64

STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KATA PENGANTAR

Al hamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan

rahmattaufiq hidayah serta nikmatNya kepada kita sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ldquoStandar

Penilaian DalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo Shalawat serta salam

marilah selalu kita lantunkan kepada junjungan kita Nabi Agung

Muhammad Rasulullahi SAW Yang telah mengajarkan iman ihsan

dan ilmu serta akhlaq mulia kepada ummat

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini disusun dengan melibatkan

banyak pihak baik perorangan atau kelembagaan Oleh karena itu ucapan

terima kasih yang sedalam- dalamnya kami sampaikan kepada

Bapak Drs H Azhari Soleh Selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Sekolah Tinggi

Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-Bogor (STIT SIFA-Bogor)

Bapak H MochAmin Selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul

Falah-Bogor (STIT SIFA-Bogor)

Bapak HSujana AzhariDrsMMPd Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

Sirojul Falah-Bogor (STIT SIFA-Bogor)

Bapak SupriyatinMAg Selaku ketua Prodi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-

Bogor (STIT SIFA-Bogor)

Bapak HHapudin Drs MMPd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan pengarahan serta saran dan kritiknya selama dalam penyusunan skripsi ini

Seluruh Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah Bogor yang telah memberikan ilmu

dan dorongan moril kepada penulis

Kepala dan seluruh staf Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-Bogor (STIT

SIFA-Bogor) yang senantiasa memberikan pelayanan administrasi dengan sepenuh hati

Bapak Sopandi SAg MPdI selaku Kepala Sekolah MI Al Hasanah jajaran dewan guru

khususnya guru kelas V yaitu Ibu Siti Teti Mahsanatillah serta siswa-siswi yang telah banyak

membantu memotivasi dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung

Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-Bogor (STIT

SIFA-Bogor) angkatan 2014 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

ii

Bapak Edy SSosMPdI selaku Dosen Pembimbing I yang tidak pernah lelah dan bosan selalumemberikan bimbingan masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikanskripsi ini

DAFTAR ISI

Topik Judul Skripsi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Halaman Pengesahanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Abstrakhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Lampiran

BAB1 Pendahuluan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Tujuan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Kerangka Pemikiran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Metode Penelitian hellip helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5

Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip6

BAB II

Pengertian Standar Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip7

Tuhuan dan Fungsi Penilaian hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip8

Prinsip-Prinsip Penilaian hasil Belajar helliphellip9

Jenis Penilaian Hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip11

Tekhnik Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip12

Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam 14

Funsi dan Tujuan Pendidikan Agama

helliphellip17

BAB III Standar Penilaian Pendidikan Dalam

Perspektif Pendidikan Agama Islam

Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

hellip34

Dasar-Dasar Pendidikan Islam

helliphelliphelliphelliphellip37

Nilai ndash Nilai Pendidikan Islam helliphelliphelliphellip42

BAB IV Penutup

Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip60

Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

Penutupan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Al-Qurrsquoan sebagai sumber pedoman bagi umat Islamkarena di dalamnya mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia hampir dua pertigadari ayat-ayat al-Qurrsquoan mengandung motivasikependidikan bagi umat manusia Pendidikan Islam adalahusaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkatkehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrahmanusia berdasarkan hukum-hukum Islam menujuterbentukya manusia ideal (insan kamil) yangberkepribadian muslim dan berakhlak terpuji Surat al-marsquoun termasuk ayat al-Qurrsquoan yang membahas tentangkepedulian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilaipendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapatdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari Namunkenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalanganmasyarakat Islam yang mampu dari segi finansialmisalnya namun mereka enggan menolong sesamaMereka lebih suka menghambur-hamburkan harta merekadengan hura-hura Padahal harta tersebut jauh lebihbermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesamayang membutuhkan seharusnya hal-hal semacam iniharus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilaipendidikan Islam khususnya nilai sosial ataukemasarakatan Secara substansial Nilai-nilai pendidikanberorientasi pada pentingnya siswa memiliki sikap danperilaku positif terhadap diri dan orang lain

Nilai pendidikan mempunyai fungsi dan peran dankedudukan yang sangat penting dan setrategis dalampembangunan nasional dalam bidang pendidikanUntuk

1

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 2: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Bapak HHapudin Drs MMPd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan pengarahan serta saran dan kritiknya selama dalam penyusunan skripsi ini

Seluruh Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah Bogor yang telah memberikan ilmu

dan dorongan moril kepada penulis

Kepala dan seluruh staf Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-Bogor (STIT

SIFA-Bogor) yang senantiasa memberikan pelayanan administrasi dengan sepenuh hati

Bapak Sopandi SAg MPdI selaku Kepala Sekolah MI Al Hasanah jajaran dewan guru

khususnya guru kelas V yaitu Ibu Siti Teti Mahsanatillah serta siswa-siswi yang telah banyak

membantu memotivasi dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung

Rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sirojul Falah-Bogor (STIT

SIFA-Bogor) angkatan 2014 yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

ii

Bapak Edy SSosMPdI selaku Dosen Pembimbing I yang tidak pernah lelah dan bosan selalumemberikan bimbingan masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikanskripsi ini

DAFTAR ISI

Topik Judul Skripsi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Halaman Pengesahanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Abstrakhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Lampiran

BAB1 Pendahuluan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Tujuan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Kerangka Pemikiran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Metode Penelitian hellip helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5

Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip6

BAB II

Pengertian Standar Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip7

Tuhuan dan Fungsi Penilaian hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip8

Prinsip-Prinsip Penilaian hasil Belajar helliphellip9

Jenis Penilaian Hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip11

Tekhnik Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip12

Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam 14

Funsi dan Tujuan Pendidikan Agama

helliphellip17

BAB III Standar Penilaian Pendidikan Dalam

Perspektif Pendidikan Agama Islam

Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

hellip34

Dasar-Dasar Pendidikan Islam

helliphelliphelliphelliphellip37

Nilai ndash Nilai Pendidikan Islam helliphelliphelliphellip42

BAB IV Penutup

Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip60

Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

Penutupan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Al-Qurrsquoan sebagai sumber pedoman bagi umat Islamkarena di dalamnya mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia hampir dua pertigadari ayat-ayat al-Qurrsquoan mengandung motivasikependidikan bagi umat manusia Pendidikan Islam adalahusaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkatkehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrahmanusia berdasarkan hukum-hukum Islam menujuterbentukya manusia ideal (insan kamil) yangberkepribadian muslim dan berakhlak terpuji Surat al-marsquoun termasuk ayat al-Qurrsquoan yang membahas tentangkepedulian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilaipendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapatdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari Namunkenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalanganmasyarakat Islam yang mampu dari segi finansialmisalnya namun mereka enggan menolong sesamaMereka lebih suka menghambur-hamburkan harta merekadengan hura-hura Padahal harta tersebut jauh lebihbermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesamayang membutuhkan seharusnya hal-hal semacam iniharus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilaipendidikan Islam khususnya nilai sosial ataukemasarakatan Secara substansial Nilai-nilai pendidikanberorientasi pada pentingnya siswa memiliki sikap danperilaku positif terhadap diri dan orang lain

Nilai pendidikan mempunyai fungsi dan peran dankedudukan yang sangat penting dan setrategis dalampembangunan nasional dalam bidang pendidikanUntuk

1

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 3: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAFTAR ISI

Topik Judul Skripsi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Halaman Pengesahanhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Kata Pengantar helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Abstrakhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Daftar Isi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip

Lampiran

BAB1 Pendahuluan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Tujuan Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Kerangka Pemikiran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

Metode Penelitian hellip helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5

Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip6

BAB II

Pengertian Standar Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip7

Tuhuan dan Fungsi Penilaian hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip8

Prinsip-Prinsip Penilaian hasil Belajar helliphellip9

Jenis Penilaian Hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip11

Tekhnik Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip12

Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam 14

Funsi dan Tujuan Pendidikan Agama

helliphellip17

BAB III Standar Penilaian Pendidikan Dalam

Perspektif Pendidikan Agama Islam

Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

hellip34

Dasar-Dasar Pendidikan Islam

helliphelliphelliphelliphellip37

Nilai ndash Nilai Pendidikan Islam helliphelliphelliphellip42

BAB IV Penutup

Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip60

Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

Penutupan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Al-Qurrsquoan sebagai sumber pedoman bagi umat Islamkarena di dalamnya mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia hampir dua pertigadari ayat-ayat al-Qurrsquoan mengandung motivasikependidikan bagi umat manusia Pendidikan Islam adalahusaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkatkehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrahmanusia berdasarkan hukum-hukum Islam menujuterbentukya manusia ideal (insan kamil) yangberkepribadian muslim dan berakhlak terpuji Surat al-marsquoun termasuk ayat al-Qurrsquoan yang membahas tentangkepedulian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilaipendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapatdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari Namunkenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalanganmasyarakat Islam yang mampu dari segi finansialmisalnya namun mereka enggan menolong sesamaMereka lebih suka menghambur-hamburkan harta merekadengan hura-hura Padahal harta tersebut jauh lebihbermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesamayang membutuhkan seharusnya hal-hal semacam iniharus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilaipendidikan Islam khususnya nilai sosial ataukemasarakatan Secara substansial Nilai-nilai pendidikanberorientasi pada pentingnya siswa memiliki sikap danperilaku positif terhadap diri dan orang lain

Nilai pendidikan mempunyai fungsi dan peran dankedudukan yang sangat penting dan setrategis dalampembangunan nasional dalam bidang pendidikanUntuk

1

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 4: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Prinsip-Prinsip Penilaian hasil Belajar helliphellip9

Jenis Penilaian Hasil Belajar helliphelliphelliphelliphellip11

Tekhnik Penilaian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip12

Penilaian dalam Pendidikan Agama Islam 14

Funsi dan Tujuan Pendidikan Agama

helliphellip17

BAB III Standar Penilaian Pendidikan Dalam

Perspektif Pendidikan Agama Islam

Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

hellip34

Dasar-Dasar Pendidikan Islam

helliphelliphelliphelliphellip37

Nilai ndash Nilai Pendidikan Islam helliphelliphelliphellip42

BAB IV Penutup

Kesimpulan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip60

Saran helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

Penutupan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Al-Qurrsquoan sebagai sumber pedoman bagi umat Islamkarena di dalamnya mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia hampir dua pertigadari ayat-ayat al-Qurrsquoan mengandung motivasikependidikan bagi umat manusia Pendidikan Islam adalahusaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkatkehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrahmanusia berdasarkan hukum-hukum Islam menujuterbentukya manusia ideal (insan kamil) yangberkepribadian muslim dan berakhlak terpuji Surat al-marsquoun termasuk ayat al-Qurrsquoan yang membahas tentangkepedulian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilaipendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapatdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari Namunkenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalanganmasyarakat Islam yang mampu dari segi finansialmisalnya namun mereka enggan menolong sesamaMereka lebih suka menghambur-hamburkan harta merekadengan hura-hura Padahal harta tersebut jauh lebihbermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesamayang membutuhkan seharusnya hal-hal semacam iniharus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilaipendidikan Islam khususnya nilai sosial ataukemasarakatan Secara substansial Nilai-nilai pendidikanberorientasi pada pentingnya siswa memiliki sikap danperilaku positif terhadap diri dan orang lain

Nilai pendidikan mempunyai fungsi dan peran dankedudukan yang sangat penting dan setrategis dalampembangunan nasional dalam bidang pendidikanUntuk

1

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 5: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Al-Qurrsquoan sebagai sumber pedoman bagi umat Islamkarena di dalamnya mengandung dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia hampir dua pertigadari ayat-ayat al-Qurrsquoan mengandung motivasikependidikan bagi umat manusia Pendidikan Islam adalahusaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkatkehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrahmanusia berdasarkan hukum-hukum Islam menujuterbentukya manusia ideal (insan kamil) yangberkepribadian muslim dan berakhlak terpuji Surat al-marsquoun termasuk ayat al-Qurrsquoan yang membahas tentangkepedulian sosial dan banyak memberi pesan nilai-nilaipendidikan Islam yang sangat bermanfaat dan dapatdiamalkan dalam kehidupan sehari-hari Namunkenyataannya saat ini banyak dijumpai dikalanganmasyarakat Islam yang mampu dari segi finansialmisalnya namun mereka enggan menolong sesamaMereka lebih suka menghambur-hamburkan harta merekadengan hura-hura Padahal harta tersebut jauh lebihbermanfaat jika dishodaqahkan untuk menolong sesamayang membutuhkan seharusnya hal-hal semacam iniharus dijauhi karena bertentangan dengan nilai-nilaipendidikan Islam khususnya nilai sosial ataukemasarakatan Secara substansial Nilai-nilai pendidikanberorientasi pada pentingnya siswa memiliki sikap danperilaku positif terhadap diri dan orang lain

Nilai pendidikan mempunyai fungsi dan peran dankedudukan yang sangat penting dan setrategis dalampembangunan nasional dalam bidang pendidikanUntuk

1

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 6: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2

mewujudkan Pembangunan nasional dalam bidangnilai pendidikan adalah upaya mencerdaskankehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusiaIndonesia yang beriman bertaqwa dan berakhlaq muliaserta menguasai ilmu pengetahuan tehnologi dan senidalam mewujudkan masyarakat yang maju adilmakmur dan beradap

Penanaman nilai-nilai kehidupan kepada naka didikmembutuhkan keteladanan dari guru orang tua danmasyarakat Penanaman nilai-nilai tersebut tidak hanyaberlangsung di sekolah akan tetapi juga di lingkungankeluarga dan masyarakat sehingga denganketeladanan serta nilai-nilai pendidikan dalamkehidupan menuju Indonesia yang Bermartabat danBerbudaya Isnsya Allah akan terwujud

Berbagai permasalahn lain yang muncul dewasa iniseperti maraknya kekerasan di jalanan keluarga dansekolah perusakan lingkunganetika yang menipiskurangnya tanggung jawab dan tenggang rasa dll

Dengan demikian dapat digunakan sebagai pedomandalam bersikap dan berprilaku Penelitian yang penulislakukan ini adalah termasuk penelitian kepustakaan(library research) karena data yang diteliti berupanaskah-naskah buku-buku jurnal yang bersumber darikepustakaan dengan menggunakan pendekatandeskriptif kualitatif Data-data diperoleh denganmenggunakan metode dokumentasi yang diambil darial-Qurrsquoan as-sunnah buku-buku jurnal Kitab tafsiryang menjadi sumber rujukan utama kepada penulisuntuk memahami suatu ayat Sedangkan untukanalisisnya penulis menggunakan metode contenanalysis Pemahaman dan analisis tersebut dilakukanmelalui kegiatan membaca menganalisis danmengklasifikasikan data

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 7: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3

Dalam perundang undangan disebutkan tujuan pendidikannasional adalah mengembankan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa barakhlak mulia sehatberilmucakapkreatifmandiri dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab

Nilai Pendidikan tiadak akan berlangsung baik kalau tidakditunjang keteladanan pendidik dan praktis social yang kontinudan konsisten dari lingkungan socialnilai pendidikan dalamkehidupan sebagai bagian integral kegiatan pendidikan padaumumnya adalah upaya sadar dan terencana membantu anakdidik mengenalmenyadarimenghargai dan menghayati nilai-nilai yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dantingkah laku sebagai manusia dalam kehidupan perorangandan bermasyarakat Nila pendidikan akan membuat anak didiktumbuh menjadi pribadi yang tahu sopan-santunmemiliki citarasa senisastra dankeindahan pada umumnya mampumenghargai diri sendiri dan orang lain bersikap hormatterhadap keluhuran martabat manusiamemiliki cita rasa moraldan rohani

Nilai-nilai Pendidikan memiliki esensi dan makna yang samadengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak Tujuannyaadalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusiayang baik warga masyarakat dan warga negara yang

baikAdapun kriteria manusia yang baik warga masyarakatyang baik dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakatatau bangsa secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentuyang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanyaOleh

karena itu hakikat dari nilai-nilai pendidikan dalam kontekspendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai yaknipendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budayabangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadiangenerasi muda

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 8: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dankualitas pelaksanaan Nilai-nilai Pendidikan pada lembagapendidikan formalTuntutan tersebut

didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat sepertiperkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi morallainnyaBahkan di kota-kota besar tertentu seperti Jakartagejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangatmeresahkanOleh karena itu lembaga pendidikan formalsebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkandapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitaspendidikan budi pekerti

Berdasarkan pada deskripsi dalam latar belakang di atasmaka peneliti

memberi judul penelitian tentang rdquoStandar PenilaianPendidikan Dalam Perspektif

PendidikanAgama Islamrdquo

B Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas sebagai berikut ldquoBagaimana NilaiPendidikan dalam Perspektif Pendidikan Islamrdquo

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuanpenelitian ini adalah

sebagai berikut ldquoMengetahui Standar Nilai Pendidikan dalamPerspektif Pendidikan Islamrdquo

D Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian Nilai Pendidikan dalam perspektif

Pendidikan Islam Adapun penelitian ini diharapkanbermanfaat

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 9: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

5

Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan keilmuan tentang Standar NilaiPendidikan sebagai bekal menjadi seorang pendidik

2 Bagi Pembaca

Dapat menjadi wacana keilmuan yang senantiasa bisa dibacadikaji oleh pembaca pada umumnya terutama bagi para kaumguru (pendidik) dan kepada para calon guru yang memilikiminat pada kajian pendidikan khususnya pada NilaiPendidikan dalam perspektif Islam yang selanjutnyadiharapkan dapat diterapkan

3 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai acuan bahan reflektif dan konstruktif dalampengembangan pendidikan di Indonesia khususnyapengembangan khazanah keilmuan Islam yang didalamnyamembahas Standar nilai Pendidikan dalam perspektifPendidikan Islam

E Metode Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi iniadalah menggunakan pendekatan library research ataupenelitian kepustakaan kualitatif deskriptif analisiskritissebagaimana dikutip oleh moleong mendefinisikanmetodologi kualitatif sebagai p rosedur penelitian yangmenghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataulisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati Adapunpengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yangmenggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu keadaangejala atau kelompok tertentu50 Metode kualitatif adalahsuatu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan danmenganalisis fenomena peristiwa

48 Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (BandungPT Remaja Rosdakarya

1989) hal 3

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 10: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

6

aktifitas sosial sikap kepercayaan persepsi danpemikiran orang secara individu maupun kelompok

F Sistematika Penulisan

Dalam Skripsi ini sistematika pembahasan yangakan dibahas meliputi sebagai berikut

BAB I Adapun uraian dalam bab ini menjelaskanhal-hal yang meliputi

Latar belakang masalah rumusan masalah tujuanpenelitian manfaat penelitian sistematika PenulisanDalam bab ini sifatnya masih global sedangkanpembahasan lebih rinci akan dibahas pada babberikutnya

BAB II Bab ini merupakan bahan rujukan penelitianyang berisi mengenai kajian pustaka tentang (1)Standar Nilai Pendidikan (2) Pendidikan dalamIslam

(3) jenis penelitian (4) Sumber Pustaka (5) Tehnikpengumpulan data (6) Tehnik analisis data

BAB III Membahas tentang analisis PenilaianPendidikan dalam perspektif

pendidikan Islam

BAB IV Dalam bab ini berisi tentang penutup yangmeliputi kesimpulan dan saran yang bersifatkonstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukanserta segala hasil yang telah dicapai bisaditingkatkan lagi dengan lebih baik

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 11: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB II

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

APengertian Standar Penilaian

Pendidikan didefinisikan sebagai proses pengumpulaninformasi tentang kinerja siswa untuk digunakan sebagaidasar dalam membuat keputusanselanjutnya Black danWilliam (1998) mendefinisikan penilaian sebagai semuaaktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menilaidiri mereka sendiriyang memberikan informasi untukdiberikan sebagai umpan balik untuk memodifikasi aktifitasbelajar dan mengajar

Berdasarkan definisi tersebut memberikan penekananpada usaha yang dilakukan oleh guru maupun siswa untukmemperoleh informasi yang berkaitan denganpembelajaran yang mereka lakukan

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaianhasil belajar peserta didik Berdasarkan pada PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwapenilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas

1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

2 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

3 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

( weeAt all 2002Bott 1996 Nitko1996 Mardapi2004)

lsquoHarun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajarCVwacana prima 2009 hlm 7

lsquorsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan NasionalNuansaAulia ThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

7

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 12: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

8

Setiap satuan pendidikan selain melakukanperencanaan dan proses pembelajaran jugamelakukan penilaian hasil pembelajaran sebagaiupaya terlaksananya proses pembelajaran yangefektif dan efisien

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor)pada semester satu penilaian dapat dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan akhir semester

dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain sepertipekerjaan rumah (PR) proyek pengamatan danproduk Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebutdigunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu

Pada semester dua penilaian dilakukanmelalui ulangan harian ulangan tengah semesterulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengantugas-tugas lain seperti PR proyek pengamatandan produk Hasil pengolahan dan analisis nilaitersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor padasemester dua

B Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1 Tujuan Penilaian Hasil Belajar

a Tujuan Umum

1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

2) Memperbaiki proses pembelajaran

3) Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuanbelajar siswa

b Tujuan Khusus

lsquoHasan Langgulung manusia Pendidikan suatuanalisis Filsafat dan pendidikan reka studio grafisDe2004 hlm 51

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 13: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1) Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa

2) Mendiagnosis kesulitan belajar

3) Memberikan umpan balikperbaikan prosesbelajar mengajar

4) Penentuan kenaikan kelas

5) Memotivasi belajar siswa dengan caramengenal dan memahami diri dan merangsanguntuk melakukan usaha perbaikan

2 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut

a Bahan pertimbangan dalam menentukankenaikan kelas

b Umpan balik dalam perbaikan proses belajarmengajar

c Meningkatkan motivasi belajar siswa

d Evaluasi diri terhadap kinerja siswa

C Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajarpendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsippenilaian sebagai berikut

1 ValidSahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukurpencapaian kompetensi yang ditetapkan dalamstandar isi (standar kompetensi dan kompetensidasar) dan standar kompetensi lulusan Penilaianvalid berarti menilai apa yang seharusnya dinilaidengan menggunakan alat yang sesuai untukmengukur kompetensi

lsquoibid hlm 54

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 14: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2 Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknyatidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilaiperbedaan latar belakang agama sosial-ekonomi budaya bahasa gender danhubungan emosional

3 Transparanterbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifatterbuka artinya prosedur penilaian kriteriapenilaian dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapatdiketahui oleh semua pihak yangberkepentingan

4 Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkanatau merugikan peserta didik karenaberkebutuhan khusus serta perbedaan latarbelakang agama suku budaya adat istiadatstatus sosial ekonomi dan gender

5 Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidikmerupakan salah satu komponen yang takterpisahkan dari kegiatan pembelajaran

6 Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakupsemua aspek kompetensi denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yangsesuai untuk memantau perkembangankemampuan peserta didik

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 15: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

7 Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukansecara berencana dan bertahap denganmengikuti langkah-langkah baku

8 Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapatdipertanggungjawabkan baik dari segi teknikprosedur maupun hasilnya

9 Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yangditetapkan

Menurut Glaser Bagaimana guru mengetahuiperkembangan peserta didiknya Dengan carabertanya bagaimana guru mengetahui hasilpelaksanaan pendidikan pada umumnyaDengan mengadakan Penilaian penilaianhasil

pendidikan di sekolah cukup penting artinyauntuk pendidikan itu sendiri karena itu penilaianharus diadakan

D Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasiberdasarkan cakupan kompetensi yang diukurdan sasaran pelaksanaannya

ldquoIbit Hal338rdquo

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikanAgama Islam 1990-1992 Hlm 39

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 16: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

12

1 Jenis Penilaian Berdasarkan CakupanKompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP Nomor 19 tahun2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidikterdiri atas ulangan harian ulangan tengahsemester ulangan akhir semester dan ulangankenaikan kelas

a Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukanoleh pendidik secara periodik untukmenilaimengukur pencapaian kompetensi setelahmenyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) ataulebih Ulangan Harian merujuk pada indikator darisetiap KD Bentuk Ulangan harian selain tertulisdapat juga secara lisan praktikperbuatan tugasdan produk

b Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 ndash9 minggu kegiatan pembelajaranCakupan ulangantengah semester meliputi seluruh indikator yangmerepresentasikan seluruh KD pada periodetersebut Bentuk Ulangan Tengah Semester selaintertulis dapat juga secara lisan praktikperbuatantugas dan produk

c Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaiankompetensi peserta didik di akhir semester satu

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 17: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

12

Cakupan ulangan akhir semester meliputiseluruh indikator yang merepresentasikansemua KD pada semester satu Ulangan akhirsemester dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas produk

d Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yangdilakukan oleh pendidik di akhir semestergenap untuk mengukur pencapaian kompetensipeserta didik di akhir semester genapCakupan ulangan kenaikan kelas meliputiseluruh indikator yang merepresentasikan KDpada semester tersebut Ulangan kenaikankelas dapat berbentuk tes tertulis lisanpraktikperbuatan pengamatan tugas danproduk

E Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakanberbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai Ditinjaudari tekniknya penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes

1 Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yangdigunakan melaksanakan tes berupapertanyaan yang harus dijawab pertanyaanyang harus ditanggapi atau tugas yang harusdilaksanakan oleh orang yang di tes Dalam haltes hasil belajar yang hendak

Ibid Hlm 337

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 18: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

13

diukur adalah kemampuan peserta didik dalammenguasai pelajaran yang disampaikan meliputiaspek pengetahuan dan keterampilan

Berdasarkan alat pelaksanaannya secaragaris besar alat penilaian dengan teknik tes dapatdikelompokkan sebagai berikut

a Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yangmenuntut jawaban secara tertulis baik berupapilihan maupun isian Tes tertulis dapat digunakanpada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhirsemester atau ulangan kenaikan kelas Tes tertulisdapat berbentuk pilihan ganda menjodohkan benar-salah isian singkat atau uraian (essay)

b Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yangpertanyaan dan jawabannya atau pernyataannyaatau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisandan spontan Tes jenis ini memerlukan daftarpertanyaan dan pedoman pensekoran

c Tes PraktikPerbuatan

Tes praktikperbuatan adalah teknik penilaian hasilbelajar yang menuntut peserta didikmendemontrasikan kemahirannya ataumenampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjukkerja Tes praktikperbuatan dapat berupa tesidentifikasi tes simulasi dan tes petik kerja Tesidentifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiranmengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomenayang ditangkap melalui alat indera

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 19: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

14

Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiranbersimulasi memperagakan suatu tindakan Tespetik kerja digunakan untuk mengukur kemahiranmendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya

F Penilaian Dalam Pendidikan Agama Islam

Dasar dan Nilai Pendidikan dalam Islam adalahsesuatu yang sangat urgen baik secara psikologissosial etika dan estetika yang selalu didambakanoleh setiap insan yang dapat dijadikan pedomandalam kehidupan sehari-hari Dengan demikianrelevansi dengan kajian ini maka nilai yang hendakdibentuk atau diwujudkan dalam peribadi anak didiksehingga fungsional dan aktual dalam prilakumuslim adalah nilai Islami yang melandasi moralitas(akhlak)

Islam memberikan sistem nilai dan moral yangdikehendaki oleh Allah Swt Yang harusdiimplementasikan dalam amal prilaku hamba-Nyadalam masyarakat Sistem nilai dan moral dimaksudadalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri daridua atau lebih dari komponen yang satu sama lainsaling mempengaruhi atau bekerja dalam satukesatuan atau keterpaduan yang bulat yangberorientasi pada nilai dan moralitas Islami Jadi disini tekanannya pada action system

Mengingat suatu pendidikan adalah prosespendewasaan anak manusia baik intelektualemosional maupun spiritual dan akan sangatberpengaruh pada masa depan peserta didiknegara bangsa dan agama maka harus dilakukanterprogram sistematis terpadu dan integralDemikian halnya dengan landasan baik operasionalmaupun yang

lsquoHFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001Hal28

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 20: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

15

lainnya Sesuatu yang naif bila membicarakanpendidikan Islam namun tercerabut dari landasanesensial yaitu nash (al-Qurrsquoan dan al-Hadits) makaberikut ini adalah sebahagian ayat dan hadits yangdianggap dapat mewakili yang lain dan menjadilandasan nilai pendidikan Islam

Landasan Al-Qurrsquoan

Sebagaimana dimaklumi bahwa al-Qurrsquoan adalahlandasan utama setiap aktivitas umat Islamaturannya mencakup semua aspek hidup dankehidupan dan

bersifat universal Demikian juga terhadappermasalahan pendidikan banyak ayat-ayat al-Qurrsquoan yang berindikasi kepadanya diantaranyaadalah Surat Luqman ayat 13-14

Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkatakepada anaknya di waktu ia memberi pelajarankepadanya Hai anakku janganlah kamumempersekutukan (Allah) sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalah benar-benarkezaliman yang besar Dan Kami perintahkankepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu-bapaknya ibunya telah mengandungnya dalamkeadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun Bersyukurlahkepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmuhanya kepada-Kulah kembalimu (QS Luqman 13-14)

Selain itu juga salah satu tujuan lain dari nilaipendidikan adalah menjaga diri dan segenapanggota keluarga dari siksa Allah sebagaimanadisebutkan dalam Al-Qurrsquoan surat At-Tahrim ayat 6

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 21: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

16

Artinya Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasaryang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yangdiperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan (QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat tersebut kiranya dapat diambilkesimpulan bahwa setiap orang wajib memelihara diri dankeluarganya ke jalan yang benar supaya semua anggotakeluarga terhindar dari api neraka Oleh sebab itu pendidikandari sebuah keluarga itu merupakan suatu yang sangat urgendan mutlak diperlukan sehingga syarirsquoat Islam terinternalisasidalam keluarga Dengan demikian keluarga Islami yang terdiridari pribadi-pribadi yang Islami dapat terwujud

b Landasan al-Hadits

Rosulullah SAW memperkuat terhadap pendidikan Agamayang wajib diberikan kepada peserta didik dan masyarakat disekitarnya Pendidikan Agama menjadi prioritas sebelumpendidikan atau pelajaran lainnya diberikan kepada pesertadidik Pentingnya pendidikan agama dinyatakan dalam sabdaRosul SAW yang artinya sebagai berikut ldquo dari Mursquoawiyahra Rosulullah SAW bersabda barang siapa yang dikehendakiAllah Kebaikan maka akan diberikan Allah kepadanyapemahaman tentang Agama (HR Bukhori )

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitul Afkar ad-Dauliyah1998492no16959hlm1209

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 22: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

17

Sesuai dengan hadits di atas bahwa jika Allahmenginginkan kebaikan kepada suatu kaum ataupun golonganmaka Allah akan memberikan kepada kaum tersebutpemahaman kepada agama Menuntut ilmu pengetahuanmerupakan kewajiban bagi kaum Muslimin dan muslimatsecara kontinuitas sebagai amanah Allah yang telahdiwajibkan kepada mereka Kewajiban belajar tersebutberimplikasi pada adanya suatu lembaga yang dapatmengimplementasikan perintah tersebut

Hadist lain Rosulullah bersabda

Artinya

Dari ibnu Abbas RA Bahwasannya rosulullah SAWketika mengutus Mursquoaz rake Yaman beliau bersabda sesungguhnya kamu akan datang kepada orang ahli kitabmaka hendaklah yang pertama kamu ajarkan kepada merekaadalah ibadah kepada Allah apabila mereka telahmengetahuinya maka kabarkanlah bahwa Allah telah mejibkankepada mereka Sholat lima (5) waktu sehari semalam apabilamereka telah mengerjakanya maka beritahu kepada merekabahwa Allah mewajibkan jakat dari harta-harta mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka apabilamereka memenuhi semuanya maka maka sambutlah merekadan janganlah sekali-kali mengambil harta kesayangan mereka( HR Bukhori )

G Fungsi dan Tujuannya Pendidikan Agama

Sebagaimana yang telah diatur secara khusus dalamPeraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentangPendidikan Agama Dan Peraturan Pemerintah ini sebagaiPelaksanaan Pasal 12 ayat (4) Pasal (5) dan pasal 37 (3)UUD Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikanNasional

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm291-292

lsquoPasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajibanpeserta didikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 23: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

18

Sistem nilai atau moral yang dijadikan kerangka acuan yangmenjadi rujukan cara berprilaku lahiriah dan rohaniah manusiamuslim adalah nilai dan moralitas yang dijarkan oleh agamaIslam sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada utusann-Nya Muhammad Saw Nilai dan moralitas Islami adalah bersifatintegral tidak terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang satusama lainnya berdiri sendiri Suatu kebulatan nilai danmoralitas itu mengandung aspek normatif (kaidah pedoman)dan operatif (menjadi landasan amal perbuatan)

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat dianalisisdari segi sistemik atau pendekatan sistem Dari segi inipendidikan Islam dipandang sebagai proses melalui sistemyang terdiri dari sub-sub sistem atau komponen-komponenyang berkaitan dalam rangka mencapai tujuan pendidikanIslamKonsep dan pemikiran tersebut terinspirasi darifenomena gerakan yang sistematik seperti yang terdapatdalam mekanisme benda-benda samawi secara makrokosmikdan dalam tubuh manusia sendiri secara mikrokosmik

Orientasi pendidikan Islam adalah kebutuhan umatmanusia yang mendambakan kemajuan yangmensejahterakan hidupnya masa kini dan masa depan sampaihidup di alam akhirat Watak ilmu pendidikan Islam adalahsistematis dan konsisten menuju arah tujuan yang hendakdicapai Untuk itu maka pendidikan Islam membutuhkanpemikiran sistematik dan mengarahkan prosesnya dalamsistem-sistem yang aspiratif terhadap kebutuhan umatnya Bilatidak demikian maka akan timbul gangguan dan hambatanteknis operasional yang dapat menghilangkan orientasinyayang benar

Dalam tataran Praktis tujuan pendidikan islam sejaka masaklasik ( 750-1350 M ) hingga masa konteporer telah mengalamidisorientasi yang disesuaikan dengan visi

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 24: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

19

dan misi lembaga pendidikan para ahli pendidikan Islam telahmeruuskan tujuan pendidikan secara berbedanamun tetapmengarah kepada tujuan tujuan pendidikan dalam Al-Qurrsquoandan As-Sunnah

Tujuan Umum dan Khusus Pendidikan Islam

Tujuan Umum

Belakangan ini telah terbit kajian-kajian di mana penyelidik-penyelidi berusaha menentukan tujuan-tujuan pendidikansesuai dengan yang difahami dari keterangan-keterangan dandari sejarah pemikiran dan pendidikan Islamdiantara daftartujuan-tujuan umum yang dicapai oleh penelitian-penelitian inidapat di antaranya Al-Abrasyi ( dalam kajiannya tentangpendidikan Islam telah meyimpulkan tujuan umum bagipendidikan Islam yaitu

Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia kaummuslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwapendidikan akhlak adalah inti pendidikan Islamdan bahwamencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan pendidikanyang sebenarnya

Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratpendidikan Islambukan hanya menitik beratkan pada keagamaan saja tetapipada kedua-duanya

Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskankeinginan tahu dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmuitu sendiri

Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang diinginkan dengan kata lain gabunganpengetahuanketerampilanpola-pola

lsquoHasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 25: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

20

tingkahlakusikapnilai-nilai dan kebiasaan yangterkandung dalam tujuan akhir atau tujuan umumpendidikan

Diantara tujuan khusus pendidikan Islam antara lain

Memperkenalakan kepada generasi mudah akanakidah Islamdasar-dasarnyaasal-usul ibadah dancara-cara melaksanakannya dengan benar danmembiasakan mereka berhati-hati mematuhi aqidah-aqidah agamamenjalankan dan menghormati syiar-syiar agama

Mendidik nalurimotivasi dan keingian generasimuda dan menguatkannya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahanmotivasinyamengatur emosi dan membimbingmereka dengan baik Begitu juga mengajar merekabepegang dengan adab sopan pada hubungan danpergaulan mereka baik di rumah atau di sekolah danatau di mana-mana

Pendidikan berfungsi untuk menumbuhkembangkan potensi subjek didik ke arah yangpositif meliputi ranah kognitif afektif danpsikomotor Al-Tahthawi merumuskan tujuanPendidikan Tidak Hanya untuk kecerdasan tetapijuga untuk pembentukan kepribadianrdquo

Dalam proses pendidikan dewasa ini terlihat adanyaketimpangan antara pendidikan nilai denganpendidikan keilmuan dan ketrampilan Akibatnyamuncul beberapa fenomena sosial yangmemprihatinkan prilaku menyimpang tidak sesuaildquoIbid hlm 54

lsquoAlbert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 26: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

21

dengan nilai-nilai keagamaan dan tidak sesuai dengan norma-norma sebagai warga negara yang baik

berkaitan dengan Abu Ahmad dan AbrasyiAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuhamerumuskan tujuaumum penddikan Islam sebagai berikut

Pendidikan akal dan persiapan pikiran

Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal padaanak-anak

Menaruh perhatian pada kekuatandan potensi generasi mudadan memndidik mereka sebaik-baiknya baik laki-laki maupunperempuan

Berusaha untu menyumbangkan segala potensi-potensi danbakat-bakat mereka

Pandangan berorientasi pada tujuan mengajarkan bahwatugas guru yang sesungguhnya bukanlah mengajarkan ilmuatau kecakapan tertentu pada anak didiknya saja akan tetapijuga merealisir atau mencapai tujuan pendidikan sasaranutama pendidikan merupakan sentral dalam prosespendidikan karena tanpa tujuan yang jelas proses pendidikanakan berjalan tidak efektif dan tidak efisien kepentingan inidapat dipelajari dari firman Allah SWT

Artinya Maka kemanakah kalian akan pergi (QS al-Takwir26)

Firman Allah ini pada prinsipnya ditujukan kepada orang-orangkafir yang tidak insyaf akan tujuan hidupnya Begitulahurgensitas tujuan dari sesuatu bila tidak jelas

lsquoAbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usulal-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el NahdhahAl-Arabiyah1965hlm 7rsquo

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 27: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

22

sasaran dari apa yang dimaksud maka akan sesat di tengahjalan

Istilah ldquotujuanrdquo atau ldquosasaranrdquo atau ldquomaksudrdquo dalam bahasaArab dinyatakan dengan ghayah atau ahdaf atau maqasidSedangkan dalam bahasa Inggris istilah ldquotujuanrdquo dinyatakandengan ldquogoal atau purpose atau objective atau aimrdquo

Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertianyang sama yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatutujuan tertentu atau arah maksud yang hendak dicapaimelalui upaya atau aktifitas

Tujuan itu bisa jadi menunjukkan kepada futuritas(masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidakdapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentuPerumusan tujuan pembelajaran berfungsi sebagai pengarahkegiatan dan sebagai tolak ukur efektivitas pencapaian hasilkegiatan tersebut bahwa dengan adanya kejelasan rumusantujuan maka dapat diketahui telah sejauhmana tingkatperubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalamtujuan pembelajaran Meskipun terjadi variasi tentangpengertian tujuan akan tetapi pada umumnya pengertian ituberpusat pada usaha atau perbuatan yang dilaksanakan untuksuatu maksud tertentu

Usaha membimbing yang terhenti sebelum sampai ketujuan termasuk usaha yang gagal yang antara lain dapatdisebabkan oleh tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikanMaka karena itu perlu rumusan tujuan pendidikanBentuk dan isi rumusan atau formulasi tujuan pendidikan bagisetiap bangsa berbeda Perbedaan itu disesuaikandengan sistem nilai yang terkandung dalam aspek-aspekkehidupan suatu bangsa dalam kurun waktu tertentu

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 28: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

23

Walaupun demikian minimal terdapat tiga persamaan darisetiap tujuan pendidikan yaitu untuk meningkatkanpengetahuan keterampilan dan memperbaiki atau bahkanmengubah sikap peserta didik

Dalam perumusan tujuan pembelajaran juga perlumemperhatikan potensi sumberdaya yang ada baik sumberdaya manusianya maupun ketersediaan sarana danprasarananya Penggunaan sarana yang tidak tepat kesulitanbahkan kekeliruan kegagalan disebabkan ketidak jelasantujuan pendidikan Secara lebih rinci manfaat pembatasantujuan adalah

Mengembangkan arah perencanaan proses pendidikan yangbaik dan bermutu yang akan membangkitkan kesungguhanuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanMenyusun kekuatan antara berbagai instansi dan pihak terkaityang ikut berperan dalam membangun manusia yangterpenting di antaranya adalah rumah sekolah mediainformasi serta lembaga budaya olah raga dan seni

Membatasi materi dan cakupan pengajaran sarana danmetode yang cocok serta segala kegiatan latihan dan prakteklapangan

Memperbaiki komunikasi bagian-bagian administrasitransparansi dan membangunnya di antara para guru denganadministrasi sekolah di satu sisi dan dengan administrasipengajaran di sisi lain

Menilai memperbaiki dan mengembangkan metode penilaiantidak akan sempurna kecuali dengan adanya tujuan pendidikanyang ingin dicapai dengannya dimungkinkan menentukankekurangan dan kelebihan serta mana yang harus diatasidiperbaiki dan dikembangkan

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 29: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

24

Menilai kemampuan siswa dalam melakukan aktivitas dankegiatan yang disukainya sebagai proses pembelajaranKarena test merupakan stasiun utama jalur belajar Test yangdiberikan adalah sebagai umpan balik (feed beck) bagi gurusiswa dan orang tua tentang keberhasilan mereka dalammewujudkan tujuan pembelajaran dari cakupan yang diberikanyang selanjutnya mewujudkan tujuan pendidikan yang salingterkait

Tujuan pendidikan membantu guru dan siswa menyusun waktudan jadwal kegiatan sesuai dengan tujuan tersebut sertatatacara mencapainyaBerdasarkan uraian di atas nyatalah pentingnya pembatasantujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khususpada setiap strata dan jenis pendidikan bahkan setiapmaterinya sebagaimana pentingnya menjaga keselarasan dansusunan serta saling isi antara tujuan umum dan pembentukandasar dari falsafah sosial dan pengertiannya serta tujuankhusus tiap tingkat pendidikan dan materi pelajaran

pendidikan Islam merupakan suatu proses yangdilakukan secara terpogram dan sistematis Dengan demikianmanajemen terhadap unsur-unsur atau komponen-komponenpendidikan harus berjalan sinergis mencapai tujuan yang telahdirumuskan Secara konseptual tujuan sebuah pendidikansangat dipengaruhi oleh idiologi dan falsafah lembaga Namundemikian esensinya harus menumbuh kembangkan danmemperkuat iman serta mendorong kepada kesadaranberagama dengan mengamalkan ajarannya Secara umum danringkas dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Islamitu harus mengandung berbagai aspek pembinaan manusiaseutuhnya sehingga nantinya ia dapat hidup dengan baiksebagai manusia Pancasilais yang bertaqwa kepada Allahmenurut ajaran Islam

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 30: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

25

C Tripusat Pendidikan dalam Pembelajaran Islam

Lingkungan pendidikan agama Islam sebagai salahsatu sistim yang memungkinkan proses kependidikan Islamberlangsung secara konsisten dan berkesinambungan dalamrangka mencapai tujuannya yang disebut juga suatu institusiatau kelembagaan pendidikan Islam

Dari pernyataan ini dapat dipahami bahwa lingkunganpendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga dimanapendidikan itu berlangsung atau disebut juga denganlingkungan Tarbiyah Islamiah yaitu suatu lingkungan yang didalamnya terdapat cirri-ciri keislaman yang memungkinkanterselenggaranya pendidikan Islam dengan baik

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwalingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatukegiatan termasuk kegiatan pendidikan karena tidak satupunkegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itudiadakan Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyyah iamempunyai fungsi untuk menunjang terjadinya proses kegiatanpembelajaran secara aman tertib dan berkelanjutan

Adapun lingkungan pendidikan agama Islam (tarbiyahislamiyyah) adalah

1 Rumah tangga

Islam mengajarkan bahwa pendidikan di dalamkeluarga adalah pendidikan pertama dan utama yang palingbertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani danrohani peserta didik yaitu kedua orang tuanya Islammemerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dankeluarganya terutama anak-anaknya agar terhindar dari azabyang pedih

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 31: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

26

Rumah tangga merupakan lingkungan pendidikan pertamabagi anak karena di rumah tangga anak-anak menerimapendidikan pertama kali pendidikan di rumah tanggamerupakan fundamen untuk menerima pendidikan selanjutnyaRumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanyaberpusat pada suatu keluarga kecil ditambah dengan beberapaanggota lainnya yang tinggal dan hidup bersama dalam saturumah sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh

Pendidikan di rumah tangga adalah segala usaha yangdilaksankan oleh orang tua bersama anggota lainnya terhadapanak-anak sesuai dengan ajaran agama Orang tua harusbertanggung jawab terhadap pendidikan anak terutama sekalipendidikan agama maka keluarga diharapkan dapatmemainkan peranannya dalam membina masa depan putraputrinya secara berkualitas dan berdaya guna

Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan olehkeluarga dalam mendidik anak karena anak-anak dipandangsebagai fitrah dalam keluarganya maka keluarga bagi tiap-tiaporang adalah alam pendidikan yang permulaan Pendidikanyang pertama kalinya dari orang tua yang berkedudukansebagai guru atau (penuntun) sebagai pengajar dan sebagaipemimpin pekerjaan atau pemberi contoh

Oleh sebab itu keluarga sangat berperan aktif dalampembinaannya terhadap anak yang tiada terlepas darikewajiban dan fungsi-fungsinya dalam mendidik anak-anaknya mengenai kewajiban dan fungsi orang tua dapat kitalihat dalam firman Allah SWT

Artinya ldquoHai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dankeluarga dari api nerakahelliprdquo(QS At-Tahrim 6)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 32: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa orang tuamempunyai tanggung jawab yang sangat beratterhadap keselamatan keluarga pada ummnya danpendidikan anak pada khususnya wujud keluargasebagai lingkungan pendidikan yang pertamakarena di sinilah anak-anak dilahirkan dan dididikorang tualah sebagai guru atau pendidik pertamabagi anak mereka

Pada umumnya pengetahuan seseorang diteruskanoleh pendidikan pengalaman dan latihan-latihanyang dilalui pada masa kecil dulu seseorang yangpada masa kecilnya pernah mendapatkan didikanagama maka pada dewasanya nanti akanmendapatkan didikan agama pula dan padadewasanya nanti ia akan merasakan pentingnyaagama dalam hidupnya

Bertambah banyak pengalaman yang bersifatkeagamaan (sesuai hidupnya dengan ajaran agama)maka semakin banyak unsur agama dalam pribadianak apabila dalam pribadinya banyak unsuragama maka setiap tindakannya dalam menghadapihidup akan sesuai dengan ajaran agama Apabilaorang tua dapat mendidik anaknya sesuai denganapa yang telah diperintahkan Allah SWT makasekaligus dia telah melaksanakan kejujuran

Oleh karena itu pembentukan kehidupan beragamaterjadi melalui pengalaman yang diterimanya sejakkecil semua pengalaman yang dialami si anakmerupakan unsur terpenting dalam pembentukankepribadiannya sikap si anak terhadap agamadibentuk pertama kali di rumah tangga melaluipengalaman yang didapatnya dari orang tua

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 33: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

28

Dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumahtangga selain bapak maka ibu juga berfungsi untukmemelihara dan mendidik anak-anak sejak bayidalam kandungan sampai dewasa Oleh karena ituharus mengambil peranan dan bahagia yang utamakarena dengan pendidikan dari ibu anak-anak akanmemperoleh kepribadian yang baik

Oleh karena itu pengaruh orang tua sangat besarsekali dalam membina pribadi anak karena orangtua adalah pembina pribadi yang pertama dalamkehidupan anak kepribadian orang tua sikap dancara hidup mereka merupakan unsur-unsurpendidikan yang berlangsung dapat diterima kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh

Kewajiban ini dipikulkan atas pundak ibu bapaksejak lahir sampai dewasa oleh karena itu apabilasianak dibiasakan untuk mengamalkan apa-apayang baik dan diberikan pendidikan yang baik itupastilah ia akan tumbuh di atas kebaikan sebaliknyajikalau anak itu sejak kecil telah dibiasakanmengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu sajatanpa dihiraukan maka akibatnya anak itupun akanterjerumus ke perbuatan yang buruk sedangdosanya yang utama tentulah dipikulkan kepadaorang yang bertanggung jawab untuk memeliharadan mendidiknya yaitu kedua orang tua

Apabila orang tua memberikan pendidikan yangbaik anak-anak tersebut akan selamat baik di duniamaupun di akhirat kelak Demikian juga halnya bilaorang tua telah menanamkan pondasi keagamaanyang kuat dalam rumah tangga maka anak-anakakan dapat berkiprah baik di luar rumah tangga sertasiap untuk menerima ilmu lanjutan di sekolah

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 34: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

29

2 Sekolah

Di atas telah penulis jelaskan bahwa rumah tangga merupakanlingkungan pendidikan agama yang pertama bagiperkembangan anak maka lingkungan yang kedua adalahsekolah Sekolah adalah lingkungan kedua anak-anak berlatihdan menumbuhkan kepribadiannya sekolah bukanlah sekedaruntuk menuangkan ilmu pengetahuan ke otak murid tetapisekolah juga harus dapat mendidik dan membina kepribadiananak di samping memberikan pengetahuan kepadanya

Dalam memberikan pendidikan agama di sekolah pada anakbukan hanya tanggung jawab guru agama saja akan tetapitermasuk tanggung jawab semua staf pengajar baik guruumum maupun guru agama setiap guru harus berjiwa agamamenjunjung tinggi ajaran agama walaupun ia tidakmendalaminya namun kepribadian akhlak dan sikapnyatidaklah mendorong anak didik untuk mencintai agama danhidup sesuai dengan ajaran agama

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah bukan hanyamemberikan tentang materinya saja di muka kelaspembinaanya harus diperhatikan juga semua faktor yangmenyangkut dengan pendidikan itu seperti kepribadianpendidikan tempat pendidikan hubungan guru dengan orangtua dan masyarakat di sekitar semua itu sangatmempengaruhi untuk mencapai tujuan Bila hal itu dapatdilaksanakan sulitlah anak didik terjerumus ke dalam sesuatukejahatan

Guru di waktu memberikan pelajaran juga tidak terlepas samasekali dari suasana keagamaan dari akhlak misalnyamembiasakan memberi salam ketika masuk ke dalam lokalmembaca bismillah di waktu memulai pelajaran demikian jugadi saat memberikan pelajaran jangan lupa menjelaskanhubungan dengan kekuasaan Allah

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 35: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

30

SWT Sehingga ajaran agama dapat terbina ke dalam jiwaanak-anak berdasarkan keyakinan

Demikian juga tempat pendidikan alat-alat yang dibutuhkanseperti hiasan dan lain-lain jangan terlepas sama sekali dariajaran agama misalnya di pintu masuk lokal ditulis denganAssalamualaikum dan hiasan-hiasan dinding lainnya dengankalimat-kalimat yang mengagungkan kebesaran Allah SWTsehingga kapan dan dimana saja anak- anak selalu beradadalam suasana keagamaan

Begitu juga di setiap sekolah disediakan sebuah mushallauntuk melatih dan membimbing anak-anak melaksanakanshalat dalam pelaksanaan praktek ini sebaiknya guru harusturut aktif membimbing anak-anak sehingga dengan latihan-latihan yang diterimanya baik secara teoritis maupun praktisakan tertarik untuk dilaksanakan di setiap waktu dengan penuhkeimanan

3 Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang ketigasetelah rumah dan sekolah karena di sini anak-anak dapatmeniru dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari secaralangsung apa yang ditemuinya Masyarakat dalam hidupnyasehari-hari harus mempunyai sikap toleransi satu sama laindan saling tolong menolong dalam mengerjakan sesuatu yangtidak dapat dikerjakan seorang diri dan juga saling menghargaisesama masyarakat

Pengembangan sifat-sifat kerja sama gotong royong danpercaya mempercayai sesama anggota masyarakat haruslahdigalakkan agar menjadi contoh teladan bagi generasipenerus Pada umumnya pendidikan agama Islam dalammasyarakat adalah

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 36: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

31

melalui ceramah-ceramah agama di mesjid-mesjid langgardan tempat-tempat pertemuan lainnya

Dalam hal ini pemimpin masyarakat harus mengertimemahami serta melaksanakan ajaran agama Islam menurutsemestinya sehingga menjadi contoh teladan bagi anggotanyadalam berbakti kepada Allah SWT

Mengusahakan supaya masyarakat termasuk pemimpin danpenguasanya menyadari betapa penting masalah pendidikananak-anak terutama pendidikan agama karena pendidikanmoral tanpa agama akan kurang berarti sebab nilai-nilai moralyang lengkap dan betul-betul dapat dilaksanakan adalahmelalui pendidikan agama

Oleh karena itu pendidikan agama perlu diintensifkan baikuntuk anak-anak maupun orang tua karena keyakinanberagama yang didasarkan atas pengertian dan pengamalanyang sungguh-sungguh akan dapat terjadinya tindakan-tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan oleh manusiadalam bimbingan dan penyuluhan yang akan menolongmereka menuju kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat kelak

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa lingkunganpendidikan ada tiga antara lain lingkungan keluarga sekolahdan masyarakat Lingkungan keluarga adalah sebagai peletakpilar nilai-nilai ketauhidan dan dasar akhlak Islami Selanjutnyapengembangan dan penanaman nilai sosial serta berbagaidisiplin ilmu lainnya diperoleh dan tumbuh kembangkan dilingkungan sekolah Sedangkan dalam lingkungan masyarakatadalah sebagai wahana aplikasi interkasi dan implementasiberbagai ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai cermin hasilpembelajaran yang tersirat dalam aktualisasi diri

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 37: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

32

D Peranan Tripusat Pendidikan Dalam Internalisasi Nilai

Proses pendidikan Islam memiliki tugas pokok untukmembentuk kepribadian Islam dalam diri manusia selakumakhluk individual dan sosial Untuk tujuan ini prosespendidikan Islam memerlukan sistem pendekatan yang secarastrategis dapat dipertanggung jawabkan dari segi pedagogisDalam hubungan inilah pendidikan Islam memerlukanberbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnyatermasuk sistem pendekatannya

Tujuan pendidikan yang dianut bangsa Indonesiaberlandaskan kepada falsafah hidup bangsa yaitu PancasilaIni menjadi pedoman pokok dalam pendidikan yangdikembangkan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan baikdalam keluarga masyarakat maupun di sekolah-sekolahJalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap)bilamana dilandasi dengan dasar pendidikan agama yaitu Al-Qurrsquoan dan hadist serta ijmarsquo ulama yang mampu menjaminterwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang telahdigariskan

Tujuan pendidikan Islam untuk mendidik anak-anaksupaya menjadi seorang mukmin dan muslim sejati beramalsaleh dan berakhlak karimah Sehingga ia dapat menjadi salahseorang anggota masyarakat yang sanggup hidup dengankemampuannya mengabdi kepada Allah dan berbakti kepadabangsa dan tanah air serta berbuat baik sesama umatmanusia

Dalam menetapkan tujuan pendidikan Islam dapatmempertimbangkan posisi manusia sebagai ciptaan AllahSWT yang sangat sempurna karena sebagai khalifah di mukabumi Hal ini sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayat30 sebagaimana yang telah disebutkan di atas

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 38: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

33

Isi ajaran Islam mengandung peraturan-peraturanyang kongkrit yang memiliki fleksibelitas elastisitasmaka akan selalu sesuai dengan kondisi dankebutuhan zaman Terbentuknya kepribadian muslimatau terwujudnya masyarakat yang baik merupakantujuan dan tugas dari pada pendidik agama yangbersumber pada Al-Qurrsquoan dan hadits Namunsebelum belajar secara formal di sekolah anak-anakterlebih dahulu telah ditanamkan pada dirinyabeberapa sikap dasar dari lingkungan keluarganyamaka antara internalisasi nilai di sekolah harusterjadi singkronisasi dengan keluarga danmasyarakat dimana anak-anak menjalani hidup

Melihat urgensitas pendidikan agama bagi paragenerasi penerus maka pendidikan sejak dini yangdimulai dari lingkungan keluarga adalah suatukeharusan di dalam keluarga anak pertama-tamamenerima pendidikan dan pendidikan yangdiperoleh dalam lingkungan keluarga ini merupakanpenting atau utama terhadap perkembangan pribadianakrdquoBerdasarkan kutipan dan diskripsi tersebutkiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak adalahanugerah sekaligus amanah yang harus disyukuridan diemban amanahnya Diantara konsekwensinyaadalah membina mendidik membimbingnya hinggapada taraf kesempurnaan antara jasmani danrohaninya membawa dan mengarahkan anak untukmenjadi lsquoabid (hamba) dan khalifah Allah di mukabumi ini Maka untuk mensukseskan kedua tugastersebut harus dibekali ilmu dan iman yang harusdimulai dari rumah tangga

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 39: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IIISTANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A Pengertian Standar Penilaian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunanildquopaedagogierdquo yang terdiri atas dua kata ldquopaisrdquo yang artinya anakdan kata ldquoagainrdquo yang artinya membimbing Jadi artinya bimbinganyang diberikan kepada anak Dapat pula diartikan sebagai prosesatau aktivitas yang secara langsung untuk membentuk danmerubah perkembangan manusia ke arah yang lebih baik

Sedangkan secara terminologi telah banyak para pakar yangmengemukakan definisi pendidikan Misalnya John Deweysebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyatimenyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah prosespembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secaraintelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusiaBegitu juga SA Bratanata yang mendefinisikan bahwa yangdimaksud pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baiklangsung maupun dengan cara yang tidak langsung untukmembantu anak dalam perkembangannya mencapaikedewasaannya Sedangkan Rousseau mendefinisikan bahwayang dimaksud pendidikan adalah memberi perbekalan yang tidakada pada masa anak-anak akan tetapi dibutuhkannya pada waktudewasa

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty 1959) hlm 50

Ibid

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 40: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Apabila pendidikan dikaitkan dengan Islam maka penyusunanrumusannya setidak-tidaknya harus dapat menggambarkan unsurmakna kata tersebut Menafikan kenyataan ini akan menjadikan artipendidikan Islam kurang lengkap

Islam sendiri secara derifatif memuat berbagai makna Secaraetimologi kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslimu-salamatan Islaman yang artinya tunduk patuh beragama IslamArti lainnya ialah sullam yang makna asalnya adalah tangga Didalam konteks pendidikan makna ini setara dengan maknaldquopeningkatan kualitasrdquo sumber daya insani (layaknya tanggameningkat naik) Selain itu Islam juga ditengarai sebagai bentukandari kata istislam (penyarahan diri sepenuhnya kepada ketentuanAllah) salam (keselamatan) dan salima (kesejahteraan) Secaraharfiah Islam juga dapat diartikan menyerahkan diri selamat ataukesejahteraan] Maksudnya orang yang mengikuti Islam akanmemperoleh keselamatan dan kesejahteraan dunia akhirat

Menurut Mahmud Syaltut Islam adalah agama Allah yangdasardasar dan syarirsquoatnya diturunkan kepada Muhammad SAWdan dibebankan kepadanya untuk menyampaikan dan mengajakmengikuti kepada seluruh umat manusia Dengan demikian secaraterminologis pengertian Islam tidak dapat dilepaskan dari maknakata asal yang dimaksud

Berdasarkan pandangan di atas maka pendidikan Islam dapatdirumuskan sebagaimana yang dikemukakan oleh Jalaluddin yaitusebagai usaha pembinaan dan

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT Hidakarya Agung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam 1966) hlm 12

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 41: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

pengembangan potensi manusia secara optimal sesuaidengan statusnya dengan berpedoman kepada syarirsquoatIslam yang disampaikan oleh Rasul Allah yang setia

dengan segala aktivitasnya guna tercipta suatu kondisikehidupan Islam yang ideal selamat aman sejahtera danberkualitas serta memperoleh jaminan (kesejahteraan)hidup di dunia dan jaminan bagi kehidupan yang baik diakhirat

Menurut Abdurahman al-Nahlawi bahwa pendidikan Islamadalah penataan individual dan sosial yang dapatmenyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam danmenerapkannya secara sempurna di dalam kehidupanindividu dan masyarakat Sejalan dengan itu M Arifinmerumuskan bahwa yang dimaksud pendidikan Islamadalah sistem pendidikan yang dapat memberikankemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannyasesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telahmenjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya Dengankata lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islamharus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraansebagaimana diharapkan oleh cita-cita Islam

Menurut Achmadi pendidikan Islam dapat diartikansebagai segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber dayamanusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusiaseutuhnya sesuai denagn moral Islam

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan MetodePendidikan Islam terj Herry Noer Ali (Bandung CVDiponegoro 1989) hlm 41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta BumiAksara 2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 42: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pendidikan Islam sangat luas jangkauannya karenanyayang harus digarap oleh pendidikan Islam di antaranyaharus tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan umatmanusia baik tuntutan di bidang ilmu pengetahuan danteknologi maupun tuntutan pemenuhan kebutuhan hidupruhaniah Kebutuhan itu semakin

meluas sejalan dengan meluasnya tuntutan hidup manusiaitu sendiri Karenanya pendidikan Islam berwatakakomodatif terhadap tuntutan kemajuan zaman sesuaiacuan norma-norma kehidupan Islam

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa yangdimaksud pendidikan Islam ialah suatu sistemkependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupanyang dibutuhkan oleh manusia sebagai hamba Allahsebagaimana Islam telah menjadi pendoman bagi seluruhaspek kehidupan manusia baik untuk kehidupan di duniamaupun untuk kehidupan di akhirat

B Dasar-dasar Pendidikan Islam

Dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam sebagaisumber kebenaran dan kekuatan yang dapatmengantarkan pada aktivitas yang dicita-citakan Islam itusendiri Karenanya dasar yang dimaksud ialah nilai-nilaitertingi yang dijadikan pandangan hidup suatu masyarakatdi mana pendidikan itu berlaku

Dasar pendidikan Islam identik dengan dasar tujuan Islamsendiri Keduanya berasal dari sumber yang sama yaitual-Qurrsquoan dan hadits dan kalau pendidikan diibaratkanbangunan maka isi al-Qurrsquoan dan hadits-lah yang menjadiundamennya Pandangan seperti ini banyak dianut olehpara pemikir pendidikan Islam

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam(Bandung PT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 43: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Atas dasar pemikiran tersebut maka paraahli pendidikan muslim mengembangkanpemikiran mengenai pendidikan Islamdengan merujuk sumber utama ini denganbantuan berbagai metode dan pendekatanseperti qiyas ijmarsquo ijtihad dan tafsirBerangkat dari sini kemudian diperolehsuatu rumusan pemahaman yangkomprehensif tentang alam semestamanusia masyarakat dan bangsapengetahuan kemanusiaan dan akhlak

Secara detail kemudian dasar-dasarpendidikan Islam dirumuskan oleh para ahliMisalnya yang dirumuskan oleh Said IsmailAli sebagaimana dikutip oleh Muhaimin danAbdul Mujib bahwa dasar ideal pendidikanIslam adalah mencakup

1 Al-Qurrsquoan

Al-Qurrsquoan merupakan sumber nilai yangabsolut yang eksistensinya tidak mengalamiperubahan walaupun interpretasinyadimungkinkan mengalami perubahan yangsesuai dengan konteks zaman ruang danwaktu Al-Qurrsquoan dapat menjadi dasarpendidikan Islam karenan di dalamnyamemuat beberapa aspek yang dapatdijadikan sebagai sejarah pendidikan IslamIni bisa dilihat bagaimana al-Qurrsquoanmengisahkan beberapa kisah Nabimisalnya Nabi Adam sebagai manusiapertama sekaligus sebagai Rasul pertamaIa merintis budaya awal di bidang tarbiyahtarsquolim dan tarsquodib sebagaimana disebutkandalam surat al-Baqarah ayat 31

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 44: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ldquoDan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepadapara Malaikat lalu berfirman Sebutkanlah kepada-Kunama benda-benda itu jika kamu memang orang-orangyang benar (QS al-Baqarah [2] 31)

Di samping itu al-Qurrsquoan juga sebagai pedoman normatifteoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam Dari al-Qurrsquoan lah digali rumusan-rumusan pendidikan Islam agarsesuai dengan cita-cita Islam

2 Sunnah (Hadits)

Sunnah memang berkedudukan sebagai penjelas al-Qurrsquoan Namun pengamalan kekuatan kepada Allah sesuaidengan ajaran al-Qurrsquoan sering kali sulit terlaksana tanpapenjelasan dari sunnah atau hadits Karenanya Allahmemerintahkan kepada manusia untuk mentaati Rasuldalam kerangka ketaatan kepada-Nya Itulah sebabnyapara ulama memandang bahwa sunnah merupakansumber hukum Islamajaran Islam yang kedua setelah al-Qurrsquoan

3 Teladan Sahabat Nabi

Upaya sahabat Nabi dalam bidang pendidikan Islamsangat menentukan perkembangan dewasa ini Upayayang dilakukan oleh Abu Bakar adalah membukukan al-Qurrsquoan yang digunakan sebagai sumber pendidikan Islamkemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab yang banyakmelakukan reaktualisasi ajaran Islam

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif1418 H) hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam(Bandung Trigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 45: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tindakan Umar ini sebagai salah satu modeldalam membangun strategi kependidikanterutama dalam pembaharuan pendidikan IslamKemudian tindakan tersebut diteruskan olehUtsman bin Affan misalnya dengan upayamelakukan sistematisasi terhadap al-Qurrsquoanberupa kodifikasi al-Qurrsquoan Kemudian disusuloleh Ali bin Abi Thalib yang banyak merumuskankonsep-konsep ketarbiyahan misalnyamerumuskan etika anak didik kepadapendidiknya atau sebaliknya

4 Kemaslahatan Umat

Maksudnya ketentuan pendidikan yang bersifatoperasional dapat disusun dan dikelola menurutkondisi dan kebutuhan masyarakat Atau dapatpula dikatakan sesuai dengan harapan dankebutuhan masyarakat

5 Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat

Nilai-nilai tradisi setiap masyarakat merupakanrealitas yang kompleks dan dialektis Nilai-nilaitersebut tercermin kekhasan masyarakatsekaligus sebagai pengejawantahan tradisimasyarakat dapat dijadikan dasar idealpendidikan Islam Tentu saja ada seleksi terlebihdahulu terhadap tradisi tersebut mana yangsesuai diambil dan yang bertentanganditinggalkan

Ibid hlm 146

Ibid hlm 147

Ibid hlm 148

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 46: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

6 Hasil Pemikiran (Ijtihad)

Hasil pemikiran atau ijtihad para mujtahid dapat dijadikan dasarpendidikan Islam Apalagi ijtihad tersebut telah menjadi konsensusumum (ijmarsquo) sehingga eksistensinya semakin kuat Tentu sajakonsensus di sini adalah konsensus para pakar

pendidikan yang menurut Zakiah Daradjat harus tetap bersumber padaal-Qurrsquoan dan sunnah yang diolah oleh akal yang sehat oleh parapakar pendidikan Islam Ijtihad tersebut juga harus dalam hal-halyang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatutempat pada kondisi dan situasi tertentu dan teori-teori pendidikanbaru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dankebutuhan hidup

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar idealpendidikan Islam adalah al-Qurrsquoan dan sunnah sebagaimanarujukan Islam Kemudian ada yang menambahkan teladan sahabatNabi kemaslahatan umat nilai atau adat istiadat yang berkembangdi masyarakat dan hasil pemikiran (ijtihad) para tokoh pendidikanIslam

Penilaian merupakan komponen penting dalama penyelenggaraanPendidikan Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapatditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitassystem penilaian Keduanya saling terkait system pembelajaranyang baik akan menghasilkan kualitas yang baik Kualitaspembelajaran ini dapat di lihat dari hasil penilaiannya Selanjutnyasystem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untukmemastikan strategi mengajar yang baik dan memotivasi

Ibid hlm 150

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 47: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

peserta didik untuk belajar yang lebih baik Oleh karenaitu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikandiperlukan perbaikan sitem penilaian yang diterapkan

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukanpeningkatan kualitas system penilaian dengan demikianamanat Undang-Undang system pendidikan nasionaltahun 2003 pasal 58 ayat (1) bahwardquo evaluasi hasilbelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untukmemantau proseskemajuan dan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik secara berkesinambunganrdquo

pada dasarnya penilaian umumnya memilki misi untukmemperbaiki standar tidak sekedar mengukur siswameskipun kualitas penilaian Formatif masih perlu dipertanyakan namun tetap menjadi harapan kita semuabahwa dengan penilaian siswa akan dapat memperolehstandar yang tinggi

C Nilai-nilai Pendidikan Islam

Sebelum membahas mengenai nilai-nilai pendidikanIslam perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai nilai-nilai itu sendiri Menurut Milton Rokeach dan James Barkbahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang beradadi ruang lingkup sistem kepercayaan dalam manaseseorang bertindak atau menghindari suatu tindakanatau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantasdikerjakan Menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutipM Chabib Thoa menyebutkan bahwa nilai adalahsesuatu yang bersifat abstrak sesuatu yang ideal bukanbenda konkrit bukan fakta tidak hanya persoalan benardan salah yang menutut pembuktian empirik melainkansoal penghayatan yang dikehendaki dan tidakdikehendaki disenangi dan tidak disenangi

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacanaPrima Thn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 48: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nilai merupakan realitas abstrak Nilai dapat dirasakan dalam diriseseorang yang masing-masing sebagai daya pendorong atauprinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup Karenanyanilai menduduki tempat penting dalam kehidupan seseorangsampai pada suatu tingkat di mana sementara orang lebih siapuntuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai

Nilai dapat terwujud keluar dalam pola-pola tingkah laku sikapsikapdan pola pikir Nilai-nilai juga ditanamkan pada seorang pribadidalam suatu proses sosialisasi melalui sumber-sumber yangberbeda misalnya keluarga lingkungan pendidikan agamaDengan mengetahui sumber dan sarana-sarana yang menanamkannilai-nilai orang dapat memahami kekuatan nilai-nilai tersebutbertahan pada dirinya

Nilai dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang menyababkanterdapat bermacam-macam nilai Dilihat dari segi kebutuhan hidupmanusia milai dapat dikelompokkan menjadi nilai biologis nilaikeagamaan nilai cinta kasih nilai harga diri dan nilai jati diriKesemuanya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan dankebutuhan Sedangkan dilihat dari sumbernya maka dapatdikelompokkan menjadi nilai ilahiyah (ubudiyah dan muamalah)nilai insaniyah Nilai ilahiyah merupakan nilai yang bersumber dariagama (wahyu Allah) Sedangkan nilai insaniyah merupakan nilaiyang diciptakan oleh manusia atas dasar kriteria yang diciptakanoleh manusia pula

Nilai mempunyai fungsi sebagai standar dan dasar pembentukankonflik dan pembuatan keputusan motivasi dasar penyesuaian diridan dasar perwujudkan diri Pertama nilai sebagai standar Nilaimerupakan patokan (standar) haluan perilaku

Ibid hlm 63-64

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 49: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

dalam berbagai cara seperti dapat mengarahkan untuk mengambilposisi tertentu dalam masalah sosial mempersiapkan untukmenghadapi pemikiran dan sikap orang lain membimbing dirisendiri terhadap orang lain menilai dan menghargai diri sendiri danorang lain mempelajari diri sendiri dan orang lain mengajak danmempengaruhi nilai orang lain untuk mengubahnya ke arah yanglebih baik dan memberikan alasan terhadap tindakan yangdilakukan

Kedua nilai sebagai dasar penyelesaian konflik dan pembuatankeputusan Dengan adanya nilai dalam diri seseorang maka konflikatau pertentangan yang ada dalam diri sendiri maupun orang laindapat lebih mudah terselasaikan Di samping itu pembuatankeputusan dapat dilakukan secara lebih efektif atas dasar nilai yangada Ketiga nilai sebagai motivasi Nilai yang dianut seseorangakan lebih mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yangsesuai nilainya Dengan demikian pemahaman terhadap nilai akanmeningkatkan motivasi dalam melakukan suatu tindakanKeempatnilai sebagai dasar penyesuaian diri Dengan pemahaman nilaiyang baik orang cenderung akan lebih mampu menyesuaikan dirisecara lebih baik Memahami nilai orang lain dan nilai kehidupanpenting artinya bagi seseorang untuk dapat menyesuaikan diridengan lingkungan Kelima nilai sebagai dasar perwujudan diriProses perwujudan diri ini banyak ditentukan dan diarahkan olehnilai yang ada dalam dirinya Menurut Muhammad Surya nilai yangdianut seseorang akan

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu 2003)hlm 78-80

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 50: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

tercermin dalam tindakan-tindakan yang dipilihnyaKarenanya nilai pendidikan yang ada pada seseorangakan tercermin pula pada tindakantindakannya

Selanjutnya dalam kaitan dengan nilai pada bahasan iniakan ditelaah nilai yang berkaitan dengan apa yangdatang dari Tuhan atau agama Islam yang berkaitanlangsung dengan pendidikan yang meliputi proses sertaiklim keagamaan yang melingkunginya baik yangterencana maupun yang tidak terencana

Nilai-nilai pendidikan Islam tidak akan mungkin tumbuhhanya melalui pemberian materi ajaran agama tetapi lebihpenting adalah melalui penciptaan iklim dan proses yangmendukung tumbuhnya pengaguman dan keimanan atauproses penghayatan untuk sampai kepada makna agama

Di atas telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan Islamidentik dengan agama Islam itu sendiri Menurut HARGibb sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin bahwa Islamsendiri tidak dapat dipandang sebagai ajaran agamasemata sebagaimana agama lainnya Islam bukan hanyasitem teologi melainkan juga suatu sistem peradabanyang lengkap Islam bukan hanya agama yang memuatajaran yang bersifat doktrinal tetapi Islam merupakanbentuk ajaran agama yang operasional Maksudnyaajaran Islam yang bersumber dari wahyu Ilahi itu dapatdibumikan dalam kehidupan dan peradaban manusia

Sejalan dengan itu maka filosofis pendidikan Islambertujuan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia yaituagar manusia menjadi pengabdi Allah yang patuh dansetia sebagaimana disebutkan dalam al-Qurrsquoan surat al-Dzariyat (51) ayat 56

Ibid hlm 9

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar(Yogyakarta UII Press 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 51: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ldquoDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembah-Kurdquo (QS al-Dzariyah [51]

56)

Tujuan tersebut tidak mungkin dicapai secara utuh dansekaligus perlu proses dan pentahapan Tujuan ini hanyadijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pendidikanIslam hingga secara operasional akan diperoleh tujuanacuan lebih kongret Dari tujuan utama ini kemudian dibuatpenjabarannya

Pencapaian tujuan pendidikan Islam sebagaimanadisebutkan di atas tidak mungkin dilakukan secaraserentak Karenanya pencapaian tujuan harus dilakukansecara bertahap dan berjenjang Namun demikian setiaptahap dan jenjang memiliki hubungan dan keterkaitansesamanya karena ada landasan dasar yang sama sertatujuan yang tunggal Pencapaian jenjang itu senantiasadidasarkan pada prinsip dasar pandangan terhadapmanusia alam semesta ilmu pengetahuan masyarakatdan akhlak seperti yang termuat dalam dasar pendidikanIslam itu sendiri Sehubungan dengan hal itu maka tujuanpendidikan Islam mengacu kepata tujuan yang dapatdilihat dari berbagai nilai dan dimensi

Dari sudut pandang ini maka nilai-nilai pendidikan Islammemiliki karakteristik yang ada kaitannya dengan sudutpandangan tertentu Secara garis besarnya nilai-nilaipendidikan dalam Islam dapat dilihat dari tujuh dimensiutama Setiap dimensi mengacu kepada nilai pokok yangkhusus

Atas dasar pandangan yang demikian maka nilaipendidikan dalam Islam mencakup ruang lingkup yangluas

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 52: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pertama dimensi hakikat penciptaan manusia Berdasarkandimensi ini nilai pendidikan Islam arahannya kepadapencapaian target yang berkaitan dengan hakikatpenciptaan manusia oleh Allah SWT Dari nilai ini makapendidikan Islam bertujuan untuk membimbingperkembangan peserta didik secara optimal agar menjadipengabdi

kepada Allah SWT yang setia Megacu kepata tujuantersebut pendidikan Islam dipandang sebagai upaya untukmenempatkan manusia pada statusnya sebagai makhlukyang diciptakan dan kehidupannya diarahkan pada untukmenaati pedoman kehidupan yang telah ditetapkanbaginya

Kedua dimensi tauhid Mengacu pada dimensi ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukansikap takwa Dengan demikian pendidikan ditujukankepada upaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadihamba Allah yang takwa Di antara ciri mereka yang takwaadalah beriman kepada yang ghaib mendirikan shalatmenafkahkan sebagian rizki beriman kepada al-Qurrsquoanserta kitab samawi lainnya dan keyakinan adanyakehidupan akhirat

Ketiga dimensi moral Dimensi ini posisi manusia dipandangsebagai sosok individu yang memiliki potensi fitrahMaksudnya bahwa sejak dilahirkan pada diri manusiasudah ada sejumlah potensi bawaan yang diperolehsecara fitrah Menurut M Quraisy Shihab potensi inimengacu kepada tiga kecenderungan utama yaitu benarbaik dan indah

Jalaluddin opcit hlm 93

Ibid hlm 94

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan1996) hlm 254-261

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 53: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Hubungannya dengan dimensi moral ini maka nilaipendidikan Islam arahannya kepada upaya pembentukanmanusia sebagai pribadi yang bermoral Tujuanpendidikan Islam dititikberatkan pada upaya pengenalanterhadap nilai-nilai yang baik dan kemudianmenginternalisasikannya serta mengaplikasikan nilai-nilaitersebut dalam sikap dan

perilaku melalui pembiasaan Sumber utama dari nilai-nilaimoral dimaksud adalah ajaran wahyu

Keempat dimensi perbedaan individu Manusia merupakanmakhluk ciptaan yang unik Secara umum manusiamemiliki sejumlah persamaan

Namun di balik itu sebagai individu manusia juga memilikiberbagai perbedaan antara individu yang satu denganyang lainnya Dimensi individu dititikberatkan padabimbingan dan pengembangan potensi fitrah manusiadalam statusnya sebagai insan yang eksploratorif (dapatmengembangkan diri) Dengan demikian menurut nilai iniusaha pendidikan ditekankan pada pembentukan insankamil (manusia paripurna) sesuai dengan kadar yangdimiliki masing-masing Manusia sebagai makhluk individumemiliki potensi fisik mental dan intelektual Tujuanpendidikan Islam dalam hal ini diarahkan pada pencapaiantarget perkembangan maksimal dari ketiga potensitersebut dengan memperhatikan kepentingan faktorperbedaan individu

Kelima dimensi sosial Manusia merupakan makhluk sosialyakni makhluk yang memiliki dorongan untuk hidupberkelompok secara bersamasama Karenanya dimensisosial mengacu kepada kepentingan sebagai makhluksosial yang didasarkan

Jalaluddin opcit hlm 95

Ibit hlm 95

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 54: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

pada pemahaman bahwa manusia hidupbermasyarakat Di dalam kehidupan bermasyarakatmanusia mengenal sejumlah lingkungan sosial daribentuk satuan yang terkecil hingga yang palingkompleks yaitu rumah tangga hingga lingkungan yangpaling luas seperti negara Sejalan dengan nilai-nilaiini maka tujuan pendidikan Islam diarahkan kepadapembentukan manusia yang memiliki kesadaran akan

kewajiban hak dan tanggung jawab sosial serta sikaptoleran agar keharmonisan hubungan antara sesamamanusia dapat berjalan dengan harmonis

Keenam dimensi profesional Setiap manusia memlikikadar kemampuan yang berbeda-bedan Berdasarkanpengembangan kemampuan yang dimiliki itu manusiadiharapkan dapat menguasai ketrampilan profesionalAdanya perbedaan dalam bidang kemampuantersebut menyebabkan profesi manusia beragamHubungannya dengan nilai ini pendidikan Islam jugamempunyai tujuan tersendiri yaitu diarahkan kepadaupaya untuk membimbing dan mengembangkanpotensi peserta didik sesuai dengan bakatnya masing-masing Dengan demikian diharapkan mereka dapatmemiliki ketrampilan yang serasi dengan bakat yangdimiliki hingga ketrampilan itu dapat digunakan untukmencari nafkah sebagai penopang hidupnya

Ketujuh dimensi ruang dan waktu Tujuan pendidikanIslam juga dapat dirumuskan atas dasar pertimbangandimensi ruang dan waktu yaitu di mana dan kapanNilai ini sejalan dengan tataran pendidikan Islam yangprosesnya terentang dalam lintasan ruang dan waktuyang cukup panjang

Ibid hlm 97

Ibid hlm 99

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 55: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dengan demikian secara garis besarnya tujuan yangharus dicapai pendidikan Islam harus merangkum semuatujuan yang terkait dalam rentang ruang dan waktutersebut utamanya sebagai upaya untuk memperolehkselamatan hidup di dunia dan di akhirat

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa banyak nilaidan dimensi yang termuat dalam pendidikan IslamKarenanya tujuan pendidikan Islam arahannya harusmengacu pada nilai-nilai dan dimensi-dimensi tersebut

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yangsekarang lagi di galakkan oleh badan standar nasionalpendidikan ( BNSP) adalah harapan bahwa seluruh siswabias mencapai standar yang tinggi Sehingga luaranpendidikan kita dapat bersaing ditingkat global untukmenjangkau sasaran tersebut perhatian yang lebih besarditunjukkan pada penilaian berbasis kelas yangmendudkung pemaksaan belajar secara khusus dan paraguru serta peneliti memfokuskan perhatiannya padabagaimana penilaian berbasis kelas dapat digunakanInstrument penilaian sekedar ingin mengkalkulasikanseberapa baiksesuai prestasi siswa dengan standar yangtelah ditetapkan

Penilaian jugaharus bertindak sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa Ada suatukejelasan dan hubungan tak terpisahkan antara penilaiankurikulumdan mengajar Meski tersedia dan digunakansecara cerdas kurikulum dan bahan-bahan pentinglainnyaagar penilaian dapat berfungsi dengan baik sesuaidengan tujuan yang telah di tetapkanmaka sangat perluuntuk menetapkan

standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagi gurudan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatanpenilaian

Ibid hlm 100

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 56: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Tujuan-tujuan pendidikan hendaknya menjadi pijakan bagipara pemangku kebijakan dalam melakukan penilaian(assesment) pendidikan Seperti yang telah sayapaparkan sebelumnya sebagai implikasi dari tujuanpendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek manusiamaka praktek pendidikan haruslah holistik Penilaianpendidikan memiliki peran penting dalam pendidikanIslam karena hal itu menjadi sarana untuk mengontrolapakah praktek pendidikan Islam yang ideal telahterlaksanakan atau belum

Atas dasar ini penilaian pendidikan tidak boleh hanyamenyentuh aspek kognitif saja tapi harus mencakupaspek-aspek penting lainnya dari manusia seperti afektifpsikomotorik jasmani dan rohani Penilaian pendidikanjangan hanya menjadi nilai-nilai tanpa makna akan tetapimenggambarkan perkembangan peserta didik dalamseluruh ranahnya di antaranya adalah

1Penilaian formatif

Yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yangdicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikanprogram dalam satuan materi poko suatu bidang studytertentu

M Chabib Thoha Teknik-teknik Evaluasi Pendidikan (PTRaja Grafindo Jakarta 1990)

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 57: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Fungsi

Untuk memperbaiki prosespembelajaran kearah yang lebih baikdan efisien atau memperbaiki satuanatau rencana pebelajaran

bTujuan

Untuk mengetahui hingga dimanapenguasaan peserta didik tentangmateri yang diajarkan dalam saturencana atau satuan pelajaran

cAspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai pada penailainformatif adalah hasil kemajuan belajarsiswa yang meliputi pengetahuanketerampilan sikap terhadap materi ajaragama yang di sajikan

2Penilaian sumatif

Yaitu penilaian yang dilakukan terhadaphasil belajar peserta didik yang telahselesai mengikuti pembelajaran dalamsatu semester atau akhir tahun

aFungsi

Untuk mengetahui angka atau nilaimurid setelah mengikuti program belajardalam satu semster

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 58: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

bTujuan

Untuk mengetahui taraf hasil belajar yangdicapai oleh peserta didik setelahmelakukan program pembeljaran dalamsatu semester akhirtauhn atau akhirprogram pembelajaran pada suatu unitpendidikan tertentu

cAspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinali ialah kemajuanjhasil belajar meliputi pengetahuanketerampilan sikap dan penguasaan muridtentang materi pembelajaran yangdiberikan

dWaktu Pelaksanaan

Penilain ini dilaksanakan sebelum pesertadidik mengikuti proses pembelajaranpermulaan atau peserta didik tersebut baruakan mengikuti pendidikan disuatu tingkattertentu

Penilain Penempatan (placement)

Peserta didik untuk kepentinganpenempatan di dalam situasi belajar yangsesuai dengn kondisi peserta didik

aFungsi

Untuk mengetahui keadaan peserta didiksepintas lalu termasuk keadaan seluruhpribadinya peserta didik tersebutditempatkan pada posisinya Umapamanya

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 59: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

peserta didik berbadan kecil jangan ditempatkan di belakang tapi sebaiknya didepan agar tidak mengalami kesulitandalam PBM

b Tujuan

Untuk menempatkan peserta didik padatemapatnya yang sebenar-benarnyaberdasarkan bakat minat kemampuankesanggupan serta keadaan diri pesertadidik sehingga peserta didik tidakmengalami hambatan dalam mengikutipelajaran atau setap program bahan yangdisajikan guru

c Aspek-Aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai meliputi keadaanfisik dan psikologi bakat kemampuanpengetahuan pegalaman keterampilansikap dan aspek-aspek lain yang dianggapperlu bagi kepentingan pendidikan pesertadidik selanjutnya Kemungkinan penilaian inidapat juga dilakukan setelah peserta didikmengikuti pelajran selama satu semstersatu tahun sesuai dengan maksud lembagapenidikan yang bersangkutan

dWaktu pelaksanaan

Penilaian ini sebaiknya dilaksanakansebelum peserta didik menduduki kelastertentu sewaktu penerimaan murid baruatau setelah naik kelas

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 60: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

4 Penilaian Diagnostik

Yaitu penilain yang dilakukan terhadap hasilpenganalisisan tentang keadaan belajar pesertadidik baik merupakan kesulitan atau hambatanyang ditemui dalam proses belajar

a Fungsi

Untuk mengetahui masalah-masalah yangdiderita atau mengganggu peserta didiksehingga peserta didik mengalami kesulitanhambatan atau gangguan ketika mengikutiprogram pembelajaran dalam suatu bidangstudy Kesulitan peserta didik tersebutdiusahakan pemecahannya

bTujuan

Untuk membantu kesulitan atau mengatasihambatan yang dialami peserta didik waktumengikuti kegiatan pembelajaran pada suatubidang study atau keseluruhan programpembelajaran

c Aspek-aspek yang dinilai

Aspek-aspek yang dinilai termasuk hasil belajaryang diperoleh murid latar belakangkehidupannya serta semua aspek yangberkaitan dengan kegiattan pembelajaran

Anas nasution Pengantar Evalusi Pendidikan (PTGrafindo Persada Jakarta 2005)

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 61: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

d Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan tes diagnostik ini sesuaidengan keperluan pembinaan darisuatu lembaga pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu pendidikanpara peserta didiknya

BSaran

Demikianlah sekedar pemikiran sebagaisaran sekaligus dapat memberikansumbangan yang bermanfaat bagi dirikita dalam konseptual maupun dalamtataran praktis Semoga Allahmemberikan kepada kita kekuataniman keluasan ilmu dan ketetapanIslam sehingga kita mampu untukmenjalankan semua amanat yangdiberikan-Nya kepada kita Amiin

Penutup

Pemahaman tentang tujuan pendidikanIslam memiliki posisi yang sangatpenting dalam studi makro pendidikanIslam karena hal ini akan berpengaruhpada hal-hal yang berada di bawahnyaseperti teori pengetahuan dan penilaianpendidikan

Diharapkan ulasan singkat dapatmembuka wawasan kita tentang tematersebut sehingga output yang kitahasilkan selama proses pendidikansesuai dengan cita-cita luhur daripendidikan Islam itu sendiri

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 62: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAFTAR PUSTAKA

Lexi J Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung PTRemaja Rosdakarya1989) hal 3

Harun Rasyid dan Mansur penilaian hasil belajar CVwacana prima2009 hlm 7

rsquoTim redaksi nuansa aulia Sistem Pendidikan Nasional NuansaAuliaThnJuni 2009 Hal337rsquorsquo

Hasan Langgulung manusia Pendidikan suatu analisis Filsafat danpendidikan reka studio grafis De2004 hlm 51

Ahmad Tafsir metodik khusus pendidikan Agama Islam 1990-1992Hlm 39

HFri Suhara AGAMA ISLAM Maharini Press 2001 Hal28

Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin hanbalAl-musnadRiyadhBaitulAfkar ad-Dauliyah1998492no 16959hlm1209

Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismai Al-BukhariShohihBukhoriRiyadh Darussaam1997Kitab az ZakatNo 41 hlm 291-292

Pasal 12 ayat(4) mengatur tentang hak dan kewajiban pesertadidikpasal 30 ayat (5) mengatur tentang pendidikankeagamaandan pasal 37 ayat (3) mengatur tentang urikulumpendidikan dasar dan menengah

Hasan langgulung manusia dan pendidikan pustaka alhusnabaru2004 hlm 51rsquo

Albert HouraniArabic thougt in the liberal age1798-1939London oxford university Pres1962hlm81rsquo

AbdAl-Rahman al-nahlawy menyatakan dalam Bukunya Usul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Thuruq tadrisuha Dar el Nahdhah Al-Arabiyah1965hlm 7rsquo

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati Ilmu Pendidikan (Jakarta PT RinekaCipta 2001) hlm 69

F J McDonal Educational Psychology (California Wadsworty1959) hlm 50

Mahmud Yunus Kamus Arab-Indonesia (Jakarta PT HidakaryaAgung tth) hlm 177

Jalaluddin Teologi Pendidikan (Jakarta PT Raja Grafindo Persada2003) hlm 70

Mahmud Syaltut al-Islam lsquoAqidah wa Syarirsquoah (Kairo Daar al-Qalam1966) hlm 12

Jalaluddin opcit hlm 74

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261

Page 63: STANDAR PENILAIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Abdurahman al-Nahlawi Prinsip-prinsip dan Metode PendidikanIslam terj Herry Noer Ali (Bandung CV Diponegoro 1989) hlm41

M Arifin Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan PraktisBerdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta Bumi Aksara2003) hlm 7

Achmadi Ideologi Pendidikan Islam Paradigma HumanismeTeosentris (Yogyakarta Pustaka Pelajar 2005) hlm 28-29

Ahmad D Marimba Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (BandungPT Al-Marsquoarif1989) hlm 41

Bustami A Gani dkk al-Qurrsquoan dan Terjemahnya (MadinahMujammarsquo al-Malik Fahd li Thibarsquoat al-Mushar al-Syarif 1418 H)hlm 14

Muhaimin dan Abdul Mujib Pemikiran Pendidikan Islam (BandungTrigenda Karya1993) hlm 144

Ibid hlm 145

Zakiah Daradjat dkk Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Bumi AksaraKerja Sama dengan Departemen Agama 1993) hlm 21-22

Harun Rasydin ampMansur Penilaian Hasil BelajarCV wacana PrimaThn 2009 hal7

M Chabih Thoha opcit hlm 60

Muhammad Surya Bina Keluarga (Semarang CV Aneka Ilmu2003) hlm 78-80

Kamrani Buseri Nilai-nilai Ilahiyah Remaja Pelajar (Yogyakarta UIIPress 2004)hlm 13

Jalaluddin opcit hlm 91-92

Bustami A Gani dkk opcit hlm 862

Jalaluddin opcit hlm 93

M Quraisy Shihab Wawasan al-Qurrsquoan (Bandung Mizan 1996)hlm 254-261