14
TEORI PENJULUKAN DAN TEORI PENJULUKAN DAN TEORI TEORI DRAMATURGIS DRAMATURGIS KOMUNIKASI POLITIK KOMUNIKASI POLITIK

Teori penjulukan dan teori dramaturgis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

TEORI PENJULUKAN DAN TEORI PENJULUKAN DAN TEORI TEORI DRAMATURGISDRAMATURGIS

KOMUNIKASI POLITIKKOMUNIKASI POLITIK

Page 2: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Model-Model Komunikasi yang diterapkan dalam berpolitik

Teori Penjulukan (labelling teori) Groupthink Spiral of silence (lingkaran kesunyian) Dramaturgis

Pertemuan ke-4

Page 3: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Perkembangan Pemikiran Komunikasi politik

Teori Penjulukan ( labelling theory)Teori ini menyatakan bahwa proses

penjulukan dengan sedemikian hebat sehingga korban-korban menginterpretasikan

ini tidak dapat menahan pengaruhnya.

Groupthink Irving L.Janis menggunakan istilah groupthinkuntuk menunjukkan suatu mode berfikir sekelompok orang yang sifatnya kohesif (terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota kelompok untuk mencapai kebulatan suara maka pada saat yang sama mereka telah mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif tindakan secara realistis

Page 4: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Lingkaran Kesunyian

Lingkaran kesunyian timbul saat individu-individu menganggap opini mereka akan disukai bila sama denganPendapat mayoritas, tetapi mereka akan diam bila terjadi sebaliknya

DramaturgisPendekatan dramaturgis Goffman berintikan pandangan Bahwa ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya ,

ia ingin mengelola pesan yang ia harapkan tumbuh padaorang lain terhadapnya .

Page 5: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Makar dan teori Penjulukan (labelling) Penjulukan sesungguhnya merupakan persoalan

yang cukup dilematik. Ketika seseorang (kelompok) menjuluki orang/kelompok lain, katakanlah dengan sebuta PKI, bonek, ninja atau yang lebih ekstrim “teroris” maka julukan tersebut akan tersosialisasi dengan intens dan “pandangan dunia” terhadap yang dijuluki akan menjadi sangat negatif, tidak peduli apakah penjulukan tersebut memiliki landasan argumen yang kuat atau tidak, benar atau hanya mengada-ada belaka.

Page 6: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Lanjutan…

• Teori penjulukan (labelling theory) menyatakan proses penjulukan dapat terjadi sedemikian hebat, sehingga korban misinterpretasi ini tidak dapat menahan pengaruhnya.

• Citra diri asli mereka sirna diganti dengan citra baru yang diberikan orang lain.

• Dampak penjulukan sangat hebat dan tidak berhubungan dengan kebenaran penjulukan tersebut.

Page 7: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Praktek penjulukan yang selama ini selama ini berlangsung di tanah air sungguh amat memprihatinkan, karena telah meluas secara umum, dalam artian bukan hanya dilakukan oleh kelompok elite atau penguasa tetapi juga dipraktekkan oleh rakyat biasa. Penjulukan ini nampaknya amat berbahaya, karena selain berdampak pada pembentukan opini publik, bahwa orang / pihak yang dijuluki kemudian berada dalam posisi lemah, dan dapat mengarah pada asas praduga tak bersalah.

Page 8: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Kampanye politik sebagai teater

Sorang sosiolog terkemuka abad ini Erving Goffman. Salah satu bukunya The Presentation of self ini everyday life, menelaah kehidupan manusia dengan paradigma dramaturgis yang diilhami oleh teori interaksi simbolik George Herbert Mead dalam bukunya mind, self and society (1934).

Page 9: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Pendekatan Goffman berintikan pandangan bahwa ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya, ia ingin “mengelola” kesan yangia harapkan tumbuh pada orang lain terhadapnya. Untuk itu setiap orang melakukan pertunjukkan bai orang lain. Kehidupan diibaratkan teater. Seringkali sang aktor melakukan pengelolaan kesan (impression management) itu tanpa sadar, adakalanya juga disengaja untuk meningkatkan status sosialnya atau demi kepentingan finansial atau politik tertentu.

Page 10: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Kehidupan sosial dibagi pada Kehidupan sosial dibagi pada duadua

Wilayah depan (front region): tempat atau Wilayah depan (front region): tempat atau peristiwa sosial yang memungkinkan peristiwa sosial yang memungkinkan individu menampilkan peran formal atau individu menampilkan peran formal atau bergaya seperti memainkan peran di atas bergaya seperti memainkan peran di atas panggung. Wilayah depan (panggung panggung. Wilayah depan (panggung depan/ front stage)depan/ front stage)

Wilayah belakang (back region) disebut juga Wilayah belakang (back region) disebut juga (panggung belakang/ back stage) : tempat (panggung belakang/ back stage) : tempat atau peristiwa yang memungkinkannya atau peristiwa yang memungkinkannya mempersiapkan perannya di wilayah depan.mempersiapkan perannya di wilayah depan.

Page 11: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Dalam dunia politik

Dlm dunia politik, terutama melibatkan elite politik, pengelolaan kesan ini lebih dominan.

Dalam kampanye politik yang berlangsung th 1999, “teater kehidupan” juga tampak menonjol. Seorang kandidat presiden atau juru kampanye jelas memainkan peran tertentu di hadapan khalayak.

Biasanya aktor menggunakan bahasa verbal spt: slogan2, jargon2 politik, janji2 muluk. Mslnya: Amien Rais berjanji untuk mengakui eksistensi agama Kong Hu Cu secara resmi & eksistensi peradaban Cina.

Page 12: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Contoh lain..

Gusdur dari PKB di Aceh menyatakan bahwa tuntutan referendum dari rakyat Aceh menjadi bagian dari perjuangannya.

Hamzah Haz dari PPP di Palembang mengemukakan bahwa ia bertekad membebaskan biaya SPP bagi siswa SD s/d SLTA dan memberikan subsidi pd sekolah swasta

Akbar TAnjung dari Golkar di Surabaya menyatakan bahwa ia akan mencabut dukungan partainya kepada Habibie, bila tak serius menjalankan pengusutan KKN Soeharto.

Page 13: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Dalam Tim

Sebagai tim, partai plitik menampilkan panggung depan berupa pawai, pidato, yel-yel dan hiburan musik (biasanya dimeriahkan penyanyi atau artis lainnya).

Pangguang depan dihiasi logo partai, bendera, gambar atau foto pemimpin partai, poster, spanduk dan atribut lainnya untuk menampilkan citra partai yang hebat, kuat, dan besar.

Page 14: Teori penjulukan dan  teori dramaturgis

Hingga derajat tertentu… Hingga derajat tertentu, keahlian tokoh

partai dalam pengelolaan kesan, khususnya yang menjadi Capres, sebenarnya dapat membantu kemenangan partainya, asal saja ia mempunyai tim yang Public Relations (PR) yang solid dan tangguh yang membantu sang kandidat bagaimana tampil prima di hadapan khalayak.