81
HALAMAN JUDUL PENGARUH KUALITAS SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE-KOTA MAMUJU TES IS Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Disusun Oleh SUTIKNO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Supervisi_akademik-Analisis- sutikno-UNM

Citation preview

Page 1: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH KUALITAS SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP

KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI

SE-KOTA MAMUJU

TES IS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister

Program StudiPenelitian dan Evaluasi Pendidikan

Disusun Oleh

SUTIKNO

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

Page 2: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Kualitas Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Guru

Dalam Pembelajaran di SMA Negeri se-Kota Mamuju

Nama Mahasiswa : Sutikno

No. Pokok : 12B12030

Program Studi : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Menyetujui

Komisi Penasihat,

Prof. Dr Baso Intang Sappaile, M.Pd Prof. Dr. Suradi Tahmir.M.SKetua Anggota

Mengetahui:

Ketua DirekturProgram Studi Program Pascasarjana

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

Prof. Dr. Ruslan, M. Pd Prof. Dr. Jasruddin, M. SiNIP. 19600312 198603 1 003 NIP. 19641222 199103 1 002

Page 3: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

iii

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas lautan nikmat yang

tak terbatas. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada yang

mulia Muhammad Rasululah SAW, keluarga, sahabat serta seluruh umatnya yang

senantiasa istoqomah mengikuti jejaknya.

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Kualitas Supervisi Akademik Terhadap

Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Di SMA Negeri Se-Kota Mamuju” diajukan

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar.

Terwujudnya karya sederhana ini merupakan buah kesabaran dan

perjuangan yang penuh liku serta usaha maksimal sehingga karya sederhana ini

bisa menjelma menjadi tesis. Penulis sangat menyadari bahwa tesis ini tidak akan

mungkin terwujud tanpa bimbingan, motivasi, saran dan doa dari semua pihak.

Terima kasih penulis haturkan kepada kedua orang tua penulis ibunda

Sariyati dan ayahanda Kasiran yang banyak mengajarkan cinta dan kearifan serta

tauladan tentang konsep-konsep kehidupan. Kepada mertua penulis ibunda

Suminten dan ayahanda Ahmad Hasan, S.Pd atas doa dan dukungannya. Kepada

adik semata wayangku Susiyani, S.Pd atas saran dan motivasinya. Begitu juga

kepada saudaraku Rosalia, SE. Rini Rahmawati, S.hum. Habib, Irawati Ahmad,

S.kom. Asmawati Aras, S.Pd kepada sahabatku Eroh Mutho’at Suhaemi serta

seluruh keluarga atas bantuan, motivasi kepada penulis.

Page 4: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

iv

Berikutnya, terimakasih kepada istriku terkasih Asrianti Ahmad, S.Pd atas

cinta, pengertian, pengorbanan dan pengabdiannya. Anakku tercinta Muh. Alif

Syahputra Paramadina dan anindyasyifa yang manjadi spirit dan penyejuk jiwa,

semoga kelak menjadi manusia yang dapat memanusiakan manusia.

Selanjutnya ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Aris Munandar, M.Pd.,Rektor Universitas Negeri

Makassar

2. Bapak Prof. Dr. Jasruddin, M.Si., Direktur Program Pascasarjana Universitas

Negeri Makassar.

3. Bapak Prof.Dr. Suradi Tahmir, M.Si., Asisten Direktur I Program

Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

4. Bapak Prof. Dr. Andi Ihsan, M.Kes., Asisten Direktur II Program

Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

5. Bapak Prof. Dr. Ruslan, M.Pd., Ketua Program Studi penelitian dan Evaluasi

pendidikan PPs Universitas Negeri Makassar atas bimbingan tulus yang

diberikan selama penulis menenpuh pendidikan di PPs UNM.

6. Bapak Prof. Dr. Baso Intang Sappaile, M.Pd dan bapak Prof. Dr. Suradi

Tahmir, MS., ketua dan anggota komisi penasehat yang senantiasa

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing penulis

mengerjakan tesis, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

Page 5: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

v

7. Ibu Prof. Dr. Jokebet Saludung, M.Pd dan bapak Prof. Dr. Ruslan, M.Pd., tim

penguji atas saran perbaikan yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian

tesis.

8. Bapak Dr. Triyanto Pristiwaluyo dan bapak Prof. Dr. Ruslan, M.Pd., yang

telah bersedia betindak sebagai validator dalam penelitian ini.

9. Bapak Gubernur Sulawesi Barat yang memberikan izin penelitian.

10. Bapak Direktur dan staf Ditjend P2TK Dikmen Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Nasional RI., yang telah memberikan Beasiswa S-2

kepengawasan sekolah pada penulis.

11. Para dosen dan staf pegawai PPs Universitas Negeri Makassar yang telah

bekerja dengan setulus hati demi kelancaran proses perkuliahan.

12. Bapak kepala SMA Negeri se-kota Mamuju yang telah bekerja sama selama

proses penelitian.

13. Semua rekan Mahasiswa PEP PPs UNM, khususnya rekan kelas

kepengawasan atas segala batuan, kerjasama dan canda selama penulis

mejalani proses pendidikan

Berikutnya kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak sempat

dituliskan, penulis ucapkan terima kasih tulus. Akhirnya kepada Allah SWT

jualah penulis berharap semoga semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal

jariyah dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak yang

membutuhkannya.

Makassar, Juni 2014

Penulis

Page 6: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

vi

PERNYATAAN KEORISINALAN TESIS

Saya, Sutikno

Nomor Pokok: 12B12030

Menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Kualitas Supervisi

Akademik Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Di SMA Negeri Se-Kota

Mamuju” merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada dalam tesis ini, kecuali

yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide yang saya susun sendiri.

Selain itu tidak ada bagian tesis ini yang telah saya gunakan sebelumnya untuk

memperoleh gelar atau sertifikat akademik.

Jika pernyataan diatas terbukti sebaliknya, maka saya bersedia menerima

sanksi yang ditetapkanoleh PPs Universitas Negeri Makassar.

Tanda tangan…………………….. tanggal, 25 Juni 2014

Page 7: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

vii

ABSTRAK

SUTIKNO. 2014. Pengaruh Kualitas Supervisi Akademik Terhadap Kinerja GuruDalam Pembelajaran Di SMA Negeri Se-Kota Mamuju.(dibimbing oleh KomisiPenasihat: Baso Intang Sappaile dan Suradi Tahmir).

Persoalan mutu pendidikan sangat terkait dengan kualitas suatu bangsa,dimana salah satu indikatornya dapat dilihat dari kualitas lulusan peserta didik,untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas peserta didikdiantaranya dengan melakukan bimbingan kepada guru, sehingga berbagaimasalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran dapat teratasi, pengawas sekolahadalah pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan bimbingan terhadap guru,olehnya itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (i) Apakah kualitassupervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran berpengaruh terhadapkinerja guru dalam pembelajaran di SMA Negeri se-kota Mamuju? (ii) Bagaima-nakah gambaran kualitas supervisi akademik pengawas dalam aspek bimbinganpembelajaran kaitannya dengan kinerja guru dalam pembelajaran?

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mengetahui pengaruh kualitassupervisi akademik pengawas dalam aspek bimbingan pembelajaran terhadapkinerja guru dalam pembelajaran di SMA Negeri se-kota Mamuju; (ii) untukmendeskripsikan persepsi guru terhadap kualitas supervisi akademik kaitannyadengan kinerja guru dalam pembelajaran. Penelitian ini berupa penelitian expostfacto dengan metode survey, sampel sebanyak 60 orang guru diambil secara acakproporsional berstrata (stratified proporsional random sampling) dari populasisebanyak 131 orang guru SMA Negeri Se-kota Mamuju. Data diambil denganmenggunakan kuesioner dengan skala model likert, dan dianalis menggunakananalisis regresi sederhana dan analisis kuadran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) Terdapat pengaruh kualitassupervisi akademik pengawas dalam aspek pembelajaran terhadap kinerja gurudalam pembelajaran. (ii) Kualitas supervisi akademik berada pada kategori sedangserta kinerja guru berada pada kategori sedang.(iii) Indikator kualitas supervisiakademik yang perlu mendapat perhatian adalah bimbingan untuk memanfaatkanteknologi informasi dalam pembelajaran dan indikator kinerja guru yang perlumendapat perhatian adalah aspek memanfaatkan teknologi informasi dalampembelajaran hal ini dikarenakan dari hasil analisis kuadran kedua indikatorberada pada kategori rendah.

Page 8: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

viii

ABSTRACT

SUTIKNO. 2014. Influence Academic Performance Against QualitySupervision Teachers In Learning SMAN Se-kota Mamuju. (supervised by theAdvisory Commission: Baso Intang Sappaile and Suradi Tahmir)

The issue of quality of education is strongly linked to the quality of anation, where one indicator can be seen from the quality of graduate students, tothe various efforts made to improve the quality of learners include makingguidance to teachers, so that the various problems faced by the teacher in thelearning can be resolved, school superintendent is the party that is responsible forthe guidance of the teacher, by it's formulation of the problem in this study were(i) is the quality of academic supervision guidance aspects of the learning effecton the performance of teachers in learning in SMA as Produktion city? (ii) Howwas nakah picture quality academic supervision supervisory guidance aspects oflearning in relation to the performance of the teacher in the learning?

The purpose of this study was (i) to determine the effect of the quality ofacademic supervision supervisory guidance in learning on the performanceaspects of teacher learning in high school in a town Produktion State; (ii) todescribe the teacher's perception of the quality of academic supervision ofteachers in relation to the performance of learning. This research in the form of expost facto research with survey method, a sample of 60 teachers drawn randomlystratified proportional (proportional stratified random sampling) from a populationof 131 high school teachers of the State Se-Produktion city. The data were takenusing a questionnaire with Likert scale models, and analyzed using simpleregression analysis and analysis of the quadrant.

The results showed that (i) There is the influence of the quality ofacademic supervision supervisor in learning aspects of the performance of theteacher in the learning. (ii) The quality of academic supervision in middlecategory as well as the performance of teachers in middle category. (iii)supervision of academic quality indicators that need attention is the guidance forthe use of information technology in learning and teacher performance indicatorsthat need attention are aspects of the use of information technology in this casestudy because of the results of the analysis of the second quadrant indicator in thecategory of low

Page 9: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

PRAKATA.............................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEORISINALAN TESIS ........................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4

D. Manfaat Penelitian........................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORITIK ...................................................................................6

A. Deskripsi Teoretik ........................................................................................6

1. Kinerja Guru.................................................................................................6

2. Kualitas Supervisi Akademik .....................................................................10

a. Konsep Kualitas ..................................................................................10

Page 10: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

x

b. Supervisi Akademik ............................................................................14

c. Indikator Pengukuran Kualitas Supervisi Akademik. .........................21

3. Validitas Isi Gregory...................................................................................22

B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................................23

C. Kerangka Pikir............................................................................................24

D. Hipotesis Penelitian....................................................................................25

E. Hipotesis Statistik.......................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................26

A. Jenis dan Disain Penelitian.........................................................................26

B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................26

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................26

D. Variabel Penelitian......................................................................................28

1. Jenis Variabel Penelitian.............................................................................28

2. Definisi konseptual variabel penelitian ......................................................28

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................28

E. Instrumen Penelitian...................................................................................30

1 Jenis instrumen penelitian ..........................................................................30

2 Pengembangan Instrumen Penelitian .........................................................30

F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................31

G. TeknikAnalisis Data ...................................................................................32

1. Analisis Butir Instrumen ............................................................................32

2. Analisis Deskreptif Kualitatif.....................................................................32

3. Analisis inferensial .....................................................................................36

Page 11: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

xi

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................................38

A. Hasil penelitian...........................................................................................38

1. Analisis Butir instrumen.............................................................................38

2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................................40

a) Uji normalitas......................................................................................40

b) Diagram pencar ...................................................................................41

c) Uji Linearitas.......................................................................................41

3. Pengujian Hipotesis Penelitian...................................................................42

a) Pembentukan persaman regresi linear sederhana................................43

b) Koefisien determinasi dan korelasi .....................................................44

c) Pengujian Signifikansi koefisien regresi linear dengan uji t ...............44

4. Analisis Deskreptif .....................................................................................45

1. Deskrepsi data kualitas supervisi akademik pengawas sekolah .................46

2. Deskrepsi data kinerja guru dalam pembelajaran.......................................47

3. Deskrepsi data persepsi guru terhadap kualitas supervisi akademik dalam

aspek pembelajaran kaitannya dengan kinerja guru dalam pembelajaran. 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian. ....................................................................53

1. Pengembangan instrumen ..........................................................................53

2. Pengaruh kualitas supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru

dalam pembelajaran di SMA Negeri se-kota Mamuju ...............................55

3. Gambaran kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dalam aspek

bimbingan pembelajaran berdasarkan persepsi guru kaitannya dengan

kinerja guru dalam pembelajaran ...............................................................57

Page 12: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

xii

C. Keterbatasan penelitian ..............................................................................60

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................61

A. Kesimpulan.................................................................................................61

B. Saran...........................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................63

LAMPIRAN.........................................................................................................636

Page 13: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian jumah sampel yang digunakan................................................. 28

Tabel 3.2 Informasi setiap kuadran ....................................................................... 33

Tabel 3.3. Kategorisasi Persepsi Kualitas Supervisi Akademik............................ 35

Tabel 3.4. Kategorisasi Kinerja Guru.................................................................... 35

Tabel 4.1. Hasil Analisis Butir Instrumen Penelitian ............................................ 38

Tabel 4.2 Rangkuman hasil uji linearitas ............................................................. 42

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana .......................... 43

Tabel 4.4 Rangkuman Statistik Deskreptif........................................................... 45

Tabel 4.5 Hasil perhitungan kategorisasi kualitas supervisi akademik................. 46

Tabel 4.6 Distribusi Persentase Kualitas Supervisi Akademik Pengawas SekolahBerdasarkan Persepsi Guru di Kota Mamuju, 2014. ............................ 47

Tabel 4.7 Hasil perhitungan kategorisasi kinerja guru......................................... 48

Tabel 4.8 Distribusi Persentase Kinerja Guru Dalam Pembelajaran di KotaMamuju, 2014....................................................................................... 48

Tabel 4.9 Rangkuman nilai rata-rata data hasil penelitian setiap indikator kualitassupervisi akademik pengawas sekolah di kota Mamuju, 2014............. 50

Tabel 4.10 Rangkuman nilai rata-rata data hasil penelitian setiap indikator kinerjaguru dalam pembelajaran di kota Mamuju, 2014. ................................ 50

Tabel 4.11 Makna simbol asosiasi setiap indikator variabel penelitian .............. 51

Page 14: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan pengawas, guru dan perserta didik ................................. 18

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ...................................................... 24

Gambar 3.1. Konstelasi Hubungan Antar Variabel Penelitian .............................. 26

Gambar 3.2 Diagram Alir Tahapan pengembangan Instrumen Penelitian............ 30

Gambar 3.3 Analisis Kuadran .............................................................................. 33

Gambar 4.1 Diagram batang Persentase kinerja guru dalam Pembelajaran diKota Mamuju, 2014. ........................................................................ 49

Page 15: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen …………………………………..…… 66

Lampiran 2. Instrumen Penelitian .............................................................. 68

Lampiran 3. Hasil Validasi Gregory Instrumen .......................................... 72

Lampiran 4. Data Uji Coba ......................................................................... 74

Lampiran 5. Transformasi data Uji coba ..................................................... 80

Lampiran 6. Hasil transformasi data uji coba, Validitas dan Reliabilitas ... 90

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian .............................................................. 96

Lampiran 8. Output SPSS ...................................................... 102

Lampiran 9. Nilai rata-rata setiap indikator……………………………… 104

Lampiran 10 Surat izin penelitian 108

Page 16: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menelaah peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, dimana tujuan

akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan

manusia dan bangsa. Dengan kata lain dapat dikatakan tingginya kecerdasan

kehidupan manusia dan bangsa Indonesia akan terwujud jika pendidikan

berkualitas. Persoalan kualitas pendidikan selalu menjadi topik yang hangat untuk

dikaji, sebab kualitas pendidikan erat kaitannya dengan masa depan suatu bangsa,

bahkan beberapa penelitian ilmiah dibidang pendidikan berangkat dari persolan

rendahnya mutu pendidikan. Banyak variabel yang mempengaruhi kualitas

pendidikan, salah satu variabel yang sering menjadi perhatian adalah kinerja guru,

hal tersebut didasari atas suatu pemikiran bahwa guru memiliki peran yang

penting dalam pendidikan, gurulah yang bersentuhan langsung dengan peserta

didik, sehingga diyakini kinerja guru akan berdampak pada mutu peserta didik,

dan pada tahapan selanjutnya akan berdampak pada kualitas pendidikan.

Pentingnya persoalan kinerja guru telah banyak mendorong kalangan

akademisi menuangkannnya dalam kajian ilmiah, salah satu diantaranya adalah

disertasi Mappaenre (2013) yang mengkaji masalah kinerja guru dengan

memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh yaitu kepemimpinan super, dan

budaya organisasi, Mappaenre juga berpendapat bahwa salah satu indikator

Page 17: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

2

rendahnya kinerja guru dapat dilihat dari rendahnya prestasi atau hasil belajar

peserta didik (Mappaenre 2013:8). Kajian ilmiah yang dilakukan ilmuan tersebut

mengindikasikan bahwa persolan kinerja guru sangatlah perlu mendapat

penekanan dan perhatian. sepanjang waktu, kajian tentang kinerja guru akan

selalu memberi dampak positif dan memberikan manfaat yang signifikan terhadap

kualitas pendidikan.

Berangkat dari kenyataan hasil ujian nasional tahun 2013 dimana

provinsi Sulawesi Barat memiliki peringkat di bawah 10 besar dari provinsi di

Indonesia. Peneliti tertarik mengakaji persoalan tersebut dan menuangkannya

dalam suatu karya ilmiah. Studi pustaka awal yang peneliti lakukan memberikan

informasi, begitu kompleks variabel yang kemungkinan mempengaruhi hasil ujian

nasional tersebut. Meskipun demikian penelitian ini membatasi dan mefokuskan

persolan pada kinerja guru, selanjutnya mengungkap variabel kualitas supervisi

akademik pengawas dan memposisikannya sebagai variabel bebas, serta teknik

pengukuran kualitas yang didasarkan atas persepsi guru.

Logika kausalitas yang menghubungkan variabel kualitas supervisi

akademik pengawas dan variabel kinerja guru didukung oleh beberapa teori,

Imron (2011:8) menyatakan supervisi pembelajaran sebagai serangkaian usaha

bantuan kepada guru. Lebih jauh Sudjana (2012:56) merumuskan tujuan supervisi

kedalam tiga aspek yaitu: (1) Membantu guru mengembangkan kemampuan

profesionalnya, (2) Melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan proses belajar

mengajar di sekolah, (3) Memotivasi guru menggunakan seluruh kemampuannya

dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 18: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

3

Peran guru dalam usaha peningkatan mutu pendidikan sangatlah penting.

Untuk itu guru dituntut untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang

berkualitas. Usaha peningkatan kualitas pembelajaran harus dilakukan secara

berkesinambungan sebab kualitas pembalajaran bersifat dinamis, pernyataan

tersebut didasarkan atas pernyataan Quisumbing tanpa tahun dalam Mardapi

(2012:3) yang menyatakan kualitas sebagai proses dinamis, yang terus berubah

seiring waktu. Sekalipun guru telah memiliki sejumlah kompetensi, tetap saja di

lapangan guru akan menemui berbagai persoalan dan situasi yang terus berubah,

seperti kurikulum, tuntutan masyarakat. Dalam konteks inilah keberadaan

pengawas sekolah diperlukan, untuk melakukan supervisi akademik

Sudjana (2012) menempatkan peran pengawas sekolah sebagai penjamin

mutu pada tingkat satuan pendidikan. Pendapat Sudjana ini lebih mempertegas

bahwa secara operasional persoalan mutu disekolah adalah tanggung jawab

pengawas. Upaya yang dilakukan pengawas sekolah pada persoalan tersebut

adalah melakukan supervisi yang dimaknai sebagai bantuan profesional kepada

pendidik dan tenaga kependidikan yang diarahkan pada peningkatan kinerjanya.

Salah satu bentuk supervisi yang dilakukan pengawas adalah supervisi akademik,

dimana supervisi akademik berfokus pada penjaminan mutu guru dalam hal

pembelajaran, tidaklah berlebihan jika posisi pengawas sekolah ditempatkan

sebagai gurunya guru. Dengan demikian kualitas supervisi akademik akan sangat

berpengaruh pada kinerja guru yang merupakan “peserta didiknya” pengawas.

Supervisi akademik yang berkualitas adalah supervisi yang sesuai keinginan,

kebutuhan dan melebihi harapan guru. Mengetahui kualitas supervisi akademik

Page 19: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

4

akan sangat bermanfaat diantaranya sebagai bahan introspeksi/evaluasi diri bagi

pengawas. Menentukan kualitas supervisi akademik bisa dilakukan dengan

pengukuran yang didasarkan atas persepsi guru hal ini didasarkan pada pandangan

yang menempatkan guru sebagai pelanggan/penerima jasa supervisi akademik.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian

ini masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kualitas supervisi akademik pengawas dalam aspek bimbingan

pembelajaran berpengaruh terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

di SMA Negeri se-kota Mamuju?

2. Bagaimanakah gambaran kualitas supervisi akademik pengawas dalam aspek

bimbingan pembelajaran kaitannya dengan kinerja guru dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah yang

telah dirumuskan, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas supervisi akademik pengawas dalam

aspek bimbingan pembelajaran terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di

SMA Negeri se-kota Mamuju.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas supervisi akademik pengawas dalam aspek

pembelajaran kaitannya dengan kinerja guru dalam pembelajaran.

Page 20: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan terkait supervisi akademik dan kinerja guru, juga menjadi

rujukan dilakukannya penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh terhadap

permasalahan dalam penelitian ini

Selanjutnya secara praktis diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Dapat memperluas dan menambah pengalaman serta pengetahuan tentang

penelitian kuantitatif, pengukuran kualitas supervisi akademik, dan kinerja

guru dalam pembelajaran.

2. Pengawas

Dapat dijadikan input untuk para pengawas sekolah agar dapat

meningkatkan atau mencari alternatif lain pada upaya peningkatan kualitas

supervisi akademik yang dilakukan, sehingga kualitas supervisi akademik

akan terus meningkat.

3. Guru

Dapat menjadi bahan instrokpeksi diri, dan sebagai sarana untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki

kualitas kinerjanya dalam pembelajaran.

Page 21: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

6

2. BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teoretik

1. Kinerja Guru

Istilah Kinerja selalu mengacu pada unjuk kerja dalam melakukan suatu

pekerjaan. Namun demikian beberapa ahli memberi batasan yang berbeda-beda,

jika ditinjau dari aspek etimologis kinerja atau performance berasal dari kata “to

perform” yang berarti menampilkan atau melaksanakan Webster super new school

and office dictionary tanpa tahun dalam Suharsaputra (2010:144). Sementara

Prawirosentono tanpa tahun dalam Bahri (2010:8) memberikan batasan kinerja

sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar

hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Sedangkan the scriber-bantam English

dictionary dalam Moeheriono (2012:96) kinerja berasal dari kata “to perform”

dengan beberapa entries yaitu: (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan (2)

memenuhi atau melaksanakan suatu niat atau nazar, (3) melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh

sesorang atau mesin. Kinerja juga dapat diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan

kerja atau hasil unjuk kerja (LAN dalam Rachmawati, 2013: 120). Dengan

mencermati uraian dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan kinerja adalah

perilaku seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan. Terkait dengan kinerja

Page 22: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

7

guru, konsep kinerja guru dapat diartikan sebagai kemampuan yang ditunjukkan

oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya (Rachmawati, 2013:16).

Sejalan dengan ini Sudjana (2012:50) menyatakan Kinerja guru adalah unjuk

kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sedangkan Suharsaputra

(2010:176) menyatakan kinerja guru hakikatnya adalah perilaku yang dihasilkan

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kinerja guru dapat

dilihat dari aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan cara pada waktu

melaksakan tugas tersebut.

Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 Pasal 20 menegaskan bahwa

tugas/kewajiban guru sebagai antara lain adalah; Merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi

hasil pembelajaran. Mencermati undang-undang tersebut, nampak bahwa aspek

pembelajaran merupakan kegiatan utama untuk dilaksanakan guru. Rachmawati

(2013) memberikan indikator penilaian kinerja guru meliputi, (1) rencana

pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran dan (3) penilaian pembelajaran.

Lebih lanjut Rachmawati menjelaskan kompenen perencanaan meliputi

penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran sedangkan komponen

pelaksanaan pemelajaran meliputi pengelolaan kelas, penggunaan media dan

sumber belajar, penggunaan metode pembelajaran dan terakhir adalah komponen

penilaian pembelajaran. sedangkan sagala (2011: 31) jika dilihat dari aspek

pedagogik seorang guru harus mampu berkontribusi terhadap pengembangan

kurikulum terkait mata pelajaran yang diajarkan, mengembangkan silabus,

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), merancang pembelajaran dan

Page 23: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

8

manajemen kelas, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil belajar peserta didik

secara otentik, membimbing peserta didik dalam berbagai aspek, misal pelajaran,

kepribadian, bakat, minat, dan mengembangkan professionalisme guru.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja

untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu

antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang

melakukan kegiatan membelajarkan Sudjana (2004:28) sebagaimana dikutip

Siswoyo (2013). Dengan demikian dalam proses pembelajaran peranan guru

sangatlah penting, seorang guru dalam pembelajaran akan sengaja menciptakan

suatu suasana untuk terjadinya proses pembelajaran. Kegiatan guru ini dimulai

dari perencanaan tentang apa dan bagaimana proses pembelajaran, kemudian

melaksanakan pembelajaran dan diakhiri dengan penilaian pembelajaran.

Dari uraian diatas dalam penelitian ini, kinerja guru akan difokuskan pada

aspek pembelajaran, selanjutnya pengertian kinerja guru didefinisikan sebagai

perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran dengan indikator; 1) Menyusun

silabus, 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 3) Melaksanakan

pembelajaran (di kelas, laboratorium, dan atau di lapangan), 4) Menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran, 5) Mengelola, merawat, mengembangkan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, 6) Menilai proses

dan hasil pembelajaran, 7) Memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran.

Guna keperluan untuk mengetahui kinerja guru perlu dilakukan

pengukuran yang dimaknai sebagai proses penetapan angka terhadap objek atau

Page 24: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

9

fenomena menurut aturan tertentu Stevens tanpa tahun dalam Nasir (1999:154).

Pengukuran kinerja merupakan faktor krusial dalam menilai apakah guru berhasil

menunjukkan kinerjanya. Dengan demikian penilaian kinerja harus dilakukan

dengan jujur, dan objektif. Persoalan kemudian yang muncul adalah siapa yang

harus menilai kinerja guru, agar hasil penilaian benar-benar jujur dan objektif.

Persoalan siapa yang menilai memang meninggalkan sejumlah perdebatan,

(Moeheriono ,2012:147) merangkum beberapa pilihan untuk menentukan siapa

yang menilai, yaitu:

a. Atasan langsung, hampir sebagaian besar perusahaan menggunakan atasan

langsung sebagai penilai kinerja seseorang, tetapi cara ini kurang efektif untuk

perusahaan yang memiliki pegawai yang banyak, hal yang sama juga bisa

dilihat di sekolah, pemilihan atasan langsung dalam hal ini kepala sekolah

sebagai penilai bagi guru, juga memiliki keterbatasan bila jumlah guru di

sekolah sangat banyak, salah satu sebabnya kepala sekolah tidak akan mungkin

selalu berinteraksi atau mengamati kinerja guru.

b. Rekan sekerja, cara ini memilih rekan sekerja guru, pemilihan rekan sekerja

ini dipilih dari guru senior yang biasanya lebih dari satu orang untuk menilai

kinerja guru, cara ini dipandang lebih baik ketimbang cara pertama, meskipun

demikian cara ini juga kurang efektif untuk menilai kinerja guru misalnya

dalam menilai kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas, rekan sekerja

akan sangat memiliki keterbatasan sebab tidaklah mungkin rekan sekerja terus

berada dalam kelas ketika guru melakukan pembelajaran.

Page 25: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

10

c. Penilaian oleh siswa, cara ini efektif untuk menilai kinerja guru dalam proses

pembelajaran di kelas, tetapi tidaklah mungkin dapat diterapkan untuk menilai

kinerja dalam perencanaan pembelajaran.

d. Penilai diri sendiri. cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner

tentang aspek-aspek kinerja yang dinilai, banyak pihak yang menyangsikan

objektifitas dan kejujuran penilaian diri sendiri. Beberapa berpendapat bahwa

guru cenderung akan memilih opsi terbaik, meskipun jika dianalisis lebih lanjut

alasan tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab tidaklah mungkin guru akan

memilih opsi terbaik jika memang realitasnya guru tersebut memang tidak

memiliki kinerja yang baik pada opsi tersebut.

Menganalisis tentang siapa yang akan menjadi penilai, menjadi

perdebatan, menariknya jika dikaji masing-masing pilihan akan memiliki

konsekuensi terhadap keterbatasan-keterbatasan yang ada. Cara menilai kinerja

guru yang terbaik adalah dengan memadukan beberapa penilai, kemudian

mengadakan triangulasi data. Tetapi pilihan ini memiliki konsekuensi biaya dan

waktu yang tidak sedikit. Mempertimbangkan beberapa hal tersebut dalam

penelitian ini, penilain kinerja guru menggunakan opsi ke empat yaitu penilain

diri sendiri yaitu guru menilai kinerjanya sendiri dengan memberikan respon

terhadap kuesioner yang diberikan dengan mengunakan skala 1-5.

2. Kualitas Supervisi Akademik

a. Konsep Kualitas

Secara umum dalam masyarakat istilah kualitas menggambarkan sejumlah

keistemawaan produk. Kata kualitas mewakili perasaan puas atas suatu produk,

Page 26: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

11

dengan demikian kualitas adalah sesuatu yang diburu oleh setiap orang terhadap

suatu produk. Produk dapat dibagi menjadi tiga yaitu, barang, perangkat

lunak,dan jasa. Namun demikian dalam lingkup akademik para ahli

mendefinisikan kualitas dengan berbagai perpektif, beberapa diantaranya adalah

(Gaspersz, 2003:126) yang memandang kualitas sebagai segala sesuatu yang

bebas dari kekurangan atau kerusakan. Lebih lanjut (Gasperz, 2003:126)

mendefinisikan kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan

atau kebutuhan pelanggan. Sementara (Wibowo, 2012:137) mendefinisikan

kualitas sebagai memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Jika dianalisa,

Gaspersz dan Wibowo memiliki kemiripan dalam memberikan pengertian tentang

kualitas, keduanya menekankan hal sama bahwa kualitas itu beroreintasi pada

pelanggan dengan menekankan aspek sesuai keinginan, memenuhi kebutuhan dan

melebihi harapan pelanggan. Konsep ini memberikan pemahaman bahwa antara

produk dan pelanggan adalah satu kesatuan dimana penentu kualitas suatu produk

adalah pelanggan. Dengan mencermati konsep kualitas yang berorientasi

pelanggan, memberikan gambaran bagaimana mencari jawaban ketika suatu

produk ingin diketahui kualitasnya, tentu yang dilakukan adalah melakukan

pengukuran kepada pelanggan, terkait persepsi mereka tentang produk tersebut

yang ingin diketahui kualitasnya. Salah satu Teknik pengukuran yang dapat

dilakukan adalah memberikan kuesioner kepada pelanggan, kemudian mengolah

data kuesioner menggunakan statistika untuk menjastifikasi kualitas produk

tersebut. Hal menarik pada kasus pengukuran kualitas yang beorientasi pada

pelanggan ini adalah persoalan validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan.

Page 27: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

12

Sebab belum ada satu alat ukur/instrumen yang diterima secara internasional,

sebagai contoh misalnya ketika hendak mengukur panjang maka diseluruh dunia

sepakat alat yang digunakan adalah meter. Ahli lain yang juga memiliki

pandangan tentang kualitas dengan menekankan kualitas dari perpektif pelanggan

diantaranya, (Edwar salis,1993:24) sebagaimana dikutip Suhardan (2012:94)

mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang melebihi kepuasan dan keinginan

konsumen, Heizer dan Render tanpa tahun dalam wibowo (2001:171) juga

mendefinikan kualitas sebagai kemampuan produk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Dikatakan pula bahwa kualitas secara garis besar beorientasi kepada

memberi kepuasan kepada pelanggan yang menjadi tujuan organisasi (Suhardan,

2012:97). Sementara itu Stephen Murgatroyd dan Collin Morgan (1994:45) dalam

Suhardan (2012: 95) membagi tiga konsep dasar dalam memahami konsep

kualitas yaitu Quality assurance, Contract conformance dan Customer driven.

1) Quality assurance merujuk pada ketentuan berdasarkan standar, dimana

standar ditentukan dan ditetapkan oleh badan ahli. Misalnya kendaraan merk

Toyota dimana standar kualitasnya ditentukan oleh badan ahli Toyota sebelum

produknya dilempar dipasar.

2) Contract conformance mendefinisikan bahwa kualitas harus sesuai dengan

kontrak atau memenuhi kesepakatan bersama, dimana standar kualitasnya

didasarkan atas negoisasi ketika kontrak antara produsen dan konsumen

disepakati. Istilah pertama dan kedua ini hampir sama yang mebedakan hanyalah

pada pihak yang menetapkan standar dari kualitas tersebut.

Page 28: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

13

3) Customer driven memandang bahwa kualitas harus memenuhi kebutuhan

pelanggan. Definisi ini menekankan bahwa suatu produk dikatakan berkualitas

jika mampu memenuhi kebutuhan, melebihi harapan dan keinginan konsumen.

Mencermati beberapa Definisi pakar tentang kualitas dapatlah ditarik satu

kesimpulan bahwa kualitas adalah kemampuan produk dalam menyesuaikan

keinginan, memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan pelanggan.

Perlu ditekankan pula sangat berbeda antara kualitas barang dengan

kualitas jasa. Perbedaan ini diawali dari perbedaan barang dan jasa. Jika barang

adalah benda yang berwujud yang dapat diraba dirasa dan dinikmati juga dapat

diproduksi secara massal oleh suatu perusahaan dan bisa diperbaiki jika ada

kerusakan, maka jasa merupakan merupakan produk yang tak dapat diraba. Jasa

merupakan sebuah aktivitas pekerjaan yang bersifat pelayanan, dikerjakan untuk

memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan orang yang memerlukannya. Jasa

bersifat subjektif dan emosional menyentuh dimensi afeksi seseorang yang

membutuhkannya. Kualitas jasa mengandung perpektif individual, berkontek

dengan waktu dan situasi ketika jasa diberikan. Menurut Sallies (1993) dalam

Suhardan (2012:102) kualitas jasa ditandai oleh; (1) adanya kontak langsung

antara pemberi jasa dan pemakai jasa, (2) waktu merupakan unsur yang sangat

penting dari kualitas jasa, jasa harus diberikan tepat waktu saat dibutuhkan, (3)

jasa tak dapat direnovasi, (4) jasa lebih terfokus pada proses dari pada produk.

Pada konteks supervisi akademik, supervisi akademik adalah bantuan yang

diberikan supervisor kepada guru, dengan tujuan membantu guru meningkatkan

kualitas profesionalnya dalam mengajar (Sagala, 2010:104). Supervisi akademik

Page 29: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

14

menyangkut pengembangan kualitas guru, tentu sangat terkait dengan kemampuan

pengawas, guru sebagai objek supervisi akademik dapat ditempatkan sebagai

penerima jasa, atau secara ektrim guru disebut pelanggannya pengawas. Dengan

demikian apabila kualitas adalah kemampuan produk untuk sesuai keinginan,

memenuhi kebutuhan dan melebihi harapan pelanggan, maka kualitas supervisi

akademik adalah kemampuan supervisor dalam memberikan supervisi akademik

yang sesuai keinginan, memenuhi kebutuhan bahkan melebihi harapan guru.

b. Supervisi Akademik

1) Konsep Supervisi Akademik.

Istilah Supervisi akademik telah menjadi kajian menarik sebab supervisi

akademik erat kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dewasa ini banyak

pihak yang intens pada persoalan mutu pendidikan. Istilah supervisi diadaptasi

dari bahasa inggris “supervision” yang mengandung makna bantuan professional

dari seorang supervisor kepada seorang atau sekelompok orang yang disupervisi

(Sudjana, 2012:5). Pada konteks ke Indonesiaan supervisor disebut pengawas

dengan tugas utama melakukan supervisi. Dalam dunia pendidikan kita, juga

dikenal istilah supervisi yang dilakukan oleh pengawas sekolah dengan tugas

utama melakukan supervisi akademik dan manajerial, kajian ini akan difokuskan

pada konteks supervisi akademik. Konsep supervisi akademik pada umumnya

mengacu pada usaha perbaikan/peningkatan situasi pembelajaran, demikian untuk

sampai pada satu kesimpulan tentang konsep supervisi akademik, akan

dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang definisi supervisi akademik,

(Imron, 2011:8) mendefinisikan supervisi akademik sebagai serangkaian usaha

Page 30: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

15

bantuan kepada guru. Wiles sebagai mana dikutip Sagala (2010:91) menyatakan

“supervision is an assistance in the development of a better teaching-learning

situation” yaitu supervisi akademik adalah suatu bantuan dalam pengembangan

dan peningkatan situasi pembelajaran yang lebih baik. Sedangkan Sehertian dalam

Sudjana (2012:4) mengartikan supervisi akademik sebagai usaha memberikan

layanan kepada stakeholder pendidikan terutama guru-guru baik secara pribadi

ataupun kelompok dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan

menganalisis beberapa pendapat tentang supervisi akademik, sekalipun nampak

berbeda tetapi ada kesamaan mendasar dari konsep yang diutarakan yaitu; bantuan

yang ditujukan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengelola

pembelajaran. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa supervisi akademik adalah

bantuan yang diberikan kepada guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Jika dicermati kata kunci dari definisi diatas adalah peningkatan kualitas

pembelajaran, sehingga fokus dalam supervisi akademik adalah membantu guru

dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran.

2) Tujuan dan fungsi supervisi akademik

Tujuan sepervisi akademik bukan meyodorkan suatu toeri, tetapi

menganjurkan sesuai kebutuhan dan untuk mengungkap beberapa karakteristik

esensial teori (Sagala, 2010:102), (Imron, 2011:10) menambahkan tujuan

supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kemampuan professional guru

dalam meningkatkan proses, hasil belajar mengajar melalui pemberian bantuan

yang terutama bercorak layanan professional kepada guru.

Sehertian dan Mataheru (1981) sebagaimana dikutip Masaong (2012:5)

Page 31: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

16

merinci tujuan pembelajaran yaitu :(1) membantu guru memahami tujuan

pembelajaran;(2) membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar; (3) m-

embantu guru menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar; (4) membantu

guru dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik; (5) membantu guru

menggunakan alat-alat, metode dan model mengajar; (6) membantu guru menilai

kemajuan belajar peserta didik dan hasil pekerjaan guru itu sendiri; (7) membantu

guru membina reaksi mental atau moral para guru dalam rangka pertumbuhan

pribadi jabatannya; (8) membantu guru disekolah sehingga mereka merasa

gembira dengan tugas yang diembannya; (9) membantu guru agar lebih mudah

mengadakan menyesuaikan terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan

sumber belajar dari masyarakat; dan (10) membantu guru agar waktu dan tenaga

tercurah sepenuhnya dalam membantu peserta didik belajar dan membina sekolah.

Sementara itu (Sudjana, 2012:56) merumuskan tujuan supervisi kedalam

tiga aspek yaitu:

1. Membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yakni melaksanakan

pembelajaran yang mendidik, mendidik ditekankan bahwa tugas yang

dibebankan kepada guru bukan hanya semata-mata mengembangkan

kecerdasan intelektual tetapi juga mengembangkan nilai-nilai moral, sosial,

religi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran yang menumbuhkan

kedewasaan intelektual, moral, social, dan emosional

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemantauan dan penilaian

kegiatan proses belajar mengajar disekolah guna mengetahui sejauhmana

Page 32: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

17

tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila

peserta didik melakukan aktivitas belajar yang mengembangkan kemampuan

berfikir kritis, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta mencapai hasil

belajar yang optimal sehingga peserta didik mempu memecahkan masalah

yang dihadapinya dan memiliki rasa keingintahuan lebih lanjut.

3. Mendorong/memotivasi guru menggunakan seluruh kemampuannya dalam

melaksanakan pembelajaran, mendorong guru untuk selalu berusaha

meningkatkan kemampuannya, serta mendorong guru agar memiliki

perhatian sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawab profesinya.

Adapun fungsi supervisi akademik adalah menumbuhkan iklim bagi

perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi terhadap

guru-guru (Imron, 2011:12). (Masaong, 2012:7) menyatakan fungsi supervisi

akademik adalah untuk memperbaiki situasi pembelajaran melalui bimbingan

kepada guru. Dengan demikian fungsi supervisi akademik adalah memperbaiki

kualitas pembelajaran melalui serangkaian bimbingan peningkatan kemampuan

mengelola pembelajaran.

3) Pengaruh perilaku pengawas terhadap perilaku guru.

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan. Perilaku dalam supervisi akademik menggambarkan bagaimana

individu supervisor bereakasi, bertindak, merasakan dalam upaya peningkatan

kualitas pembelajaran. Alfonso (1981) dalam Masaong (2012:67) menyatakan

bahwa kualitas peserta didik sangat dipengaruhi oleh prilaku guru, sedangkan

perilaku guru dalam pembelajaran akan dipengaruhi oleh perilaku pengawas.

Page 33: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

18

Konsep ini didukung oleh Glicman tanpa tahun dalam Masaong (2012:67) yang

menegaskan pengawas sebagai gurunya guru. Konsep yang dikemukakan Glicman

tersebut menunjukkan bahwa guru akan memperoleh sejumlah bimbingan dari

pengawas. dengan demikian persepsi guru terhadap pengawas akan memberikan

dampak terhadap perilaku guru dalam menerima bimbingan dari pengawas.

Hubungan antara pengawas, guru dan peserta didik dapat dilihat dalam gambar

berikut.

Gambar 2.1. Hubungan pengawas, guru dan perserta didik

4) Sasaran Supervisi Akademik

Dengan memaknai Definisi supervisi akademik sebagai bantuan yang

diberikan kepada guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,

maka secara tersirat dapat dipahami bahwa yang menjadi sasaran dalam supervisi

akademik adalah guru dalam meningkatkan pembelajaran. Suharsimi (2004)

dalam Suhardan (2010:47) mengidentifikasi sasaran supervisi dalam tiga kategori,

yaitu pembelajaran, pendukung kelancaran pembelajaran dan kelembagaan,

sementara Satori (1997) dalam Suhardan (2010:47) lebih menekankan sasaran

supervisi pada aspek peningkatan kualitas pembelajaran. Lebih lanjut Satori

merinci kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam

hal; (1) kemampuan guru menjabarkan kurikulum kedalam program semester,

(2) kemampuan guru dalam menyusun perencanaan mengajar, (3) kemampuan

melaksanakan kegiatan pembelajaran, (4) kemampuan menilai proses dan hasil

Pengawas Guru Peserta Didik

Page 34: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

19

belajar, (5) kemampuan untuk memberi umpan balik secara teratur dan kontinu,

(6) kemampuan membuat dan mengunakan alat bantu mengajar sederhana, (7) ke-

mampuan menggunakan/memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media

pengajaran, (8) kemampuan membimbing dan melayani murid yang mengalami

kesulitan dalam belajar, (9) kemampuan mengatur waktu dan menggunakannya

secara efisien untuk menyelesaikan program-program belajar murid,

(10) kemampuan memberikan pelajaran dengan memperhatikan perbedaan

individual diantara siswa, (11) kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran

serta kegiatan lainnya.

Sudjana dkk (2006:21) menekankan sasaran supervisi akademik pada

aspek bantuan kepada guru, bentuk bantuan berupa bimbingan yang ditujukan

untuk membantu guru dalam: (1) merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau

bimbingan, (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan, (3) menilai

proses dan hasil pembelajaran/bimbingan, (4) memanfaatkan hasil penilaian untuk

peningkatan layanan pembelajaran/bimbingan, (5) memberikan umpan balik

secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik, (6) melayani peserta

didik yang mengalami kesulitan belajar, (7) memberikan bimbingan belajar pada

peserta didik, (8) menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,

(9) mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan

atau bimbingan,(10) memanfaatkan sumber-sumber belajar, (11) mengembangkan

interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi, teknik, model, pendekatan

dll.) yang tepat dan berdaya guna, (12) melakukan penelitian praktis bagi

perbaikan pembelajaran/bimbingan, (13) mengembangkan inovasi pembelajaran/

Page 35: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

20

/bimbingan. Sejalan dengan ini Sahertian (2008) mengkalisifikasi bantuan dalam

supervisi akademik dalam empat aspek yakni: (1) merancangkan program

pembelajaran, (2) melaksanakan proses pembelajaran, (3) menilai proses dan hasil

belajar, dan (4) mengembangkan manajemen kelas.

Bentuk-bentuk bantuan yang seharusnya diberikan pengawas kepada

guru juga tercermin dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah

yaitu: (1) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap mata pelajaran dalam

rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis

berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-

prinsip pengembangan KTSP, (2) Membimbing guru dalam memilih dan

menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat

mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran dalam

rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis,

(3) Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah

menengah yang sejenis, (4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di lapangan) untuk tiap

mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah

yang sejenis, (5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap

mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah

yang sejenis, (6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi

Page 36: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

21

dalam pembelajaran tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaan yang

relevan di sekolah menengah yang sejenis.

c. Indikator Pengukuran Kualitas Supervisi Akademik.

Secara umum tujuan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan

dengan memberikan bimbingan kepada guru, dengan demikian bimbingan

sebaiknya menyentuh kemampuan guru dalam aspek peningkatan kualitas

pembelajaran, hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Alfonso dkk dalam

Sujdana (2012:50) bahwa supervisi akademik adalah sebagai bantuan profesional

pengawas yang harus berdampak langsung pada perilaku guru dalam mengelola

pembelajaran dan berfokus pada tujuan peningkatan kemampuan guru mengelola

pembelajaran. Sebagai konsekuensinya kemampuan pengawas dalam memberikan

bimbingan akan menentukan kualitas supervisi akademik tersebut. Kualitas

supervisi akademik dapat dilihat dari kemampuan pengawas dalam memberikan

bimbingan kepada guru, dimana penelitian ini memfokuskan bimbingan yang

terkait dengan kemampuan guru mengelola pembelajaran, dengan indikator

(1) Membimbing guru dalam menyusun silabus, (2) Membimbing guru dalam

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (3) Membimbing guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (di kelas, laboratorium, dan atau di

lapangan),(4) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/meto-

de/teknik pembelajaran,(5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran,

(6) membimbing dalam menilai proses dan hasil pembelajaran, (7) membimbing

Page 37: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

22

guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran.

Kualitas supervisi akademik dapat diketahui dengan melakukan

pengukuran, salah satu cara yang bisa ditempuh dengan menjaring tanggapan guru

melalui angket persepsi. Penggunaan angket persepsi dalam mengetahui kualitas

supervisi akademik pengawas didasarkan atas asumsi bahwa guru dapat

dipandang sebagai objek supervisi atau pengawas sebagai gurunya guru (Masaong

,2012:57), dalam posisi tersebut guru tentu dapat mengamati dan merasakan

berbagai bentuk bimbingan yang diberikan pengawas, teknik pengukuran kualitas

berdasarkan persepsi pelanggan sudah menjadi sesuatu yang umum

penggunaanya, bahkan Gaspersz (2003: 128) menyatakan teknik pengukuran

kualitas berdasarkan persepsi pelanggan sebagai teknik pengukuran kualitas yang

tertinggi.

3. Validitas Isi Gregory

Menurut Ruslan (2009:8) menjelaskan metode statistika untuk

menentukan validitas isi dan reliabilitas menyeluruh dari suatu tes melalui

penilaian pakar. Relevansi kedua pakar secara menyeluruh merupakan validitas isi

Gregory, yaitu berupa koefisien validitas isi. Koefisien valditas isi dihitung

dengan menggunakan rumus berikut:

Validitas Isi = DA + B + C + DKeterangan:

A = Sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar menyatakan tidak relevanB dan C = Sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antar penilai/pakar

D = Sel yang menunjukkan kedua penilai/pakar relevan

Page 38: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

23

Kriteria suatu butir instrumen dikatakan memenuhi validitas isi apabila

butir instrumen memiliki koefisien validitas isi dengan V > 75% dari skor

maksimum.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Suhapid (2010), “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap

Profesionalisme Guru pada SMK Negeri di Kabupaten Jeneponto”,

Menemukan bahwa ada pengaruh signifikan antara Supervisi Akademik Kepala

Sekolah terhadap Profesionalisme Guru pada SMK Negeri di Kabupaten

Jeneponto.

I Made Gunawan (2010) “Kontribusi Kualitas Supervisi Pengawas

Sekolah Terhadap Kualitas Layanan Guru dalam Pembelajaran Pada SMA Negeri

di Kecamatan Kuta Badung Provinsi Bali”. Menyimpulkan bahwa terdapat

korelasi positif antara variabel kualitas supervisi pengawas sekolah terhadap

kinerja guru

Agus Ruswandi (2011), “Pengaruh supervisi akademik oleh pengawas

sekolah terhadap kinerja guru rintisan sekolah menengah atas bertaraf

internasional di provinsi Lampung”. Hasil penelitian menunujukkan variabel

supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru, penelitian tersebut fokus

pada pendekatan direktif, pendekatan non direktif, dan pendekatan kolaboratif.

Page 39: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

24

C. Kerangka Pikir

Supervisi akademik adalah bantuan yang diberikan kepada guru berupa

bimbingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang merupakan tugas

utama guru. bantuan yang diberikan berupa bimbingan dalam hal sebagai berikut:

(1) Membimbing guru dalam menyusun silabus, (2) Membimbing guru dalam

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), (3) Membimbing guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (di kelas, laboratorium, dan atau di

lapangan),(4) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan stra-

tegi/metode/teknik pembelajaran, (5) Membimbing guru dalam mengelola,

merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pem-

belajaran,(6) Membimbing dalam menilai proses dan hasil pembelajaran,(7) mem-

bimbing guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran

Adanya bimbingan tersebut, masalah-masalah yang dihadapi guru akan

terselesaikan, serta akan meningkatkan kemampuan guru mengelola proses

pembelajaran. Konsep supervisi akademik menekankan posisi pengawas sebagai

gurunya guru, dengan demikian kualitas supervisi akan berpengaruh pada

kemampuan guru yang tercermin pada kinerja guru dalam pembelajaran secara

skema kerangka pikir digambarkan pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Supervisi akademikdalam aspekbimbingan

pembelajaran

Kinerja guru dalampembelajaran

Pengawas sekolah

Melaksanakan

Meningkatkan

Page 40: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

25

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori serta kerangka pikir yang

telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis penelitian dan selanjutnya akan

dibuktikan berdasarkan hasil pengolahan data, hipotesis penelitiannya adalah

“Terdapat pengaruh positif antara kualitas supervisi akademik pengawas

dalam aspek pembelajaran terhadap kinerja guru dalam pembelajaran”

E. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis penelitian maka hipotesis statistik dalam peneitian

ini adalah:

H0: β ≤ 0 ;

H1: β > 0

Kriteria: Tolak H0 jika probabilitas signifikansi lebih besar dari taraf

signifikansi (p-sig > α = 0,05)

Page 41: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

26

3. BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Disain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah expost facto, menggunakan metode penelitian

survey, dengan konstelasi hubungan antar variabel penelitian seperti yang

diperlihatkan dalam gambar 3-1

Gambar 3.1. Konstelasi Hubungan Antar Variabel Penelitian

Keterangan:

X : Kualitas Supervisi Akademik Pengawas SekolahY : Kinerja Guru

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, pada

tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 30 Maret 2014.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SMA Negeri se-kota

Mamuju dengan populasi sebanyak 131 orang terdiri dari SMAN I sebanyak 49

orang, SMAN II sebanyak 46 orang dan SMAN III sebanyak 36 orang. Untuk

keperluan estimasi parameter, penarikan sampel diambil tingkat presisi sebesar

26

Page 42: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

27

90% atau tingkat kesalahan sebesar 10%, besarnya sampel minimal ditentukan

dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2012:49) berikut;

= 1 +Persamaan 3.1. Persamaan Rumus Taro Yamane

Keterangan:

= jumlah sampel minimal

N = Jumlah Populasi

= Tingkat Kesalahan yang ditetapkan

Penerapan Rumus Taro Yamane menghasilkan sampel minimal sebesar

56,7 kemudian sampel minimal dibulatkan menjadi 60, penambahan sampel

sebagai langkah antisipasi jika pada saat pengambilan data terdapat responden

yang berhalangan. Sampel akan dipilih dari guru yang telah mendapat supervisi,

teknik pengambilan sampel yang digunakan stratified proporsional

random sampling. Pengambilan sampel proporsional pada tiap stratum

menggunakan rumus berikut:

=Persamaan 3.2 Rumus Pengambilan sampel Proporsional berstrata

Keterangan:

= Jumlah sampel menurut stratum

= Jumlah Populasi Menurut Stratum

= Jumlah Populasi Seluruhnya

= Jumlah sampel minimal yang telah ditetapkan

Rincian jumlah sampel setiap stratum di tunjukkan pada tabel berikut

Page 43: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

28

Tabel 3.1 Rincian jumah sampel yang digunakan

Sekolah Ni % ni

SMAN 1 Mamuju 49 0,46 23

SMAN II Mamuju 46 0,46 21

SMAN III Mamuju 36 0,46 16

Jumlah 60

D. Variabel Penelitian

1. Jenis Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas supervisi akademik pengawas

dalam aspek bimbingan pembelajaran yang dianggap sebagai variabel bebas dan

kinerja guru dalam pembelajaran sebagai variabel tak bebasnya

2. Definisi konseptual variabel penelitian

Definisi konseptual masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut

a. Kinerja guru adalah perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran.

b. Kualitas supervisi akademik pengawas adalah kemampuan supervisor dalam

memberikan bantuan kepada guru berupa bimbingan dalam peningkatan

pembelajaran yang sesuai keinginan memenuhi kebutuhan bahkan melebihi

harapan guru.

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Kinerja guru adalah tanggapan guru mengenai perilakunya dalam

pembelajaran dengan indikator; 1) Menyusun silabus, 2) Menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), 3) Melaksanakan pembelajaran (di kelas,

Page 44: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

29

laboratorium,dan atau di lapangan), 4) Menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran, 5) Mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan

media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, 6) Menilai proses dan hasil

pembelajaran, 7) Memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran,

yang diukur melalui instrumen berbentuk kuesioner dengan rentang skor

1-5. Perolehan skor berdasarkan persepsi subjektif guru mengenai perilaku

guru dalam pembelajaran

b. Kualitas supervisi akademik pengawas adalah skor tanggapan guru terhadap

kemampuan pengawas dalam memberikan bimbingan dalam pembelajaran

yang sesuai keinginan, memenuhi kebutuhan bahkan melebihi harapan guru

yang dapat dilihat, dirasakan berdasarkan bagaimana pengawas melakukan

kegiatan berikut; (1) Membimbing guru dalam menyusun silabus, (2) Mem-

bimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

(3) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (di

kelas, laboratorium, dan atau di lapangan), (4) Membimbing guru dalam

memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran, (5) Mem-

bimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, (6) mem-

bimbing dalam menilai proses dan hasil pembelajaran, (7) Membimbing

guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, yang

dapat diukur melalui instrumen berbentuk kuesioner dengan rentang

skor 1-5.

Page 45: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

30

E. Instrumen Penelitian

1 Jenis instrumen penelitian

Jenis instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes yang berupa

kuesioner menggunakan skala likert, dengan lima kategori selalu, sering, kadang-

kadang, jarang, tidak pernah.

2 Pengembangan Instrumen Penelitian

Intrumen yang dikembangkan adalah instrumen kualitas supervisi

akademik pengawas dan instrumen kinerja guru. Pengembangan intrumen dalam

penelitian ini dikembangkan dengan tahapan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Diagram Alir Tahapan pengembangan Instrumen Penelitian

Berikut diberikan penjelasan diagram alir tahapan pengembangan

instrumen gambar 3.2 tersebut. Berawal dari variabel penelitian, peneliti

Variabel Telaah Teori Defenisi Konstruk

Kisi-kisi InstrumenMembuat ButirValidasi isi Gregory

Mengolah HasilValidasi

Uji CobaInstrument

Analis Validitas danReliabilitas hasil uji coba

Transformasi SkalaInstrumen

Distribusi Butirinstrumen

InstrumenSiap

digunakan.

Page 46: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

31

mengakaji teori terkait variabel-variabel penelitian untuk kemudian merumuskan

suatu Definisi konstruk dari variabel penelitian, definisi konstruk adalah suatu

konsep yang sengaja diciptakan untuk maksud ilmiah yang khusus Kerlinger

(2006:48). Langkah selanjutnya adalah menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan

konstruk, dimensi dan indikator variabel penelitian. Setiap indikator

dikembangkan menjadi butir-butir instrumen sehingga terbentuklah suatu

instrumen, intrumen ini kemudian di validasi secara teoritik, validasi teoritik

dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap butir benar-benar merupakan

representasi subtansial dari indikator (Kerlinger, 2006:731). Untuk keperluan

validasi isi digunakan validitas isi Gregory sebagaimana dibahas oleh

(Ruslan, 2009:18), setelah proses validasi isi selesai maka instrumen diuji

cobakan dilapangan, berikutnya hasil uji coba dilapangan peneliti memperoleh

sekumpulan data yang berskala ordinal hal ini disebabkan skala yang digunakan

adalah skala likert, untuk itu sebelum data dianalisis lebih lanjut maka perlu

dilakukan transformasi skala dari ordinal menjadi skala interval (Sappaile, 2007)

Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis validitas untuk menentukan butir-

butir yang valid dan tidak valid dengan menggunakan bantuan program microsoft

exel. Akhirnya dilakukan perhitungan reliabilitas instrumen terhadap butir yang

valid

F. Teknik Pengumpulan Data

Penjaringan data dilakukan dengan menggunakan instrumen nontes dalam

bentuk kuesioner pertanyaan tertutup. Metode pemberiannya adalah tatap muka.

Page 47: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

32

G. TeknikAnalisis Data

Untuk keperluan penelitian ini analis data yang digunakan adalah sebagai berikut

1. Analisis Butir Instrumen

Analisis butir instrumen dilakukan pada tahap pengembangan Instrumen

Penelitian, untuk menelaah butir-butir instrumen. Dengan mengunakan bantuan

program Microsoft office exel akan diperoleh nilai r hitung (r yang dimaksud

adalah korelasi product momen pearson). Selanjutnya penentuan butir valid tidak

valid dilakukan dengan kriteria “jika rhitung > rtabel dengan taraf sigifikansi

α = 0,05 maka butir dinyatakan memiliki korelasi signifikan dengan skor total tes,

dan butir dinyatakan valid. Selebihnya butir dikatakan tidak valid. Selanjutnya

butir valid akan dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan koefisien alfa

croncbach , yang secara toeritik rumusnya adalah:

= − 1 (1 − ∑ )Persamaan 3.3 Persamaan koefisien alfa cronbach

Dengan;= koefisien reliabilitas alfa

= banyaknya butir

= Varian skor butir

= Varian skor total ……….. Naga (1992:148)

2. Analisis Deskreptif Kualitatif

Analisis Deskreptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuadran, metode tersebut digunakan untuk menggambarkan persepsi guru

Page 48: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

33

terhadap kualitas supervisi akademik kaitannya dengan kinerja guru. Dalam suatu

diagram dengan Sembilan kuadran.

Gambar 3.3 Analisis Kuadran

Kesembilan kuadran yang terdapat pada diagram ini memberikan

informasi setiap atribut/butir-butir, masing-masing kuadran memberikan informasi

sebagai berikut;

Tabel 3.2 Informasi setiap kuadran

a. Kuadran 1 Persepsi guru terhadap kualitas supervisi akademik berada pada

kategori tinggi namun kinerja guru rendah

b Kuadran 2 Guru mempersepsikan atribut-atribut kualitas supervisi

akademik pada kategori tinggi, meskipun demikian atribut–

atribut kinerja guru masih berada pada kategori sedang

KUADRAN 1 KUADRAN 2 KUADRAN 3

KUADRAN 4 KUADRAN 5 KUADRAN 6

KUADRAN 7 KUADRAN 8 KUADRAN 9

Kualitas supervise akademik guru

Tinggi

sedang

rendah

Tinggisedangrendah

Kin

erja

Gur

u

Page 49: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

34

c Kuadran 3 Persepsi guru terhadap kualitas supervisi akademik berada pada

kategori tinggi dan kinerja guru berada pada kategori tinggi.

d Kuadran 4 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori sedang dan kinerja guru berada

pada ketegori rendah.

e Kuadran 5 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori sedang dan kinerja guru berada

pada ketegori sedang.

f Kuadran 6 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori sedang dan kinerja guru berada

pada ketegori tinggi.

g Kuadran 7 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori rendah dan kinerja guru berada

pada ketegori rendah

h Kuadran 8 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori rendah dan kinerja guru berada

pada ketegori sedang.

i Kuadran 9 Persepsi guru terhadap atribut-atribut kualitas supervisi

akademik berada pada kategori rendah dan kinerja guru berada

pada ketegori tinggi.

Proses analisis Deskreptif dimulai dengan membuat diagram kartesius,

dengan sumbu y sebagai variabel persepsi guru terhadap kualitas supervisi

akademik dan sumbu x sebagai variabel kinerja guru, kemudian membagi masing-

masing sumbu dibagi menjadi 3 kategori (tinggi, sedang, rendah). Pengkategorian

menggunakan teknik kategorisasi jenjang berdasar model distribusi normal

(Azwar, 2010:106).

Page 50: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

35

1. Kategorisasi untuk persepsi kualitas supervisi akademik

Tabel 3.3. Kategorisasi Persepsi Kualitas Supervisi Akademik

Rentang Kategori

X < µ - (1,0*σ) Persepsi Kualitas Rendah

µ - (1,0*σ) ≤ X < µ + (1,0*σ) Persepsi Kualitas Sedang

X ≥ µ + (1,0*σ) Persepsi Kualitas Tinggi

Sumber: Azwar, (2010:106).

Keterangan:

X = Skor rerata butir Persepsi kualitas supervisi akademik

µ = Mean teoritis

σ = Nilai tiap satuan deviasi standar.

Dengan:

µ = ( + )σ = ( − )

2. Kategorisasi kinerja guru

Tabel 3.4. Kategorisasi Kinerja Guru

Rentang Kategori

Y < µ - (1,0*σ) Kinerja Rendah

µ - (1,0*σ) ≤ Y < µ + (1,0*σ) Kinerja Sedang

Y ≥ µ + (1,0*σ) Kinerja Tinggi

Sumber: Azwar, (2010:106)

Keterangan:

Y = Skor rerata butir Kinerja guru

µ = Mean teoritis

σ = Nilai tiap satuan deviasi standar.

Dengan:

µ = ( + )σ = ( − )

Page 51: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

36

Langkah berikutnya setelah selesai membagi masing-masing sumbu

menjadi tiga bagian kategori, adalah memasukkan skor rerata butir kedalam

diagram kartesius dengan menggunakan rumus berikut;

= ∑ dan = ∑Persamaan 3.4 Rumus rerata skor butir

Dimana;

= Skor rerata butir persepsi kualitas supervisi akademik= Skor rerata butir kinerja guru

n = Jumlah responden.

3. Analisis inferensial

Analisis ini bertujuan untuk mengambil suatu justifikasi terhadap populasi

berdasarkan data sampel, dalam penelitian ini pengaruh variabel bebas terhadap

variabel tak bebas akan dijelaskan dengan menggunakan model regresi sebagai

mana ditulis oleh Tiro (2010:64) yaitu: y = β0 + β1x + ε

dengan; y = nilai variabel tak bebas

x = nilai variabel bebas

ε = komponen kesalahan acak

β1 = koefisien regresi

β0 = penggalan y dari garis regresi

jika pola bentuk hubungan antara variabel tak bebas y dan bebas x linear

didukung diagram pencar-nya, maka berdasarkan data bersangkutan dapat

Page 52: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

37

ditentukan fungsi regresi yang disebut regresi linear sederhana berikut; ̇=b0+ b1x

Untuk dapat mengunakan analisis regresi sederhana harus dipenuhi

sejumlah asumsi yang biasa dikenal dengan uji prasarat analisis. Berikut uji

prasayarat yang harus dipenuhi (1) uji normalitas (2) uji linearitas. Analisis

inferensial akan dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution) 20 for windows

Page 53: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

38

4. BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mengemukakan beberapa hasil analisis, yaitu analisis butir

instrumen, uji prasyarat analisis meliputi, uji normalitas, uji linearitas, uji

homogoenitas, analisis regresi sederhana dan analisis Deskreptif dalam bentuk

kuadran. Dalam penelitian ini menggunakan data primer, yang pengambilan

datanya dilakukan dengan melakukan survei terhadap 60 orang guru yang sudah

pernah mendapatkan bimbingan supervisi akademik baik kelompok maupun

perorangan.

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Butir instrumen

Analisis intrumen dilakukan dalam rangka mengembangkan intrumen

kualitas supervisi akademik dan instrumen kinerja guru dalam pembelajaran,

analisis ini dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel.

Rangkuman hasil analisis intrumen yang disajikan dalam tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1. Hasil Analisis Butir Instrumen Penelitian

Instrumen

Kualitas supervisi akademik Kinerja guru

Koefisien validitas Gregory 0,95 0,86

MSI 21 layak 21 layak

Validitas 21 butir valid 20 butir valid

Reliabilitas 0,93 0,83

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2014

38

Page 54: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

39

Berdasar tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa hasil analisis validitas

Gregory yang merupakan salah satu teknik validitasi teoritik, untuk variabel

kualitas supervisi akademik diperoleh koefisien validitas 0,95 dan untuk variabel

kinerja guru sebesar 0,86. Sehingga intrumen kualitas supervisi akademik dan

instrumen kinerja guru layak untuk digunakan hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh (Ruslan,2009) yang mensyaratkan nilai validitas > 0,75. Hasil

analisis validitas empirik diawali dengan menerapkan metode MSI, dari tabel 4.1

diperoleh informasi 21 butir instrumen kualitas supervisi akademik layak

digunakan dan dilakukan analisis validitasnya (Sappaile, 2007). Begitu juga

diperoleh 21 butir layak variabel kinerja guru dalam pembelajaran. kedua puluh

satu butir instrumen kualitas supervisi akademik dan kinerja guru dalam

pembelajaran selanjutnya dianalisis valid dan tidaknya dengan membandingkan

nilai r hitung dengan r tabel, dan diperoleh hasil 21 butir valid dengan reliabilitas

sebesar 0,93 untuk variabel kualitas supervisi akademik sedangkan untuk variabel

kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh 20 butir valid dengan reliabilitas

sebesar 0,83.

Berdasarkan hasil analisis instrumen baik analisis validitas teoritik

meupun empirik seperti diuraikan tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan

intrumen kualitas supervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran dan

instrumen kinerja guru dapat digunakan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelas

hasil-hasil analisis butir instrumen dapat dilihat pada lampiran 3 (halaman 65),

lampiran 4 (halaman 73) dan lampiran 5 ( halaman 85).

Page 55: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

40

2. Uji Prasyarat Analisis

a) Uji normalitas

Uji normalitas tidak dilakukan hal ini didasarkan atas pendapat

(Agung,2006: 84) yang menyatakan asumsi distribusi normal suku kesalahan

random tidak harus diuji dengan alasan kebenaran asumsi normal, terlebih untuk

distribusi multi normal, tidak mungkin ditunjukkan oleh suatu himpunan

nilai/skor berdasarkan hanya sebuah sampel. Selanjutnya (Agung,1998:281) juga

menyatakan berdasarkan toerema limit sentral, maka secara umum dapat diterima

bahwa ststistik rata-rata mempunyai distribusi normal untuk observasi yang cukup

besar. Sejalan dengan ini (Tiro, 2008: 213) menyatakan pengertian cukup besar

dalam praktik digunakan n ≥ 30. Dengan demikian untuk ukuran sampel diatas 30

kebenaran teorema limit sentral dapat digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut pada penelitian ini tidak

dilakukan uji normalitas sebab sampel yang digunakan adalah sebesar 60.

Page 56: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

41

b) Diagram pencar

Tampilan diagram pencar menunjukkan pola hubungan antara variabel

membentuk garis lurus, berikut beberapa arti dari diagram pencar diatas,

1. Variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru dalam regresi memiliki

hubungan yang cukup dekat, hal ini dilihat dari titik pada diagram pencar

terletak saling berdekatan dengan garis yang bisa ditarik melalui titik-titik

tersebut.

2. Variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru memiliki hubungan

positif karena titik-titik pada diagram pencar menunjukkan gejala dari kiri ke

kanan atas.

3. Variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru memiliki korelasi yang

linear, sebab titik-titik pada diagram pencar menujukkan gejala garis lurus.

c) Uji Linearitas

Hipotesis yang akan diuji adalah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 20 40 60 80 100

Page 57: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

42

H0 : pola hubungan antara variabel adalah tidak linear

H1: pola hubungan antara variabel adalah linear

Dengan kriteria tolak H0 jika probabilitas signifikasi (p) > α

Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 (halaman 93 ).

Tabel 4.2 berikut akan menyajikan rangkuman hasil analisis uji linearitas;

Tabel 4.2 Rangkuman hasil uji linearitas

Kinerja guru dan kualitas supervisi akademik pengawas sekolah

Deviation from Linearity

F sig

1,356 0,215

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Memperhatikan tabel 4.2 diperoleh informasi nilai p = 0,215 dengan

menggunakan taraf signifikansi α sebesar 5% (0,05) diperoleh kesimpulan bahwa

p > α (0,215 > 0,05) yang berarti H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan

data yang dipakai mendukung kebenaran asumsi linearitas antara variabel yang

diteliti.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian akan dikemukakan dengan memperhatikan

hasil analisis statitik regresi linear sederhana.

Hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh dengan bantuan program

SPSS (Statistical Product and Service Solution) 20 for windows .Untuk melihat

hasil analisis secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 6 (halaman 93 ). Hasil

analisis dirangkum dan disajikan pada tabel 4.3 berikut

Page 58: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

43

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

ModelR R square t Sig.

(Constant) Kualitas_Supervisi

58.567 0.2420.378a 0.143 3.106 0.003

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

a) Pembentukan persaman regresi linear sederhana

Berdasarkan rangkuman hasil analisis pada tabel 4.3 dapat disusun

persamaan regresi sebagai berikut;̇ = 58,567 + 0,242Persamaan 4.1 Persamaan regresi linear sederhana

Persamaan 4.1 memberikan informasi nilai intersep/constant sebesar

58,567. Dimana secara statistika nilai ini diartikan sebagai nilai rata-rata pada

variabel kualitas supervisi akademik (Y) pada saat variabel kinerja guru (X)

bernilai 0. Persamaan 4.1 juga memberikan informasi bahwa kenyataannya

kualitas supervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. hal ini ditunjukkan

dengan nilai slope/koefisien X sebesar 0,242. Dengan menggunakan

persamaan 4.1 secara matematis pengaruh kualitas supervisi akademik terhadap

kinerja guru diberikan sebagai berikut:

- Jika kualitas supervisi akademik tetap (X = 0) maka kinerja guru sebesar

58,567 satuan

- Jika kualitas supervisi akademik meningkat sebesar 1 (satu) satuan maka

kinerja guru akan meningkat sebesar 0,242 menjadi 58, 591

Page 59: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

44

Uraian diatas memberikan suatu pengertian bahwa semakin baik kualitas

supervisi akademik pengawas sekolah maka akan semakin baik pula kinerja guru.

b) Koefisien determinasi dan korelasi

Koefisen determinasi R2 menunjukkan proporsi variasi total dari variabel

independen Y yang dapat dijelaskan dengan memakai X sebagai variabel

independen (Agung, 1998:77). Dengan demikian koefisien determinasi R2= 0,143

(sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3) mengandung pengertian 14,3% variasi

total variabel kinerja guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan/ditentukan dengan

memakai variabel kualitas supervisi akademik dalam aspek bimbingan

pembelajaran melalui persamaan regresi ̇ = 58,567 + 0,242 .

Tabel 4.3 juga memberikan informasi nilai korelasi R = 0,378. Nilai R

positif menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas supervisi akademik

pengawas dalam aspek pembelajaran dengan kinerja guru dalam pembelajaran

adalah positif.

c) Pengujian Signifikansi koefisien regresi linear dengan uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen kualitas supervisi

akademik pengawas sekolah memiliki pengaruh terhadap kinerja guru akan

digunakan tabel 4.3 sebagai acuan. Tabel tersebut menunjukkan statistik uji t

yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Hipotesis yang akan diuji adalah

Page 60: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

45

H0: β ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara kualitas supervisi akademik

pengawas dalam aspek bimbingan pembelajaran (X) terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

H1: β > 0 : Terdapat pengaruh positif antara kualitas supervisi akademik

pengawas dalam aspek bimbingan pembelajaran (X) terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

Sebagaimana ditunjukkan pada tebel 4.3 diperoleh nilai thitung pada taraf

signifikansi 0,05 sebesar 3,106 dengan nilai p = 0,003 < α =0,05. Ini berarti bahwa

hipotesis H0 di tolak dan H1 diterima, demikian menunjukkan bahwa variabel

kualitas supervisi akademik pengawas dalam aspek bimbingan pembelajaran

berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

4. Analisis Deskreptif

Analisis deskreptif ini akan menguraikan data primer hasil penelitian yang

meliputi variabel kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dalam aspek

bimbingan pembelajaran yang dipersepsikan oleh guru, serta variabel kinerja guru

dalam pembelajaran, hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 8 (halaman 93).

Demikian akan disajikan rangkuman statistik despriptif kedua variabel tersebut.

Tabel 4.4 Rangkuman Statistik Deskreptif

Variabel mean std.dev min max range N

Kualitas supervisi akademik 2,73 0,58 1,69 3,75 2,06 60

Kinerja Guru 3,62 0,39 2,87 4,60 1,73 60

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 61: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

46

Berikut akan dideskrepsikan masing-masing variabel yang diteliti;

1. Deskrepsi data kualitas supervisi akademik pengawas sekolah

Memperhatikan tabel 4.4 ditunjukkan bahwa variabel kualitas supervisi

akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran berdasarkan persepsi guru,

diperoleh nilai rata-rata 2,73 dengan penyebaran yang cenderung homogen, hal

tersebut dilihat dengan nilai standar deviasi 0,58 artinya data mengumpul disekitar

rata-rata, range sebesar 2,06 juga mempertegas kedudukan data yang tidak terlalu

menyimpang dengan nilai rata-ratanya. Jika data hasil penelitian disajikan dalam

tabel distribusi dengan tiga, dengan menggunakan pengkategorisasian sebagai

mana dibahas oleh (Azwar, 2010), untuk varibel kualitas supervisi akademik skor

butir minimal adalah 1 dan skor butir maksimal adalah 5, dengan demikian

diperoleh mean teoritis µ= (1 + 5) = 3 dan nilai tiap satuan deviasi standar

σ = (1 − 5) = 0,7 . Nilai–nilai tersebut di subtitusikan pada tabel 3.3 BAB 3

(halaman 36) diperoleh hasil-hasil berikut;

Tabel 4.5 Hasil perhitungan kategorisasi kualitas supervisi akademik

Rentang Kategori

X < 3 - (1,0*0,7) X < 2,3 Kualitas Rendah

3 - (1,0*0,7) ≤ X < 3 + (1,0*0,7) 2,3≤ X <3,7 Kualitas Sedang

X ≥ 3 + (1,0*0,7) X ≥ 3,7 Kualitas Tinggi

Jika tabel 4.5 digunakan untuk menyajikan data hasil penelitian dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi akan diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut:

Page 62: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

47

Tabel 4.6 Distribusi Persentase Kualitas Supervisi Akademik PengawasSekolah Berdasarkan Persepsi Guru di Kota Mamuju, 2014.

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Rendah X < 2,3 19 31,67 %

Sedang 2,3 ≤ X < 3,7 40 66,67 %

Tinggi X ≥ 3,7 1 1,67 %

Jumlah 60 100,00 %

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Memperhatikan tabel 4.6 diperoleh informasi bahwa persepsi guru

terhadap kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dalam aspek

pembelajaran cukup beragam, 19 orang guru dari 60 orang guru atau 31,67 persen

orang guru mempersepsikan kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dikota

Mamuju berada pada kategori rendah, 40 orang guru atau 66,67 persen

menyatakan kualitas supervisi akademik pengawas sekolah berada pada kategori

sedang, sedangkan 1 orang atau 1,67 persen menyatakan kualitas supervisi

akademik pengawas sekolah dalam aspek pembelajaran berada pada kategori baik.

Dengan demikian secara empirik dapat dikatakan bahwa pada penelitian ini

persentase terbesar yaitu 66,67 persen menyatakan bahwa kualitas supervisi

akademik pengawas sekolah dalam aspek pembelajaran dikota Mamuju berada

pada kategori sedang.

2. Deskrepsi data kinerja guru dalam pembelajaran

Tabel 4.4 memberikan informasi tentang variabel kinerja guru dalam

pembelajaran, dari hasil analisis diperoleh nilai rata-rata 3,62 dengan standar

Page 63: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

48

deviasi 0,39 menunjukkan penyebaran data relatif berkumpul dekat dengan nilai

rata-ratanya. Hal tersebut diperkuat dengan range 1,73 yang menunjukkan jarak

skor maksimum dan minimum responden. Jika data hasil penelitian disajikan

dalam tabel distribusi dengan tiga kategori dengan menggunakan

pengkategorisasian sebagai mana dibahas oleh (Azwar, 2010), untuk varibel

kinerja guru skor butir minimal adalah 1 dan skor butir maksimal adalah 5,

dengan demikian diperoleh mean teoritis µ= (1 + 5) = 3 dan nilai tiap satuan

deviasi standar σ = (1 − 5) = 0,7 . Nilai–nilai tersebut di subtitusikan pada

tabel 3.4 BAB 3 (halaman 36) diperoleh hasil-hasil berikut;

Tabel 4.7 Hasil perhitungan kategorisasi kinerja guru

Rentang Kategori

X < 3 - (1,0*0,7) X < 2,3 Kinerja Rendah

3 - (1,0*0,7) ≤ X < 3 + (1,0*0,7) 2,3≤ X <3,7 Kinerja Sedang

X ≥ 3 + (1,0*0,7) X ≥ 3,7 Kinerja Tinggi

Jika tabel 4.7 digunakan untuk menyajikan data hasil penelitian dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi akan diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Persentase Kinerja Guru Dalam Pembelajaran diKota Mamuju, 2014

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Rendah X < 2,3 0 0%

Sedang 2,3 ≤ X < 3,7 35 58,33%

Tinggi X ≥ 3,7 25 41,67%

Jumlah 60 100,00%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

Page 64: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

49

Rendah Sedang Tinggi

0%

58.33%

41.67%

Jika disajikan dalam bentuk histogram akan nampak seperti di bawah ini

Gambar 4.1 Diagram batang Persentase kinerja guru dalam Pembelajarandi Kota Mamuju, 2014.

Memperhatikan tabel 4.8 dan gambar 4.1 diperoleh informasi bahwa

kinerja guru dalam aspek pembelajaran dari 60 orang guru yang kebetulan terpilih

sebagai responden, 25 guru atau 41,67 persen memiliki kinerja tinggi, 35 guru

atau 58,33 persen guru memiliki kinerja sedang, dan tidak ada satupun guru yang

memiliki kinerja rendah. Dengan demikian secara empirik dapat dikatakan bahwa

pada penelitian ini sebagian besar kinerja guru dalam pembelajaran berada pada

kategori sedang dengan persentase 58,33 persen.

3. Deskrepsi data persepsi guru terhadap kualitas supervisi akademik dalam aspek

pembelajaran kaitannya dengan kinerja guru dalam pembelajaran.

Deskripsi ini akan membahas asosiasi kedua variabel yang akan dianalisis

dengan sistem kuadran sebagai mana dibahas pada BAB 3 gambar 3.3, dengan

fokus deskripsi pada asosiasi antara indikator kedua variabel dimaksud. Berikut

akan disajikan rangkuman nilai rata-rata data hasil penelitian untuk setiap

Page 65: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

50

indikator variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru.

Tabel 4.9 Rangkuman nilai rata-rata data hasil penelitian setiap indikator kualitassupervisi akademik pengawas sekolah di kota Mamuju, 2014.

No. Indikator kualitas supervisi akademik Rataan NilaiSkor ideal

1. Membimbing guru dalam menyusun silabus. 3,1425 4,7171

2. Membimbing guru dalam menyusun RPP. 2,9703 4,6504

3. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran (di kelas, laboratorium, dan ataudi lapangan). 2,8544 4,5421

4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakanstrategi/metode/teknik pembelajaran. 2,7926 4,7053

5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat,mengembangkan dan menggunakan mediapendidikan dan fasilitas pembelajaran. 2,4596 4,8068

6. Membimbing dalam menilai proses dan hasilpembelajaran. 2,8015 4,6254

7. Membimbing guru untuk memanfaatkan teknologiInformasi dalam pembelajaran. 2,0787 4,5498

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel 4.10 Rangkuman nilai rata-rata data hasil penelitian setiap indikator kinerjaguru dalam pembelajaran di kota Mamuju, 2014.

No. Indikator kinerja guru dalam pembelajaran Rataan NilaiSkor Ideal

1. Menyusun silabus. 4,0446 4,9736

2 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 4,1406 4,7682

3 Melaksanakan pembelajaran (di kelas, laboratorium, 4,0766 4,8031dan atau di lapangan).

4 Menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran. 3,6592 4,7181

5 Mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan 3,2856 5,0061media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

6 Menilai proses dan hasil pembelajaran. 3,5953 4,7043

7 Memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran. 2,0673 4,6679

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Page 66: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

51

A1

A2A3

A4

A5

A6

A7

1.01.21.41.61.82.02.22.42.62.83.03.23.43.63.84.04.24.44.64.85.0

1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 2.2 2.4 2.6 2.8 3.0 3.2 3.4 3.6 3.8 4.0 4.2 4.4 4.6 4.8 5.0

RENDAH SEDANG TINGGI TINGGI

SEDANGRENDAH

KINERJA

gURU

KUALITAS SUPERVISI AKADEMIK

Tabel 4.9 dan 4.10 memberikan informasi nilai rata-rata setiap indikator

dari variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru, selanjutnya nilai-nilai

rata-rata dari kedua variabel tersebut akan diplot dan disajikan dalam suatu

diagram berikut.

.

Gambar 4.2 Analisis kuadran kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dankinerja guru dalam pembelajaran di kota Mamuju, 2014

Pemaknaan simbolisasi dalam analisis kuadran gambar 4.2 dijelaskan

dalam tabel 4.10 berikut;

Tabel 4.11 Makna simbol asosiasi setiap indikator variabel penelitian

Simbol Makna

A1 Asosiasi antara indikator 1 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

A2 Asosiasi antara indikator 2 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

A3 Asosiasi antara indikator 3 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

A4 Asosiasi antara indikator 4 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

Page 67: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

52

A5 Asosiasi antara indikator 5 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

A6 Asosiasi antara indikator 6 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

A7 Asosiasi antara indikator 7 kualitas supervisi akademik dan kinerja guru

Gambar 4.2 memperlihatkan asosiasi antara indikator variabel kualitas

supervisi akademik pengawas sekolah dalam aspek bimbingan pembelajaran

berdasar persepsi guru dengan indikator kinerja guru dalam pembelajaran, dengan

mengacu pada tabel 4.11 dan memperhatikan hasil yang disajikan dalam gambar

4.2, diperoleh informasi sebagai berikut;

1. A1 berada pada kuadran 2, menunjukkan indikator kualitas supervisi akademik

dalam hal membimbing guru dalam menyusun silabus berada pada kategori

sedang, meskipun demikian kinerja guru dalam menyusun silabus berada pada

kategori tinggi.

2. A2 berada pada kuadran 2, memberikan informasi bahwa indikator kualitas

supervisi akademik dalam hal membimbing guru dalam menyusun RPP berada

pada kategori sedang, sedangkan kinerja guru dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berada pada kategori tinggi,

3. A3 berada pada kuadran 2, menunjukkan kualitas supervisi akademik dalam

indikator membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (di

kelas, laboratorium, dan atau di lapangan) berada pada kategori sedang,

sedangkan kinerja guru pada indikator melaksanakan pembelajaran (dikelas

laboratorium dan atau dilapangan) berada pada kategori tinggi.

Page 68: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

53

4. A4 berada pada kuadran 5, menunjukkan kualitas supervisi akademik pada

indikator membimbing guru dalam memilih dan menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran berada pada kategori sedang, sedangkan

kinerja guru dalam indikator menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran berada pada kategori sedang,

5. A5 berada pada kuadran 5 menunjukkan kualitas supervisi akademik pada

indikator membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran berada pada

kategori sedang dan kinerja guru pada indikator mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas

pembelajaran berada pada kategori sedang.

6. A6 berada pada kuadran 5, yang berarti kualitas supervisi akademik pada

indikator membimbing dalam menilai proses dan hasil pembelajaran berada

pada kategori sedang dan kinerja guru pada indikator menilai proses dan hasil

pembelajaran berada pada kategori sedang.

7. A7 berada pada kuadran 7, menunjukkan kinerja guru pada indikator

memanfaatkan teknologi informasi berada pada kategori rendah dan kualitas

supervisi untuk indikator membimbing guru memanfaatkan teknologi

informasi dalam pembelajaran juga berada pada kategori rendah.

B. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Pengembangan instrumen

Hasil analisis validitas Gregory yang merupakan salah satu teknik

Page 69: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

54

validitasi teoritik, untuk variabel kualitas supervisi akademik diperoleh koefisien

validitas 0,95 dan untuk variabel kinerja guru sebesar 0,86. Sehingga intrumen

kualitas supervisi akademik dan instrumen kinerja guru layak untuk digunakan hal

ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ruslan (2009) yang mensyaratkan nilai

validitas > 0,75. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis validitas empirik,

diawali dengan menerapkan metode MSI (methode successive interval), suatu

metode yang digunakan untuk mengubah data ordinal menjadi interval, dari

analisis MSI diperoleh dua puluh satu butir instrumen kualitas supervisi akademik

layak digunakan dan dan dua puluh satu butir layak untuk variabel kinerja guru

dalam pembelajaran. dengan demikian kedua intrumen tersebut dapat di analisis

lebih lanjut, yaitu dilakukan analisis validitas dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan Sappaile (2007) bahwa suatu skor ordinal dapat dapat

dijumlahkan apabila skor ordinal tersebut telah diubah menjadi skor interval,

Analisis MSI tersebut menjamin bahwa skor ordinal telah ditransformasi menjadi

interval. Suryabrata (2000) dalam Sappaile (2007) juga menegaskan untuk dapat

diolah dengan statitik parametrik maka data harus berskala interval. Hasil analisis

validitas butir dan reliabilitas intrumen, diperoleh hasil 21 butir valid dengan

reliabilitas sebesar 0,93 untuk variabel kualitas supervisi akademik sedangkan

untuk variabel kinerja guru dalam pembelajaran diperoleh 20 butir valid dengan

reliabilitas sebesar 0,83, kriteria valid dan tidaknya suatu butir instrumen

dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Sappaile (2005) yang menyatakan, butir valid jika

koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total tes (r hitung) lebih besar dari

Page 70: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

55

r tabel, maka butir tersebut valid berdasarkan ukuran validitas internal. Dengan

terpenuhinya kriteria validitas ini maka instrumen dalam penelitian ini dapat

digunakan dalam pengambilan data penelitian. Persoalan validitas dan reliabilitas

suatu instrumen adalah hal yang krusial sebab validitas butir instrumen menjamin

bahwa butir-butir instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya

diukur, pernyataan ini seirama dengan yang dimaksud Azwar (1987) dalam

Sappaile (2005) yang menyatakan bahwa validitas mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan

fungsi ukurnya.

2. Pengaruh kualitas supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran di SMA Negeri se-kota Mamuju

Hasil analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini diperoleh

persamaan regresi ̇ = 58,567 + 0,242 , yang menunjukan bahwa kualitas

supervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran berpengaruh terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan

Alfonso (1981) dalam Masaong (2012:67) yang menyatakan bahwa kualitas

pengawas akan mempengaruhi kinerja guru. Hasil analisis juga menunjukkan

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,143 atau 14,3%, yang mengandung

pengertian bahwa hanya 14,3% variasi variabel kinerja guru dalam pembelajaran

dapat dijelaskan oleh variasi kualitas supervisi akademik dalam aspek bimbingan

pembelajaran, sedangkan 85,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

disertakan dalam penelitian ini, hasil analisis juga menunjukkan koefisien korelasi

Page 71: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

56

(R) sebesar 0,378, nilai R positif menunjukkan hubungan antara kualitas supervisi

akademik dalam aspek pembelajaran dan kinerja guru dalam pembelajaran adalah

hubungan yang positif. Temuan ini memberikan penguatan bahwa kualitas

supervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran merupakan salah satu

aspek yang sangat menentukan tingginya kinerja guru, hal ini disebabkan dengan

adanya bimbingan maka masalah-masalah yang dihadapi guru dalam

pembelajaran dapat diatasi sehingga beakibat pada peningkatan kinerja guru. Hal

tersebut seirama dengan konsep supervisi akademik yang merupakan bantuan

professional yang diberikan kepada guru guna meningkatkan kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran. Imron (2011:10) menegaskan tujuan supervisi

akademik adalah meningkatkan kemampuan professional guru dalam

meningkatkan proses, hasil belajar. Pada tataran ini kemampuan pengawas

sekolah dalam memberikan bimbingan kepada guru akan sangat menentukan

kemampuan guru, hal senada dikemukakan Glicman tanpa tahun dalam Masaong

(2012:67) yang memandang pengawas sebagai gurunya guru. Dengan demikian

hasil analisis data dalam penelitian ini yang menyimpulkan bahwa terdapat

pengaruh antara kualitas supervisi akademik dalam aspek bimbingan

pembelajaran terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sesuai dengan teori yang

dikemukakan beberapa ahli. Hasil ini memberikan masukan bahwa menjaga dan

meningkatkan kualitas supervisi akademik adalah salah satu upaya untuk

mempertahankan serta meningkatkan kinerja guru. Temuan ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh I Made Gunawan (2010) yang menunjukkan

pengaruh signifikan antara variabel kualitas supervisi pengawas sekolah terhadap

Page 72: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

57

kualitas layanan guru dalam pembelajaran.

3. Gambaran kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dalam aspek

bimbingan pembelajaran berdasarkan persepsi guru kaitannya dengan kinerja

guru dalam pembelajaran

Respon guru terhadap variabel kualitas supervisi akademik pengawas

sebagaimana tercantum pada tabel 4.6 adalah 66,67% kualitas supervisi akademik

berada pada kategori sedang, diikuti 31,67 % menyatakan rendah dan 1,67%

menyatakan tinggi. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan kualitas

supervisi akademik pengawas sekolah SMA di kota Mamuju berada pada kategori

sedang. Sedangkan untuk variabel kinerja guru sebagaimana tercantum pada tabel

4.7, memberikan informasi tidak ada kinerja guru yang rendah, 58,33% kinerja

guru berada pada kategori sedang dan 41,67% berada pada kategori tinggi, dengan

demikian secara umum kinerja guru SMAN di kota Mamuju berada pada kategori

sedang.

Hasil analisis kuadran memberikan informasi keterkaitan antara setiap

indikator dari variabel kualitas supervisi akademik dan kinerja guru dalam

pembelajaran sebagaimana digambarkan pada gambar 4.2, Memberikan informasi

tentang beberapa indikator yang perlu mendapat perhatian pengawas, maupun

pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja guru, diantaranya

adalah; kinerja guru dalam menyusun silabus, menyusun RPP, dan melaksanakan

pembelajaran (di kelas, laboratorium,dan atau di lapangan) sudah berada pada

kategori tinggi, meskipun kualitas supervisi pada aspek penyusunan silabus,

penyusunan RPP dan pada aspek pembimbingan pelaksanaan pembelajaran (di

Page 73: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

58

kelas, laboratorium, dan atau di lapangan) berada pada kategori sedang, hasil ini

memberikan suatu informasi pada pengawas bahwa sesungguhnya untuk aspek-

aspek penyusunan silabus, RPP, dan pelaksanaan pembelajaran (di kelas,

laboratorium, dan atau di lapangan) kemampuan guru sudah tinggi sehingga

bimbingan dalam aspek ini frekuensinya sebaiknya sangat dikurangi. Hal berbeda

untuk kinerja guru dalam aspek penggunaan strategi/metode/teknik pembelajaran,

aspek mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan

dan fasilitas pembelajaran, serta aspek menilai proses dan hasil pembelajaran

kinerja guru berada pada kategori sedang, sedangkan kualitas supervisi pada aspek

pembimbingan dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

pembelajaran, aspek pembimbingan dalam mengelola, merawat, mengembangkan

dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, serta aspek

pembimbingan dalam menilai proses dan hasil pembelajaran berada pada kategori

sedang. Hasil ini memberikan masukan kepada pengawas akan pentingnya dan

perlunya peningkatan frekuensi pembimbingan terhadap guru pada ketiga aspek

ini, hasil tersebut sekaligus memberikan “input” kepada pengawas agar

meningkatkan kemampuan dan performa pada aspek membimbing dalam

memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran, aspek

pembimbingan dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan

media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, serta aspek pembimbingan dalam

menilai proses dan hasil pembelajaran. Terahir adalah kinerja guru dalam aspek

memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, pada aspek ini kinerja

guru tergolong rendah, dan kualitas supervisi akademik pada aspek

Page 74: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

59

pembimbingan kepada guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran juga rendah, temuan ini memberikan informasi akan pentingnya

dilakukan upaya-upaya prioritas untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, temuan ini juga

mengindikasikan bahwa rendahnya kemampuan guru dalam memanfaatkan

teknologi informasi dalam pembelaran disebabkan karena kemampuan pengawas

dalam aspek ini juga rendah. Jika dikaitkan dengan fungsi supervise akademik

sebagaimana dikatakan (Imron, 2011:12) bahwa fungsi supervise akademik

sebagai untuk iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian

upaya supervisi terhadap guru-guru, maka informasi yang diperoleh melalui

analisis kudran ini memberikan arah, aspek-aspek mana dari kemampuan guru

dalam pembelajaran yang perlu diberikan bimbingan. Menurut

(Sagala, 2010: 104) supervisi akademik adalah bantuan yang diberikan supervisor

kepada guru, dengan tujuan membantu guru meningkatkan kualitas profesionalnya

dalam mengajar. Oleh karena itu keberhasilan supervisi tentu sangat terkait

dengan kemampuan pengawas, untuk itu upaya peningkatan kemampuan guru

dalam pembelajaran harus di barengi dengan upaya peningkatan kompetensi

pengawas dalam hal kompetensi pembimbingan pembelajaran. Temuan dalam

analisis kuadran ini memberikan arah tentang aspek krusial yang harus segera

ditindak lanjuti guna meningkatkan kualitas pembelajaran melalui serangkaian

upaya perbaikan kinerja guru dan kualitas pengawas sekolah, sebab peningkatan

kinerja guru dapat memberikan dampak langsung terhadap kualitas pendidikan.

Page 75: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

60

C. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini telah dilakukan secara maksimal, meskipun demikian

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini perlu diungkapkan

1. Penelitian ini hanya mengambil sampel pada SMAN di kota Mamuju dengan

demikian hasil-hasil penelitian ini hanya berlaku untuk generalisasi pada

SMAN di kota Mamuju.

2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada satu aspek supervisi akademik

pengawas sekolah yaitu pada aspek bimbingan pembelajaran, sehingga belum

menggambarkan kualitas supervisi akademik secara menyeluruh.

3. Pengukuran kinerja dan pengukuran kualitas dalam penelitian ini hanya

menggunakan penilaian diri, dengan menggunakan angket persepsi, sehingga

hasilnya bersifat subjektif.

Page 76: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

61

5. BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa hal disimpulkan

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara kualitas supervisi akademik pengawas sekolah dan

kinerja guru.

2. Secara umum kualitas supervisi akademik pengawas sekolah SMA dikota

Mamuju berada pada kategori sedang dan kinerja guru sekolah SMA di kota

Mamuju juga berada pada kategori sedang

3. Hasil analisis kuadran menunjukkan indikator kinerja guru maupun indikator

kualitas supervisi akademik yang perlu mendapat perhatian serius adalah

indikator kinerja guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam

pembelajaran dan indikator kualitas supervisi akademik dalam hal bimbingan

pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran karena kedua indikator

ini berada pada kategori rendah

B. Saran

1. Kepada pengawas sebaiknya meningkatkan frekuensi bimbingan kepada guru

terutama dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran

61

Page 77: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

62

2. Kepada Dinas Pendidikan kota Mamuju, untuk meningkatkan kualitas

supervisi akademik pengawas sekolah SMA, sebaiknya dilakukan pelatihan

kepada pengawas terutama yang terkait dengan peningkatan kemampuan

supervisi akademik dalam aspek bimbingan pembelajaran, adapun jenis

pelatihan yang dapat dilakukan adalah; pelatihan pemanfaatan teknologi

informasi dalam pembelajaran, pelatihan dalam menilai proses dan hasil

pembelajaran, pelatihan dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran, pelatihan dalam

memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran.

3. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebih lanjut penelitian ini,

diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini yang telah dikembangkan

sehingga penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian ini.

Page 78: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

63

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I Gusti Ngurah.1998. Metode Penelitian Sosial 2 Pengertian danPemakaian Praktis. Jakarta: Gramedia.

—.2006. Statistika Penerapan Model Rerata Sel Multivariat dan Model-modelEkonometri Dengan SPSS. Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti.

Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi Kompetensi Sertifikasi Guru KepalasSekolah Pengawas. Bandung:Yrama Widya.

Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Bahri, Saiful.2010. Optimalisasi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta: Gibon Books

dkk, Tutik Rahmawati.2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan AngkaKreditnya. Yogyakarta: Gava Media.

Gaspersz, Vincent. 2003. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

Gunawan, I Made. 2010. "Kontribusi Kualitas Supervisi Pengawas Sekolah,Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Dan Etos Kerja Terhadap KualitasLayanan Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Pada Sma Negeri DiKecamatan Kuta Badung." http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ap/article/view/201, 2010: -.

Imron, Ali.2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Malang:Bumi Aksara.

Kerlinger, Fred N. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: GajahMada University Press.

Mappaenre, Ahmad. 2013. Pengauh Kepemimpinan Super, Budaya Organisasidan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru. Disertasi Tidak diterbitkan.Makassar: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar.

Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Masaong, Abd. Kadim.2012. Supervisi Pembelajaran dan PengembanganKapasitas Guru : Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru .Bandung: Alfabeta.

Page 79: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

64

Moeheriono.2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: RajawaliPers.

Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Naga. S Dali. 1992. Pengantar Teori Sekor Pada Pengukuran Pendidikan.Jakarta: Gunadarma.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 63 Tahun 2009Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Riduwan. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analisis. Bandung:Alfabeta,

Ruslan. 2009. Validitas Isi. Makassar. Buletin Pa'birittaN No 10 Tahun VISeptember 2009, 18-19.

Ruswandi, Agus. 2011. Pengaruh Supervisi Akademik Oleh Pengawas SekolahTerhadap Kinerja Guru Rintisan Sekolah Menengah atas BertarafInternasional di Provinsi Lampung. Tesis. Tidak diterbitkan. Jakarta:FISIP Universitas Indonesia.

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan.Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan DalamRangka Pengembangan Sumber Daya Manusia . Jakarta: Rineka Cipta.

Sappaile, Baso Intang. 2007. "Pembobotan Butir Pernyataan Dalam Bentuk SkalaLikert dengan Pendekatan Distribusi Z." Jurnal Pendidikan danKebudayaan Tahun ke-13 No 064, 1-8.

Sappaile, Baso Intang. 2005. " Validitas dan Reliabilitas Tes yang Memuat ButirDikotomi dan Politomi" Jurnal Ilmu Pendidikan (Parameter), Nomor 24,Tahun XXII, 1-8.

Siswoyo, Dedi.2013. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli. 04 25, 2013.http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html.

Sudjana, Nana. 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.Cikarang: Binamitra Publishing.

—. 2012a. Pengawas dan Kepengawasan. Bekasi: Binamitra Publishing.

Page 80: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

65

—. 2012b.Supervisi pendidikan Konsep dan aplikasinya bagi pengawas sekolah.Bekasi: Binamitra Publishing.

Sudjana, Nana. 2006. Standar Mutu Pengawas. Jakarta: DIRJEN TenagaKependidikan.

Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional (Layanan dalam MeningkatkanMutu Pengajaran di Era Otonomi Daerah). Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT. RefikaAditama.

Suhapid. 2010. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah TerhadapProfessionalisme Guru pada SMK Negeri diKabupaten Jeneponto. TesisTidak diterbitkan. Makassar: Program Pasca Sarjana Universitas NegeriMakassar.

Tiro, Muhammad Arif. 2008. Dasar-Dasar Statitistika Edisi Ketiga. Makassar:Andira Publisher.

Tiro, Muhammad Arif.2010. Analisi Korelasi dan Regresi Edisi Ketiga.Makassar: Andira Publisher.

Undang-Undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pasal 20

Wibowo.2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 81: sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regresi untuk  kualitas supervisi akademik terhadap kinerja guru

66

LAMPIRAN