21
Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia Oleh: Disusn oleh : Miftahul Ilmi (1105120024) Leny Marlina (1105113640) Shintia Minandar (1105113581) Siska Amelia (1105113645) Yeni Fajar Fitria (1105113712)

Periodisasi sejarah sastra indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini adalah tugas kuliah aku...perkelompok nih,,tugasnyaa

Citation preview

Page 1: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia

Oleh:

Disusn oleh :

Miftahul Ilmi (1105120024)

Leny Marlina (1105113640)

Shintia Minandar (1105113581)

Siska Amelia (1105113645)

Yeni Fajar Fitria (1105113712)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Bahasa dan Seni

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas Riau

2011

Page 2: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Latar Belakang

Untuk mengetahui tentang peristiwa penting yang berupa peritiwa

kesusastraan yang berkaitan dengan lahirnya karya-karya sastra, pengarangnya,

kualitas karya-nya, munculah konsep-konsep baru, dengan berbagai tema, alur , latar

belakang, penokohan, bahkan peristiwa sosial budya yang melatar- belakangi

terjadinya peritiwa pada suatu rentan waktu tertentu. Hal ini melahirkan periode-

periode perkembangan sastra Indonesia, maka tumbuhlah periodisasi sejarah sastra

Indonesia.

Hal ini sangat penting untuk kita pelajari, mengingat begitu banyak

perkembangan sastra Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Perkebangan sastra saat

ini sangat di pengaruhi oleh perkembangan sastra sebelum nya (sejarah sastra).

Adapun tujuan kami membuat makalah ini, selain untuk menambah wawasan

kita tentang “ periodisasi sejarah sastra Indonesia” saja, namun juga untuk

meningkatkan kecerdasan serta cinta dari dalam diri kita semua untuk mengenal

sastra Indonesia yang merupakan salah satu kekayaan dan ragam pesona bangsa

Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan.

Page 3: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Pembahasan

Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia

1. PENGERTIAN PERIODISASI

Periodisasi ialah suatu rentang waktu tertentu yang di dalamnya terdapat

tonggak-tonggak penting suatu peristiwa

2. PENGERTIAN SASTRA

Menurut Kamus BesarBahasa Indonesia (2008) sastra merupakan “karya tulis

yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai cirri

keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan

ungkaapannya.”

Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang

memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Sebuah ciptaan, kreasi, dan bukan imitasi

2. Luapan emosi yang spontan

3. Bersifat otonom

4. Otonomi sastra bersifat koheren(tidak ada keselarasan

bentuk dan isi)

5. Menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan

6. Mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkap dalam bahasa

sehari-hari.

3. PENGERTIAN PERIODISASI SEJARAH SASTRA INDONESIA

Penggolongan sastra berdasarkan pembabakan waktu dari awal kemunculan

sampai dengan perkembangannya

Page 4: Periodisasi sejarah sastra indonesia

4. BENTUK-BENTUK PERIODISASI SEJARAH SASTRA INDONESIA

A. SECARA UMUM

Kesusastraan Indonesia berdasarkan waktu:

1. Lama (klasik)

1. Purba

2. Hindu

3. Islam

2. Peralihan (zaman Abdullah bin A. kadir Munsyi)

3. Modern (baru)

a. Balai pustaka

b. Pujangga baru

c. Angkatan ‘45

d. Angkatan ‘66

e. Kontemporer

Kesusastraan Indonesia berdasarkan bentuk :

1. Prosa

a. Lama :-Dongeng -Tambo -Mythe

-Legenda -Fabel -Hikayat

b. Peralihan :-Biografi -Hikayat -Riwayat

-Otobiografi

c. Baru :-Roman -Novel -Cerpen

-Prosa Liris

2. Puisi

a. Lama :-Pantun -Bidal -Gurindam

-Mantera -Seloka -Syair

Page 5: Periodisasi sejarah sastra indonesia

b. Baru :-Soneta -Puisi Bebas -Kontemporer

3. Drama

a. Lama :-Opera -Wayang -Ludruk

-Ketoprak -Reog -Randai

b. Baru :-Sandiwar -Frase -Komedi

-Tragedi -Pntomim

Page 6: Periodisasi sejarah sastra indonesia

B. MENURUT PARA AHLI

Periodisasi sastra, selain berdasarkan tahun kemunculan, juga

berdasarkan ciri-ciri sastra yang dikaitkan dengan situasi sosial, serta

pandangan dan pemikiran pengarang terhadap masalah yang dijadikan objek

karya kreatifnya.

Di Indonesia sejarah sastra membicarakan tentang peristiwa-peristiwa

penting yang ditulis secara kronologis sehingga menggambarkan

perkembangan sastra. Peristiwa-peristiwa penting itu dapat berupa peristiwa

kesusastraan yang berkaitan dengan lahirnya karya-karya

sastra,pengarangnya,kualitas karya,munculnya konsep-konsep baru,karya-

karya baru dengan berbagai tema,alur(plot),latar belakang(setting),penokohan

bahkan peristiwa sosial budaya yang melatarbelakangi tertjadinya peristiwa

pada suatu rentang waktu tertentu.

Namun pada kenyataannya tidak semua karya sastra mendapat

apresiasi yang tinggi,karena para penulis sejarah sastra memiliki pandangan

yang berbeda-beda. Itulah sebabnya buku tentang sejarah sastra banyak

memiliki perbedaan sesuai dengan masanya. Walaupun terjadi perbedaan

tentang sejarah sastra,itu tidak menjadi masalah.

Di bawah ini adalah beberapa penulis sejarah sastra Indonesia yang

membuat tentang periodisasi sejarah Indonesia, diantaranya :

1. HB. Jassin (1953)

2. Ajip Rosidi

3. Boejoeng Saleh (1956)

4. Nugroho Notosusanto

5. Bakti Siregar (1964)

Page 7: Periodisasi sejarah sastra indonesia

B.1) HB. Jassin (1953)

a) Sastra Melayu Lama

b) Sastra Indonesia Moderen

i. Angkatan Balai Pustaka (angkatan 1920)

ii. Angkatan Pujangga Baru (angkatan 1930)

iii. Angkatan 1945

iv. Angkatan 1966

a) Sastra Melayu Lama

Sastra Melayu Lama merupakan sastra Indonesia sebelum abad 20.

Ciri-ciri :

Masih menggunakan bahasa Melayu.

Umumnya bersifat anonym

Bersifat istanasentris

Menceritakan hal-hal berbau mistis (dewi-dewi,peri,dsb)

Contoh :

Dongeng tentang arwah, hantu/setan, keajaiban alam, binatang jadi-

jadian, dsb.

Hikayat Sang Boma; Hikayat Mahabharata; Hikayat Ramayana

Syair perahu dan Syair Pungguk oleh Hamzah Fansuri

Syair Abdul Muluk oleh Raja Ali Haji

Gurindam Dua Belas oleh Raja Ali Haji

b) Sastra Melayu Moderen

i.Angkatan Balai Pustaka

Balai Pustaka merupakan titik tolak kesustraan Indonesia.

Ciri-ciri:

Dipengaruhi kehidupan tradisi sastra daerah/lokal.

Cerita yang diangkat seputar romantisme

Persoalan yang diangkat persoalan adat kedaerahan dan kawin paksa

Page 8: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Menggunakan bahasa Indonesia yang masih terpengaruh bahasa Melayu

Contoh:

Roman Siti Nurbaya (Marah Rusli)

Salah Asuhan (Abdul Muis)

Belenggu (Armyn Pane)

Azab dan Sengsara (Merari Siregar)

Muda Teruna (M. Kasim)

Salah Pilih (Nur St. Iskandar)

Dua Sejoli (M. Jassin, dkk.)

ii.Angkatan Pujangga Baru

Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas banyaknya sensor yang

dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa

tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme

dan kesadaran kebangsaan.

Angkatan Pujangga Baru (1933) dilatarb elakangi kejadian bersejarah

“Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928. Melihat latar belakang sejarah

pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak Angkatan Pujangga Baru ingin

menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu

bahasa yaitu bahasa Indonesia.

Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis

menjadi "bapak" sastra modern Indonesia.

Ciri-ciri:

Sudah menggunakan bahasa Indonesia

Menceritakan kehidupan masyarakat kota, persoalan intelektual,

emansipasi (struktur cerita/konflik sudah berkembang)

Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional

Menonjolkan nasionalisme, romantisme, individualisme,

intelektualisme, dan materialisme.

Page 9: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Contoh:

Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana)

Puisi Menuju ke Laut (Sultan Ali Sjahbana)

Puisi Dalam Gelombang (Sanusi Pane)

Bunda dan Anak, Lagu Waktu Kecil (Rustam Effendi)

Rindu, Hidup Baru (Asmoro Hadi)

Sunyi, Dalam Matamu (Amir Hamzah)

Bagaimana Sebab Aku Terdiam (O.R. Mandank)

Amanat, Kupu-kupu (Mozasa)

iii.Angkatan 1945

Angkatan 1945 lahir dalam suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba

keras, yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ciri-ciri:

Karangan prosa berkurang, puisi berkembang

Terbuka

Pengaruh unsur sastra asing lebih luas

Corak isi lebih realis, naturalis

Individualisme sastrawan lebih menonjol, dinamis, dan kritis

Penghematan kata dalam karya

Ekspresif

Sinisme dan sarkasme

Karangan prosa berkurang, puisi berkembang

Contoh:

Deru Campur Debu (Chairil Anwar).

Pembebasan Pertama (Amal Hamzah)

Tiga Menguak Takdir (Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin)

Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (Chairil Anwar)

Kata Hati dan Perbuatan (Trisno Sumarjo)

Page 10: Periodisasi sejarah sastra indonesia

iv Angkatan 1966

Tandus (S. Rukiah)

Puntung Berasap (Usmar Ismail)

Suara (Toto Sudarto Bakhtiar)

Surat Kertas Hijau (Sitor Situmorang)

Dalam Sajak (Sitor Situmorang)

Rekaman Tujuh Daerah (Mh. Rustandi Kartakusumah)

Angkatan ’66 ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat

avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada

angkatan yang sangat beragam dalam aliran sastra, seperti munculnya karya

sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dan lainnya.

Ciri-ciri:

Mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan.

Protes sosial dan politik

Bercorak perjuangan anti tirani proses politik, anti kezaliman dan

kebatilan

Bercorak membela keadilan

Berontak

Pembelaan terhadap Pancasila

Contoh:

Pabrik (Putu Wijaya)

Telegram (Putu Wijaya)

Stasiun (Putu Wijaya)

Ziarah (Iwan Simatupang)

Kering (Iwan Simatupang)

Merahnya Merah (Iwan Simatupang)

Sarip Tambak-Oso (Djamil Suherman)

Perjalanan ke Akhirat (Djamil Suherman)

Page 11: Periodisasi sejarah sastra indonesia

B.2) Ajib Rosidi

a. Masa Kelahiran dan Masa Penjadian(1900-1945)

1. Periode awal hingga 1933

Contoh

2. Periode 1942-1945

Contoh

b. Masa Perkembangan (1945 hingga sekarang)

1. Periode 1945-1953

Contoh

2. Periode 1953-1961

Contoh

3. Periode 1961 sampai sekarang

Contoh

Ruapanya ajib terpengaruh model periodisasi Nugroho Notosusanto. Ajib tidak

menguraikan ciri-ciri periode-periode tersebut karena sesungguhnya periode-

periode itu tidak tersusun mutlak sebagai balok batu yang dideretkan , yaitu

periode satu diganti dengan periode yang lain dengan batas tegas, periode-periode

itu saling bertumpang tindih sebab sebelum periode angkatan sastra satu habis atau

lenyap sudah timbul angkatan sastra yang lain, bahkan pada periode itu angkatan

sastra lama masih menunjukan kekuatan atau integrasi.

B.3) Boejoeng Saleh (1956:8)

Periodisasi Boejoeng saleh berdasarkan persoalan-persoalan sosial, terdiri dari

4 periode, yaitu:

a. Sebelum tahun 20-an

b. Antara tahun 20-an hingga tahun 1933

Page 12: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Menurut boejoeng saleh, periode antara tahun 1920-an hingga 1933, para

sastrawan banyak bergulat pada bentuk. Romannya mengandung unsur-unsur

kemelayuan lama terutama dalam gaya.

c Tahun 1933 hingga mei 1942

Ciri-ciri periode 1933 sampai 1942 menurut boejoe bahwa kesusastraan telah

dengan tegas menyatakan kesusastraan Indonesia, antarala lain menggunakan

bahasa Indonesia dan bukan bahasa melayu.

d Mei 1942 hingga 1956 (ketika bukunya ditulis)

Ciri-ciri pediode 1942-1956 sayangnya belum ditemukan

B.4) Periodisasi Nugroho Noto Susanto

Periodisasi Nugroho Noto Susanto(1963:209-210) sebagian besar dipengaruhi dan

didasarkan oleh pemikiran HB Jassin.

Menurutnya keseluruhan sastra melayu adalah kesusastraan Indonesia dan

ditambah kesusastraan Indonesia, dijelaskan sabagai berikut:

1. Sastra Melayu Lama

2. Sastra Indonesia Modern:

a.Masa kebangkitan(1920-1945) : a1.Periode 1920

a2.Periode 1933

a3.Periode 1942

b.Masa perkembangan(1945-sekarang): b1.periode 1945

b2.periode 1950

Nugroho Noto Susanto tidak memberikan cirri-ciri iintrinsik karya sastra

Indonesia yang ada dalam tiap-tiap periode ia mengikuti H.B Jassin dan Boejoeng

Saleh.

Penyair dan penulis cetakan berguru kepada sastrawan Indonesia sendiri, mereka

berguru ouisi pada Chairil Anwar dan Sitor Situmorang, pengarang prosa berguru

pada Pramoegya Anata Toer/Idrus.

Page 13: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Unsur-unsur persajakan dari bahasa-bahasa daerah mulai digali hingga makin

kayalah bahasa Indonesia menjadi titik tolak.

B.5) Priodisasi Bakri Siregar(1964:14-15)

Bakri Siregar membarikan pendapat sebagai berikut:

1. Periode pertama sejak masa abad ke-20 sampai 1942

2. Periode kedua sejak 1942-1945

3. Periode ketiga sejak 1945, masa revolusi bergejolak sampai masa surut

revolusi 1950

4. Periode keempat dari 1950-sekarang(1964). Ia tak mengemukakan ciri0ciri

intrinsic karya sastra pada tiap-tiap.

Page 14: Periodisasi sejarah sastra indonesia

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa dalam Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia para

penulis sejarah membuat karya berdasarkan angkatannya, mulai waktu dan bentuknya

sejak dari sejarah sastra melayu lama sampai Sastra Indonesia modern/kontemporer

sekarang.

Dengan mempelajari periodisasi Sejarah Sastra Indonesia ini mampu

menambah wawasan kita mengenai Sastra Indonesia. Dapat juga menumbuhkan dan

menambahkan kesadaran kita untuk cinta Sastra Indonesia, dan Sastra Indonesia

pantas untuk dicintai, karena banyak kekayaan budaya dan hal lain yang dapat digali

dari sebuah karya sastra.

Page 15: Periodisasi sejarah sastra indonesia

Daftar Pustaka

Rahman, Elmustian, dan Jalil, Abdul. 2003. Sejarah Sastra.Pekanbaru: Unri Press

www.slideshare.net/fionaangelina/priodesasi-sastra-indonesia

Hamid, A. 1997. Glosarium Bahasa dan Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.