32
SURAT PERNYATAAN KEOTENTIKAN TULISAN م ي ح ر ل ا ن م ح ر ل له ا ل م اس بDengan ini menyatakan bahwa makalah yang kami susun adalah otentik keasliannya, kecuali pada bagian-bagian tertentu dengan disertakan catatan kaki. Makalah ini dibagi beberapa tugas sebagaimana: 1. Rohmatdanu F : Sejarah Nabi Ibrahim 2. Zulfatus Salima : Sejarah Nabi Ismail dan Luth 3. Siti Rohmatin Azizah : Sejarah Nabi Syu’aib Demikian surat pernyataan keotentikan tulisan ini kamu buat. Yogyakarta, 19 Maret 2014 Penyusun Page 1

Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

SURAT PERNYATAAN KEOTENTIKAN TULISAN

الرحيم الرحمن الله بسم

Dengan ini menyatakan bahwa makalah yang kami susun adalah otentik keasliannya,

kecuali pada bagian-bagian tertentu dengan disertakan catatan kaki. Makalah ini dibagi

beberapa tugas sebagaimana:

1. Rohmatdanu F : Sejarah Nabi Ibrahim

2. Zulfatus Salima : Sejarah Nabi Ismail dan Luth

3. Siti Rohmatin Azizah : Sejarah Nabi Syu’aib

Demikian surat pernyataan keotentikan tulisan ini kamu buat.

Yogyakarta, 19 Maret 2014

Penyusun

Page 1

Page 2: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

PENDAHULUAN

Allah SWT adalah satu-satunya sang pencipta yang sebagai Maha Pencipta

dengan sebenar-benarnya yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu

yang ada diantara keduanya. Salah satu ciptaan Allah SWT adalah berbagai jenis

makhluk hidup, yang dijadikan sebagai penghuni planet yang disebut bumi. Diantara

berbagai jenis makhluk hidup itu, terdapat jenis yang dinamakan manusia, yang diberi-

Nya keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melibihi jenis makhluk lain yang

sama-sama menjadi penghuni bumi.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia dan diperintahkan untuk

berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, maka wajiblah manusia untuk memegang Al-

Qur’an dan As-sunnah. Sebagai umat muslim yang mengikuti Nabi-Nabi yang

terdahulu serta mengimani Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Semuanya itu bermaksud agar umat manusia bisa mencontoh pada zaman

Nabi-Nabi yang terdahulu dan senantiasa mengingat Allah SWT sebagai penguasa

Alam Raya ini. Dan agar manusia senantiasa bersyukur kepadaNya.

Page 2

Page 3: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Biografi Singkat Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim as lahir pada masa kekuasaan Raja Namrud Bin Kan’an Bin Kusy yang

semena-mena dan zhalim. Nabi Ibrahim as lahir di daerah as Sus. Ada yang mengatakan di

babilonia dan di as Sawad sekitar Kautsa. Menurut Ibnu Abbas, Nabi Ibrahim as lahir di

Barzah.1

74. dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu

menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan

kaummu dalam kesesatan yang nyata."

Ayat diatas menuturkan bahwa ayah Nabi Ibrahim as bernama Aazar. Ayah Nabi as

adalah seorang pembuat berhala untuk sembahan. Sedangkan menurut jumhur ulama seperti

Ibnu Abbas nama ayah Nabi Ibrahim as adalah Tarih. Ahlu kitab juga sependapat dengan

jumhur ulama. Ada yang berpendapat dengan huruf Khaa’, Tarikh. Ada pula yang

mengatakan bahwa Aazar adalah julukan sebuah patung yang disembah bapaknya Ibrahim.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang benar nama bapaknya Ibrahim adalah Aazar. Ada yang

mengatakan pula kalau salah satu adalah gelar dan satunya lagi adalah nama aslinya. Pendapat

Ibnu Jarir kemungkinan benar. Wallahu a’lam.2

Nabi Ibrahim masih keturunan dari Nabi Nuh. Ibrahim bin Aazar (Tarih) bin Saruj bin

Rau’ bin Falij bin Aabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh as.3

Nabi Ibrahim memiliki 17 anak. Yang pertama adalah Ismail yang lahir dari

kandungan Hajar al Qibthiyah al Mishtiyah. Kemudia lahir Ishaq yang lahir dari kandungan

Sarah. Selanjutnya Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nusyuq dan yang keenam belum diberi

nama. Kemudian Nabi Ibrahim menikah dengan Hajun binti Amin yang melahirkan Suraj,

Amin, Lathan dan Nafis.4

1 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 2622 Ibid. Hal 1883 PDF: 25 Kisah Para Nabi sumber: hidamansyakh.files.wordpress.com/2013/11/25-kisah-para-nabi.pdf. di

download pada tanggal 8 Maret 2014 pukul 07.504 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 265-266. Ibnu Katsir

meriwayatkan dari Abu al Qasim as Suhailiy dalam kitabnya at Ta’rif wa Al-I’lam .

Page 3

Page 4: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Umur Nabi Ibrahim dalam beberapa riwayat disebutkan dua ratus tahun. Ibnu al

Kalbiy Abu Hatim bin Hibban berkata dalam kitab Shahihnya: al Mufazhzhal bin

Muhammad al Jundiy yang berada di Mekah telah mengabarkan kepada kami, Ali bin Ziyad

al Lakhmiy telah menceritakan kepada kami, Abu Qurrah telah menceritakan kepada kami

dari Ibnu Juaij dari Yahya bin Sa’id dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi

saw bersabda: “Ibrahim berkhitan dengan al Qadum (semacam kapak) ketika berumur 120

tahun. Setelah itu ia menjalani hidupnya selama 80 tahun.”5

Al Hafizh Ibnu Asakir meriwayatkan secara mauquf 6dari jalur Ikrimah bin Ibrahim

dan Ja’far bin ‘Aun al Amariy dari Yahya bin Sa’id dari Abu Hurairah.7

Kemudia Ibnu Hibban berkata: Kabar berita yang bathil telah menyebutkan pendapat

orang yang menganggap bahwa hadits diatas adalah marfu’ 8adalah isapan jempol belaka.

Muhammad bin Abdullah bin Numair telah mengabarkan kepada kami, Qutaibah bin sa’id

telah menceritakan kepada kami, al Laits telah menceritakan kepada kami dari Ibnu ‘Ajlan

dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau berkata: “Ibrahim berkhitan ketika

berumur 120 tahun. Setelah itu ia menjaani hidupnya selama delapan puluh tahun. Ia

berkhitan dengan menggunakan al Qadum (sejenis kapak).9

Al Hafizh Ibnu Asakir telah meriwayatkannya dari jalur Yahya bin Sa’id dari Ibnu

‘Ajlan dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi saw.

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa dalam hadits shahih yang menyebutkan Ibrahim as

berkhitan ketika umur delapan puluh tahun. Dalam riwayat “Ketika umur delapan puluh

tahun” tidak ada kontradiksi antara kedua riwayat tersebut, karena setelah berkhitan Ibrahim

masih hidup. Wallahu a’lam.

Menurut ahlul kitab Nabi Ibrahim wafat ketika berumur 175 tahun dan sebelumnya

sakit terlebih dahulu. 10Ada juga yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim wafat secara tiba-tiba.

5 Ibid. Hal 263-264.6 Hadits yang disandarkan pada sahabat Nabi Muhammad saw.7 Ibid. Sanadnya Shahih. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Bukhari dalam kitab al Adab al Mufrad.8 Hadits yang disandarkan pada Rasullulah saw9 Ibid. Ibnu Katsir meriwayatkan dari Ibnu Hibban yang sanadnya Dhaif10 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 263

Page 4

Page 5: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Keluarga, Umat, dan Penguasa

Nabi Ibrahim adalah bapak dari Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Ismail lahir dari

kandungan Hajar al Qibthiyah al Mishtiyah sebagai anak pertama. Menurut ahlul kitab Ismail

lahir ketika Nabi Ibrahim berumur 86 tahun. Ishaq lahir dari kandungan Sarah, puteri paman

Ibrahim. Dari keturunan Nabi Ibrahim banyak yang diangkat sebagai nabi. Dari Nabi Ismail

menurunkan Nabi Muhammad saw. Dari Nabi Ishaq menurunkan Nabi Yaqub, Yusuf, dan Isa

as. Dari situlah Nabi Ibrahim disebut Bapak para Nabi (Abul Anbiya’).

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)

karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim

mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya

dapat menghidupkan dan mematikan".Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan

matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan

Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.(Q.S Al-Baqarah 258).

Allah menyebutkan perdebatan antara Nabi Ibrahim dengan seorang raja yang angkuh

dan kafir yang mengaku dirinya sebagai tuhan. Para ahli tafsir dan ulama nasab dan sejarawan

mengatakan Raja tersebut adalah raja Babilonia, namanya Namrud bin Kan’an bin Kusy bin

Sam bin Nuh. pendapat ini diungkapkan oleh Mujahid. Adapun ulama yang lain mengatakan:

Ia adalah Namrud bin Falih bin Abir bin Shalih bin Arfakhsyiadz bin Sam bin Nuh.11

Raja Namrud adalah raja yang bodoh, sesat, sombong, angkuh, dan kejam. Nabi

Ibrahim telah menjelaskan kepada Namrud kesesatannya dan kejahilannya dan kedustaan

namun Namrud tetap pada pendiriannya yang salah.11 Ibid. Hal 202

Page 5

Page 6: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Raja Namrud membuat maklumat akan membunuh setiap bayi yang lahir saat itu juga.

Hal itu dilakukan karena dia bermimpi mahkotanya diambil anak-anak yang melompat ke

kamarnya. Dan menurut para tukang tenung dan ramal bahwa tahta raja Namrud akan di

ambil seorang anak, dan setelah dewasa akan merusak kekuasaan sang Raja.12 Karena

maklumat tersebut orang tua Nabi Ibrahim menyembunyikan Ibrahim di dalam gua hingga

remaja.

Umat Nabi Ibrahim adalah orang-orang yang beriman dan mau menerima ajaran

Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim.

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang

mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada

Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.(Q.S ‘Ali Imran

68).

Nabi Ibrahim selalu mengingatkan umatnya untuk takut kepada Allah. Nabi Ibrahim

juga menghancurkan berhala yang disembah kaumnya. Ketika mereka tidak ada di tempat.

Kemudian Beliau membiarkan kapak tersandang di pundak berhala yang paling besar. Ini

dimaksudkan untuk menunjukkan kepada kaumnya bahwa sebenarnya berhala-berhala itu

makhluk yang lemah dan tidak berdaya.13

Pokok Ajaran dan Fiqih Dakwah

Para rasul telah berdakwah dan menyeru manusia untuk menesakan Allah dan

melarang mereka menyekutukan-Nya.14 Pada dasarnya prinsip dakwah semua Nabi dan Rasul

itu sama yaitu tauhid. Mereka menjelaskan hakikat tauhid itu dengan beraneka ragam cara.

Antara lain dengan memperhatikan ayat-ayat kauniyah,mengingatkan manusia akan nikmat

Allah, menjelaskan sifat-sifat kesempurnaan yang ada pada Allah, atau dengan memberikan

argumen-argumen yang logis dan disertai pemisalan-pemisalan.

12 M.Z. Maftuh Ahnan Labib. Menyingkap Kisah 25 Nabi/Rasul Lewat Al-Qur’an. Surabaya: Anugrah 1991.13 Al-Usairy. Ahmad. Sejarah Dakwah. Jakarta: Akbar Media. Hal 27.14 Aziz, Jum’ah Amin Abdul. Fiqih Dakwah. Solo: Era Adicara Intermedia. 2011. Hal 132

Page 6

Page 7: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Nabi ibrahim berdialog dengan kaumnya dan menjelaskan kepada mereka bahwa

benda-benda langit berupa bintang-bintang yang gemerlapan, matahari, bulan. tidak patut

disembah. Benda-benda langit tersebut adalah makhluk Allah serta tunduk kepada Allah.

Benda-benda langit tersebut juga merupakan bukti kekuasaan Allah seperti yang tertera.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.

Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika

Ialah yang kamu hendak sembah.(Q.S Fushilat 37)

Nabi Ibrahim menjelaskan bahwa apa yang kaumya sembah tidak ada manfaatnya.

Page 7

Page 8: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang

terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang

yakin. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah

Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang

tenggelam".Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi

setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk

kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat". Kemudian tatkala ia melihat matahari

terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu

Page 8

Page 9: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu

persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan

langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk

orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata:

"Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi

petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan

yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari

malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak

dapat mengambil pelajaran (daripadanya)? "Bagaimana aku takut kepada sembahan-

sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak mempersekutukan

Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu

untuk mempersekutukan-Nya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak

memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?Orang-orang yang beriman

dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang

mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan

itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami

tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha

Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(Q.S Al-An’am 75-83).

Nabi Ibrahim diperlihatkan tanda-tanda keagungan Allah yang terdapat di langit dan di

bumi untuk meyakinkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang patut di sembah. Allah

memperlihatkan tanda-tanda keagunganNya sebagai hujjah untuk kaum Ibrahim yang lalai.

Keteladanan dalam Dakwah

Nabi Ibrahim dalam berdakwah penuh semangat, kokoh dan mengajak kepada

pengesaan Allah, dan mengikhlaskan agama hanya untuk Allah semata, menumpas kesyirikan

dan menentangnya, yang diawali dari keluarga kemudian merambah kepada umat.15

Nabi Ibrahim juga menerapkan dakwah yang energik, ditegakkan atas ilmu dan logika

akal, dan di atas kejadian makhluk yang sempurna, bagi petunjuk orang yang sesat. Allah

menganugrahkan kecerdikan dan kebijaksanaan kepada Ibrahim sehingga dapat mengahadapi

kaumnya yang jahil.

15 Rabi’ bin Hadi al-Madkhali. Fiqih Dakwah Para Nabi. Bogor: Media Tarbiyah. 2006. Hal 78.

Page 9

Page 10: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.

Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah

ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu

yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai

bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak

datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang

Page 10

Page 11: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu

durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir

bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan

bagi syaitan". Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika

kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu

yang lama". Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan

memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan

aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan

berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada

Tuhanku".(Q.S Maryam 41-48).

Kisah yang terdapat dalam surat Maryam diatas merupakan dakwah pertama Nabi

Ibrahim yang menyeru kepada Aazar ayahnya, bahwa yang dilakukannya itu adalah salah,

menyembah tuhan yang tidak bisa berbuat apa-apa. Nabi Ibrahim juga menjelaskan kepada

Ayahnya, bahwa yang dia sembah itu adalah syaitan. Nabi Ibrahim menyeru kepada Ayahnya

untuk mengikuti dirinya, niscaya dia akan selamat dari azab Allah swt. Namun Aazar tidak

mau dan akan merajam Ibrahim dan mengusirnya. Nabi Ibrahim pergi dan berdo’a atas

keselamatan ayahnya.

Kisah diatas menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim melepaskan diri dari yang dzalim dan

tidak mau mengikuti ajarannya bahkan itu ayahnya sendiri. Nabi ibrahim juga tidak lupa

untuk mendo’akan keselamatan Ayahnya dan kaumnya yang tidak mau mengikutinya.

Wacana Abrahamic Faith

Abrahamic Faith merupakan wacana yang dibuat oleh kaum Pluralis untuk mencari

titik temu agama-agama samawi. Agama samawi adalah agama langit yang dibangun dari

wahyu Allah.

Menurut kaum plural anggota Abrahamic Faith adalah Islam, Kristen, dan Yahudi.

Secara tidak langsung kaum pluralisme menyatakan Nabi Ibrahim ditunjuk sebagai bapak

monoteisme. Yaitu bapak dari agama yang berbeda dan memiliki tuhan sama.

Sudah banyak dialog yang terjadi antara Islam, Kristen, dan Yahudi tentang Nabi

Ibrahim. Islam, Kristen, dan Yahudi saling mengklaim bahwa agamanya adalah pewaris khas

(eksklusif) ajaran Ibrahim.16

KristeKaum muslim yakin bahwa milah Ibrahim adalah agama Tauhid, dan hanya

Islamlah yang konsisten menjaga ajaran Tauhid.

16 Abrahamic Faith. Oleh: Adian Husaini, M.A Peneliti INSISTSPage 11

Page 12: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya

kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang

lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.(Q.S An-Nisa’ 125)

Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa Ibrahim itu bukan Yahudi atau Kristen, tetapi dia

adalah Muslim.

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah

seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk

golongan orang-orang musyrik.(‘Ali-Imran 67).

Dalam konsep Islam, Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang menegaskan agama

tauhid yang dibawa oleh para nabi sebelumnya. Maka dari itu ‘The Religion of Ibrahim’

adalah agama Tauhid yaitu Islam.

Yahudi dan Kristen tidak bisa disebut agama Tauhid karena mereka telah

menyelewengkan ajaran Tauhid yang diajarkan oleh nabinya. Mereka telah mengubah-ubah

kitab yang diturunkan Allah, menyembunyikan kebenaran, dan menulis kitab menurut

keinginan dan hawa nafsu mereka.

Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka

berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan

Page 12

Page 13: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

pula): "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka

mengatakan): "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya

mereka mengatakan: "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah

kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk

mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.(An-

Nisa 46)

Agama Yahudi bukan agama yang dibawa oleh Nabi Musa as. Tapi Yahudi adalah

agama yang menyeleweng dari agama dari Musa as. Yahudi dan Kristen menolak Nabi

Muhammad saw sebagai nabi terakhir. Bahkan kristen menganggap bahwa Nabi Isa as

sebagai tuhan. Padahal Nabi Isa menyeru Tauhid kepada kaumnya.

Kaum Yahudi dan Kristen di Barat tidak mengenal nama Tuhan mereka. Mereka

hanya menyebut Tuhannya sebagai GOD atau LORD.17 Bahkan masih ada perdebatan

diantara pemelukknya. Islam dimanapun dan dizaman apapun tuhannya tetap ALLAH SWT.

Tidak ada perdebatan diantara umatnya.

Jadi Abrahamic Faith itu tidak bisa digunakan untuk menunjuk Islam, Nasrani, dan

Yahudi. Karena umat Muslim yakin, bahwa kita yang masih meneruskan Tauhid Ibrahim

(Religion of Ibrahim).

17 Abrahamic Faith. Oleh: Adian Husaini, M.A Peneliti INSISTSPage 13

Page 14: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

NABI ISMAIL

Nabi Ismail adalah putera dari Nabi Ibrahim as. Dan ibunya Hajar. Kelahiran Nabi

Ismail ini sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Ibrahim sebagai ayahnya karena beliau sudah

berusia yang senja. Namun, belum juga mendapatkan putera. Setelah menikah dengan Hajar,

Nabi Ibrahim akhirnya memiliki putera Ismail.

Namun, Ismail tidak lama hidup bersama ayahnya karena isteri pertama Nabi Ibrahim

merasa cemburu. Maka, isteri pertama (Sarah) Nabi Ibrahim meminta agar Hajar dan anaknya

dibawa kemanapun yang penting tidak terlihat lagi didepan penglihatan Sarah.

Setelah Nabi Ismail dibawa pergi oleh Nabi Ibrahim ke suatu tempat yang sekarang

disebut dengan kota mekkah. Yang dahulu gersang hanya ada padang pasir, namun Nabi

Ibrahim memohon kepada Allah “ Ya Tuhan kami, aku telah tinggalkan anak dan istriku di

padang pasir yang tandus tak berkayu-kayuan dan berbuah-buahan. Ya Tuhan kami, agar

mereka mendirikan sembahyang, maka jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, dan

berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka berterimakasih atas semua

itu18.”

1. Telaga Zam-Zam

Tempat dimana Hajar dan Nabi Ismail ditinggal oleh Nabi Ibrahim adalah

tempat yang gersang tak ada menusia yang hidup disana. Perbekalan yang mereka

bawa juga sudah mulai habis hari demi hari, suatu hari Ismail meminta minum karena

haus dan air yang dibawa perbekalan itu sudah habis. Awalnya Ismail menangis

sekencang-kencangnya karena kehausan, namun akhirnya melemah juga karena

kelelahan. Hajar tak tega melihat anaknya menangis karena kehausan lalu berlarilah

untuk mencari air, sedang anaknya diletakkannya ditempat itu atau sekarang lebih

dikenal dengan Marwah, lalu Hajar berlari mencari air yang ia lihatnya yang sekarang

lebih dikenal dengan Safa. Begitu seterusnya hingga 7 kali bolak-balik hingga ia

kelelahan. Akhirnya dengan kehendak dan kekuasaan Allah, muncullah air dari

setumpuk pasir yang awalnya kering menjadi basah. Hajar beserta Ismail pun minum

sepuas-puasnya.19

Hingga sekarang air Zam-Zam ini tidak ada habis-habisnya sebanyak apapun

manusia meminumnya tak akan habis, karena kehendak Allah dan selalu dijaga oleh-

Nya.18 Bey Arifin, Rangkaian Ceritera dalam Al-Qur’an (Surabaya: PT. Ma’arif), hal: 7919 Ibid, hal:

Page 14

Page 15: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

2. Penyembelihan Nabi Ismail

99. dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan

Dia akan memberi petunjuk kepadaku.

100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-

orang yang saleh.

101. Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar.

102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama

Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi

bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai

bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan

mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".

103. tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas

pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).

104. dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,

105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah

Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang

yang datang Kemudian,

109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".

110. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Page 15

Page 16: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah

melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya

dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya

Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Disaat Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim berangkat untuk penyembelihan yang

sekarang dikenal dengan daerah Mina, ditengah perjalanan Nabi Ibrahim bertemu

seorang yang menanyai maksud dan tujuannya mereka berdua. Setelah menyampaikan

maksud dan tujuannya, orang itu melarang Nabi Ibrahim itu menyembelih, Nabi

Ibrahim yakin jika itu adalah Iblis yang membujuknya. Maka dilemparilah Iblis itu

dengan batu secara berulang-ulang hingga mati, yang sekarang tempat itu terkenal

dengan sebutan Jumrat Ula.

Setelah kurang lebih 400 meter perjalanan, Nabi Ibrahim bertemu dengan

orang yang menghalanginya, namun dilempari dengan batu lagi berulang kali hingga

mati. Yang sekarang dikenal dengan sebutan Jumrat Aqadah. Dan setelah perjalan 400

meter lagi bertemu dengan orang yang menggodanya kembali, dan dilemparinya lagi

hingga mati. Yang sekarang dikenal dengan sebutan Jumrat Wustha.

Sejarah tentang penyembelihan Nabi Ismail ini terdapat beberapa kontroversi

antara umat Islam dan Yahudi. Yahudi berpendapat bahwa yang disembelih itu adalah

Nabi Ishaq, sedang umat Islam berpendapat bahwasanya yang disembelih itu adalah

Nabi Ismail. Bukti bahwa yang disembelih itu Nabi Ismail adalah terjadinya peristiwa

penyembelihan itu di mekkah, sedang Nabi Ishaq besar di kota al-Khalil. Dan umat

Yahudi mengada-ngada cerita tersebut karena Nabi Ishaq adalah ayah dari Nabi

Ya’qub, nenek moyang dari bani Israil dan bani Israil itu menisbatkan diri kepadanya.

Sehingga mereka merubah Kalamullah dan menambah-nambahi.20

3. Mendirikan Ka’bah

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendirikan Ka’bah atas perintah dari Allah yang

terletak di dekat telaga Zam-Zam. Akhirnya, Nabi dua ini membangun Baitullah

(Rumah Allah) dengan mengajak umat untuk kembali ke jalan yang benar yaitu jalan

20 al-Hafizh Ibnu Katsir, Kisah Para NABI dan RASUL, Jakarta: Pustaka as-Sunnah. 2010. Hal 228

Page 16

Page 17: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Allah. Ditengah-tengah membangun Ka’bah, masih membutuhkan sebuah batu lagi.

Dan Nabi Ismail menemukan sebuah batu yang luarbiasa berwarna hitam dan

diciumilah batu yang berwarna hitam tersebut dan diletakkan ditempatnya yang

sekarang ini dikenal dengan Hajar Aswad (Batu Hitam). Kejadian yang diatas adalah

Ibadah yang dilakukan saat Haji, yang seluruh umat Muslim di seluruh dunia ini

melakukannya jika mampu.

Page 17

Page 18: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Nabi Luth

Nabi Luth di utus oleh Allah untuk mengajak umatnya sadum untuk menyembah

Allah dan melarang berbuat kedhaliman. Mereka adalah orang pertama yang melakukan

perbuatan paling jahat dan hina yang pernah dilakuakan oleh menusia yaitu perbuatan

homoseksual.21 Laki-laki melampiaskan hawa nafsu mereka dengan sesama jenis, hingga

saling membunuh satu sama lain untuk memperebutkan lelaki yang tampan dan gagah untuk

dijadikan pendamping hidupnya. Bukan itu saja yang dilakukan oleh kaum sadum, mereka

berlomba-lomba untuk melakukan kejahatan merampok, mencuri dan lain sebagainya.

Sehingga banyak orang lain yang melewati daerah mereka karena takut dirampok.22

Nabi Luth memerintahkan kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu

melakukan perbuatan homoseksual dan lesbian. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan

dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi kodrat yang telah diciptakan Allah

sebagai wanita dan pria. Mereka juga telah diberi nasihat agar menghormati sesama dan

meninggalkan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lukan kepada

sesama terlebih dengan pengunjung ke daerah Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-

perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, kerena perbuatan itu akan menimbulkan

ketidak nyamanan dan keamanan dalam kehidupannya sendiri23. Namun, ajaran dan ajakan

Nabi Luth as. Tidak dapat masuk ke telinga dan hati mereka. Nabi Luth tetap sabar walaupun

ditolak Beliau masih mengajak ke jalan yang benar yang sesuai dengan perintah Allah SWT.

Dalam QS. A’raaf Ayat 80-81

80. dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata

kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah

dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"

81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),

bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.

21 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media), hal: 3422 Bey Arifin, Rangkaian Ceritera dalam Al-Qur’an, (Surabaya: PT. Ma’arif), hal: 93-9423 PDF: 25 Kisah Para Nabi sumber: hidamansyakh.files.wordpress.com/2013/11/25-kisah-para-nabi.pdf. di 07.50 download pada tanggal 8 Maret 2014 pukul

Page 18

Page 19: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Akhirnya, Nabi Luth berdo’a kepada Allah agar kaum yang sesat itu diberi petunjuk.

Dan jika tidak bisa diberi petunjuk, Nabi Luth memohon agar kaum sadum diberi pelajaran

yang tidak hanya berupa kata-kata saja, namun berupa azab yang pedih agar dengan demikian

kaum sadum taubat. Allah pun mengabulkan do’a Nabi Luth dengan menurunkan hujan batu.

Sebagaimana dalam QS. A’raaf Ayat 82-84

82. jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan

pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang

berpura-pura mensucikan diri."

83. kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia

Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

84. dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana

kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Page 19

Page 20: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

NABI SYUEIB AS

Penduduk Madyan adalah bangsa Arab.Mereka hidup di negeri Ma’an di sekitar

Syam. Kaum ini mengingkari Tuhan Esa dan mengakui adanya sekutu bagi-Nya. Dalam

bersosial, mereka berbuat khianat dan makar terhadap orang-orang. Bila mereka menjual jenis

barang,mereka kurangi timbangannya dan bila membeli, mereka menerima sesuai ukuran.

Dalam timbangan saat transaksi, mereka merugikan pembeli.Inilah dosa khas mereka.

Allah mengutus Syueib ditengah kaum yang dalam puncak kesyirikan dan kerusakan

ini,dan mengkarunianya mukjizat dan kemampuan menjelaskan untuk menguatkan

ucapannya..Syueib as menyeru mereka kepada menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan

menegakkan keadilan.Dia memperingatkan mereka tentang balasan perbuatan aniaya dan

khianat dalam mu’amalah,hukuman atas kezaliman dan perbuatan merusak.Kemudian

mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat Allah,”sebelumnya jumlah kalian terbatas dan

hidup dalam kemiskinan.Tetapi Allah mengaruniai kalian kekayaan dan anak-anak.”

Penduduk Madyan mencela dan menghina Nabi Syueib as.Dengan nada mengejek

mereka berkata,”Hai Syueib!Apakah agamamu memerintahkan agar kami meninggalkan

Tuhan-tuhan orang-orang baik kami,dan kamu menyuruh kami menyembah ma’bud (yang

disembah)lainnya.Lalu kami tak boleh mengambil keuntungan dari harta kami,dan harus

meninggalkan cara transaksi yang membuat kami kaya.Sesungguhnya kamu memiliki akal

yang sempurna,pikiran yang jernih dan pandangan yang kokoh. Mengapa kamu mencegah

kami dari agama yang kami senangi dan aqidah yang kami warisi?

Menghadapi kaum Madyan, Nabi Syueib as tak menampakkan benci,marah,dan

sedih.Bahkan dalam dialog dengan mereka,dia bicara bersikap lembut dan sopan.Dalam

menarik simpati mereka,dia bicara dengan bahasa yang halus.Untuk menarik perhatian

mereka,dia bersikap ramah dengan mereka.Kemudian Syueib as menyampaikan kepada kaum

Madyan bahwa dirinya adalah pemberi petunjuk dan utusan Tuhan bagi umat

manusia.Rahmat Allah turun kepadanya dan dia diberi petunjuk.Dia memberitahu mereka

bahwa dirinya tidak akan berhenti dari pelaksanaan undang-undang yang telah diwahyukan

kepadanya.

Syueib as berkata kepada kaum Madyan,”Aku tidak memaksa kalian mengikuti

seruanku.Tetapi aku menyuruh kalian hanya dengan jalan yang terpuji.”

Page 20

Page 21: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Peringatan Nabi Syueib as

Syueib as menyampaikan risalah dan dakwahnya,tetapi dia melihat kaum berpaling

darinya dan bersikeras menentang.Padahal dia telah membiarkan keraguan bersarang dalam

diri mereka,dan dia telah menyempurnakan hujjahnya.Tetapi dia melihat kaum membangkang

karena cenderung pada kesesatan,kedengkian,kebencian dan keangkuhan terhadap

dakwahnya.

Bila Syueib as menjelaskan kerusakan akidah mereka dan memberitahu mereka

balasan atas kezaliman mereka,dia menguatkan ucapannya dengan argument yang benar dan

dalil-dalil yang nyata.Kaum lebih berpihak pada ajaran orang-orang bodoh.Dalam menjawab

dalil-dalil yang nyata,mereka melontarkan kata-kata tak berarti.”Kami banyak tidak mengerti

kata-katamu.Ucapanmu tak menyentuh hati kami dan tidak menembus pikiran kami.Hai

Syueib hentikanlah celaan terhadap para pimpinan kabilah dan suku.Dimata kami,kamu

adalah orang lemah dan hina.Kami menahan diri dari menyakitimu demi kehormatan suku

dan kabilahmu.Kalau tidak pasti kami sudah merajammu!”

Syueib tidak tunduk pada ancaman dan kekuatan kaum ini,dan tidak menyerah

terhadap kekuatan mereka.Bahkan dengan dakwah kebenaran,dia menghalau akidah mereka

yang batil dan memberantas klaim palsu mereka dengan logika yang nyata,disertai memohon

kekuatan dan kemuliaan kepada Allah.Syueib as berceramah dihadapan masyarakat

Madyan,”Kehormatan dan kebesaran kabilahku tidaklah bernilai dihadapan Tuhan yang Maha

Esa yang telah menganugrahkan kedudukan ini ini kepada mereka.Mengapa kalian menjaga

diriku dan menahan diri dari menyakiti diriku demi kehormatan kabilah,namun kalian tidak

menjaga kebenaran Sang Maha Pencipta yang Maha Esa dan tidak menghormati aku karena

kehormatan-Nya.Padahal menjaga kehormatan Sang Khalik lebih utama atas makhluk.JIka

kalian menjaga diriku,maka kenabian dan kerasulanku lebih patut dari kaum dan kabilahku.”

Syueib as mengumumkan kepada mereka bahwa dia tak kenal lelah di jalan

dakwahnya.Untuk mencapai tujuannya dia memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya.Sebab

dia yakin pada pertolongan Tuhan dan puncak kemenangan.Pahala yang baik disisi Allah

menanti dirinya.Karena Allah Maha tahu dan melihat amal perbuatan manusia.Dia berjuang

keras dalam dakwah menuju ibadah kepada Allah,sampai dia mendapatkan telinga yang mau

mendengar kan dan hati yang sadar,dan segelintir orang yang mengikutinya.Ketika kaum

melihat upayanya ini,mereka mengkhawatirkan eksistensi mereka dan upaya Syueib semakin Page 21

Page 22: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

kuat,agamanya menyebar dan pemeluknya semakin banyak.Maka mereka mengancam akan

mengusir Syueb dan para pengikutnya dari Madyan,dengan mengatakan,”Jika kalian tak

berhenti dari agama kalian dan tidak berpaling pada ajaran kami,kami akan mengusir kalian

dari kota.”

Syueib as berkata,”Mereka yang mengikuti aku,beriman sepenuhnya kepada Tuhan

yang Maha Esa.Keberkahan iman larut dalam jiwa mereka.Mereka tidak akan condong pada

busuknya kerusakan dan tidak akan berhenti dari menyembah Allah yang MahaEsa.”24

Azab bagi Kaum Madyan

Ketika taa ada harapan lagi bagi Syueib as dalam membimbing kaum,dan bahwa

mereka bersikeras dengan kekufuran mereka,dia memohon kepada Allah agar cepat-cepat

menurunkan azab sebagai balasan kekufuran dan pengingkaran mereka.Kaum Madyan telah

menolak kebenaran dan memilih dunia.Mereka melampaui batas dari apa yang ditakdirkan

Allah swt.Mereka mendatangi para pengikt Syueib dan mengancam.Para pengikut Syueib

diperingatkan oleh mereka karena meninggalkan cara kaum dan permainan dalam

mu’amalah,dan dilarang berbuat adil.Mereka mengatakan .”Jika kalian tidak mengurangi

timbangan,tak diragukan kehidupan kalian akan hancur.”

Kemudian mereka mendustakan Nabi Syueib as dan menganggap dia pesulap dan

penyihir.Mereka mengatakan,,”Jika benar dalam pengakuannya,maka turunkan dari langit

petir yang menyambar kaum dan menjadi azab bagi mereka.”Allah yang Maha Esa

mengabulkan doa Syueib as dan dia menolong rasul-Nya.Tuhan menurunkan bencana berupa

hawa sangat panas kepada mereka,sampai kehausan yang menimpa merekaa tak bias diatasi

dengan air.Kesejukan naungan,basemen,dan atap tak mampu mengurangi panasnya tubuh

mereka.Terpaksa mereka lari karena takut hawa panas di Madyan.Tetapi kaum ini lalai dari

takdir dan kekuasaan-Nya.Sebab kemanapun mereka lari,mereka tak dapat keluar dari azab

Tuhan.

Tiba-tiba kaum melihat mendung di langit.Mereka kira mendung itu akan menyel

amatkan mereka dari sengatan panas matahari.Karena itu mereka berkumpul dibawah

naungan mendung dan memanfaatkannya.Ketika mereka semua berkumpul,api dan

benda(meteor)mendung turun kekepala mereka.Dalam keadaan ini,mereka ketakutan dan

tanpa menemukan jalan selamat,mereka semua binasa.

24 Muhammad Ahmad Jadi Amuli,Kumpulan Kisah dalam Al-qur’an,hal 160Page 22

Page 23: Nabi Ibrahim Nabi ismail, Nabi Luth, Nabi Syuaib

Nabi Syueib as melihat fenomena azab bagi kaum dan dan dalam

kegundahan,berpaling dari mereka.Tetapi meningat kekufuran dan pembangkangan

kaum,ketidakpedulian dan penentangan mereka terhadap dakwah serta ejekan mereka

terhadap dirinya,mengurangi kesedihannya.Dia berkata,”Hai kaum!Aku telah menyampaikan

risalahku kepada kalian.Aku telah menasihati kalian untuk menyempurnakan hujjah.

(Sekarang kalian telah kafir).Maka mengapa aku harus sedih atas kebinasaan kaum kafir.”

Page 23