20
PENGEBORAN MINYAK BUMI 1. Nathanael Ernadianto 2. Stefanus Raditya

Pengeboran minyak bumi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengeboran minyak bumi

PENGEBORAN MINYAK BUMI

1. Nathanael Ernadianto

2. Stefanus Raditya

Page 2: Pengeboran minyak bumi

PENGERTIAN

Pengeboran minyak bumi adalah usaha teknis yang

dilaksanakan dengan membuat lubang ke perut bumi

dengan aman (sesuai standar tertentu) sampai ke

formasi yang kaya akan kandungan minyak bumi dan

gas.

Page 3: Pengeboran minyak bumi

Lubang ini kemudian

dilapisi dengan casing

(pipa besi dengan

ukuran standar) dan

dilakukan penyemenan

(cementing) untuk

melekatkan casing

pada dinding formasi.

Dengan terhubunganya

lapisan formasi dengan

permukaan melalui

lubang hasil

pengeboran ini maka

kandungan minyak

bumi di dalam perut

Page 4: Pengeboran minyak bumi

Operasi pengeboran

merupakan kegiatan di kawasan

terbatas dengan jumlah investasi

yang besar. Kegiatan ini

melibatkan investasi padat modal

dengan peralatan teknologi tinggi

dan manusia-manusia yang

memiliki kualifikasi yang

dibutuhkan. Para personil yang

bekerja di pengeboran harus

memiliki pengetahuan yang

mendalam, pengalaman di bagian

yang menjadi kekhususannya, dan

memperhatikan keselamatan kerja

sebagai hal yang paling utama.

Keselamatan kerja akan

berpengaruh positif pada

serta berpengaruh pada

citra perusahaan minyak

bumi dan gas di mata

pemangku kepentingan

(pemerintah, pemegang

saham, investor,

masyarakat sekitar, dan

pemerhati lingkungan).

Page 5: Pengeboran minyak bumi

PROSES PENCARIAN MINYAK BUMI

1. Survei oleh ahli geologi

Ruang lingkup geologi minyak dan gas bumi adalah

geologi batuan lunak (soft-rock geology) yang

mempelajari batuan sedimen untuk mencari minyak

dan batu bara yang erat kaitannya dengan batuan

sedimen. Geologi mengkaji batuan sedimen dan semua

faktor yang menentukan cara terdapatnya, penyebaran,

dan cara berakumulasinya minyak dan gas bumi di

kerak bumi. Dari hasil singkapan tersebut lalu

dibuatkan petanya untuk menentukan tempat terbaik

untuk melakukan pengeboran.Geologi migas meliputi

Page 6: Pengeboran minyak bumi

Menurut Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, untuk

menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak

bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah

tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini disebut kajian

geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut

tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon.

Kondisi itu adalah:

a. Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi

bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang

berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale).

batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C)

yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang

terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan

menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia

hidrokarbon.

Page 7: Pengeboran minyak bumi

b. Tekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil

tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang

tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan

mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi

rantai hidrokarbon.

c. Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses

di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana

hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi.

Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak

memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon

di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir.

Sehingga tahapan ini sangat penting untuk

menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon

tersebut.

Page 8: Pengeboran minyak bumi

d. Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi

hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya.

Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan

karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang

cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar

sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di

produksi.

e. Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam

reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi fluida

tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai

penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan

reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang

rnempunyai sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang

tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya. Jadi lapisan

penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada dibagian

atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang

Page 9: Pengeboran minyak bumi

f. Perangkap Reservoir (Reservoir Trap),

Merupakan unsur pembentuk reservoir

sedemikian rupa sehingga lapisan beserta

penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke

bawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak

dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka

hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang

berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak

ekonomis sama sekali.

Page 10: Pengeboran minyak bumi

2. Seisimik

Proses ini bertujuan untuk

mencari kandungan

minyak ataupun gas bumi

dengan menggunakan

gelombang akustik

(acoustic waves) yang

merambat ke lapisan tanah.

Gelombang ini

direfleksikan dan

ditangkap kembali oleh

sensor. Dari data proses

perambatan gelombang ini

akan diolah untuk

mendapatkan informasi

lapisan tanah yang dapat

dimanfaatkan kandungan

Page 11: Pengeboran minyak bumi

HASIL OLAHAN MINYAK BUMI Struktur kimia dari minya Bumi sangatlah heterogen,

terdiri dari banyak rantai hidrokarbon dengan panjang yang

berbeda-beda. Maka dari itu, minyak bumi dibawa ke

tempat pengilangan minyak sehingga senyawa-senyawa

hidrokarbon ini bisa dipisahkan dengan teknik distilasi dan

proses kimia lainnya. Hasil penyulingan minyak inilah yang

digunakan manusia untuk berbagai macam kebutuhan. Produk

olahan minyak bumi tersebut adalah:

Page 12: Pengeboran minyak bumi

ELPIJI (LPG)Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris ; LPG (liquified petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).

Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:

• Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar

• Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat

• Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.

• Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan

Page 13: Pengeboran minyak bumi

BENSIN Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang

dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan

empat. Secara sederhana, bensin tersusun

dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai

dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul

yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat

antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.

Karakteristik

• Mudah menguap pada temperatur normal.

• Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.

• Mempunyai titik nyala rendah (-10 sampai -15 derajat

Celcius).

• Mempunyai berat jenis yg rendah (0,71 sampai 0,77 kg/l).

• Dapat melarutkan oli dan karet.

Page 14: Pengeboran minyak bumi

BAHAN BAKAR JET Bahan bakar jet atau jet fuel atau aviation turbine

fuel (ATF) atau avtur (aviation turbine) merupakan salah satu

jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk

digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas.

Warnanya cerah sampai kekuningan. Bahan bakar yang paling

umum adalah Jet A dan Jet A-1 (Avtur) yang diproduksi dalam

perlengkapan spesifikasi yang terstandardisasi secara

internasional. Satu-satunya bahan bakar jet yang umum

digunakan dalam penerbangan bermesin turbin disebut Jet B

dan digunakan untuk menghadapi cuaca dingin.

Bahan bakar jet adalah campuran sejumlah hidrokarbon yang

berbeda, kemungkinan ribuan lebih. Kisaran ukurannya (berat

molekul atau nomor karbon) dibatasi oleh persyaratan untuk

produk, sebagai contoh, titik beku atau titik asap. Bahan bakar

jenis kerosin (termasuk Jet A dan Jet A-1) memiliki distribusi

Page 15: Pengeboran minyak bumi

MINYAK TANAH

Minyak tanah (minyak gas; bahasa

Inggris: kerosene atau paraffin)

adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah

terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi

fraksional dari petroleum pada 150 °C dan 275 °C (rantai

karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak

digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang

utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih

teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk

dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar dengan

oksigen cair sebagai bahan bakar roket.

Nama kerosene diturunkan dari bahasa

Yunani keros (κερωσ, malam).

Page 16: Pengeboran minyak bumi

MINYAK BAKAR Minyak bakar adalah

hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum

membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri.

Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom.

Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan

minyak diesel. Secara umum kegunaan minyak bakar adalah

untuk bahan bakar pengapian langsung pada industri - industri

besar, PLTU dan juga digunakan sebagai salah satu alternatif

bahan bakar pada industri menengah kecil lainnya. Minyak

bakar juga sering dikenal dengan istilah fuel oil.

Page 17: Pengeboran minyak bumi

DIESEL Bahan bakar diesel secara umum adalah bahan bakar cair

apapun yang digunakan untuk mesin diesel. Jenis yang paling

umum adalah minyak bahan bakar yang berasal dari

hasil distilasi fraksi minyak bumi, namun ada juga produk

selain dari turunan minyak bumi seperti biodiesel,

diesel biomassa menjadi cairan atau diesel gas menjadi cairan.

Untuk membedakan jenis-jenis diesel, bahan bakar dari

minyak bumi umumnya disebut petrodiesel.[1] Diesel dengan

sulfur ultra-rendah (ULSD) adalah standar untuk

mendefinisikan bahan bakar diesel dengan

kandungan sulfur yang telah direndahkan.

Page 18: Pengeboran minyak bumi

PELUMAS

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang

diberikan di antara dua benda bergerak untuk

mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil

destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat

celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang

memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya

pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.

Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli

mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.

Page 19: Pengeboran minyak bumi

ASPAL Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat

(adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air,

dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan

bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan

sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal

dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak (aspal yang

berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal

dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.

Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang

merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung

sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam

perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan

bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila

dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks

dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik.

Page 20: Pengeboran minyak bumi

Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun

aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom

lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah

karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan

nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.

Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang

massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya

besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten.

Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.