Upload
fadjrianah-ba
View
512
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
don't recycle
Citation preview
PEMANAS AIR MANDI OTOMATIS
Proposal Laporan Akhir
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi
Oleh :
POPI NILA SHANDI 0611 3033 0975
TRI IRIAN SAPUTRA 0611 3033 0978
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2014
PEMANAS AIR OTOMATIS PADA BAK MANDI
Oleh :
POPI NILA SHANDI
0611 3033 0975
Palembang, Januari 2014Menyetujui MenyetujuiPembimbing I Pembimbing II
Martinus Mujur Rose, S.T, M.T Eka Susanti, S.T, M.KomNIP. NIP. 197812172000122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Ir. Ali Nurdin, M.T Ciksadan, S.T., M.KomNIP. 196212071991031001 NIP. 196809071993031003
PEMANAS AIR OTOMATIS PADA BAK MANDI
Oleh :
TRI IRIAN SAPUTRA
0611 3033 0978
Palembang, Januari 2014Menyetujui MenyetujuiPembimbing I Pembimbing II
Martinus Mujur Rose, S.T.,M.T. R.A.Halimatussya’diyah, ST.,M.KomNIP. 197412022008121002 NIP. 197406022005012002
Mengetahui,Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Ir. Ali Nurdin, M.T Ciksadan, S.T., M.KomNIP. 196212071991031001 NIP. 196809071993031003
IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
1. Judul Laporan Akhir : Pemanas Air Otomatis Pada Bak Mandi
2. Bidang Ilmu : Teknik Telekomunikasi
3. Nama Mahasiswa : Popi Nila Shandi
Tri Irian Saputra
4. Lokasi Pembuatan : Laboraturium Telekomunikasi
5. Waktu yang dibutuhkan : 6 Bulan
6. Biaya yang diperlukan : Rp,-
Palembang, Januari 2014Menyetujui
Pembimbing I
Martinus Mujur Rose,S.T.,M.T.NIP. 197902012003122003
MenyetujuiPembimbing II Pembimbing II
Eka Susanti,S.T.,M.Kom R.A.Halimatussa’diyah,S.T.,M.KomNIP. 196212071991031001 NIP. 197812172000122001
A. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Hasil kemajuan teknologi seperti robot banyak memberikan bantuan bagi
manusia terutama dalam pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilakukan manusia. Pada
saat ini bidang telekomunikasi sangat berperan sebab dalam bidang ini mencakup
beberapa sistem yang dapat mempermudah pekerjaan manusia, salah satunya
yaitu robot. Banyak robot yang diciptakan dengan berbagi aplikasi yang bertujuan
dapat menghemat waktu, tenaga dan uang bagi penggunanya. Mulai dari robot
dengan sistem pengendali jarak jauh (remote control) yang memanfaatkan
geombang radio hingga robot yang dapat bekerja sendiri tanpa perintah dari
manusia, atau robot yang dikendalikan melalui media mobile phone (hp).
Banyak robot yang diciptakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari pekerjaan
yang kecil hingga pekerjaan yang besar, seperti telah kita ketahui terdapat pula
robot yang berperan dalm bidang pembangunan seperti robot excavator dimana
robot ini berfungsi untuk penggalian tanah sebagaimana mestinya fungsi alat
excavator. Oleh sebab itu pada pembuatan tugas akhir ini penulis merancang suatu
robot yang memanfaatkan handphone sebagai alat kendalinya dengan judul
“Robot Excavator Melalui Mobile Phone berbasis Mikrokontroller
ATMega8535.”
Dimana otak pengendali robot digunakan mikrokontroler ATmega8535
buatan ATMEL yang akan melaksanakan operasi aritmatika dan logika untuk
mewujudkan suatu pengendali PD (Proposional-Derivative). Mikrokontroler
ATmega 8335 ini telah banyak digunakan dalam dunia robotika dan automotif,
juga memiliki banyak jenis sub-sistem seperti adc, serial UART, timer, interrupt
dan port input/output. Selain itu bahasa pemrogramannya menggunakan bahasa C
yang relative mudah dipahami. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat
membantu penggunanya sehingga dapat melakukan suatu pekerjaan yang lebih
praktis dengan mengontrol robot tersebut dari jarak jauh.
1.2 Perumusan Masalah
Terdapat masalah pokok yang terkait dengan bahasan yang akan
dikemukakan yaitu bagaimana robot exvcavator ini dapat dioperasikan dari jarak
jauh. Dimana pengendaliannya dilakukan oleh mikrokontroller melalui
handphone. Namun karena terlalu luasnya ruang lingkup permasalah, maka dalam
merancang laporan akhir penulis membatasi masalah dalam beberapa ruang
lingkup antara lain:
1. Bagaimana cara kerja transmitter dan receiver dalam memberikan perintah dan
menerima perintah?
2. Bagaimana cara kerja mikrokontroller ATMega 8535?
1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Adapun tujuan dari perencanaan dan pembuatan laporan akhir ini khususnya
pada pemrograman Robot Excavator adalah sebagai berikut:
a. Merancang suatu listing program yang dapat mengontrol gerakan motor DC
yang dikendalikan sebuah driver untuk menjalankan robot yang terprogram
berbasiskan AVR ATMEGA 8535.
b. Mengaplikasikan program BASCOM-AVR dengan menggunakan bahasa
BASIC COMPILER yang dapat di-download ke dalam IC Mikrokontroler
AVR ATMEGA 8535 pada Robot Excavator.
b. Manfaat
Manfaat yang hendak dicapai dalam pembuatan alat ini adalah:
a. Dapat menjadi acuan untuk membuat suatu alat terobosan baru dalam bidang
telekomunikasi.
b. Dapat memahami prinsip kerja rangkaian dari robot excavator berbasis
mikrokontroler ATmega 8535.
1.4 Metodologi Penulisan
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam proposal ini penulis
menggunakan metode penulisan sebagai berikut:
a. Metode Literatur
Mengambil dan mengumpulkan teori-teori dasar serta teori pendukung dari
berbagai sumber, terutama meminta data dari buku-buku referensi dan situs-
situs dari internet tentang apa-apa yang menunjang dalam analisa iniguna
untuk pembuatan tugas akhir.
b. Metode Studi Pustaka
Mempelajari literatur robotika dan sistemnya di perpustakaan dan
mempelajari data – data yang terdapat di internet tersebut melalui file – file
yang sudah ada.
c. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu metode pengamatan terhadap alat yang dibuat
sebagai acuan pengambilan informasi. Observasi ini dilakukan di
Laboratorium Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan sistem penulisan, penulis membagi dalam beberapa bab
pembahasan dengan urutan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan mengutarakan latar belakang dan alasan pemilihan judul, tujuan
penulisan, pembatasan masalah, metodelogi dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori tentang peralatan elektronika yang mendukung
dalam pembuatan Robot Excavator melalui mobile phone berbasis ATmega
8535
BAB III: RANCANG BANGUN ALAT
Bab ini akan menjelaskan proses pembuatan alat seperti perancangan dan
tahap-tahap perancangan, blok-blok diagram, langkah-langkah kerja dan
prinsip kerja alat.
BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN DAN SISTEM KESELURUHAN
Bab ini berisi tentang beberapa hasil pengujian sistem diantaranya pengujian
rangkaian mikrokontroler.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan
sistem dan saran sebagai wacana pengembangan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler AVR ATmega 8535
Arsitektur mikrokontroler jenis AVR(Alf and Vegard’s Risc processor)
pertama kali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa
Norwegian Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan.
Mikrokontroler AVR kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri
pertama AVR yang dikeluarkan adalah mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan
konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler 8051, termasuk address dan
data bus yang termultipleksi.
Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computer) dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan
kompleksitas mode pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa
pemrograman masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly. Untuk
mempermudah dalam pemrograman para desainer komputer kemudian
mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami
manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan
membutuhkan lebih banyak memori. Dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya
menjadi semakin lama. Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi
berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock. (Agus
Bejo,2008 : 3).
Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu
AT90Sxx, ATmega, AT86RFxx dan ATTiny. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing varian adalah kapasitas memori dan beberapa fitur tambahan saja.
Mikrokontroler AVR ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit yang
memanfaatkan daya rendah dalam pengoperasiannya dan berbasis pada arsitektur
RISC AVR. ATmega 8535 dapat mengeksekusi satu instruksi dalam sebuah siklus
clock, dan dapat mencapai 1 MIPS perMHz, sehingga para perancang dapat
mengoptimalkan penggunaan daya rendah dengan kecepatan tinggi.
(Wahyudin,2007:3)
2.2 Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATmega 8535
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 mempunyai jumlah kaki sebanyak 40,
dimana 32 kaki digunakan untuk keperluan port paralel yang dapat menjadi pin
input/output. Pada 32 kaki tersebut terbagi atas 4 bagian (port), pada masing-
masing port terdiri atas 8 kaki. Konfigurasi pin Mikrokontroler AVR ATmega
8535 dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 1. Pin Out Mikrokontroler AVR ATmega 8535
Penjelasan Pin :
a. VCC : Tegangan Supply (5 Volt)
b. GND : Ground
c. Port A (PA0-PA7) : Port A berfungsi sebagai input analog ke ADC.
Port Ajuga berfungsi sebagai suatu port I/O 8-bit
bidirectional, jika ADC tidak digunakan. Pin port
dapat menyediakan resistor pull-up internal (dipilih
untuk setiap bit).
d. Port B (PB0-PB7) : Port B merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan
resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
e. Port C (PC0-PC7) : Port C merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan
resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
f. Port D (PD0-PD7) : Port D merupakan port I/O 8 bit bidirectional dengan
resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).
g. Reset : Input reset. Level rendah pada pin ini selama lebih
dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset,
walaupun clock sedang berjalan. Reset digunakan
untuk mengulang ke posisi awal dan mengosongkan
memori.
h. XTAL1 : Input penguat osilator inverting dan input pada
rangkaian operasi clock internal.
i. XTAL2 : Output dari penguat osilator inverting.
j. AVCC : AVCC adalah pin tegangan supply untuk portA dan
ADC. Pin ini harus dihubungkan ke VCC walaupun
ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, maka
pin ini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass
filter.
k. AREF : AREF adalah pin referensi tegangan analog untuk
ADC.
Adapun fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler AVR ATmega 8535 adalah
sebagai berikut:
a. 8 Kbyte In-SystemProgrammable Flash.
b. 512 byte EEPROM dan SRAM.
c. 32 general purpose I/O dan register.
d. 3 buah Timer/counter dengan mode compare.
e. Interrupt internal dan eksternal.
f. Antar muka serial Two-Wire dengan orientasi byte.
g. 8-channel ADC 10 bit.
h. Watchdog timer yang dapat diprogram dengan osilator internal.
2.3 Diagram Blok Mikrokontroler AVR ATmega 8535
Pada diagram blok Mikrokontroler AVR ATmega 8535 (Gambar 2)
digambarkan 32 general purpose working register yang dihubungkan secara
langsung dengan Arithmetic Logical Unit (ALU), sehingga dimungkinkan dua
register yang berbeda dapat di acces dalam satu siklus clock.
Gambar 2. Diagram Blok Mikrokontroler AVR ATmega 8535
2.4 Memori Mikrokontroler AVRATmega 8535
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 mempunyai dua ruang memori utama
yaitu Ruang Data Memori dan Ruang Program Memori, sebagai tambahan
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 memiliki fitur suatu EEPROM memori untuk
penyimpanan data.
a. Program Memory
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 memiliki On-Chip In-System
Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan
keamanan, program memory dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section
dan Application Flash Section.Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan
program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan pada saat AVR reset
atau pertama kali diaktifkan. Application Flash Section digunakan untuk
menyimpan program aplikasi yang dibuat user.AVR tidak dapat menjalankan
program aplikasi ini sebelum menjalankan program Boot Loader. Besarnya
memori Boot Flash Section dapat diprogram dari 128 word sampai 1024 word
tergantung setting pada konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader
diproteksi, maka program pada Application Flash Section juga sudah aman.
Gambar 3. Peta Program Memory
b. Data Memory
Gambar 2.4 menunjukkan peta data memori SRAM pada Mikrokontroler AVR
ATmega 8535. Terdapat 608 lokasi address data memori. 96 lokasi address
digunakan untuk Register File dan I/O Memory sementara 512 lokasi address
lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register File terdiri dari 32
general purpose working register, I/O register terdiri dari 64 register.
Gambar 4. Peta Data Memory
c. EEPROM Data Memory
Mikrokontroler AVR ATmega 8535 memiliki EEPROM sebesar 512 byte
untuk menyimpan data, memori ini diatur secara terpisah sehingga dapat dibaca
dan ditulis per bytenya secara tersendiri. EEPROM ini memiliki daya tahan tulis
atau hapus hingga 10.000 kali. Lokasinya terpisah dengan sistem address register,
data register dan control register yang dibuat khusus untuk EEPROM.
2.5 Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah statos dan
rotor dimana kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk
motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas
di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan dc dari baterai menuju ke
lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung
dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut
angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di
antara medan magnet.
Gambar 5. Motor DC Sederhana Gambar 6. Kontruksi Motor DC
Prinsip dasar cara kerja jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan
magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus
pada konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 7. Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis
fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan
jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan
arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet yang terbentuk di
sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan magnet hanya terjadi di
sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Jika
konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan
selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan
magnet kutub.
Gambar 8. Reaksi Garis Fluks
Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang
dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan
keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan
menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah
konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan
kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah
medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat
tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum
jam.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum: Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Pada motor dc, daerah kumparan
medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi
kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi
energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet,
dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan
energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 9. Prinsip Kerja Motor DC
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang
disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang
dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor. Prinsip Arah
Putaran Motor Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah
Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet
dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong
sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan
timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama
dengan F. Prinsip kerja motor raliran arus di dalam penghantar yang berada di
dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada
penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah
besar.
2.6 Driver Motor DC
Gambar 10. Rangkaian Driver Motor DC
Driver motor digunakan untuk mengontrol arah putaran dan kecepatan motor
DC yang merupakan penggerak utama dari rangkaian proyek akhir ini. IC driver
motor L293 yang didalamnya terdapat rangkaian H-Bridge akan mengontrol
putaran motor sesuai data masukan digital yang berasal dari PLC Zelio SR2 B201
BD, dan pada IC L293 ini juga terdapat pin untuk pengaturan aplikasi PWM
(Pulse Width Modulator) yang akan mengatur kecepatan motor dc yang dikendalikannya.
L293 memiliki rangkaian dual H-Bridge, sehingga mampu mengendalikan dua
buah motor DC sekaligus. Karakteristik dari driver motor L293 adalah:
1. Tegangan operasi supply sampai dengan 36 Volt.
2. Total arus DC sampai dengan 1A.
3. Tegangan logic “0” sampai dengan 1,5 Volt.
4. Memiliki dua Enable input.
Fungsi dari tiap-tiap pin driver motor L293 adalah sebagai berikut:
1. Output 1 dan Output 2 (pin 3 dan pin 6)
Pin ini merupakan output untuk bridge A.
2. Vs (pin 8)
Merupakan pin supply tegangan untuk output.
3. Input 1 dan Input 2 (pin 2 dan pin 7)
Pin ini digunakan untuk mengontrol bridge A.
4. Enable 1 dan Enable 2 (pin 1 dan pin 9)
Pin ini berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan bridge A dan B.
5. Ground (pin 4, 5, 12, dan 13)
Berfungsi sebagai grounding rangkaian driver.
6. Vss (pin 16)
Pin ini berfungsi sebagai supply logic untuk driver.
7. Input 3 dan Input 4 (pin 10 dan 15)
Berfungsi sebagai masukan pada bridge B.
8. Output 3 dan Output 4 (11 dan 14)
Merupakan pin output untuk bridge B.
2.7 DTMF MT8870D
MT8870 adalah penerima DTMF lengkap yang mengintegrasikan kedua filter
bandsplit dan fungsi decoder digital. Bagian filter menggunakan teknik switch
kapasitor untuk filter kelompok tinggi dan rendah, decoder menggunakan teknik
penghitungan digital untuk mendeteksi dan decode semua 16 nada DTMF-pasang
menjadi kode 4-bit. Jumlah komponen eksternal diminimalkan dengan penyediaan
chip masukan penguat diferensial, pewaktu osilator.
Gambar 11. Diagram Blok DTMF MT8870D
2.8 IC Regulator AN 7805
IC regulator atau yang sering disebut sebagai regulator tegangan
(voltageregulator) merupakan suatu komponen elektronik yang melakukan suatu
fungsi yang penting dan berguna dalam perangkat elektronik baik digital maupun
analog.Hal yang dilakukan oleh IC regulator ini adalah menstabilkan tegangan
yang melewati IC tersebut.Setiap IC regulator mempunyai rating tegangannya
sendiri-sendiri.Sebagai contoh, IC regulator dengan nomor 7805 merupakan
regulator tegangan 5 volt. Yang artinya selama tegangan masukan lebih besar dari
tegangan keluaran maka akan dikeluarkan tegangan sebesar 5 volt. Jadi tegangan
yang dimasukan ke dalam IC ini bisa berupa tegangan 9 volt, 12 volt yang berasal
dari power supply ataupun dari baterai. Untuk mengenal rating tegangan dari
suatu IC bisa dilihat dari nomor IC regulator yang dipakai.Misalnya IC regulator
dengan nomor 7812 mempunyai keluaran tegangan 12 volt dan sebagainya.
Gambar 12. IC 7805
Tabel 1. Tabel Pin IC 7805
Pin No Fungsi Nama1 Input voltage (5V-18V) Input2 Ground (0V) Ground3 Regulated output; 5V (4.8V-5.2V) Output
C. RANCANG BANGUN ALAT
3.1 Perancangan dan tahap-tahap Perancangan
Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh proses pembuat alat.Tahap
pertama yang paling penting dalam perancangan adalah membuat diagram blok
rangkaian, kemudian memilih komponen dengan karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan. Untuk pemilihan komponen ini diperlukan data book serta petunjuk
lain yang dapat membantu dalam mengetahui spesifikasi dari komponen tersebut
sehingga komponen yang didapat merupakan pilihan yang tepat bagi alat yang
akan dibuat.
Tahap perancangan ini dimulai dari pembuatan diagram blok rangkaian,
pemilihan komponen, pengaturan tata letak komponen (pembuatan layout)
pemasangan komponen sampai dengan proses finishing.
3.2 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan perancangan ini adalah mendapatkan suatu alat atau peralatan
yang baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan komponen
yang efektif dan efisien. Tujuan utama perancangan robot miniatur ini adalah
untuk memberikan pemahaman kerja excavator sebenarnya dimana dalam bidang
pembangunan membantu penggalian tanah dalam jumlah yang banyak.
Dalam pembuatan suatu alat ada beberapa langkah perakitan, dimana tiap
langkah kerja dikerjakan secara terpisah dengan bahan, komponen, serta peralatan
yang berbeda pula, akan tetapi meskipun terpisah tiap-tiap bagian masih tetap
saling berkaitan, serta melakukan perhitungan sehingga alat dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Selain itu dengan adanya
perancangan tersebut akan mempemudah kita mencari dan memerbaiki kerusakan
peralatan atau rangkaian tersebut. Dengan adanya perancangan yang baik maka di
dapatkan suatu alat yang sesuai dengan keinginan dari perancangan alat itu
sendiri.
3.3 Diagram Blok
Gambar 13. Diagram Blok Rangkaian
HP USER
HP DTMF
POWER SUPPLY
MIKRO
ATMEGA8353
DRIVERRELAY
MOTOR DC RODA KIRI
DRIVERRELAY
DRIVERRELAY
DRIVERRELAY
MOTOR DC RODA KANAN
MOTOR DC
MOTOR DC
DRIVERRELAY
MOTOR DC
3.4 Rangkaian Lengkap
Gambar 14. Rangkaian Lengkap
3.5 Prinsip Kerja Rangkaian
Untuk langkah awal dalam menjalankan alat ini yaitu dengan memberikan
sumber tegangan pada setiap rangkaian komponen yang membutuhkan. Robot
dikendali dari handphone melalui perintah calling/panggilan dimana pada setiap
tombol handphone telah diatur dengan menggunakan program bascom untuk
memberikan perintah pada robot agar robot bekerja.
- Jika menekan atau melakukan panggilan untuk pergerakan Tombol 1 pada
handphone maka robot akan melakukan pergerakkan maju.
- Jika menekan atau melakukan panggilan untuk perggerakan Tombol 2 pada
handphone maka robot akan melakukan pergerakkan mundur.
- Jika menekan atau melakukan panggilan untuk perggerakan Tombol 3 pada
handphone maka robot akan melakukan 2 kali pergerakkan yakni mengeruk
tanah dan mengangkat tanah tersebut.
- Jika menekan atau melakukan panggilan untuk perggerakan Tombol 4 pada
handphone maka robot akan melakukan pergerakkan mengarah ke kanan.
- Jika menekan atau melakukan panggilan untuk perggerakan Tombol 5 pada
handphone maka robot akan melakukan pergerakkan mengarah ke kiri.
DTMF MT8870D akan mengubah perintah logic dari handphone menjadi
bahasa C sesuai program pada otak robot yaitu mikrokontrolerAVR ATMega
8535. IC ATMega 8535 yang akan bekerja, dan memberikan perintah kepada
driver untuk menggerakan motor DC untuk bergerak sesuai instruksi dari user
handphone. Dan memberikan perintah pada robot apakah harus menggali,
bergerak maju atau mundur.
3.6 Tabel Rencana Kerja dan Jadwal Kerja
No Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pembuatan Proposal
2. Pengajuan Proposal
3. Mencari alat dan bahan
4. Pembuatan alat
5. Perakitan alat
6. Pengetesan alat
7.Pembuatan
Laporan Akhir
3.7 Daftar Alat dan Bahan
Pada alat ini, terdapat berbagai macam komponen dan peralatan-
peralatan yang digunakan dalam melakukan perancangan alat ini, baik
secara elektronik maupun mekanik. Adapun rincian daftar nama-nama
kompoen dan peralatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Daftar Komponen dan Bahan
Nama Komponen / Bahan Jumlah Harga
Resistor 10KΩ
390KΩ
72 KΩ
82KΩ
82R
4 buah
4 buah
4 buah
10 buah
10 buah
Rp. 1.200,-
Rp. 1.200,-
Rp. 1.200,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.000,-
Kapasitor 470µf
100nf
15pf
1µf
7 buah
20 buah
2 buah
1 buah
Rp. 14.000,-
Rp. 40.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 2.000,-
Dioda 1N5402 2 buah Rp. 4.000,-
IC Mikrokontroler ATMega8535 1 buah Rp. 55.000,-
IC LM7805 8 buah Rp. 24.000,-
IC MT8870D 1 buah Rp. 20.000,-
Transistor 2SA1015 10 buah Rp. 15.000,-
Transistor 2SC1815 10 buah Rp. 15.000,-
HandPhone 2 buah Rp. 400.000,-
Relay 12V/3A 10 buah Rp. 50.000,-
Power SW-SPDT 1 buah Rp. 300.000,-
Baterai 18VDC 1 buah Rp. 500.000,-
Baut/Mur Secukupnya Rp. 40.000,-
Motor DC 5 buah Rp. 500.000,-
Kabel Secukupnya Rp. 60.000,-
Timah Secukupnya Rp. 60.000,-
Konektor Male Secukupnya Rp. 30.000,-
Konektor Female Secukupnya Rp. 30.000,-
Papan PCB 20x30 1 buah Rp. 4.000,-
Larutan FECl3 3 Kantong Rp. 4.000,-
Roda 4 buah Rp. 20.000,-
Fiber acrylic Secukupnya Rp. 50.000,-
Kaki PCB Secukupnya Rp. 45.000,-
Amplas Secukupnya Rp. 10.000,-
Rugos 6 buah Rp. 45.000,-
Lotfet Secukupnya Rp. 12.000,-
Pengeruk Tanah Mini 1 buah Rp. 20.000,-
Biaya Tak Terduga Rp. 300.000,-
Total Harga Rp. 4.283.600,-
3.8 Desain Alat
Gambar 15. Desain Alat
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, W. 2008. 10 Proyek Robot Spektakuler, Jakarta: Elex Media
Komputindo Husanto., Thomas. 2008. Kupas Tuntas mikrokontroler
ATMega 8535, Yogyakarta: Andi.
http://baskarapunya.blogspot.com/2012/09/dasar-teoriatmega16. html #ixzz2n3
Po3jEC. Diakses tanggal 11 Januari 2014
http://diditnote.blogspot.com/2013/02/driver-motor-dc-l293.html. Diakses tanggal
24 Januari 2014.
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/. Diakses
tanggal 24 Januari 2014
Malik, M.I., Juwana, M.U. 2009. Aneka Proyek Mikrokontroler 8535 Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Muhaimin, Drs, M.T. (2001). Teknologi Pencahayaan. Refika Aditama. Bandung.
Wardhana, Lingga. (2006). Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR Seri ATMega
8535. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta.