Upload
novhy-novytha
View
147
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Penalaran Deduktif
Kelompok 2 :
• Dilla Rofika (12112109)
• Farah Tahira (12112761)
• Patria Dasa Novita (18112223)
Pengertian Penalaran
• Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
• Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan
disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut denganconsequence (konklusi).
Pengertian Penalaran Deduktif
• Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal
pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini
diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,
instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep
dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan
penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran
deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci
untuk memahami suatu gejala.
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1) Pembentukan Teori.
2) Hipotesis.
3) Definisi Operasional.
4) Instrumen.
5) Operasionalisasi
Contoh Kalimat Deduktif
1. Burung adalah hewan berkaki dua (premis minor)
2. Semua burung bisa terbang (kesimpulan)
3. Burung adalah hewan (premis mayor)
Cara dalam penarikan simpulan dalam penalaran deduktif
1. Penarikan simpulan langsung
Penarikan simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk
menghasilkan pernyataan – pernyataan baru.
Contoh :
Semua makhluk hidup akan mati.
Semua yang akan mati adalah makhluk hidup.
2. Penarikan simpulan tidak langsung
Penarikan simpulan tidak langsung memerlukan 2 premis. Premis
yang pertama bersifat umum, sedangkan yang kedua bersifat
khusus. Penarikan simpulan tidak langsung terdapat 2 bagian,
yaitu silogisme dan entimem.
A. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan
dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan
sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi
merupakan pernyataan yang dapat dinyatakan kebenarannya atau
dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya
(keraf, 1982). Silogisme terdiri atas tiga bagian: premis mayor,
premis minor, dan kesimpulan.
Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme,
merupakan generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi
semua unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor
mengandung term minor atau tengah dari silogisme, berisi
proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah hasil atau
peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu.Kesimpulan
adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi
seluruh kelas akan berlaku pula bagi anggota-anggotanya.
Contoh :
Premis Umum semua cendikiawan adalah pemikir.
Premis Khusus Josh adalah cendikiawan.
Simpulan Jadi, Josh adalah pemikir.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan silogisme, antara
lain:
Sebuah silogisme hanya terdiri dari tiga proposisi: premis mayor, premis
minor, dan kesimpulan.
Jika sebuah silogisme mengandung sebuah premis yang positif dan
sebuah premis negatif (menggunakan kata tidak atau bukan) maka
kesimpulannya harus negatif.
Contoh :
Premis UmumGuru SD golongan III tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.
Premis Khusus Sinichi adalah guru SD golongan III.
SimpulanKarena itu, Sinichi tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.
Dari dua buah premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
Contoh :
Premis Umum Indonesia bukanlah negara agama.
Premis KhususYugi adalah orang yang tidak memiliki agama
Simpulan Jadi, Yugi adalah orang Indonesia.
Premis mayor yang benar belum tentu menghasilkan kesimpulan yang
benar jika proses penyimpulannya keliru.
Contoh :
Premis Umum Manusia adalah makhluk berakal budi.
Premis Khusus Ken bodoh.
Simpulan Jadi, Ken bukan manusia.
B. Entimen
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Dalam kenyataannya tidak
banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan
sehari-hari. Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami,
dihilangkan (Guinn dan Mather, 1987; Suparno 2004).
Contoh :
Premis UmumSemua preman adalah penindas orang
yang sedang kesusahan.
Premis Khusus Wario adalah seorang preman.
SimpulanWario adalah penindas orang yang
sedang kesusahan.
EntimemWario adalah preman, penindas orang
yang sedang kesusahan.
Sumber :
http://bungamahasiswa.blogspot.com/2012/11/pengertian-
penalaran-deduktif.html
http://albantantie.blogspot.com/2012/10/penalaran-
deduktif.html
http://dhiasitsme.wordpress.com/2012/10/14/penalaran-
deduktif/