43
ACARA II I JUDUL MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN II TUJUAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan III DASAR TEORI Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan.(Waluyo,2013:6) Berdasarkan fungsi dan strukturnya jaringan hewan dikelompokkan menjadi: 1 Jaringan epitel Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel –sel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran maka disebut pula sebagai membran epitel atau disingkat sebagai sebagai epitel saja untuk membedakan dengan epitel kelenjar. Jaringan epitel tidak mempunyai substansi interseluler dan cairannya sangat sedikit. (Subowo,1992:3) Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dapat dibagi menjadi dua kelompok, yatu: a) Epitel selapis (epithelium simpex) Sel epitel karena berbentuk sebagai sisik ikan maka disebut squamous cell dalam bahasa inggris. Dengan demikian ukuran tinngi/tebal

MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

ACARA II

I JUDUL

MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

II TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan

2. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan

III DASAR TEORI

Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut

jaringan.(Waluyo,2013:6)

Berdasarkan fungsi dan strukturnya jaringan hewan dikelompokkan menjadi:

1 Jaringan epitel

Jaringan ini terdiri dari kumpulan sel –sel yang sangat rapat

susunannya sehingga membentuk suatu lembaran maka disebut pula

sebagai membran epitel atau disingkat sebagai sebagai epitel saja untuk

membedakan dengan epitel kelenjar. Jaringan epitel tidak mempunyai

substansi interseluler dan cairannya sangat sedikit. (Subowo,1992:3)

Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dapat dibagi

menjadi dua kelompok, yatu:

a) Epitel selapis (epithelium simpex)

Sel epitel karena berbentuk sebagai sisik ikan maka disebut

squamous cell dalam bahasa inggris. Dengan demikian ukuran

tinngi/tebal kurang dari ukuran panjang dan lebar sel nya. Pada

potongan tegak lurus pemukaan epitel tampak bentuk sel yang

memanjang dengan bagian tengah nya yang berisi inti lebih menebal.

Sedang apabila dilihat dari permukaan epitel tampak sel-sel nya

pligonal.(Subowo,1992:8)

Epitel pipih selapis (Ephitelium squamosum simplex, simple

squamous epithelium)

Tersusun atas sel-sel yang pipih, berlekatan satu sama lain

pada tepi-tepi nya, membentuk suatu lapisan yang rata. Epitel

semacam ini terdapat pada selaput rongga badan (peritoneum),

atau melapisi gelembung paru-paru (alveolus). (Soesilo,1986:2.2)

Page 2: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Seluruh epitel yang menyusun epitel ini berbentuk pipih dan

tersusun dalam satu lapisan. Epitel ini terdapat pada : permukaan

dalam membrane tympani, lamina parietalis capsula bowman, rete

testis, pars descendens ansa henle pada ginjal, mesotil yang

membatasi rongga serosa, endotil yang membatasi permukaan

sisitem peredaran, ductus alveolaris dan alveoli paru-paru.

(Subowo,1992:9)

Epitel kubus selapis (epithelium cuboideum simplex,simple

cuboidal epithelium)

Epitel jenis ini agak jarang ditemukan dalam tubuh. Susunan

nya terdiri atas selapis sel yang berbentuk kubus dengan inti yang

bulat di tengah. Dapat dijumpai pada Plexus choroideus di

Ventriculus otak, Folikel glandulaa thyreoidea, Epithelium

germinativum pada permukaan ovarium, Epithelium pigmentosum

retinae dan Ductus excretorius beberapa kelenjar.(Subowo,1992:9)

Epitel silindris selapis (epithelium cylindricum simplex, simple

columnar epithelium)

Epitel jenis ini terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris

sehingga inti yang berbentuk oval tampak terletak pada satu

deretan. Epitel ini dapat ditemukan pada selaput lender Tractus

digestives dari lambung sampai anus, Vesica fellea, dan Ductus

excretorius beberapa kelenjar. Epitel pada permukaan usus selain

berfungsi sebagai pelindung juga berfungsi sebagai sekresi karena

diantaranya terdapat sel-sel yang menghasilkan lendir

(Subowo,1992:10)

b) Epitel berlapis (epithelium complex)

Epitel pipih berlapis (epithelium squamosum complex)

Pada potongan tegak lurus permukaan terlihat berbagai bentuk

sel yang menyusunnya, waulaupun disebut epitel pipih. Yang

bebrbentuk pipih adalah sel-sel yang terletak pada lapisan

permukaan, sedangkan sel-sel yang terletak di dalam bentuknya

berubah. Epitel jenis ini cocok untuk proteksi, dan kurang cocok

untuk fungsi sekresi.(Subowo,1992:11)

Page 3: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Epitel jenis ini dibedakan menjadi 2 macam:

a) Epitel pipih berlapis tanpa keratin.

Epitel jenis ini terdapat pada permukaan basah, misalnya pada:

cavum oris, Oesophagus, Cornea, Conjunctiva, Vagina, dan

Urethra feminia.

b) Epitel pipih beralapis berkeratin.

Srtuktur epitel jenis ini mirip dengan epitel pipih berlapis

tanpa keratin, kecuali sel-sel permukaannya mengalami

perubahan menjadi suatu lapisan mati yang tidak jelas lagi

batas-batas keratinnya. Jaringan epitel ini ditemukan pada

epidermis kulit. Terdapat beberapa lapisan didalam lapisan

pipih berlapis berkeratin ini: Stratum basale(lapisan paling

bawah), stratum spinosum (lapisan berduri), stratum

granulosum (mengandung butir-butir keratohialin), stratum

lucidum, (sel mati), stratum corneum (lapisan teratas).

(Subowo,1992:11)

Epitel kubus berlapis (epithelium kuboideum complex)

Merupakan epitel berlapis yang terdiri dari atas sel-sel

permukaan yang berbentuk kubus. Jenis epitel ini tidak terlalu

banyak di temukan dalam tubuh, misalnya pada Ductus

excretorius glandula parotis dan dinding Anthrum folliculi ovarii.

(Subowo,1992:14)

Epitel silindris bertingkat (Epithelium cylindricum pseudo

complex atau epitel silindris berlapis semu).

Sekilas epitel ini mirip epitel berlapis. Sel-sel yang berukurn

pendek berfungsi sebagai penyokong dan intinya berbentuk

pendek. Epitel jenis ini mempunyai modifikasi dengan adanya

silia pada permukaan sel makadari itu biasa disebut epitel silindris

bertingkat bersilia. Epiptel jenis terakhir ini terdapat pada:

Trachea, Bronchus yang besar dan Ductus deferens.

(Subowo.1992:15)

Page 4: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

c) Epitel Transisional

Bentuk epitel ini merupakan bentuk peralihan yang berubah

bentuknya tergantung dari ruangan organ yang dibatasi. Selain

terdapat pada kandung kemih juga terdapat di saluran kemih mulai

dari Calyces renales sampai sebagian dari Urethra.

(Subowo.1992:15)

2 Jaringan ikat.

Berbeda dengan jaringan epitel, jaringan ikat mengandung matriks

yang sangat banyak. Jaringan ikat mempunyai fungsi sebagai berikut :

Untuk mengikat satu alat dengan alat lain.

Untuk membungkus alat-alat.

Untuk mengganti jaringan yang rusak (luka)

Untuk menetralkan racun

Untuk membentuk kerangka penyokong (rangka)

(Soesilo,1986:2.6)

Berdasarkan tingkat diferensiasi jaringan ikat dibedakan menjadi:

1) Jaringan ikat longgar/kendur

Jaringan ikat longgar (juga dikenal sebgai jaringan areolar)

menyusup menyelip kesegala bagian tubuh.menyokong pembuluh

darah dan saraf segala ukuran.(Cormack,1994:200)

Jaringan ikat longgar dengan pemubuluh kapilernya tersebar

luas di seluruh tubuh, biasanya memberikan tempat kedudukan bagi

sel-sel epitel untuk bertumpu, atau disekitar sel-sel kelenjar, serabut

saraf. Jaringan pengikat longgar juga menyokong dan memberikan

nutrisi kepada sel-sel otot. Oleh karena jaringan pengikat longgar

tidak begitu kuat untk menahan beban maka biasanya melanjutkan diri

kedalam jaringan pengikat yang lebih padat. (Subowo.1992:48)

2) Jaringan ikat padat

Jaringan pengikat padat berbeda dengan jaringan pengikat

longgar karena selain rapatnya hubungan komponen jaringan yang

menyusunnya juga kelebihan komponen fibriler atas komponen lain.

Berdasarkan komponen serabut jaringan pengikat padat dibedakan

dalam :

a. Jaringan ikat padat ireguler

b. Jaringan ikat padat regular

(Subowo,1992:54-55)

Page 5: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Jaringan ikat padat biasa ada yang tersusun teratur atau tidak

teratur.

a. Pada yang tersusun teratur

semua serat kolagen berjalan searah. Bangunan terdiri atas

jenis jaringan ikat demikian dikhususkan untuk menahan tarikan

yang datangdari satu arah yang diteruskan melalui serat serat ini.

Jaringan padat jenis teratur terdapat pada tendon dan

aponeurosis (yang merupakan tendon gepeng yang meluas berupa

lembaran fibrosa lebar)

b. Jaringan ikat padat jenis tidak teratur

Serat-serat kolagen berjalan simpang siur. Lembaran demikian

dapat menahan regangan dari segala arah sesuai arah jalanya serat.

Misalnya pada lapisan reticular dermis. Selain itu jaringan ikat padat

tidak teratur membentuk simpai fibrosa dan septa.

(Cormack,1994:339)

3 Jaringan otot

Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsunkan kerja

mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Oleh

karena itu bentuk selnya memanjang. Agar otot dapat melangsungkan

perubahan sel menjadi pendek, sel otot memiliki struktur filamen dalam

sitoplasmanya. (Subowo,1992:135)

Pada hewan menyusui dibedakan 3 jenis otot berdasarkan struktur dan

fungsinya yaitu:

1) Otot polos

Jenis otot ini didapatkan pada alat-alat dalam sebagai

komponen dinding saluran pencernaan, saluran pernafasan, saluran

keluar kelenjar, pembuluh darah, dan lain-lain. (Subowo,1992:134)

Sel otot ini berbentuk gelendong atau kumparan yaitu bagian

yang menebal mengandung inti yang menempati di tengah. Ukuran sel

ini berbeda-beda tergantung dari tempat dan kondisi organ yang

bersangkutan. Jaringan otot ini berfungsi sebagai alat gerak aktif.

(Subowo,1992:135)

Jenis otot ini secara khas ditemukan pada dinding bisera

berongga dan didalam seluruh pembuluh darah kecuali yang paling

kecil. (Cormack.1994:529)

Page 6: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

2) Otot lurik

Otot serang lintang atau otot bercorak sebagian besar terdapat

sebagi otot kerangka, sehingga dinamakan pula otot kerangka.

(Subowo,1992:139)

Serat otot rangka jauh lebih besar dari kebanyakan jenis lain.

Dan masing – masing mengandung banyak inti. Serta ini berbentuk

silindris dengan ujung ujung meruncing, dengan panjang mencapai

beberapa centimeter. (Cormack.1994:498)

Bergurat melintang adalah hasil penjajaran melintang

Sarkolema dan myofibril. Potongan memenjang serat otot rangka

mengungkapkan serat khas bergurat-gurat melintang gelap terang.

Gurat-gurat gelap bersifat bifrigent (anisotrop) sedangkan guratan

terang bersifat isotrop. (Cormack.1994:499)

3) Otot jantung

Otot jantung terdiri atas serabut-serabut otot yang bergaris-

garis melintang seperti otot kerangka, dengan inti sel terletak di

tengah. Sel otot jantung bercabang-cabang, dan hanya terdapat pada

organ jantung. (Subowo.1992:153)

Struktur umum sel otot jantung, struktur halus serat otot

jantung serupa yang terlihat denga otot rangaka. Namun miofibril

pada otot jantung bersinambungan, dengan garis tengah berfariasi.

(Cormack.1994:525)

Table perbedaan sel darah. (Alfiansyah.2011.http://www.sentra-

edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html)

Page 7: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

4 Jaringan rawan

Jaringan ini meliputi tulang rawan dan yang membentuk rangka

dalam, dari tubuh vertebrata. Kedua macam jaringan ini pada umumnya

menjadi tempat melekatnya otot-otot, sehingga sifat nya harus kaku.

Fungsinya untuk memungkinkan gerakan tungkai-tungkai dan untuk

melndungi bagian-bagian yang lemah. (Soesilo.1986:2.10)

1) Tulang rawan hialin

Jaringan tulang rawan ini tersusun atas matriks yang kental

yang disebut kondrin yang didalamnya terdapat anyaman halus dari

serabut kolagen. Karena elastisitasnya yang besar, maka jaringan ini

dapat berfungsi menahan gesekan antara dua buah tulang yang

bersendi atau dapat mempertahankan suatu saluran tetap berongga

misalnya tenggorokan.(Soesilo, 1986:2.10)

2) Tulang rawan elastis

Pada hewan menyusui termasuk manusia, kartilago elastic

terdapat pada cuping telinga, dinding saluran telinga luar, Tuba

eustachii, Epiglotis, dan sebagian kerangka laring. Dalam keadaan

segar, tampak berwarna kekuning-kuningan dan kurang tembus

cahaya kalau dibandingkan dengan kartilago hialin, disamping itu

bersifat lentur.(Subowo,1992:70)

3) Tulang rawan fibrosa

Kartilago fibrosa ini terlalu banyak ditemukan dalam tubuh,

misalnya terdapat di Discus invertebralis, beberapa kartilago

articularis, symphysis osseum pubis, ligamentum teres femoris.

(Subowo,1992:71)

5 Tulang sejati.

Tulang merupakan jaringan penyokong sebagai bagian dari jaringan

pengikat dalam arti luas (Subowo,1992:75)

6 Darah

Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam

cairan yang disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap

sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, dalam arti berfungsi

menghubungkan seluruh bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan

integritas.(Subowo,1992:101)

Page 8: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

7 Jaringan saraf

Jaringan ini hampir diseluruh jaringan tubuh sebagai jaringan

komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya jaringan saraf mampu

menerima rangsang menjadi impuls, meneruskan impuls menuju pusat.

(Subowo,1992:161)

Secara struktural jaringan saraf terdiri atas.

Sel saraf atau neuron(memiliki juluran panjang) dibedakan menjadi

badan sel (bagian sel saraf yang mengandung inti), dendrit (tonjolan-

tonjolan badan sel saraf yang bercabang-cabang) dan neurit.

(subowo,1992:165)

Tubuh tumbuhan terdiri dari 3 organ pokok, yaitu akar, batang dan

daun serta organ reproduktif yaitu bunga dan buah. Organ-organ tersebut

tersusun atas sejumlah jaringan, yaitu sekelompok sel yang mempunyai asal,

struktur dab fungsi yang sama. (Soesilo,1986:2.24)

a. Akar

Secara umum berfungsi untuk: melekatnya tumbuhan pada media,

menyerap air dan unsur hara, alat pernafasan, tempat menyimpan cadangan

makanan, dan menopang tegaknya batang.

Akar berkembang dari meristem apical di ujung akar yang dilindungi

kaliptra (tudung akar). Pembelahan meristem apical membentuk zona

pemanjangan sel, zona diferensiasi sel, dan zona pendewasaan sel. Urutan

struktur jaringan akar pada tumbuhan (secara anatomi dari luar ke dalam):

1. epidermis: terdiri atas satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel tipis, dan

mempunyai rambut akar untuk memperluas bidang penyerapan.

2. korteks: tersusun berlapis-lapis, dinding sel tipis, dan memiliki banyak

ruang antar sel, terdapat: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim

3. endodermis: berupa satu lapis sel, tersusun rapat, dinding sel mengalami

penebalan gabus (yang dinamakan pita kaspari). Terdapat jaringan

perisikel yang tersusun dari sel parenkim yang menebal, yang berfungsi

untuk membentuk akar samping dan berperan dalam pertumbuhan

sekunder.

4. stele/silinder pusat: terdapat berkas pengangkut

Page 9: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

b. Batang

Berfungsi dalam pengangkutan air dan unsure hara dari akar, memperluas

tajuk tumbuhan dalam efisiensi menangkap cahaya matahari, tempat tumbuh

organ generative, efisiensi penyerbukan dan pemancaran benih,tempat

pemyimpanan cadangan makanan.

Jaringan penyusunnya terdiri atas:

1. Epidermis: tersusun oleh selapis sel, rapat, dinding luar terdapat kutikula,

dan pada tumbuhan kayu yang tua terdapat kamium gabus

2. Korteks: mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim,

kolenkim dan sklerenkim

3. Stele: terdapat perisikel, sel parenkim, dan berkas pengangkut

Kambium hanya di miliki oleh tumbuhan dikotil, dibedakan menjadi 2:

a. Kambium intravaskuler: cambium terletak di antara xylem dan floem

b. Kambium intervaskuler: cambium terletak di antara dua berkas pengangkut

Page 10: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

c. Daun

Berfungsi sebagai tempat fotosintesis, tempat terjadinya transpirasi dan

gutasi, penyimpanan cadangan makanan (pada vakuola amilum), transpirasi

dan pertukaran gas(pada stomata). Daun lengkap terdiri atas: tangkai daun,

pelepah daun, dan helaian daun.

Jaringan penyusun daun:

1. Epidermis: berupasatu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat

kutin (kutikula) atau lignin, terdapat stomata, dan terkadang ada trikoma

dan sel kipas

2. Mesofil: terdapat parenkim palisade (jaringan tiang), dan parenkim spons

(jaringan bunga karang)

3. Berkas pengangkut terdapat dalam tulang daun (xylem dan floem)

d. Bunga

Berfungsi dalam menghasilkan alat perkembangbiakan.

Bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah dan biji. Daun mahkota

dan daun kelopak terdiri atas sel-sel parenkim. Epidermis pada daun kelopak

dilapisi kutin, stomata, dan trikoma. Daun mahkota mempunyai epidermis

berupa tonjolan yang disebut papila. Benang sari terdiri atas kepala sari dan

tangkai sari. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding, yaitu

epidermis, endotesium, lapisan tengah dan tapetum. Putik terdiri atas kepala

sari dan tangkai putik. Bagian-bagian bunga

a. kelopak: melindungi bagian bunga yang ada di dalam

b. mahkota: membungkus dan melindungi benang sari dan putik

c. benang sari: alat perkembangbiakan jantan

d. putik: alat perkembangan betina

Seperti pada tumbuhan, tubuh hewan juga multiseluler, terdiri atas

bermacam-macam sel yang berbeda bentuk dan fungsinya. Sel-sel yang

Page 11: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

memiliki bentuk dan fungsi sama berkelompok membentuk jaringan.

(Anonym.2010. http://biologi-news.blogspot. com )

Pada prinsipnya jaringan dalam tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi

jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem terdiri dari

sekelompok sel yang tetap melakukan pembelahan atau mempertahankan

kemampuannya untuk membelah.

1. jaringan muda

Pada tumbuh tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda

(meristem). Membrane selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk

yang teratur, antara segiempat dan kubus. Sedangkan ruang sel (rumen) masih

belum penuh dengan protoplas serta vakuola yang kecil-kecil. Dalam kondisi

demikian ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu sel-sel yang

membentuknya selalu mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah, yang

dalam istilah lainnya disebut meristematis. (Sutrian.2011:112)

Pembagian meristem atas dasar letaknya pada tubuh, meristem dibedakan

menjadi :

a. meristem apikal(ujung), terdapat pada ujung-jung pokok dan cabang

batang serta akar.

b. meristem interkalar(antara) terdapat diantara jaringan dewasa,

misalnya di pangkal ruas batang rumput.

c. maeristem lateral (samping), letaknya sejajar dengan permukaan

organ misalnya kambium dan kambium gabus.

(Soerodakoesoemo,1987:2.2)

Pembagian meristem berdasarkan tingkat perkembangannya :

a. promeristem, terdiri dari sel inisial apical dan letknya di bagian

ujung.

b. meristem yang ujung-ujung selnya telah mengadakan differensiasi

sebagian misalnya, protoderm (membentuk jaringan pelindung),

prokambium (pembentuk jaringan pengangkut).

Pembagian meristem atas dasar fungsinya :

a. Teori Haberlandt, meristem terdabgi atas:

Protoderm : bagian yang membentuk jaringan pelindung.

Prokambium :bagian yang membentuk berkas pengangkut.

Meristem dasar : membentuk parenkim dan empulur.

Page 12: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

b. Teori Schmidt: meristem terdiri dari :

Tunika: tersusun atas lapisan sel yang paling luar yang nanti nya akan

terbentuk epidermis

Korpus: bagian disebelah dalam tunika dan susunan sel-selnya lebih

kompleks, tergantung jenis tumbuhan nya.

c. Teori Hanstein: meristem terdiri dari:

Dermatogen: yaitu lapisan terluar pembentuk epidermis.

Periblem: lapisan tengah, pembentuk korteks.

Plerom, lapisan terdalam pembentuk stele dan berkas pengangkut di

antaranya. (Soesilo,1986:2.26)

2. Jaringan pelindung.

Jaringan ini menyelubungi permukaan tubuh, pada bagian tubuh primer

berupa epidermis dan pada bagian yang telah mengalami pertumbuhan

sekunder diganti oleh periderm yang tersusun oleh sel gabus.

a) Epidermis

terdiri dari selapis sel atau lebih, sel-selnya tersusun rapat satu sama

lain tanpa ruang antar sel, bentuk selnya tidak teratur, ukuran serta

susunannya bervariasi. Selain berfungsi sebagai pelindung jaringan di

bawahnya yang lunak,epidermis juga berfungsi sebagai pencegah

kehilangan air, penyimpanan air, penyerap air dan sebagai kelenjar

(Soesilo,1986:2.26)

b) Derivat epidermis

Diantar sel-sel epidermis di permukaan daun ada yang mengalami

diferensiasi lebih lanjut membentuk bangunan yang dinamakan stoma, sel

tetangga dan trikoma.

c) Eksodermis

Merupakan jaringan yang terdapat langsung di bawah lapisan

epidermis.

d) Endodermis

Merupakan deretan sel yang membentuk silinder dan manjadi batas

antara korteks akar dengan stele serta melindungi stele tersebut.

(Soesilo,1986:2.28)

Page 13: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

3. Jaringan dasar (parenkim)

Parenkim terdiri dari kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran

maupun fungsi fisiologinya berbeda-beda. Umumnya membulat panjang,

bertonjolan. Selain berfungsi sebagai jaringan dasar, sel parenkim dapat

mengumpul membentuk jaringan parenkim. Sel parenkim yang berfungsi

pada fotosintesis mengndung kloroplas dan dinamakan klorenkim, dan ada

pula sebagai penyimpan cadangan, penyerapan air.

(Soerodakoeoema,1987:2.22)

4. Jaringan penguat

Sistem penguat terdiri dari dua jaringan sederhana yaitu kolenkim dan

sklerenkim. Jaringan kolenkim terdapat di semua bagian tubuh an jumlahnya

berdeda-beda. Kolentim tidak terlalu banyak pada batang dan daun

monokotiledon yang sejak perkembangan awalnya langsung membentuk

skerenkim. Jaringan ini tersusun atas sel hidupyang bentuknya memanjang

dengan penebalan dinding yang tidak merata. (Soerodakoesoema,1987:2.22)

5. Jaringan pengangkut

Xylem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa tipe sel

yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea serta sel-sel

parenkom xylem dan serabut xylem sebagai penyokongnya. Sedangkan

floem terdiri dari beberapa unsure dengan tipe yang berbeda, yaitu

pembuluh, sel pengiring parenkim floem, serabut dan sklereid.

(Soesilo,1986:2.36)

Page 14: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Alat dan Bahan

1. Alat :

Mikroskop

2. Bahan:

- preparat awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan)

- preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun

(jaringan tumbuhan)

V LANGKAH KERJA

5.1 pengamatan jaringan hewan

a. Otot jantung b. jaringan ikat padat teratur

Page 15: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat awetan otot jantung diletakkan pada meja objek

preparat diamati dengan perbesaran lemah ke kuat

Preparat yang tampak digambar dan diberi keterangan

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

c. otot rangka d. otot polos

e. Jaringan ikat kendor f. jaringan ikat padat tidak teratur

Page 16: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang batang diletakkan pada meja objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang daun diletakkan pada meja objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

5.2 pengamatan jaringan tumbuahan

a. Pengamatan pada batang Ficus elastica

b. penampang melintang daun bayam Amarantus sp

Page 17: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang batang diletakkan pada meja objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara

lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang akar diletakkan pada meja objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara

lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang batang diletakkan pada meja

objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara

lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

alat dan bahan disiapkan

preparat penampang melintang batang diletakkan pada meja objek

Preparat diamati dari perbesaran lemah ke kuat

preparat yang teramati digambar dan diberi keterangan secara

lengkap

Meminta petunjuk pada pembimbing (jika ada kesulitan)

c. akar dikotil Arachis hypogea d. jaringan batang jagung Zea

Mays

e. Jaringan akar jagung f. jaringan daun jagung

Page 18: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

VI HASIL PENGAMATAN

6.1 Hasil pengamatan jaringan hewan

a. Otot jantung.

Keterangan :

1. Inti sel

2. Gelap terang

3. Membrane plasma

Perbesaran : 40x10

b. Jaringan ikat padat teratur

Keterangan :

1. Ruang antar sel

2. Inti sel

3. Membrane sel

Perbesaran : 40x10

Page 19: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

c. Otot rangka

Keterangan :

1.

2.

3.

4.

Perbesaran : 40x10

d. otot polos

Keterangan :

1.

2.

3.

Perbesaran : 10x10

e. jaringan ikat kendor

Keterangan :

1. kolagen

2. fibrosa

Perbesaran : 10x10

Page 20: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

f. jaringan padat tidak teratur

Keterangan :

1. membrane sel

2. inti sel

3. sitoplasma

Perbesaran : 40x10

6.2 pengamatan jaringan tumbuhan

a. jaringan batang ficus elastica

Keterangan :

1. epidermis

2. korteks

3. endodermis

Perbesaran : 40x10

b. penampang melintang daun bayam Amaratus sp

Keterangan :

1. epidermis

2. jaringan palisade

3. jaringan bunga karang

4. berkas pengangkut

5. epidermis bawah

Perbesaran : 40x10

Page 21: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

c. akar dikotil Arachis hypogeal

Keterangan :

1. empulur

2. xylem

3. floem

4. epidermis

5. korteks

Perbesaran : 40x10

d. jaringan batang jagung Zea mays

Keterangan :

1. epidermis

2. jaringan pengangkut

Perbesaran : 10x10

e. akar jagung Zea mays

Keterangan :

1. epidermis

2. jaringan pengangkut

Perbesaran : 10x10

Page 22: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

f. daun jagung Zea mays

Keterangan :

1. epidermis

2. korteks

3. jaringan pengangkut

4. xylem

5. floem

6. jaringan spons

7. stomata

Perbesaran : 40x10

VII PEMBAHASAN

Percobaan yang berjudul mempelajari jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.

Bertujuan untuk mengetahui jaringan penyusun hewan dan tumbuhan. Pada

percobaan ini menggunakan berbagai macam preparat awetan tumbuhan dan hewan.

Langkah awal adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian melakukan pengamatan

pada setiap preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran yang berbeda-besa sesuai

dengan jenis preparat.

Pada percobaan ini jarigan hewan yang diamati adalah, jaringan otot jantung,

jaringan ikat padat teratur, jaringan otot polos, jaringan ikat kendor, jaringan ikat

padat teratur, dan otot rangka.

Jaringan otot jantung, pengamatan ini menggunakan perbesaran 400x,

sehingga didapatkan gambar yang memiliki gelap terang, terdapat inti dan membrane

plasma. Otot jantung terdiri atas serabut-serabut otot yang bergaris-garis melintang

seperti otot kerangka, dengan inti sel terletak di tengah. Sel otot jantung bercabang-

cabang, dan hanya terdapat pada organ jantung. Struktur umum sel otot jantung,

struktur halus serat otot jantung serupa yang terlihat dengan otot rangka. Namun

miofibril pada otot jantung bersinambungan, dengan garis tengah berfariasi.

Jaringan ikat padat teratur, dengan menggunakan perbesaran 400x terlihat

bahwa semua serat kolagen berjalan searah. Bangunan terdiri atas jenis jaringan ikat

demikian dikhususkan untuk menahan tarikan yang datang dari satu arah yang

diteruskan melalui serat serat ini. Jaringan ikat padat mempunyai inti dan terdapat

ruang antar sel. Jaringan ikat padat jenis teratur terdapat pada tendon dan aponeurosis

(yang merupakan tendon gepeng yang meluas berupa lembaran fibrosa lebar).

Page 23: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Jaringan hewan berikutnya adalah jaringan otot polos, dengan menggunakan

perbesaran 100x. terlihat bahwa otot polos berbentuk gelendong atau kumparan yaitu

bagian yang menebal mengandung inti yang menempati di tengah. Ukuran sel ini

berbeda-beda tergantung dari tempat dan kondisi organ yang bersangkutan. Jaringan

otot ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jenis otot ini didapatkan pada alat-alat

dalam sebagai komponen dinding saluran pencernaan, saluran pernafasan, saluran

keluar kelenjar, pembuluh darah, dan lain-lain. Jenis otot ini secara khas ditemukan

pada dinding bisera berongga dan didalam seluruh pembuluh darah kecuali yang

paling kecil.

Jaringan ikat padat tidak teratur, jaringan yang tampak dibawah mikroskop

dengan perbesaran 40x terlihat bahwa jaringan ikat padat tidak terarur memiliki

bentuk yang berbeda dengan jaringan ikat padat teratur. Pada jaringan ikat padat

tidak teratur Serat-serat kolagen berjalan simpang siur. Lembaran demikian dapat

menahan regangan dari segala arah sesuai arah jalanya serat. Misalnya pada lapisan

reticular dermis. Selain itu jaringan ikat padat tidak teratur membentuk simpai

fibrosa dan septa.

Dan jaringan hewan yang terakhir adalah jaringan otot rangka atau biasa

bisebut dengan otot lurik, sesuai dengan namanya otot ini mempunyai gradiasi warna

gelap terang. Dengan menggunakan perbesaran 40x. Serat otot rangka jauh lebih

besar dari kebanyakan jenis lain. Dan masing – masing mengandung banyak inti.

Serta ini berbentuk silindris dengan ujung ujung meruncing, dengan panjang

mencapai beberapa centimeter. Namun pada percobaan yang telah dilakukan tidak

tampak inti selnya, yang tampak hanya serat-serat gelap terang saja. Gurat-gurat

gelap bersifat bifrigent (anisotrop) sedangkan guratan terang bersifat isotrop. Sesuai

dengan namanya otot rangka ini terdapat di kerangka.

Percobaan selanjutnya yaitu dengan menggunakan berbagai jaringan pada

tumbuhan. Jaringan pada tunbuhan dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi,

dan fungsi dari jaringan tersebut. Tumbuhan mempunyai tiga bagian penting. Yaitu

daun, batang, dan akar. Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis, batang berfungsi

sebagai sumbu utama tumbuhan, dan akar sebagai alat transportasi tumbuhan, yaitu

mengangkut air dan mineral dari dalam tanah.

Batang Ficus elastica, percobaan yang dilakukan menggunakan perbesaran

40x. terlihat penampang batang Ficus elastica memiliki epidermis, korteks dan

endodermis. Berdasarkan bagian-bagian yang teramati batang Ficus elastica

merupakan batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

a. Epidermis

berdasarkan fungsinya epidermis merupakan jaringan pelindung. Epidermis

Page 24: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.

Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang

mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan

gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang

dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke

dalam tersusun atas jaringan parenkim.

c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,

merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan

Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis

tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat

berdasarkan fungsinya merupakan jaringan pengankut. Silinder pusat

merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut

perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral

yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam

dan floem sebelah luar.

Pada pengamatan batang ini tidak ditunjukkan adanya stele/silinder pusat.

Karena pengammatan yang kurang maksimal.

Jaringan tumbuhan berikutnya adalah, jaringan daun bayam Amaratus sp.

Penampang melintang daun bayam yang tampak dengan perbesaran 400x.

menunjukan bagian epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, berkas

pengankut, dan epidermis bawah.

1. Epidermis

berdasarkan umurnya jaringan epidermis merupakan jaringan dewasa dan

berdasarkan fungsinya merupakan jaringan pelindung. Epidermis

merupakan lapisan terluar daun, epidermis terdiri dari epidermis atas dan

epidermis bawah, fungsi dari epidermis untuk mencegah penguapan yang

terlalu besar. Lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada

epidermis terdapat stoma/mulut daun. Stoma berguna untuk tempat

berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. Pada

lembar pengamatan tidak tampak atau tidak ditemukan adanya stomata.

2. Parenkim/Mesofil

jaringan ini termasuk pada jaringan sederhana karena hanya terdiri dari satu

macam sel. Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni jarinag palisade

Page 25: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

(jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung

kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang

sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.

3. Berkas pengangkut (xylem dan floem)

Berdasarkan fungsinya berkas pengkut merupakan jaringan pengangkut.

Pengamatan pada jaringan batang jagung. Dengan perbesaran 100x. dapat

terlihat bagian – bagian batang jagung, seperti epidermis dan jaringan pengankut.

Jaringan pengankut tersebaran dan tidak beraturan yang saling berhubungan didalam

sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka. Batang jagung merupakan batang

Monokotil, sehingga epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan

stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang

menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak

ditemukan kambium.

Pada akar jagung Zea mays terlihat bagian luarnya tebal yang merupakan

epidermisnya. Jaringan pembuluh pengakut tepat di bagian tengah sel dalam

sitoplasma. Dan tidak memiliki kambium yang memisahkan antara bagian xylem dan

floemnya.

Daun jagung, pada daun jagung terlihat bahwa tidak memiliki jaringan

palisade (jaringan tiang). Struktur jaringan daun jagung, terdapat dua jaringan

epidermis, yaitu jaringan epidermis atas dan bawah. Pada epidermis bawah terdapat

stomata. Daun jagung juga memiliki jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan

floem, korteks, dan jaringan spons.

Pengamatan yang terakhir yaitu akar dikotil tanaman Aracis hypogeal. Pada

akar Arachis hypogaea terdapat penyebaran yang tidak merata dalam penyebaran

sistem pengangkutan. Pada batang Zea mays memiliki sebaran berkas pembuluh

yang tidak jelas dan tidak memiliki kambium. Adapun bagian- bagian dari akar

jagung sebagai berikut:

1. Epidermis

Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah

dilewati air.

2. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat

sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh

jaringan parenkim.

Page 26: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

3. Silinder Pusat/Stele

Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan :

a. Berkas Pembuluh Angkut

Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah

jari jari. Dan di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

Letak xylem lebih didalam daripada floem. Karena berfungsi

menyerap air, dan mineral dari dalam tanah.

b. Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri

dari jaringan parenkim.

Jaringan pada hewan dan tumbuhan memiliki bentuk bermacam-macam. Hal

ini karena setiap jaringan mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan

letaknya. Seperti pada jaringan Hewan, jaringan epitel pipih selapis yang berfungsi

sebagai pelindung atau melapisi bagian terluar. Sedangkan pada jaringan tumbuhan

seperti pada daun, terdapat epidermis yang memiliki bentuk kubus yang berjajar

rapat, memiliki fungsi sebagai pembentuk jaringan dan sebagai pelindung.

Page 27: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

VII KESIMPULAN

1. Jaringan penyusun pada hewan terdiri dari jaringan:

a. Jaringan epitel

b. Jaringan ikat

a) Jaringan ikat longgar

b) Jaringan ikat padat teratur

c) Jaringan ikat padat tidak teratur

c. Jaringan otot

a) Otot polos

b) Otot jantung

c) Otot rangka/lurik

d. Jaringan saraf

2. Jaringan penyusun pada tumbuhan:

a. Jaringan pelindung

b. Jaringan pengangkut

c. Jaringan kolenkim

d. Jaringan parenkim

e. Jaringan dasar

f. Jarigan penguat

g. Jaringan sekretori

Page 28: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Alfiansyah. 2011. Jaringan Otot. Olnine. Tersedia:

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/jaringan-otot.html. 4 April 2013

Anonym.2010.JaringanTumbuhan.Online.tersedia:.http://biologi-news.blogspot.

com . 4 April 2013

Cormarck,David.H.1994. Ham Histologi. Jilid 1. Edisi kesembilan.Jakarta:Binarupa

Aksara

Soerodokoesoemo, Wibisono.1987.Materi Tumbuhan Modul 1-6.Jakarta:Universitas

Terbuka

Soesilo.1986.Biologi Modul 1-5.Jakarta:Universitas Terbuka

Subowo.1989.Fisiologi Tumbuhan edisi 1.Bandung : Bumi Aksara

Supriyanto.1992.Struktur Hewan jilid 1.Jember: Jember University Press

Sutrian,yayan.2011.Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan Jaringan.

Jakarta: Rineka Cipta

Waluyo,Joko.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember

Page 29: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

LAMPIRAN

Gb.1 Otot Jantung

Gb.2 Batang Ficus elastica Gb.3 jaringan ikat padat teratur

Gb.4 penampang melintang daun bayam Gb.5 batang Jagung (Zea mays)

(Amaratus sp)

Page 30: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Gb.6 otot Polos Gb.7 jaringan ikat kendor

Gb.8 daun jagung

Gb.9 jaringan ikat padat tidak teratur Gb.10 akar arachis hypogea

Gb. 11 otot rangka Gb.12akar Jagung

Page 31: MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

LAPORAN BIOLOGI

ACARA II

“MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN DAN

TUMBUHAN”

Nama : Maulfi Aida Nur Fitri

Nim : 120210101051

Kelas : Biologi Dasar B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013