22
Makna Angka 7 Dalam Sudut Pandang Agama Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan Oleh Thursina Wulandari Somantri 142151104 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI

Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Makna Angka 7 Dalam Sudut Pandang Agama

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan

Oleh

Thursina Wulandari Somantri

142151104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI

TASIKMALAYA

2015

Page 2: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

“Makna Angka 7 Dalam Sudut Pandang Agama”

Tujuh merupakan salah satu bilangan basis 10 yang terletak diantara angka

enam (6) dan delapan (8). Orang-orang meyakini bahwa angka 7 merupakan

angka keberuntungan dan sebagian orang menganggap fakta-fakta di alam

semesta yang berhubungan dengan angka 7 hanya merupakan suatu ‘kebetulan’.

Ahli matematika ingin berbangga dengan ilmunya, namun apakah mereka dapat

membuat ketelitian dengan kehebatan sebagaimana hitungan yang diciptakan oleh

Sang Pencipta yang jumlahnya tidak sedikit? Karena sesungguhnya dalam

kehidupan ini banyak yang berkaitan erat dengan angka 7 yang bahkan mungkin

tidak pernah kita sadari? Semua hal yang baik, konon dikaitkan dengan angka 7,

mengapa? Berikut adalah makna angka 7 dari berbagai kacamata agama di

Indonesia.

1. Islam

Di Indonesia, yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama islam

mempercayai bahwa angka 7 dalam kitab Al-Quran memiliki keistimewaan dalam

berbagai rutinitas ibadah, alam semesta, dan juga sejarah. Ia disebut sebagai As

Sab’u Al Masani (tujuh ayat yang senantiasa

di ulang-ulang sepanjang zaman) dialah Al-

Fatihah. Angka 7 merupakan angka yang

paling sering disebut setelah angka 1 dalam

Al-Quran. Kita dapat melihat banyak sekali

indikasi angka 7 di alam semesta dan

kehidupan disekitar kita.

Gambar 1 : Thawaf (mengelilingi ka’bah) 7 kali putaran.

Page 3: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Dalam rutinitas ibadah, pernahkah kita

sadari bahwa pada saat bersujud, terdapat 7

kelompok tulang untuk bersujud yaitu 2 ujung

kaki, 2 lutut, 2 telapak tangan, dan 1 kening.

Ketika seorang Muslim melakukan rukun

islam yang ke-5 yaitu ibadah haji, mereka

akan melakukan 7 kali thawaf memutar ka’bah, 7 kali sa’i antara bukit safa dan

marwah juga melempar jumrah dengan 7 kali lemparan yang merupakan simbol

perlawanan diri terhadap setan.

Sejarah penciptaan alam semesta

terdapat dalam QS.At-Thalaq:12 tertulis

bahwa Allah SWT menciptakan langit dengan 7 lapisan begitu juga dengan bumi

yang memiliki 7 lapisan. Itu tidak hanya omong kosong karena memang secara

ilmiah bumi kita ini benar-benar terdiri dari 7 lapisan (Inner Core, Core Outer,

Gutenberg Discontinuity, Mantle, Mohorovicic Discontinuity, Asthenosphare, dan

Crust).

Dalam islam, kalimat syahadat terdiri dari 7 kata. Angka 7 adalah jumlah

ayat surat pertama dalam Al-Qur’an yaitu Al-fatihah. Dan kita mengetahui bahwa

Al-Fatihah merupakan surat pembuka yang sarat makna dan kata-kata yang kuat

serta doa. Allah SWT telah memfirmankan Al-Quran sebagai petunjuk

kekhalifahan manusia, juga dengan konsistensi angka 7 diantaranya: angka 7

dalam Al-Quran disebut sebanyak 27 kali dalam 23 surat. Dimana bila angka-

angka itu dijumlahkan 2+7+2+3=14, yang berarti2 x7=14. Al-Quran pun

menggunakan 28 jenis huruf yang merupakan kelipatan dari angka 7 itu sendiri.

Q.S Al-Baqarah:29 adalah surat yang pertama kali menyebutkan angka 7, dan

dalam surat An-Naba’:12 angka tujuh terakhir disebutkan dalam al-Quran yang

dipisahkan oleh 77 surat dan berjumlah 5649 ayat yang merupakan kelipatan 7.

Maka dari itu, angka 7 ini memiliki makna tersendiri dalam Al-Quran

karena angka ini memiliki kaitan dengan keajaiban Al Qur’an dan angka 7

memiliki makna anugerah untuk manusia yang berupa Al Qur'an dan Islam.

Gambar 2 : lontar jumrah sebanyak 7 kali.

Gambar 3 : sa’i (lari kecil) antara bukit safa dan bukit marwah

Page 4: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

2. Kristen

Berawal dari kisah penciptaan alam semesta

beserta isinya yang terdapat pada kitab kejadian

dimana pada hari ke-7 Tuhan beristirahat dan

merupakan hari yang diperingati oleh umat Kristen

untuk meluangkan waktu libur di hari ke-7 untuk

beribadah kepada Tuhan.

Seperti yang dikatakan dalam kitab kejadian bagian pertama, (Kejadian

1:1-2:4), Elohim, yaitu kata generik bahasa Ibrani untuk "Allah", menciptakan

langit dan bumi dalam enam hari, mulai dari terang yang menerangi kegelapan

pada hari pertama, dan berakhir pada penciptaan manusia pada hari keenam. Allah

kemudian beristirahat, memberkati dan menguduskan hari ketujuh atau hari Sabat,

maka dari itu angka 7 dianggap sebagai angka sempurna.

Kejadian 1 dapat ditafsirkan sebagai pembangunan alam semesta sebagai

rumah Allah, dimana Bait Allah di Yerusalem merupakan pencerminan di bumi.

Mereka meyakini bahwa angka 7 merupakan lambang kesempurnaan ilahi. Dalam

kitab kejadian terdapat beberapa ayat yang berhubungan dengan angka 7

diantaranya:

1) Ayat 1:1 terdiri dari tujuh kata;

2) Ayat 1:2 terdiri dari 14 kata yang merupakan kelipatan 7;

3) Pada kejadian 2 ayat 1–3 terdiri dari 35 kata;

4) Kata "Elohim" disebutkan sebanyak 35 kali yang merupakan kelipatan

7;

5) Begitupun dengan kalimat "langit/cakrawala" dan "bumi" masing-

masing disebutkan 21 kali;

6) Kalimat "dan jadilah demikian" and "Allah melihat bahwa semuanya

itu baik" masing-masing termuat 7 kali.

Angka 7 adalah angka pembalasan seperti kasusnya Kain yang membunuh

Habel sehingga Tuhan membalaskan kepada kain 7 kali lipat, bahkan Lamekh

dibalas 77 kali lipat.

Gambar 4 : Alkitab (kitab suci umat Kristen)

Page 5: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Jadi ketika orang melakukan dosa maka Tuhan akan membalasnya

minimal 7 kali lipat dan dalam perjanjian baru/ zaman kasih karunia ketika orang

berbuat dosa kepada orang lain maka kita harus membalasnya dengan

mengampuni 70 kali 7 kali.

Arti mengampuni 70 kali 7 kali menurut ayat tersebut adalah mengampuni

orang lain tanpa batas. Sebanyak 70 kali 7 kali mempunyai makna dimana

seseorang harus mengampuni secara terus menerus (berkelanjutan) dan tidak

berkesudahan. Karena suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang, biasanya

akan menjadi kebiasaan. Didefinisikan dengan angka 7 karena angka 7 merupakan

angka "sempurna" dimana Tuhan memberkati alam semesta pada hari ke-7.

Angka 7 berhubungan dengan perhitungan batas maksimal umur manusia,

kalau Tuhan memberikan kekuatan hingga lebih dari yang ditentukan, itu adalah

sebagai anugrah dari Tuhan. Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami

kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan;

sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap (Mazmur 90:10).

Maka dari itu semasa hidup manusia harus selalu mengampuni atau

membebaskan orang yang bersalah dimana harus membalaskan perbuatan jahat

dengan perbuatan baik.

3. Hindu

Dalam tradisi beragama Hindu di Indonesia tepatnya di Bali, secara

matematis ada angka-angka tertentu yang dikeramatkan salah satunya angka 7.

Mengapa?

Diyakini istimewa karena jumlah

‘cakra’ dalam tubuh manusia = 7 yakni:

1) Cakra Dasar (muladhara) terletak

diujung tulang ekor;

2) Cakra Seks (swadisthana) terletak di

kelamin;

3) Cakra Pusar (manipuraka) terletak di

pusar; Gambar 5 : Tempat Ke-7 Cakra dalam tubuh

Page 6: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

4) Cakra Jantung (ivishnu) terletak ditengah dada;

5) Cakra tenggorokan (vishuddhi) terletak ditengah tenggorokan,dibawah pita

suara;

6) Cakra Mata Ketiga (ajna) terletak di antara kedua alis;

7) Cakra Mahkota (sahasrara) terletak di ubun-ubun.

Ketujuh Cakra diatas adalah bagian dari Yoga Kundalini yang merupakan

aliran yoga yang melatih diri dengan berbagai cara baik melalui pernafasan,

gerakan, mantra dan sebagainya yang mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu

mencapai kesadaran sejati, pencerahan, dan persatuan dengan Ilahi.

Yoga kundalini dilakukan bersamaan dengan mengucapkan  Sapta

Ongkara Mantra, Pranayama (pengaturan nafas), dan meditasi angka yang

dilakukan saat Pendeta Hindu ‘ngili atma’, yaitu salah satu proses dalam

rangkaian membuat tirtha amrta (air suci) dalam suatu upacara. Akan sangat baik

bila mampu mengkombinasikan keempat Yoga Marga tersebut saat mengawali

pemujaan atau persembahyangan, karena akan membangun kesakralan badan, dan

pensucian bathin menuju trikaya parisudha atau tiga perilaku atau perbuatan yang

harus disucikan. Kombinasi ke-empatnya dapat dilaksanakan karena mengandung

bilangan yang sama yaitu angka 7.

Selain itu, dalam agama Hindu ada aturan tentang simbolisme dan

ikonografi untuk ditampilkan dalam karya seni, arsitektur, dan pustaka yang

disakralkan. Makna simbol-simbol tersebut dicantumkan dalam kitab suci,

mitologi, serta tradisi masyarakat. Ke-7 simbol itu diantaranya:

Page 7: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Gambar 6 : “Om” yang melambangkan para Brahman

Gambar 7 :  swastika (yang melambangkan keberuntungan)

Gambar 8 : Simbol dharma yang tak terbatas Gambar 9 : Trisula, lambang Siwa dan pengikutnya.

Gambar 10 : Tilaka di dahi bocah laki-laki dan Bindi di dahi perempuan

Gambar 11 : Padma simbol kemurnian dan ketidakterikatan

Gambar 12 : Lingga lambang kesuburan

Page 8: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Dalam kitab Regweda terdapat nyanyian yang mengisahkan asal mula

alam semesta. Nyanyian tersebut disebut Nasadiyasukta dan terdiri dari 7 bait.

Menurut agama Hindu, bagian atas alam semesta terdiri dari 7 lapisan.

Tujuh lapisan tersebut dikenal dengan istilah Saptaloka (tujuh alam):

1) Bhurloka lapisan yang paling bawah tempat bumi berada;

2) Bhuwahloka adalah lapisan alam pitara atau alam roh;

3) Swahloka atau Swargaloka atau surga adalah kediaman para Dewa

yang dipimpin oleh Dewa Indra sang Dewa hujan;

4) Mahaloka adalah kediaman Resi Bhrigu (salah satu dari 7 orang bijak/

penyair suci dan salah satu dari banyak Prajapatis (fasilitator

Penciptaan) yang dibuat oleh Brahma (Dewa Pencipta))

5) Janaloka adalah kediaman Sapta Resi (7 orang suci yang mengetahui

secara baik kebenaran wahyu Tuhan);

6) Tapaloka adalah kediaman Weragi semacam ras makhluk agung;

7) Satyaloka atau Brahmaloka adalah kediaman penguasa satu alam

semesta yakni Dewa Brahma yaitu Dewa pencipta, pengetahuan, dan

kebijaksanaan.

Di bawah Bhurloka terdapat 7 lapisan alam bawah yang dihuni oleh

makhluk dengan unsur kasar yang disebut dengan Asura atau makhluk-makhluk

jahat yang dikenal dengan istilah Sapta Patala yang terdiri dari:

1) Atala atau identik dengan Mahamaya yang memiliki kekuatan

misterius dari Tuhan dan atala adalah kediaman Bala (seseorang yang

kuat) yang merupakan putra Maya;

2) Witala merupakan kediaman Hatakeswara yang merupakan

paramasiwa (perwujudan Tuhan).

3) Sutala adalah kediaman Mahabali yang bermeditasi kepada Dewa

Wisnu (Dewa pemelihara). Mahabali atau Raksasa Bali adalah nama

seorang Raja Asura (raksasa) yang sering disebut dalam kitab Purana

sebagai Raja Asura yang mengadakan perang melawan para Dewa dan

Mahabali merupakan pemuja Dewa Wisnu yang taat;

Page 9: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

4) Talatala adalah kediaman para makhluk yang mudah berubah wujud

dan sering disebut para siluman yang merupakan makhluk-makhluk

jahat;

5) Mahatala adalah kediaman para raksasa terutama ular raksasa atau

naga yang merupakan salah satu makhluk jahat;

6) Rasatala adalah kediaman para Detya dan Danawa. Mereka adalah

makhluk-makhluk jahat musuh para Dewa;

7) Patala adalah tempat planet-planet naraka atau neraka dan semua

bentuk makhluk kasar terdapat di alam ini.

Maka dari itu satu alam semesta

menurut Weda terdiri dari 14 lapisan alam.

4. Budha

Angka 7 sangat berkaitan erat

dengan kehidupan Budha Gautama atau

lebih dikenal dengan Siddhartha Gautama

yaitu orang suci pencetus ajaran agama

Budha dan menjadi suri tauladan bagi

pengikutnya. Maka dari itu angka 7

menyiratkan kekudusan. Hingga pemeluk Buddha meyakini bahwa jika mengikuti

7 langkah Dharma, maka mereka akan kaya. Kaya secara materi maupun kaya

spiritual.

Menurut cerita, setelah Ratu Maya (Ibu Sidharta Gautama) mengikuti

perayaan Asadha yang berlangsung 7 hari, ketika ia tidur dalam mimpinya hadir

empat Dewa Agung beserta istri yang membawanya ke istana emas dan

memperlakukan ia dengan sangat baik. Kemudian Ratu Maya pun bertemu seekor

gajah putih yang membawa sekuntum bunga teratai sambil mengelilingi dipan

tempat Ratu Maya tidur sebanyak tiga kali dan kemudian masuk ke dalam perut

bagian kanan Ratu Maya. Ketika terbangun dari mimpinya Ratu Maya langsung

Gambar 13 : Siddharta Gautama

Page 10: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

memberitahukan kepada Raja Sudhoddana (Ayah Sidharta Gautama) dan

kemudian para Brahmana meramalkan jika Ratu Maya akan mengandung seorang

bayi laki-laki yang kelak bisa menjadi seorang Cakkavatti (Raja dari semua raja di

dunia) atau seorang Buddha (seorang yang mencapai Pencerahan Sempurna). Dan

tidak lama kemudian, Ratu Maya hamil.

Tepat pada purnamasidhi (Bulan Purnama yang bulat sempurna) lahirlah

seorang bayi yang disambut oleh Empat Maha Brahma dengan jala emas. Tidak

ada darah atau noda yang melekat pada tubuhnya ketika bayi itu dilahirkan. Bayi

itu kemudian berdiri tegak dan berjalan 7 langkah di atas 7 kuntum bunga teratai

ke arah utara. Kemudian Petapa Asita (dikenal sebagai Kaladevala) melihat

adanya 32 tanda luar biasa di bayi itu salah satunya 7 tonjolan (sattussado), yaitu

pada kedua tangan, kedua kaki, kedua bahu dan badan yang merupakan salah satu

tanda bahwa bayi itu akan menjadi seorang Budha. Pada hari yang sama dengan

kelahiran sang bayi itu, ada 7 peristiwa penting lainnya yang juga terjadi di sekitar

Kerajaan Sakka. 7 hari Sidhartha Gautama dilahirkan, Ratu Maya meninggal

dunia.

Ketika Siddharta Gautama berusia 7 tahun, Raja Suddhodana

memerintahkan untuk membuat tiga buah kolam di halaman istana untuk ditanami

Bunga Teratai sebagai lambang keadaan jiwa untuk meraih kebahagiaan hidup

dengan hati nurani yang bersih. Kolam pertama ditanami bunga teratai berwarna

biru (Upalla) sebagai lambang kebijaksanaan, kolam kedua ditanami bunga teratai

berwarna merah (Paduma) sebagai lambang hati nurani, dan kolam ketiga

ditanami bunga teratai berwarna putih (Pundarika) sebagai lambang

kesempurnaan spiritual. Pada usia 7 tahun Siddharta Gautama telah mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan dan menguasai semua pelajaran dengan baik sehingga

tidak ada lagi yang dapat diajarkan kepadanya.

Setelah beranjak dewasa dan menjadi seorang ayah, pada suatu malam

Siddharta Gautama membulatkan tekad untuk melakukan pelepasan Agung

dengan memotong rambutnya perlambang pelepasan duinawi dan menjalani hidup

sebagai pertapa. Ia meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, demi mencari

obat yang dapat membebaskan manusia dari tua, sakit dan mati. Siddharta

Page 11: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Gautama sempat bertapa selama 7 hari di Hutan Uruvela di tepi sungai Anoma

dan menyelamatkan sekelompok domba-domba yang akan disembelih.

Dan ia terus melakukan perjalanan hingga pada usia 35 tahun (kelipatan 7)

di bulan Vaisak pada tahun 588 SM ia mencapai pencerahan sempurna

(Penerangan Agung) dan merupakan

keberhasilan Siddharta Gautama menjadi

Buddha. Setelah Penerangan Agung, ia

berpuasa selama 7 minggu. Dan tepat pada

minggu ke 7 ia mendapat persembahan

sebagai seorang Buddha. Dan sejak saat itu,

Sang Buddha terus berkelana untuk

menyebarkan Dharma kepada umat

manusia.

7 langkah Dharma diantaranya: Puja bhakti, membaca sutra dan mantra,

rajin dan bersemangat, berbuat kebajikan, kurangi kejahatan, sucikan pikiran,

perkuat banteng dari segala faktor. Jika melakukan 7 langkah Dharma tersebut

dengan sungguh-sungguh, maka seseorang akan mudah mencapai kekayaan baik

spiritual maupun duniawi.

Pernahkah kita sadari? Makna angka 7 pun terdapat dalam tubuh kita.

Bahwa manusia terdiri dari 7 anggota badan inti yaitu 2 tangan, 2 kaki, 2 lutut,

dan 1 wajah. Juga memiliki 7 lubang di kepala yaitu 2 lubang mata, 2 lubang

telinga, 2 lubang hidung dan 1 lubang

mulut. Kemudian manusia memiliki tulang yang berjumlah 206 jenis yang

dikelompokkan menjadi 14 kelompok yang merupakan kelipatan 7.

Penulis sendiri memaknai bahwa angka 7 terbentuk menyerupai sudut

yang kurang dari90 ° yaitu sudut lancip. Sehingga dilihat dari segi bentuknya

diantara angka 0-9 angka 7 merupakan simbol angka tajam (lihat panah). Dalam

diagram cartesius, jika angka 7 yang letaknya pada kuadran I atau kuadran IV

dicerminkan terhadap sumbu y, maka akan terbentuk suatu bidang datar yaitu

segitiga yang menyerupai piramida terbalik yang merupakan simbol titik tumpu

awal perjalanan yag bergerak maju dan menjadi lebih besar.

Gambar 14 : pencerminan angka 7 terhadap sumbu y

Page 12: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Jika semua angka dari 0-9 menggunakan imbuhan ahiran –an maka hanya

angka 7 lah yang memiki makna tersirat yaitu “tujuhan” (dibaca: tujuan) dengan h

disamarkan. Maka dari itu ditinjau dari sisi kehidupan, angka 7 seperti medan

ekstrim perjalanan hidup yang pasti dilalui. Dimana jika sudut lancip pada angka

7 diibaratkan puncak atau tujuan kesuksesan dan kebahagiaan seseorang, maka

untuk meraihnya ia akan melalui masa sulit ketika harus menaklukan jalan terjal

yang memerlukan usaha, tenaga, bahkan pikiran agar tekad untuk mencapai

puncak tersebut tercapai.

Page 13: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

Demikian esai ini dibuat semoga menginspirasi para pembaca bahwa 7

bukan sembarang angka. Terdapat banyak hal yang dapat kita maknai. Karena

angka 7 memiliki banyak makna maka sebagian orang mempercayai bahwa angka

7 itu merupakan angka keberuntungan. Sebagai manusia yang beradab, kita hanya

harus selalu percaya bahwa apapun yang terjadi, baik buruknya dalam kehidupan

ini semuanya datang dari Sang Pencipta.

Page 14: Makna angka 7 dalam sudut pandang agama

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2012). Arti Bunga Lotus Sebagai Lambang Spiritual. [Online]. Tersedia:http://www.wedaran.com/6954/arti-bunga-lotus-sebagai-lambang/. [31 Mei 2015].

Dwija,B.(2011).Hindudan Angka. [Online]. Tersedia: http://stitidharma.org/hindu-dan-angka/. [29 Mei 2015].

Dwija,B.(2011).Kundalini,SaptaOngkaratmaMantra,MeditasiAngka,Pranayama.[Online].Tersedia:http://stitidharma.org/kundalini-sapta-ongkaratma-mantra-meditasi-angka-pranayama/. [29 Mei 2015].

Muadz,M.M. (2013,23 Desember). Sandi Pesan Tauhid Angka 7. Republika. [Online].Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/hikmah/13/12/23. [23 Mei 2015].

Sejarah,S.(2011).SekilasKisahSiddhataGautama.[Online].Tersedia:http://sidartasakyamuni.blogspot.com/. [30 Mei 2015].

Wikipedia.(2014).KosmologiHindu.[Online].Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi_Hindu. [1 Juni 2015].

Wikipedia.(2013).Mahabali.[Online].Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Mahabali. [9 Juni 2015].

Wikipedia.(2014).Penciptaan-Menurut-Kitab-Kejadian.[Online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Penciptaan_menurut_Kitab_Kejadian. [31 Mei 2015].

Wikipedia.(2011).SiddhartaGautama.[Online].Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautama. [23 Mei 2015].

Wulandari,M.(2012).-Bhuana-Agung-Bhuana-Alit.[Online].Tersedia: http://manktriiwulandari.blogspot.com/2012/10/bhuana-agung-dan-bhuana-alit.html. [7 Juni 2015].