12
PENGUAPAN PELARUT DAN PENGERINGAN Kelompok 3: Nesfi Vayuni Putri Rosida Rizki Emilya

Penguapan pelarut dan pengeringan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penguapan pelarut dan pengeringan

PENGUAPAN PELARUT DAN PENGERINGAN

Kelompok 3:Nesfi Vayuni

Putri Rosida

Rizki Emilya

Page 2: Penguapan pelarut dan pengeringan

Pemurnian denganKromatografi atau

HPLC

Masih dalam bentuk larutan

Pemurnian denganRekristalisasiAtau Destilasi

Dalam keadaan murni

Pelarut perlu diuapkan atau diusir

Page 3: Penguapan pelarut dan pengeringan

PENGUSIRAN PELARUT

Pengusiran pelarut tidak boleh dilakukan di dalam ruangan terbuka karena ruangan akan dipenuhi uap pelarut. Bila pengusiran dilakukan dalam keadaan atmosfir sebaiknya dilakukan dalam ruangan atau lingkungan terproteksi seperti lemari asam. Ada berbagai teknik yang digunakan untuk mengusir

pelarut yaitu:

1. Penguapan Dengan Destilasi Vakum

2. Rotari Evavorator

Page 4: Penguapan pelarut dan pengeringan

Bekerja dengan distilasi vakum harus dilengkapi dengan pipa kapiler atau stirer agar pengusiran pelarut berlangsung dengan baik

Penguapan Dengan Distilasi Vakum

Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (≤300 mmHg absolut). Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.

Page 5: Penguapan pelarut dan pengeringan

Rotari evavorator adalah pengembangan dari teknik penguapan vakum. Dengan rotari evavorator pengusiran pelarut berlangsung dengan sempurna.

Rotari Evavorator

Komponen utama:

1. Pompa vakum berperan untuk menurunkan titik didih

2. Pendingin berperan untuk mencairkan kembali pelarut

3. Pemanas berperan untuk menguapkan pelarut

4. Labu putar tempat sampel dan untuk menampung pelarut yang telah mencair.

Page 6: Penguapan pelarut dan pengeringan

Lanjutan

Cara kerja:Mula-mula labu putar dijalankan (dihidupkan) dan diiringi dengan

pemakuman dengan pompa vakum melalui pipa T. Bila tidak ada pelarut yang mencair naikkan suhu hingga

40oC. Pengusiran pelarut dilanjutkan terus sampai tidak ada lagi pelarut yang

naik.

Page 7: Penguapan pelarut dan pengeringan

PENGERINGAN

Pengeringan adalah pengusiran air dalam jumlah relatif sedikit. Bila ada air dalam senyawa organik yang telah murni maka dalam pengukuran dengan

spektroskopi akan menganggu, karena sulit dibedakan apakah puncak yang terdapat pada

spektrum inframerah atau resonanasi magnet inti proton merupakan puncak air atau puncak senyawa organik. Untuk itu maka air harus dibebaskan dari

sampel organik yang akan diukur.

Page 8: Penguapan pelarut dan pengeringan

Oven Vakum

Untuk mengeringkan senyawa organik sebaiknya dilakukan pada tekanan rendah dengan adanya agen penarik air yang berperan sebagai zat pengering melalui oven vakum dengan alat uji aksi

penarik air

Page 9: Penguapan pelarut dan pengeringan

Cara kerja: Dengan meletakkan sampel dalam sebuah oven vakum yang dilengkapi dengan pemanas, manometer dan diisi dengan zat pengering CaCl2 atau P2O5.

Mula-mula oven dibuat vakum, kemudian dipanaskan sedikit demi sedikit hingga suhu 50oC. Setelah beberapa hari maka tekanan akan turun karena uap air telah ditarik oleh zat pengering.

Lanjutan

Page 10: Penguapan pelarut dan pengeringan

Desikator Vakum

Desikator vakum adalah alat pengering yang paling klasik. Antara bejana dan tutup desikator dilumasi dengan vaselin, agar tidak mudah bocor dan lepas.

Kerja desikator vakum adalah pada bagian bawah diisi dengan zat pengering dan diatas piringan yang berlubang-lubang diletakkan zat yang akan dikeringkan dalam kurs porselen yang ditutup dengan kertas aluminium. Setelah desikator divakumkan dibiarkan beberapa hari dan proses dilanjutkan sampai zat pengering tidak mencair.

Page 11: Penguapan pelarut dan pengeringan

Piston Pengering

Piston pengering adalah modernisasi dari desikator vakum.Kelemahan desikator adalah tidak dapat dipanaskan, sedangkan piston pengering dapat dipanaskan.

Cara kerja:Mula-mula zat yang akan dikeringkan diletkkan dalam tabung yang pada bagian ujungnya ditempatkan zat pengering seperti CaCl2 atau P2O5. Biarkan beberapa hari dan akan dilanjutkan sampai bahan pengering tidak mencair.

Page 12: Penguapan pelarut dan pengeringan