22
Dahulu kala di negeri Cina, adalah seorang gadis bernama Li-Li Ia baru menikah dan tinggal di wisma mertua indah.

Racun kebaikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Racun kebaikan

Dahulu kala di negeri Cina,adalah seorang gadis bernama Li-Li.Ia baru menikah dan tinggal diwisma mertua indah.

Page 2: Racun kebaikan

Dalam waktu singkat, Li-Li tahubahwa ia sangat tidak cocok tinggalserumah dengan ibu mertuanya.Karakter mereka sangat jauh berbeda.Dan Li-Li sangat tidak menyukaikebiasaan ibu mertuanya.

Page 3: Racun kebaikan

Hari berganti hari,begitu pula bulan berganti bulan.Li-Li dan ibu mertuanya tak pernahberhenti berdebat dan bertengkar.

Page 4: Racun kebaikan

Yang makin membuat Li-Li kesal adalah adat kuno Cina yangmengharuskan ia untuk selalumenundukkan kepala untukmenghormati mertuanya danmentaati semua kemauannya.

Page 5: Racun kebaikan

Semua kemarahan danketidakbahagiaan di dalam rumah itumenyebabkan kesedihan yangmendalam pada hati suami Li-Li,seorang yang berjiwa sederhana.

Page 6: Racun kebaikan

Akhirnya,Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifatburuk dan kelakuan ibu mertuanya.Dan ia benar-benar telah bertekaduntuk melakukan sesuatu.

Page 7: Racun kebaikan

Li-Li pergi menjumpai seorangteman ayahnya yaitu Sinshe Wangyang mempunyai Toko Obat Cina.Ia menceritakan situasinya dan mintadibuatkan ramuan racun yang kuatuntuk diberikan pada ibu mertuanya.

Page 8: Racun kebaikan

Sinshe Wang berpikir keras sejenak.Lalu ia berkata, "Li-Li, saya maumembantu kamu menyelesaikanmasalahmu, tetapi kamu harusmendengarkan saya dan mentaatiapa yang saya sarankan."

Page 9: Racun kebaikan

Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yangbapak katakan,yang harus saya perbuat."

Page 10: Racun kebaikan

Sinshe Wang masuk ke dalam,dan tak lama ia kembali denganmenggenggam sebungkus ramuan.

Page 11: Racun kebaikan

Ia berkata kepada Li-Li,"Kamu tidak bisa memakai racunkeras yang mematikan seketika,untuk meyingkirkan ibu mertuamu,karena hal itu akan membuat semuaorang menjadi curiga.Oleh karena itu, saya memberi kamuramuan beberapa jenis tanaman obatyang secara perlahan-lahan akanmenjadi racun di dalam tubuhnya.

Page 12: Racun kebaikan

Sinshe Wang melanjutkan,“Setiap hari, sediakan makananyang enak-enak dan masukkansedikit ramuan obat ini ke dalamnya.Lalu, supaya tidak ada yang curigasaat ia mati nanti, kamu harushati-hati sekali dan bersikap sangatbersahabat dengannya.Jangan berdebat dengannya,taati semua kehendaknya, danperlakukan dia seperti seorang ratu."

Page 13: Racun kebaikan

Li-Li sangat senang.Ia berterima kasih kepada pak Wangdan buru-buru pulang ke rumahuntuk memulai rencana membunuhibu mertuanya. Minggu demi minggu,bulan demi bulan pun berlalu.Setiap hari Li-Li melayani mertuanyadengan makanan yang enak-enak, yang sudah "dibumbuinya".

Page 14: Racun kebaikan

Ia mengingat semua petunjuk dari Sinshe Wang tentang hal mencegahkecurigaan.Maka ia mulai belajar untukmengendalikan amarahnya,mentaati perintah ibu mertuanya,dan memperlakukannyaseperti ibunya sendiri. 

Page 15: Racun kebaikan

Setelah enam bulan lewat,suasana di dalam rumah ituberubah secara drastis.Li-Li sudah mampu mengendalikanamarahnya sedemikian rupasehingga ia menemukan dirinyatidak pernah lagi marah atau kesal.

Page 16: Racun kebaikan

Ia tidak pernah berdebat lagi denganibu mertuanya selama enam bulanterakhir karena ia mendapatkanbahwa ibu mertuanya kini tampaklebih ramah kepadanya.Sikap si ibu mertua terhadap Li-Litelah berubah, dan mulai mencintaiLi-Li seperti puterinya sendiri.Ia terus menceritakan kepadakawan-kawan dan sanak familinyabahwa Li-Li adalah menantu yangpaling baik yang ia peroleh.

Page 17: Racun kebaikan

Li-Li dan ibu mertuanya salingmemperlakukan satu sama lainseperti layaknya seorang ibu dananak yang sesungguhnya.Suami Li-Li sangat bahagiamenyaksikan semua yang terjadi.

Page 18: Racun kebaikan

Suatu hari, Li-Li pergi menjumpaiSinshe Wang dan memintabantuannya sekali lagi.Ia berkata, "Pak Wang, tolong sayauntuk mencegah supaya racun yangsaya berikan kepada ibu mertua sayatidak sampai membunuhnya!”

Page 19: Racun kebaikan

“Ia telah berubah menjadi seorangwanita yang begitu baik, sehinggasaya sangat mencintainya sepertikepada ibu saya sendiri.Saya tidak mau ia mati karena racunyang saya berikan kepadanya."

Page 20: Racun kebaikan

Sinshe Wang tersenyum.Ia mengangguk-anggukkan kepalanya."Li-Li, tidak ada yang perlu kamukhawatirkan. Saya tidak pernahmemberi kamu racun. Ramuan yangsaya berikan kepadamu itu hanyalahramuan penguat badan untukmenjaga kesehatan beliau.”

Page 21: Racun kebaikan

“Satu-satunya racun yang ada,adalah yang terdapat di dalampikiranmu sendiri, dan di dalamsikapmu terhadapnya, …”

“… tetapi semuanya itu telahdisapu bersih dengan cintayang kamu berikan kepadanya ..."

Page 22: Racun kebaikan

Sadarkah anda bahwa sebagaimanaanda memperlakukan orang lainmaka demikianlah persis bagaimanamereka akan memperlakukan anda?

Ada pepatah Cina kuno berkata: "Orang yang mencintai oranglain, akan dicintai juga sebagaibalasannya."