Upload
radyastuti
View
210
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok 3Yuni Kristinawati(071211531017)Natalia Dwi P(071211531018)Radyastuti(071211531019)Khusnul Alif N(071211531020)Ramadanty(071211531021)Anindya Natadewi(071211531022)Bonifasius Airlangga(071211531023)Duwi Anggraeni(071211531024)
METODE INDUKSIInduksi
Cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu
untuk menarik kesimpulan umum tertentu
CARA KERJAMETODE
INDUKSI
Penelitian (mengamati fenomena)
Mengumpulkan fakta dan data
Mengevaluasi
Menarik kesimpulan
INDUKSI GAYA BACONMenurut Bacon ilmu pengetahuan dan ilmuwan sampai
dengan zamannya terlalu berupaya untuk mengontrol dan memanipulasi alam. Alam tidak dapat memperlihatkan diri sebagaimana adanya, melainkan dipaksa untuk sesuai dengan bingkai dan cara pandang manusia.
Di sini Bacon mengkritisi kaum rasionalis yang hanya mengandalkan akal budi daripada pengamatan indrawi, yang menyebabkan mereka sudah memiliki kebenaran tertentu dan memaksakan obyek cocok dengan apa yang dipikirkan oleh mereka.
Inti dari induksi Bacon adalah bahwa ilmu pengetahuan harua bermula dari dan dikendalikan oleh pengamatan yang tidak terpengaruh oleh pengandaian apapun juga.
Ada 3 hal yang dikatakan Bacon di sini, yaitu :1. Ketika mengadakan penelitian ilmuwan harus bebas dari
segala pengandaian untuk dapat sampai pada kebenaran
obyektif2. Ilmuwan harus sebisa mungkin memperhatikan fakta dan data yang bertentangan satu sama lain.
3. Ilmuwan harus selalu mengamati objek penelitian sebagaimana adanya guna mengumpulkan fakta dan data tentang obyek tersebut.
2 Manfaat Induksi Bacon :1. Dengan metode ini ilmuwan benar-benar
melihat kenyataan secara obyektif dan bukan merupakan kenyataan sebagaimana yang dilihat dari kacamata ilmuwan saja
2. Kegiatan ilmiah tidak jatuh menjadi ideologi, sehingga ilmu dapat kembali pada perannya yaitu mengungkap kebenaran sejati.
KEBERATAN & KELEMAHAN INDUKSI GAYA BACON
Ada 2 keberatan dan kelemahan pada Induksi Gaya Bacon ini, yaitu sebagai berikut:1.Meskipun metode Bacon sangat menarik, tetapi dalam kenyataan, alam tidak bisa didekati, diteliti, dan dibaca hanya dengan mata telanjang tanpa ide atau pengertian tertentu tentang alam sebelumnya•Hanya dengan adanya asumsi atau konsep teoritis tertentu, kita dapat menarik kesimpulan tertentu juga yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah
• Pengandaian, konsep, atau asumsi teoritis itu harus tetap terbuka untuk diubah berdasarkan fakta dan data yang kita temukan sebagaimana adanya, bahkan harus ditinggalkan jika tidak sesuai dengan yang kita temukan di lapangan.
2. Fakta, data, dan fenomena perlu ditafsirkan
sehingga punya makna dan arti bagi penemuan ilmiah (hanya bisa terjadi jika ilmuwan punya konsep, spekulasi, atau imajinasi yang aktif dan tertentu tentang objek tersebut sebelumnya).
• Ilmu pengetahuan tidak mengenal ‘fakta telanjang’ sama sekali, melainkan bahwa ‘fakta-fakta’ yang kita ketahui telah dilihat melalui cara tertentu (Paul Feyerabend, 1993)
Selain data dan fakta dalam kegiatan ilmiah. Diperlukan juga Spekulasi, Imajinasi, dan keberanian untuk menerka apa yang akan terjadi.
Sikap dasar empirisme mengandalkan metode induksi untuk memperoleh fakta melalui pengamatan indrawi. Persoalan yang ada kaitannya dengan metode induksi adalah,tidak lengkapnya induksi. Kedua tidak lengkap dalam pengertian bahwa ada fakta dan data baru yang akan menggugurkan kesimpulan yang sudah dibuat.
• Contoh pada argument deduktif :Semua manusia pasti mati, Budi adalah manusia. Jadi Budi pasti mati.
• Pada dasarnya semua hal harus berdasarkan fakta dan data yang terus berulang dan kebenaran tetap dipertahankan.
LANGKAH-LANGKAH METODE INDUKSI
A. Langkah-langkah metode induksi murni• Terdapat empat langkah penting :1. Identifikasi masalah. Pada tahap ini muncul sebuah situasi yang
disebut sebagai suatu situasi masalah. Oleh karenanya, dalam tahap ini yang dilakukan adalah menetapkan dan merumuskan apa masalah yang akan dipecahkan.
2. Pengamatan dan pengumpulan data. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan secara
seksama terhadap gejala-gejala yang menyebabkan munculnya masalah.
Dari pengamatan tersebut dikumpulkan fakta dan data yang kemudian dikalasifikasi, dikaji, dan dianalasis untuk medapat gambaran yang jelas tentang sebab dari masalah yang munncul.
3. Merumuskan hipotesis. Berdasarkan fakta dan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, kemudian diajukan sebuah hipotesis yang menjelaskan sementara mengenai sebab dari masalah tersebut diatas.
4. Tahap pengujian hipotesis. Tahap ini bertujuan untuk menguji lebih lanjut kebenaran hipotesis tadi dengan melakukan penelitian dan percobaan lebih lanjut untuk membuktikan apakah sebab yang menjadi dugaan dalam hipotesis memang terbukti benar.
B. Langkah metode induksi yg telah dimodifikasi-Pertama, adanya suatu situasi masalah.
Mendorong kita untuk melakukan penelitian untuk menjawab dan menjelaskannya. -Kedua, pengajuan hipotesis. Mengajukan hipotesis tentatif tertentu yang diduga bisa menjawab masalah tersebut (hipotesis ini merupakan hasil dari abduksi).-Ketiga, penelitian lapangan. Untuk mengamati dan mengumpulkan fakta dan data sebanyak mungkin dengan dibimbing oleh hipotesis tadi.-Keempat, pengujian hipotesis. Hipotesis awal atau yang telah diganti tadi diuji berdasarkan fakta dan data yang kita temukan dan kumpulkan.
“ Penelitian lapangan tidak dimaksudkan untuk melahirkan hipotesis atau teori baru. Melainkan sekadar untuk meneguhkan hipotesis atau teori yang sudah ada atau yang sudah dianut ”
SITUASI MASALAHApa itu situasi masalah?
Unsur paling pokok dalam cara kerja induksi
Mengapa demikian?Karena situasi masalah merupakan
titik pangkal dan titik mulai dari cara kerja induksi
Penelitian suatu masalah ditentukan oleh tujuan penelitian.Macam tujuan penelitian :a.Kepentingan ilmiah murni b.Memuaskan rasa ingin tahu pada hal-hal tertentu tanpa bermaksud melahirkan teori baruc.Menyumbangkan pemikiran bagi kebutuhan sosial akan teori tertentu dalam menjawab permasalahan sosial tertentud.Memperoleh teori yg digunakan untuk kepentingan tertentu
(a) Beberapa ciri masalah yg baik
Ada banyak masalah yang bisa diteliti, tapi tidak semua masalah pantas
untuk diteliti. Maka dari itu, peneliti harus mampu memilih mana masalah
yang pantas untuk diteliti.
Ciri dari masalah yg pantas untuk diteliti :
1. Masalah harus punya nilai untuk diteliti - Masalah tersebut mempunyai arti penting untuk diteliti bagi kepentingan ilmiah maupun bagi kehidupan manusia - Masalah tersebut harus bisa diteliti atau dikaji dengan berbagai perangkat penelitian yang ada - Masalah tersebut perlu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang menarik dan menantang untuk diteliti
2. Masalah yang diteliti harus feasible Punya kemungkinan untuk dipecahkan atau layak untuk diteliti. Adanya metode, biaya, waktu yang tersedia dan harus seimbang
3. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti. Masalah tersebut menarik bagi peneliti atau ilmuwan, jadi peneliti tertarik atau terdorong untuk menelitinya.
(b) Sumber-sumber masalahPada dasarnya sumber masalah bisa
didapatkan dari apa saja yang ada disekitar kita. Contohnya:
1.Berasal dari kelanjutan hasil penelitian orang lain
2.Bacaan serta berbagai diskusi dan pertemuan ilmiah
intinya, kita harus peka dalam menangkap
masalah yg ada disekitar kita
PERUMUSAN & PENGUJIAN HIPOTESIS
• Tahapan dalam metode induksi murni :
Perumusan masalah secara tepat dan jelas
Pengumpulan data tentatif untuk
perumusan hipotesis
Membuat prediksi atau ramalan berbagai data
dan fakta
HIPOTESIS ?PREDIKSI ?
HIPOTESIS ?Hipotesis merupakan jawaban sementara
atas situasi masalah dan berfungsi sebagai pengarah dan penuntun bagi penelitian selanjutnya untuk menemukan penjelasan yang lebih pasti tentang masalah tersebut.
Sehingga, hipotesis merupakan alat bantu ilmiah dalam kegiatan ilmiah untuk sampai pada hukum dan teori tertentu
Fungsi hipotesis 1. untuk memberi batasan serta kerangka
penelitian 2. untuk mengarahkan perhatian peneliti pada
gejala,fakta,dan data yang ada, yang bisa bermanfaat bagi peneliti
3. sebagai alat yang sederhana untuk mengaitkan fakta dan data yang tercerai berai tanpa koordinasi ke dalam satu kesatuan yang menyeluruh yang memperlihatkan keterkaitan antara fakta dan data tersebut .
PREDIKSI ?Prediksi adalahupaya melihat
umplikasi logis dari hipotesis yang telah terbukti dan apakah implikasi itu cocok dengan kenyataan atau tidak
Jadi , prediksi berarti menurunkan berbagai fakta dan data secara logis sebagai konsekuensi logis dari hipotesis yang benar .
Contoh Prediksi “ besi yang dipanaskan akan memuai “
Prediksi untuk membenarkan hipotesis ini : jika memang besi A yang kita pegang akan memuai kalau dipanaskan . Ini merupakan konsekuensi logis (bukan empiris)yang akan terjadi dengan sendirinya jika hipotesis itu benar . Kemudian dibuktikan dengan kenyataan empiris
Kesimpulan :
Dengan langkah pengujian hipotesis itu, terlihat jelas
bahwa ternyata dalam kenyataan metode induksi pun pada akhirnya menggunakan
cara kerja deduktif , yaitu pada langkah pengujian dengan
prediksi