23
Cretead: Desni Purwanti Email: desnipurwanti21@gma il.com Twitter: @DesniPurwanti

pemikiran pendidikan islam berbass pemahaman konsep masyarakat dalam Islam - sejarah pendidikan islam

Embed Size (px)

Citation preview

Cretead: Desni PurwantiEmail:

[email protected]

Twitter: @DesniPurwanti

DESNI PURWANTIM. CHOIRUL IMAMADE FIRDA MAS’UD

HILMAN SHODRI

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PEMAHAMAN KONSEP MASYARAKAT DALAM ISLAM

Hakekat Masyarakat

Dalam masyarakat berlangsung:

• Proses Kehidupan sosial• Proses antar hubungan• Interaksi

Masyarakat diartikan sebagai:

•Wadah/ medan • subjek

Prof. Robert W. Richey

Masyarakat adalah

“Suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang (relatif) sama

yang membuat warga masyarakat itu meyadari diri mereka sebagai satu satuan

(kelompok)”

Menurut Ogburn dan Nimkof

“A community is a group or a colection of groups that inhabits a

locality”

“Suatu masyarakat ialah satu kelompok atau sekumpulan kelompok-kelompok yang mendiami suatu daerah”

Prinsip-prinsip masyarakat : b

Prinsip pertama: Kepercayaan bahwa manusia itu sekumpulan individu dan sekelompok yang diikat oleh kesatuan tanah air, kebudayaan dan agama

Prinsip kedua: Kepercayaan bahwa masyarakat Islam mempunyai identitas khas dan ciri-ciri tersendiri.

Prinsip ketiga: Kepercayaan bahwa dasar pembinaan masyarakat islam adalah aqidah keimanan tentang wujud, dan keEsaan Allah

Prinsip keempat: Kepercayaan bahwa agama itu akidah, ibadah, dan muamalah. Agama dalam pengertian yang luas yaitu menerangkan setiap yang berhubungan dengan akidah, ibadah, pergaulan

Prinsip kelima: Kepercayaan bahwa ilmu itu adalah dasar yang terbaik bagi kemajuan masyarakat sesudah agama.

Kepercayaan bahwa segalah yang menuju kesejahteraan bersama, keadilan, dan kemaslahatan antara manusia termasuk diantar atujuan-tujuan syari’at islamiyah

Prinsip keenam: Kepercayaan bahwa masyarakat selalu berubah. Masyarakat pada prinsip adalah berubah

Prinsip ketujuh: Kepercayaan pada pentingnya individu dalam masyarakat. Pribadi merupakan unit atau sel pertama bagi terbentuknya masyarakat manusia

Prinsip kedelapan: Kepercayaan pada pentingnya keluarga dalam masyarakat. Keluarga merupakan unit pertama bagi Institusi dalam masyarakat manusia.

Prinsip kesembilan: Kepercayaan bahwa segalah yang menuju kesejahteraan bersama, keadilan, dan kemaslahatan antara manusia termasuk diantar atujuan-tujuan syari’at islamiyah.

Kajian Tentang Tradisi Islam Di Indonesia

• Pemahaman dan penghayatan keagamaan kita masih cenderung sinkretik (tarik-menarik antara nilai-nilai luhur islam dengan budaya lokal)

Dalam konteks tradisi local

• Dalam konteks tradisi local, ulama terbagi menjadi “kaum tua” dan “kaum muda”, sedangkan dalam konteks global, respons pertama merupakan respons tradisionalis atau konservatif, sedangkan respons kedua merupakan respons modernis

Pemikiran Islam Di Indonesia

• Golongan Pemikiran Tradisionalis• Golongan Pemikiran Modernis • Golongan Pemikiran Revivalis Fundamentalis• Golongan Pemikiran Transformatif 

Learning Society (Masyarakat Belajar)

• Pemikiran real masyarakat terhadap ketertinggalan pelajaran. berdasarkan pada konsep Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.

• penguatan budaya dan pembiasaan yang mengandung makna pembelajaran

Mengapa berbasis problem sosial ?

Rusaknya kondisi masyarakat Arab ketika Nabi Muhammad diutus.

Kesenjangan sosial, berlakunya hukum rimba, peperangan antar kabilah yang mentradisi, sampai kebiasaan biadab membunuh bayi perempuan dengan cara membubarkan bayi perempuan

dengan cara menguburnya hidup-hidup

‘’Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya

yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,

Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS Al-Hujurat 49;3)

Islam datang untuk merespon berbagai

persoalan masyarakat yang sudah akut,

dengan ajarannya

Berkaca pada sejarah dakwah Islam, layak bagi kita untuk merenungkan kembali

pendidikan Islam yang sudah kita selenggarakan.

Sudahkah pendidikan kita memberikan jalan keluar bagi segala macam persoalan bangsa

sehingga rahmat yang menjadi misi Islam dapat dirasakan oleh penghuni alam

semesta?

Konsep Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial

• cara terbaik untuk memberdayakan pendidikan Islam dalam kerangka mendobrak stagnasi peradaban Islam harus dimulai dari peyusunan konsep sistem pengetahuan yang dinamis, yang dengannya pendidikan dapat mengalami kemajuan.

• Dinamika pendidikan dapat memengaruhi dan menentukan dinamika peradaban suatu bangsa.

• Melalui gagasan PAI berbasis problem sosial, diharapkan pelaksanaan PAI di lembaga-lembaga pendidikan kita, baik sekolah, madrasah, pesantren, maupun perguruan tinggi, mampu melahirkan individu-individu yang mempresentasikan Islam Yang rahmatan lil alamin. Dengan begitu, Islam dapat kita hadirkan sebagai jalan keluar dari berbagai persoalan bangsa yang kian hari kian kompleks

THANK YOU

Pertanyaan-pertanyaan1. Tujuan dan fungsi pemahaman masyarakat dalam konsep pemikiran

islam tentang masyarakat? (atik), tambahan (derry : sesuai dengan yang berlaku di masyarakat kita sekarang ini,

2. Apakah prinsip-prinsip ini efektif dan berjalan sesuai yang diharapkan dan siapakan yang menciptakan prinsip-prinsip ini? (derri adi gunawan), (lukman hakim : sesuai dengan prinsip yang berlaku, kita harus saling bersatu dalam agama Allah SWT), (bu Nur’aini: tetap memakai tradisi yang kemarin tapi tetap berjalan sesuai era globalisasi ini, pembaharuan itu dengan diterimanaya iptek didalam islam ini, yaitu GONTOR: yang menerima ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang sesuai dengan perkembangan zaman yang berlaku sekarnang ini, pada prinsip yang ke-4, tapi itu semua harus untuk Allah semata. (9elenk najawi *anak ustadz dan tokoh islam / marbot mesjid SC & nuri : memikirkan apa yang terjadi di zaman sekarang ini

1. Pendapat pemakalah terhadap pembaharuan yang ada di Indonesia dan apakah kita memilih pembaharuan tersebut? (Zulfurnain) tambahan (Hamdan Husein), (Rahmat hidayat : pendapat yang fantastis,hanya kurang toleransi aja), (bu Nur’aini : selama tauhid tersebut masih ada dalam hal tersebut, maka harus ada toleransi, bijaksana, baik. Dan Kalau sesuai dengan norma, etika, akhlak dan moral yang tidak bertentangan maka tidak apa-apa)