21
B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum bertujuan membawa peserta didik ke arah yang dicita- citakan. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang telah direncanakan dan dikembangkan di suatu sekolah tidak secara otomatis akan menghasilkan belajar murid yang memuaskan. Kurikulum yang baik belum tentu menghasilkan belajar murid dan cara mengajar guru yang baik pula karena setiap murid dan guru mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kegiatan belajar yang baik tidak hanya ditentukan oleh materi yang diajarkan tetapi juga tergantung pada seberapa baik cara menyajikan materi tersebut. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, guru banyak mengalami masalah dan kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru agar mampu mengatasi 1

Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai

tujuan pendidikan. Kurikulum bertujuan membawa peserta didik ke arah yang dicita-

citakan. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku

selama jangka waktu tertentu dan perlu direvisi secara berkala agar sesuai dengan

perkembangan zaman.

Kurikulum yang telah direncanakan dan dikembangkan di suatu sekolah tidak

secara otomatis akan menghasilkan belajar murid yang memuaskan. Kurikulum yang

baik belum tentu menghasilkan belajar murid dan cara mengajar guru yang baik pula

karena setiap murid dan guru mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kegiatan

belajar yang baik tidak hanya ditentukan oleh materi yang diajarkan tetapi juga

tergantung pada seberapa baik cara menyajikan materi tersebut.

Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan, guru banyak mengalami masalah dan

kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada

dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab

pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru

agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan

meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi.

Dari semua pernyataan diatas telah jelas, bahwa pembinaan adalah mutlak

dilaksanakan agar dalam pelaksanaan tugas guru dapat terhindar dan dapat mengatasi

masalah yang dihadapi. Kemampuan guru dalam menyelesaikan masalah secara cepat,

kreatif dan tidak menyimpangdari falsafah negara dan kebijakan pendidikan yang telah

disepakati adalah hal yang diharapkan , untuk itu guru perlu untuk didorong untuk

berani mengambil suatu tindakan dan mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya. Dengan demikian pembinaan dapat dikurangi dominasinya dan tinggal

pengembangan dan peningkatan kualitas guru.

1

Page 2: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas maka didapat rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa saja gagasan dasar pembinaan kurikulum?

2. Bagaimana cara dan persyaratan pembinaan?

3. Apa saja tugas dan tanggung jawab Pembina?

4. Apa tugas dan tanggung jawab yang dibina?

5. Apa syarat – syarat Pembina?

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan para

pembaca dalam membina pelaksanaan kurikulum disekolah dasar nantinya.

2

Page 3: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

B A B II

P E M B A H A S A N

A. Gagasan Dasar Pembinaan Kurikulum

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, guru banyak mengalami masalah

dan kesulitan. Masalah dan kesulitan yang dialami guru patutlah menjadi sorotan pada

dunia pendidikan. Pencarian cara untuk mengatasinnya menjadi tanggung jawab

pemerintah. Sehingga upaya pemerintah memberikan suatu wadah pembinaan guru

agar mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Pembinaan akan

meningkatkan kualitas maupun kecakapan guru dalam setiap perubahan yang terjadi.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, guru perlu diperkenalkan dengan gagasan dan

pembinaan pelaksanaan kurikulum, yang meliputi :

1. Pengertian dan ruang lingkup pembinaan

Pembinaan kurikulum adalah kegiatan mempertahankan dan menjaga

pelaksanaan kurikulum yang ada dengan maksud untuk mencapai hasil yang lebih

baik. Pembinaan kurikulum adalah menjaga dan mempertahankan agar pelaksanaan

Kurikulum sesuai dengann ketentuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum ideal

atau potensial, dengan kata lain upaya menyesuaikan kurikulum aktual dengan

kurikulum potensial sehingga tidak terjadi kesenjangan.

Pembinaan kurikulum merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh staf

sekolah untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan

sebagaimana seharusnya. Pembinaan kurikulum mengusahakan pelaksanaan

kurikulum sesuai program dan ketentuan yang telah di tetapkan. Pembinaan

kurikulum bertujuan agar memperoleh pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta

memperkecil atau meniadakan kesenjangan antara kurikulum ideal dengan aktual.

Keberhasilan kurikulum itu sangat tergantung kepada bagaimana kurikulum itu

dilaksanakan atau diimplementasikan.

Seorang guru sangat membutuhkan pembinaan agar guru lebih berkualitas dan

cakap. Ini dikarenakan kurangnya kemampuan seorang guru untuk merumuskan

tujuan program pengajaran. Sehingga berdampak pada penyajian materi, metode

pengajaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas.

3

Page 4: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

Dengan demikian, pembinaan kemampuan untuk merencanakan guru dan

pelaksanaan belajar mengajar harus ditingkatkan, baik guru pemula maupun senior.

Pembinaan guru mempunyai 2 dasar yaitu :

a. Pembinaan profesional adalah pembinaan guru yang berkaitan

dengan tugas utama seorang guru (mengajar) yang berkaitan dengan teori

perancangan dan pelaksanaan kurikulum.

b. Pembinaan administrasi adalah pembinaan guru yang berhubungan

dengan administrasian kumpulan tugas profesional guru tentang pengolah

semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.

Kedua pembinaan tersebut merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan agar pelaksaan pembinaan kurikulum dapat terlaksana secara ideal.

Oleh karena itu, pembina harus menguasai kedua jenis pembinaan ini. Dalam

pembinaan administrative, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang

berhubungan dengan pengelolaan yang menunjang pelaksanaan kurikulum. Dalam

pembinaan akademik, pemimpin harus menguasai segala sesuatu yang berkaitan

dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum.

2. Pembinaan administratif dan professional

Seperti telah dijelaskan diatas, ada dua pembinaan yang dapat dilaksanakan,

yaitu pembinaan administrative dan pembinaan akademik/ profesional. Kedua

pembinaan tersebut, dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu

berpegang teguh pada patokan, kematangan yang dibina, dan pandangan pembina

terhadap yang dibina. (Mohd. Ansyar;1991,133)

a. Pembinaan administratif

Pembinaan administratif mencakup pembinaan tentang kelengkapan dan

keabsahan dokumen. Misalnya, buku yang berisikan seluruh data peserta didik,

buku kehadiran kepala sekolah dan guru, buku yang berisikan inventaris

sekolah, buku keuangan sekolah, daftar nilai, rencana pelaksanaan kurikulum

dalam satu tahun dan satu caturwulan, persiapan mengajar dalam bentuk satuan

pelajaran dan sebagainya. Pembinaan administratif perlu dilakukan agar

sekolah dapat berjalan secara terencana, teratur dan setiap pelaksana

pendidikan di sekolah (kepala sekolah, guru, kepala perpustakaan, sampai

dengan pesuruh sekolah) dapat mengetahui tugas dan kewajibannya.

4

Page 5: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

b. Pembinaan professional

Pembinaan profesional mecakup. pembinaan dalam bidang profesi

kepembinaan dan profesi keguruan. Pemimpin harus menguasai segala sesuatu

yang berkaitan dengan teori perancangan dan pelaksanaan kurikulum.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, kedua pembinaan tersebut tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berhubungan dan saling mendukung.

Guru yang pandai dalam menyampaikan materi kepada anak akan kurang

keprofesionalannya apabila ia tidak bisa mengatur administrasi baik yang

berhubungan dengan kelasnya maupun lingkup yang lebih luas, begitupun

sebaliknya.

Dalam pembinaan administrasi dan akademik banyak yang dapat dilakukan

guru misalnya melalui penataran, seminar, study banding serta rapat-rapat yang

dihadiri guru. Apabila guru memperoleh informasi melalui ceramah atau bacaan,

maka ia akan memperoleh pandangan baru tentang pendidikan. Timbul padanya

kebutuhan dan motivasi untuk menerima perubahan yang menuju ke arah

perbaikan.

Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya

selalu berpegang pada:

a. Dengan Acuan Patokan, meliputi:

1) Pembinaan administrative dan pembinaan profesionalisme tidak dapat

dipisahkan satu sama lain, karena mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

mutu hasil lulusan.

2) Pembinaan dilaksanakan tatap muka dan komunikasi persuasive antara

Pembina dan yang dibina seperti penataran, seminar untuk

meningkatkanpengetahuan dan wawasan guru.

3) Pembinaan lebih mengena pada yang dibina apabila diperlihatkan contoh-

contoh konkretnya.

4) Penataran bukan saja bermaksud membina guru, tetapi juga pemantapan dan

pengembangan pengetahuan guru.

5) Nasihat dan gagasan tidak cukup tetapi perlu contoh konkret atau model

dari gagasan tersebut.

6) Tatap muka merupakan pembinaan yang efektif.

5

Page 6: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

b. Dengan Acuan Kematangan

Setiap guru mempunyai masa kematangan masing-masing yang terdiri dari

kematangan psikologis, yaitu memiliki kemauan dalam bekerja dan

kematangan dalam tugas yang relevan, yaitu memiliki kemampuan dalam

bekerja. Tempo kematangan guru ada yang cepat mencapai kematangan karena

bakat dan minatnya dan ada pula yang lambat karena menjadi guru adalah

bukan pilihan hidupnya/terpaksa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

dikelompokkan menjadi :

1) Guru yang berkemauan dan berkemampuan

Guru-guru ini mempunyai kematangan yang lengkap karena mereka

mau dan mampu menjalankan tugasnya. Mereka mempunyai rasa tanggung

jawab dan kemampuan yang dapat diandalkan. Mereka merasa malu kalau

tugasnya belum beres. Mereka mampu bekerja keras dalam menyelesaikan

tugasnya.

2) Guru yang berkemampuan tetapi tidak berkemauan

Guru-guru ini mampu menjalankan tugasnya tetapi tidak mau

menjalankan tugasnya. Mereka membutuhkan motivasi agar mau

memanfaatkan kemampuannya.

3) Guru yang berkemauan tetapi tidak berkemampuan

Guru-guru ini mampu menjalanbkan tugasnya tetapi tidak mampu

melaksanakan apa yang seharusnya dilaksanakannya. Mereka membutuhkan

pengarahan dan petunjuk agar dapat menjalankan tugasnya.

4) Guru yang tidak berkemauan dan tidak berkemampuan

Pembina akan mengalami kesulitan dalam mendorong mereka. Pembina

harus memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas serta dorongan

kemauan yang kuat agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya.

c. Dengan Acuan pandangan Pembinaan terhadap yang dibina

Pembinaan yang baik didasarkan pada pola hubungan yang saling

mempengaruhi antara Pembina dan yang dibina, sehingga diharapkan adanya

hubungan yang harmonis antara Pembina dan yang dibina. Untuk memperoleh

hubungan yang harmonis, seyogyanya Pembina mempunyai pandangan

terhadap yang dibina, sebagai berikut:

6

Page 7: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

1) Guru mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri, srhingga hanya

memerlukan motivasi untuk mengembangkan potensi guru tersebut.

2) Pembina harus memandang hubungan antara Pembina dengan dengan yang

dibina sebagai hubungan kerabat kerja bukan sebagai atasan dan bawahan

sehingga dapat ditimbulkan dialog yang terbuka.

3) Layanan professional didasarkan pada pandangan yang objektif. Artinya

keadaan yang berhubungan dengan permasalahan proses belajar mengajar

harus diterima sebagaimana adanya, yaitu kenyataan yang terjadi, didengar,

dan dilihat terlepas dari perasaan subjektif atau sentiment pribadi.

3. Organisasi pembinaan pelaksanaan kurikulum

Pembinaan dapat dikembangkan dalam organisasi pembinaan secara vertical

maupun horizontal. Pembinaan vertical adalah pembinaan dari orang yang jabatan

atau kedudukannya lebih tinggi kepada bawahannya. Misalnya pembinaan guru

oleh kepala sekolah, pembinaan kepala sekolah oleh penilik sekolah, dsb.

Sedangkan pembinaan horizontal adalah pembinaan dari seseorang kepada orang

lain yang jabatan atau kedudukannya sama (sederajat), misalnya pembinaan guru

oleh guru lain, pembinaan kepala sekolah oleh kepala sekolah lain, dsb.

Dalam pembinaan terhadap guru tersebut, terlebih dulu harus diketahui

kompetensi guru sebagai partisipan dalam pengembangannya, pengetahuan guru

tentang seluk-beluk kurikulum, bahan pelajaran, proses PMB, psikologi anak,

sosiologi dan sebagainya, selain kompetensi umum seperti kemampuan membuat

perencanaan, kemampuan untuk mencetuskan ide baru, kemampuan

mempertemukan pandangan yang bertentangan dll. Setelah mengetahui kompetensi

khusus maupun umum seorang guru barulah ditentukan langkah pembinaan apa

yang sesuai dengan kekurangan dan masalah yang dihadapi guru.

B. Cara dan Persyaratan Pembinaan

1. Pembinaan di Sekolah

Pembinaan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan

berkelanjutan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas profesi serta mutu

kerja Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru. Tujuan pembinaan yakni untuk

meningktkan kemampuan profesional para guru SD dalam meningkatkan mutu

proses dan hasil belajar siswa dengan mendayagunakan segala sumber daya dan

7

Page 8: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

potensi yang dimiliki oleh sekolah, tenaga kependidikan dan masyarakat

sekitarnya.

Pengawas, kepala sekolah dan guru harus memiliki kompetensi yang

meyakinkan yaitu Pengetahuan, keterampilan serta penguasaan kurikulum, materi

pelajaran, metode mengajar, tekhnik evaluasi, dan memiliki komitmen terhadap

tugas serta memiliki disiplin yang tinggi

a. Pembinaan Guru oleh Guru

Seperti peserta didik, guru juga merupakan individu yang unik yang

berkembang dengan tempo kecepatan sendiri-sendiri. Ada yang cepat, ada pula

yang lambat. Ada guru yang unggul dalam Mapel tertentu dan kurang di Mapel

yang lain. Guru yang unggul dalam suatu mapel dapat menjadi Pembina bagi

guru lain hal ini harus dikoordinasi oleh kepala sekolah.

Cara pembinaan guru oleh guru:

1) guru menyadari kelebihan dan kekurangan masing-masing sebagai langkah

awal.

2) guru mempunyai pandangan bahwa tidak ada halangan bagi guru untuk

belajar dari teman sejawatnya meskipun usia dan pengalaman mereka

berbeda.

3) kepala sekolah member dorongan kepada semua guru untuk dapat membina

guru lainnya. guru mempunyai minat dan kemauan yang besar untuk

belajar.

b. Pembinaan Guru Oleh Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebagai pimpinan tertingi di dalam suatu sekolah

mempunyai tugas yang kompleks dan dan sangat menentukan maju mundurnya

suatu sekolah. Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut, tidak dapat

dirumuskan seluruhnya kedalam suatu prosedur tugas Kepala Sekolah. Namun

terdapat standar minimal yang harus di capai.

Dengan segala kemampun serta pengalaman dan juga tanggung jawabnya,

kepala sekolah dapat dan wajib memberikan pembinaan kepada guru.

Pembinaan terebut akan berhasil apabila: Terjadinya hubungan akrab,

kepala sekolah tidak memeriksa guru, guru merasa tidak diawasi atau di mata-

8

Page 9: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

matai dalam mengajar, dapat menjaga kelemahan guru di muka umum kecuali

seijin guru, member saran bermanfaat bagi guru.

Pembinaan yang dapat diberikan kepala sekolah antara lain: Tugas Kepala

Sekolah di dalam membimbing ataupun membina para guru meliputi

menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan BK,

mengevaluasi hasil belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar, dan

melaksanakan program pengayaan dan perbaikan.

c. Pembinaan Guru Oleh Penilik/Pengawas

Penilik sekolah adalah orang yang telah berpengalaman sebagai guru,

sebagai kepala sekolah,serta mempunyai hubungan dan wawasan yang luas. Hal

tersebut dapat dimanfaatkan untuk untuk melaksanakan pembinaan. seorang

pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi

kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,

penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial.

Pembinaan tersebut akan dapat terjalin apabila penilik member kesemptan

pada guru dalam mengemukakan masalah dengan jaln mengunjungi KKG dan

pengamatan interaksi PBM dikelas, penilik memperiapkan bahan konkret

berupa contoh konkret, sikap terbuka penilik terhadap kritik guru.

Pembinaan yang dapat dilakukan oleh pengawas terhadap guru antara

lain:

1) Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan

mata pelajaran di sekolah berlandaskan standar isi, standar Supervisi

Manajerial, kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip

pengembangan KTSP.

2) Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/

teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai

potensi siswa melalui bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah.

3) Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk tiap bidang pengembangan di mata pelajaran di sekolah.

4) Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan

(di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan

potensi siswa pada tiap bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah.

9

Page 10: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

5) Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap

bidang pengembangan mata pelajaran di sekolah.

6) Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata

pelajaran.

Pengawas juga memberikan pembinaan kepada kepala sekolah,

pembinaan itu dapat berupa:

1) Pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan

pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di

sekolah.

2) Pembinaan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan

konseling di sekolah.

3) Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang

dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam

melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.

Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan

hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan

akreditasi sekolah.

2. Pembinaan di Luar Lingkungan Sekolah

a. Kelompok Kerja Guru (KKG)

Kelompok ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam

merencanakan dan melaksanakan penyusunan materi pelajaran, pengadaan,

atau pembuatan alat pelajaran, pengorganisasian materi pelajaran sumber

belajar, kegiatan belajar mengajar, penilaian hasil belajar, pelayanan khusus

bagi murid tertentu, pengaturan berbagai kegiatan seperti diskusi, mencari

alternative penyelesaian berbagai masalah dan penetapan kesamaan berbagai

kegiatan, sebagai tempat melakukan penataran mini.

b. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)

Dalam kelompok ini Kepala Sekolah berusaha mencari alternative

pemecahan masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh KKG.

c. Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS)

10

Page 11: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

Dalam kelompok ini, penilik sekolah mengadakan diskusi, tukar menukar

informasi dalam mencari dan menemukan alternative pemecahan masalah yang

dihadapi sekolah serta menentukan langkah yang tepat untuk melakukan

pembinaan.

d. Pusat Kegiatan Guru (PKG)

PKG dijadikan pusat informasi bagi guru, kepala sekolah, dan penilik

sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai informasi pembaruan pendidikan

di daerah tertentu. Sama seperti kelompok kegiatan lainnya yang digunakan

sebagai pusat tukar menukar pengalaman dan berbagai hal yang dibutuhkan

dalam proses belajar mengajar.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Pembina

Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain:

1. Mencari peluang meningkatkan martabat dan harga diri guru

2. Menyusun rencana pembinaan jangka panjang, menempuh dan pendek

3. Kunjungan dan mengamati interaksi belajar

4. Pertemuan dengan KKPS, KKKS, KKG dan PKG

5. Mencari dan menemukan manusia sumber yang dapat membantu guru dan kepala

sekolah

6. Memberi kesempatan guru berpotensi sebagai pembina dalam mata pelajaran

D. Tugas dan Tanggung Jawab yang Dibina

Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain:

1. Ikut serta dalam kegiatan pembinaan yang telah direncanakan

2. Bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan guru lain saat melakukan tugas

mengajar

3. Tidak keberatan menyampaikan KBM yang dilakukan secara jujur

4. Bersedia menerima kritik

5. Berusaha mencari bahan/materi yang tepat untuk KBM, cara penyajian dan

penilaian

6. Bersedia membantu teman sejawat

7. Bersedia memberi saran – saran perbaikan KBM dan membantu memecahkan

masalah yang dihadapi guru lain

11

Page 12: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

E. Syarat-syarat Pembina

Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional

guru. Pembinaan harus memenuhi syarat:

1. Mampu membangkitkan minat dan motivasi guru dalam melaksanakan tugas

profesinya

2. Kreatif menghadapi berbagai macam guru dengan berbagai macam

permasalahannya

3. Peka terhadap situasi dan perubahan zaman

12

Page 13: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

B A B III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Keragaman kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan belajar di SD

menimbulkan masalah tersendiri. Pembinaan kemampuan guru untuk

merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar perlu ditingkatkan,

baik terhadap guru pemula maupun guru yang berpengalaman.

2. Pembinaan professional dapat mencapai sasaran apabila para pembinanya selalu

berpegang pada: acuan patokan, acuan kematangan, acuan pandangan pembinaan

terhadap yang dibina.

3. Struktur organisasi tersebut bukan struktur organisasi yang baku, ini berarti bahwa

setiap Kantor Wilayah dapat membentuk susunan dan personalia sesuai dengan

kondisi dan situasi di daerahnya masing-masing.

4. Pembinaan profesi guru dapat dilakukan dengan berbagai cara dan tempat, seperti:

di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah.

5. Beberapa tugas dan tanggung jawab Pembina, antara lain: mencari peluang

meningkatkan martabat dan harga diri guru, menyusun rencana pembinaan jangka

panjang, menempuh dan pendek, kunjungan dan mengamati interaksi belajar, dll.

6. Tugas dan tanggung jawab yang dibina, antara lain: ikut serta dalam kegiatan

pembinaan yang telah direncanakan, bersedia menerima penilik, kepala sekolah dan

guru lain saat melakukan tugas mengajar, tidak keberatan menyampaikan KBM

yang dilakukan secara jujur, bersedia menerima kritik, dll.

7. Pembinaan yang kondusif sangat mendukung keberhasilan pembinaan profesional

guru. Pembinaan harus memenuhi syarat: mampu membangkitkan minat dan

motivasi guru dalam melaksanakan tugas profesinya, kreatif menghadapi berbagai

macam guru dengan berbagai macam permasalahannya, peka terhadap situasi dan

perubahan zaman.

13

Page 14: Pembinaan Pelaksanaan Kurikulum

B. Saran

Karena mahasiswa PGSD nantinya akan terjun mengabdi kepada bangsa dan

negara sebagai pendidik di SD, maka mahasiswa PGSD dianjurkan untuk mempelajari

pemahaman tentang pembinaan pelaksanaan kurikulum di SD.

14