9
OLEH : NUR SYARIFAH ARIFIN XI MIA CI I9 MEKANISME TRANSPOR zat pada membran plasma

Mekanisme transpor membran plasma

Embed Size (px)

Citation preview

OLEH : NUR SYARIFAH ARIFIN XI MIA CII9

MEKANISME TRANSPOR zat pada membran plasma

Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati membran sel. Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.

PENGERTIAN MEKANISME TRANSPOR

PADA MEMBRAN

Gambar 1.2 Membran sel diunduh dari (http://citadel.sjfc.edu )

Gambar 1.1 Membran sel diunduh dari (http://www.goldiesroom.org)

a. Pompa ATP   Mekanisme pompa ATP terjadi akibat perubahan pada protein membran yang mengalami perubahan bentuk sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel. Perubahan konformasi itu sendiri terjadi dengan penggunaan ATP.TRANSPOR

AKTIF

Mekanisme transpor pada membran secara aktif terjadi karena molekul tidak bisa dilewatkan secara langsung melewati fosfolipid bilayer atau karena jumlah molekul di luar sel yang lebih sedikit.

Transpor membran secara aktif

sendiri terdiri dari beberapa macam,

antara lain:

Gambar 1.3 Pompa ATP diunduh dari (https://www.pelauts.com)

Molekul yang mengalami kesulitan untuk melewati membran sel umumnya terjadi karena interaksi antara membran sel yang memiliki ekor bagian dalam yang bersifat hidrofobik non polar dengan molekul yang bersifat hidrofilik dan atau polar. Selain itu ukuran molekul yang besar juga merupakan faktor penghambat untuk melewati membran sel.

b. Kotranspor   Kotranspor adalah transpor zat yang mengaktifkan transpor zat lain melewati membran plasma. Kotransport dibedakan menjadi dua, yaitu simport dan antiport. Disebut simport apabila kedua jenis zat memiliki arah pergerakan yang sama, dan disebut antiport apabila arah pergerakannya berlawanan. Contoh mekanisme kotranspor, berupa pompa potasium dan sodium.

c. Endositosis dan Eksositosis     Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Endositosis dibagi menjadi 2, yaitu pinositosis dan fagositosis. Sedangkan eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi keluar sel dengan membentuk vesikula baru.

Gambar 1.4 Kotranspor diunduh dari (https://keepinapbiologyreal.wikispaces.com)

Gambar 1.5 Eksositosis dan Endositosis diunduh dari (https://alevelnotes.com)

TRANSPOR PASIF

Mekanisme transpor pada membran secara pasif terjadi dengan memanfaatkan prinsip sederhana difusi. Molekul akan berpindah dari sesuatu area yang konsentrasinya tinggi ke rendah. Hal ini menyebabkan sel tidak perlu mengeluarkan energi.

a. Difusi   Difusi adalah perpindahan molekul atau ion. Sebagai akibat gerak acak, dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi (perbedaan konsentrasi antar ruang pada sel), tetapi juga pada besar muatan dan daya larut dalam lipid dari partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi melalui membran dari pada molekul hidrofilik.

Membran sel, kurang permeable terhadap ion-ion (seperti Na+, K+, dan Cl-) dibandingkan dengan molekul yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel daripada molekul besar.

Gambar 1.6 Difusi diunduh dari (https://biologyguide.com)

Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah; Jarak, Luas Permukaan, Beda Konsentrasi, Suhu, Permeabilitas membran, dan Ukuran Molekul.

b. Osmosis   Osmosis adalah bagian khusus dari difusi. Osmosis adalah pergerakan air konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati membran semi permeable.

Dampak peristiwa osmosis terjadi akibat sel ditempatkan pada kondisi hipertonik maupun hipotonik.

Gambar 1.7 Osomosis diunduh dari (https://www.thestudentroom.co.uk)

Gambar 1.8 Dampak Terjadinya Osmosis diunduh dari (https://bioserv.fiu.edu.)

Osmosis pada sel berdinding

Sel tumbuhan, alga, dan jamur memiliki dinding sel. Jika berada pada larutan yang hipertonik, air didalam sel keluar, sehingga sel mengerut dan membran plasma akan tertarik menjauhi dinding sel, disebut plasmolisis. Jika sel tumbuhan berada pada larutan yang isotonik, akan menjadi lembek. Namun, jika sel berada pada larutan yang hipotonik, kecenderungan air masuk kedalam sel akan diimbangi oleh dinding sel, sehingga sel akan membesar pada batas normal. Peristiwa tersebut disebut turgid.

Osmosis pada sel tidak berdinding

Jika sel hewan berada pada larutan hipertonik, air didalam sel, air didalam sel akan keluar dari dalam sel sehingga sel mengerut (krenasi). Namun jika sel hewan berada pada larutan hipotonik, air dari luar sel akan masuk kedalam sel yang mengakibatkan sel membengkak bahkan pecah (lisis). Contohnya eritrosit akan mengalami hemolisis jika dimasukkan kedalam air (akuades).

c. Difusi Terfasilitasi     Difusi terfasilitasi adalah difusi yang dibantu protein pembawa atau dengan saluran protein.

Molekul-molekul yang melewati membran sel dengan difusi terfasilitasi adalah molekul-molekul berukuran besar seperti glukosa maupun molekul kecil seperti air yang memiliki protein membran khusus sebagai media transpor.

Gambar 1.9 Difusi Terfasilitasi diunduh dari (https://biology.about.com.)