17
Pantun Lama Home Nama Anggota Pengertia n Jenis Ciri-ciri Keluar Contoh

Pantun lama

Embed Size (px)

Citation preview

Pantun Lama

Home

Nama Anggota

Pengertian

Jenis

Ciri-ciri

Keluar

Contoh

Nama Anggota Kelompok 2:

1. Eka Mutia Anin Dita [04]2. Hilmi Daly Alfarizi [10]3. Intan Giantana [11]4. Lintang Dila Mutiara Putri [15]5. Rista Yulia Machmudah[21]6. Wilyham Anjasmara [29]

Home

Nama Anggota

Pengertian

Jenis

Ciri-ciri

Keluar

Contoh

PengertianPantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan.Pantun lama adalah salah satu jenis puisi lama yang masih terikat dengan aturan.

Home

Nama Anggota

Pengertian

Jenis

Ciri-ciri

Keluar

Contoh

Pantun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Pantun Jenaka2. Pantun Teka – Teki3. Pantun Adat4. Pantun Agama5. Pantun Budi6. Pantun Nasihat7. Pantun Kepahlawanan8. Pantun Kias

9. Pantun Percintaan10. Pantun Peribahasa11. Pantun Perpisahan

Home

Nama Anggota

Pengertian

Jenis

Ciri-ciri

Keluar

Contoh

Ciri – ciri Pantun Lama

1. Setiap bait terdiri 4 baris.2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran.3. Baris 3 dan 4 merupakan isi.4. Bersajak a – b – a – b.5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku

kata.6. Berasal dari Melayu (Indonesia).

Home

Nama Anggota

Pengertian

Jenis

Ciri-ciri

Keluar

Contoh

Pantun Jenaka

• Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya

• Anton membuat gulaiBu nita sedang berkacaPenonton bersorak ramaiMelihat kera bersepeda

• Banyak penjual di kota sorongTak kutemukan ayam kateKakek nenek sudah ompongTapi makin suka makan sate

Pantun Teka - Teki• Kalau tuan bawa keladi

Bawakan juga si pucuk rebungKalau tuan bijak bestariBinatang apa tanduk dihidung ?

• Tugal padi jangan bertangguhKunyit kebun siapa galinyaKalau tuan cerdik sungguhLangit tergantung mana talinya ?

Pantun Adat

• Hukum bersandar di KitabullahIkan berenang didalam lubukIkan belida dadanya panjangAdat pinang pulang ke tampuk

• Bukan lebah sembarang lebahLebah bersarang dibuku buluhBukan sembah sembarang sembahSembah bersarang jari sepuluh

Pantun Agama

• Daun terap di atas dulangAnak udang mati ditubaDalam kitab ada terlarangYang haram jangan dicoba

• Asam kandis asam gelugurKetiga asam si riang-riangMenangis mayat dipintu kuburTeringat badan tidak sembahyang

Pantun Budi

• Apa guna berkain batikKalau tidak dengan sujinyaApa guna beristeri cantikKalau tidak dengan budinya

• Sarat perahu muat pinangSinggah berlabuh di Kuala DaikJahat berlaku lagi dikenangInikan pula budi yang baik

Pantun Nasihat

• Kayu cendana di atas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begituBenda yang buruk memang terbuang

• Parang ditetak kebatang senaBelah buluh taruhlah temuBarang dikerja takkan sempurnaBila tak penuh menaruh ilmu

Pantun Kepahlawanan

• Redup bintang haripun subuhSubuh tiba bintang tak nampakHidup pantang mencari musuhMusuh tiba pantang ditolak

• Kalau orang menjaring ungkaRebung seiris akan pengukusnyaKalau arang tercorong kemukaUjung keris akan penghapusnya

Pantun Kias

• Ayam sabung jangan dipautJika ditambat kalah laganyaAsam digunung ikan dilautDalam belanga bertemu juga

• Berburu kepadang datarDapatkan rusa belang kakiBerguru kepalang ajarBagaikan bunga kembang tak jadi

Pantun Percintaan

• Limau purut lebat dipangkalSayang selasih condong uratnyaAngin ribut dapat ditangkalHati yang kasih apa obatnya

• Ikan belanak hilir berenangBurung dara membuat sarangMakan tak enak tidur tak tenangHanya teringat dinda seorang

Pantun Peribahasa

• Ke hulu memotong pagarJangan terpotong batang durianCari guru tempat belajarJangan jadi sesal kemudian

• Kerat kerat kayu diladangHendak dibuat hulu cangkulBerapa berat mata memandangBarat lagi bahu memikul

Pantun Perpisahan

• Pucuk pauh delima batuAnak sembilang ditapak tanganBiar jauh dinegeri satuHilang dimata dihati jangan

• Duhai selasih janganlah tinggiKalaupun tinggi berdaun janganDuhai kekasih janganlah pergiKalaupun pergi bertahun jangan