Upload
audi15ar
View
3.823
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil,
diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran
lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air
tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon,
kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita
harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi,
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah
yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui
darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara
penanggulangannya.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1. Apa Definisi dari Lingkungan?
1.2.2. Jelaskan Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
1.2.3. Apa penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
1.2.4. Jelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
1.2.5. Sebutkan cara penanganan Pencemaran Lingkungan?
1
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui Definisi dari Lingkungan?
1.3.2. Mengetahui Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
1.3.3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan?
1.3.4. Dapat menjelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
1.3.5. Dapat menjelaskan cara penanganan Pencemaran Lingkungan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita
harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam
makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan. Menurut
Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua
dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan
kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya,
tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukumpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Sedangkan menurut para ahli antara lain :
Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang
dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia.
3
Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang
berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan
manusia.
Emil Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat
di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang yang
kita tempati.
2.2 PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN
2.2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau
bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan
terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana
dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam
lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai
bahan kimia termasuk logam berat. Limbah adalah sisa dari usaha/kegiatan
manusia.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam,
yaitu ,Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan partikel, Limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun). Sedangkan untuk pencemaran lingkungan sendiri yang
4
terjadi di alam bisa dikategorikan menjadi 5 jenis. Jenis-jenis pencemaran
tersebut yaitu :
Pencemaran Air.
Pencemaran Udara.
Pencemaran Tanah.
Pencemaran Logam Berat.
Pencemaran Suara.
2.2.2 Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi
menjadi lima, yaitu :
2.2.2.1 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll
juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dianggap sebagai pencemaran.Pencemaran air merupakan masalah global utama
yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah
dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian
dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-
anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-
5
kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta
orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain
polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara
industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan
nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil
sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai
dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan
antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air
minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk
mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
2.2.2.2 Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Menurut Menurut PP No 41 Tahun 2009 Pencemaran udara
adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya
6
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat
alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global.
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar
gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air
dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan
sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
Selain Gas adan juga Partikel yang mampu mencemari udara. Partikel yang
mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk
cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika
terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu
atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya
bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati.
Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan manusia. Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari
pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya
dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan
lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel
PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke
udara sehingga akan mencemari udara.
7
2.2.2.3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk
hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses
erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu,
menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang
mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah
tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya,
sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai
binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
8
2.2.2.4 Pencemaran Logam Berat
Pencemaran yang terjadi akibat proses industri dan pertambangan yang
mengakibatkan kadar Logam berat di Ekosistem bertambah dan dapat berikatan
atau dapat masuk ke dalam organisme hidup. Pencemaran logam-logam
tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen,
karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami detoksifikasi
sehingga membahayakan manusia. Logam berat umumnya bersifat racun
terhadap makhluk hidup walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam
jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air
yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke
bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan. Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah
yang membahayakan kesehatan manusia.
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius
untuk ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum.
Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang pada 1953, pencemaran logam berat
semakin sering terjadi dan semakin banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika
Serikat (EPA) melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui
berbahaya bagi lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg),
dan kadmium (Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial
yang sangat dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya
(dalam kadar tertentu) bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam
bentuk terlarut atau tersuspensi (terikat dengan zat padat) serta terdapat
sebagai bentuk ionik. Dampak dari pencemaran logam berat ini sering
dilaporkan.
Logam berat yang masuk ke sistem perairan, baik di sungai maupun lautan
akan dipindahkan dari badan airnya melalui tiga proses yaitu pengendapan,
adsorbsi, dan absorbsi oleh organisme-organisme perairan (Bryan, 1976). Pada
saat buangan limbah industri masuk ke dalam suatu perairan maka akan terjadi
proses pengendapan dalam sedimen. Hal ini menyebabkan konsentrasi bahan
9
pencemar dalam sedimen meningkat. Logam berat yang masuk ke dalam
lingkungan perairan akan mengalami pengendapan, pengenceran dan dispersi,
kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Pengendapan
logam berat di suatu perairan terjadi karena adanya anion karbonat hidroksil dan
klorida (Hutagalung, 1984). Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen
sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibanding dalam air
(Hutagalung, 1991).
2.2.2.5 Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk
terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan
terutama dibagian suasana. Pencemaran suara adalah bunyi atau suara yang di
keluarkan oleh suatu benda dan di keluarkan dengan suara yang sangat keras
sehingga dapat menggangu lingkungan dan makhluk hidup yang tinggal di
lingkungan tersebut. Tingkat kebisingan yang tinggi ini yang dapat mengganggu
lingkungan sehingga menjadi pencemaran suara.
Sejauh ini pencemaran suara di dunia paling banyak di sebabkan oleh
kebisingan dari suara pesawat udara. Tetapi selain itu pencemaran suara juga
dapat di akibatkan dari suara kendaraan bermotor, suara pabrik, suara petir, dan
suara kereta api. Suara pesawat udara dan suara speaker dan TOA berkualitas
rendah yang sangat kencang dapat mengganggu orang yang tinggal di sekitar
lingkungan tersebut. Akibatnya karena suara pesawat tersebut, orang yang
tinggal di sekitar lingkungan tersebut dapat mengidap suatu penyakit atau dapat
mengalami gejala stress,bahkan gila dan mengalami perubahan tekanan darah
secara drastis, dan gangguan pada sistem pendengaran. Stress yang di derita
karena orang yang tinggal di lingkungan tersebut merasakan ketidaknyamanan
dan ketidaktenangan.
10
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan ketenangan
dan rasa aman dalam hidupnya, namun karena pencemaran suara ini manusia
tidak lagi merasakan kenyamanan dan ketidaktenangan tersebut. Terutama bagi
orang yang tinggal di lingkungan bandara atau pun pabrik. Tingkat kebisingan
yang di derita mereka sangatlah tinggi. Sehingga dampak yang paling nyata dari
pencemaran suara tersebut adalah banyaknya orang yang mengalami tekanan
darah tinggi dan gangguan pada sistem pendengaran. dampak ini yang biasanya
paling banyak di temui di kehidupan sehari – hari. Suara kebisingan yang sangat
tinggi dapat dengan mudah mempengaruhi suatu tekanan darah manusia dan
dapat pula mengakibatkan gangguan fungsi jantung. Biasanya tekanan darah
akan meningkat dengan cepat pada saat mendengar suara yang keras dan
jantung juga akan berdetak lebih cepat.
Sebenarnya bukan hanya pencemaran lingkungan yang terlihat secara
kasat mata saja yang dapat membahayakan dan menimbulkan penyakit,
pencemaran suara juga dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi
kesehatan. Apabila tidak segera ditanggulangi, mungkin pencemaran suara ini
dapat sangat menggangu kehidupan. Masih jarang orang yang mengetahui
bahwa pencemaran suara sangat berbahaya karena kebanyakan orang tidak
mengetahui tentang dampak dari pencemaran suara tersebut sehingga orang
menganggap pencemaran suara tidak berbahaya.
2.3 PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan
oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi
di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan
pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun
di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan
pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar
kita.
11
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam
tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi
kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah
dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah
lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari
kian bertambah parah.
Secara umum beberapa kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
Pencemaran dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 di bawah ini.
Tabel 1 AKTIVITAS MANUSIA DAN HASIL SAMPING YANG DITIMBULKAN
No Jenis Aktivitas Hasil Samping yang ditimbulkan
1 Rumah Tangga Pembuangan kotoran, air kotoran Sampah Pencemaran udara Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain
2 Transportasi Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Suara Kecelakaan Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lain-lain
3Industri dan Pabrik
Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran tanah Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Pencemaran panas Suara/kebisingan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
4 Pertambangan Pencemaran udara karena demu Pencemaran air Sampah/sisa-sisa sebagai buangan Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
5 Pertanian Pencemaran Air Pencemaran tanah Buagan kotoran Kebutuhan tanah, dan lain-lain.
Tabel 2 SUMBER ENERGI DAN PENGARUHNYA
NoSumber
EnergiPengaruh pada lingkungan
1Energi Matahari
Suhu Bumi Meningkat
2 Batubara Pertambangan Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran panas
3 Minyak Bumi Pencemaran udara karena pembakaran Pencemaran air
4 Gas Alam Pencemaran udara karena pembakaran
5 Nuklir Pencemaran udara karena radiasi Pemcemaran panas Penumpukan sisa buangan
6 Biomassa Penggunaan tanah Pencemaran udara
12
2.3.1 Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh
limbah rumah tangga, tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri.
Semakin meningkatnya perkembangan industri, dan pertanian saat ini, ternyata
semakin memperparah tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran
itu disebabkan oleh hasil buangan dari kegiatan tersebut. Pencemaran air pada
dasarnya terjadi karena air limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke
tanah tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dulu, atau proses
pengolahan yang dilakukan belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan
memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak membahayakan
lingkungan hidup.
Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:
• Limbah Rumah Tangga.
Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah
limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah
tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.
Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.
Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.)
• Limbah lalu lintas.
Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak
dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki
minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu
lintas juga sering terjadi dilautan. Semuanya sangat berbahaya bagi
kehidupan.
• Limbah pertanian.
Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang
berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan
yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimia yang
stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di
dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan
13
mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada
pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi
pada badan air/perairan terbuka.
• Kandungan Nutrien.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
• Limbah Industri.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
2.3.2 Sumber Pencemaran Udara
Sumber pencemar di udara dapat digolongkan menjadi 2 yaitu kegiatan
yang bersifat alami (natural) dan kegiatan antropogenik. Contoh sumber alami
adalah akibat letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dekomposisi biotik, debu,
spora tumbuhan, dan lain sebagainya. Sedangkan pencemaran antropogenik
banyak dihasilkan dari aktivitas transportasi, industri, rokok, dari persampahan,
baik akibat dekomposisi ataupun pembakaran, dan rumah tangga.
A. Sumber Alami (Natural)
1. Letusan Gunung Berapi
Salah satu gas pencemar yang di hasilkan oleh gunung berapi adalah SOx.
2. Kebakaran Hutan
Ada beberapa bahan polutan dari pembakaran yang dapat mencemari
udara, diantaranya adalah bahan polutan primer, seperti: hidrokarbon
dan karbon oksida, karbon dioksida, senyawa sulphur oksida, senyawa
nitrogen oksida dan nitrogen dioksida. Adapun polutan berbentuk
partikel adalah asap berupa partikel karbon yang sangat halus bercampur
dengan debu hasil dari proses pemecahan suatu bahan.
14
B. Sumber Antropogenik
Sumber antropogenik ini biasanya berhubungan dengan proses
pembakaran berbagai jenis bahan bakar, diantaranya:
1. Sumber tidak bergerak (stationary source), termasuk asap dari industri
manufaktur, hasil pembakaran insinerator, furnace, dan berbagai tipe
peralatan pembakaran dengan bahan bakar.
2. Pabrik mengeluarkan asap pencemar udara
3. Sumber bergerak (mobile source), termasuk kendaraan bermotor, pesawat,
dan/atau kapal laut.
4. Asap dari penggunaan cat, hair spray, dan jenis pelarut lainnya.
5. Gas yang dihasilkan dariproses pembuangan akhir di TPA, yang umumnya
adalah gas Metan. Gas metan ini memang tidak bersifat racun (toksik), tetapi
gas ini termasuk gas yang mudah menyala (flammable) dan dapat
membentuk senyawa yang bersifat eksplosive (mudah meledak) jika
bereaksi dengan udara.
6. Militer, seperti senjata nuklir, gas beracun, senjata biologis, maupun roket.
2.3.3 Sumber Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau
bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan
pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada
umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Maka sumber bahan
pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang
berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung
berapi yang meletus /kendaraan bermotor dan limbah industri.
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa
limbah padat dan cair.
15
Limbah padat
Berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan
oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas
bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan
ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan
air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah
mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
Limbah cair
Berupa, tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah.
Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal,perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari
proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari
tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika
meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan
tanah.
16
Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas
hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian
akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara
tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
2.3.4 Sumber Pencemaran Logam Berat
Sumber pencemaran logam berat dibagi menjadi dua sumber yaitu sumber
alami dan sumber buatan.
Sumber alami :
1. Berasal dari daerah pantai (coastal supply), yang bersumber dari sungai,
abrasi pantai oleh aktifitas gelombang.
2. Berasal dari logam yang dibebaskan oleh aktifitas gunung berapi dan
logam yang dibebaskan oleh proses kimia.
3. Berasal dari lingkungan daratan dan dekat pantai, termasuk logam yang
ditransportasi oleh ikan dari atmosfir berupa partikel debu.
Sumber buatan :
Logam-logam berat yang dibebaskan oleh proses-proses industri atau kegiatan
pertambangan. Seperti Alumunium, Antimory, Cadmium, Chromium, Cobalt,
Cufrum, Ferrum, Manganese, Merkuri, Molybdenum, Selenium, Silver, Tin,
Plumburn, Vanadium dan Zinc. Logam-logam berat seperti Merkuri, Cadmium,
Plumburn, Chromium, Cufrun dan Cobalt sangat berbahaya bila kadarnya terlarut
dalam tubuh manusia cukup tinggi atau melebihi ambang batas baku mutu.
Logam-logam berat ini bersifat beracun. Logam-logam berat ini dapat masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, pernafasan dan penetrasi kulit.
17
2.3.5 Sumber Pencemaran Suara
Pencemaran suara ini sebenarnya dapat ditanggulangi apabila setiap
manusia yang hidup di dunia sadar akan pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Mungkin pencemaran suara dampaknya tidak terlihat secara kasat
mata, namun dampaknya dapat di rasakan langsung oleh organ tubuh. Untuk
menanggulangi pencemaran suara tersebut dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu misalnya apabila ingin membangun suatu bandara di dalam suatu
negara, pemerintah harus dapat memperhitungkan dampak dari pembangunan
bandara tersebut. Pembangunan bandara dapat di dilakukan di daerah yang
jarang pemukiman penduduk agar tidak mengganggu penduduk yang tinggal
disekitar bandara dan bagi seorang pengusaha yang ingin membangun suatu
pabrik, agar dapat membangun pabrik mereka di wilayah yang memang benar –
benar hanya untuk kawasan industri.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari – hari tanpa
sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era
modern seperti sekarang ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan mesin
yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan
earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada
perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran
suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga
18
mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan
pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau
tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di
hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan
bising. Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang
kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah sebagai berikut.
Orang ribut / silat lidah = 80 dB.
Suara kereta api / krl = 95 dB.
Mesin motor 5 pk = 104 dB.
Suara petir = 120 dB.
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB.
2.4 DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan manusia,tata
kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan
pencemaran. Gejala pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat
maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam
waktu relatif singkat, terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan
pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.
Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi dengan
melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda pencemaran
ini gampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena pencemaran.
Berbeda halnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.
Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah
menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata
dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,mengalami
perubahan kehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi
gersang dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang
19
semula berkembang secara wajar beberapa tahun kemudian menjadi langka,
karena mati atau mencari tempat lain.
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi
yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan
industri dan teknologi berdampak positif terhadap lingkungan hidup karena
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun di sisi lain manusia juga ketakutan
akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri
dan teknologi tersebut.
Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat
kepada lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap
kehidupan tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui
jalur makanan dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat
akan sampai juga dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam
upayanya memperoleh kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu
juga untuk memperhatikan hal-hal apakah yang nantinya akan membuat
terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar
lingkungan alam yang kita keruk SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi
terhadap alam untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan misalnya, timbul penyakit
baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara dan
nilai estetika mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.
Bahan pencemar yang terdapat dalam limbah industri ternyata telah
memberikan dampak serius mengancam satu atau lebih unsur lingkungan:
Jangkauan pencemar dalam jangka pendek maupun panjang tergantung pada
sifat limbah,jenis, volume limbah, frekuensinya dan lamanya limbah berperan.
Dampak pencemaran lingkungan secara khusus dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Dampak Pencemaran Lingkungan berdasarkan Kategori pencemaran.
No Kategori Dampak Pencemaran
1 Pencemaran Air • Terganggunya kehidupan Organisme air
20
karena berkurangnya kandungan Oksigen.
• Pendangkalan dasar peairan.
• Menyebabkan banjir.
• Kekurangan sumber air bersih.
• Sumber penyakit.
• Merusak Ekosistem perairan.
2 Pencemaran Udara • Mengganggu proses pernafasan
• Tanaman yang tumbuh di daerah dengan
tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit
• Efek Rumah Kaca (Pemanasan Global)
• Hujan Asam
• Kerusakan lapisan Ozon
3 Pencemaran Tanah • Perubahan kimiawi tanah dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan.
• Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat
ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
• Perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan
hasil pertanian.
• Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman dimana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi.
4 Pencemaran Logam Berat • Dampak logam berat terhadap kesehatan
21
manusia tergolong sangat berbahaya.
Beberapa jenis logam berat, seperti kromium
(Cr), dapat menimbulkan gejala kanker.
Beberapa jenis lainnya, seperti timah (Sn),
dapat menyebabkan gangguan mental dan
fisik yang cacat, kehilangan pendengaran,
gangguan reproduksi dan motorik.
• Kerusakan Alam terutama Tanah dan Perairan
5 Pencemaran Suara • Bila berlangsung secara terus-menerus dalam
jangka waktu yang lama dapat mengganggu
manusia, bahkan
menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen.
• Gangguan Emosional seperti kejengkelan,
stress kebingungan bahkan bisa menimbulkan
kegilaan.
• Menggangu pola tidur atau istirahat.
• Menggangu kualitas hidup manusia.
Sebenarnya masalah dampak pencemaran lingkungan tidak dapat
dipisahkan sendiri-sendiri karena saling berkaitan. Oleh sebab itu segala macam
kemungkinan yang dapat menimbulkan pencemaran harus dapat dicegah agar
tidak menambah parah kondisi yang sekarang.
2.5. PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Usaha-usaha telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan dan penataan lingkungan. Namun,
usaha tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kepedulian dari
masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan
pencemaran terdiri dari langkah pencegahan terhadap permasalahan
22
pencemaran terhadap permasalahan pencemaran terdiri dari langkah
pencegahan dan pengendalian.
Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang
lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya
pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengawasan lingkungan dan
penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan.
Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas pencemaran
lingkungan.
Secara umum kita dapat melakukan upaya pencegahan untuk keseluruhan
dampak pencemaran lingkungan yang terjadi, yaitu :
1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari
lingkungan.
2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman
penduduk.
3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,
insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari
pencemaran lingkungan.
4. Melakukan dan memperluas gerakan penghijauan.
5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan
yang mencemari lingkungan
6. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan
kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang
sesungguhnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan alat dan bahan yang ramah lingkungan.
Sedangkan secara khusus berdasarkan kategori pencemaran, upaya
penanggulangan bisa dilakukan tergantung jenis pencemaran apa yang terjadi di
lingkungan. Upaya-upaya pencemaran tersebut dapat dilihat pada tabel 4.
23
Tabel 4. Upaya penanggulangan Pencemaran lingkungan Berdasarkan Kategori
Pencemaran.
No. Kategori Upaya
1 Pencemaran Air • Menempatkan daerah industri atau pabrik
jauh dari daerah pemukiman atau
perumahan.
• Pembuangan limbah industri diatur
sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
• Menjaga kelangsungan ketersedian air
dengan tidak merusak sumber mata air
supaya tidak tercemar.
• Tidak membuang sampah ke sungai.
• Mengurangi intensitas lumbah RT.
• Untuk industri sebaiknya melakukan
pengolahan Air Limbah sebelum membuang
ke badan air.
• Pembuatan sarana sanitasi yang benar dan
bersih
2 Pencemaran Udara • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
dan menggantinya dengan bahan bakar
yang ramah lingkungan, misalnya biodiesel.
• Pengolahan atau daur ulang limbah asap
industri.
• Penghijauan dan reboisasi atau penanaman
kembali pohon-pohon pengganti.
• Menghentikan pembakaran hutan.
• Meminimalkan pemakaian AC.
• Menggunakan kendaraan dengan energi
alternatif.
3 Pencemaran Tanah • Untuk bahan-bahan yang dapat didaur
ulang, hendaknya dilakukan proses daur
24
ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan
sebagainya.
• Membuang sampah pada tempatnya.
• Penggunaan pestisida dengan dosis yang
telah ditentukan.
• Penggunaan pupuk anorganik secara tidak
berlebihan pada tanaman.
• Bioremidiasi
4 Pencemaran Logam Berat • cara ini sampai sekarang belum ada yang
benar-benar efektif, hanya saja ada
beberapa yang dapat dilakukan yaitu: LTTD
(Low Temperature Thermal Desorption) di
sedimen. Sedangkan untuk dalam volume
kecil (air minum) dilakukan cara seperti:
Reverse Osmosis (RO) ; menyaring air
dengan 5 tahap pada tekanan tinggi ( untuk
air konsumsi manusia) :
• Penyaringan bahan padat
• Penyaringan karatan, organik dsb
• Melembutkan air
• Logam- logam
• Memurnikan
5 Pencemaran Suara • Mengelompokan ruangan yang berpotensi
memiliki kebisingan tinggi.
• Penggunaan material yang menyerap suara
dengan baik.
• Membuat bangunan dengan permukaannya
tidak rata untuk menyebarkan suara.
• Gunakan penutup telingan yang mengurangi
intensitas suara yang masuk.
• Meminimalisasi penggunaan kendaraan
25
bermotor.
• Perijinan yang ketat dari pemerintah untuk
membangun fasilitas umum, misalnya
pabrik, bandara, menara sutet dll.
Upaya penanggulangan pencemaran Lingkungan juga bisa dilakukan
dengan cara edukatif. Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan
melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan
formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang
lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait. Melalui jalur pendidikan
nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran
lingkungan.
Dengan penyuluhan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran baik secara individu maupun secara berkelompok untuk memahami
pentingnya kelestarian lingkungan.
26
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut : Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri
yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam lima bagian yaitu ; (1) Pencemaran
Udara, (2) Pencemaran Air, (3) Pencemaran Tanah, (4) Pencemaran Logam Berat
dan, (5) Pencemaran Suara.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu
akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran
yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah
pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena
penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll. Selain itu berdampak pada
kelestarian alam semakin banyak pencemaran yang terjadi maka akan
berdampak juga kepada rusaknya ekosistem yang semakin parah. Dengan
rusaknya ekosistem, kompononen-komponen yang terdapat di dalamnya
termasuk manusia dan makhluk hidup lainnya akan mengalami kepunahan.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Mengatur
sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak mencemari lingkungan,
Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman
penduduk, Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,
insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari
pencemaran lingkungan, Melakukan dan memperluas gerakan penghijauan,
Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang
mencemari lingkungan, Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan
hidup yang sesungguhnya, Membuang sampah pada tempatnya dan Penggunaan
alat dan bahan yang ramah lingkungan.
27
3.2. SARAN
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk
itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.
Semoga dalam pembahasan makalah diatas dapat memberikan sedikit
penjelasan dalam langkah kita untuk mengenal lingkungan lebih dalam lagi
sehingga bisa menerapkan langkah yang lebih baik dalam menjaga keseimbangan
alam untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik dan makalah ini bermanfaat
bagi kita semua
28