Upload
lingga-universitas-riau
View
287
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
ATRAKSI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONALDAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
KELOMPOK 5 Andela Dekrin
(1301156707)
Mega Anggraini
(1301156615)
Ria Putri Susanti
(1301110580)
Riki Nuryatim (1301110340)
Punty (1301112815)
Sakroni (1301120141)
Tutuko Darma
(1301114075)
Pengertian Atraksi Komunikasi Interpersonal
Atraksi berasal dari bahasa Latin attrahere-ad :menuju; trahere;menarik). Dean C Barlund, ahli komunikasi interpersonal, menulis, “Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial artinya mampu meramalkan dari mana peesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi
bagaimana pesan akan diterima.” (Barlund, 1967:71). Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Makin tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia. Kesukaan
pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang kita sebut sebagai atraksi interpersonal.
Faktor-Faktor Personal yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal
1. Kesamaan Karakteristik
Personal
2. Tekanan Emosional
(Stress)
3. Harga Diri yang Rendah
4. Isolasi Sosial
Faktor Situasional yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal
1. Daya Tarik Fisik
2. Ganjaran
3. Familiarity
4. Kedekatan
5. Kemampuan
Physical Attractiviness Theory Secara naluri, orang akan lebih menyukai orang lain yang menarik dari sisi penampilan fisik. Ini misalnya saja: cantik, tampan, bersih, rapi, teratur, dan seterusnya dan seterusnya. Orang yang penampilannya paling tidak rapi sekalipun terkadang tidak menyukai orang lain yang tidak rapi. Perokok sendiri sering tidak menyukai perokok lain yang merokoknya sembarangan.
Competency Theory Orang cenderung lebih menyukai orang lain yang lebih kompeten, punya banyak kebisaan, lebih kreatif, lebih terampil, lebih smart, dan seterusnya dan seterusnya. Bahkan untuk urusan pekerjaan, orang lebih menyukai / mempercayai orang lain karena melihat kompetensinya ketimbangan saudaranya, anaknya atau sahabat karibnya.
TEORI LIKING
Reciprocal Theory Orang cenderung menyukai orang lain yang menyukainya (ada timbal baliknya). Like attracts like, begitu katanya. Tapi ini masih dengan catatan bahwa kesukaan yang kita tunjukkan itu haruslah genuine, bukan dibuat-buat atau hanya untuk mencari muka. Kalau itu dibuat-buat atau hanya sekedar untuk mencari muka, biasanya malah menimbulkan ketidaksenangan.
Similiarity & Complementary Theory Orang cenderung menyukai orang lain yang punya beberapa kemiripan / kesamaan dengan dirinya. Ini misalnya saja: satu daerah, satu almamater, satu partai, satu hobi, satu visi, satu pemikiran, satu perasaan, dan seterusnya dan seterusnya.
Exchange Theory Orang akan menyenangi orang lain yang memberikan untung, nilai plus, atau manfaat kepadanya. Minimalnya tidak sampai merugikan. Soal itu berupa materi atau non-materi, itu soal konteks. Prinsipnya, tidak ada manusia yang bisa menerima kerugian dari proses interaksi yang dijalankan.
Gain-loss Theory Menurut teori ini, kita akan menyukai orang lain yang evaluasinya, koreksinya, atau dukungannya kepada kita cenderung selalu membaik, bukan semakin memburuk atau biasa-biasa saja. Sebaliknya juga begitu. Kita lebih cenderung akan tidak senang sama orang lain yang makin lama bukannya makin baik penilaiannya, sikapnya atau perlakuannya.
Reinforcement Theory Orang akan menyenangi orang lain yang menghargai dirinya. Ini tidak saja dialamatkan secara khusus kepada orang yang memberi penghargaan itu, melainkan juga kepada orang yang dekat dengan si pemberi. Memberi penghargaan dapat memasukkan bentuk-bentuk perasaan positif.
Penafsiran Pesan dan Penilaian Komunikator yang dipandang menarik,karena kesamaan, kedekatan, daya tarik fisik,lebih efektif dalam mempengaruhi perubahan pendapat dan sikap. Beberapa penelitian mencoba menghubungkan apa yang dipilih dalam Pemilu dengan kesukaan pada calon anggota Congress di Amerika Serikat. Kesamaan sikap antara pemilih dengan calon, apalagi kalau ditambah daya tarik fisik calon,merupakan prediktor (peramal) yang sangat tepat untuk meramalkan pilihan orang dalam Pemilu.
Efektifitas Komunikasi Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda tegang,resah, dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi.
Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi
pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita
tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Pandangan ini merupakan hal
baru dan untuk menunjukan hubungan pesan komunikan ini disebut dengan metakomunikasi.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural,integratif,dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan.
Model ini berasal dari psikiater Eric Berne (1964,1972) yang menceritakannya dalam buku Games People Play. Analisisnya kemudian dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model ini,orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Hubungan Interpersonal
Model Pertukaran
Sosial
Model Permainan
Model Interaksional
Pembentukan hubungan interpersonal Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan (acquintance process); diuraikan seacara terinci oleh Theodore Newcomb dalam The Acquaintance process(1961), Dony Byrne dalam The Attraction Paradigm(1971),dan Dalmas A.Taylor dalam Social penetration: The Development of interpersonal Relationship(1973); di sini kita tidak akan menguraikan proses ini secara terinci. Fokus kita ialah pada proses penyampaian dan penerimaaan informasi dalam peembentukan hubungan. Steve Duck (1976:127)
Peneguhan Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah . untuk memeihara dan memperteguh hubungan interpersonal, perubahan memerrlukan tindakan-tingdakan tertentu untuk engembalikan keseimbangan(equilibrium).
Perkembangan Hubungan Interpersonal
1. Suportif dan Defensif
2. Tergantung (dependen) dan tidak tergantung (independen)
3. Progresif dan Regresif.
4. Self-fulfilling dan self-defeating prophecies
Pola-Pola Rasional
Percaya Diri (trust) Dianatara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor percaya adalah yang paling penting. Sejak tahap yang pertama dalam hubungan interpersonal (tahap perkenalan), sampai pada tahap tahap kedua (tahap peneguhan), “percaya” menentukan efektifitas komunikasi
Sikap Suportif Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis.
Sikap Terbuka Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatism.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA HUBUNGAN INTERPERSONAL
Sekian dan Terima Kasih