42
Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebanyakan organisasi-organisasi yang berukuran besar dan sedang memiliki sistem informasi yang dirancang dan diprogram menurut pesanan (kebutuhan ) mereka. Praktik ini menghasilkan lapisan-lapisan sistem yang berdiri sendiri dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik dari para pemakai spesifik. Walaupun sistem-sistem ini melakukan pekerjaan mereka secara efisien,mereka tidak mendukung keputusan-keputusan strategis Pada tingkat perusahaan karena kurangnya integrasi yang diperlukan untuk transfer informasi lintas batas-batas organisasi. Saat ini, trend sistem informasi adalah menuju implementasi sistem ber- orientasi-perusahaan dengan tingkat integratif tinggi. Sistem ini bukan paket-paket pesanan yang dirancang untuk organisasi tertentu.Karakteristik organisasi-organisasi yang beraneka ragam turut membentuk komponen-komponen perangkatlunak menjadi sebuah sistem perencanaan sumber claya perusahaan (enterprisere source planning, selanjutnya disingkat ERP) yang terbaik dalam memenuhikebutuhan bisnis mereka.lni berarti bahwa organisasi perlu mengubah cara merekamelakukan bisnis untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan ERP. KELOMPOK 3 Page 1

Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebanyakan organisasi-organisasi yang berukuran besar dan sedang memiliki sistem

informasi yang dirancang dan diprogram menurut pesanan (kebutuhan ) mereka. Praktik ini

menghasilkan lapisan-lapisan sistem yang berdiri sendiri dan dirancang untuk memenuhi

kebutuhan unik dari para pemakai spesifik. Walaupun sistem-sistem ini melakukan pekerjaan

mereka secara efisien,mereka tidak mendukung keputusan-keputusan strategis Pada tingkat

perusahaan karena kurangnya integrasi yang diperlukan untuk transfer informasi lintas batas-

batas organisasi. Saat ini, trend sistem informasi adalah menuju implementasi sistem ber-

orientasi-perusahaan dengan tingkat integratif tinggi. Sistem ini bukan paket-paket pesanan yang

dirancang untuk organisasi tertentu.Karakteristik organisasi-organisasi yang beraneka ragam

turut membentuk komponen-komponen perangkatlunak menjadi sebuah sistem perencanaan

sumber claya perusahaan (enterprisere source planning, selanjutnya disingkat ERP) yang terbaik

dalam memenuhikebutuhan bisnis mereka.lni berarti bahwa organisasi perlu mengubah cara

merekamelakukan bisnis untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan ERP.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu

bagaimana penerapan ERP ( Enterprise resource planning ) pada PT. SURABAYA WIRE

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Secara umum, untuk mengetahui konsep dan teori Sistem Perencanaan Sumber Daya

Perusahaan (ERP- Enterprise Resource Planning).

2. Secara khusus, untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

mengenai Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP- Enterprise Resource

KELOMPOK 3 Page 1

Page 2: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Planning) dan mengetahui bagaimana sebenarnya penerapan ERP ( Enterprise

resource planning ) pada PT. SURABAYA WIRE

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan makalah ini secara akademis diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan mengenai Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP- Enterprise

Resource Planning) dan dapat mengetahui penerapan ERP ( Enterprise resource planning ) pada

PT. SURABAYA WIRE

KELOMPOK 3 Page 2

Page 3: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI ERP ( Enterprise Resource Planning )

Definisi : alat pendukung  keputusan yang memberikan pihak manajemen informasi

secara real time , hingga memungkinkan adanya keputusan secara tepat waktu yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan bersaing

Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa

Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan

bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan

mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi

maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

Sistem ERP merupakan paket piranti lunak bermodul yang berevolusi dari system

perencanaan sumber daya perusahaan tradisional (manufacturing resource planning –

MRP II)

2.2 APLIKASI INTI ERP

a. Aplikasi inti ( core application ) adalah aplikasi yang secara operasional

mendukung aktivitas rutin perusahaan. ( ex : penjualan dan distribusi , perencanaan

bisnis , ,perencanaan produksi , pengendalian pabrik , dan logistik ).Disebut juga

dengan aplikasi pemrosesan transaksi online ( online transaction processing –

OLTP ).Modul MRP berisi informasi : laporan pengecualian , kebutuhan bahan

baku , dan permintaan persediaan .

b. Pemrosesan Analitis On –line ( On-line Analytical Processing - OLAP ) meliputi

pendukung keputusan , pemodelan , penarikan informasi , analisis / laporan khusus ,

dan analisis bagaimana jika (what – if).Gudang data (  data warehouse )  adalah

basis data yang dibuat untuk dapat melayani pencarian secara cepat , penarikan ,

permintaan khusus , dan kemudahan dalam penggunaan .

KELOMPOK 3 Page 3

Page 4: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

2.3 Konfigurasi Sistem ERP

1. Konfigurasi Server ,model klien – server (client –server model ) merupakan

bentuk topologi jaringan , di mana computer atau terminal pengguna ( klien )

mengakses berbagai program ERP dan data melalui computer  host ( server ).

Arsitektur dasarnya yaitu :

a. Model dua tingkat(  two - tier model )  , server yang menangani pekerjaan

aplikasi dan basis data , digunakan untuk aplikasi local area network

(LAN).

b. Model tiga tingkat( three – tier model ), digunakan dalam system ERP

yang besar dan menggunakan WAN ( wide area network ) .

2. Server OLTP vs OLAP

OLTP terdiri atas sejumlah besar transaksi yang relative sederhana seperti

pembaruan record akuntansi ( ex : system entri pesanan menarik semua data yang

berkaitan dengan pelanggan tertentu untuk memproses sebuah transaksi

penjualan.OLAP dikarakterisasikan sebagai transaksi on-line yang :

a. Mengakses data dalam jumlah yang sangat besar.

b. Menganalisis hubungan antar berbagai jenis elemen bisnis ( penjualan , produk

dst )

c. Melibatkan data teragregasi seperti volume penjualan ,anggaran , dan dana yang

dikeluarkan.

d. Membandingkan berbagai data teragegrasi dalam beberapa periode waktu

hierarkhis (ex : bulanan , triwulanan ,tahunan )

e. Menyajikan data dalam berbagai perspektif yang berbeda ( ex : penjualan

berdasarkan wilayah , saluran distribusi  , atau produk )

f. Melibatkan perhitungan yang rumit antar berbagai elemen data , seperti perkiraan

laba sebagai fungsi dari pendapatan penjualan.

g. Merespon dengan cepat permintaan pengguna.

KELOMPOK 3 Page 4

Page 5: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

3. Konfigurasi Basis Data ,yaituSistem ERP terdiri atas ribuan tabel basis data

dimana tiap tabel dihubungkan dengan berbagai proses bisnis yang dikodekan ke

dalam ERP.

4. Peranti Lunak Khusus ( bolt – on software ) yang direkomendasikan oleh

pemasok ERP.

5. Manajemen Rantai Pasokan( suplly chain management – SCM ) , contoh dari

konvergensi yang cepat antara ERP dengan fungsionalitas peranti lunak khusus .

2.4 PENGGUDANGAN DATA

Merupakan salah satu isu IT yang paling cepat berkembang sebelum bisnis itu sendiri

saat ini . Ketika gudang data diatur untuk sebuah departemen atau fungsi , maka gudang data

sering disebut dengan data mart . Tahapan dasar proses penggudangan data :

1. Pemodelan Data untuk Gudang Data. Gudang Data yang berisi data yang

didernomalisasi.

2. Mengekstrasi data dari basis data operasional .

Ekstraksi data : proses pengumpulan data dari berbagai jenis data operasional ,

file  datar , arsip , dan berbagai sumber data eksternal. Teknik  penangkapan data

yang berubah ( changed data capture ) yang dapat mengurangi waktu ekstrasi

secara dramatis dengan hanya menangkap data yang baru diubah .

   Pembersihan data yang diekstrasi , melibatkan penyaringan atau perbaikan data

data yang tidak valid melalui transformasi ke dalam istilah bisnis yang standar agar integritas

dalam gudang data terbangun.

1. Transformasi data ke dalam model gudang , yang berisi rincian atau ringkasan data

2. Pemindahan data ke dalam basis data gudang data , dengan alas an sebagai berkut :

a. Efisiensi internal

b. Integrasi system warisan

c. Konsolidasi data global

KELOMPOK 3 Page 5

Page 6: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

2.5 BERBAGAI RESIKO YANG BERKAITAN DENGAN IMPLEMENTASI ERP

Implementasi Big Bang versus Bertahap

Metode Big Bang  adalah metode paling ambisius dan beresiko , system kerja

denagan mengubah cara operasi dari system warisan lama ke system baru sekaliagus

mengimplementasikan ERP di seluruh perusahaan.

Metode pengenalan ( phase-in ) sesuai untuk perusahaan terdiversifikasi dengan

berbagai unitnya tidak berbagi proses dan data yang sama ( dapat juga menggunakan

pendekatan bertahap , dimana implementasinya dimulai dengan satu atau lebih proses

pengetikan , seperti entri pesanan ).

1. Penolakan perubahan budaya perusahaan

2. Memilih ERP yang salah

3. Kesesuaian

4. Isu skalabilitas system

Skalabilitas  ( scalability )  adalah kemampuan system untuk berkembang

dengan lancar dan ekonomis ( dengan peningkatan biaya per unit kapasitas yang wajar

tanpa mengalami keterbatasan ) ketika kebutuhan pengguna ( berkaitan dengan aktivitas

volume , seperti volume pemrosesan transaksi , entri data , output data , dan lain - lain )

meningkat .Empat dimensi ukuran yang harus diperhatikan : ukuran , kecepatan ,

beban kerja , dan biaya transaksi .

5. Memilih konsultan yang salah

Hal – hal yang harus diperhatikan manajemen sebelum melibatkan

konsultan luar yaitu :

a. Melakukan wawancara dengan staf yang akan dilibatkan dalam proyek tersebut

dan membuat draf kontrak secara terperinci.

b. Menuliskan bagaimana perubahan staf akan ditangani.

c. Melakukan pemeriksaan referensi atas para anggota staf yang akan diajukan.

KELOMPOK 3 Page 6

Page 7: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

d. Menyelaraskan kepentingan konsultan dengan perusahhan melalui negosiasi

untuk skema pembayaran berdasarkan kinerja.

e. Menetapkan tanggal penghentian yang pasti bagi konsultan.

6. Gangguan terhadap Operasi

7. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik

8. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan

pengembangannya

9. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem

yang baru    

Tanda-tanda kegagalan ERP

Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:

a. Kurangnya komitmen top management

b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)

c. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)

d. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)

e. Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan

f. Kesalahan penghitungan waktu implementasi

g. Tidak cocoknya software dgn business process

h. Kurangnya training dan pembelajaran

i. Cacatnya project design & management

j. Kurangnya komunikasi

k. Saran penghematan yang menyesatkan

2.6 IMPLIKASI ATAS PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT

1. Otorisasi transaksi

2. Pemisahan pekerjaan

3. Supervisi

4. Catatan akuntansiPengendalian akses

KELOMPOK 3 Page 7

Page 8: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

2.7 BERBAGAI PRODUK ERP TERKEMUKA

1. SAP R/3 ( pemasok ERP terbesar ) , menggunakan klien server tiga tingkat yaitu : (i)

untuk penyajian data pengguna akhir , lapisan berkemampuan internet ( internet

enabling layer ) (ii) menjalankan aplikasi dan pemrosesan data , (iii) akses ke basis

data

Fitur dan fungsi utama SAP :

a. Keuangan , dengan kategori : akuntansi keuangan , pengendalian , manajemen

aktiva tetap , dan permintaan interaktif.

b. Logistik , modul utamanya : available to promise – ATP , penjualan dan

distribusi , perencanaan produksi , manajemen bahan baku , panggialn

perbaikan , pemeliharaan preventive ( preventive maintenance – PM ).

c. SDM

d. Dukungan proses bisnis : manajemen arus kerja dan modul solusi produksi .

e. Manajemen rantai pasokan : system advanced planner and optimizer , dan

logistic execution system .

f. Dukungan untuk perdagangan elektronik ( e-commerce ):business to business

and business to consumer.

2. JD Edwards

a. Dengan pendekatan komputasi jaringan yang dapat dikonfigurasi

b. Dibangun berdasarkan arsitektur objek jaringan pusat terdistribusi ( distributed

object network – centric )

c. Fitur khusus :

Fleksibilitas : aktivator bisnis (ex : grid options activator ) , dan activator

teknologi ( ex : instalasi JIT )

Modularitas

KELOMPOK 3 Page 8

Page 9: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

3. ORACLE

1. Dibuat dengan focus bisnis elektronik

2. Berbasis internet

3. Dapat disesuaikan

4. PEOPLESOFT

1. Didukung oleh WAN dan LAN

2. Implementasi yang cepat

3. Perencanaan dan penjadwalan tingkat lanjut

5. BAAN

1. Aplikasi terbaik di kelasnya

2. Pengiriman yang selalu baru (evergreen delivery )

3. Modul pemodelan arus kerja dan pemeliharaan.

KELOMPOK 3 Page 9

Page 10: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

BAB III

METODE PENULISAN

Penulisan makalah ini di dasarkan pada pengumpulan data – data mengenai Sistem

Perencanaan Sumber Daya Perusahaan PT. SURABAYA WIRE.Data yang dikumpulkan

mencakup data sekunder, baikkualitatif maupun kuantitatif.Metode pengumpulan Data sekunder

didapatkan dari jurnal dan artikel maupun skripsi melalui media internet terkait dengan data yang

kami angkat dalam penulisan makalah ini.

KELOMPOK 3 Page 10

Page 11: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

BAB IV

PEMBAHASAN ERP PT. SURABAYA WIRE

4.1 PROFIL PERUSAHAAN

PT. Surabaya Wire adalah sebuah perusahaan manufaktur pembuatan paku, kawat paku,

bendrad dan besi potong.Perusahaan tersebut memiliki 179 karyawan yang berpengalaman,

didalam bidangnya keahlian masing-masing.PT. Surabaya Wire merupakan perusahaan

manufaktur industri olahan kawat dengan Merk Dagang Super Quat, Super Pro dan Super Grade.

Hasil produksinya dipasarkan di dalam maupun di luar negeri, perusahaan tersebut melakukan

ekspor hasil olahan kawat ke Amerika dan Australia, untuk pasar lokal di daerah Jawa Timur,

Jawa Tengah dan Bali. Sebagai perusahaan manufaktur, PT. Surabaya Wire menjual produknya

langsung kepada konsumen, tidak melalui distributor.

4.2 UNIT BISNIS PADA PT. SURABAYA WIRE

PT. Surabaya Wire memiliki lima divisi, yaitu Divisi Pemasaran, Divisi HumanResource,

Divisi Information Technology, Divisi Produksi dan Divisi Finance&Accounting. Para Manager

pada setiap divisi bertanggung jawab langsung pada President Director.Adapun struktur

perusahaan ialah :

KELOMPOK 3 Page 11

Page 12: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

KELOMPOK 3 Page 12

Page 13: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

President Director

President Director merupakan pimpinan perusahaan yang bertugas untuk membuat

perencanaan strategis untuk perusahaan. President Director tidak turut serta dalam kegiatan

operasional dan termasuk jajaran top management yang berkaitan dengan manajemen strategis

jangka panjang perusahaan. Untuk membantu tugasnya, President Director memerlukan

berbagai laporan seperti laporan produksi, laporan penjualan, laporan pembelian, laporan

mengenai kondisi keuangan perusahaan, laporan persediaan barang, laporan kepegawaian, dan

juga informasi mengenai produk yang dihasilkan perusahaan. Gambar berikut ini menunjukkan

berbagai laporan yang diperlukan oleh President Director.

Gambar Tugas-Tugas President Director

Human Resource Manager

Tugas dari Human Resource Manager adalah bertanggung jawab terhadap masalah

sumber daya manusia, kepegawaian dan administrasi perusahaan seperti mengelola data-data

KELOMPOK 3 Page 13

Page 14: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

pegawai. Divisi Human Resource bertanggung jawab langsung dengan presiden director

merupakan pimpinan dari PT.Surabaya Wire.

Marketing Manager

Divisi Marketing sebagai divisi untuk permasalahan penjualan dan pemasaran di PT.

SURABAYA WIRE. Untuk membantu tugasnya, Divisi Marketing memiliki wewenang untuk

melihat laporan penjualan. Tugas Divisi Marketing terlihat pada Gambar berikut ini :

Gambar Tugas Marketing Manager

Finance dan Accounting Manager

Manager Finance dan Accounting memimpin Finance&Accounting Division dan

bertugas membuat kebijakan finansial dan bertugas mempersiapkan proyeksi keuangan

perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang, memonitor budget, aliran kas, serta

kebijakan keuangan perusahaan. Mengatur prosedur kontrol budget, pinjaman & piutang serta

membuat laporan rugi/laba/neraca.Finance dan Accounting Manager juga bertugas membina

hubungan baik dengan bank dan membuat laporan yang diperlukan. Pada Gambar berikut ini

menunjukkan mengenai tugas Finance dan Accounting Manager.

KELOMPOK 3 Page 14

Page 15: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Tugas Finance dan Accounting Manager

Production Manager

Production Manager terdiri dari Drawing Cutting, Nail & Packaging, Engineering, PPIC

& Warehouse dan Quality Control. Manager Operasional Bertugas membuat

perencanaan/persiapan produksi, impor material, membuat spesifikasi produk, serta memeriksa

hasil akhir—baik kualitas dan kuantitas dan memberikan training kepada para staf yang akan

menggantikannya. Pada Gambar ini dapat dilihat tugas-tugas dari Production Manager.

KELOMPOK 3 Page 15

Page 16: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Tugas-Tugas Production Manager

Divisi Information Technology

Divisi Information Technology bertugas mengelola infrastruktur sistem di P.T.

SURABAYA WIRE. Termasuk diantaranya mengelola hak akses pengguna sistem dan merawat

sistem yang digunakan. Tugas-tugas IT Manager dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

KELOMPOK 3 Page 16

Page 17: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Tugas-Tugas IT Manager

4.3 PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Pada Gambar di bawah ini dapat dilihat aliran pemesanan produk hingga pengiriman

kembali produk yang dipesan. Pada gambar tersebut nampak bahwa proses produksi berjalan bila

ada pemesanan produk dari agen. Proses produksi semacam ini disebut make-to-order.

Gambar Aliran Pemesanan Produk Hingga Pengiriman

KELOMPOK 3 Page 17

Page 18: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Agen memesan produk—Kawat (sesuai dengan pesanan)—ke Marketing Division

melalui telepon, fax, atau email.

b. Marketing Division melakukan cek persediaan produk jadi. Jika tersedia maka produk

langsung dikirim ke agen. Jika tidak maka Marketing Divisiont membuat permintaan

produksi ke Production Division.

c. Marketing Division membuat laporan penjualan ke Financial Division. Permintaan

produksi membuat Production Division memeriksa persediaan bahan baku dan bahan

penolong yang dibutuhkan untuk menjalankan proses produksi.

d. Bila bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan tidak tersedia, Production

Division akan membuat order pembelian ke Commercial Division.

e. Commercial Division melakukan pemesanan ke Supplier dan membuat laporan

pembelian keFinancial Division.

f. Supplier mengirimkan bahan baku dan bahan penolong ke perusahaan yang kemudian

disimpan di gudang.

g. Setelah bahan baku dan bahan penolong tersedia, Production Division membuat perintah

produksi.

h. Proses produksi berjalan dengan menghasilkan produk jadi berupa olahan kawat (sesuai

denganpesanan pelanggan).

i. Produk jadi dikemas dalam bentuk kotak/pak. Setiap pak berisi beberapa lusin produk.

j. Kotak/pak ini kemudian disimpan di gudang produk jadi.

k. Setelah produk yang disimpan mencukupi jumlah produk yang dipesan, maka pak

tersebut kemudian dikirim ke agen yang telah melakukan pemesanan sebelumnya.

4.4 MODUL SOFTWARE ERP YANG DIPAKAI SEBAGAI ALTERNATIF

Ada tiga software sebagai alternatif pemilihan untuk PT. Surabaya

Wire, yaitu:

SAP

ORACLE Finance

AXAPTA

KELOMPOK 3 Page 18

Page 19: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Setiap modul yang ada dari ketiga software tersebut mempunyai

banyak kesamaan dari segi modul untuk keuangan, karena hampir semua

perusahaan menerapkan ERP dalam divisi keuangan.

1. Modul SAP

SAP mempunyai banyak modul yang bisa meng-handle kebutuhan

bisnis perusahaan, karena SAP telah menerapkan ERP ke banyak perusahaan

industri sehingga mengetahui jenis kustomisasi yang diinginkan perusahaan.

Dibawah ini beberapa modul yang dimiliki oleh SAP, antara lain:

A. Financials Families

Financials

Advanced Collections

Treasury

Financial Consolidation Hub

Financial Services Accounting Hub

Business Approvals Connector for Managers

B. Human Resources Family

Human Resources

Self-Service Human Resources

Advanced Benefits

Compensation Workbench

iRecruitment

Payroll

Performance Management

Time and Labor

Workforce Scheduling

HR Intelligence

Business Approvals Connector for Managers

KELOMPOK 3 Page 19

Page 20: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

C. Marketing & Sales

Marketing

Trade Management

TeleSales

Field Sales

Sales for Handhelds

Partner Management

Proposals

Incentive Compensation

D. Logistics

Inventory Management

Transportation Management

2. Modul ORACLE Finance

ORACLE Finance merupakan “pemain” baru dalam dunia ERP, secara

keseluruhan ORACLE dapat meng-handle proses bisnis perusahaan, tapi

tidak selengkap SAP, karena kurangnya pengalaman dalam menerapkan ke

dalam perusahaan, sehingga permintaan kustomisasi belum banyak bisa

dilakukan, dibawah ini beberapa modul ORACLE Finance, antara lain:

A. Financial Families

Financials Suply Chain Management

Financial Accounting

Management Accounting

Corporate Governance

B. Procurement and Logistics Execution

Procurement

Inventory and Warehouse management

Inbound and Outbound Logistics

Transportation Management

KELOMPOK 3 Page 20

Page 21: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

C. Human Capital Management

Talent Management

Workforcee Process Management

Workforce Deployment

D. Sales and Service

Sales Order Management

Aftermarket Sales and Service

Profesional-Service Delivery

3. Modul AXAPTA

AXAPTA merupakan software ERP yang dikeluarkan oleh Microsoft,

seperti yang diketahui, Microsoft merupakan penguasa sistem operasi

terbesar di dunia, tetatpi tidak sama halnya untuk ERP, sama seperti ORACLE

Finance, AXAPTA belum banyak dipakai oleh banyak perusahaan

dikarenakan banyak perusahaan lebih memilih SAP disamping karena

kelengkapan modul dan juga konsultan SAP yang benar- benar menguasai

SAP, secara modular AXAPTA memenuhi kebutuhan bisnis, akan tetapi tidak

secara spesifik, dibawah ini beberapa modul ERP AXAPTA, antara lain:

General Ledger

Accounts Payable

Accounts Receivable

Sales Orders

Inventory Management

Human Resources

Projects

Production Orders

Master Planning

Shop Floor Control

KELOMPOK 3 Page 21

Page 22: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Questionnaire

Cost Accounting

Knowledge Management

BAB V

ANALISIS DAN EVALUASI

5.1 PROSEDUR MEMILIH SOFTWARE ERP

Dalam memilih sotware ERP yang tepat berdasarkan metode Analytical Hierarchy

Process, diperlukan suatu langkahlangkah yang tepat sehingga akan terpilih software yang

benar-benar mempunyai value bagi perusahaan, berikut ini adalah langkah-langkah yang

dilakukan:

1. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari Manager dari PT. Surabaya Wire dan tim

peneliti yang mencari informasi yang berkaitan dengan Software ERP.

Langkah pertama adalah dengan membuat sebuah tim yang terdiri dari Manager dari

PT. Surabaya Wire dan tim peneliti yang mencari informasi mengenai software ERP, tim

tersebut dibentuk dari diskusi denga perusahaan. Tim yang terbentuk antara lain:

Tabel Tim Peneliti PT. Surabaya Wire

NO TIM ALASAN

1 Finance Manager Finance manager merupakan key user dari divisi

keuangan dan merupakan divisi yang penting

pada PT. Surabaya Wire.

2 Production Manager Production manager merupakan key user dari

divisi produksi, yang mempunyai jobdesk

melakukan proses produksi pada PT. Surabaya

Wire, dimana divisi ini sangat diperlukan untuk

KELOMPOK 3 Page 22

Page 23: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

dilakukannya integrasi data.

3 Human Resource Manager Human resource manager merupakan key user

dari divisi human resource, yang mempunyai

jobdesk dalam perekrutan pekerja dan urusan

personalia PT. Surabaya Wire, dimana divisi ini

sangat diperlukan untuk dilakukannya integrasi

data.

4 Surveyor Data Melakukan pencarian data untuk software ERP

sebagai referensi penilaian.

2. Identifikasi kriteria faktor software ERP (Wei, et. al, 2004) dari informasi yang

didapatkan dari point nomor satu.

Setiap perusahaan mempunyai kriteria tersendiri dalammemilih sebuah software

ERP, yang disebabkan karena proses bisnis perusahaan dari setiap perusahaan yang

berbeda. Setelahmengumpulkan data-data tentang vendor software ERP, hal berikutnya

yang dilakukan adalah faktor software ERP (Wei, et. al, 2004) yang ingin diadopsi oleh

PT. Surabaya Wire antara lain:

Faktor Sistem

Faktor Sistem merupakan faktor yang berhubungan dengan sistem

software ERP seperti fungsionalitas, fleksibilitas dan juga kehandalan software.

Faktor Vendor

Faktor Vendor merupakan faktor yang berhubungan dengan vendor dari

software dilihat dari segi reputasi software di dalam dunia industri

3. Buat sebuah struktur kriteria dari identifikasi kriteria software ERP (Wei, et. al, 2004)

point nomor dua.

4. Extract kriteria-kriteria yang didapat dari point nomor tiga, sehingga didapat kriteria yang

mewakili masing-masing fungsi (Wei, et. al, 2004).

KELOMPOK 3 Page 23

Page 24: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

5. Setelah point satu sampai point lima dilakukan, kemudian evaluasi sistem ERP dengan

menggunakan metode AHP menggunakan software expert choice

6. Setelah sistem ERP dievaluasi dengan menggunakan metode AHP, hasil software ERP

yang dipilih dari tiap bagian diberikan kepada setiap Manager dari PT. Surabaya Wire.

5.2 PENYARINGAN VENDOR SOFTWARE ERP

Setelah kriteria faktor sistem dan faktor vendor didapatkan, langkah berikutnya adalah

melakukan penyaringan terhadap software ERP, pada awal penelitian diajukan tiga software

ERP, yaitu SAP, ORACLE Finance dan AXAPTA.Ketiga software ERP tersebut diajukan

berdasarkan permintaan dari divisi Information Technology PT. Surabaya Wire.Manager dari PT.

Surabaya Wire, berdasarkan dari informasi tentang ketiga Software ERP tersebut

memperlihatkan bahwa Manager dari PT. Surabaya Wire mengeliminasi AXAPTA, karena

kurangnya informasi akan software ERP tersebut, sehingga Manager PT. Surabaya Wire lebih

condong memilih SAP dan ORACLE Finance atas dasar informasi yang lebih lengkap daripada

AXAPTA, dan juga Manager PT. Surabaya Wire melihat dari banyaknya konsultan dan juga

perusahaan yang menerapkan SAP dan ORACLE Finance.

1. Data Dari Manager Keuangan

Data yang didapat dari Manager keuangan merupakan data yang dapat menilai

kepentingan relatif dan mengkuantitatifkan penilaian.

2. Data dari Manager Produksi

Data yang didapat dari Manager produksi merupakan data yang mendukung pihak

pengambil keputusan dapat menilai kepentingan relatif dan mengkuantitatifkan penilaian.

Data yang diisi oleh Manager produksi harus relevan dengan kebutuhan dari divisi

produksi.

3. Data dari Manager Human Resource

Data yang didapat dari Manager human resource merupakan data pihak pengambil

keputusan dapat menilai kepentingan relatif danmengkuantitatifkan penilaian. Data yang

KELOMPOK 3 Page 24

Page 25: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

diisi oleh Manager human resource harus relevan dengan kebutuhan dari divisi human

resource.

5.3 GAMBARAN IMPLEMENTASI DATA DAN GRAFIK PERFORMANCE

SENSITIVITY GOAL SOFWARE ERP

1. Divisi Keuangan

Gambar grafik performance sensitivitygoal software ERP divisi keuangan, Analisis

Sensitivitasdigunakan untuk melihat tingkat sensitivitas dari alternatifalternatifyang ada terhadap

perubahan yang terjadi pada nilaiprioritas suatu criteria yang ada, analisis sensitivitas dari

suatunode pada suatu hirarki yang ada, akan menunjukkan tingkatsensitivitas dari alternatif-

alternatif yang ada yang berkaitandengan kriteria-kriteria yang ada dibawah node tersebut.Dalam

program expert choice, terdapat jenis analisissensitivitas.Pada analisis jenis inidapat diperoleh

informasi tentang tingkat prioritas pada masing-masing kriteria yang ada dan juga dapat

diperoleh gambaran tentang perilaku alternative - alternatif yang ada jika terjadi suatu perubahan

pada kriteria yang ada.

Gambar Implementasi Data Divisi Keuangan Dengan Software Expert Choice

PT. Surabaya Wirememperlihatkan bahwa divisi keuangan lebih mementingkan biaya dalam

melakukan pemilihan software ERP, biaya yang dimaksud adalah biaya yang lebih rendah

daripada SAP.

KELOMPOK 3 Page 25

Page 26: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Performance Sensitivity Goal Software ERP Divisi

2. Divisi Produksi

Gambar Implementasi Data Divisi Produksi Dengan Software

Expert Choice

PT. Surabaya Wirememperlihatkan bahwa divisi produksi lebih mementingkan

fungsionalitas dan fleksibilitas, karena divisi produksi memlilih software ERP dengan orientasi

mengoptimalkan produktifitas perusahaan.

KELOMPOK 3 Page 26

Page 27: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Performance Sensitivity Goal Software ERP Divisi

3. Divisi Human Resource

Gambar Implementasi Data Divisi Produksi Dengan SoftwareExpert Choice

PT. Surabaya Wirememperlihatkan bahwa divisi human resource lebih mementingkan

fungsionalitas dan kemudahan dalam penggunaan software, karena divisi produksi memlilih

software ERP dengan orientasi mengoptimalkan produktifitas perusahaan dan juga efisiensi

dalam melakukan pekerjaan.

KELOMPOK 3 Page 27

Page 28: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Performance Sensitivity Goal Software ERP Divisi

5.4 HASIL AKHIR SOFWARE ERP

1. DIVISI Keuangan

Data dari Manager Keuangan yang diolah dengan expert choice menghasilkan hasil akhir berupa

software ERP mana yangnantinya dipilih oleh divisi keuangan.

KELOMPOK 3 Page 28

Page 29: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Hasil Akhir Data Divisi Produksi Dengan Software

2. Divisi Produksi

Data dari Manager Produksi yang diolah dengan expert choice menghasilkan hasil akhir

berupa software ERP mana yangnantinya dipilih oleh divisi Produksi.

Gambar Hasil Akhir Data Divisi Produksi Dengan SoftwareExpert Choice

3. Divisi Human Resource

Data dari Manager Human Resource yang diolah dengan expert choice menghasilkan

hasil akhir berupa software ERP mana yang nantinya dipilih oleh divisi Human Resource.

KELOMPOK 3 Page 29

Page 30: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

Gambar Hasil Akhir Data Divisi Human Resource Dengan Software Expert Choice

KELOMPOK 3 Page 30

Page 31: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Penerapan metode AHP dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam menentukan

pemilihan Software ERP yang tepat untuk PT. Surabaya Wire. Dengan menggunakan

SAP dan ORACLE Finance sebagai alternatif software, SAP lebih banyak dipilih, yaitu

dari divisi produksi dan divisi human resource, karena SAP dapat memenuhi kebutuhan

dari dua divisi tersebut yang dinilai dari segi fungsionalitas, fleksibilitas dan kemudahan

dalam mengoperasikan SAP. Divisi Keuangan memilih ORACLE Finance karena

harganya yang lebih rendah dari SAP dan juga mampu memenuhi kebutuhan bisnis dari

divisi keuangan dilihat dari fungsionalitas dan kemudahan dalam pengunaan. SAP

prioritas software ERP yang dipilih dari tiga divisi pada PT. Surabaya Wire. Hasil olah

data menggunakan expert choice menghasilkan bobot SAP untuk divisi keuangan sebesar

0,472, dari divisi produksi 0,736 dan dari divisi human resource 0,750.

6.2 SARAN

Dengan penambahan faktor end-user, yang mana faktor end-user dapat

mengoptimalkan pemilihan software ERP bagi PT. Surabaya Wire.

PT. Surabaya Wire sebaiknya menggunakan SAP, karena SAP memiliki bobot paling

tinggi dari divisi produksi dan divisi human resource, dilihat dari penilaian

pemenuhan fungsionalitas dari dua divisi tersebut.

KELOMPOK 3 Page 31

Page 32: Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3

Sistem Perencanaan Sumber Daya PT. SURABAYA WIRE 2011

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A. Accounting Information Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA.

Sumber Data lainnya:

www.google.com/sistemperencanaansumberdayaperusahaan

KELOMPOK 3 Page 32