26
PENGARUH PELAKSANAAN OFFICE CHANNELING TERHADAP PERTUMBUHAN BANK A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia khususnya dalam dunia perbankan semakin hari semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan seperti telah memulai kejayaanya. Hal ini terlihat setidaknya dari dua aspek, yakni aspek aset perbankan syariah dan regulasi. Dilihat dari aset perbankan syariah, saat ini industri perbankan syariah terus menggeliat. Aset bank syariah bergerak naik meski tak terlalu pesat. Berdasar data Bank Indonesia (BI), per Juli lalu aset perbankan syariah mencapai Rp 43,47 triliun atau tumbuh tak lebih dari Rp 500 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu membuat pangsa aset bank syariah dalam industri perbankan secara umum sebesar 2,11%. Sayang, angka itu masih jauh dibandingkan target 5% 1

Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

PENGARUH PELAKSANAAN OFFICE CHANNELING

TERHADAP PERTUMBUHAN BANK

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia khususnya dalam dunia

perbankan semakin hari semakin mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan

seperti telah memulai kejayaanya. Hal ini terlihat setidaknya dari dua aspek, yakni

aspek aset perbankan syariah dan regulasi. Dilihat dari aset perbankan syariah,

saat ini industri perbankan syariah terus menggeliat. Aset bank syariah bergerak

naik meski tak terlalu pesat. Berdasar data Bank Indonesia (BI), per Juli lalu aset

perbankan syariah mencapai Rp 43,47 triliun atau tumbuh tak lebih dari Rp 500

miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu membuat pangsa aset bank syariah

dalam industri perbankan secara umum sebesar 2,11%. Sayang, angka itu masih

jauh dibandingkan target 5% yang dicanangkan tahun ini,1 sedangkan dari aspek

regulasi, dengan disahkanya UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,

hal ini menjadi bukti bahwa perbankan syariah telah diakui oleh hukum positif di

Indonesia.

Bila melihat sejarah perkembangan perbankan syariah di Indonesia,

banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, ini terjadi karena pada awal

kemunculan perbankan syariah sekitar tahun 80 an – 90 an, kondisi politik saat itu

belum memungkinkan, karena pemerintahan saat itu belum sepenuhnya menaruh

1 http://www.rmexpose.com

1

Page 2: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

perhatian terhadap ekonomi syariah, sehingga perjuangan untuk menghidupkan

perbankan syariah mengalami hambatan yang sangat berarti dari pemerintah pada

waktu itu. Disamping itu, masyarakat masih sangat awam dengan istilah-istilah

perbankan syariah (perbankan dengan sistem bagi hasil), ini karena masyarakat

sudah terbiasa dengan bunga. Juga sebagian masyarakat memahami Islam secara

parsial, yakni memahami islam dalam aspek ibadah saja, sehingga aspek lain

terutama muamalah kurang diperhatikan, dan pada akhirnya muamalah hanya

dipahami sebatas teori tanpa aspek praktis yang tersentuh.

Salah satu tonggak perkembangan perbankan syariah adalah dengan

didirikannya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 yang berpusat di

Jeddah. Lahirnya bank ini memicu berdirinya bank-bank Islam di dunia termasuk

di Indonesia. Gagasan dan wacana bank syari'ah di Indonesia belum bisa

terealisasi sekalipun gagasan tersebut sudah muncul pada tahun 70-an.

Pelaksanaan keinginan untuk menerapkan prinsip syari'ah dibidang lembaga

keuangan di Indonesia dimulai dengan berdirinya lembaga keuangan Bait al-

Tamwil yang berstatus badan hukum koperasi pada tahun 1980 yang kemudian

disusul dengan didirikannya Bank Perkreditan Rakyat Syari'ah (BPRS) pada

tahun 1988 di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Bandung beroperasi BPRS

Berkah Amal Sejahtera, BPRS Dana Mardhatillah dan BPRS Amanah Rabaniah,

sedangkan di Aceh beroperasi BPRS Hareukat yang kemudian mendorong

didirikannya Bank Umum Syari'ah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat

Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Lahirnya Bank Muamalat Indonesia memicu

2

Page 3: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

pertumbuhan bank-bank syari'ah di Indonesia, disamping beberapa bank baru

yang lahir dengan prinsip syari'ah, beberapa bank konvensional seperti BRI, Bank

Mandiri, Bank Bukopin, BNI, BRI, juga berinisiatif membuka unit usaha syari'ah.

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan bank syari'ah sudah menjadi

sesuatu yang dibutuhkan oleh umat Islam, bahkan pada tataran praktis banyak

kalangan non muslim yang bergabung di dunia perbankan syari'ah baik sebagai

investor maupun sebagai nasabah. Mereka beranggapan bahwa bank syari'ah lebih

memberikan jaminan keamanan terhadap uang mereka serta lebih resisten

terhadap resesi ekonomi, kendati motif mereka didasarkan hanya pada

keuntungan belaka.

Salah satu peraturan yang membuat kalangan industri perbankan syariah

berbesar hati adalah dengan telah ditetapkanya UU Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) yang diakui akan dapat mengangkat laju pertumbuhan perbankan

syariah di tanah air. Karena keberadaan peraturan ini akan mendorong masuknya

para investor Timur Tengah yang diyakini mempunyai sumber dana investasi

yang besar. Dengan demikian industri perbankan syariah dapat menggunakan

instrument ini sebagai salah satu upaya penggalangan dana-dana jangka panjang

(long terms investment) untuk keperluan aktivitas pembiayaan dalam negeri.

Selain itu dana-dana ini juga memiliki jangka waktu yang cukup panjang

sehingga bagi bank akan lebih aman dari sisi likuiditas, dan dapat menghindarkan

bank syariah dari risiko mismatch sebagai akibat dari gap antara pendanaan dan

pembiayaan.

3

Page 4: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

Disamping peraturan diatas, penghapusan double tax (pajak ganda) bagi

produk murabahah menjadi suatu kabar baik bagi kemajuan perbankan syariah di

Indonesia. Karena dengan diberlakukanya pajak ganda disinyalir sebagai salah

satu penyebab tidak kompetitifnya salah satu produk yang ditawarkan oleh bank

syariah sebagai akibat dari harga yang tinggi. Karena itu, kehadiran surat edaran

BI yang menyatakan bahwa transaksi murabahah bukanlah transaksi perdagangan

murni, tapi hanya merupakan transaksi produk perbankan. Dengan demikian

transaksi ini tidak termasuk kategori perdagangan yang merupakan salah satu

objek pajak.

Dari sisi aset, dibandingkan dengan total aset perbankan nasional yang

berada pada kisaran 1,9 % atau sekitar 40 Triliun, aset perbankan syariah masih

terlalu kecil. Namun masyarakat sudah cukup mengenal perbankan syariah yang

ini diharapkan agar menjadi pendorong bagi perkembangan perbankan nasional

ke masa mendatang. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI)

hingga Agustus tahun 2009, terctatat jumlah Bank Umum Syariah (BUS)

sebanyak 5 (lima) bank, kemudian Unit Usaha Syariah (UUS) mencapai 24 buah

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 135 buah.2

Pada tahun 2006, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan bagi industri

perbankan syariah, yaitu PBI No 8/3/PBI/2006. dalam rangka akselerasi

pencapaian market share bank syariah. Pada peraturan tersebut terdapat materi

penerapan office channeling bagi bank-bank syari’ah. Kebijakan ini merupakan

2 www.bi.go.id, “Statistik Perbankan Syariah”

4

Page 5: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

sebuah inovasi dan terobosan baru bagi pengembangan industri perbankan syariah

di Indonesia. Kebijakan office channeling juga dimaksudkan untuk meningkatkan

akses masyarakat kepada jasa perbankan syariah. Dengan sistem baru ini bank

syariah tidak perlu lagi membuka cabang UUS di banyak tempat dalam

memberikan pelayanan perbankan syariah. Sehingga biaya ekspansi jauh lebih

efisien. Kebijakan office channeling ini juga dimaksudkan untuk mengarahkan

aktivitas perbankan agar mampu menunjang pertumbuhan ekonomi nasional

melalui kegiatan perbankan syariah. Penerapan office channeling, akan semakin

memudahkan masyarakat melakukan transaksi syariah. Dengan kata lain, kendala

terhadap lokasi bank syariah yang selama ini menjadi masalah akan dapat teratasi,

karena selama ini masyarakat yang mau bertransaksi dengan bank syariah

mengalami kesulitan karena belum banyak bank syariah yang beroperasi di

Indonesia. Dengan office channneling kendala tersebut bisa teratasi. Berdasarkan

realita di atas, maka pelayanan office channelling ini, seyogianya berpengaruh

positif terhadap perkembangan industri bank syariah di masa depan. Dengan

semakin mudahnya masyarakat mendapatkan akses layanan perbankan syariah,

diperkirakan pertumbuhan bank syariah akan semakin besar secara signifikan.

Sehingga market share perbankan syariah terhadap perbankan nasional. bisa

meningkat pula. Dengan office channeling, target yang dipasang Bank Indonesia

dalam blueprint, akan seharusnya terlampaui pada tahun 2011, tetapi sejak tahun

5

Page 6: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

office channeling diluncurkan, tanda-tanda quantum growing (loncatan

pertumbuhan)  perbankan syariah belum terlihat.3

Salah satu tonggak kemajuan perbankan syariah adalah kondisi dari bank-

bank syariah itu sendiri, bagaimana bank syariah dapat meningkatkan

pertumbuhannya, bagaimana cara bank dapat meningkatkan labanya agar semakin

tumbuh berkembang, sehingga dapat meningkatkan aset perbankan syariah secara

nasional. Dengan diberlakukannya office channeling, apakah akan mempengaruhi

tingkat pertumbuhan bank syariah, dan sejauhmana pengaruhnya tersebut?

Pertanyaan inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengetahui dan

menelitinya lebih jauh lagi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Bermula dari uraian yang telah dipaparkan diatas, melihat wacana

mengenai layanan syariah digerai konvensional merupakan pembahasan yang

luas, maka penulis dalam hal ini memfokuskan penelitian hanya pada

Pengaruh layanan Office Channeling terhadap Pertumbuhan Bank yang

ditinjau dari profitabilitas pada Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Bukopin.

2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan

3 http://agustianto.wordpress.com

6

Page 7: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

masalah pada dasarnya adalah merumuskan pertanyaan yang jawabannya

akan dicari melalui penelitian. Jawaban yang benar tidak mungkin diperoleh

apabila pertanyaannya salah, walaupun jawaban yang salah masih mungkin

dihasilkan dari suatu pertanyaan yang benar.4

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, pembahasan yang akan

dilakukan dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pembukaan layanan syariah di Bank Bukopin Unit

Usaha Syariah?

2. Bagaimana komposisi dan pertumbuhan Bank Bukopin Unit Usaha

Syariah periode Triwulan I, II, & III 2007-2008 dari sisi profitabilitas?

3. Bagaiman pengaruh antara layanan Office Channeling terhadap

pertumbuhan Bank ditinjau dari sisi profitabilitas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui gambaran implementasi layanan Office Channeling di

Bank Bukopin Unit Usaha Syariah.

b. Mengetahui komposisi dan pertumbuhan Bank Bukopin Unit Usaha

Syariah periode Triwulan I, II, & III 2007-2008 dari sisi

profitabilitas.

4 Dr. Irawan Soehartono. “Metode Penelitian Sosial” (PT: Remaja Rosdakarya : Bandung, 2002) h. 23

7

Page 8: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

c. Meneliti dan mengetahui sejauhmana pengaruh Office Channeling

terhadap tingkat pertumbuhan Bank ditinjau dari segi profitabilitas.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Islam (SEI)

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Dari aspek akademisi penelitian ini akan memberikan teori tentang

Pengaruh Office Channeling terhadap tingkat pertumbuhan bank

jika ditinjau dari profitabilitas.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini akan memberikan informasi

kepada pihak bank tentang hubungan antara Office Channeling

dengan pertumbuhan bank pada Unit Usaha Syariah Bank Bukopin.

c. Bagi penulis, manfaat penelitian ini ialah untuk menambah

khazanah keilmuan sebagai wujud kontribusi positif dan dedikasi

yang dapat penulis berikan terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya ekonomi syariah.

d. Dapat dijadikan sebagai bentuk karya ilmiah yang bermanfaat,

khususnya bagi Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas

Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8

Page 9: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Agar tidak terjadi pengulangan penelitian terhadap objek yang sama,

maka disini penulis melakukan tinjauan pustaka. Adapun tinjauan pustaka yang

penulis telah kaji adalah;

1. Pengaruh Pelaksanaan Layanan Syariah (Office Channeling)

Terhadap Dana Pihak Ketiga (Studi kasus pada: UUS PT. Bank

Permata, Tbk.) – Suryanitaningrum (FSH/Muamalat/Perbankan

Syariah/2007)

Skripsi ini menjelaskan bagaimana perubahan volume jumlah dana

pihak ketiga pada Unit Usaha Syariah Bank Permata. Variabel yang

digunakan adalah variabel X: Office Channeling_ dalam hal ini jumlah

kantor yang membuka layanan dan variabel Y: Dana Pihak Ketiga periode

Maret-September 2006. dan hasil dari penelitian tersebut terlihat bahwa

pertumbuhan DPK Bank Permata Syariah cukup baik dari periode ke

periode, dan selanjutnya terus mengalami peningkatan. Hasil

penghitungan bahwa rho hitung lebih lebih besar dari rho tabel maka Ha

diterima dan Ho ditolak, artinya ada korelasi yang signifikan antara

pembukaan layanan syariah Office Channeling pada Bank Permata

Syariah dan Dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan Bank Permata

Syariah.

9

Page 10: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

2. Studi Komparasi Pengaruh Deposito dan Pembiayaan Terhadap

Pertumbuhan Bank (Studi kasus pada: PT. BPRS al-Salaam Salman)

– Arief Budi Yanto (FSH/Muamalat/Perbankan Syariah/2009)

Dalam skripsi ini dibahas mengenai Studi komparasi pengaruh antara

dana Deposito dan Pembiayaan terhadap Profitabilitas BPRs. Penelitian

ini, dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Sederhana dengan

variabel independennya dana Deposito dan Pembiayaan serta variabel

dependennya adalah rasio Profitabilitas (ROA,ROE, dan NPM).

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS

for Windows versi 12.0 menunjukkan bahwa tingkat profitabilitas BPRs

Al-Salaam Amal Salman secara nyata dipengaruhi oleh Deposito.

Sedangkan dalam penelitian ini penulis ingin meneliti bagaimana tingkat

pertumbuhan bank dari sisi profitabilitas yang disebabkan oleh layanan Office

Channeling dan sejauhmana pengaruhnya, penelitian ini menggunakan variabel

independent X: Office Channeling_ yakni jumlah kantor yang membuka layanan dan

variabel dependen Y: rasio Profitabilitas (ROA,ROE, dan NPM. Penelitian ini

menggunakan data laporan keuangan publikasi Triwulan I, II, & III 2007-2008.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12.0

10

Page 11: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau

merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis

dalam penelitian kuantitatif dapat berupa hipótesis satu variabel dan

hipótesis dua atau lebih variabel yang dikenal sebagai hipótesis kausal.5

H0 : ρ = 0, tidak ada pengaruh antara Office Channeling terhadap

pertumbuhan bank (ROA, ROE, dan NPM)

H1 : ρ = 0, terdapat pengaruh antara Office Channeling terhadap

pertumbuhan bank (ROA, ROE dan NPM)

F. Kerangka Konsep

Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan

keuangan perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan utama dari

perusahaan terdiri dari Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Pemilik

Modal serta Laporan Arus Kas. Dengan mengadakan analisa terhdapa pos-

pos neraca akan dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangannya,

sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi akan memberikan gambaran

tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.

5 Bambang Prasetyo dan Lima Miftahul Jannah, “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006) hal 76

11

Page 12: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur “kebaikan dan

keburukan” sebuah perusahaan adalah rasio. Rasio adalah lebih

merupakan sebuah alat yang dinyatakan dalam bentuk prosentase (%)

yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam

data keuangan. Dalam penelitian ini, penulis tidak hanya menggunakan

angka-angka rasio dalam mengambil kesimpulan, tetapi juga

menggunakan alat-alat statistik untuk menguji kebenaran hipotesis dari

penelitian ini.

G. Metode Penelitian

Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran

yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Penelitian meliputi pemberian

definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atas jawaban

sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian

yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah cocok dengan

hipotesis

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini memadukan dua jenis penelitian, yaitu :

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Untuk menambah referensi serta kekayaan literatur, penelitian ini

mengkaji lebih dalam literatur yang ada, baik berupa buku, catatan, jurnal

ilmiah, maupun laporan hasil penelitian terdahulu.

12

Page 13: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Peneliti juga langsung terjun kelapangan penelitian untuk mendapatkan

data hasil pengamatan lapangan atau informasi dari responden. Dengan

menggunakan metode eksploratif yaitu peneliti berusaha mencari tahu

dengan menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang

melatar belakangi sebuah peristiwa/gagasan.

2. Jenis data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sebagai berikut:

a. Data Primer

1)Sejarah UUS Bank Bukopin, Visi & Misi, Data Produk, dan Informasi

Keuangan Bulanan Periode 2007-2008. publikasi UUS Bank Bukopin,

data-data ini didapat dengan cara observasi, dengan meninjau langsung

ke Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Bukopin

2)Wawancara, penulis melakukan wawancara dengan pihak yang

bersangkutan.

b. Data Serkunder

1) Dokumentasi dan arsip atau data yang berhubungan dengan penelitian.

2) Penelitian Kepustakaan (Library Research) dari buku, artikel, karya-

karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.

3. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data, pendekatan yang diambil dalam penelitian

ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif untuk

13

Page 14: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

menganalisis data yang sifatnya angka-angka yang diperoleh dari data berupa angket

dan informasi keuangan Bank Bukopin Syariah. Sedangkan analisis kualitatif untuk

menganalisa data yang diperoleh dengan metode wawancara yang kemudian

dikaitkan dengan teori-teori yang ada.

H. Sistematika Penulisan

Dalam skiripsi ini penulis menyusun lima bab uraian, dimana dalam tiap-tiap

bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat,

kajian pustaka, hipotesis, sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, dalam bab ini penulis menjelaskan teori yang

digunakan yaitu tentang Office Channeling yang meliputi pengertian, sejarah,

dasar hukum, ketentuan umum pelaksanaan, produk, pola kerjasama, dan manfaat,

selain itu dalam bab ini dibahas pula mengenai Rasio rentabilitas dan teori alat

analisa.

BAB III Gambaran Umum Perusahaan, dalam bab ini penulis menjelaskan

tentang gambaran Bank Bukopin Syariah yang meliputi sejarah, visi & misi,

struktur organisasi, produk-produk, dan gambaran umum sumber daya insani

(SDI)_nya.

BAB IV Hasil Dan Pembahasan, dalam bab ini penulis secara deskriptif

menjelaskan tentang hasil layanan Office Chaneling pada UUS Bank Bukopin

14

Page 15: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

yang meliputi pembukaan layanan Office Channeling, Sistem informasi teknologi

dan pelaksanaannya, faktor lain penyebab tingkat pertumbuhan bank, analisa

komposisi dan tingkat petumbuhan bank, perkembangan rasio rentabilitas, dan

analisis signifikasi korelasi.

BAB V Penutup, dalam bab ini penulis membuat kesimpulan dari semua

pembahasan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang

dapat penulis sampaikan dalam penulisan skiripsi ini.

15

Page 16: Pengaruh pelaksanaan office channeling terhadap pertumbuhan bank

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, Editor: Tarmizi, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, Cet. Ke-1

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke-13

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Cet. Ke-1

Antonio, Muhammad Syafi'i. Bank Syari'ah ; Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001, Cet. Ke-8

Hasan, Zubairi, Undang-undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Islam dan Hukum Nasional, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009, Cet. Ke-1

Karim, Adiwarman. Bank Islam ; Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004, Cet. Cet. Ke-2.

Lewis, Mervyn dan Latifa M. Algaoud. Perbankan Syari'ah ; Prinsip, Partek dan Prospek. Trj. Burhan Wirasubrata. Jakarta: Serambi, 2003, Cet. Ke-1

Nazir, Habib, dan Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah, Bandung: Kaki Langit, 2004, Cet. Ke-1

Peraturan Perundang-undangan.

Prasetyo, Bambang dan Lima Miftahul Jannah, “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi” Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006

Soehartono ,Irawan. “Metode Penelitian Sosial” Bandung: PT: Remaja Rosdakarya, 2002

Supranto, Johanes, Statistik: Teori dan Aplikasi edisi ke-6 jilid II, Jakarta: Erlangga, 2001, Cet. Ke-1

16