Upload
eli-priyatna-laidan
View
614
Download
25
Embed Size (px)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 8 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 1
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom
karbon dan penggolongan senyawanya
3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
3.3. Memahami dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara mengatasinya
4.1. Mengklasifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur, sifat senyawa, dan
kekhasan atom karbon
4.2. Membuktikan proses pembentukan dan pemisahan fraksi-fraksi minyak
4.3. Menyusun rencana penyehatan lingkungan akibat pembakaran senyawa
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari- hari
3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil
pengamatan
3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon
3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner)
3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri)
3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya
3.2.1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
3.2.2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan
3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam
3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan
3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus
strukturnya
4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC
4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod
4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon
4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon
4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya
4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
beserta kegunaannya
4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam
4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang
hidrokarbon dan minyak bumi.
3. Siswa dapat berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan hasil
pengolahan minyak bumi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan
sehari- hari
2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan
hasil pengamatan
3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon
4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner)
5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri)
6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus
strukturnya
7. Siswa dapat menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
8. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya
9. Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam
10. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan
11. Siswa dapat menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis
rumus strukturnya
2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan
IUPAC
3. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon
4. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon
5. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat
fisiknya
6. Siswa dapat menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi beserta kegunaannya
7. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas alam
8. Siswa dapat menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan
9. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
2. Alkana, alkena, alkuna
3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
1. Isomer
2. Mutu bensin
3. Reaksi senyawa hidrokarbon
Materi prinsip
1. Kekhasan atom karbon
2. Teknik pemisahan minyak bumi
3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Materi prosedur
1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon
2. Tata nama senyawa hidrokarbon
E. Metode Pembelajaran
1. Praktikum
2. Ceramah interaktif
3. Observasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat
dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk percobaan identifikasi atom C
dan H pada senyawa karbon
Guru mengajak siswa untuk merancang dan melakukan percobaan identifikasi
atom C dan H pada senyawa karbon, yaitu pada pemanasan gula yang sesuai
dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan yang sesuai
dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi atom
C dan H pada senyawa karbon yang sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Diskusi kelas tentang hasil percobaan.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil percobaan
identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan identifikasi
atom C dan H pada senyawa karbon.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Kekhasan atom karbon
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang atom karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon terdapat dalam
variasi dan jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut tidak terlepas dari
keistimewaan atom karbon.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis atom karbon dari data atom karbon
dalam sistem periodik unsur.
Siswa secara individu menganalisis atom karbon dari data atom karbon dalam
sistem periodik unsur (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai kekhasan atom karbon.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang kedudukan atom karbon
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom
karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan
alkuna.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom
karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga,
jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya,
tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan
alkuna.
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.
Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya,
bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst.
Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen
molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur
senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod.
Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul,
menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya kedalam alkana,
alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata
nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama
senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa
hidrokarbon
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan
2-metil-propana.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metil-propana (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik,
dan reaksi senyawa hidrokarbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan
reaksi senyawa hidrokarbon.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
alkana, alkena, dan alkuna.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak bumi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan sumber
utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil pengolahan minyak bumi sebagian
besar dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin, LPG, dsb.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar destilasi bertingkat minyak
bumi.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar destilasi
bertingkat minyak bumi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang mutu bensin
berdasarkan bilangan oktannya.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang minyak bumi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan
dengan minyak bumi
Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok mengenai energi alternatif dan
portofolio berupa laporan tertulis energi alternatif yang telah didiskusikan.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak pembakaran bahan bakar dan
cara mengatasinya serta energi alternatif
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa
hidrokarbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi saat ini
sudah mulai menipis sehingga sudah saatnya memikirkan energi alternatif
selain minyak bumi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak pembakaran bahan bakar.
Siswa secara individu melakukan analisis terhadap dampak pembakaran
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan laporan diskusi kelompok
mengenai energi alternatif.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak
pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak pembakaran
bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang energi alternatif
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan dan kegiatan model molekul (molymod)
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon
c. Molymod
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Tuliskan struktur dan nama dari lima isomer heptena dengan rantai dengan
rantai induk yang mengandung 5 atom karbon. Tentukan senyawa manakah
yang mempunyai isomer geometri.
Suatu gas alam terdiri atas 80% metana, 10% etena, 5% propana, dan 5%
gas yang tidak dapat terbakar. Hitunglah volume udaara (20% oksigen) yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna 10 liter sampel gas tersebut.
Tuliskan reaksi pembentukan polietena dari etena
Jelaskan mengapa asap buang kendaraan bermotor mengandung CO2, CO,
oksida belerang, oksida nitrogen, dan partikel timah hitam
Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan :
a. Efek rumah kaca
b. Pemanasan global
c. Hujan asam
d. Pengubah katalitik
2. Psikomotorik
a. Percobaan identifikasi atom C dan H dalam senyawa karbon
b. Pembuatan peta konsep alkana, alkena, dan alkuna
c. Keterampilan membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan molymod
d. Laporan tertulis hasil diskusi kelompok mengenai energi alternatif
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa karbon berdasarkan hasil
pengamatan.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Identifikasi atom C dan H pada senyawa karbon
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Model/
Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 3
Indikator :
Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 4
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Energi alternatif.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 2
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Termokimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi
3.5. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess
4.4. Membuktikan proses terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4.5. Menggunakan Hukum Hess untuk menghitung H suatu reaksi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem
3.4.2. Membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat
3.4.3. Mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi
3.4.4. Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi
3.5.1. Memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
4.4.1. Merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4.4.2. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan
tertulis
4.4.3. Menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm
4.5.1. Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam termokimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami termokimia
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem
2. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat
3. Siswa dapat mmengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi
4. Siswa dapat menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi
5. Siswa dapat memahami H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk
laporan tertulis
3. Siswa dapat menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan
reaksi eksoterm dan endoterm
4. Siswa dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Kalorimeter
2. Diagram energi
Materi konsep
1. Sistem dan lingkungan
2. Reaksi eksoterm dan endoterm
3. Energi dan entalpi reaksi
4. Perubahan entalpi standar
Materi prinsip
Penggunan hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan untuk
menentukan entalpi reaksi
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
2. Prosedur percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang termokimia.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa pemerintah
mengkonversi minyak tanah menjadi LPG? Benarkah LPG lebih murah dan
lebih efisien daripada minyak tanah? Dengan mempelajari termokimia, kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar suatu reaksi kimia didalam
gelas kimia.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar suatu reaksi
kimia didalam gelas kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya untuk menentukan mana yang sistem dan mana yang lingkungan.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang reaksi eksoterm dan
endoterm serta diagram energinya.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Guru menunjuk siswa secara random untuk membuat diagram energi dari
contoh reaksi yang diberikan pada papan tulis.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem dan
lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem dan lingkungan,
reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
Tindak lanjut: Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5 buah contoh
sistem dan lingkungan yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi eksoterm dan
endoterm.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami tentang reaksi
eksoterm dan endoterm, maka akan dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan
endoterm.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
Guru menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan materi reaksi
eksoterm dan endoterm pada pertemuan sebelumnya.
Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai materi reaksi eksoterm
dan endoterm (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan eksoterm dan
endoterm yang sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi eksoterm
dan endoterm.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi eksoterm dan
endoterm reaksi eksoterm dan endoterm.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm.
Rencana pembelajaran selanjutnya: entalpi reaksi
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang entalpi reaksi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia selalu disertai dengan
perubahan energi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai entalpi reaksi (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual menghitung entalpi reaksi dari suatu
persamaan reaksi.
Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang entalpi reaksi
dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan entalpi reaksi
berdasarkan hukum Hess, kalorimetri, entalpi pembentukan standar, dan
energi disosiasi ikatan.
Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang entalpi reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar dan perubahan entalpinya.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan bakar.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan senyawa yang
bila dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Pemilihan bahan bakar harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti nilai kalor bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan
pencemarannya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel data nilai kalor bakar
beberapa bahan bakar.
Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang lebih efisien.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bahan bakar dan
perubahan entalpinya.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan bakar dan
perubahan entalpinya.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat makalah tentang
konversi minyak tanah menjadi LPG (termasuk pengukuran efisiensi masing-
masing bahan bakar).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang konversi minyak tanah menjadi LPG
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Reaksi kimia selalu disertai perubahan energi. Jelaskan.
Jelaskan perbedaan reaksi eksoterm daan reaksi endoterm
Diketahui data reaksi berikut:
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ∆H = -242 kJ
2H(g) + O(g) → H2O(g) ∆H = -927 kJ
2H(g) + 2O(g) → H2O2(g) ∆H = -1.070,5 kJ
2O(g) → O2(g) ∆H = -495 kJ
H2O2(l) → H2O2(g) ∆H = 51,5 kJ
Berdasarkan data diatas, tentukanlah entalpi pembentukan H2O2(l).
Sebanyak 0,58 gram gas butana dibakar dalam sebuah kalorimeter bom
yang berisi 500 mL air dengan suhu 30oC. Setelah reaksi, suhu air dalam
kalorimeter naik menjadi 43,7oC. Jika kapasitas kalor kalorimeter diabaikan,
sedangkan kalor jenis air adalah 4,18 J g-1 oC-1, tentukan entalpi pembakaran
butana
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
b. Laporan tertulis percobaan reaksi eksoterm dan endoterm serta makalah diskusi
kelompok mengenai konversi minyak tanah menjadi LPG
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan percobaan di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi eksoterm dan endoterm
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang konversi minyak tanah menjadi LPG.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Konversi minyak tanah menjadi LPG
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 3
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia
3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4.6. Mengevaluasi terjadinya reaksi kimia dengan menggunakan teori tumbukan (tabrakan).
4.7. Membuktikan proses laju reaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan
3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.7.2. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
4.6.1. Menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran,
konsentrasi, suhu dan katalis)
4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dalam bentuk laporan tertulis
4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan
4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori
tumbukan
4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
5. Siswa dapat menghubungkan reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
6. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
7. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
8. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis)
2. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
3. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dalam bentuk laporan tertulis
4. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Katalis
2. Luas permukaan
Materi konsep
1. Laju reaksi
2. Energi aktivasi
3. Orde reaksi
4. Tumbukan efektif
Materi prinsip
1. Grafik laju reaksi
2. Teori tumbukan
Materi prosedur
Prosedur praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi.
Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti
pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dll. Guru mengajukan
pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang
lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan
reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi.
Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan
sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai pengertian laju reaksi
Elaborasi: Siswa secara berpasangan berlatih menentukan laju reaksi rata-rata
dan membuat grafik laju
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang
dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju
reaksi.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi
kimia yang diberikan.
Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju
reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi.
Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju
reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah
mencoba untuk membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika
membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan
katalis).
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada
interaksi antar pereaksi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi
antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat.
Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan
raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin
banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar.
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai tumbukan efektif.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Suatu reaksi berorde 2 terhadap salah satu pereaksi. Bagaimana perubahan
aju reaksi itu apabila konsentrasi pereaksi tersebut diperbesar 2 kali?
Sebanyak 5 gram pualam (CaCO3) bereaksi dengan asam nitrat
menghasilkan gas CO2 menurut persamaan reaksi berikut :
CaCO3(g) + 2HCl(g) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk
membentuk 20 mL gas CO2. Diperoleh data sebagai berikut.
No
.
Bentuk pualam [HCl] (M) Suhu (oC) Waktu (s)
1 Serbuk 0,5 27 10
2 Kepingan 0,5 27 20
3 Serbuk 1,0 27 6
4 Kepingan 0,5 40 15
Faktor apakah yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan-percobaan
berikut.
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4
Jelaskan apa yang dimaksud denga tumbukan efektif. Berikan faktor-faktor
yang mempengaruhi tumbukan.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
b. Laporan tertulis praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 4
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.8. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri
4.8. Membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
3.8.2. Menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3.8.3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
yang diterapkan dalam industri
3.8.4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam kesetimbangan kimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji kesetimbangan kimia
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
2. Siswa dapat menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri
4. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
5. Siswa dapat merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang
6. Siswa dapat meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan
7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp
Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan
2. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
4. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
5. Siswa dapat menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang
6. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
7. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp)
8. Siswa dapat menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Nilai tetapan kesetimbangan
2. Proses Habor-Bosch
3. Proses Kontak
Materi konsep
1. Kesetimbangan dinamis
2. Pergeseran kesetimbangan
3. Katalis
Materi prinsip
1. Hukum kesetimbangan kimia
2. Asas Le Chatelier
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi bolak-balik
2. Prosedur percobaan pergeseran kesetimbangan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan
dinamis.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan didalam botol
terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam botol
akan berkurang karena butir-butir air menguap dari permukaan air dan keluar
dari botol. Tetapi, pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses
penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila uap telah menjadi jenuh,
ada sebagian uap air yang akan mengembun kembali.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia.
Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
Elaborasi: Siswa secara berkelompok merumuskan persamaan kesetimbangan
kimia.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum kesetimbangan
dan nilai tetapan kesetimbangan Kc dan Kp.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah
reaksi serta menentukan komposisi zat saat keadaan setimbang.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual berlatih menentukan nilai tetapan
kesetimbangan.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai hubungan Kc dan
Kp.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc dan Kp).
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pergeseran kesetimbangan
kimia.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pergeseran
kesetimbangan.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri yang
melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan hasil yang maksimal dengan
waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai agar
produk yang diharapkan dapat terbentuk.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis).
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pergeseran
kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pergeseran
kesetimbangan.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
pergeseran kesetimbangan.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia dalam industri
kimia.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran kesetimbangan
banyak diterapkan dalam industri kimia.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari
proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal.
Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses
Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi reaksi yang
optimal dari proses Kontak untuk menghasilkan asam sulfat dalam jumlah
yang maksimal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia dalam industri kimia.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester ganjil
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum pergeseran kesetimbangan
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum pergeseran kesetimbangan.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Mengapa kesetimbangan kimia disebut kesetimbangan dinamis? Jelaskan.
Pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan oleh hemoglobin
(Hb) berlangsung berdasarkan reaksi kesetimbangan:
Hb + O2 HbO2
Di dalam paru-paru reaksi tersebut condong ke kanan, sedangkan dalam
jaringan condong ke kiri. Jelaskan mengapa demikian.
Sebanyak 2 mol N2O4 dipanaskan dalam suatu ruangan 1 L sehingga
sebagian berubah menjadi NO2 menurut reaksi kesetimbangan berikut:
N2O4(g) 2NO2(g)
Pada suhu T K, tercapai suatu kesetimbangan dimana terdapat 1 mol NO2.
a. Tentukan susunan kesetimbangan
b. Gambarkan perubahan konsentrasi N2O4 dan NO2 hingga mencapai
kesetimbangan
c. Tentukan nilai tetapan kesetimbangan pada suhu tersebut.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum pergeseran kesetimbangan kimia.
b. Laporan tertulis praktikum pergeseran kesetimbangan kimia.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pergeseran kesetimbangan
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pergeseran kesetimbangan kimia
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 5
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.9. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan
4.9. Mengukur derajat keasaman larutan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9.1.Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
3.9.2.Mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3.9.3.Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
3.9.4.Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa
4.9.1.Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji larutan asam dan basa
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3. Siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
dan/atau pH larutan
4. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan sifat asam dan basa
2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil
percobaan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Tetapan ionisasi asam
2. Tetapan ionisasi basa
3. Indikator asam/basa
Materi konsep
1. Asam
2. Basa
Materi prinsip
1. pH
2. Teori asam dan basa
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator asam/basa
2. Prosedur percobaan reaksi netralisasi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
5. Observasi
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa.
Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa
dalam kehidupan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan
basa, seperti air jeruk dan sabun.
Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa,
seperti air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai sifat asam dan basa.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai teori asam basa.
Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan
basa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa.
Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil
diskusi mengenai teori asam dan basa.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH).
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH).
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat
digunakan untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman
(pH).
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH)
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH).
Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa
lemah dengan derajat keasaman (pH).
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman
(pH).
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH).
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan untuk memperkirakan pH
larutan menggunakan indikator asam-basa.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat
keasaman (pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator
asam/basa yang memiliki trayek pH tertentu. Banyak bahan-bahan alami yang
dapat dijadikan indikator asam/basa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan
pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa (reaksi netralisasi).
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi
dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam
dari keringat tubuh kita?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi
asam dan basa.
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi netralisasi
sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan
basa.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
asam dan basa.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Koloid.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan
3. Alat
c. Komputer/LCD, VCD/CD player
d. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Tentukanlah pH dari larutan-larutan berikut.
a. Asam klorida 0,1 M
b. Asam asetat 0,1 M (Ka = 1 x 10-5)
c. Ammonia 0,1 M (Kb =1 x 10-5)
d. Natrium hidroksida 0,1 M
e. Kalsium hidroksida 0,01 M
Sebanyak 50 mL larutan asam klorida 0,1 M ditetesi dengan larutan kalium
hidroksida 0,1 M. tentukan pH campuran pada saat volume larutan kalium
hidroksida yang ditambahkan :
a. 0 mL
b. 25 mL
c. 50 mL
d. 100 mL
Suatu larutan jika ditetesi indikator metil merah berwarna merah, sedangkan
jika ditetesi bromtimol biru berwarna kuning. Dengan menggunakan data
trayek pH, perkirakan nilai pH larutan terseut. Apakah warna yang akan
terlihat jika ditetesi dengan indikator PP?
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
c. Peta konsep teori asam basa
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 2
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
netralisasi
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi netralisasi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3
Indikator :
Siswa dapat memahami teori asam-basa yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) teori asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Model/
Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 6
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Koloid
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.10. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.10. Membuat larutan koloid
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10.1. Membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi
3.10.2. Mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid
3.10.3. Menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya
3.10.4. Membedakan koloid liofob dan koloid liofil
3.10.5. Menjelaskan proses pembuatan koloid
3.10.6. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan
4.10.1. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat sistem
koloid
4.10.2. Menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk laporan
tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji sistem koloid
2. Siswa dapat menunjukkan semangat gemar membaca dengan mencari sumber
informasi lain untuk memperoleh informasi tambahan tentang sistem koloid
3. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
Kognitif
1. Siswa dapat membedakan sistem koloid dengan larutan dan suspensi
2. Siswa dapat mengidentifiksi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid
3. Siswa dapat menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya
4. Siswa dapat membedakan koloid liofob dan koloid liofil
5. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid
6. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk membuat
sistem koloid
2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuat sistem koloid dalam bentuk
laporan tertulis
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
Jenis-jenis koloid
Materi konsep
1. Koloid
2. Larutan
3. Suspensi
Materi prinsip
1. Sifat-sifat koloid
2. Kestabilan koloid
Materi prosedur
Prosedur percobaan untuk membuat sistem koloid
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Demonstrasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang koloid.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang terjadi jika
kalian mendiamkan santan atau susu?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai koloid.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai koloid. (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai koloid.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai klasifikasi koloid.
Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem koloid.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem koloid.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat tabel pengkasifikasian
macam-macam koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat koloid.
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kelarutan.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Pernahkah kalian
memperhatikan sorot lampu mobil saat malam hari?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru melakukan demonstrasi sifat-sifat koloid seperti menyorotkan sinar
senter pada segelas susu.
Siswa secara individu mengamati dan menganalisis sifat koloid berdasarkan
pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan. (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai sifat koloid berdasarkan pengamatan terhadap
demonstrasi yang dilakukan.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai sifat-sifat koloid lainnya berdasarkan pengamatan
terhadap contoh-contoh koloid dalam kehidupan.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat koloid.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat koloid.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Kestabilan koloid.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kestabilan koloid.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Bagaimana peran sabun
dalam membersihkan piring kotor.”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kestabilan koloid (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai kestabilan koloid.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai koloid liofil dan koloid liofob.
Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kestabilan koloid.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kestabilan koloid.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Percobaan pembuatan koloid
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pembuatan koloid.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terdapat dua cara untuk membuat
koloid, yaitu dispersi dan kondensasi.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
pembuatan koloid.
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pembuatan
koloid sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pembuatan koloid.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pembuatan koloid.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan praktikum
pembuatan koloid.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Senyawa karbon.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum 2013,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan percobaan dan demonstrasi.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Jelaskan fungsi koloid pelindung dan bagaimana cara kerjanya
Bagaimanakah cara pembuatan sol logam? Jelaskan
Jelaskan cara kerja alat Cottrell
Apa sajakah yang dapat dilakukan untuk pengolahan air bersih?
Jelaskan proses koagulasi pada pengolahan lateks.
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pembuatan koloid.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan koloid
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 7
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Senyawa karbon
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.11. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
4.11. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.11.1. Menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari- hari
3.11.2. Mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya
3.11.3. Memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3.11.4. Menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3.11.5. Menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-hari
4.11.1. Mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa senyawa karbon sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan usah yang keras untuk memperoleh informasi tentang
senyawa karbon.
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-
hari
2. Siswa dapat memahami tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
3. Siswa dapat menganalisis sifat-sifat senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)
4. Siswa dapat menyebutkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-
hari
Psikomotorik
1. Siswa dapat mengklasifikasikan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan gugus fungsinya
2. Siswa dapat mengklasifikasi berbagai senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) berdasarkan sifat-sifatnya
3. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan uji urine
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat)
2. Sifat-sifat fisik dan kimia senyawa karbon
3. Senyawa karbon dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
Isomer
Materi prinsip
Reaksi senyawa karbon
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan uji urine
2. Tata nama senyawa karbon
E. Metode Pembelajaran
1. Praktikum
2. Ceramah interaktif
3. Observasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa karbon memiliki peran yang
sangat besar dalam kehidupan sehari-hari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai gugus fungsi
senyawa karbon.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai gugus fungsi senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan
mengerjakan latihan soal mengenai pengelompokan senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsi.
Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan mengenai gugus fungsi
senyawa karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan gugus fungsi senyawa
karbon.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Tata nama senyawa karbon
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang penamaan senyawa
karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sama halnya dengan senyawa
hidrokarbon, senyawa karbon juga terdapat dalam variasi dan jumlah yang
sangat banyak. Sehingga diperlukan adanya suatu aturan penamaan senyawa
agar kita dapat membedakan senyawa yang satu dengan lainnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa karbon (halo alkana, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengerjakan contoh soal
penamaan senyawa karbon.
Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan
mengerjakan soal-soal tata nama di buku teks.
Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tata nama senyawa
karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tata nama senyawa
karbon.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Keisomeran senyawa karbon
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang keisomeran senyawa
karbon.
Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai materi isomer pada bab I
dan memaparkan bahwa dua senyawa yang memiliki rumus struktur dan
rumus molekul sama dapat memiliki sifat yang berbeda. Hal ini dikarenakan
kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang berbeda dan saling
berisomer.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa
karbon.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai keisomeran senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi mengenai isomer keisomeran ruan (isomer geometri dan isomer
optis).
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan keisomeran senyawa
karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan keisomeran senyawa
karbon.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat senyawa karbon
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat-sifat senyawa
karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa setiap gugus fungsi memiliki sifat
yang berbeda-beda.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang
disebutkan (aseton (pembersih kuteks), etanol (pembersih luka), dan asam
kaproat (bau pada kambing)).
Siswa secara individu menganalisis sifat-sifat dari senyawa yang disebutkan
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat senyawa karbon.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat-sifat senyawa
karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-sifat senyawa
karbon.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks
Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi-reaksi senyawa karbon
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi-reaksi senyawa
karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk membedakan senyawa karbon
yang satu dengan lainnya dapat dilihat dari reaksi-reaksi senyawa karbon
tersebut.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi
senyawa karbon.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai reaksi-reaksi senyawa
karbon (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dan
berlatih mengerjakan soal-soal buku teks yang berkaitan dengan reaksi-reaksi
senyawa karbon.
Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi-reaksi
senyawa karbon.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi-reaksi senyawa
karbon.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
senyawa karbon.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Uji urine
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa
karbon.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam kedokteran, pemahaman reaksi-
reaksi senyawa karbon sangatlah penting. Salah saturnya adalah dalam uji
urine. Dengan uji urine, kita dapat mengetahui penyakit yang ada dalam
tubuh kita, misalnya diabetes.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan
percobaan uji urine.
Guru menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan uji urine.
Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai uji urine (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan uji urine yang sesuai
dengan lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang percobaan uji urine yang sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan uji urine yang
sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang uji urine.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan uji urine.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Polimer
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang kegunaan senyawa karbon
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum uji urine
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Tuliskan struktur senyawa berikut, kemudian tandai gugus fungsi yang
terdapat didalamnya.
a. Etanol
b. Etoksietana
c. Etanal
d. Aseton
e. Asam asetat
f. Etil asetat
g. Etil klorida
Tuliskan satu contoh untuk reaksi.
a. Substitusi pada alkohol
b. Eliminasi pada alkil halida
c. Eter dengan HI
d. Oksidasi pada eldehida
e. Reduksi pada keton
f. Esterifikasi
g. Hidrolisis ester
2. Psikomotorik
a. Praktikum uji urine
b. Pembuatan peta konsep senyawa karbon
c. Laporan tertulis hasil praktikum uji urine
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat menganalisis senyawa karbon yang terdapat dalam urine.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Uji urine
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon yang
dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) senyawa karbon
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Model/
Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 8
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Polimer
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.12. Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan polimer
4.12. Memilih bahan polimer berdasarkan sifat-sifatnya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.12.1. Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan penggolongan polimer
3.12.2. Memahami aplikasi polimer dalam kehidupan sehari-hari
4.12.1. Memilih bahan polimer berdasarkan sifat-sifatnya
4.12.2. Menjelaskan dampak polimer dalam kehidupan
4.12.3. Mempresentasikan gagasan tentang solusi dari dampak negatif polimer dalam
kehidupan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang
polimer
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan.
Kognitif
1. Siswa dapat menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan penggolongan polimer
2. Siswa dapat memahami aplikasi polimer dalam kehidupan sehari-hari
3. Siswa dapat menjelaskan dampak polimer dalam kehidupan
Psikomotorik
1. Siswa dapat memilih bahan polimer berdasarkan sifat-sifatnya
2. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang solusi dari dampak negatif polimer
dalam kehidupan
3. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan uji polimer tekstil
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Jenis-jenis polimer
2. Sifat-sifat polimer
3. Polimer dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
Polimer
Materi prinsip
Reaksi polimerisasi
Materi prosedur
1. Tata nama polimer
2. Prosedur uji polimer tekstil
E. Metode Pembelajaran
1. Praktikum
2. Ceramah interaktif
3. Observasi
4. Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang polimer.
Memotivasi: Guru memaparkan contoh-contoh polimer dalam kehidupan
sehari-hari seperti plastik, pipa pvc, dll.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai struktur polimer.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai struktur polimer (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dengan
mengerjakan latihan soal mengenai struktur polimer.
Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan mengenai struktur polimer.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur polimer.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi polimerisasi
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi polimerisasi.
Memotivasi: Guru memaparkan reaksi polimerisai penting untuk dipelajari
agar kita dapat lebih memahami proses terbentuknya polimer, baik polimer
alam maupun sintetis
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai reaksi polimerisasi
(pembentukan polimer).
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai reaksi polimerisasi
(pembentukan polimer). (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai perbedaan polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi
polimerisasi.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi polimerisasi.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks
Rencana pembelajaran selanjutnya: Penggolongan polimer berdasarkan sifat
dan asalnya
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang penggolongan polimer.
Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh polimer yang berasal dari
alam da sintesis
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat dari polimer yang
disebutkan, seperti plastik, pipa, ban, dll.
Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat dari polimer yang
disebutkan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
berdiskusi mengenai penggolongan polimer berdasarkan asalnya.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang penggolongan
polimer.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan penggolongan polimer.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
polimer.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Berbagai macam polimer
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang macam-macam
polimer.
Memotivasi: Guru memaparkan peran penting polimer dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk membuat tabel contoh-contoh polimer yang
berada disekitar siswa.
Siswa secara individu membuat tabel contoh-contoh polimer yang berada
disekitar siswa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara individual mengembangkan pemahamannya dan
berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan polimer pada buku
teks.
Diskusi kelas tentang jawaban latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang macam-macam
polimer dalam kehidupan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan macam-macam polimer
dalam kehidupan.
Tindak lanjut: Penugasan individu untuk mencari artikel mengenai dampak
limbah plastik bagi lingkungan
Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak polimer bagi kehidupan
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang dampak polimer bagi
kehidupan.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apakah plastik dapat
diuraikan?” “Apa yang terjadi bila kita membuang sampah plastik
sembarangan?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji artikel mengenai dampak limbah
plastik bagi lingkungan.
Siswa secara individu mengkaji artikel mengenai dampak limbah plastik bagi
lingkungan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang solusi mengatasi limbah plastik.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak limbah
plastik dan solusinya.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak limbah plastik
dan solusinya.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Uji polimer tekstil
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang polimer tekstil.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa industri tekstil, polimer sangat
berperan penting.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan uji
polimer tekstil.
Guru menanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan polimer tekstil.
Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai polimer tekstil (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Guru mengajak siswa untuk merancang uji polimer tekstil yang sesuai dengan
lembar kerja.
Siswa secara berkelompok merancang uji polimer tekstil yang sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan uji polimer tekstil yang
sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang uji polimer tekstil.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan uji polimer tekstil.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester genap
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks Kimia Dasar Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Kurikulum
2013, Erlangga
b. Artikel tentang dampak limbah plastik bagi lingkungan
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan uji polimer tekstil
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Apakah yang dimaksud dengan polimer? Berikan contoh-contohnya.
Apakah keistimewaan polimer sehingga banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri?
Reaksi pembentukan polimer dapat berupa polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi. Jelaskan arti kedua reaksi polimerisasi tersebut.
2. Psikomotorik
a. Percobaan uji polimer tekstil
b. Pembuatan peta konsep polimer
c. Laporan tertulis hasil percobaan uji polimer tekstil
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat memahami aplikasi polimer dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat memilih bahan polimer berdasarkan sifar-sifatnya
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Uji polimer tekstil
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NilaiKesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat mendeskripsikan polimer yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) polimer
Tanggal Penilaian :
Kelas :
NoNama
SiswaKelompok
Aspek yang dinilai dalam peta konsep
Skor NilaiKesesuaian
isi dengan
tema
Model/
Bentuk/
Perpaduan
warna
Susunan
Kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skorKriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi