24
PERAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PROSES BELAJAR SISWA Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Siti Anafiah, S.S., M.Pd Disusun Oleh: Nama : Dwi Apriyono Ariwibowo NIM : 10 015 006 Kelas : 1 A PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Tugas makalah b. indonesia januari 20011

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

PERAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PROSES

BELAJAR SISWA

Makalah Ini Disusun Sebagai

Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Siti Anafiah, S.S., M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Dwi Apriyono Ariwibowo

NIM : 10 015 006

Kelas : 1 A

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

2011

Page 2: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar orang

dapat memahami sesuatu sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan. Belajar

tidak hanya diperoleh di lembaga formal saja tetapi belajar dapat terjadi di

rumah, di masyarakat atau dimanapun kita berada.

Sekolah adalah salah satu lembaga formal yang mengadakan proses

belajar dimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan kecakapan baru

yang diajarkan di sekolah tersebut. Akan tetapi keberhasilan penguasaan

pelajaran di sekolah tentunya akan mencapai hasil yang maksimal apabila

ditunjang dengan pemantapan belajar di luar sekolah. Tinggi rendahnya

prestasi belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari

luar ataupun dari dalam. Hal ini dikatakan oleh Sumadi Suryabrata (1984:253).

“Bahwa faktor-faktor yang mempengamhi hasil belajar dapat digolongkan

menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi kondisi

fisik, kesehatan, keterampilan, kebiasaan atau cara belajar serta kondisi

fisikologis, seperti : intelegensi, sikap, bakat, minat, perhatian, motivasi

dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari

luar, seperti : lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman bergaul,

status ekonomi, orang tua, sarana dan prasarana.”

Penulis berasumsi bahwa perhatian orang tua sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor

eksternal sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan

karena orang tua sebagai orang tua yang paling dekat dengan anak harus

bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing, Pembina maupun sebagai guru

dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Hal tersebut merupakan tugas kodrati

dari tiap manusia. Karena antara anak dan orang tua merupakan satu keluarga

Page 3: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

yang utuh, yang satu sama lain saling membutuhkan.

Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan anak

untuk mengarahkan anak dalam mengambil langkah dalam belajar. Menurut

Horton dan Hunt "keluarga adalah lembaga sosial yang paling dasar sehingga

keluarga merupakan pondasi/dasar pendidikan bagi anak sebelum mengenal

pendidikan di luar. Lingkungan keluarga menjadi lingkungan sekolah pertama

yang dialami anak untuk memperoleh bimbingan dan motivasi agar anak

merasa mendapat perhatian dalam masalah pelajaran. Bimbingan yang

diberikan orang tua kepada anak adalah bimbingan untuk menghindari

kesulitan - kesulitan atau persoalan - persoalan yang dihadapi anak dalam

kehidupan dan cara belajar. Hal ini berarti bahwa bimbingan itu dapat

diberikan orang tua untuk mencegah agar kesulitan - kesulitan itu tidak terjadi

sehingga apa yang dikehendaki anak bisa tercapai.

Anak adalah anggota keluarga, dan orang tua bertanggung jawab atas

keselamatan dan keberhasilan anak - anaknya. Pendidikan merupakan

tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat serta diusahakan agar dapat

diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai kemampuannya. Antara ketiga

lembaga tersebut harus berjalan selaras, seimbang, dan harus saling

melengkapi dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan

pendidikan nasional menurut GBHN tahun 1998 adalah : untuk meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan

keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan

mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun

bangsa. Maka dari itu supaya sesuai dengan tujuan pendidikan, orang tua

sangat berperan untuk mengatur dan mempengaruhi seorang anak agar dapat

taat dan patuh terhadap apa yang jadi keinginannya.

Dalam mencapai hasil prestasi belajar, peran orang tua sangat penting

karena orang tua langsung atau tidak langsung dapat memberikan bimbingan

dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

Page 4: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka penulis

dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar siswa ?

2. Sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan proses belajar

siswa ?

3. Apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar siswa ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar

siswa.

2. Untuk mengetahui sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan

proses belajar siswa.

3. Untuk mengetahui apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar

siswa.

Page 5: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

BAB II

Pembahasan

A. Teori Peran

Santoso dalam bukunya yang berjudul "Teori - teori Psikologi Sosial"

menyatakan bahwa "peran" adalah konsep sentral dari teori peran. Meskipun

begitu, definisi peran dalam literature ditemukan lebih dari 100 definisi

tentang peran. Menurut Biddle dan Thomas, kebanyakan definisi-definisi itu

menyatakan bahwa peran adalah sebagian rumusan yang membatasi prilaku-

prilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.

Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Dalam ketiga bidang ilmu

tersebut istilah "peran" diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang harus

bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan hams berperilaku sebagai seorang

tokoh yang mempunyai tingkah tertentu pula.

Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan teori peran

dalam 4 golongan :

1. Orang - orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.

2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.

3. Kedudukan orang - orang dalam perilaku.

4. Kaitan antara orang - orang dan perilaku.

Menurut Biddle dan Thomas ada lima istilah tentang perilaku dalam

kaitannya dengan peran :

1. Expectation (Harapan)

Harapan tentang adalah harapan - harapan orang lain pada umumnya

tentang perilaku - perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditujukan oleh

orang yang mempunyai peran tertentu.

2. Norm (Norma)

Orang sering mengacaukan istilah "harapan" dengan norma. Tetapi

Page 6: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

menurut Secerd dan Becham (1964) norma hanya salah satu bentuk

harapan

3. Performance (Wujud Prilaku)

Peran diwujudkan dalam perilaku oleh faktor. Berbeda dari norma, wujud

perilaku ini adalah nyata, bukan sekedar harapan. Dan berbeda pula dari

norma, perilaku yang nyata ini berfariasi, berbeda-beda dari satu aktor ke

aktor lain.

4. Evaluation (Penilaian) dan san penilaian dari sanksi agar sulit dipisahkan

pengertiannya jika dikaitkan dengan peran. Biddle dan Thomas

mengatakan bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat

tentang norma. Berdasarkan norma itu orang memberikan kesan positif

atau negatif terhadap suatu perilaku. Kesan positif atau negatif inilah yang

dinamakan penilaian peran.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran dapat

didenifisikan merupakan suatu perangkat patokan yang membatasi apa

perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi.

'

B. Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian

Menurut Mahfudh Salahudin (1991 : 136) "Perhatian adalah

mengkonsentrasikan diri, mengerahkan aktivitas psikis pada satu titik

sentral.

Dakir (1986: 130) menyatakan bahwa "Perhatian adalah fungsi jiwa

yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang

ada di dalam maupun yang ada di luar kita". Sedangkan menurut Kartini

Kartono (1990: 111) "Perhatian itu merupakan reaksi umum dari

organisasi dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya

konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek."

Menurut Wasty Soemanto (1990 : 32) perhatian dapat diartikan

menjadi dua hal yaitu :

Page 7: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

a. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa yang tertuju

kepada suatu objek.

b. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu

aktivitas.

Dari pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

perhatian adalah peningkatan kesadaran fungsi jiwa yang menyebabkan

bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi yang tertuju pada suatu objek

baik di dalam ataupun di luar kita.

2. Macam - Macam Perhatian

Macam-macam perhatian dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,

yang dapat di jelaskan sebagai berikut:

1. Dilihat dari derajatnya

Ada perhatian yang tinggi dan ada perhatian yang rendah.

Rentetan perhatian itu mempunyai perbedaan sifat yang kualitatif.

Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang sampai lupa

dengan waktu dan lingkungan sekitarnya.

2. Dilihat dari sifatnya

Ada perhatian yang statis ada perhatian yang dinamis. Orang

yang berperhatian statis kalau dalam waktu lama secara berturut-turut

hanya dapat melakukan suatu tugas dengan satu perhatian saja.

Perhatian dinamis senantiasa memerlukan tambahan perangsang secara

terus menerus agar perhatian tidak mengendor dan jadi melemah.

Seperti yang dikemukakan oleh seorang tokoh Dakir (1986 : 131)

"Bahwa perhatian dinamis timbul karena cara kerja yang tidak teratur."

3. Dilihat dari cara timbulnya

Dilihat dari cara timbulnya perhatian, ada beberapa perbedaan.

Perbedaan - perbedaan itu dintaranya :

1) Timbulnya perhatian

a. Perhatian Spontan

Perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara

Page 8: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

spontan.

Perhatian ini erat hubungannya dengan individu yang

mempunyai minat terhadap suatu objek.

b. Perhatian Tidak Spontan

Yaitu perhatian yang timbul dengan sengaja, karena itu harus

ada kemauan untuk menimbulkannya.

c. Cara Memberi Perhatian

Di dalam memberikan suatu perhatian kepada objek, ada

beberapa teknik memberikan perhatian, diantaranya :

1) Memberi tes perhatian

Tes Burdon, tes ini terdiri dari huruf-huruf, gambar-

gambar dan angka-angka. Tester diminta mencoret bagian

yang sudah ditentukan, yang dicatat adalah waktunya,

banyaknya yang salah dan jumlah hasil dikerjakan.

2) Memberi benda - benda

Dengan benda - benda yang mempunyai rangsangan yang

kuat atau diberi barang - barang yang sesuai dengan

minatnya. Misalnya anak bermain sepak bola, untuk

menarik perhatian maka anak diberi bola sepak.

3) Memberi hadiah

Dengan cara memberi hadiah yang sesuai dengan bakat dan

minatnya. Misalnya seorang anak bakat bernyanyi, maka

anak itu cocok diberi hadiah alat musik.

4) Memberi teguran dan sapaan

Dengan cara mengatur atau menyapa sebagai alat

komunikasi dalam hubungan antara anak dan orang tua,

misalnya "mengapa kamu pulang terlambat hari ini?

3. Tujuan Pemberian Perhatian

Menurut Email H. Tambunan (1982 : 127) mengemukakan bahwa

"memberi perhatian adalah memberi dorongan atau motifasi kepada anak

Page 9: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

remaja agar dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan

memberikan perhatian anak akan merasa aman dan dilindungi, maka

dengan sendirinya sikap-sikap anak atau perbuatan anak akan menjadi

terkontrol dengan baik."

4. Faktor-faktor Perhatian

Menurut A. R. Gillilian (1986) dan dikutip lagi oleh Dakir

mengemukakan bahwa Faktor-Faktor yang mempengaruhi perhatian

adalah sebagai berikut:

1) Hal-hal yang secara obyektif menentukan perhatian. Secara obyektif

hal-hal yang dapat menentukan perhatian adalah sebagai berikut:

a) Rangsang yang kuat mendapatkan perhatian seseorang akan lebih

memperhatikan terhadap rangsangan yang kuat dari pada rangsang

yang lemah.

b) Kualitas rangsang mempengaruhi perhatian.

c) Obyek yang besar menarik perhatian.

d) Seseorang lebih tertarik melihat obyek yang besar daripada obyek

yang lemah.

e) Pengulangan rangsang menarik perhatian.

f) Rangsang yang dilakukan berulang-ulang akan dapat menimbulkan

perhatian.

g) Rangsang yang baru akan dapat menarik perhatian.

h) Seseorang yang tertarik kepada rangsang yang baru muncul.

5. Pengertian Perhatian Orang Tua

Dari uraian tentang perhatian dan orang tua di atas maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa : Perhatian orang tua adalah banyak

sedikitnya pemusatan dan kesadaran atau konsentrasi yang menyertai

suatu aktivitas dari orang tua atau bapak dan ibu yang ditujukan kepada

anaknya atau suatu objek tertentu.

Kartini Kartono (1985 : 38) juga mengatakan bahwa ".... mungkin

Page 10: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

saja pada waktu masih kecil dapat ditinggal dengan pembantu, tetapi

kalau sudah besar para orang tua harus berusaha lebih banyak memberikan

perhatian, terutama perhatian dalam pendidikan anak-anak,"

Lalu pendapat Slamet (1995 : 61) adalah " cara orang tua mendidik

anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya." Orang tua yang

kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan

anak kurang berhasil dalam belajar.

6. Indikator

Indikator adalah perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap

proses keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar. Perhatian orang

tua memiliki peran sebagai pengawas sekaligus pembimbing dalam proses

keberhasilan siswa. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak

dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah

anak dalam meraih prestasi belajar.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Untuk memahami tentang belajar, maka terlebih dahulu akan

penulis kemukakan beberapa pengertian belajar menurut para tokoh,

diantaranya :

Dakir (1989 : 144) tentang difinisi belajar, "belajar adalah

perbuatan-perbuatan yang menghasilkan perubahan yang menuju ke suatu

yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubahan yang di dapat atas latihan

yang disengaja."

Sudiarjo (1977 : 9) berpendapat bahwa "belajar adalah hanya

perubahan dalam merespon tingkah laku pada diri seseorang menuju

kearah perkembangan."

Suradi (1983 : 42) mengemukakan bahwa "Belajar merupakan

suatu proses, adanya peralihan atau penguasaan pengetahuan, keterampilan

dan sikap, adanya perubahan untuk menuju perkembangan yang bersifat

Page 11: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

positif, belajar merupakan suatu aktifitas individu yang berarti disengaja

adanya tujuan, dengan belajar itu karena adanya motivasi."

Dari pendapat-pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa

belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja yang dapat menghasilkan

perubahan-perubahan menuju perkembangan yang bersifat positif dan

dipengaruhi oleh motivasi.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Bani RA (1964 : 44) mengemukakan bahwa " prestasi

belajar diartikan sebagai suatu hasil belajar."

Menurut Sanwardi (1986 : 4) mengemukakan bahwa " prestasi

belajar juga merupakan tingkat pencapaian penguasaan materi pelajaran

yang ditempuh, prestasi belajar ini diwujudkan sebagai indek prestasi."

Menurut Sutratinah (1983 : 6) mengemukakan bahwa " prestasi

belajar merupakan hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar."

Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol

dan pada tiap-tiap periode tertentu misalnya catur wulan atau semester

hasil anak dapat dilihat dalam buku raport”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian usaha kegiatan belajar siswa

yang mewujudkan tingkat pencapaian penguasaan materi belajar yang

ditempuh dalam periode tertentu (catur wulan atau semester).

3. Prinsip - Prinsip Belajar

Menurut Suwarmin (1983) prinsip belajar adalah meliputi:

a) Prinsip aktivitas sendiri

b) Prinsip motivasi

c) Prinsip apersepsi

Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan satu persatu secara singkat:

1) Prinsip aktivitas sendiri

Pada prinsipnya setiap orang harus mengembangkan aktivitas

Page 12: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

dan kebijakannya sendiri, sebab belajar sebagai bagian dari kehidupan

manusia adalah sifat pribadi yang tampak khas. Orang lain sebagai

pendidik tidak dapat memberikan atau menanamkan kebiasaan-

kebiasaan yang ada padanya kecuali karena kemauan dan kegiatan

individu sendiri untuk mengenal dan memiliki kebiasaan itu. Dengan

demikian aktifitas sendiri merupakan salah satu faktor penting yang

menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan belajar.

2) Prinsip apersepsi

Kesiapan mental juga merupakan faktor penting dalam proses

belajar, selain minat. Kesiapan mental adalah adanya kemauan optimal

jiwa untuk menerima dan menyatukan dengan pengertian-pengertian

yang telah ada. Hal ini oleh Hebart disebut proses apersepsi. Proses

apersepsi yaitu setiap pengertian atau pengetahuan baru akan mudah

dipelajari apabila ada hubungan-hubungan dengan pengertian atau

pengetahuan yang telah ada, sehingga mempermudah penyatuannya.

3) Prinsip motivasi

Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi

untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri

seseorang dapat dinilai dan berhasil tidaknya usaha memberikan

kesenangan kepada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan

kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan

kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan,

misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu rajin atau rela

belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan suatu kegiatan

belajar untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja, belajar demi

orang tua, atau orang yang sudah dewasa bekerja, belajar demi

seseorang calon teman hidupnya).

Jadi jelaslah bahwa motivasi akan selalu terikat dengan soal

kebutuhan. Sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila

merasa ada sesuatu kebutuhan. Tanpa inat manusia tidak akan belajar.

Oleh karena itu, agar kemauan dan semangat belajar pada siswa terus

Page 13: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

ada maka dalam diri anak itu harus ditimbulkan dan dibangkitkan

minatnya untuk belajar.

D. Faktor-faktor Pengaruh Proses Belajar

Dalam kegiatan belajar, siswa tidaklah selalu mendapat hasil yang

memuaskan, tetapi kadang sering mengalami kegagalan. Berhasil atau

tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-

faktor tersebut menurut Sunardi Suryobroto adalah faktor internal/faktor

fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dan

faktor non sosial, keadaan cuaca, udara, waktu, tempat, alat-alat, buku alat

peraga dan sebagainya.

Menurut Sutratinah (1983 : 16) menyatakan bahwa "anak yang

memiliki kemampuan berfikir tinggi juga akan dapat menyelesaikan tugas-

tugas pelajaran disekolah dengan cepat dan tepat sehingga dapat mencapai

prestasi belajar yang tinggi."

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa ada dua macam yaitu faktor dari dalam seperti kemauan

berfikir, kesehatan, fungsi tubuh dan faktor dari luar seperti lingkungan,

perhatian orang tua yang mendukung tersedianya alat dan lain sebagainya.

Page 14: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

BAB III

Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor eksternal sangat berpengaruh

pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan karena orang tua sebagai

orang yang paling dekat dengan anak harus bersifat pemelihara, pengasuh

pembimbing, pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-

anaknya.

2. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak dalam hal pemenuhan

kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah anak dalam meraih

prestasi belajar.

3. Dorongan dari orang tua yang sifatnya terus menerus akan menimbulkan

prestasi anak meningkat.

4. Program bimbingan motivasi belajar di sekolah yang terencana, dan sesuai

dengan perkembangannya dapat menimbulkan semangat belajar yang

tinggi.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka penulis perlu

sampaikan beberapa saran antara lain sebagai berikut:

1. Orang tua harus dapat selalu mengarahkan anak-anaknya dalam belajar

sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan bimbingan dan perhatian orang tua yang terus menerus maka

diharapkan dapat memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun

Page 15: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

disekolah. Dengan demikian apabila orang tua dapat mengarahkan dan

memberikan motivasi kepada anak atau siswa dalam belajar maka prestasi

anak tersebut akan meningkat.

2. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah

karena itu hendaknya orang tua meluangkan waktunya untuk selalu

memberikan bimbingan dan arahan kepada anak agar prestasi belajarnya

selalu meningkat.

3. Orang tua harus selalu dapat mengarahkan anak-anaknya dalam belajar

sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan bimbingan orang tua yang terus menerus maka diharapkan dapat

memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun di sekolah. Sehingga

prestasi belajar anak akan meningkat.

4. Bagi anak

Anak harus selalu mengikuti program bimbingan motivasi belajar di

sekolah dan dapat menerapkan sesuai dengan perkembangannya. Anak

juga harus selalu memiliki semangat dan minat belajar yang tinggi

sehingga prestasi yang diperoleh oleh anak akan meningkat.

Page 16: Tugas makalah b. indonesia januari 20011

Daftar Pustaka

Abdul, Kahar. 1996. Bimbingan Konseling Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP

Dakir 1989. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Kaligawe Offset.

Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Dep P dan K

Nashar, Haji. Peran Motivasi & Kemampuan Awal Dalam Kegiatan

Pembelajaran. 2003. Jakarta : Delia Press.

Nasution. S. 1996. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Gravindo Persada