23
TUGAS KELOMPOk MATA KULIAH: EKONOMI MONETER DOSEN PEMBIMBING : ANDI IKA FAHRIKA. S.E., M.Si INFLASI (Konsep Dasar Inflasi, Penyebab Inflasi, Pengaruh Inflasi dan Cara Mengatasi Inflasi) OLEH: EKONOMI ISLAM V 1. RIZKA NADHIRAH (10200111076) 2. SAPPEAMI (10200111077) 3. SAPRIL (10200111078) 4. SARINA (10200111079) 5. SRIWAHYUNI (10200111081) 6. SUHARDI (10200111082) 7. SUNARTI (10200111083) 8. SUPRIADI MUSLIMIN (10200111084) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

Tugas eko. moneter (inflasi)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas eko. moneter (inflasi)

TUGAS KELOMPOk

MATA KULIAH: EKONOMI MONETER

DOSEN PEMBIMBING : ANDI IKA FAHRIKA. S.E., M.Si

INFLASI

(Konsep Dasar Inflasi, Penyebab Inflasi, Pengaruh Inflasi dan Cara Mengatasi Inflasi)

OLEH:

EKONOMI ISLAM V

1. RIZKA NADHIRAH (10200111076)2. SAPPEAMI (10200111077)3. SAPRIL (10200111078)4. SARINA (10200111079)5. SRIWAHYUNI (10200111081)6. SUHARDI (10200111082)7. SUNARTI (10200111083)8. SUPRIADI MUSLIMIN (10200111084)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2012

KATA PENGANTAR

Page 2: Tugas eko. moneter (inflasi)

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan

Taufik-Nyalah sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang di dalamnya

Membahas tentang “INFLASI”.

Walaupun terlihat sangat sederhana, namun kami telah menyusun

makalah ini dengan semaksimal mungkin, sesuai dengan materi yang kami

peroleh dengan berbagai cara dalam mengumpulkan materi-materi yang

bersangkutan. Dan kami berharap mudah-mudahan melalui isi yang terdapat

dalam makalah inI dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Kami juga sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing “ANDI IKA

FAHRIKA. S.E., M.Si” yang telah memberikan tugas kepada kami, karena

dengan adanya tugas ini kami dapat menambah ilmu pengetahuan yang mana pada

dsarnya belum kami ketahui sebelumnya. Dan terima kasi juga kepada teman-

teman yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini.

Akhirnya atas nama penyusun, berharap semoga makalah ini bermanfaat

bagi semua pembaca, dapat menambah pegetahuan dan wawasan terutama hal-hal

yang mengenai kewarganegaraan, dan demi kesempurnaan makalh ini, kami jugu

sangat mengharapkan saran dan kritikan dari para pembaca, apabila dalam

makalah ini terdapat kekeliruan mohon dima’afkan, karena itu semua

membuktikan bahwa manusia itu tidak lupuk dari kesalahan.

Makassar , 17 November 2012

Kelompok I

BAB I

Page 3: Tugas eko. moneter (inflasi)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini

dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas

ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta

pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan

tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian

sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Lebih dari

itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang

senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter

dalam menjaga tingkat inflasi.

Seperti telah diketahui, secara teoritis, pengertian inflasi merujuk pada

perubahan tingkat harga (barang dan jasa) umum yang terjadi secara terus-

menerus. Data mengenai perkembangan harga dapat didasarkan pada cakupan

barang dan jassa secara komponen pembentuk PDB (deflator PDB), cakupan

barang dan jasa yang diperdagangkan antara produsen dengan pedagang besar

atau antar pedagang besar (Indeks Haraga Perdagangan Besar/IHPB), ataupun

cakupan barang dan jasa yang dijual secara eceran dan di konsumsi oleh

sebagian besar masyarakat (Indeks Harga Konsumen/IHK). Dalam kaitan ini,

cara perhitungan inflasi didasarkan pada perubahan indeks pada periode

tertentu dengan indeks periode sebelummnya. Sebagai contoh, laju inflasi

bulanan dihitung dari perubahan indeks bulan ini dan indeks bulan

sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa sajakah yang terdapat dalam konsep dasar Inflasi?

b. Apakah penyebab timbulnya Inflasi?

c. Apakag pengaruh adanya inflasi?

d. Bagaimanakah cara Mengatasi Inflasi?

Page 4: Tugas eko. moneter (inflasi)

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui konsep dasar Inflasi.

b. Untuk mengetahui penyebab timbulnya inflasi.

c. Untuk mengetahui pengaruh adanya Inflasi.

d. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi Inflasi.

BAB II

Page 5: Tugas eko. moneter (inflasi)

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR INFLASI

a. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi kenaikan harga-harga secara

umum dan terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali

bilakenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan)

sebagian besar dariharga barang-barang lain, Boediono (1982: 155). Dari

pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan

suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi

secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu

tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia. Kenaikan

harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi

lagi harga barang tersebut jika tidak ditemukannya solusi pemecahan

penyimpangan – penyimpangan yang menyebabkan terjadinya inflasi

tersebut.

b. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya inflasi:

1. Sumber-sumber ekonomi yang ingin diserap pemerintah lebih besar

daripada sumber-sumber ekonomi yang dapat dilepaskan oleh pihak non

pemerintah pada tingkat harga yang berlaku.

2. Berbagai golongan ekonomi dalam masyarakat berusaha memperoleh

tambahan pendapatan yang relative lebih besar daripada kenaikan

produktifitas mereka.

3. Adanya harapan (ekspektasi) yang berlebihan dari masyarakat sehingga

permintaan barang-barang dan jasa-jasa naik lebih cepat daripada

tambahan output yang mungkin dicapai dalam perekonomian.

Page 6: Tugas eko. moneter (inflasi)

4. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang dapat mendorong kenaikan harga,

utamanya kebijaksanaan fiskal.

5. Pengaruh alam yang dapat mempengaruhi produksi dan kenaikan harga.

6. Pengaruh inflasi luar negeri, khususnya Negara-negara yang menganut

system perekonomian terbuka.

c. Jenis-Jenis Inflasi

Berdasarkan sifatnya Inflasi dapat digolongkan menjadi empat yaitu:

1. Inflasi ringan, yaitu tingkat inflasi sampai dengan 10% atau 20%

setahun;

2. Inflasi sedang, yaitu antara 10% s/d 30% setahun;

3. Inflasi berat, yaitu antara 30% s/d 100% setahun;

4. Hiper inflasi, yaitu di atas 100% setahun.

Berdasarkan sebabnya Inflasi dibagi menjadi :

1) Demand Full Inflation

yaitu inflasi yang timbul karena desakan permintaan masyarakat

akan barang dan jasa yang begitu kuat. Inflasi ini muncul karena

naiknya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat

cenderung membeli barang dan jasa lebih banyak dari yang biasa

mereka gunakan. Misalnya seseorang yang biasa mengkonsumsi

susu satu gelas sehari, karena pendapatannya meningkat, maka

konsumsi susunya juga meningkat menjadi katakanlah 3 gelas

sehari. Dengan meningkatnya konsumsi atau pembelian, akan

mendorong naiknya harga barang-barang.

2) Cost Push Inflation

adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya-biaya

produksi, baik karena buruh menuntut kenaikan upah, maupun

karena perusahaan menghendaki keuntungan yang melebihi

kemampuannya berproduksi. Misalnya terjadi kenaikan bahan

Page 7: Tugas eko. moneter (inflasi)

bakar atau tuntutan buruh akan kenaikan upah, dimana kedua hal

itu merupakan bagian dari biaya produksi, maka perusahaan pun

akan menaikkan harga jual barang dan jasanya.

3) Inflasi Kombinasi

adalah inflasi yang timbul karena, disamping pengaruh permintaan

dalam negeri yang kuat, juga adanya kenaikan biaya-biaya

produksi.

(inflasi dibagi menjadi 2, Putong (2002: 260), namun ada pula

pendapat yang menyebutkan ada 3)

Berdasarkan asalnya Inflasi dibagi menjadi dua yaitu:

1) Domestic Inflation( inflasi yang berasal atau bersumber dari dalam

negeri)

adalah inflasi yang timbul karena adanya “Shock” atau kejutan dari

dalam negeri baik karena perilaku masyarakat maupun pemerintah

yang mengakibatkan kenaikan harga. Misalnya pemerintah

mengalami defisit anggaran belanja kemudian pemerintah

mencetak uang baru, sehingga jumlah uang beredar bertambah.

Keadaan ini akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat, bila

penawaran barang tetap, maka hal ini akan mendorong kenaikan

harga barang-barang.

2) Imported inflation(Inflasi yang berasal dari luar negeri)

adalah inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri.

Kenaikan harga umum dalam negeri dapat dipengaruhi tidak hanya

harga dalam negeri, tetapi juga oleh harga-harga luar negeri yang

tercermin pada barang-barang impor.

Sebagai contoh adalah negara kita, dimana negara kita masih

banyak mengimpor bahan baku dan barang modal lainnya. Apabila

harga barang-barang yang diimpor itu naik, maka biaya produksi

juga meningkat, yang akhirnya akan menaikkan harga jual barang

dan jasa.

Ditinjau dari tingkat Intesitasnya

Page 8: Tugas eko. moneter (inflasi)

1) Creeping Inflation (inflasi merayap)

adalah inflasi yang memperlihatkan kenaikan laju inflasi secara

perlahan-lahan.

2) Hyper Inflation

adalah inflasi yang memperlihatkan laju inflasi yang sangat cepat

2.2 PENYEBAB TIMBULNYA INFLASI

Ahli-ahli ekonomi PBB menyatakan bahwa ada tiga sektor yang

memungkinkan terjadinya Inflasi.Ketiga sektor itu adalah :

1. Sektor impor-ekspor

Menurut mereka jika eksport suatu negara lebih besar dari importnya maka

akan ada tekanan inflasi.Tekanan inflasi yang terjadi disini diakibatkan

oleh makin besarnya jumlah uang yang beredar dalam negeri karena

penerimaan deviezen dari luar negeri.

2. Sektor saving-investasi

Jika investasi suatu negara lebih besar dari savingnya,hingga untuk

membiayai investasi yang lebih besar dari saving itu harus dikeluarkan

uang baru maka akan timbul tekanan inflasi.

3. Sektor penerimaan dan pengeluaran negara

Apabila anggaran belanja suatu negara mengalami defisit,artinya

pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaanya,sehingga untuk

menutupi pengeluaran yang lebih besar itu harus dikeluarkan uang baru

maka akan ada tekanan inflasi.

Apabila dari ketiga sektor ini terjadi tekanan inflasi maka terjadilah inflasi yang

sesungguhnya .Menurut mereka inflasi yang sesungguhnya tidak akan terjadi

apabila ketiga sektor tersebut saling imbang-mengimban

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan

likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi

dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga

termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran

Page 9: Tugas eko. moneter (inflasi)

negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua

lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini

dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal

(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur,

regulasi, Dan lain-lain.

Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya

permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya

likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan

pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait

dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya

permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan

terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi

meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total

sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimana

biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang

berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor

selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran

jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi

yang terjadi di sektor industri keuangan.

Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya

kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau

permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.

Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang

tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai

dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya

posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau

skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat

berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik,

perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk

menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu

Page 10: Tugas eko. moneter (inflasi)

kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama

dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan

peranan yang sangat penting.

2.3 PENGARUH INFLASI

Pengaruh Inflasi terhadap Perekonomian

Inflasi dapat mengakibatkan perekonomian tidak berkembang. Sehubungan

dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi berdampak sebagai berikut :

1. Mendorong penanaman modal spekulatif

Inflasi mengakibatkan para pemilik modal cenderung melakukan

spekulatif. Hal ini dilakukan dengan carai membeli rumah, tanah dan

emas. Cara ini dirasa oleh mereka lebih menguntungkan daripada

melakukan investasi yang produktif.

2. Menyebabkan tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi.

Untuk menghindari kemerosotan nilai uang atau modal yang mereka

pinjamkan, lembaga keuangan akan menaikkan tingkat suku bunga

pinjaman. Apabila tingkat inflasi tingg, maka tingkat suku bunga juga

akan tinggi. Tingginya suku bunga akan mengurangi kegairahan

penanaman modal untuk mengembangkan usaha-usaha produktif.

3. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi di masa depan.

Apabila gagal mengendalikan inflasi, akan berdampak terhadap

ketidakpastian ekonomi. Selanjutnya arah perkembangan ekonomi sulit

untuk diramal. Keadaan semacam ini akan mengurangi kegairahan

pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi.

4. Menimbulkan masalah neraca pembayaran.

Inflasi akan menyebabkan harga barabg-barang impor lebih murah

daripada harga barang yang dihasilkan di dalam negeri. Hal ini akan

mengakibatkan impor berkembang lebih cepat daripada ekspor. Selain itu,

arus modal ke luar ngeri akan lebih banyak disbanding yang masuk

kedalam negeri. Keadaan ini akan menagibatkan terjadinya deficit neraca

Page 11: Tugas eko. moneter (inflasi)

pembayaran dan kemerosotan nilai mata uang dalam negeri.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau

tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang

positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan

pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan

mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat

terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau

dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja,

menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat

dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau

karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan

mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan

terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat

merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990.

Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin

hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan

pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan

dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di

perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai

mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun

jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan

menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk

berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari

tabungan masyarakat.

Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan,

karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah

Page 12: Tugas eko. moneter (inflasi)

dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang

meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian

lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih

tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan

terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha

besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada

akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan

produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu.

Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut

mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di

suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal

yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan

ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan

kesejahteraan masyarakat.

2.4 CARA MENGATASI INFLASI

a. Kebijakan Moneter

Seperti yang telah disebutkan di atas, peran bank sentral dalam mengatasi

inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan yang

diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebijakan moneter, yaitu dengan

menggunakan cara-cara sebagai berikut.

1. Politik Diskonto (discount policy)

adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan

jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan

tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan

berkurang karena orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank

daripada menjalankan investasi.

Page 13: Tugas eko. moneter (inflasi)

2. Politik Pasar Terbuka  (open market policy)

dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga seperti

obligasi negara kepada masyarakat. Dengan menjual surat-surat berharga

diharapkan uang akan tersedot dari masyarakat.Jadi dengan politik seperti

ini,maka jumlah uang yang beredar dimasyarakat dikurangi dan sebagai

gantinya bertambah obligasi negara atau surat-surat berharga lainnya di

tangan masyarakat.Berkurangnya jumlah uang di tangan masyarakat

menyebabkan permintaan terhadap barang akan berkurang ,dan barang-

barang di pasar hanya dapat dijual seluruhnya apabila harga diturunkan

dan dengan telah terealisirnya hal ini,inflasipun telah dikurangi

tekanannya.

3. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)

adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan

jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank.

Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit

akan berkurang.

4. Pengawasan kredit secara selektif.

b. Kebijakan Fiskal

Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat juga memberlakukan

kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan

penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal

adalah:

1. pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN)

2. peningkatan tarif/pajak.

Dengan menambah pajak berarti penghasilan seseorang akan

berkurang,karena sebagian dari penghasilannya itu dalam bentuk pajak

telah diberikan kepada pemerintah.Disposible incomenya menjadi

Page 14: Tugas eko. moneter (inflasi)

berkurang.Apabila penghasilan seseorang berkurang maka tenaga

pembeliannya akan berkurang pula dan apabila tenaga pembeli berkurang

harga barang-barang tidak akan mungkin naik lagi ,melainkan ia akan

turun seimbang dengan jumlah uang yang ada dalam masyarakat.

Penambahan pajak ini dapat direalisasikan ,selain dengan

menaikkan pajak dapat pula dengan jalan menambah jenis pajak yang

harus dibayar oleh masyarakat.Tetapi dalam menaikkan pajak ,terlebih

dahulu harus diselidiki golongan masyarakat yang mana yang harus

diperberat pajaknya agar dengan tindakan itu benar-benar akan

mengurangi permintaan seluruhnya.Artinya menaikkan pajak untuk

mengatasi inflasi haruslah dikenakan untuk benar-benar mengurangi

penghasilan masyarakat,sebab pada umumnya penaikkan pajak

demikianlah yang lebih efektif untuk mengurangi tekanan inflasi.

c. Kebijakan Nonmoneter

Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan nonmoneter

yang mengatur hal-hal berikut:

1. Peningkatan produksi.

2. Kebijakan upah.

3. Pengawasan harga

Page 15: Tugas eko. moneter (inflasi)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Inflasi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah karena

inflasi dapat menimbulkan akibat yang buruk pada kondisi ekonomi maupun

sosial. Pada kondisi sosial inflasi dapat menyebabkan kemakmuran sebagian

golongan masyarakat menjadi menurun. Menurunnya kemakmuran ini karena

harga yang meningkat lebih cepat dibandingkan upah atau income

(pendapatan) yang diterima oleh masyarakat tersebut. Kemudian, kebutuhan

yang biasanya dapat terpenuhi bisa menjadi harus dikurangi karena

keterbatasan kemampuan untuk merealisasikannya. Sedangkan pada kondisi

ekonomi, inflasi dapat menyebabkan prospek pembangunan ekonomi jangka

panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat

dikendalikan. Hal ini disebabkan karena inflasi yang tidak dapat dikendalikan

cenderung menurunkan investasi yang produktif, mengurangi ekspor, dan

meningkatkan impor.

3.2 Saran

Kami sebagai penyusun menyarankan kepada para pembaca dan agar

sekiranya tidak merasa puas terhadap isi makalah kami, sehingga adanya

keinginginan untuk mengkaji lebih mendalam temtang Inflasi. Dan kami juga

sangat mengharapkan kritikan yang bersifat mebangun terhadap makalah yang

telah kami susun ini.

Page 16: Tugas eko. moneter (inflasi)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.shvoong.com/business-management/1999553-pengaruh-

inflasi-terhadap-perekonomian/#ixzz1zyUvRzYc

2. Manullang,M.1980.Pengantar Teori Ekonomi Moneter.

Yogyakarta:Ghalia Indonesia.

3. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adbi4331/modul_4.htm

4. http://www.serbaseru.com/2010/11/inflasi-pengertian-penyebab-

jenis.html

5. Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.