28
STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGELOLAAN BERKELANJUTAN IKAN TERUBUK TAHUN 2012-2022 DRAFT-1 Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2012

National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikan terubuk adalah endemis perairan laut provinsi riau yang dimanfaatkan untuk telurnya yang populasinya mengalami penurunan secara signifikan, dengan demikian pelu dilakukan konservasi dan perencanaan nya

Citation preview

Page 1: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGELOLAAN BERKELANJUTAN IKAN TERUBUK

TAHUN 2012-2022

STRATEGI DAN RENCANA AKSI NASIONAL PENGELOLAAN BERKELANJUTAN IKAN TERUBUK

TAHUN 2012-2022

DRAFT-1

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis IkanDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kementerian Kelautan dan PerikananRepublik Indonesia

2012

Page 2: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

DAFTAR ISIDAFTAR ISIKata Pengantar

Ucapan Terimakasih

I. Pendahuluan

II. Maksud, Tujuan dan Sasaran Penyusunan Dokumen

III. Visi dan Misi

IV. Data dan Informasi Ikan Terubuk di Indonesia Saat Ini

4.1. Aktifitas Nelayan Perikanan Ikan Terubuk Areal Penangkapan dan Daerah Asal Nelayan Waktu Penangkapan Alat Tangkap yang Digunakan Harga Ikan dan Telur Terubuk

4.2. Kondisi Biologi Ikan Terubuk Klasifikasi Morfologi Kelompok Umur Pola Pertumbuhan Tingkat Kematangan Gonad Fekunditas Umur dan Pertumbuhan Kebiasaan Makanan Ikan Larva dan Siklus Hidup Ikan Terubuk

4.3. Kondisi Ekologi Perairan Ikan Terubuk

4.4. Kondisi Sosial dan Ekonomi Perikanan Terubuk Peran Stakeholder dalam Upaya Konservasi Ikan Terubuk Aspirasi Stakeholder Terhadap Upaya Konservasi Ikan Terubuk Kegiatan yang Dilakukan dan Kendala dalam Upaya Konservasi Ikan Terubuk Kearifan lokal

4.5. Distribusi dan Habitat Ikan Terubuk di Indonesia 4.6. Populasi Ikan Terubuk di Indonesia 4.7. Regulasi di Tingkat Nasional dan Internasional

V. Ancaman Dan Permasalahan

VI. Kondisi yang Diharapkan, Strategi dan Target Pencapaian

VII. Mekanisme Implementasi

VIII. Referensi.

Page 3: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Secara geografis perairan Bengkalis, Riau terletak di Selat Malaka pemisah dua negara, Indonesia dan Malaysia. Memiliki SDI yang potensial yang dapat dikelola dan dikembangkan. SDI ini umumnya memiliki nilai ekonomis penting terutama dari famili Clupeidae Terubuk (Tenualosa macrura) Banyak spesies yang terancam punah, salah satunya ikan terubuk (ada 5 spesies di dunia)

Pendahuluan

Page 4: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Dijadikan maskot Kab. Bengkalis (kota “TERUBUK”) Keberadaan populasi terubuk semakin hari semakin menurun (Tergbr. mulai dari tahun 1950-an, 60-an, 70-an, 80-an, 90-an, hingga saat ini).

Populasi terubuk (Tenualosa macrura) telah diketahui dalam keadaan sangat kritis, bahkan paling kritis diantara 4 spesies terubuk lainnya.

Ada 2 penyebab utama, yaitu pemanfaatan yang irasional dan degradasi lingkungan (Ahmad et al., 1995, Merta et al. 1999: dan Blaber, et al., 1999).

Page 5: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Dari sisi ekonomi dan sosial, terubuk bagi masyarakat Bengkalis memiliki nilai yang sangat berharga (harga ikan & telur yang mahal).

Terubuk memiliki nilai-nilai sejarah (cerita tentang Laksamana Raja Dilaut)

Penelitian akan ikan ini masih sangat terbatas.

Untuk mengantisipasi atau jangan sampai terlambat dalam penyelamatan jenis ikan ini dimasa yang akan datang, maka perlu dilakukan usaha pelestariannya..

Page 6: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Pemberian status perlindungan saja jelas tidak cukup untuk memulihkan atau setidaknya mempertahankan populasi ikan terubuk dan habitatnya di Indonesia.

Pengelolaan konservasi yang komprehensif, sistematis, dan terukur mesti segera dilakukan. Inilah alasan utama ditulisnya dokumen Strategi dan Rencana Aksi Nasional Konservasi Ikan Terubuk ini.

Page 7: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Maksud: sebagai upaya merumuskan kesepakatan para stakeholder terkait kedalam serangkaian rekomendasi aksi yang diharapkan dapat menjamin kelestarian populasi ikan terubuk dan habitatnya di dalam proses pembangunan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Tujuan: sebagai acuan bagi para stakeholder terkait untuk menentukan prioritas kegiatan konservasi, serta merancang program yang selaras dengan kebutuhan menjaga keberlanjutan populasi ikan terubuk dan habitatnya, sehingga kondisi ikan terubuk di alam menjadi lebih baik dalam 10 tahun mendatang. Sasaran: semua para stakeholder terkait baik yang aktif secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya konservasi ikan terubuk dan habitatnya, dan/atau yang kebijakannya bisa mempengaruhi kelestarian ikan terubuk dan habitatnya.

II. II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN DOKUMENPENYUSUNAN DOKUMEN

Page 8: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

III. VISI DAN MISIIII. VISI DAN MISI

V i s i“Terjaminnya keberadaan populasi ikan

terubuk di Indonesia yang berkelanjutan”

M i s iUntuk mencapai Visi diatas perlu dilakukan Misi sebagai berikut:

•Mengurangi kematian akibat aktivitas penangkapan, terutama pada bulan-bulan puncak ruaya ikan untuk memijah.

•Melakukan perlindungan habitat secara efektif, sebagai media hidup, tumbuh dan berkembangbiaknya ikan terubuk.

•Mengurangi perdagangan telur ikan terubuk ke mancanegara.• Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder terkait dalam

pengelolaan kawasan suaka perikanan terubuk.

Page 9: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

IV. IV. DATA DAN INFORMASI DATA DAN INFORMASI IKAN IKAN TERUBUKTERUBUK DI INDONESIA SAAT INI DI INDONESIA SAAT INI

No.

Lokasi Areal Penangkapan Daerah Asal

1. Bengkalis Sepanjang perairan muka Bengkalis

sampai kearah Tanjung Jati (sedikit

keluar mengarah Selat Malaka)

Tanjung Jati, Meskom,

Pangkalan Batang, Teluk

Latak, Sungai Alam, Penampi dan

Temeran.

2. Sei. Pakning

Sepanjang perairan Bengkalis, Pulau

Padang mengarah ke Selat Lalang

Sungai Alam, Penampi,

Temeram, Sei. Pakning,

Sejangat, Dompas dan

Tanjung Kuras

3. Selat Baru Perairan Selat Malaka – mengarah

Ke muara Selat Bengkalis

Selat Baru, Jangkang, Bantan, Muntai dan Pambang

4. Selat Panjang

Seputar perairan Pulau Tiga Teluk Buntal dan Tanjung

Gadai

4.1. Aktifitas Nelayan

4.1. Areal Penangkapan dan daerah Asal Nelayan

Page 10: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

a. Dilakukan dua kali dalam sebulan.

b. Penangkapan berpedoman kepada tanggal bulan Arab, yaitu:

* Pada saat bulan terang (dari tanggal 13, 14, 15 dan 16 HB)

* Pada saat bulan gelap (dari tanggal 29, 30, 1 dan 2 HB)

4.2. Waktu Penangkapan4.2. Waktu Penangkapan

13 & 29 HB

14 & 30 HB

15 & 1 HB

16 & 2 HB

Page 11: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk
Page 12: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

1.3. Alat Tangkap yang Digunakan

Nelayan terubuk hanya menggunakan alat tangkap satu jenis saja, yaitu jaring

insang (gill nets) dengan mata jaring (mesh size) yang bervariasi mulai 2,

2,25, 2,5 sampai 3 inci. Jaring ini digunakan oleh nelayan yang berasal

dari Bengkalis dan Sei. Pakning.

Selat Baru dengan mesh size > 3 inci

Page 13: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

No. LokasiHarga Jual *)

KetDari Nelayan ke Pedagang Pengumpul

Dari Pedagang Pengumpul ke Konsumen

1. Bengkalis Rp. 55.000-65.000/ekorRp. 25.000-40.000/ekorRp. 10.000-15.000/ekorRp. 350.000-500.000/kgRp. 650.000-800.000/kg

Rp. 75.000-80.000/ekorRp. 40.000-50.000/ekorRp. 20.000-25.000/ekorRp. 450.000-600.000/kgRp.1.300.000-1.500.000/kg

ABCDE

2. Sei. Pakning Rp. 50.000-65.000/ekorRp. 25.000-40.000/ekorRp. 10.000-15.000/ekorRp. 350.000-500.000/kgRp. 600.000-800.000/kg

Rp. 70.000-80.000/ekorRp. 40.000-50.000/ekorRp. 20.000-25.000/ekorRp. 450.000-600.000/kgRp.1.200.000-1.400.000/kg

ABCDE

3. Selat Baru Rp. 50.000-60.000/ekorRp. 25.000-40.000/ekorRp. 10.000-15.000/ekor

Rp. 65.000-75.000/ekorRp. 35.000-50.000/ekorRp. 15.000-25.000/ekor

ABC

4. Selat Panjang Rp. 60.000-80.000/ekorRp. 35.000-50.000/ekorRp. 15.000-35.000/ekorRp. 400.000-600.000/kgRp. 700.000-900.000/kg

Rp. 80.000-100.000/ekorRp. 50.000-75.000/ekorRp. 30.000-50.000/ekorRp. 500.000-700.000/kgRp.1.300.000-1.500.000/kg

AB

CDE

Tabel 3. Harga Jual Ikan dan Telur Terubuk Ditingkat Pengumpul dan Konsumen Tahun 2011

Page 14: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

4.2. Biologi Ikan Terubuk 4.2. Biologi Ikan Terubuk

1. KlasifikasiOrdo Clupeiformes, sub ordo Clupeoidei,

family Clupidae, sub family Alosinae, genus Tenualosa dan spesies Tenualosa macrura (Bleeker, 1952; Whitehead, 1985).

2. Morfologi

Ikan terubuk (T. macrura) memiliki ciri-ciri tubuhnya pipih, berukuran 52 cm. Bersifat pelagik dan anadromous. Badan polos (tidak mempunyai bintik hitam di sepanjang tubuhnya). Panjang kepala 22-25% dari panjang tubuhnya, sedangkan panjang sirip ekor 40-42% dari panjang tubuhnya. Sirip ekornya panjang dan meruncing. Insang rakersnya berkembang dengan baik, tapi tidak banyak (terdapat 60-75) pada lengkung bawah insang. Menyerupai T. toli, perbedaannya terletak pada kepala T. toli lebih panjang tetapi ekornya lebih pendek. Ikan ini juga bersifat hermaprodit (Kottelat et al., 1993).

Page 15: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

3. Kelompok Umur

Ikan terubuk pada umumnya hanya dijumpai dua kelompok umur :a. Kelompok pias berkisar antara 15-20 cm SL b. Kelompok terubuk berkisar antara 21-43 cm SL

Page 16: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

2.1. Panjang Berat * Panjang berkisar 10 – 33 cm * Berat 97 – 780 g

2.2. Umur Ikan * Umur berkisar 3 – 18 bulan. * Ikan jantan 3 – 12 bulan. * Ikan betina 5 – 18 bulan.

2.3. Tingkat Kematangan Gonad dan Fekunditas * Terdapat TKG 1 sampai 6 * TKG 5 yang banyak dijumpai. * Fekunditas 60.000 – 200.000 butir telur.

2.4. Makanan Ikan Terubuk * Secara umum memakan plankton terutama zooplankton. * Terdapat 71,33 % dari makanan adalah serbuk gergaji

(sawdust).

Page 17: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Tingkat Kematangan GonadTingkat Kematangan Gonad

Page 18: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Kebiasaan Makan Ikan TerubukKebiasaan Makan Ikan Terubuk

Kategori Mangsa Kontribusi Menurut Beratnya (%)

Frekuensi dalam Perut (%)

Serbuk Kayu/Gergaji (sawdust) 71.33 43.90Brachyuran megalopa 11.30 13.15Hyperiidean amphipoda 4.47 6.57Sergestidae 3.85 3.29Ostrocoda 2.55 8.22Bahan yang tidak diketahui yang tidak dapat dicerna 0.94 0.23

Stomatopod larvae 0.77 3.29Crustaceae yang tidak teridentifikasi 0.69 1.41Bahan Anorganik 0.63 0.23Algae yang tidak teridentifikasi 0.58 0.23Calanoid copepod 0.49 28.64Cyclopoid copepod 0.42 17.14Diatom 0.42 32.16Brachyuran juvenile 0.38 1.88Brachyuran zoea 0.22 7.75Natantid yang tidak teridentifikasi 0.21 0.70Gastropoda 0.20 10.33Isopoda 0.16 0.23Telur yang tidak teridentifikasi 0.14 3.76Caridea 0.06 3.05Gammarid amphipoda 0.06 1.17Polychaeta 0.04 0.47Mysidaceae 0.03 0.70Bivalvia 0.02 1.64Teleost eggs 0.02 0.47Carid larvae 0.01 0.23Carid zoea 0.01 0.23Harpacticoid copepod 0.01 0.23Syngnathidae 0.01 0.23

Page 19: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Sebaran plankton, sawdust dan sawmills

Page 20: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Larva dan Siklus Hidup Ikan TerubukLarva dan Siklus Hidup Ikan Terubuk

Gambar 3. Siklus Hidup Ikan Terubuk (T. macrura) di Provinsi Riau, Sumatera(Blaber et al., 1999)

Page 21: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

4.3. Kondisi Ekologi Perairan Ikan 4.3. Kondisi Ekologi Perairan Ikan TerubukTerubuk

4.4. Kondisi Sosial dan Ekonomi Perikanan Terubuk

1. Peran Stakeholder dalam Upaya Konservasi Ikan Terubuk

2. Aspirasi Stakeholder Terhadap Upaya Konservasi Ikan Terubuk.

3. Kearifan lokal : “Upacara Semah Terubuk”

Page 22: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Distribusi dan Habitat Ikan Distribusi dan Habitat Ikan TerubukTerubuk di di IndonesiaIndonesia dan Dunia dan Dunia

Bangladesh-Kuwait, dan Sumut. Bengkalis dan Serawak.Pantai Selatan China. Sungai Mekong.Serawak, Malaysia.

Page 23: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Regulasi di Tingkat Nasional dan Regulasi di Tingkat Nasional dan InternasionalInternasional

Lahirnya Peraturan Bupati Bengkalis No. 15 Tahun 2010 dan

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. KEP. 59/MEN/2011

VI. ANCAMAN DAN PERMASALAHAN

VII. KONDISI YANG DIHARAPKAN, STRATEGI DAN TARGET PENCAPAIAN

Page 24: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

KONDISI YANG DIHARAPKAN, STRATEGI KONDISI YANG DIHARAPKAN, STRATEGI DAN TARGET PENCAPAIANDAN TARGET PENCAPAIAN

No Strategi Target

1 Mengurangi kematian akibat aktivitas penangkapan, terutama pada bulan-bulan puncak ruaya ikan untuk memijah.

1.Pada Tahun 2021, diharapkan populasi ikan terubuk dapat meningkat seperti pada tahun 60an-70an, paling tidak keberadaannya secara keberlanjutan tetap terjamin.

2 Melakukan perlindungan habitat secara efektif, sebagai media hidup, tumbuh dan berkembangbiaknya ikan terubuk

1. Pada Tahun 2021, diharapkan kondisi lingkungan perairan sebagai media tempat hidup, tumbuh dan berkembangbiaknya ikan terubuk dapat lebih baik dibandingkan kondisi tahun sebelumnya.

3 Mengurangi perdagangan telur ikan terubuk ke mancanegara.

1. Pada Tahun 2021 kepunahan ikan terubuk akibat perdagangan telur dapat berkurang.

4 Meningkatkan peran serta seluruh stakeholder terkait dalam pengelolaan kawasan suaka perikanan terubuk.

1. Pada tahun 2021, seluruh stakeholder terkait di daerah ini berperan secara aktif dalam upaya konservasi ikan terubuk.

Page 25: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

MEKANISME MEKANISME IMPLEMENTASIIMPLEMENTASIDokumen ini mulai berlaku setelah

ada Peraturan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Dokumen adalah panduan lintas sektoral yang mesti diacu dalam membuat program konservasi ikan terubuk.

Penanggung Jawab implementasi rencana aksi ini adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K).

Page 26: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Tim kerja rencana aksi ini terdiri dari:Tim kerja rencana aksi ini terdiri dari: Unit Pelaksana Teknis (UPT) KP3K, Badan Riset Kelautan dan

Perikanan (BRKP), Pusat Riset Perikanan Tangkap (PRPT), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dan P2SDKP.

Aliansi/Mitra:◦ Perguruan Tinggi ◦ LIPI◦ LSM◦ Instansi Penegak Hukum (kepolisian, kejaksaan, TNI-AL, bea

cukai, dll)◦ Pemda (Dinas KP, Dishut, BLH, Dispar)◦ Perorangan◦ Swasta/badan usaha/kegiatan

Koordinasi penanggung jawab dengan aliansi/mitra dilakukan melalui pembentukan Komisi Nasional Konservasi Ikan Terubuk.

Pemantauan terhadap tiap-tiap strategi dilakukan oleh penanggung jawab aksi (dibantu oleh aliansi/mitra)

Page 27: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk
Page 28: National Plan of Action (NPOA) Ikan Terubuk

Semoga ikan terubuk tetap selamat

Terima Kasih