33
Teori Latar Belakang Hakikat Manusia Pribadi sehat dan tidak sehat Tujuan Konseling Peran Konselor Peran Konseli Strategi Konseling Psikoanalisa - Sigmund Freud (1856- 1936) -Bangsa Yahudi -Lahir di Freibrerg Moravia (Austria, 6 Mei 1856) -Keluarga otoriter (ayah dominan) -Usia 40 mengalami -Deterministik ialah dorongan naluri, dorongan biologis (psikoseksual 0- 6th) -Instink : life (hidup) dan death (mati) -Iceberg (gunung es) ialah hal yang tampak merupakan kesadaran manusia sedangkan yang terbenam dibawah Pribadi sehat : :merupakan merreka yang mengadakan integrasi atau menyeimbangkan id, ego dan superego Pribadi tidak sehat ialah mereka yang mempunyai mekanisme pertahanan diri : formasi reaksi, identifikasi, introjeki, kompensasi, Mengembalikan fungsi ego agar dapat lebih kuat atau membuat hal-hal yang tidak disadari oleh konseli menjadi hal-hal yang disadari sepenuhnya Memberikan lingkungan (atmosfer) yang baik untuk mempermudah konseli mengeksploras i masa lalunya dan memperkuat fungsi ego -Konseli harus bersedia terlibat dalam proses konseling secara intensif dan dalam jangka waktu yang relatif lama -Konseli bersedia mengemu kakan perasaannya, pengalama nnya, hubungan- -Penafsiran merupakan prosedur dasar untuk analisis terhadap teknik asosiasi bebas, mimpi- mimpi, dan transferens -Analisis mimpi ialah cara membuat konseli tidur dan bermimpi -Asosiasi

resume teori dan teknik konseling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: resume teori dan teknik konseling

Teori Latar

Belakang

Hakikat

Manusia

Pribadi sehat

dan tidak sehat

Tujuan

Konseling

Peran

Konselor

Peran

Konseli

Strategi

Konseling

Psikoanalisa - Sigmund

Freud (1856-

1936)

-Bangsa

Yahudi

-Lahir di

Freibrerg

Moravia

(Austria, 6 Mei

1856)

-Keluarga

otoriter (ayah

dominan)

-Usia 40

mengalami

-Deterministik

ialah dorongan

naluri, dorongan

biologis

(psikoseksual 0-

6th)

-Instink : life

(hidup) dan death

(mati)

-Iceberg (gunung

es) ialah hal yang

tampak

merupakan

kesadaran

manusia

sedangkan yang

terbenam dibawah

Pribadi sehat :

:merupakan

merreka yang

mengadakan

integrasi atau

menyeimbangkan

id, ego dan

superego

Pribadi tidak

sehat ialah

mereka yang

mempunyai

mekanisme

pertahanan diri :

formasi reaksi,

identifikasi,

introjeki,

kompensasi,

Mengembalikan

fungsi ego agar

dapat lebih kuat

atau membuat

hal-hal yang

tidak disadari

oleh konseli

menjadi hal-hal

yang disadari

sepenuhnya

Memberikan

lingkungan

(atmosfer)

yang baik

untuk

mempermudah

konseli

mengeksploras

i masa lalunya

dan

memperkuat

fungsi ego

-Konseli harus

bersedia

terlibat dalam

proses

konseling

secara intensif

dan dalam

jangka

waktu yang

relatif lama

-Konseli

bersedia

mengemu

kakan

perasaannya,

pengalama

nnya,

hubungan-

-Penafsiran

merupakan

prosedur

dasar untuk

analisis

terhadap

teknik

asosiasi

bebas, mimpi-

mimpi, dan

transferens

-Analisis

mimpi ialah

cara membuat

konseli tidur

dan bermimpi

-Asosiasi

Page 2: resume teori dan teknik konseling

gangguan

kejiwaan

-Usia 40 mulai

menganalisis

mimpi

-Oedipus

Complex

laut

ketidaksadaran

manusia

-Proses Psikologis

: Id. Ego dan

Superego

penyangkalan,

proyeksi,

rasionalisasi,

resepsi

hubungannya,

ingatannya

dan fantasinya

bebas

Page 3: resume teori dan teknik konseling

Behavioristik -Second force

-Edward

Thorndike,

Clark Hull,

Bandura,

Pavlov,

Kazdin, BF.

Skinner

-Skinner lahir

di

Pennsylvania

(1904)

-Orang tua

hakim

- Keilmiahan

-Satu-satunya

- Perilaku

organisme bukan

merupakan

fenomena mental

-Deterministik

-Individu beda

kerena

pengalaman yang

beda

-Dualisme (tidak

ilmiah)

-Lingkungan

berpengaruh

dengan dominan

Pribadi sehat :

- Adjustment

ialah perilaku

yang tidak

menyimpang dari

norma sosial

Pribadi tidak

sehat :

-Maladjustment

ialah perilaku

yang

menyimpang dari

norma sosial

Mengubah atau

menghapus

perilaku dengan

cara belajar

perilaku baru

yang lebih

dikehendaki

- Dipandang

sebagai teknisi

dan guru

-Memiliki

motivasi untuk

berubah

- Kesadaran

dan partisipasi

konseli dalam

proses terapi,

baik selama

sesi terapi

maupun dalam

kehidupan

sehari-hari

- Konseli

terlibat dalam

latihan

perilaku baru

dan umumnya

menerima

pekerjaan

- Self-

Menagenent

(konseli lebih

aktif dalam

proses terapi)

-Disentisisasi

sistematis

(konselor

berusaha

untuk

menanggulan

gi ketakutan

atau

kecemasan

konseli

dengan cara

relaksasi)

-Asertive

trainning

Page 4: resume teori dan teknik konseling

perbedaan

antara tingkah

laku tikus

dengan

manusia

terletak pada

tingkah laku

verbal

rumah yang

aktif (seperti

self-

monitoring

perilaku

bermasalah)

untuk

menyelesaikan

antara sesi

terapi

-Terus

menerapkan

perilaku baru

setelah

pengobatan

resmi telah

berakhir

(mengatasi

masalah

percaya

diri,pengungk

apan diri, atau

ketegasan

diri)

-Memberi

contoh

(konseli

belajar dari

orang lain

yang menjadi

objek)

Page 5: resume teori dan teknik konseling

Person

Centered

Therapy

-Aliran

Humanistik

-Rogers lahir

di Oak Park

Illionis tahun

1902

-Kondisi aman

finansial

-Sering

berpindah

sekolah

-Konseli-

person

- Organisme

merupakan

keseluruhan

individu (the total

individual)

- Medan

phenomenal

merupakan

keseluruhan

pengalaman

individu (the

totally of

experience)

-Self merupakan

bagian dari

medan

phenomenal (“I

atau me”)

Pribadi sehat :

Congruence

(keselarasan),

Opennes to

experience

(terbuka dengan

pengalaman

baru), trush in

themselves

(percaya terhadap

diri sendiri),

internal source of

evaluation

(menggunakan

sumber-sumber

untuk melakukan

evaluasi),

willingness to

continue growing

(keinginan untuk

terus tumbuh)

Memperbaiki

cara pandang

diri dengan

pengalaman

yang sebenarnya

terjadi dan apa

yang ingin

dicapai (revisi

self-concept)

-Motivator

-Penyalur

tanggung

jawab

-Moralis

-Guru

-Pengikat janji

- Memusatkan

atau berfokus

pada tingkah

laku mereka

sekarang alih-

alih kepada

perasaan-

perasaan dan

sikap-sikap

mereka

- Membuat dan

menyepakati

rencana yang

akan

dilaksanakan

untuk

mengubah

tingkah laku

yang gagal

menjadi

-Tidak ada

instrumen

-Genuinness

(membantu

dengan tulus)

-

Unconditional

positive

regard

(menerima

tanpa syarat)

-Empathic

understanding

Page 6: resume teori dan teknik konseling

Pribadi tidak

sehat :

Inconruence

(ketidaksejajaran)

, neurotic

behavior

(penyakit

psikologis seperti

kecemasan, dll.)

tingkah laku

yang berhasil

-Mengevaluasi

tingkah laku

sendiri

-Konseli

terlibat aktif

dalam

pelaksanaan

kontrak-

kontrak

mereka sendiri

secara

tanggung

jawab apabila

ingin mencapai

kemajuan

Page 7: resume teori dan teknik konseling

Gestalt - Frederick

(Fritz)

Salomon Perls

(1983-1970

- Teori ini

mengajarkan

tentang metode

kesadaran

fenomenologi

- Pengikut

Freudian

- Menolak

Freudian

- Asumsi dasar

pendekatan

gestalt tentang

manusia adalah

individu dapat

mengatasi sendiri

permasalahannya

dalam hidup

-Teori ini lebih

mengutamakan

keadaan di sini

dan saat ini “here

and now”

- Gestalt

berpendapat

bahwa individu

memiliki masalah

karena

menghindari

Pribadi sehat :

-Individu yang

dapat melengkapi

siklus gestalt

-Percaya

kemampuan diri

sendiri

- Bertanggung

jawab

- Memiliki

kematangan

- Memiliki

keseimbangan diri

Pribadi tidak

sehat :

- Introjection

(jenis identifikasi

- Mencapainya

kesadaran atas

apa yang mereka

lakukan dan

bagaimana

mereka

melakukannya.

Kesadaran itu

termasuk di

dalamnya,

insight,

penerimaan diri,

pengetahuan

tentang

lingkungan,

tanggung jawab

terhadap

lingkungannya

- Kemampuan

melakukan

-Memfokuskan

pada perasaan

konseli,

kesadaran pada

saat sedang

berjalan, serta

hambatan pada

kesadaran

- Menaruh

perhatian pada

bahasa tubuh

konseli sebagai

petunjuk

nonverbal

-

Berkonfrontasi

dengan konseli

untuk

menolong

-Konseli

berperan

memainkan

peran palsu

untuk

mengembalika

n

kesadarannya

-Teknik Kursi

Kosong(Empt

y Chair)ialah

Teknik ini

membantu

konseli untuk

membantu

mengatasi

konflik

interpersonal

dan

intrapersonal

-Membuat

Serial

(Making the

Rounds)

adalah latihan

gestalt yang

melibatkan

individu

Page 8: resume teori dan teknik konseling

masalah

- Kesadaran saja

bisa menjadi

“obat” bagi

permasalahan

individu.

kesadaran penuh,

individu dapat

mengembangkan

pengaturan diri

(self-regulation)

dan dapat

mengontrol

dirinya

- Area yang

paling penting

yang harus

diperhatikan

dalam konseling

yang kuat dimana

seseorang

mengambil dan

melebur nilai-

nilai dan kualitas

seseorang atau

suatu kelompok

ke dalam struktur

egonya sendiri,

merupakan hati

nurani)

-Projection

-Retroflection

- Confluence

(individu yang

terlalu banyak

memasukkan

nilai-nilai dirinya

kontak dengan

orang lain

- Memiliki

kemampuan

mengenali,

menerima

mengekpresikan

perasaan,

pikiran dan

keyakinan

dirinya

mereka

menjadi sadar

akan akibat

dari bahasa

mereka

untuk

berbicara atau

melakukan

sesuatu

kepada orang

lain dalam

kelompok

-Pembalikan

(Reveral

Technique)ad

alah bahwa

gejala dan

tingkah laku

tertentu

sering kali

mempresentas

ikan implus-

implus yang

ditekan dan

laten ada

Page 9: resume teori dan teknik konseling

adalah pemikiran

dan perasaan

yang individu

alami pada saat

sekarang

kepada orang lain

atau memasukkan

nilai-nilai

lingkungan pada

dirinya)

dalam diri

individu

- “Saya

Bertanggung

Jawab

Atas...” (“ I

Take

Responsibility

For...”) untuk

membantu

konseli

menyadari

dan

mempersonali

sasi perasaan

dan tingkah

lakunya serta

mengambil

tanggung

jawab atas

Page 10: resume teori dan teknik konseling

perasaan dan

tingkah

lakunya

- Latihan

melebih-

lebihkan (

The

Exaggeration

Experiment )

ialah

membantu

konseli untuk

menjadi lebih

sadar pada

tanda-tanda

bahasa tubuh

- Tetap pada

Perasaan

(Staying with

Page 11: resume teori dan teknik konseling

the Feeling)

untuk klien

yang

menunjukkan

perasaan atau

suasana hati

yang tidak

menyenangka

n atau ia

sangat ingin

menghindarin

ya

- Bahasa

“Saya” (“I”

Languange)u

ntuk

menggunakan

kata “saya”

(I) ketika

konseli

Page 12: resume teori dan teknik konseling

mengenaralis

asikan kata

“kamu” (you)

dalam

berbicara

Rational

Emotive

Theraphy

- ALBERT

ELLIS pada

tahun 1955

dengan nama

(RT)

- Pada tahun

1961 ia

mengubah

namanya

menjadi (RET)

- Menurut Albert

Ellis bahwa

pandangan

manusianya

adalah mengubah

belief irrasional

menjadi belief

rasional

- Manusia unik

secara rassional

dan irrasional

Pribadi sehat :

- Mempunyai

minat pada

sesuatu

- Mempunyai

minat sosial

- Mempunyai

arah diri

- Toleransi

-Mendemontra

sikan kepada

konseli bahwa

verbalisasi diri

merupakan

sumber

gangguan emosi

- Menunjukkan

kepada konseli

bahwa

verbalisasi diri

Aktif direktif

kepada konseli

- Memberi

semangat dan

memperbaiki

cara berfikir

koseli

- Mendorong

konseli

menggunakan

- Proses re-

edukatif yang

mana konseli

belajar cara

mengaplikasik

an pemikiran

logis untuk

memcahkan

masalahnya

- Pengalaman

masa kini dan

- Terapi

Kognitif

(Dalam

teknik ini

yang utama

adalah

mempersoalk

an keyakinan

irasional yang

dimiliki

konseli)

Page 13: resume teori dan teknik konseling

- ALBERT

ELLIS lahir

pada tahun

1913 di

Pittsburgh

- dibesarkan di

New York City

- Gangguan emosi

karena berfikir

irasional

- Pemikiran

irasional adalah

hasil belajar

- Manusia

merupakan

binatang verbal

- Gangguan emosi

menimbulkan

verbalisasi

- Individu dapat

beraktualisasi diri

terhadap orang

lain yang berbeda

- Fleksibel

terhadap

perubahan

- Mampu

menerima

ketidakpastian

- berfikir ilmiah

- mampu

mengambil resiko

- Menerima diri

tanpa syarat

tertentu

Pribadi Tidak

Sehat:

-Eleven Irational

adalah tidak

logis dan tidak

rasional

- Mengeluarkan

pemikiran

sehingga

verbalisasi diri

dapat lebih logis

dan efesien, dan

tidak

berhubungan

dengan emosi

negatif dan

perilaku kekalah

diri

kemampuan

rasional

daripada emosi

-

Menggunakan

pendekatan

didaktif dan

filosofis

dengan

menggunakan

humor

disini

(mengubah

kemampuan

konseli untuk

mengubah pola

berfikir dan

emosinya yang

keliru

- Pengalaman

yang sentral

adalah

bagaimana

konseli

menemukan

kesadaran diri

dan

pemahaman

-Humor :

(Dapat

digunakan

untuk

menjalin

hubungan

baik. Humor

bisa

mengukur

tingkat

depresi

konseli

supaya

tercipta

suasana yang

tidak

menakutkan,

tetapi dalam

penggunaan

teknik humor)

Page 14: resume teori dan teknik konseling

- Pikiran negatif

dilawan dengan

mereorganisasi

pikiran dan

persepsi

Thingking

- Teknik

Emotif (

Membantu

konseli untuk

mengidentifik

asi emosi dan

keyakinan

serta

menemukan

kesulitan

dalam

ineraksi

dengan

teman)

- Role

Playing

(Konseli

dapat

berinteraksi

dengan orang

Page 15: resume teori dan teknik konseling

lain dengan

bermain

peran agar

emosi konseli

yang

terpendam

dapat keluar)

- Home Work

(Pemberian

pekerjaan

rumah supaya

konseli bisa

merenungkan

tentang

pemikiran

rasional yang

dimiliki oleh

konseli)

Page 16: resume teori dan teknik konseling

Cognitive

Behavioral

Theraphy

-Pendiri terapi

perilaku

kognitif Aaron

T. Beck, MD

-Lulus dari

Brown

University dan

Yale Medical

School. Dr

Beck

-

Mengembangk

an terapi

perilaku

kognitif pada

awal 1960-an

-Psikiater di

University of

Pennsylvania

-Berpikir dalam

situasi tertentu

mempengaruhi

bagaimana kita

merasa emosional

dan fisik, dan

mengubah

perilaku kita

-Mengidentifikasi

pikiran yang

paling penting,

perasaan dan

perilaku yang

membentuk reaksi

dan memutuskan

apakah tanggapan

tersebut rasional

dan bermanfaat

-Keyakinan

Pribadi sehat :

-Dapat merespon

stimulus di

lingkungan secara

tepat dalam

bertingkah laku

untuk memenuhi

kebutuhannya dan

dapat

mengembangkan

reinforcer internal

disamping

eksternal serta

memiliki self-

control yang

memadai

Pribadi tidak

sehat :

-Tingkah laku

individu

-Mengajak

konseli untuk

menentang

pikiran dan

emosi yang

salah dengan

menampilkan

bukti-bukti yang

bertentangan

dengan

keyakinan

mereka tentang

masalah yang

dihadapi

-CBT dalam

pelaksanaan

konseling lebih

menekankan

kepada masa

kini dari pada

-Hubungan

kerja sama

yang baik

-Membangun

kemitraan

kolaboratif

-Konseli

belajar

mengenali dan

mengubah kes

alahan dalam

aspek kognitif

-Konseli

sebagai tim

dalam

konseling

maka keputusa

n konseling

merupakan

keputusan

yang

disepakati

dengan konseli

-Konseli akan

lebih aktif

- Operant

Conditioning:

digunakan

oleh konselor

jika tempat

konselor

sebaik dengan

lingkungan

tempat

masalah

konseli

terjadi. Jika

konseli

merasakan

adanya

koneksi

positif dengan

konselor,

maka dia

akan

menerima apa

Page 17: resume teori dan teknik konseling

-Didasarkan

pada alasan

teoritis dasar

dimana afek

dan perilaku

ditentukan

oleh cara

dimana ia

menyusun

dunia” Ia

berjasa

menyumbangk

an secara

sukarela dalam

pengembangan

terapi kognitif

untuk

menyembuhka

n bagi gagasan

kedaan jiwa,

seseorang

mempengaruhi

emosi dan

perilaku bahwa

dengan

mengidentifikasi

dan mengatasi

pikiran

bermasalah dapat

membantu untuk

mengubah

perilaku menjadi

pengalaman yang

lebih baik

-Memahami

masalah besar

dengan

memecahkan

mereka ke bagian

yang lebih kecil

kurang/tidak

memuaskan

sehingga

membawa konflik

diri dengan

lingkungannya.

Dengan kata lain

disebut perilaku

maladaptif

(perilaku yang

tidak tepat) yang

terbentuk melalui

proses interaksi

dengan

lingkungannya

masa lalu, akan

tetapi bukan

berarti

mengabaikan

masa lalu

- CBT tetap

menghargai

masa lalu

sebagai bagian

dari hidup

konseli dan

mencoba

membuat

konseli

menerima masa

lalunya, untuk

tetap melakukan

perubahan pada

pola pikir masa

kini untuk

dalam

mengikuti

setiap sesi

konseling,

karena konseli

mengetahui ap

a yang harus

dilakukan dari

setiap sesi

konseling

-Konseli

memiliki

kesempatan da

lam pikiran-

pikiran

otomatisnya

yang akan

mempengaruhi

suasana hati,

emosi

yang

diarahkan

oleh konselor.

-

Desensitizatio

n

Terdapat

empat

langkah

dalam

melaksanakan

metode

Systeatic

Desensitizatio

n, yaitu :

1. Memberika

n konseli

rasionalisasi

2. Relaksasi

training

Page 18: resume teori dan teknik konseling

terutama

depresi

- CBT sebagai

pendekatan

konseling yang

dirancang

untuk

menyelesaikan

permasalahan

konseli pada

saat ini dengan

cara

melakukan

restrukturisasi

kognitif dan

perilaku yang

menyimpang

-CBT

mengajak

mencapai

perubahan di

waktu yang

akan datang

-CBT lebih

banyak bekerja

pada status

kognitif saat ini

untuk dirubah

dari status

kognitif negatif

menjadi status

kognitif positif

dan tingkah

laku mereka

3. Konselor

dan konseli

bekerjasama

dalam

membangun

bayangan

tentang

hirarki dan

kecemasan

4. Desensitiza

tion proper

Salah satu

jenis dari

systematic

desensitizatio

n adalah in

vivo

desensitizatio

n. Jenis ini

memilliki

kesamaan

Page 19: resume teori dan teknik konseling

individu untuk

belajar

mengubah

perilaku,

menenangkan

pikiran dan

tubuh sehingga

merasa lebih

baik, berpikir

lebih jelas dan

membantu

membuat

keputusan

yang tepat

prosedur

dalam

penanganan

kecuali

masalah

hirarki

kecemasan.

Pada in vivo

desensitizatio

n, konselor

memegang

penuh dalam

penanganan

hirarki

kecemasan

konseli.

-Flooding

menekankan

kepada

maksimalisasi

Page 20: resume teori dan teknik konseling

kecemasan.

Salah satu

bentuk dari

Flooding

adalah in vivo

flooding,

yang sangat

cocok jika

digunakan

untuk

menghadapi

Agoraphobics

. Flooding

adalah salah

satu metode

yang

potensial dan

memiliki

tingkat resiko

yang tinggi.

Jika metode

Page 21: resume teori dan teknik konseling

ini dilakukan

oleh konselor

yang tidak

berpengalama

n akan

menyebabkan

seorang

konseli

merasa stress

Page 22: resume teori dan teknik konseling

Ekstensial

Theraphy

- Victor Frankl

pernah

menjadi

tawanan di

jerman

- Di kamp

konsentrasi

tidak didapat

kasih sayang

- Di kamp

konsentrasi

individu tidak

memiliki

kebebasan

- Tiap individu

berusaha untuk

mendapatkan

arti hidup

- Kapasitas untuk

kesadaran diri

- Kebebasan dan

tanggung jawab

- Pencarian

identitas dan

mengembangkan

hubungan dengan

lingkungan

- Pencarian arti,

tujuan dan nilai-

nilai tujuan

- Kecemasan

sebagai kondisi

kehidupan

- Kesadaran

terhadap kematian

Pribadi sehat:

-Freedom

-Choice

-Independen

-Responsibility

Pribadi tidak

sehat:

-Kecemasan

neurotik

-Non being

-Membantu

seseorang agar

mampu

bertindak,

menerima

kebebasan dan

bertanggung

jawab atas

tindakannya

- Mengakui

pentingnya

pendekatan

dari pribadi ke

pribadi

- Menyadari

peran dari

tanggung

jawab terapis

- Mengakui

sifat timbal

balik dari

hubungan

terapeutik

-Berorientasi

pada

pertumbuhan

-Memberikan

reaksi-reaksi

pribadi dalam

kaitan dengan

apa yang

dikatakan oleh

konseli

-Terlibat

dalam

sejumlah

pertanyaan

pribadi yang

relevan dan

pantas tentang

pengalaman-

pengalaman

yang mirip

denga yang

dialami oleh

konseli

1. -Tahap

Pendahuluan

2. Konselor

membantu

konseli dalam

mengidentifik

asi dan

mengklarifika

si asumsi

mereka

tentang

dunia.

Konseli

diajak untuk

mendefinisika

n dan

menayakan

tentang cara

mereka

memandang

dan

Page 23: resume teori dan teknik konseling

-Menekankan

keharusan

terapi terlibat

dengan konseli

sebagai suatu

pribadi yang

menyeluruh.

-Mengakui

bahwa

putusan-

putusan dan

pilihan-pilihan

akhir terletak

di tangan

konseli

-Memandang

terapis sebagai

model, dalm

arti bahwa

-Meninta

kepada konseli

untuk

mengungkapka

n ketakutannya

terhadap

keharusan

memilih dalam

dunia yang tak

pasti.

-Menantang

konseli untuk

melihat

seluruh ccara

dia menghidari

perbuatan

putusan-

putusan dan

memberikan

penilaian

menjadikan

eksistensi

mereka bisa

diterima.

Mereka

meneliti

nilai mereka,

keyakinan,

serta asumsi

untuk

menentukan

kesalahannya.

Bagi banyak

konseli hal

ini bukan

pekerjaan

yang mudah,

oleh karena

itu awalnya

mereka

memaparkan

Page 24: resume teori dan teknik konseling

terapis dengan

gaya hidup

pandangan

humanistiknya

tentang

manusia bisa

secara implisit

menunjukkan

kepada konseli

potensi bagi

tindakan

kreatif dan

positif.

-Mengakui

kebebasan

konseli untuk

mengungkapka

n pandangan

dan untuk

mengembangk

terhaap

pengindraan

itu

-Mendorong

konseli untuk

memrikasa

jalan hidupnya

periode sejak

memulai terapi

dengan

bertanya: “jika

anda bisa

secara ajaib

kembali

kepada cara

anda ingat

kepada diri

anda sebelum

terapi, maukah

anda

problema

mereka.

Konselor

disini

mengajarkan

mereka bagai

mana caranya

untuk

bercermin

pada

eksistensi

mereka

sendiri dan

meneliti

peranan

mereka dalam

hal

penciptaan

problem

mereka dalam

hidup.

Page 25: resume teori dan teknik konseling

an tujuan-

tujuan dan

nilainya

sendiri

-Bekerja ke

arah

mengurangi

kebergantunga

n konseli serta

meningkatkan

kebebasan

konseli

melakukannya

sekarang?”

-Beri tahukan

kepada

konselibahwa

ia sedang

mempelajari

apa yang

dialaminya

sesungguhnya

adalah suatu

sifat yang khas

sebagai

manusia:

bahwa dia

pada akhirnya

sendirian,

bahwa di harus

memutuskan

untuk dirinya

3.

4. - Pada Tahap

Tengah dari

Konseling

Eksistensial

5. Konseli

didorong

semangatnya

untuk lebih

dalam lagi

meneliti

sumber dan

otoritas dari

sistem nilai

mereka.

Proses

eksplorasi

diri ini

biasanya

membawa

konseli ke

Page 26: resume teori dan teknik konseling

sendiri, bahwa

di akan

mengalami

kecemasan

atas

ketidakpastian

putusan-

putusan yang

dibuat, dan

bahwa di akan

berjuang untuk

menetapkan

makna

kehidupannya

di dunia yang

sering tampak

tak bermakna.

pemahaman

baru dan

berapa

restrukturisasi

dari nilai

dan sikap

mereka.

Konseli

mendapat cita

rasa yang

lebih baik

akan jenis

kehidupan

macam apa

yang

mereka

anggap

pantas.

Mereka

mengembang

kan gagasan

Page 27: resume teori dan teknik konseling

yang jelas

tentang

proses

pemberian

nilai internal

mereka.

6.

3. -Terakhir

dari Konselin

g eksistensial

Berfokus

pada

menolong

konseli

untuk bisa

melaksanakan

apa yang

telah mereka

pelajari

tentang diri

mereka

Page 28: resume teori dan teknik konseling

sendiri.

Sasaran

terapi adalah

memungkinka

n konseli

untuk bisa

mencari cara

mengaplikasi

kan nilai

hasil

penelitian

dan

internalisasi

dengan jalan

kongkrit.

Biasanya

konseli

menemukan

jalan mereka

untuk

menggunakan

Page 29: resume teori dan teknik konseling

kekuatan itu

demi

menjalani

konsistensi

kehidupannya

yang

memiliki

tujuan.

Page 30: resume teori dan teknik konseling

Perbedaan Teori Psikoanalisa, Behavioristik, dan Humanistik

A. PSIKOANALISA

Psikoanalisis memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia, bukan kepada bagian-bagiannya yang terpisah. Seperti

tubuh jasmani yang mempunyai struktur : kepala, kaki, lengan dan tubuh, Sigmund Frued, berkeyakinan bahwa jiwa manusia juga

mempunyai struktur, walaupun tidak terdiri dari ruangan.

1. Konsep dasar teori psikoanalisis

Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Adapun

Konsep Utama dalam Psikoanalisa:

Struktur Kepribadian

a) Id

Id adalah komponen biologis, system kepribadian yang orisinil; kepribadian setiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan.

Id bersifat tidak logis, amoral, dan di dorong oleh suatu kepentingan.

b) Ego

Ego adalah komponen psikologis, eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur. Ego memiliki

kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan. Tugas utama ego adalah memperantarai naluri dengan lingkungan sekitar. Ego

mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor, dengan diatur oleh asas kenyataan, ego berlaku realistis dannberfikir logis serta

merumuskan rencan-renacana tindakan bagi pemuasaan kebutuhan.

c) Superego

Page 31: resume teori dan teknik konseling

Superego adalah cabang moral atau hokum dari kepribadian. Superego memiliki tugas utama yaitu menilai apakah suatu

tindakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas untuk dilakukan, benar atau salah. Superego mempreesentasikan nilai-nilai

tradisional dan ideal-ideal masyarakat yang diajarkan oleh orang tua pada anaknya.

2. Tujuan Psikonalisi

Tujuan terapi psikoanalitik adalah membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak

didasari di dalam diri klien. Proses terapeutik difokuskan pada upaya mengalami kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak.

Pengalaman-pengalaman masa lampau direkonstruksi, dibahas, dianalisis, dan ditafsirkan dengan sasaran merekonstruksi kepribadian.

Terapi psikoanalitik menekankan dimensi afektif dari upaya menjadikan ketaksadaran diketahui. Pemahaman dan pengertian intelektual

memiliki arti penting, tetapi perasaan-perasaan dan ingatan-ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri yang lebih penting lagi

B. BEHAVIORISME

Behaviorisme berfokus pada lingkungan dan pengalaman. Pengaruh lingkungan terhadap perilaku yang dapat diobservasi, bukan

melalui proses mental yang kelihatan, peniruan dan sejumlah kepercayaan dan nilai. Ia juga memandang psikologi sebagi suatu studi tentang

tingkah laku dan menjelaskan belajar sebagai suatu sistem respon tingkah laku terhadap rangsangan fisik. Menggunakan paradigma dari suatu

reinforcement (penguatan). Pendekatan behavorisme memberi tekanan bagaimana peserta didik membuat pengalaman dan perilakunya. Salah

satu pendekatannya yang paling awal adalah pengkondisian klasik.

1. Konsep Dasar Teori Belajar Behaviorisme

Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap

rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang

diinginkan.

Page 32: resume teori dan teknik konseling

2. Tujuan Behaviorisme

Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas

“mimetic” yang menuntut peserta didik untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis,

atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada keterampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari

bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada

buku teks/buku wajib dengan penekanan pada keterampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan

evaluasi menekankan pada hasil belajar.

C. HUMANISTIK

Humanistik berfokus pada keyakinan para individu dimotivasikan oleh pertumbuhan positif kearah kesempurnaan, keunikan pribadi,

dan kepenuhan diri sendiri. Dengan kata lain humanis berpendapat bahwa individu tidak didorong dari kekuatan dari bawah ataupun dari luar,

melainkan individu didorong untuk keatas. Yaitu pada suatu keadaan perkembangan pribadi yang lebih tinggi. Pada hakikatnya pandangan

humanistic lebih bersifat positif dan optimistik tentang perkembangan manusia dibanding dengan teori yang lain. Rogers menyebut dirinya

sebagai salah orang yang berpandangan humanistik dalam psikologi kontemporer psikologi humanistik menetang apa yang disebut

pesimisme.

1. Konsep Dasar Teori Belajar Humanistik

Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar

memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai

Page 33: resume teori dan teknik konseling

aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari

sudut pandang pengamatnya. Peran guru dalam teori ini adalah sebagai fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan

motivasi,kesadaran mengenai makna kehidupan siswa.

2. Tujuan Humanistik

Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah belajar pada dimensi yang lebih luas, sehingga

upaya pembelajaran apapun dan pada konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Meskipun teori

humanistik sering dikritik karena sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis dan dianggap lebih dekat dengan bidang filsafat,

teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang pendidikan, sehingga sulit diterjemahkan ke dalam langkah-langkah yang lebih

konkret dan praktis. Namun sumbangan teori ini amat besar. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah

dirumuskannya dapat membantu para pendidik dan guru untuk memahami hakikat kejiwaan manusia.