17
BAB 9 PENGANGGURAN A. PENDAHULUAN Kebanyakan perekonomian akan selalu menghadapi masalah pengangguran dan masalah inflasi. Kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya teratasi dalam jangka panjang, kebijakan-kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi kedua masalah tersebut. B. JENIS-JENIS PENGANGGURAN Berdasarkan kepada faktor-faktor yang menimbulkannya, pengangguran dapat dibedakan kepada tiga jenis : pengangguran konjungtur, pengangguran struktural, dan pengangguran normal atau pengangguran friksional. Ketiga jenis pengangguran ini dapat dikelompokkan sebagai pengangguran terbuka, yaitu dalam periode di mana tenaga kerja menganggur mereka tidak melakukan sesuatupun pekerjaan. Disamping itu di negara-negara berkembang seperti negara kita didapati beberapa bentuk pengangguran lain, yaitu: pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim, dan setengah menganggur. 1. PENGANGGURAN KONJUNGTUR (cyclical unemployment) Yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan- perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian. Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan- perusahaan harus mengurangi kegiatan produksinya. Berarti jam kerja akan berkurang, sebahagian mesin produksi tidak digunakan dan sebahagian tenaga kerja diberhentikan. Dengan demikian kemunduran ekonomi akan menaikkan jumlah Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman Rasib PENGANTAR EKONOMI MAKRO

pengangguran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: pengangguran

BAB 9

PENGANGGURAN

A. PENDAHULUAN

Kebanyakan perekonomian akan selalu menghadapi masalah pengangguran

dan masalah inflasi. Kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya teratasi

dalam jangka panjang, kebijakan-kebijakan pemerintah sangat dibutuhkan untuk

mengatasi kedua masalah tersebut.

B. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

Berdasarkan kepada faktor-faktor yang menimbulkannya, pengangguran dapat

dibedakan kepada tiga jenis : pengangguran konjungtur, pengangguran

struktural, dan pengangguran normal atau pengangguran friksional. Ketiga

jenis pengangguran ini dapat dikelompokkan sebagai pengangguran terbuka,

yaitu dalam periode di mana tenaga kerja menganggur mereka tidak melakukan

sesuatupun pekerjaan. Disamping itu di negara-negara berkembang seperti

negara kita didapati beberapa bentuk pengangguran lain, yaitu: pengangguran

tersembunyi, pengangguran bermusim, dan setengah menganggur.

1. PENGANGGURAN KONJUNGTUR (cyclical unemployment)

Yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam

tingkat kegiatan perekonomian. Pada waktu kegiatan ekonomi mengalami

kemunduran, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kegiatan

produksinya. Berarti jam kerja akan berkurang, sebahagian mesin produksi

tidak digunakan dan sebahagian tenaga kerja diberhentikan. Dengan

demikian kemunduran ekonomi akan menaikkan jumlah dan tingkat

pengangguran. Tenaga kerja akan terus bertambah sebagal akibat dari

masuknya tenaga kerja baru yang disebabkan oleh pertambahan penduduk.

Apabila kemunduran ekonomi terus berlangsung, atau kegiatan

perekonomian muIai berkembang, tetapi perkembangan tersebut sangat

lambat dan tidak dapat menyerap pertambahan tenaga kerja, pengangguran

konjungtur akan menjadi bertambah serius. Berarti untuk mengatasi

pengangguran konjungtur bukan saja kebijakan ekonomi, akan tetapi perlu

berusaha meningkatkan kegiatan ekonomi untuk mengatasi masalah

pengangguran yang diakibatkan oleh kemunduran kegiatan ekonomi, tetapi

harus pula berusaha untuk menyediakan kesempatan kerja untuk tenaga

kerja yang baru memasuki pasaran tenaga kerja. Pengangguran konjungtur

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 2: pengangguran

hanya dapat dikurangi atau diatasi masalahnya apabila pertumbuhan

ekonomi yang berlaku setelah kemunduran ekonomi adalah cukup teguh dan

dapat menyediakan kesempatan kerja baru yang Iebih besar dari

pertambahan tenaga kerja yang terjadi.

2. PENGANGGURAN STRUKTURAL

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi selalu diikuti oleh perubahan

struktur dan corak kegiatan ekonomi. Perkembangan perekonomian dalam

jangka panjang, misalnya, akan meningkatkan peranan sektor industri

pengolahan dan mengurangi kegiatan pertambangan dan pertanian. Juga

industri-industri rumahtangga dan industri kecil-kecilan akan mengalami

kemunduran dan digantikan oIeh kegiatan industri yang menghasilkan barang

yang sama tetapi menggunakan peralatan yang Iebih canggih. Perubahan

struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkernbangan ekonomi dapat

menimbulkan masalah pengangguran yang dinamakan pengangguran

struktural. Ada dua hal yang dapat menyebabkan terjadinya pengangguran

struktural :

(i) sebagai akibat dari merosotnya permintaan

(ii) sebagai akibat dari semakin canggihnya teknologi produksi

Faktor teknologi produksi ini memungkinkan suatu perusahaan

menaikkan produksi dan pada waktu yang sama mengurangi pekerja,

sehingga akan menambah jumlah pengangguran. Pengangguran seperti

ini dinamakan dengan pengangguran teknologi.

Contoh dari pengangguran struktural yang ditimbulkan oIeh kemerosotan

permintaan adalah pengangguran yang berlaku di kalangan tukang jahit dan

tukang sepatu tradisional sebagai akibat perkembangan industri garmen dan

sepatu modern. Para konsumen Iebih suka membeli baju dan sepatu yang

siap pakai dan tidak lagi memesan kepada tukang jahit dan tukang sepatu.

Mereka menghadapi masalah kekurangan permintaan dan Iebih banyak

rnenganggur dari pada bekerja.

Sedangkan contoh pengangguran yang diakibatkan penggunaan mesin

produksi yang lebih canggih atau pengangguran teknologi antara lain dapat

diIihat pada sektor pembangunan jalan raya. Mesin-mesin berat dapat

digunakan untuk menyorong dan meratakan tanah, menggali park dan

membersihkan kawasan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 3: pengangguran

Penggunaan mesin-mesin berat ini akan mengurangi penggunaan tenaga

manusia. Untuk menghindari pengangguran seperti ini, di Indonesia

penggnaan mesin-mesin berat untuk membangun jalan raya agak dibatasi.

Tapi di negaranegara yang mengahadapi masalah kekurangan buruh yang

serius seperti Malaysia, lebih banyak menggunakan mesin-mesin berat untuk

menggantikan tenaga manusia.

3. PENGANGGURAN NORMAL

Apabila dalam suatu periode tertentu perekonomian terus menerus

mengalami perkembangan yang pesat, jumlah dan tingkat pengangguran

akan menjadi semakin rendah. Pada akhirnya perekonomian dapat mencapai

tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, yaitu apabila pengangguran tidak

lebih dari 4% dan dinamakan dengan pengangguran normal. Sebagian ahli

ekonomi menggunakan istilah pengangguran friksional (frictional

unemployment) atau pengangguran mencari (search unemployment).

Pengangguran normal bukan wujud sebagai akibat dari ketidakmampuan

mendapatkan pekerjaan. Hal ini terjadi sebagai akibat dari keinginan untuk

mencari kerja yang lebih baik. Apabila perekonomian mencapai masa bum

(kemakmuran) dan tingkat pengangguran yang sangat rendah, maka para

pengusaha akan menghadapi kesulitan untuk memperoleh pekerja baru

untuk lebih meningkatkan kegiatan produksinya. Keadaan ini akan

menimbulkan beberapa perubahan dalam pasar tenaga buruh. Salah satu

keadaan yang akan timbul adalah bahwa para pekerja di sektor yang cepat

berkembang akan menuntut kenaikan gaji. Selain itu akan terjadi keadaan

dimana segolongan tenaga kerja, buruh kasar maupun tenaga

ahli/profesional akan meninggalkan pekerjaannya yang lama dan mencari

pekerjaan baru yang lebih baik masa depannya dan memberikan pendapatan

yang lebih tinggi. Dalam proses mencari kerja yang lebih balk tersebut

adakalanya mereka harus menganggur tbeberapa waktu. Tapi pengangguran

seperti ini tidak serius, karena bersifat sementara.

C. DAMPAK NEGATIF DARI PENGANGGURAN

Sebagian besar ahli ekonomi berpendapat bahwa penganggura struktural dan

pengangguran normal bukanlah masalah yang serius. Mereka menganggap

pengangguran seperti ini terjadi sebagai akibat pertumbuhan ekonomi. Terutama

pengangguran normal, terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang

teguh dan mampu memperkecil tingkat pengangguran dalam perekonomian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 4: pengangguran

Pertumbuhan ekonomi yang cepat mengakibatkan perubahan dalam struktur

kegiatan ekonomi dan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih canggih.

Dengan demikian pengangguran normal dan struktural merupakan

pengangguran yang tidak dapat dielakkan. Pengangguran yang lebib serius

masalahnya dan menimbulkan berbagai akibat buruk kepada perekonomian dan

masyarakat adalah pengangguran konjungtur. Pertumbuhan ekonomi yang

lambat, yang diselingi dengan kemunduran ekonomi (resesi) akan menambah

jumlah pengangguran. Keadaan kekurangan kesempatan kerja dan kelesuan

kegiatan produksi dan perdagangan akan Iebih nyata terlihat. Pengangguran

konjungtur yang serius akan menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap

kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak buruk dari pengangguran dapat dibedakan kepada dua aspek :

i. Dampak buruk terhadap perekonomian

ii. Dampak buruk terhadap individu dan masyarakat

1. DAMPAK BURUK TERHADAP PEREKONOMIAN

Setiap negara selalu berusaha agar tingkat kemakmuran masyarakat dapat

dimaksimalkan dan perekonomian selalu mencapai pertumbuhan yang teguh.

Tingkat pengangguran yang relatif tinggi tidak memungkinkan masyarakat

mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat dengan jelas dilihat dari berbagai

akibat buruk yang bersifat ekonomi yang ditimbulkan oleh masalah

pengangguran.

Akibat-akibat buruk tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak memaksimalkan tingkat

kemakmuran yang mungkin dicapainya. Pada materi sebelumnya telah

dibahas bahwa pengangguran menyebabkan pendapatan nasional

yangsebenarnya dicapai adalah lebih rendah dari pendapatan nasional

potensial. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kemakmuran masyarakat

lebih rendah dari tingkat yang mungkin dicapainya.

b. Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.

Pengangguran diakibatkan oleh tingkat kegiatan ekonomi yang rendah,

dan dalam kondisi ini pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.

Dengan demikian pengangguran yang tinggi mengurangi kemampuan

pemerintah menjalankan kegiatan Pembangunan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 5: pengangguran

c. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi, karena

pengangguran menimbulkan dua akibat buruk terhadap kegiatan sektor

swasta. Pertama, pengangguran tenaga buruh diikuti oleh kelebihan

kapasitas mesin-mesin perusahaan. Keadaan ini tidak menggalakan

mereka melakukan investasi dimasa datang. Kedua, pengangguran yang

diakibatkan kelesuan kegiatan perusahaan menyebabkan keuntungan

berkurang, selanjutnya akan mengurangi keinginan untuk melakukan

investasi. Kedua hal di atas tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi di

masa depan.

2. DAMPAK BURUK TERHADAP INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Pengangguran akan mempengaruhi kehidupan individu dan kestabilan sosial

dalam masyarakat. Beberapa dampak sosial yang ditimbulkan antara lain

adalah sebagai berikut :

a. Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencarian dan

pendapatan. Di negara-negara maju para penganggur memperoleh

tunjangan (bantuan keuangan) dari badan asuransi pengangguranm, oleh

sebab itu mereka masih mempunyai pendapatan untuk membiayai

kehidupan diri serta keluarganya. Mereka tidak perlu bergantung kepada

tabungan mereka atau bantuan orang lain. Tapi di negana berkembang

tidak terdapat program asuransi pengangguran. Maka kehidupan

penganggur harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau

pinjaman/bantuan keluarga dan kawan-kawan. Keadaan ini bisa

mengakibatkan pertengkaran dan kehidupan keluarga yang tidak

harmonis.

b. Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan. Karena

keterampilan hanya dapat dipertahankan apabila selalu dipergunakan

dalam praktek. Pengangguran dalam periode yang lama akan

menyebabkan tingkat ketrampilan pekerja menjadi semakin merosot.

c. Pengangguran juga dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

Kegiatan ekonomi yang lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi dapat

menimbulkan rasa tidak puas masyarakat kepada pemerintah. Golongan

yang memerintah semakin tidak popular di mata rnasyarakat. Berbagai

tuntutan dan kritik akan dilontarkan dan adakalanya disertai demonstrasi

dan huru-hara. Kriminalitas akan meningkat.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 6: pengangguran

D. PENGANGGURAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Jenis-jenis pengangguran diatas adalah pengangguran sepenuh waktu dan

dapat dilihat dengan nyata bahwa mereka benar-benar tidak melakukan sesuatu

pekerjaan yang bersifat mencari nafkah, sehingga penganggur seperti ini

dinamakan juga dengan pengangguran terbuka. Selain itu ada pekerja yang

melakukan pekerjaan untuk memperoleh pendapatan tapi tidak menambah

tingkat produksi yang dicapai atau pekerjaan yang dilakukan di dalam waktu

yang singkat, sehingga jam kerja mereka jauh lebih sedikit dari jam kerja yang

semestinya dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu.

Pekerja-pekerja seperti ini dapat digolongkan pada salah satu pengangguran

sebagai berikut :

1. Pengangguran Tersembunyi :

Apabila dalam sesuatu kegiatan perekonomian jumlah tenaga kerja sangat

berlebihan akan menimbulkan pengangguran tersemhunyi. Sebagai akibat

dan kelebihan tenaga kerja tersebut, sebahagian tenaga kerja di kegiatan

tersebut dapat dipindahkan ke kegiatan ekonomi yang lain tanpa mengurangi

tingkat produksi di kegiatan yang pertama.

2. Pengangguran Musiman :

Bentuk pengangguran lain yang sering terjadi di sektor pertanian di

negaranegara berkembang adalah pengangguran musiman. Yaitu

pengangguran yang terjadi pada waktu-waktu tertentu di dalam satu tahun.

Biasanya pengangguran seperti ini terjadi pada waktu kegiatan bercocok

tanam sedang menurun.

3. Setengah Menganggur :

Pengangguran seperti ini pada umumnya diakibatkan oleh proses urbanisasi di

negara-negara berkembang. Jumlah penduduk yang melakukan urban lebih

pesat dari pertumbuhan lapangan pekerjaan yang akan menampung mereka.

Akibatnya, selain menimbulkan pengangguran secara umum, ada sebagian

pekerja yang mendapat pekerjaan tetapi jam kerjanya setiap hari/minggu lebih

rendah dari jumlah jam kerja yang seharusnya. Mereka ini tidak dapat

dianggap sebagai sepenuhnya bekerja, tapi juga bukan pengangguran.

Merekalah yang digolongkan sebagai setengah menganggur atau under

employment. Masalah pengangguran seperti ini banyak dijumpai di sektor

informal.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 7: pengangguran

4. Pengangguran Sukarela dan Tak-sukarela :

Tidak semua penduduk yang berada dalam usia kerja tergolong sebagai

angkatan kerja. Misalnya mahasiswa, pelajar dan ibu-ibu rumahtangga,

mereka ini dapat digolongkan sebagai pengangguran sukarela, karena

mereka penduduk dalam usia kerja yang tidak rnencari pekerjaan pada suatu

tingkat upah tertentu. Tapi apabila pada suatu tingkat upah tertentu tenaga

kerja secara aktif mencari kerja, tetapi mereka tidak dapat memperoleh kerja,

mereka digolongkan pengangguran tak-sukarela (involuntary

unemployment) atau pengangguran terpaksa.

E. PENGUKURAN PENGANGGURAN

Tingkat pengangguran mungkin adalah ukuran yang paling sening dilaporkan

untuk menilai kesehatan suatu perekonomian. Untuk mengukur pengangguran

dapat dimulai dengan populasi dewasa noninstitusional sipil. Angkatan kerja

meliputi populasi dewasa yang sedang bekerja atau sedang mencari kerja.

Mereka yang sedang mencari kerja disebut rnenganggur. Secara lebih spesifik,

the Bureau of Labor Statistics melakukan survei terhadap 50.000 rumahtangga

secara bulanan dan menganggap orang sebagai penganggur jika tidak punya

kerja dan telah mencari kerja paling sedikit satu kali selama empat minggu

berikutnya. Jadi mahasiswa, teller yang digeser ATM, Julia Roberts, dan Mark

McGwire semuanya dapat digolongkan menganggur jika mereka mencarai kerja

pada bulan lalu tapi tidak dapat menemukan yang cocok, Tingkat pengangguran

mengukur persentase mereka yang termasuk dalam angkatan kerja dan

menganggur. Jadi, tingkat penganggura yang dilaporkan bulanan, sama dengan

jumlah yang menganggur (tidak punya kerja dan sedang mencari kerja) dibagi

dengan mereka yang termasuk dalam angkatan kerja. Hanya sebagian dari

orang dewasa yang tidak bekerja disebut menganggur. Kemungkinan lainnya

adalah pensiun, mungkin mereka memilih di rumah untuk mengasuh anak, sakit,

cacat, atau telah frustrasi untuk mencari kerja lagi. Mereka ini tidak termasuk

dalam angkatan kerja, sehingga mereka juga tidak termasuk menganggur.

F. JANGKA WAKTU PENGANGGURAN

Tingkat pengangguran tidak dapat menunjukkan jangka waktu seseorang telah

menganggur. Rata-rata durasi pengangguran meningkat selama masa resesi

dan menurun segera setelah masa recovery. Rata-rata durasi pengangguran

pada tahun 1998 adalah 14,5 minggu, meskipun tentu saja ada yang

menganggur Iebih lama daripada yang lain atau tingkat rata-ratanya 42%

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 8: pengangguran

menganggur lebih singkat dari 5 minggu, 31% antara 5 sampai 14 minggu, 13%

antara I5 sampai 26 minggu dan 14% 27 minggu atau lebih. Kenaikan tingkat

pengangguran mencerminkan kenaikan jumlah penganggur dan kenaikan rata-

rata durasi pengangguran. Durasi pengangguran bervariasi antar negara.

Contohnya, hanya 6% penganggur Amerika pada tahun 1997 menganggur Iebih

lama dari satu tahun, dibandingkan 37% di Prancis dan 51% di Spanyol.

G. ARTI FULL , UNDER DAN OVER EMPLOYMENT

Dalam perekonomian yang selalu berubah, perubahan permintaan barang dan

perubahan teknologi secara terus menerus mengubah permintaan dan

penawaran atas tipe tenaga kerja tertentu. Jadi, dalam perekonomian yang

sehatsekalipun, akan tetap ada pengangguran friksional, struktural dan musiman.

Perekonomian dipandang berada dalam full employment jika tidak ada

pengangguran siklikal. Jika ekonom berbicara tentang full employment, tidak

berarti tak ada pengangguran, tetapi tingkat pengangguran yang relatif rendah

antara 4% sampai 6%. Bahkan pada saat full employment, tetap akan ada

pengangguran friksional, struktural dan musiman. Lebih dari setengah

penganggur mengundurkan diri dari pekerjaan terakhirnya, atau pendatang baru,

atau masuk lagi setelah sebelumnya keluar. Sebagian besar penganggur jenis itu

termasuk dalam penganggur friksional. Statistik pengangguran resmi tidak bersih

dan masalah. Seperti pembahasan diatas, tidak diperhitungkannnya pekerja

yang frustasi mencari kerja dalam angkatan kerja menyebabkan angka

pengangguran menjadi Iebih rendah. Data pengangguran resmi juga

mengabaikan masalah under-employment (keadaan dimana kualifikasi pekerja

lebih tinggi dibandingkan pekerjaan mereka atau jam kerja pekerja lebih sedikit

dari yang mereka inginkan), yang muncul karena orang dianggap bekerja

meskipun hanya bekerja part-time atau kemampuannya jauh melebihi tuntutan

pekerjaan (overqualified). Contohnya, seorang bergelar Ph.D. hanya bekerja

sebagai pegawai toko buku. Menganggap pekerja part-time dan overqualified

sebagai bekerja cenderung menghasilkan angka pengangguran yang lebib

rendah daripada tingkat sebenarnya. Di sisi lain, karena asuransi pengangguran

dan sebagian besar program kesejahteraan mensyaratkan penerima bantuan

untuk mencari kerja, maka beberapa orang berperilaku seolah-olah sedang

mencari kerja supaya mendapatkan bantuan. Jika orang tersebut nyatanya tidak

mendapatkan pekerjaan dan ternyata dimasukkan dalam kelompok penganggur,

maka angka pengangguran cenderung Iebih besar daripada tingkat sebenarnya.

Orang yang bekerja dalam perekonomian hawah tanah kemungkinan tidak diakui

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 9: pengangguran

sebagai pekerja dalam survei pemerintah, karena orang-orang seperti itu berniat

menggelapkan pajak atau melanggar hukum. Jadi, sebagian besar ahli percaya

bahwa data pengangguran resmi Amerika cenderung memperkirakan lebib

rendah (under-estimate) terhadap tingkat pengangguran karena tidak

nemasukkan pengangguran mencari kerja dan juga karena under-employment

dianggap sebagai bekerja. Di samping adanya beberapa keterbatasan dari

karakteristik tersebut, tingkat pengangguran adalah ukuran yang berguna untuk

mengukur trend pengangguran sepanjang waktu.

H. MASALAH PENGANGGURAN, KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

Kita tahu bahwa pengangguran sering menimbulkan masalah ekonomis dan

psikologis bagi penganggur. Karena berbagai alasan, beban pengangguran pada

individu dan keluarganya tidak separah saat ini dibandingkan selama masa the

Great Depression. Saat ini, sebagian besar rumah tangga mempunyai dua

pekerja dalam angkatan kerja, jadi jika salah satunya tidak bekerja lagi, yang

satunya cenderung bekerja untuk memberikan asuransi kesehatan dan bantuan

lain. Jika suatu rumah tangga memiliki Iebih dari satu pekerja dalam angkatan

kerja, goncangan akibat pengangguran dapat disesuaikan sampai pada taraf

tertentu. Disamping itu, pekerja yang kehilangan pekerjaan saat ini sering kali

menerima bantuan pengangguran. Sebagai reaksi terhadap pengangguran besar

pada masa the Great Depression, Konggres mengesahkan Social Security Act

1935, berisi tentang asuransi pengangguran yang dibiayai dengan pajak dari

pemberi kerja. Penganggur yang memenuhi persyaratan tertentu dapat

menerima bantuan pengaugguran sampai selama enam bulan, terutama jika

yang bersangkutan tetap aktif mencari kerja. Selama resesi, bantuan dapat

diperpanjang terutama pada daerah yang tingkat penganggurannya tinggi.

Asuransi terutama ditujukan bagi yang kehilangan pekerjaan. Asuransi tidak

ditujukan untuk yang keluar-masuk angkatan kerja, mengundurkan diri, atau yang

dipecat seperti karena pencurian atau ketidakhadiran berlebihan. Karena adanya

pembatasan tersebut, hanya sekitar setengah dari penganggur yang dapat

menerima bantuan pengangguran. Asuransi pengangguran biasanya

menggantikan lebih dari setengah takehome pay seseorang. Pada tahun 1998

misalnya, rata-rata sebesar $.200 perminggu dibayarkan kepada penganggur

yang menerima bantuan. Karena bantuan pengangguran mengurangi

opportuniity cost dari tetap menganggur, mereka mungkin menjadi kurang

termofivasi untuk mencari kerja. Misalkan anda menghadapi pilihan bekerja

mencuci piring yang upahnya $.200 per-minggu atau menerima bantuan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 10: pengangguran

pengangguran sebesar $.150 per-minggu, mana yang akan anda pilih? Bukti

menunjukkan bahwa penganggur yang menenima bantuan cenderung kurang

aktif mencari kerja dibandingkan dengan yang tidak menerima bantuan. Jadi,

meskipun asuransi peugangguran memberikan jaring-pengaman bagi yang

menganggur, hal tersebut dapat mengurangi urgensi mencari kerja sehingga

meningkatkan rata-rata durasi dan tingkat pengangguran. Sisi positifnya,

asuransi pengangguran memungkinkan pencarian kerja yang Iebih berkualitas,

karena pencari kerja tidak perlu menerima tawaran kerja pertama kali. Karena

pencarian yang lebih berkualitas, terjadi fingkat kesesuaian yang lebih tinggi

keterampilan dan persyaratan kerja, hal ini meningkatkan efisiensi

perekonomian. Bagaimana pengaugguran Amerika dibandingkan negara lain?

Pada Januari 1999, saat tingkat pengangguran sipil sebesar 4,3% di Amerika,

tingkat pengangguran sipil di Kanada adalah 7,8%, di Jerman 10,6%, di Prancis

11,4%, di Inggris 6,2%, di Itali 12,3%, dan di Jepang 4,4%. Tingkat

pengangguran di Eropa cenderung lebih tinggi daripada di Amerika. Rasio

bantuan pengangguran cenderung lebih tinggi di Eropa, dan bantuannya bisa

benlangsung lebih lama, sampai bertahun-tahun. Kita harus memandang

perbandingan antar-negara secara berhati-hati, karena definisi pengangguran

berbeda antar-negara dalam hal batas usia, kriteria untuk menentukan

seseorang sebagai pencari kerja, cara perlakuan terhadap pemecatan, perlakuan

anggota militer, dan hal-hal lain. Perbedaan ini dapat mempengaruhi estimasi

pengangguran. Contohnya, sebagian besar negara di Amenika Utara, Amerika

Selatan, dan beberapa negara Eropa mendasarkan estimasi penganggurannya

pada survei periodik angkatan kerja. Setiap bulan the Bureau of Labor

Statistics Amenika mengadakan survei terhadap 50.000 rumahtangga. Para

ahli pencaya bahwa survei ekstensif semacam ini akan menghasilkan estimasi

yang dapat dipercaya Namun sebagian besar negara lain, termasuk Jerman,

Inggris, dan sebagian besar negara kurang berkembang, mendasarkan pada

registrasi (sukarela) di kantor tenaga kerja pemerintah. Metoda tersebut

cenderung menghasilkan perkiraan yang lehih rendah dari tingkat pengangguran

yang sebenarnya, terutama di negara kurang benkembang yang terdapat sedikit

kesempatan kerja, tidak ada bantuan pengangguran, sehingga tidak ada motivasi

untuk mendaftarkan diri ke pemerintah sebagai penganggur. Perekonomian

komando, seperti Korea Utara dan Cuba, biasanya tidak mengummkan tingkat

penganggurannya. Kebijakan ketenagakerjaan berbeda antar negara.

Contohnya, Jerman menetapkan penalti pada perusahaan yang memecat tanpa

pertimbangan sosial yang tepat, dan hukum Swedia mempersulit pemecatan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 11: pengangguran

warga Swedia dibandingkan warga asing. Di Jepang, banyak perusahaan telah

menawarkan kesejahteraan pekerja seumur hidup. Hasilnya, pekerja yang hanya

sedikit bekerja atau tidak melakukan apa-apa tetap menerima pembayaran dari

perusahaan. Pemecatan di Jepang dibatasi oleh hukum tenaga kerja dan norma

sosial. Pengangguran meningkat hanya karena perusahaannya bangkrut dan

terpaksa memecat karyawannya.

EKONOMI MAKRO 8

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO

Page 12: pengangguran

EKONOMI MAKRO 3

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO