9
Tatacara Perencanaan Penulangan Rigid Pavement

12 penulangan-rigid-pavement

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 12 penulangan-rigid-pavement

Tatacara Perencanaan Penulangan Rigid

Pavement

Page 2: 12 penulangan-rigid-pavement

Penulangan pada perkerasan bersaambung tanpa tulangan Pada perkerasan bersaambung tanpa tulangan,

penulangan tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi atau memimimalkan retak pada tempat-tempat dimana dimungkinkan terjadi konsentrasi tegangan yang tidak dapat dihindari

Tipikal pennggunaan penulangan khusus antara lain :- Tambahan pelat tipis- Sambungan yang tidaak tepat- Pelat kulah aatau struktur lain.

Page 3: 12 penulangan-rigid-pavement

Penulangan pada perkerasan Bersambung Dengan tulangan Luas Tulangan pada perkerasan ini dihitung dengan rumus :

dengan As = Luas tulangan yang diperlukan (mm2/m lebar)F = Koefisien gesekan antara pelaat beton

dengan lapisan dibawahnyah = Tebal pelat (mm)fs = Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+ 230 Mpa )

Nb : As minimum menurut SNI”91, untuk segala keadaan adalah 0.14% dari luas penampang beton

sfhLFAs )..(76,11

=

Page 4: 12 penulangan-rigid-pavement

Koefisien gesekan antara pelat beton semen dengan lapisan pondasi dibawahnya (F)

Jenis Pondasi Faktor Gesekan(F)

BURTU, LAPEN dan Konstruksi sejenisAspal Beton, LATASTONStabilisasi KapurStabilisasi AspalStabilisasi SemenKoral SungaiBatu PecahSirtuTanah

2.21.81.81.81.81.51.51.20.9

Page 5: 12 penulangan-rigid-pavement

ContohDiketahuai :Tebal pelat 20 cmLebar Pelat 7 mPanjang Pelat 20 m (jarak antar sambungan)Jenis Pondasi sirtu => F = 1,2

1. Tulangan memanjang

Digunakan tulangan Ø 12 – 250 mm => As = 435 mm2 / m lebar

mlebarplatmmAs

mlebarplatmmAs

fhLFAs

s

/280)1000).(200.(0014,0min

/245230

)200).(20).(2,1.(76,11

)..(76,11

2

2

==

==

=

Page 6: 12 penulangan-rigid-pavement

Tulangan Melintang

Digunakan tulangan Ø 12 – 250 mm => As = 435 mm2/m lebar

mlebarplatmmAs

mlebarplatmmAs

fhLFAs

s

/280)1000).(200.(0014,0min

/90.85230

)200).(7).(2,1.(76,11

)..(76,11

2

2

==

==

=

Page 7: 12 penulangan-rigid-pavement

Penulangan pada perkerasan menerus dengan tulangan 1.Penulangan Memanjang

Dengan ;Ps = Persentase tulangan memanjang yang dibutuhkan terhadap penampang beton, (%)ft = Kuat tarik lentur beton yang digunakan => 0.4 – 0.5 fr (MPa)fy = tegangan leleh rencna baja (berdasarkan SNI’91 fy < 400 MPa – BJTD 40)n = Angka ekivalen antara baja dan beton = Es/EcF = Koefisien gesek antara pelat beton dengan lapisan pondasi dibawahnyaEs =Modulus Elastisitas Baja (berdasarkan SNI’91 digunakan 200.000 (MPa)Ec = Modulud elastisitas beton (berdasarkan SNI’91 digunakan 4700√fc’ (MPa)

Persentasi minimum tulangan memanjang padaperkerasan beton menerus adalah 0,6% dari luas penampang beton

)2,03,1.()(

100 Ffnf

fPsty

t −×−

=

Page 8: 12 penulangan-rigid-pavement

Jarak atara retakan pada perkerasan beton menerus dengan tulangan ;

Dengan;Lcr = jarak teoritis antara retakan, (m)

jarak optimum antara 1 – 2 mp = luas tulangan memanjang per satuan luas bebanfb = tegangan lekat antara tulangan dengan beton yang dikenal sebagai

“lekat beton”, dalam MPaTegangan lekat dasar = (0,79/d)√fc’d = diamater tulanganS = koefisien susut beton, umumnya dipakai anatar (0,0005 – 0,0006)

untuk pelat perkerasan jalanft = Kuat tarik lentur beton yang digunakan 0,4 – 0,5 fr (MPa)n = Angka ekivalen antara baja dan betonu = keliling penampang tulangan per satuan luas tulangan = (4/u) (m-1)Ec = modulus elastisitas beton

).(... 2

2

ftSEcfbupnftLcr

−=

Page 9: 12 penulangan-rigid-pavement

2. Tulangan melintangLuas tulangan melintang yang diperlukan pada perkerasan beton menerus, dihitung dengan persamaan yang sama seperti pada perhitungan penulangan perkerasan beton bersambung dengan tulangan.