49
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Maslikhah, S.Ag., M.Si. Disusun Oleh: Abdul Rouf 112-14-052

nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

  • Upload
    -

  • View
    232

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dalamnya ada 5 bahasan baca saja langsung syukron

Citation preview

Page 1: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Maslikhah, S.Ag., M.Si.

Disusun Oleh:

Abdul Rouf112-14-052

Page 2: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

NASIONALISME

• Nasionalisme adalah satu pahamyang menciptakan danmempertahankan kedaulatan sebuahnegara (dalam bahasa Inggris"nation") dengan mewujudkan satukonsep identitas bersama untuksekelompok manusia.

Page 3: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

• Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy).

• Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

Page 4: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengahmasyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidupbersama dalam suatu wilayah tertentu dan takberanjak dari situ. Saat itu, nalurimempertahankan diri sangat berperan danmendorong mereka untuk mempertahankannegerinya, tempatnya hidup danmenggantungkan diri.

Page 5: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Bentuk-bentuk Nasionalisme

1 • Nasionalisme Kewarganegaraan

2 • Nasionalisme Etnis

3 • Nasionalisme Romantik

4 • Nasionalisme budaya

5 • Nasionalisme Kenegaraan

6 • Nasionalisme Agama

Page 6: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme kewarganegaraan (ataunasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalismedimana negara memperoleh kebenaran politikdari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendakrakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseaudan menjadi bahan-bahan tulisan. Antaratulisan yang terkenal adalah buku berjudul DuContract Sociale (atau dalam Bahasa Indonesia"Mengenai Kontrak Sosial").

Page 7: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme etnis adalah sejenisnasionalisme di mana negara memperolehkebenaran politik dari budaya asal atau etnissebuah masyarakat. Dibangun oleh JohannGottfried von Herder, yang memperkenalkankonsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").

Page 8: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalismeorganik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan darinasionalisme etnis dimana negara memperolehkebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasildari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.Nasionalisme romantik adalah bergantung kepadaperwujudan budaya etnis yang menepati idealismeromantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsepnasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara"yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman.

Page 9: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimananegara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersamadan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dansebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yangmenganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya.Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchuserta ras-ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyatnegara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untukmenggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikankeutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwanmenganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebabpersamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karenapemerintahan RRT berpaham komunisme.

Page 10: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme kenegaraan ialah variasinasionalisme kewarganegaraan, selaludigabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaannasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebihkeutamaan mengatasi hak universal dankebebasan. Kejayaan suatu negeri itu selalukontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakatdemokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'nationalstate' adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengantersendiri.

Page 11: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Nasionalisme agama ialah sejenisnasionalisme dimana negara memperolehlegitimasi politik dari persamaan agama.Walaupun begitu, lazimnya nasionalismeetnis adalah dicampuradukkan dengannasionalisme keagamaan.

Page 12: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
Page 13: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Golongan terpelajar dalam masyarakatIndonesia saat itu termasuk dalam kelompokelite sebab masih sedikit penduduk pribumiyang dapat memperoleh pendidikan.Kesempatan memperoleh pendidikanmerupakan sebuah kesempatan yang istimewabagi rakyat Indonesia. Mereka memperolehpendidikan melalui sekolah-sekolah yangdidirikan kolonial yang dirasa memiliki kualitasbaik.

Page 14: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

• Dengan pendidikan model barat yang mereka miliki,golongan terpelajar dipandang sebagai orang yangmemiliki pandangan yang luas sehingga tidak sekedardikenal saja tetapi mereka dianggap memiliki kepekaanyang tinggi. Sebab selain memperoleh pelajaran di kelasmereka akan membentuk kelompok kecil untuk salingbertukar ide menyatakan pemikiran mereka mengenainegara Indonesia melalui diskusi bersama. Meskipunmereka berasal dari daerah yang berbeda tetapi merekamerasa senasip sepenanggunagan untuk mengatasibersama adanya penjajahan, kapitalisme, kemerosotanmoral, peneterasi budaya, dan kemiskinan rakyatIndonesia.

Page 15: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Hingga akhirnya mereka membentuk perkumpulan yangselanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional.Mereka membentu organisasi-organisasi modern yangberwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkanpentingnya persatuan dan kesatuan bangsa,menanamkan rasa nasionalisme, menanamkansemangat untuk memprioritaskan segalanya demikepentingan nasional daripada kepentingan pribadimelalui organisadi tersebut. Selanjutnya melaluiorganisasi pergerakan nasional tersebut merekamelakukan gerakan untuk melawan penjajahan yangselanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.

Page 16: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Golongan profesional merupakan mereka yang memilikiprofesi tertentu seperti guru, dan dokter.Keanggotaangolongan ini hanya terbatas pada orang seprofesinya.Golongan profesional ini lebih banyak ada danmengembangkan profesinya didaerah perkotaan.Golongan profesional pada masa kolonial memilikihubungan yang dekat dengan rakyat, sehingga merekadapat mengetahui keberadaan rakyat Indonesia padasaat itu. Sehingga golongan ini dapat menggerakkankekuatan rakyat untuk menentang kekuasaanpemerintah kolonial Belanda.

Page 17: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

• Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesiauntuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang memajukanbangsa Indonesia dari keterbelakangan.

• Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasipenerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang adabaik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupunsekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.

• Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasakebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anakkaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintahkolonial Belanda.

• Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasionalbangsa Indonesia.

• Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yangdapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsaIndonesia dari cengkeraman kaum penjajah.

Peran Guru

Page 18: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Pers sudah mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19,dan masuknya pers di Indonesia memberikan pengaruhyang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Wujudperkembangan pers dapat dilihat dalam bentuk suratkabar maupun majalah. Awalnya surat kabar yangberedar hanya digunakan untuk orang-orang asingtetapi karena untuk mengejar pelanggan darimasyarakat pribumi maka muncul surat kabar yang dimodali orang Cina tetapi menggunakan bahasa Melayu.

Page 19: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Peran Media

• Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui suratkabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politikyang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melaluisurat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepadamasyarakat Indonesia.

• Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitumemperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapatmembentuk pendapat (opini) umum.

• Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan disurat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikirandan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkankesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.

• Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang palingpotensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukarpikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secarastruktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

Page 20: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Tahapan Perkembangan Nasionalisme Indonesia

Periode Awal Perkembangan

Periode Nasionalisme Politik

Periode Radikal

Periode Bertahan

Page 21: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Periode Awal Perkembangan

Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnaidengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosialdan budaya. Organisasi yang muncul pada periode iniadalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia,Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.

Page 22: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulaibergerak dalam bidang politik untuk mencapaikemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul padaperiode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.

Periode Nasionalisme Politik

Page 23: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesiaditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secarakooperatif maupun non kooperatif (tidak maubekerjasama dengan penjajah). Organisasi yangbergerak secara non kooperatif, seperti PerhimpunanIndonesia, PKI, PNI.

Periode Radikal

Page 24: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikapmoderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengansikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehinggaorganisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasibertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda.Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periodeini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.

Periode Bertahan

Page 25: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ideologi adalah seperangkatide asasi tentang manusiadan seluruh realitas yangdijadikan pedoman dancita-cita hidup.

IDEOLOGI

Page 26: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik
Page 27: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ideologi secara Fungsional

Ideologi secara fungsional adalah seperangkatgagasan tentang kebaikan bersama atautentang masyarakat dan negara yang dianggappaling baik.

Ideologi secara fungsional terbagi menjadidua yaitu

1. Ideologi yang Doktoriner

2. Ideologi yang Pragmatis

Page 28: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ideologi Doktoriner

Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam ideologi itudirumuskan secara sistematis danpelaksananya diawasi secara ketat oleh aparatpartai atau aparat pemerintahan.

Contohnya adalah komunisme.

Page 29: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ideologi Pragmatis

ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yangterkandung di dalam ideologi tersebuttidak dirumuskan secara sistematis danterinci.

Ideologi itu disosialisasikan secara fungsionalmelalui kehidupan keluarga, sistempendidikan, sistem ekonomi, kehidupanagama, dan sistem politik.

Page 30: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ideologi dimaknai sebagai keseluruhanpandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yangingin mereka wujudkan dalam kenyataanhidup yang nyata. Ideologi dalam artian inisangat diperlukan, karena dianggap mampumembangkitkan kesadaran akankemerdekaan.

Page 31: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Fungsi Ideologi

• Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau cirikelompok atau bangsa.

• Ideologi memiliki kecenderungan untuk“memisahkan” kita dari mereka.

• Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.

Apabila dibandingkan dengan agama, agamajuga berfungsi mempersatukan orang dari berbagaipandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi.

Page 32: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

• Model AstaGatra merupakan perangkat hubunganbidang kehidupan manusia dan budaya yangberlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkansegala kekayaan alam yang dapat dicapaimenggunakan kemampuannya.

• Tri Gatra : komponen strategi trigatra yaitu gatrageografi, sumber kekayaan alam dan penduduk.

• Panca Gatra : gatra ideologi, politik, ekonomi, sosialbudaya, dan pertahanan keamanan

Model-model ketahanan nasional

Page 33: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Model AstaGatra ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional :Gatra letak dan kedudukan geografiGatra keadaan dan kekayaan alamGatra keadaan dan kemampuan pendudukGatra ideologiGatra politikGatra ekonomiGatra sosial budayaGatra pertahanan keamanan

Page 34: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Model Alfred Thayer Mahan : Menurut bukunya, The Influence Seapower on H, mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :– Letak geografi– Bentuk atau wujud bumi– Luas wilayah– Jumlah penduduk– Watak nasional atau bangsa– Sifat pemerintahan

Page 35: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Model Cline : Hubungan antar negara padahakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatunegara terhadap negara lainnya termasuk didalamnya persepsi atau sistem penangkalan darinegara lainnya. Model ini menyatakan bahwa negaraakan muncul sebagai kekuatan besar apabila iamemiliki potensi geografi besar atau atau negarasecara fisik yang wilayahnya besar dan memilikisumber daya manusia yang besar juga.

Page 36: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Model Morgenthau : Model ini bersifatdeskriptif kualitatif dengan jumlah gatracukup banyak. Morgenthau menekankanpentingnya kekuatan nasional dibinadalam kaitannya dengan negara lain.Artinya, ia menganggap pentingnyaperjuangan mendapatkan powerposition dalam satu kawasan sehinggamuncul strategi ke arah balance.

Page 37: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Pengertian konstitusi tidak lepas dari yang namanyahukum maupun perundang-undangan yang berlakudalam suatu negara. Konstitusi atau undang-undangdasar yang dalam bahasa latinnya asalah constitutiomerupakan sebuah norma sistem politik dan hukumbentukan pada pemerintah negara biasanya dikondifisikan sebagai dokumen tertulis.

KONSTITUSI

Page 38: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Perbedaan Konstitusi dan Perundang-undangan

• Konstitusi mencakup pengertian yang lebih luas dan konstitusi memuat peraturan tertulis dan lisan

• Jika undang- undang dasar peraturan tertulis saja

Page 39: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Pengertian konstitusi menurut para ahli

1. Menurut K. C. Wheare, kosnstitusi adalah keseluruhan sistemketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yangmembentuk mengatur / memerintah dalam pemerintahan suatunegara.

2. Menurut herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD.Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.

3. Menurut Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yangterdapat dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyaikedudukan nyata didalam masyarakat misalnya kepala negara angkatanperang, partai politik, dsb.

4. Menurut L. J Van Apeldoorn, kostitusi memuat baik peraturan tertulismaupun peraturan tak tertulis

5. Menurut Koernimanto Soetopawiro, istilah konstitusi berasal daribahasa latin yang berarti bersama dengan dan statute yang berartimembuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkansecara bersama .

Page 40: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Menurut carl schmitt membagi kostitusi dalam 4 pengertian

o Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian

1. Konstitusi sebagai kesatuan oraganisasi yang mencakup hukum dansemua organisasi yang ada di dalam negara.

2. Konstitusi sebagai bentuk negara.

3. Konstitusi sebagai faktir integrasi.

4. Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi didalam negara.

o Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusisebagai tntutan dari golongan borjius agar haknya dapat dijamin olehpenguasa dan konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam ari formil(konstitusi dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti materi(konstitusi yang di lihat dari segi isinya).

o Konstitusi dalam arti posotif adalah sebagai sebuah keputusan pollitikyang tertinggi sehingga mampu mengubah tantanan kehidupankenegaraan.

o Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang membuat adanyajaminan atas hak asasi serta perlindungan

Page 41: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Fungsi Konstitusi

• Konstitusi berfungsi sebagai dokumen nasional (national document)yang mengandung perjanjian luhur. Berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum, pendidikan, budaya, ekonomi, kesejahteraan dan aspek fundamental yang menjadi tujuan Negara.

• Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new state).

• Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.

• Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan.

• Konstitusi sebagai alat mebatasi kekuasaan.

• Konstitusi sebagai pelindungan HAM dan kebebasaan warga Negara.

Page 42: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Budaya Politik

Pengertian

Ciri - ciri

Macam-macam budaya

Faktor penyebab berkembang

Budaya politik yang berkembang di masyarakat

Budaya Politik

Page 43: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Pengertian Budaya Politik

Secara etimologi kebudayaan berasal kata ‘budaya’ yang dalam bahasa Sansekerta’Bodhya’ yang berarti akal budi. BahasaInggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Arti kebudayaan secara etimologi adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.

Page 44: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Ciri – ciri Budaya Politik

₪ Adanya pengaturan kekuasaan

₪ Proses pembuatan kebijakan pemerintah

₪ Adanya kegiatan dari partai-partai politik

₪ Perilaku dari aparat-aparat Negara

₪ Adanya budaya politik menyangkut masalah legitimasi

₪ Adanya gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah

₪ Menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat

Page 45: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Macam-macam Budaya Politik

Berdasarkan sikap : Sikap yang ditujukan

budaya poltik militan = sikap politik seseorang yang menghendaki perubahan atau tindakan secara cepat, jika perlu dengan cara kekerasan.

budaya politik toleransi = budaya politik yang pemikirannya berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai

Sikap tradisi dan perubahan: budaya politik yang memiliki sikap mental absolute =

memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang dianggap selalu sempurna dan tak dapat diubah lagi.

budaya politik yang memiliki sikap mental akomodatif = terbuka dan sedia menerima apa saja yang dianggap berharga, dapat melepaskan ikatan tradisi bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini.

Page 46: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Berdasarkan Almond, Mochtar Masoed, dan Collin Mac, Andrewsa) Budaya politik parochial = tingkat partisipasi politiknya sangat

rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkatpendidikan relatif rendah).

b) Budaya politik kaula = masyarakat bersangkutan sudah relatifmaju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifatpasif.

c) Budaya politik partisipan = budaya politik yang ditandaidengan kesadaran politik sangat tinggi.

Page 47: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Faktor Penyebab berkembangnya Budaya Politik

1) Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunc utama perkembangan budaya politik masyarakat

2) Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat maka partisipasi masyarakat pun semakin besar

3) Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi system politik yang lebih baik)

4) Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil,independen,dan Bebas)

5) Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai control sosial,bebas,dan mandiri)

Page 48: nasionalisme, ideologi, model-model tannas konstitusi dan budaya politik

Budaya Politik yang Berkembang Di Masyarakat

Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik indonesia adalahparokial kaula dan partisipan. Namun, dalam pelaksanaanyaadalah politik parokial kaula. Hal ini karena adanya isolasikebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakismedan ikatan primordial. Seharusnya, budaya politik masyarakatindonesia sesuai dengan etika politik demokrasi pancasila sepertipolitik partisipan