, yang terdiri dari kegiatan :

1) Survey sekaligus observasi dimasing-masing rumah yang ada serta

wawancara dengan Kepala Dusun IV Desa Kombungo pada khususnya

dan Kepala Kelurahan, serta tokoh masyarakat.

2) Pengumpulan data di masing-masing rumah penduduk/Kepala Keluarga

melalui wawancara dan observasi langsung yang dilakukan pada tanggal

04 – 06 Februari 2015 (pagi dan sore).

Tabulasi data pada tanggal 06 Februari 2015 (pada malam hari)

a) Hasil Tabulasi Data

Setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasi dan di

format dalam bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) I

Pengolahan data mencakup analisa-analisa masalah kesehatan

yang ada di masyarakat. Data hasil tabulasi disajikan sebagai berikut :

1. Data Demografi

Desa Kombungo adalah merupakan salah satu daerah di

Kecamatan Molona. Dimana pada Desa Kombungo ini terdiri dari 4

Dusun yaitu Woroagi, Wirabuana, Bayangkara dan Bahteramas.

Secara Geogrfis batas-batas wilayah Desa Kombungo :

Utara : Desa Parida

Selatan : Desa Motewe

Barat : Desa Labunti

Timur : Desa Bonea

Pada tahun 2015, di Desa Kombungo khususnya Dusun

Woroagi terdiri dari 78 KK dengan 300 jumlah jiwa. Dusun Woroagi

Page 3: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

terdiri dari 78 KK dimana terdapat 70 rumah di Dusun tersebut.

Sebagian kepala keluarga tinggal bersama keluarganya yang lainnya

dalam satu rumah.

Tabel 1

Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Di Desa Kombungo Dusun Woroagi

No Penggolongan umur Frekuesin %

1 Masa balita 44 15

2 Masa kanak kanak 35 12

3 Masa remaja awal 25 9

4 Masa remaja akhir 32 12

5 Masa dewasa awal 47 15

6 Masa dewasa akhir 56 17

7 Masa lansia awal 40 13

8 Masa lansai akhir 16 5

9 Masa manula 5 2

Jumlah 300 100

Sumber : Data hasil pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar penduduk di Dusun

Woroagi adalah berada pada usia dewasa akhir yaitu 56 jiwa (17%)

sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah pada umur manula yaitu

sekitar 5 orang (2%).

Tabel 2

Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Kepala Keluarga

Di Desa Kombungo Dusun Woroagi

No Suku Frekuensi %

1. Muna 299 99,9

2. Jawa

3. Bali

4. Medan 1 0,1

5. Lombok

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Dari Tabel di atas menujukan bahwa di desa Kombungo

Page 4: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

khususnya Dusun Woroagi di diami oleh suku muna dengan presentase

99,9%.

Tabel 3

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Kepala Keluarga

Di Desa Kombungo Dusun Woroagi

No Pendidikan Frekuensi %

1. Tidak sekolah 91 30

2. SD 68 23

3. SMP 70 23

4. SMA 60 20

5. Diploma 3 1

6. Sarjana 8 3

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan Kepala

Keluarga di Dusun Woroagi paling banyak adalah tidak sekolah yaitu 91

warga (30%) dan tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah Diploma

yakni 3 warga (1%).

Tabel 4

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga

Di Dusun Woroagi Desa Kombungo

No Pekerjaan Frekuensi %

1. PNS 3 1

2. Wst 30 10

3. Pensiunan

4. Petani 60 20

5. Nelayan 75 25

6. Tidak bekerja 132 44

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar penduduk tidak bekerja

yaitu berkisar (132) orang (44%). Sedangkan PNS 3 Orang (1%).

Page 5: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2. Data Lingkungan Fisik

a. Perumahan

1) Tipe Perumahan

Tabel 5

Distribusi Tipe Perumahan Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Tipe rumah Frekuensi %

1 Permanen 7 10

2 Semi permanen 12 17

3 Tidak Permanen 51 73

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 70 Rumah di

Dusun Woroagi mayoritas tipe perumahannya adalah tidak permanen 51

rumah (73%).

2) Status Kepemilikan

Tabel 6

Distribusi Status kepemilikan Rumah Berdasarkan Jumlah Rumah

No Kepemilikan Frekuensi %

1. Milik sendiri 70 89

2. Numpang 8 11

3. Sewa 0 0

4. Rumah dinas 0 0

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 78 KK di Dusun

Woroagi sebagian besar adalah rumahnya milik sendiri yaitu 70 KK

(89%).

Page 6: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3) Jenis Lantai

Tabel 7

Distribusi Jenis Lantai Rumah Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Jenis lantai Jumlah %

1 Tanah 0 -

2 Papan 51 76

3 Tehel 3 4

4 Semen 16 21

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di Dusun

Woroagi sebagian besar lantai rumahnya terbuat dari papan yaitu 51

rumah (76%).

4) Sistem Ventilasi

Tabel 8

Distribusi Jenis Lantai Rumah Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Jendela/Ventilasi Jumlah %

1 Ada 60 85

2 Tidak ada 10 15

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi yang rumahnya mempunyai jendela atau ventilasi ada

60 rumah (85%) dan ada 10(15%) rumah yang tidak memiliki jendela

atau ventilasi.

Page 7: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

5) Sistem Pencahyaan Rumah Pada Siang Hari

Tabel 9

Distribusi Sistem Pencahayaan Rumah Penduduk

Pada Siang Hari Berdasarkan Jumlah Rumah

No Pencahayaan Jumlah %

1 Terang 60 85

2 Remang-remang 10 15

3 Gelap 0 0

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar sistem pencahyaan rumahnya adalah

terang yaitu 60 rumah (85%) dan remang remang yaitu 10 rumah

(15%).

6) Jarak Rumah Dengan Tentangga

Tabel 10

Distribusi jarak rumah penduduk dengan tetangga berdasarkan jumlah rumah

N

o Jarak rumah dengan tetanggaJumlah

%

1 Bersatu 0 0

2 Dekat 40 57

3 Terpisah 30 43

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar jarak rumah dengan tetangganya adalah

Dekat yaitu 40 Rumah (57%).

7) Halaman Sekitar Rumah

Tabel 11

Distribusi Halaman Sekitar Rumah Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Halaman rumah Jumlah %

1 Ada 70 100

2 Tidak ada 0 0

Jumlah 70 100

Page 8: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi:

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi semuanya mempunyai halaman disekitar rumahnya yaitu

70 rumah (100%).

8) Pemanfaatan Perkarangan Rumah

Tabel 12

Distribusi Pemanfaatan Halaman Sekitar Rumah Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Halaman rumah Jumlah %

1 Kebun 40 57

2 Kolam

3 Kandang

4 Tidak di manfaatkan 30 43

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar pemanfaatan halamannya digunakan

sebagai kebun/taman yaitu 40 rumah (57%) dan 30 rumah (43%) tidak

dimanfaatkan.

b. Sumber Air

1) Sumber air untuk masak dan minum

Tabel 13

Distribusi Sumber Air Bersih Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Sumber air bersih Jumlah %

1 Pam

2 Sumur 70 100.0

3 Air sungai

Jumlah 70 100.0

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Page 9: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi menggunakan Air Sumur untuk keperluan memasak

dan minum yaitu 70 rumah (100%).

2) Sistem Pengolahan Air Minum

Tabel 14

Distribusi Sistem Pengolahan Air Minum Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Pengolahan air minum Jumlah %

1 Di masak 70 100

2 Tidak di masak

3 Ultra fiolet

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi secara keseluruhan pengolahan air minumnya dengan

cara dimasak yaitu 70 rumah (100%).

3) Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

Tabel 15

Distribusi Sumber Air Mandi dan Mencuci Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Sumber air bersih Jumlah %

1 Pam

2 Sumur 70 100.0

3 Air sungai

Jumlah 70 100.0

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi secara keseluruhan warga menggunakan air sumur

untuk mandi dan mencuci yaitu 70 rumah (100%).

Page 10: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

4) Jarak Sumber Air dengan Septik Tank

Tabel 16

Distribusi Jarak Sumber Air Penduduk dengan Septik Tank

Berdasarkan Jumlah Rumah Yang Memiliki WC

No Jarak sumber air dengan septik tank Jumlah %

1 Kurang dari 10 meter 15 30

2 Lebih dari 10 meter 35 70

Jumlah 50 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 rumah di

Dusun Woroagi yang memiliki WC sebagian besar jarak sumber air

penduduk dengan septik tank lebih dari 10 meter yaitu 35 rumah (70%)

namun masih banyak juga warga yang jarak sumber airnya dengan septik

tank kurang dari 10 meter yaitu 15 rumah (30%).

5) Tempat penampungan Air Sementara

Tabel 17

Distribusi Tempat Penampungan Air Sementara Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

N

o Tempat penampungan air sementaraJumlah

%

1 Bak 2 3

2 Ember 60 87

3 Gentong 8 10

Jumlah 70 100.

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di Dusun

Woroagi sebagian besar menggunakan ember sebagai tempat penampunagn

air sementara yaitu ada 60 rumah (87%), dan yang menggunakan Bak ada 2

rumah (3%) serta 8 rumah menggunakan gentong (10%).

Page 11: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

6) Kondisi Tempat penampungan Air

Tabel 18

Distribusi Kondisi Tempat Penampungan Air Sementara Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Kondisi tempat penampungan air Jumlah %

1 Tertutup 58 79

2 Terbuka 12 21

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar tempat penampungan air sementara

penduduk tertutup yaitu 58 rumah (79%) namun sebagian tempat

penampungan air penduduk masi terbuka yakni 12 rumah (21%).

7) Pemeliharaan Tempat Penampungan Air

Tabel 19

Distribusi Pemeliharaan Tempat Penampungan Air Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Pemeliharaan tempat penampungan air Jumlah %

1 2 x seminggu 53 76

2 1 x seminggu 17 24

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar membersihkan tempat penampungan

airnya 2xseminggu yaitu 53 rumah (76%), kemudian 1x seminggu 17

rumah (24%).

Page 12: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

8) Kondisi air

Tabel 20

Distribusi Kondisi Air Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah dan Sumber Air

No Kondisi air Jumlah %

1 Berwarna

2 Tidak berasa / berwarna 70 100.0

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi secara keseluruhan airnya tidak berwarna,berbau dan

berasa atau telah memenuhi syarat kesehatan yaitu 70 rumah (100%).

c. Sistem Pembuangan Sampah

1) Pembuangan Sampah

Tabel 21

Distribusi Sistem Pembuangan Sampah Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Sistem pembuangan sampah Jumlah %

1 Tempat pembuangan umum 0 0

2 Di timbun 6 9

3 Di bakar 42 60

4 Di sembarang tempat 22 31

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi sebagian besar sistem pembuangan sampah dengan

cara dibakar yaitu 42 rumah (60%) namun masih banyak terdapat

warga yang membuang sampah sembarang tempat yaitu 22 rumah

(31%).

Page 13: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2) Tempat Penampungan Sampah Sementara

Tabel 22

Distribusi Tempat Sistem Penampungan Sampah Sementara Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Penampungan sampah sementara Jumlah %

1 Ada 39 56

2 Tidak ada 31 44

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah di

Dusun Woroagi 39 rumah (56%) memiliki tempat penampungan

sampah sementara.

3) Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara

Tabel 23

Distribusi Kondisi Tempat Sistem Penampungan Sampah Sementara Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah yang Memiliki TPS

No Kondisi tempat penampungan sampah sementara Jumlah %

1 Tertutup 4 10

2 Terbuka 35 90

Jumlah 39 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 39 rumah di Dusun

Woroagi yang mempunyai tempat penampungan sampah sementara sebagian

besar tempatnya dalam keadaan terbuka yakni 35 rumah (90%) dan hanya 4

rumah yang penampungan sampahnya tertutup (10%).

Page 14: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

4) Jarak Tempat penampungan Sampah dengan Rumah

Tabel 24

Distribusi Jarak Tempat Penampungan Sampah Sementara Penduduk dengan

Rumah Berdasarkan Jumlah Rumah yang Memiliki TPS

No Jarak dengan Rumah Frekuensi %

1. < 5 meter 29 74

2. > 5 meter 10 26

Total 39 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 39 rumah di

Dusun Woroagi yang mempunyai tempat penampungan sampah sebagian

besar jaraknya kurang dari 5 meter yaitu 29 rumah (74%).

d. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga

1) Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar

Tabel 25

Distribusi Kebiasaan BAB Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Kebiasaan keluarga bab Jumlah %

1 Wc 50 71

2 Sungai 0 -

3 Sembarang tempat 20 29

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah

sebagian besar warga BAB di WC yaitu 50 rumah (71%) namun

masih ada warga yang kebiasaan BABnya di sembarang tempat yaitu

20 rumah (29%).

Page 15: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2) Jenis Jamban yang Digunakan

Tabel 26

Distribusi Jenis Jamban Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah yang Telah Memiliki WC

No Jenis jamban yang di gunakan Jumlah %

1 Cemplung:

A. Memenuhi syarat kesehatan 13 24

B. Tidak memenuhi syarat kesehatan 17 33

2 Leher angsa

A. Memenuhi syarat kesehatan 14 31

B. Tidak memenuhi syarat kesehatan 6 12

Jumlah 50 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 50 rumah yang

memiliki jamban,terdapat banyak jamban jenis cemplung yang tidak

memenuhi syarat kesehatan yaitu 17 rumah (24%) dan 13 jamban (33%)

yang memenuhi syarat kesehatan,sedangkan wc jenis leher angsa 14 rumah

(31%) memenuhi syarat kesehatan dan 6 wc (12%) tidak memenuhi syarat

kesehatan.

3) Sistem Pembuangan Air Limbah

Tabel 27

Distribusi Sistem Pembuangan Air Limbah Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Sistem pembuangan air limbah Jumlah %

1 Resapan 0 0

2 Selokan 16 23

3 Sembarang tempat 54 77

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah

terdapat sebagian besar warga yang membuang air limbah sembarang

tempat yaitu 54rumah (77%) , dan 16 rumah (23%) yang mempunyai SPAL

selokan.

Page 16: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

e. Hewan Peliharaan

1) Kepemilikan Hewan Ternak di Rumah

Tabel 28

Distribusi Kepemilikan Hewan Ternak Penduduk Berdasarkan Jumlah Rumah

No Kepemilikan hewan ternak di rumah Jumlah %

1 Ada 51 71

2 Tidak ada 19 29

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 70 rumah

terdapat sebagian besar warga yang memiliki hewan peliharaan dirumah

yaitu 51 rumah (71%) dan sebagian lagi tidak mempunyai hewan

peliharaan yaitu 19 rumah (29%).

2) Kepemilikan Kandang

Tabel 29

Distribusi Kepemilikan Kandang untuk Hewan Ternak Penduduk

Berdasarkan Jumlah Penduduk yang mempunyai Hewan Ternak

No Kepemiilikan kandang Jumlah %

1 Ada 16 31

2 Tidak ada 35 69

Jumlah 51 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 51 rumah

yang memilki hewan ternak terdapat sebagian besar warga yang tidak

memiliki kandang untuk hewan ternaknya yaitu sebesar 35 rumah

(69%) dan sebagian lagi yang memeliki kandang yaitu 16 rumah

(31%).

Page 17: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3) Letak Kandang

Tabel 30

Distribusi Letak Kandang untuk Hewan Ternak Penduduk Berdasarkan Jumlah

Penduduk yang mempunyai Kandang bagi Hewan Ternaknya

No Letak kandang Jumlah %

1 Dalam rumah 0 0

2 Luar rumah 16 100

Jumlah 16 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 16 rumah

yang memilki kandang untuk hewan ternaknya,secara keseluruhan letak

kandang berada di luar rumah yaitu 16 rumah (100%)

4) Kondisi Kandang

Tabel 31

Distribusi Kondisi Kandang untuk Hewan Ternak Penduduk Berdasarkan Jumlah

Penduduk yang mempunyai Kandang bagi Hewan Ternaknya

No Kondisi kandang Jumlah %

1 Terawat 4 25

2 Tidak terawatt 12 75

Jumlah 16 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 16 rumah

yang memilki kandang untuk hewan ternaknya terdapat sebagian besar

penduduk yang kondisi kandangnya tidak terawat yaitu 12 rumah (75%)

dan hanya 4 rumah (25%) kondisi kandangnya yang terawat terawat.

Page 18: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3. Kondisi Kesehatan Umum

a. Pelayanan Kesehatan

1) Sarana Kesehatan yang paling dekat

Tabel 32

Distribusi Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat dengan Penduduk

Berdasarkan Jumlah Rumah

No Sarana kesehatan terdekat Jumlah %

1 Rumah sakit 0 0

2 Puskesmas 43 61

3 Praktek swasta 0 0

4 Pustu / balai pengobatan 27 39

Jumlah 70 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa serana kesehatan

yang paling dekat sebagian besar adalah puskesmas yaitu 43 rumah

(61%) dan 31 rumah di pustu yaitu 27 rumah (39%).

2) Tempat Berobat Keluarga

Tabel 33

Distribusi Tempat Berobat Keluarga Berdasarkan Jumlah KK

No Tempat berobat keluarga Jumlah %

1 Puskesmas 45 58

2 Rumah sakit 0 0

3 Praktek swasta 0 0

4 Pustu / balai pengobatan 22 28

5 Perawat / bidan 11 14

Jumlah 78 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 78 KK di

Dusun Woroagi 45 KK (58%) menggunakan puskesmas untuk tempat

berobat,22 KK (28%) mnengunakan pustu sebagai tempat berobat dan

11KK (14%) mengunakan perawat sebagai tempat berobat.

Page 19: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3) Kebiasaan Sebelum Berobat

Tabel 34

Distribusi Kebiasaan Sebelum Berobat Keluarga Berdasarkan Jumlah Penduduk

No Kebiasaan sebelum berobat Jumlah %

1 Beli obat bebas 126 42

2 Dukun 87 29

3 Tidak ada 87 29

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat disimpulkan bahwa

sebagian besar warga Dusun Woroagi memiliki kebiasaan membeli obat

bebas ketika sakit yaitu 126 orang (42%). Selain itu, masyarakat Dusun

Woroagi juga memiliki kebiasaan berobat secara tradisional (ke dukun)

yaitu 87 orang (29%) dan 87 orang lainnya tidak ada (29%).

4) Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

Tabel 35

Distribusi Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

Berdasarkan Jumlah Penduduk

No Pendanaan kesehatan keluarga

Jumla

h %

1 Askes 3 1

2 Dana sehat 0 0

3 Jps/askes/jamkesmas 109 36

4 Umum 188 63

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 300 warga di

Dusun Woroagi sebagian beser sumber pendanaan kesehatan keluarga

berlaku umum yaitu 188 orang (63%). Adapun yang bersumber dari

jamkesmas adalah 109 orang (36%) dan askes yaitu 3 orang (1%)

Page 20: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

5) Penyakit yang Sering Diderita Oleh Keluarga Selama 6

Bulan Terakhir

Tabel 36

Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Oleh Keluarga Selama 6 Bulan Terakhir

Berdasarkan Jumlah warga

No Penyakit yang di derita selama 6 bulan terakhir Jumlah %

1 Ispa 109 36

2 Asma 8 3

3 Tbc 1 0,1

4 Tipoid 0 0

5 Asam urat 19 6

6 Hipertensi 13 4

7 Lain-lain 60 20

8 Tidak ada 90 31

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel diatas,dapat disimpulkan bahwa dari 300 orang di

Dusun Woroagi, 109 orang (36%) menderita Ispa, 8 orang (3%) menderita

asma, 19 orang (6%) menderita asam urat, 13 orang (5%) menderita

hipertensi, 60 orang (20%) menderita penyakit lain-lain dan 90 orang(31%)

tidak menderita penyakit.selain itu terdapat 60 penduduk (20%) yang

menderita lain lain.ada yang menderita penyakit DM, sakit gigi, demam dan

seterusnya.

6) Anggota Keluarga Yang Meninggal Selama 6 Bulan

Terkhir

Tabel 37

Distribusi Anggota Keluarga yang Meninggal Selama 6 Bulan Terakhir

Berdasarkan Jumlah Warga

No Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir Jumlah %

1 Ada 3 1

2 Tidak ada 300 99

Jumlah 303 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Page 21: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 303 penduduk di

Dusun Woroagi trdapat 3 penduduk yang meninggal dunia dalam jangka

waktu 6 bulan terakhir.

b. Ibu Hamil dan Menyusui

1) Jumlah Pasangan Usia Subur

Tabel 38

Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jumlah KK

No Jumlah pasangan usia subur Jumlah %

1 Ya 45 58

2 Tidak 33 42

Jumlah 78 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 78 KK di

Dusun gade gade, pasanagan usia subur yaitu 45 KK (58%) dan

mayoritas adalah pasangan usia tidak produktif lagi yaitu 33 KK

(42%).

2) Pasangan Usia Subur Yang Menjadi Akseptor KB

Tabel 39

Distribusi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur

No

Jumlah pasangan usia subur yang menjadi

akseptor KB Jumlah %

1 Ya,menggunakan KB 12 27

2 Tidak,menggunakan KB 33 73

Jumlah 45 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 45 PUS di Dusun

Woroagi sebagian besar tidak menggunakan Akseptor KB yaitu 33 orang

(73%) dan hanya sebagian kecil pasangan usia subur yang menggunakan

KB yaitu 12 pasangan (27%).

Page 22: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3) Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan

Tabel 40

Distribusi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Oleh Pasangan Usia Subur yang

Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang

Mengguankan Akseptor KB

No Jenis kontrasepsi yang di gunakan Jumlah %

1 Iud 0 0

2 Suntik 7 58

3 Pil 5 42

4 Susuk 0 0

5 Tubektomi 0 0

6 Kalender 0 0

7 Kondom 0 0

Jumlah 12 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 12 PUS di

Dusun Woroagi yang menjadi akseptor KB,7 orang (58%) menggunakan

KB jenis suntik,dan 5 orang (42%) menggunakan jenis KB pil.

4) Jumlah Ibu Hamil

Tabel 41

Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur

No Jumlah ibu hamil Jumlah %

1 Ya (hamil) 1 2

2 Tidak (tidak hamil) 44 98

Jumlah 45 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 45 PUS

yang di Dusun Woroagi sebagian besar tidak hamil yaitu 44 PUS

(98%) dan terdapat 1 PUS yang Hamil (2%).

Page 23: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

5) Usia Kehamilan

Tabel 42

Distribusi Usia Kehamilan pada Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia

Subur yang Sedang Hamil

No Usia kehamilan Jumlah %

1 Tri semester I

2 Tri semester II 1

3 Tri semester III

Jumlah 1

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa usia

kehamilan pada ibu hamil di Dusun Woroagi berada pada usia

trimester II

6) Frekuensi Kehamilan

Tabel 43

Distribusi Frekuensi Kehamilan pada Ibu Hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Kehamilan keberapa Frekuensi %

1. I 0 0

2. II 0 0

3. III 1 100

4. > III 0 0

Jumlah 1 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi

kehamilan pada ibu yang hamil di Dusun Woroagi adalah 3 kali

kehamilan.

Page 24: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

7) Usia Ibu Hamil

Tabel 44

Distribusi Usia Ibu Hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Usia bumil Jumlah %

1 25-35 tahun 1

2 Lebih dari 35 tahun

Jumlah

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari PUS yang

hamil di Dusun Woroagi berada pada usia ibu hamil 25-35 thn.

8) Tempat Periksa Kehamilan

Tabel 45

Distribusi Tempat Periksa Kehamilan Pada Ibu Hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Tempat periksa Frekuensi %

1. Rumah sakit 0 0

2. Puskesmas 0 0

3. Dokter praktik 0 0

4. Bidan 1 0

5. Lainnya 0 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari wanita hamil

di Dusun Woroagi memeriksakan kehamilannya di bidan.

Page 25: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

9) Frekuensi Periksa Kehamilan

Tabel 46

Distribusi Frekuensi Periksa Kehamilan Pada Ibu Hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi %

1. 1-2 kali 0 0

2. > 2 kali 0 0

3. Belum pernah 1 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari dari ibu hamil

di Dusun Woroagi belum pernah memeriksakan kehamilannya.

10) Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Tabel 47

Distribusi Imunisasi TT Pada Ibu Hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Imuniasasi TT Frekuensi %

1 Lengkp 0 0

2 Belum lengkap 0 0

3 Tidak pernah 1 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ibu hamilyang

ada di Dusun Woroagi tidak pernah melakukan imunisasi TT.

Page 26: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

11) Penyakit yang Diderita Ibu Hamil

Tabel 48

Distribusi Keluhan Pada Ibu Hamil selama hamil

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Sedang Hamil

No Penyakit Frekuensi %

1. Hipertensi 0 0

2. Anemia 0 0

3. Bengkak 0 0

4. Mual/Muntah 0 0

5. Varises 0 0

6. Lain-lain 0 0

7 Tidak ada 1 100

Jumlah 1 100,0

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk saat ini ibu

hamil di Dusun Woroagi belum menderita ppenyakit apapun namun

dengan kebiasaannya yang belum memeriksakan kehamilannya dapat

beresiko terjadinya berbagai macam penyakit.

12) Jumlah Ibu Menyusui

Tabel 49

Distribusi Jumlah Ibu Menyusui Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur

No Jumlah buteki Frekuensi %

1 Ya menetiki 5 11

2 Tidak meneteki 40 89

Jumlah 45 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 45 PUS

terdapat jumlah ibu yang sementara menyusi anaknya yaitu 5 orang

(11%) dan 40 orang (89%) yang tidak menyusui.

Page 27: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

13) Lama Ibu Menyusui

Tabel 50

Distribusi Lama Ibu Menyusui

Berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur yang Menyusui

No Lama menyusui Frekuensi %

1 Kurang dari 1 bulan 0 0

2 1-4 bulan 0 0

3 5-12 bulan 3 60

4 Lebih dari 12 bulan 2 40

Jumlah 5 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 5 Ibu yang

meneteki anaknya terdapat 3 Ibu (60%) yang meneteki anaknya berada

antara 5-12 bulan lamanya dan 2 ibu yang meneteki (40%) lebih dari 12

bulan lamannya.

c. Balita

1) Jumlah Balita

Tabel 51

Distribusi Jumlah Balita Berdasarkan Jumlah Penduduk

No Jumlah balita Frekuensi %

1 Ya tergolong balita 44 15

2 Tidak tergolong balita 256 85

Jumlah 300 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015.

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 300 jumlah

penduduk yang tergolong balita adalah 44 orang (15%). Sedangkan

yang tidak tergolong balita adalah 256 (85%)

Page 28: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2) Kebiasaan Ke Posyandu

Tabel 52

Distribusi Jumlah Balita Berdasarkan Jumlah Balita

No Kebiasaan ke posiandu Frekuensi %

1 Ya ke posiandu 40 91

2 Tidak ke posiandu 4 9

Jumlah 44 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 44 balita

sebagian besar telah dibawa ke posyandu yaitu 40 balita (91%),

naamun masih ada balita yang tidak dibawa ke posyandu yaitu 4 balita

(9%).

3) Imunisasi Balita

Tabel 53

Distribusi Imunisasi Balita Berdasarkan Jumlah Balita Yang Ke Posyandu

N

o Imunisasi balita Frekuensi %

1 Lengkap 26 66

2 Belum lengkap 9 17

3 Tidak lengkap 9 17

Jumlah 44 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 44 balita di

Dusun Woroagi bahwa 26 balita (66%) memiliki status imunisasi yang

lengkap, 9 balita (17%) memiliki status kesehatan yang belum lengkap

dan 9 balita (17%) memiliki status imunisasi yang belum lengkap.

4) Kepemilikan Kartu KMS

Tabel 54

Distribusi Kepemilikan Kartu KMS Balita

Berdasarkan Jumlah Balita Yang Ke Posyandu

No KMS Frekuensi %

1 Ya memiliki 40 91

2 Tidfak memiliki 4 9

Jumlah 44 100

Page 29: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 44 balita

yang ada di Dusun Woroagi terdapat 40 balita (91%) yang memiliki

kartu KMS dan hanya 4 balita (9%) yang tidak memiliki kartu KMS.

5) Hasil penimbangan Balita

Tabel 55

Distribusi Hasil Penimbangan Balita

Berdasarkan Jumlah Balita Yang Ke Posyandu

No Hasil penimbangan kms Frekuensi %

1 Hijau 30 68

2 Kuning 10 32

3 Merah 0 0

4 Dibawah merah 0 0

Jumlah 40 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 balita

yang memliki KMS, sebagian besar hasil penimbangan Bayinya

berwarna Hijau yaitu 30 balita (68%) dan sebagian kecil berwarna

kuning yaitu 10 balita (32%).

d. Remaja

1) Kegiatan Remaja di Luar Sekolah

Tabel 56

Distribusi Kegiatan Remaja Di Luar Sekolah Berdasarkan Jumlah Remaja

No Kegiatan remaja di luar sekolah Jumlah %

1 Keagamaan 2 4

2 Karang taruna 0 0

3 Olah raga 15 26

4 Lain-lain 40 70

Jumlah 57 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 57 jumlah

remaja di Dusun Woroagi terdapat 2 orang (4%) yang kegiatannya

Page 30: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

dalam keagamaan, 15 orang olah raga (26%) dan lain-lain 40 orang

(70%).

2) Penggunaan Waktu Luang

Tabel 57

Distribusi Penggunaan Waktu Luang Remaja Berdasarkan Jumlah Remaja

N

o Penggunaan waktu luang Jumlah %

1 Musik/tv 40 70

2 Olah raga 7 12

3 Rekreasi 8 14

4 Keagamaan 2 4

Jumlah 57 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 57 jumlah remaja

di Dusun Woroagi sebagian besar menggunakan waktu luangnya untuk

musik yaitu 40 orang (70%).

3) Kebiasaan Remaja

Tabel 58

Distribusi Kebiasaan Remaja Berdasarkan Jumlah Remaja

No Kebiasaan remaja Jumlah %

1 Merokok 2 4

2 Alkohol

3 Tidak ada atau lainya 55 96

Jumlah 57 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 31 jumlah

remaja di lingkungan benteng kelurahan Waumere ada 7 orang yang

memiliki kebiasaan merokok (22,6%), 3 orang alkohol (9,7%), dan yang

lain-lain ada 21 orang (67,7%)

Page 31: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

e. Lansia

1) Keluhan Lansia

Tabel 59

Distribusi Keluhan Kesehatan Lansia Berdasarkan Jumlah Lansia

No Keluhan penyakit lansia Jumlah %

1 Ya mengeluh 47 84

2 Tidak mengeluh 9 16

Jumlah 56 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 56 jumlah

lansia terdapat 47 orang Lansia yang mempunyai keluhan (84%) dan

sebagian tidak ada keluhan yaitu 9 lansia (16%).

2) Jenis Penyakit yang di Derita Lansia

Tabel 60

Distribusi Jenis Penyakit yang diderita Lansia

Berdasarkan Jumlah Keluhan Kesehatan Lansia

No Jenis penyakit yanga di derita lansia Jumlah %

1 Asma 2 4

2 Tbc 0 -

3 Hipertensi 11 23

4 Dm 1 2

5 Rematik 13 28

6 Katarak 1 2

7 Lain-lain (tuliskan) 19 41

Jumlah 47 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015.

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 47 jumlah lansia

yang mempunyai keluhan terdapat 2 orang lansia (4%) menderita asma, 11

orang menderita hipertensi (23%), 1 orang menderita DM (2%), 13 orang

(28%) menderita rematik,1 orang (2%) menderita katarak,dan 19 lansia (41%)

menderita penyakit lain lain.

Page 32: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3) Penanganan Penyakit Lansia

Tabel 61

Distribusi Penanganan Penyakit Lansia Berdasarkan Jumlah Lansia

No Penanganan penyakit lansia Jumlah %

1 Sarana kesehatan 15 27

2 Non medis 41 73

3 Tidak ada atau lainaya 0 0

Jumlah 56 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 47 jumlah

lansia yang mempunyai keluhan terdapat 15 lansia (27%) yang

mengguanakan sarana kesehatan untuk penanganan penyakitnya dan ada

41 lansia (73%) menggunakan sarana non medis.

4) Penggunaan Waktu Senggang

Tabel 62

Distribusi Penggunaan Waktu Senggang Lansia Berdasarkan Jumlah Lansia

No Pengunaan waktu sengang lansia Jumlah %

1 Berkebun 50 88

2 Rekreasi 0 0

3 Senam/olahraga 0 0

4 Lain-lain 7 12

Jumlah 57 100

Sumber : Data Hasil Pendataan tgl 04 - 06 Februari 2015

Interpretasi :

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 57 jumlah

lansia sebagian besar lansia menggunakan waktu senggangnya untuk

berkebun yaitu 50 orang (88%) dan lain-lain 7 orang (12%)

Page 33: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

ANALISA DATA

No Data subjektif Data ojeaktif Diagnosa keperawatan

1 a. Warga mengatakan kerja bakti tidak

pernah dilakukan.

b. Warga mengatakan biasa membuang

sampah sembarang tempat karena tidak

mempunyai tempat penampungan sampah.

c. Warga mengatakan masih ada beberapa

tempat penampungan sampah yang dalam

keadaan terbuka dan jaraknya kurang dari

5 meter dengan rumah.

d. Warga mengatakan ada beberapa rumah

yang tidak mempunyai saluran

pembuangan air limbah sehingga air

limganya dibuang sembarang tempat.

e. Warga mengatakan banyak warga yang

memiliki WC yang tidak memenuhi syarat

kesehatan

a. Dari 70 rumah terdapat 10 rumah (15%) yang rumahnya

tidak memiliki ventilasi atau jendela.

b. Dari 50 rumah yang memiliki WC tedapat 15 rumah (30%)

yang jarak air bersihnyan kurang dari 10 meter dengan

septic tenk.

c. Dari 70 rumah terdapat 12 rumah (21%) yang kondisi

tempat penampungan airnnya terbuka.

d. Dari 70 rumah terdapat 17 rumah (24%) yang membersikan

tempat penampugan airnya 1 x minggu..

e. Dari 70 rumah terdapat 22 rumah (31%) yang membuang

sampahnya di sembarang tempat.

f. Dari 70 rumah terdapat 31 rumah (44%) yang tidak

memiliki tempat penampungan sampah sementara.

g. Dari 39 rumah yang memiliki tempat penampungan sampah

sementara,terdapat 35 rumah (90%) yang tempat

penampugan sampahnnya dalam keadaan terbuka

Resiko terjadinya peningkatan

penyakit akibat lingkungan

yang kurang bersih (DBD,

malaria, ISPA, tifus) di dussun

woroagi berhubungan dengan

kurangnya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat tentang

akibat lingkungan yang kurang

bersih

Page 34: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

f. Menurut warga, masih ada beberapa orang

yang BAB sembarang tempat karena

belum memiliki WC.

g. Warga mengatakan masih banyak tempat

penampungan air yang dalam keadaan

terbuka.

h. Warga mengatakan ada beberapa rumah

yang sumber airnya kurang dari 10 meter

dari septic tank.

i. Warga mengatakan ada beberapa rumah

yang tidak mempunyai kandang hewan

ternak, dan kondisi kandang yang tidak

terawat

h. Dari 35 KK yang mempunyai tempat penampungan sampah

ada 29 KK (43,8%) yang jarakn tempat sampahnya kurang

dari 5 meter dengan rumah.

i. Dari 70 rumah terdapat 20 rumah yang tidak memiliki WC

(26%) yang BAB di sembarang tempat.

j. Dari 50 rumah yang memiliki WC terdapat 17 rumah (33%)

yang menggunakan WC cemplung tidak memenuhi syarat

kesehatan dan 6 rumah (12%) yang menggunakan WC jenis

leher angsa yang juga tidak memenuhi syarat kesehatan

k. Dari 70 rumah terdapat 54 rumah (77%) yang membuang

limbahnya di sembarang tempat..

2 a. warga mengatakan bahwa lansia hanya

memeriksakan kesehatannya bila sakit

saja.

b. Warga mengatakan bahwa tidak ada

posyandu untuk lansia.

c. Warga mengatakan bahwa kebanyakan

a. Dari 300 warga di dusun woroagi terdapat 56 lansia(19%).

b. Dari 56 lansia ada 47 lansia (84%) yang mempunyai

keluhan yaitu asma 2 lansia (4%), hipertensi 11 lansia

(23%),DM 1 lansia (2%), Rematik 13 orang (28%),katarak 1

lansia (2%) dan lain-lain 19 lansia (41%).

c. Dari 56 lansia ada 41 lansia (73%) yang menggunakan

Resiko terjadinya penurunan

kualitas hidup/kesehatan lansia

di dusun woroagi b/d

kurangnya pengetahuan dan

kesadaran lansia dalam usaha

Page 35: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

lansia mengalami hipertensi dan rematik

d. Warga mengatakan bahwa lansia maish

ada yang tidak memanfaatkan sarana

pelayanan kesehatan bila sakit.

e. Warga mengatakan bahwa tidak pernah

dilakukan senam untuk para lansia.

penganganan secara non medis untuk penanganan masalah

penyakitnya.

d. Tidak adanya posyandu lansia di desa kombungo khususnya

dusun woroagi.

e. Penggunaan waktu senggang dari 57 lansia kebanyakan

adalah hanya berkebun yaitu 50 lansia (88%)

pemeliharaan kesehatan.

3 a. Warga mengatakan banyak pasangan usia

subur di dusun woroagi yang tidak

menggunakan KB.

b. Warga mengatakan banyak PUS yang

tidak menggunakan KB karna kurang

pengetahuan tentang KB.

c. Warga mengatakan banyak PUS yang

ingin menggunakan KB namun takut jika

tejadi komplikasi pada mereka.

d. Warga mengatakan ingin mengikuti

kegiatan penyuluhan tentang KB

a. Dari 78 KK di dusun woroagi terdapat 45 PUS (58%)

b. Dari 45 PUS di dusun woroagi terdapat 33 PUS (73%) yang

tidak menggunakan KB dan hanya 12 PUS (27%) yang

menggunakan KB.

c. Dari 12 Pus yang menggunakan KB, terdapat 7 PUS (58%)

yang menggunakan KB jenis suntik dan hanya 5 PUS

(42%) yang menggunakan jenis KB jenis pil.

Potensial peningkatan

penggunaan alat kontrasepsi di

kalangan PUS di dusun

woroagi berhubungan dengan

kepedulian PUS dalam

menggunakan KB.

Page 36: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

PENAPISAN MASALAH

No Diagnosa KeperawatanKriteria

Jumlah KeteranganA B C D E F G H I J K L

1. Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat

lingkungan yang kurang bersih (DBD, malaria, ISPA,

tifus) di lingkungan Benteng kelurahan Waumere

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat tentang akibat lingkungan yang

kurang bersih.

4 5 4 3 4 3 5 5 4 3 3 4 47 Keterangan Kriteria :A. Sesuai dgn peran perawat komunitasB. Resiko terjadiC. Resiko parahD. Potensi untuk pendidikan kesehatanE. Interest untuk komunitasF. Kemungkinan diatasiG. Relevan dengan programH. Tersedianya tempatI. Tersedianya waktuJ. Tersedianya danaK. Tersedianya fasilitasL. Tersedianya sumber daya

Kriteria pembobotan :1. Sangat rendah2. Rendah3. Cukup4. Tinggi5. Sangat tinggi

2. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup/kesehatan

lansia di Lingkungan berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan dan kesadaran lansia dalam usaha

pemeliharaan kesehtan.

4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 44

3. Potensial peningkatan penggunaan alat kontrasepsi di

kalangan PUS di dusun woroagi berhubungan dengan

kepedulian PUS dalam menggunakan KB

3 5 2 5 4 4 4 5 3 3 3 4 45

Page 37: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No

PrioritasDiagnosa Keperawatan Jumlah

1. . Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat lingkungan yang kurang bersih (DBD,

malaria, ISPA, tifus) di dussun woroagi berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang akibat lingkungan yang kurang bersih

47

2. Potensial peningkatan penggunaan alat kontrasepsi di kalangan PUS di dusun woroagi

berhubungan dengan kepedulian PUS dalam menggunakan KB

45

3. Resiko terjadinya penurunan kualitas hidup/kesehatan lansia di dusun woroagi

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam usaha

pemeliharaan kesehatan.

44

Page 38: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NoDiagnosa

KeperawatanTujuan Sasaran Rencana Tindakan Hari/Tgl Tempat

Evaluasi

Kriteria Standar

1. Resiko

terjadinya

peningkatan

penyakit akibat

lingkungan yang

kurang bersih

(DBD, malaria,

ISPA, tifus) di

lingkungan

dusun woroagi

desa kombungo

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan dan

kesadaran

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

selama 2 minggu,

diharapkan

masyarakat

keseluruhan di dusun

woroagi mampu:

1. Memahami

mengenai sanitasi

lingkungan yang

sehat

2. Memahami

mengenai kriteria

rumah dan

lingkungan sehat.

3. Memahami dan

Warga

(KK)

dusun

woroagi

1. Berikan penyuluhan kepada warga

(KK) mengenai rumah dan lingkungan

sehat

2. Diskusikan bersama warga (KK)

mengenai kriteria rumah dan

lingkungan sehat.

3. Diskusikan bersama warga tentang

dampak yang ditimbulkan dari

lingkungan yang kurang bersih

4. Berikan reinforcement terhadap

keberhasilan melakukan menjelaskan

kembali materi yang telah diberikan.

5. Berikan penyuluhan mengenai

dampak dari pembuangan sampah

yang sembarang tempat.

Rabu, 04

Februari

2015

Rumah

Warga

keluarga

binaan

Kognitif 1. menjelaskan pengertian

rumah sehat

2. menjelaskan syarat-

syarat dan kriteria rumah

sehat

3. menjelaskan dampak

lingkungan yang kurang

bersih atau tidak sehat.

4. .menjelaskan pengertian

dan jenis sampah

5. menjelaskan dampak dari

pembunagan sampah

yang dilakukan secara

Page 39: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

masyarakat

tentang akibat

lingkungan yang

kurang bersih.

menerapkan

PHBS dalam

kehidupan sehari-

hari

4. Memelihara dan

memodifikasi

lingkungan yang

sehat

6. Diskusikan bersama warga tentang

cara pengelolaan sampah yang benar

dan tepat.

7. Motivasi warga untuk menciptakan

dan memelihara lingkungan yang

sehat.

8. Motivasi warga dalam pembutan

SPAL, tempat pembuangan sampah

dan toga.

9. Lakukan kegiatan lomba rumah dan

lingkungan sehat.

10. Lakukan arisan jamban

Afektif

Psikomotor

sembarangan

6. menjelaskan cara

pengelolaan sampah

yang benar

7. Masy. dusun woroagi

mampu menentukan

tindakan yg tepat u/

memodifikasi ling. &

rumah yg memenuhi

syarat kesehatan.

8. Membuat SPAL, Toga,

Tempat Pembungan

sampah.

Page 40: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

2. Potensial

peningkatan

penggunaan alat

kontrasepsi di

kalangan PUS di

dusun woroagi

berhubungan

dengan

kepedulian PUS

dalam

menggunakan

KB

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 2 minggu,

diharapkan PUS

secara

keseluruhan di

dusun woroagi

mampu :

a. Mengetahui

pengertian KB.

b. Mengetahui

manfaat

penggunaan KB

c. Mengetahui

dampak dari tidak

mengguakan KB

d. Mengaplikasikan

atau

Warga

PUS di

dusun

woroagi

1. .kaji pemahaman warga tentang KB

2. Diskusikan bersama warga (PUS)

tentang manfaat dan pentignya

penggunaan KB

3. Diskusikan bersama warga tentang

dampak negatif tidak mengunakan

KB.

4. Berikan renfosemen terhadap ide atau

sikap positif yang diberikan oleh

warga (PUS).

5. Lakukan kegiatan penyuluhan KB

bersama bidan desa.

Kamis,

05

Februari

2015

Rumah

warga

dusun

woroagi.

Kognitif

Afektif

Psikomotor

1. Menjelas pengertian KB

2. Menjelaskan manfaat

penggunaan KB

3. Menjelaskan dampak

tidak menggunakan KB.

4. Mampu menentukan

tindakan yang tepat

dalam membatasi

kehamilan.

5. Menggunakan KB

sebagai alat kontrasepsi

dan mengatur kehamilan.

Page 41: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

menggunakan KB

3. Resiko

terjadinya

penurunan

kualitas

hidup/kesehatan

lansia di

Lingkungan

dusun woroagi

desa kombungo

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan dan

kesadaran lansia

dalam usaha

pemeliharaan

kesehatan

Setelah dilkukan

asuhan kep. selama 2

minggu diharapkan

lansia mampu:

1. Memahami

tentang masalah

kesehatan yang

sering dialami

oleh lansia..

2. Mengambil

keputusan untuk

mengatasi

masalah

kesehatannya

secara tepat.

3. Mamanfaatkan

sarana pelayanan

kesehatan yg ada

Warga

(Lansia)

di dusn

woroagi

1. Berikan penyuluhan pada lansia

tentang penyakit yang dialami.

2. Diskusikan pada lansia tentang

dampak negatif dari pengobatan

penyakit diluar bantuan sarana

kesehatan.

3. Diskusikan bersama dengan lansia ttg

masalah-masalah kesehatan yg sering

dialami oleh lansia.

4. Motivasi warga untuk senantiasa

memeriksakan kesehatannya pada

sarana pelayanan kesehatan

5. Berikan reinforcement terhadap

keberhasilan Lansia dalam

menjelaskan kembali materi yang

telah diberikan.

Jumat,

06

Februari

2015

Rumah

warga

.

Kognitif

Afektif

Psikomotor

1. Mampu memngenal

masalah kesehatan yang

sering dialami oleh

lansia.

2. Mampu menentukan

tindakan yang tepat

dalam mengatasi

masalah kesehatan.

3. Lansia mampu

mengatasi masalah

kesehatan dengan

menggunakan sarana

kesehatan

Page 42: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

1. Resiko terjadinya peningkatan

penyakit akibat lingkungan

yang kurang bersih (DBD,

malaria, ISPA, tifus) di

lingkungan dusun woroagi

desa kombungo berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan

dan kesadaran masyarakat

tentang akibat lingkungan yang

kurang bersih.

Rabu, 02 Februari

2015

1. Memberikan penyuluhan kepada warga

(KK) mengenai rumah dan lingkungan

sehat

2. Mendiskusikan bersama warga (KK)

mengenai criteria rumah dan lingkungan

sehat

3. Mendiskusikan bersama warga tentang

dampak yang ditimbulkan dari lingkungan

yang kurang bersih

4. Berikan reinforcement terhadap

keberhasilan melakukan menjelaskan

kembali materi yang telah diberikan

5. Memberikan penyuluhan mengenai dampak

dari pembuangan sampah di sembarang

tempat

6. Mendiskusikan bersama warga tentang cara

pengelolaan sampah yang benar dan tepat

Evaluasi struktur :

1. Rencana penyuluhan telah disiapkan

seminggu sebelum kegiatan dilaksanakan

2. Penyampaian telah dilakukan sejak 2 hari

sebelumnya kepada masyarakat.

3. Pelaksanaan kegiatan arisan jamban dan

lomba lingkungan sehat akan dilaksanakan

bersama kepala desa dan ibu camat Kusambi.

Evalusi proses :

1. Penyuluhan dilaksanakan dirumah warga

melalui pembinaan

2. Rata-rata warga aktif dalam bertanya dan

menunjukan minat respon yang positif selama

kegiatan berlansung.

3. Rata rata warga antusias dengan kegiatan

lomba lingkungan sehat dan arisan jamban

Page 43: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

7. Memotivasi warga untuk menciptakan dan

memelihara lingkungan yang sehat

8. Memotivasi Memotivasi warga dalam

pembutan SPAL, tempat pembuangan

sampah, dan toga

9. Melakukan kegiatan lomba rumah dan

lingkungan sehat

10. Melakukan kegiatan arisan jamban

Evaluasi Hasil :

1. Warga memahami mengenai pentingnya

menciptakan dan memelihara lingkungan

yang bersih dan sehat

2. Warga bersedia mengikuti program jumat

bersih bersama mahasiswa.

3. Warga mulai menjalankan kegiatan arisan

jamban dan membenahi lingkungan yang

memenuhi syarat kesehatan.

2. Potensial peningkatan

penggunaan alat kontrasepsi di

kalangan PUS di dusun

woroagi berhubungan dengan

kepedulian PUS dalam

menggunakan KB

Kamis, 05 Februari

2015

1. Meng.kaji pemahaman warga tentang KB.

2. Mendiskusikan bersama warga (PUS)

tentang manfaat dan pentignya penggunaan

KB

3. mendiskusikan bersama warga tentang

dampak negatif tidak mengunakan KB.

4. Memberikan renfosemen terhadap ide atau

sikap positif yang diberikan oleh warga

(PUS).

Evaluasi struktur :

1. Penyuluhan telah direncanakan sebelum

kegiatan dilakukan.

2. Penyuluhan akan dirangkaikan dengan

kegiatan yasinan.

3. Penyuluhan akan dilaksanakan dengan

bantuan bidan desa.

Page 44: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

5. Melakukan kegiatan penyuluhan KB

bersama bidan desa.

Evaluasi proses :

1. Penyuluhan dilaksanakan di rumah warga

melalui pembinaan.

2. Penyuluhan juga akan dilaksanakan di acara

yasinan.

3. Warga antusias dengan penyuluhan yang

dilakukan dan warga banyak yang betanya.

Evaluasi hasil :

1. Warga mengetahui pentingnya dan manfaat

alat kontrasepsi

2. Warga bersedia mengikuti program KB.

3. Resiko terjadinya penurunan

kualitas hidup/kesehatan lansia

di Lingkungan dusun woroagi

desa kombungo berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan

dan kesadaran lansia dalam

usaha pemeliharaan kesehatan

Jumat, 06 Februari

2015

1. memberikan penyuluhan pada lansia

tentang penyakit yang dialami.

2. Mendiskusikan pada lansia tentang dampak

negatif dari pengobatan penyakit diluar

bantuan sarana kesehatan.

3. Mendiskusikan bersama dengan lansia

tentang masalah-masalah kesehatan yang

sering dialami oleh lansia.

Evaluasi Struktur :

1. Renacana penyuluhan telah disiapkan

seminggu sebelumnya.

2. Penyampaian dilkukan 3 hari sebelumnya

Evaluasi proses :

1. Penyuluhan dilaksanakan dirumah warga saat

pembinaan

Page 45: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

4. Memotivasi warga untuk senantiasa

memeriksakan kesehatannya pada sarana

pelayanan kesehatan

5. Memberikan reinforcement terhadap

keberhasilan Lansia dalam menjelaskan

kembali materi yang telah diberikan.

2. Warga/lansia menunujukan minat dan aktif

dalam diskusi

3. Lansia menunjukan minat dan dukungan pada

pembentukan posyandu lansia

Evaluasi hasil :

1. Lansia mampu memahami mengenai

penyakitya.

2. Lansia mau memeriksakan keadaanya pada

sarana pelayanan kesehatan

3. Lansia mau mengikuti kegiatan posyandu

lansia kedepannya

Page 46: Asuhan keperawatan komunitas masyarakat

Tugas Kep. Komunitas III

“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS”

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV

M. NUZLAN HENDRIK

MUH. FADLY

MILAWATI

NURWUNANDA

NUR FITAH DEFI

NINING APRIANTI

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH

KABUPATEN MUNA

2015