69
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Allah SWT telah memberikan kepada manusia begitu banyak anugerah dan nikmat. Dimulai dari nikmat jasmani dan rohani yang tidak terhitung jumlahnya. Sudah tentu, tidak akan ada satu orang pun yang bisa dan mampu untuk menghitungnya.Begitupun ketika Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya atau sempurna dan berbeda jauh dengan makhluk hidup lainnya. Sehingga manusia di kategorikan sebagai makhluk yang paling mulya dan paling berbeda dari pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Apakah itu dalam segi fisik, fostur tubuh, akal dan nafsunya. Al – Qur'an menjelaskan fisik manusia tersebut dalam QS At- Tin : 4, yang berbunyi : Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Pada ayat tersebut Allah berfirman bahwa manusia diciptakan dengan segala fisik yang sebaik-baiknya. Maha suci Allah yang telah memeulyakan manusia dalam segi penciptaannya. Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam sangat penting 1

Makalah sistem indera

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah sistem indera

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Allah SWT telah memberikan kepada manusia begitu banyak anugerah dan

nikmat. Dimulai dari nikmat jasmani dan rohani yang tidak terhitung jumlahnya.

Sudah tentu, tidak akan ada satu orang pun yang bisa dan mampu untuk

menghitungnya.Begitupun ketika Allah menciptakan manusia dalam keadaan

yang sebaik-baiknya atau sempurna dan berbeda jauh dengan makhluk hidup

lainnya. Sehingga manusia di kategorikan sebagai makhluk yang paling mulya

dan paling berbeda dari pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Apakah itu dalam

segi fisik, fostur tubuh, akal dan nafsunya. Al – Qur'an menjelaskan fisik manusia 

tersebut dalam QS At- Tin : 4, yang berbunyi :

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

yang sebaik-baiknya.”

Pada ayat tersebut Allah berfirman bahwa manusia diciptakan dengan segala

fisik yang sebaik-baiknya. Maha suci Allah yang telah memeulyakan manusia

dalam segi penciptaannya.

Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam,

karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Dan juga

makhluk hidup ( manusia ) selalu berhubungan dengan dunia diluar dirinya serta

dapat mengetahui apa yang terjadi d sekitarnya. Karena itu setiap makhluk hidup,

khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat

menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan

yang terjadi, Allah SWT memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.

Hal tersebut dijelaskan dalam QS An-Nahl ayat 78, yang berbunyi :

1

Page 2: Makalah sistem indera

Artinya : “dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan

tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan

dan hati, agar kamu bersyukur.”

Indera adalah suatu alat tubuh (organ) yang peka terhadapa rangsangan

tertentu. Indera ini berfungsi sebagai reseptor terhadap rangsangan dari

lingkungan. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor pada indera ini dibagi

menjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor.

Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang

terjadi di dalam tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon,

ligamentum, sendi, dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan lain

sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai perubahan yang ada di dalam

tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen menurun, kadar

glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain sebagainya.

Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi

untuk mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh.

Yang termasuk eksoreseptor yaitu:

1. Mata sebagai indera penglihatan peka terhadap rangsangan cahaya

2. Telinga sebagai indera pendengaran peka terhadap rangsangan getaran suara

(bunyi)

3. Hidung sebagai indera pencium peka terhadap rangsangan bau

4. Lidah sebagai indera pengecap peka terhadap rangsangan rasa

5. Kulit sebagai indera peraba peka terhadap rangsangan tekanan, sentuhan, dan

rabaan

Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera yaitu

reseptor eksoreseptor. Semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima

informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau datang dari

luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang diterimanya, seperti

komoreseptor ( penerima rangsang zat kimia ), fotoreseptor ( penerima rangsang

2

Page 3: Makalah sistem indera

cahaya ), audioreseptor ( penerima rangsang suara ), dan mekanoreseptor

(penerima rangsan fsik seperti tekanan, sentuhan, dan getaran ).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

a. Apa saja yang termasuk organ-organ pada sistem indera?

b. Bagaimana struktur dari organ-organ pada sistem indera?

c. Apakah fungsi dari organ-organ pada sistem indera?

d. Bagaimana mekanisme organ-organ pada sistem indera?

e. Apa saja penyakit yang dapat ditimbulkan pada sistem indera?

f. Bagiamana pencegahan yang dapat dilakukan terhadap penyakit pada sistem

indera?

1.3. Tujuan

a. Mengetahui yang termasuk organ-organ pada sistem indera

b. Memahami struktur organ-organ pada sistem indera

c. Mengetahui fungsi organ-organ pada sistem indera

d. Menjelaskan mekanisme organ-organ pada sistem indera

e. Mengetahui penyakit pada sistem indera

f. Memahami pencegahan yang dapat dilakukan pada penyakit yang

menyerang sistem indera

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Alat-Alat Sistem Indera

2.1.1. Indera Penglihatan (Mata)

3

Page 4: Makalah sistem indera

Mata adalah organ fotosensitif yang sangat berkembang dan rumit, yang

memungkinkan analisis cermat dari bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang

dipantulkan objek. Mata terletak dalam struktur bertulang yang protektif di

tengkorang yaitu rongga orbita.setiap mata terdiri atas sebuah bola mata fibrosa

yang kuat untuk mempertahankan bentuknya, suatu sistem lensa untuk

memfokuskan bayangan, selapis sel fotosensitif, dan suatu sistem sel dan saraf

yang berfungsi mengumpulkan, memproses dan meneruskan informasivisual ke

otak. Setiap mata terdiri dari tiga lapisan konsentris : sebuah lapisan luar yang

terdiri atas sklera dan kornea; sebuah lapisan tengah-yang juga disebut lapisan

vaskular- terdiri atas koroid, badan siliar dan iris; dan sebuah lapisan dalam

jaringan saraf, yaitu retina, yang terdiri atas epitel pigmen di luar dan lapisan

retina sebenarnya di dalam. (Luiz, 451 : 2007)

A. Bagian-bagian dan struktur mata

Bola mata vertebrata terdiri atas sklera (sclera), lapisan luar yang keras dan

berwarna putih, terbuat dari jaringan ikat, dan lapisan yang tipis berpigmen,

disebut koroid (choroid). Di bagian depan mata, sklera menjadi kornea (cornea)

yang transparan, yang melewatkan cahaya ke dalam mataserta bertindak sebagai

lensa tetap. Di bagian depan mata, koroid membentuk iris yang berbentuk donat,

yang memberikan warna pada mata. Dengan mengubah ukuran, iris meregulasi

jumlah cahaya yang memasuki pupil, lubang di tengah iris. Tepat di dalam koroid,

retina membentuk lapisan terdalam dari bola mata dan mengandung lapisan-

lapisan neuron dan fotoreseptor. Informasi dari fotoreseptor meninggalkan mata

pada cakram optik, suatu titik di bagian luar bawah retina, tempat saraf optik

melekat ke mata. Karena tidak ada fotoreseptor dalam cakram optik, terbentuklah

bintik buta (blind spot) : cahaya yang difokuskan ke bagian retina tersebut tidak

terdeteksi. (Campbell, 274 : 2010)

4

Page 5: Makalah sistem indera

Gambar 1 : Struktur mataSumber : http://idkf.bogor.net

Lensa (lens) dan badan bersilia (ciliary body) membagi mata menjadi dua

ronnga, yakni rongga anterior di antara kornea dan lensa serta rongga posterior

yang jauh lebih besar di belakang lensa. Badan bersilia menerus menghasilkan

aqueous humor yang jernih dan berair, yang berisi rongga anterior. Rongga

posterior, yang terisi dengan vitreous humor serupa jeli, menyusun sebagian besar

volume mata. Lensa sendiri adalah cakram protein yang transparan. Manusia dan

mamalia memfokuskan penglihatan dengan mengubah bentuk lensa. Saat

memfokuskan objek yang dekat, lensa menjadi nyaris bundar. Saat melihat objek

yang jauh, lensa akan memipih. (Campbell, 274 : 2010)

Retina manusia mengandung sel batang (rod) dan sel kerucut (cone), dua

tipe fotoreseptor yang berbeda bentuk dan fungsi. Sel batang lebih sensitif

terhadap cahaya namun tidak bisa membedakan warna; sel batang memungkinkan

kita melihat kala malam, namun hanya hitam dan putih. Sel kerucut menghasilkan

penglihatan berwarna, namun karena kalah sensitif, sedikit berperan dalam

penglihatan malam. Ada tiga tipe sel kerucut. Masing-masing memiliki

sensitivitas yang berbeda terhadap spektrum tampak, sehingga memberikan

respon yang optimal terhadap cahaya merah, hijau atau biru. (Campbell, 274 :

2010)

Fovea, bagian tengah medan penglihatan tidak memiliki sel batang namun

memiliki sel kerucut yang berdensitas sangat tinggi – sekitar 150.000 sel kerucut

per milimeter kuadrat. Rasio sel batang terhadap sel kerucut meningkat seiring

jarak dari fovea, dengan wilayah tepi yang hanya memiliki sel batang. (Campbell,

274 : 2010)

5

Page 6: Makalah sistem indera

Menurut Leslie 497 : 2007, bola mata disusun oleh 3 tunika atau lapisan

yaitu :

Gambar 2 : anatomi mataSumber : http://shory.heck.in

1) Tunika fibrosa (tunica fibrosa)

Tunika fibrosa (fibrous tunic) membentuk lapisan luar bola mata.

Tunika fibrosa bola mata dibagi menjadi sclera dan kornea. Sklera yang

padat berwarna putih melingkupi 5/6 belakang bola mata sementara kornea

yang tidak berwarna dan transparan menutupi 1/6 depan bola mata.

a. Sklera

Skelra merupakan bagian mata berwarna putih yang tidak

mengandung pembuluh-pembuluh darah. Seratkolagen yang terdapat

pada sklera mempunyai ketebalan kira-kira 1 mm disebelah belakang,

lebih langsing di bagian ekuator dan lebih menebal lagi pada daerah yang

6

Page 7: Makalah sistem indera

berhubungan dengan kornea. Sklera disusun oleh serat-serat kolagen tipe

1 yang diselang selingi oleh jala-jala serat elastin. Susunan seperti ini

memberikan bentuk untuk bola mata yang dijaga oleh tekanan intaokular

dari aqueous humor (terletak di depan lensa) dan vitreous body (terletak

dibelakang lensa).

b. Kornea

Kornea adalah bagian tunika fibrosa yang terletak paling depan,

jernih, tidak mengandung pembuluh dara dan banyak mengandung serat-

serat saraf yang menonjol ke arah depan bola mata. Kornea lebih tipis

dari sklera dan disusun oleh 5 lapisan yang berbeda yaitu :

1. Epitel kornea

Epitel kornea (corneal epithelium), lanjutan konjungtiva (suatu

membran mukosa yang menutupi sklera bagian depan dan melapisi

permukaan dalam kelopak mata) adalah suatu epitel gepeng berlapis

tidak berkeratin yang dibentuk oleh 5-7 lapis sel yang menutupi

permukaan depan kornea. Epitel kornea mengandung banyak ujung-

ujung saraf bebas. Gambaran sel yang sedang megalami mitosis

ditemukan pada bagian pinggir korneayang mempunyai waktu pergantian

kira-kira 7 hari. Kerusakan pada kornea diperbaiki dengan cepat ketika

sel-sel bermigrasi ke daerah lesi untuk menutupi daerah yang mengalami

cedera. Selanjutnya aktivitas mitosis menggantikan sel-sel yang

bermigrasi ke daerah yang terluka. Epitel kornea juga berfungsi pada

transfer air dan ion-ion dari stroma ke dalam sakus konjungtiva.

2. Membrane Bowman ( Bowman’s membrane)

Membran Bowman terletak lebih dalam dari epitel kornea.

Mikroskop elektron menunjukkan bahwa Membran Bowman merupakan

lapisan fibrilar dengan tebal6-30 mikrometer yang tersusun dari serat-

serat kolagen tipe 1 yang tersusun secara random. Membran Bowman

diyakini dibentuk oleh epitel kornea dan sel-sel pada stroma di

bawahnya. Serabut saraf sensoris melintas melalui struktur-struktur ini

untuk mausk dan berakhir pada epitel.

7

Page 8: Makalah sistem indera

3. Stroma

Stroma merupakan lapis kornea yang paling tebaldan jernih yang

menyusun kira-kira 90% tebal kornea. Lapisan ini disusun oleh serat-

serat kolagen tipe 1 yang tersusun dalam 200-250 lamel, setiap lamel

memiliki ketebalan 2 mikrometer. Serta-serat kolagen di dalam lamel

tersusun tersusun secara paralel satu dengan yang lainnya.

4. Membran Descement (Descement’s membrane)

Membran Descement merupakan membran basal tebal yang

terletak di antara stroma dan endotel di bawahnya. Walaupun membran

ini tipis (5 mikrometer saat lahir) dan homogen pada orang muda,

mikroskop elektron mendemonstrasikan bahwa membran tersebut

menjadi lebih tebal (17 mikrometer) dan mempunyai garis-garis

melintang dan gambaran serta-serat heksagonal pada orang yang lebih

tua.

5. Endotel kornea (corneal endhotelium)

Endotel kornea yang melapisi permukaan dalam (belakang) kornea

merupakan epitel selapis gepeng. Epitel ini bertanggung jawab untuk

mensintesa protein yang diperlukan untuk mensekresi dan memelihara

membran Descement. Sel-sel ini menunjukkan banyaknya vesikel vesikel

pinositosis dan membrannya mempunyai pompa natrium yang mengirim

ion sodium ke dalam bilik mata depan yang secara pasif diikuti oleh ion

klorida dan air. Jadi kelebihan cairan dalam stroma diserap oleh endotel

yang mempertahankan stroma dalam kondisi sedikit dehidrasi. Hal ini

merupakan seuatu faktor yang berkontribusi untuk mempertahankan

kualitas refraksi kornea.

2) Tunika vaskulosa (tunica vasculosa), lapisan tengah yang banyak

mengandung pembuluh darah dan pigmen.

Lapis tengah bola mata yang kaya akan pembuluh darah, tunika

vasculosa (uvea) disusun oleh bagian-bagian yaitu :

a. Koroid

8

Page 9: Makalah sistem indera

Koroid merupakan lapisan posterior dinding bola mata yang

berpigmen dan mendapat pendarahan yang baik yang melekat secara

longgar ke tunika fibrosa. Warna hitam pada koroid disebabkan oleh

kehadiran melanosit.

b. Korpus siliar

Korpus siliar merupakan perluasan koroid berbentuk baji yang

melingkari dinding dalam bola mata setingkat dengan lensa. Korpus siliar

disusun oleh 3 ikat otot polos yang dikenal sebagai otot siliar.

c. Iris

Iris adalah struktur berwarna yang merupakan perluasan koroid ke

arah depan.

d. Lensa

Lensa merupakan struktur yang fleksibel, bikonvek dan jernih yang

disusun oleh sel-sel epitel. Lensa disusun oleh 3 bagian: kapsul lensa,

epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul lensa merupakan lamina

basal, dengan tebal 10-20 mikrometer. Struktur elastik, homogen dan

jernih yang akan merefleksikan cahaya. Epitel subkapsul hanyaterdapat

pada permukaan bagian depan dan samping lensa, terletak persis di

bawah kapsul lensa. Serat-serat lensa merupakan sel-sel silindris yang

menyusun badan lensa. Sel-sel ini terletak di bawah epitel subkapsul dan

kapsul lensa.

e. Badan vitreus

Badan vitreus merupakan gel yang jernih dan kenyal yang mengisis

rongga mata di belakang lensa. Struktur ini disusun oleh 99% air yang

mengandung elektrolit, serat kolagen dan asam hialuronat. Badan vitreus

menempel keseluruh permukaan retina.

3) Tunika neuralis (neural tunic) atau retina

Retina merupakan lapisan ketiga atau lapisan terdalam bola mata

yang pada bagian neuralnya mengandung sel-sel fotoreseptor yaitu sel-

sel batang dan kerucut. Bagian retina yang berfungsi pada lintasan

9

Page 10: Makalah sistem indera

fotoreseptor terletak pada sisi dalam koroid dan disusun oleh 10 lapisan

yang berbeda yaitu :

a. Epitel pigmen

b. Lapis batang dan kerucut

c. Membran limitans luar

d. Lapis inti luar

e. Lapis pleksiform luar

f. Lapis inti dalam

g. Lapis pleksiform dalam

h. Lapis sel-sel ganglion

i. Lapis serat nervus optikus

j. Membran limitan dalam

Menurut Luiz, 463 : 2007 struktur mata tidak hanya tersusun oleh tunika

fibrosa, tunika vasculosa dan tunica neuralis, tetapi terdapat pula struktur

tambahan pada mata yaitu :

1) Konjungtiva, merupakan membran mukosa tipis dan transparan yang menutupi

bagian anterior mata sampai kornea dan permukaan dalam kelopak mata.

2) Kelopak mata, merupakan lipatan jaringan yang dapat digerakkan dan

berfungsi melindungi mata. Kulit kelopak ini bersifat longgar dan elastis

sehingga dapat sangat membengkak dan kemudian kembali ke bentuk dan

ukuran normal.

3) Aparatus lakrimalis, terdiri atas :

a. Kelenjar lakrimal, merupakan kelenjar penghasil air mata yang terletak di

bagian anterior superior temporal dari orbita.

b. Kanalikuli lakrimal, yang membawa cairan lakrimal meninggalkan

permukaan bola mata.

c. Sakus lakrimal, bagian sistem duktus yang melebar.

d. Duktus nasolakrimal, yang mengirimkan cairan lakrimal ke rongga hidung.

Selain ketiga struktur tambahan mata di atas, terdapat pula alis mata dan

bulu mata sebagai struktur tambahan. Alis mata terdiri dari rambut kasar

melintang di atas mata, berfungsi untuk mempercantik wajah dan melindungi

10

Page 11: Makalah sistem indera

mata dari keringat yang mengalir dari dahi. Bulu mata merupakan barisan rambut

yang terdapat pada ujung kelopak mata, berfungsi melindungi bola mata dari

masuknya debu dan partikel. (Reiza, 25 : 2014)

Gambar 3 : Struktur tambahan mataSumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com

B. Fungsi mata

Mata adalah Indera yang berfungsi untuk melihat lingkungan sekitarnya

dalam bentuk gambar sehingga mampu untuk mengenali benda-benda yang ada

disekitarnya dengan cepat. Mata merupakan indera penglihat yang menerima

rangsang berupa cahaya dan warna. (Reiza, 25 : 2014)

C. Mekanisme penglihatan

Cahaya yang masuk pertama-tama akan melewati selaput kornea sebagai

lapisan terluar dari mata. Selanjutnya cahaya akan diteruskan ke rongga mata oleh

pupil (lubang di tengah bola mata yang dibentuk oleh iris). Iris akan mengatur

banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam rongga mata. Cahaya akan

menuju lensa mata yang menjadikan bayangan benda menjadi nyata, tegak dan

diperkecil. Selanjutnya bayangan akan jatuh pada retina tepat di bintik kuning.

Cahaya menerobos lapisan-lapisan retina untuk mencapai sel batang dan kerucut,

11

Page 12: Makalah sistem indera

tempat cahaya di serap, dan mengawali sederetan reaksi yang menghasilkan apa

yang kita sebut sebagai penglihatan. (Luiz, 461:2007)

Pemrosesan informasi visual dimulai di retina, di tempat sel batang dan sel

kerucut membentuk sinapsis dengan neuron yang disebut sel bipolar. Selain sel

bipolar, pemrosesan informasi dalam retina membutuhkan tiga tipe neuron yang

lain yaitu sel-sel ganglion, horisontal dan amakrin. Sel ganglion bersinapsis

dengan sel bipolar dan mneruskan potensial aksi ke otak melalui akson dalam

saraf optik. Sel horisontal dan sel amakrin berfungsi dalam jalur neural yang

mengintegrasikan informasi visual sebelum dikirimkan ke otak. (Campbell,

276:2010)

Gambar 4 : mekanisme penglihatanSumber : https://edisugianto.wordpress.com

2.1.2. Indera Pembau (Hidung)

Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat

kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau

yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-

rambut halus (silia olfaktori) diujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang

berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. (Reiza, 30 : 2014)

A. Bagian-bagian dan struktur hidung

Menurut Reiza, 30 : 2014, struktur hidung terdiri dari bagian-bagian sebagai

berikut:

1. Lubang hidung, berfungsi untuk keluar masuknya udara

12

Page 13: Makalah sistem indera

2. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas

3. Selaput lendir berfungsi sebagai tempat menempelnya kotoran dan sebagai

indera pembau

4. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kima yang ada dalam udara pernapasan

5. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau ke otak

Gambar 5 : struktur hidungSumber : http://duniabiologisma.blogspot.com

B. Fungsi hidung

Hidung dalam sistem pernapasan sebagai perisai yang menyaring udara

yang masuk ke dalam tubuh. Pertukaran oksigen dengan karbondioksida dari

darah juga merupakan fungsi hidung. (Reiza, 32 : 2014)

C. Mekanisme penciuman

Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel

pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf

kranial (nervus olfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk

serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus

olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara

inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung,

sehingga terjadi pengikatan lendir dengan protein membran pada

13

Page 14: Makalah sistem indera

dendrit.kemudian timbul impuls yang menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson

bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I otak (olfaktori). Saraf otak

ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung

kemudian bersinapsis dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan impuls

dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk diinterpretasikan.

(Reiza, 31 : 2014)

Gambar 6 : mekanisme penciumanSumber : http://annisamayasari.blogspot.com

2.1.3. Indera Pengecap (Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai melut yang dapat

membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal

sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. (Reiza,

55 : 2014)

A. Bagian-bagian dan struktur lidah

Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh-pembuluh darah dan

urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta serta pinggiran lidah

bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Permukaan bawah lidah disebut frenulum

linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagianposterior lidah

pada dasar mulut. (Kus, 273 : 2004)

14

Page 15: Makalah sistem indera

Gambar 7 : struktur lidahSumber : http://ridhwanyunaser.blogspot.com

Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot, yaitu otot intinsik lidah

melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada

bagian-bagian sekitarnya serta melakukan gerakan-gerakan kasar. (Kus, 273 :

2004)

Menurut Kus 274 : 2004, bagian anterior lidah bebas tidak terikat. Bila lidah

dijulurkan, maka ujung lidah meruncing dan bil terletak di dasar mulut, maka

ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir lidah selalu lembab dan pada waktu

sehat berwarna merah jambu. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papila-

papila, yang terdiri atas tiga bagian, yaitu :

a. Papila sirkumvalata, ada delapan hingga duabelas dari jenis ini yang terletak

pada bagian dasar lidah. Papila ini adalah jenis papila yang terbesar dan

masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit.

b. Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan

berbentuk jamur.

c. Papila filiformis, adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh

permukaan lidah. Organ ujung untuk mengecap adalah puting-puting pengecap

yang sangat banyak terdapat pada dinding papila sirkumvalata dan papila

fungiformis. Papila filiformis berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada

rasa pengecapan yang sebenarnya.

15

Page 16: Makalah sistem indera

B. Fungsi lidah

Fungsi utama dari lidah adalah sebagai pengecap atau perasa. Lidah

merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam

mulut sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor

yang ada pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan

sehingga disebut sebagai kemoreseptor. Selain itu lidah juga mempunyai beberapa

manfaat lain yaitu :

1. Sebagai alat yang membantu untuk bicara

2. Sebagai pencerna makanan dan membantu mengunyah makanan

3. Membolak-balikan makanan

4. Merasakan panas, dingin, kasar dan halus.

C. Mekanisme mengecap

Pada lidah terdapat empat macam reseptor kimiawi di bagian depan lidah manusia.

Sensor-sensor ini menangkap rasa asin, manis, asam dan pahit. Setelah serangkaian

proses kimia, sensor-sensor rasa atau ujung saraf pengecap (papila) mengubah persepsi

rasa ini ke dalam sinyal elektris dan mengirimkannya ke otak. Sinyal-sinyal ini dipahami

sebagai rasa oleh otak.

2.1.4. Indera Pendengaran (Telinga)

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal

suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Anatomi

juga sangat rumit. Indera pendengaran sangat penting untuk perkembangan

normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang

lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Telinga pada hewan

vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa

variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. ( Reiza, 33 : 2014 )

Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak

simetris pada bagian yang berlawabab dikepala, untuk menjaga keseimbangan dan

lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air,

atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi

16

Page 17: Makalah sistem indera

suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.

Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan

telinga dan otak ( nervus vestibulokoklearis ). (Reiza, 33 : 2014)

A. Bagian-bagian atau struktur telinga

Menurut Leslie, 508 : 2007, Telinga organ pendengaran dan juga merupakn

organ ekuilibrium atau keseimbangan terbagi dalam tiga bagian yaitu telinga luar,

telingan tengah ( kavum timpani ) dan telinga dalam.

Gambar 8 : Bagian-bagian telingasumber: https://septiadiah.wordpress.com

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas daun telinga ( aurikula/pinna ), liang telinga luar dan

membran timpani. Daun telinga ( aurikula ) berkembang dari bagian-bagian

lengkung brankial pertama dan kedua. Bentuk umum, ukuran, dan bentuk

khususnya biasanya berbeda pada setiap orang dengan persamaan dalam keluarga.

Aurikula ( pinna ) terdiri atas lempengan tulang rawan elastik yang bentuknya tak

beraturan, diliputi kulit tipis yang melekat erat pada tulang rawannya. Tulang

rawan ini kontinue dengan tulang rawan liang telinga tengah ( meatus auditorius

eksternus ). (Leslie, 508 : 2007 )

17

Page 18: Makalah sistem indera

Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutama oleh

kartiligo kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus

membnatu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang meatus

auditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi

temporal mandibular. Meatus auditorius eksternus adalah saluran yang agak

gepeng dari permukaan sampai ke dalam tulang temporalis. Batas dalamnya

adalah membran timpani. Suatu epitel berlapis skuamosa yang berlanjut dari kulit

melapisi saluran ini. Meatus auditorius eksternus panjangnya sekitar2,5 cm.

Terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar seruminosa ( sejenis

modifikasi kelenjar keringat ) di dalam submukosa. Kelenjar seruminosa adalah

kelenjar tubular bergelung menghasilkan serumen atau lilin. Rambut dan lilin

yang lengket mencegah masuknya benda asing ke dalam telinga. Ujung bagian

dalma meatus auditorius eksternus ditutupi suatu membran lonjong yaitu

Membran Timpani. Permukaan luarnya dilapisi epidermis tipis dan pemukaan

dalamnya dilapisi epitel selapis kuboid yang menyatu dengan lapisan rongga

timpani. Diantara kedua lapisan yang terdiri atas serat-serat kolagen dan elastin

dan fibrolas. Membran timpani adalah bangunan yang meneruskan gelombang

suara ke tulang-tulang pendengaran di telinga tengah. ( Luiz, 465 : 2007 )

Membran timpani menutup bagian dalam liang telinga luar. Merupakan

lempeng penutup antara alur faring pertama dan kantung faring pertama, tempat

dimana lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm terletak berdekatan. Membran

ini menerima gelombang suara yang disalurkan oleh udara melalui meatus

auditoirus eksternus sehingga bergetar. Secara inilah gelombang usara akan

dikonversi menjadi energi mekanik ke tulang-tulang pendengaran di telinga

tengah. ( Leslie, 508 : 2007 )

2. Telinga Tengah

Telinga tengah berisi tiga tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan

stapes. Telinga tengah adalah ruang tak teratur yang berada di dalam tulang

temporalis di antara membran timpani dan permukaan tulang telinga dalam.

( Luiz, 466 : 2007 )

18

Page 19: Makalah sistem indera

Telinga tengah atau ruang timpani merupakan ruang berisi rongga yang

terletak dalam pars petrosum tulang temporal. Ruang ini ke arah posterior

berhubungan dengan ruang ruang udara mastoid dan ke arah anterior melalui tuba

auditori dengan faring. Tiga tulang pendengaran mengisi ruang ini, membentang

antara membran timpani dengan membran pada tingkap oval. Ruang timpani

dilapisi oleh epitel gepeng selapis yang kontinue dengan lapisan dalam membran

timpani. Pada dua pertiga bagian dalam ruang timpani yang semula berdinding

tulang akan berubah menjadi tulang rawan menjelang tuba auditori. ( Leslie, 509 :

2007 )

Di dekat tuba auditorius dan bagian dalamnya secara berangsur berubah

menjadi epitel bertingkat silindiris bersilia. Meskipun dinding tuba umunya

kolaps, tuba akan terbuka selama proses menelan, yang menyeimbangkan tekanan

udara di dalam telinga tengah dengan tekanan atmosfer. Pada dinding tulang

telingan tengah bagian medial terdapat 2 area segi empat berlapis membran dan

tak bertulang, area-area ini adalah tingkap lonjong dan tingkap bundar. Membran

timpani berhubungan dengan tingkap lonjong melalui sederetan 3 tulang kecil,

tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes yang meneruskan

getaran mekanis yang dihasilkan di membran timpani ke telinga dalam. Maleus

menempel di membran timpani dan stapes melekat pada membran tingkap

lonjong. Tulang-tulang ini memiliki sendi sinovial dan seperti struktur rongga ini

ditutupi epitel selapis gepeng. Di telinga tengah terdapat 2 otot kecil ( otot skelet )

yaitu tensor timpani dan stapedius yang berinsersi di maleus dan stapes. Kedua

otot tersebut berfungsi mengatur konduksi suara. ( Luiz, 466 : 2007 )

Getaran membran timpani menimbulkan gerakan tulang pendengaran dan

karena aktivitas pengungkitan, pergerakannya diperkuat dengan menggetarkan

membran tingkap oval dengan demikian menimbulkan gerakan medium cairan

bagian koklea telinga dalam. ( Leslie, 509 : 2007 )

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri atas labirin tulang, sebuah ruang/saluranyang

berbentuk tidak teratur terletak dalam pars petrosum tulang temporal dan labirin

membranosa yang menggantung dalam labirin tulang. Labirin tulang mempunyai

19

Page 20: Makalah sistem indera

tiga komponen yaitu kanal semisirkular, vestibulum dan koklea. Labirin tulang

dilapisi endosteum dan terpisahkan dengan labirin membranosa oleh ruang

perilimfatik. Ruang ini berisi cairan jernih yaitu perilimf tempat labirin

membranosa menggantung. Bagian tengah labirin tulang dikenal sebagai

vesibulum. Ketiga kanal semisirkularis ( superior, posterior dan lateral ) saling

tegak lurus satu sama lain. Di dalam kanal menggatung duktus semisirkularis

yang merupakan lanjutan dari labirin membranosa. Vestibulum merupakan bagian

tengah labirin tulang yang terletak antara koklea yang terletak di anterior dan

kanal semisirkularis di posteriornya. Dinding lateralnya mempunyai tingkap oval

dan tingkap bundar. Koklea berbentuk seperti suatu spiral tulang berongga mirip

cangkang keong yang mengitari pusatnya( suatu kolom tulang yang disebut

modiolus ) sebanyak dua setengah lingkaran. Dari modiolus keluar lempengan

tulang yang disebut lamina spiralis tulang dan ganglion spiralis. ( Leslie, 509 :

2007 )

Labirin membranosa merupakan sejumlah rongga berlapis epitel yang

kontinue dan berasal dari ektoderm. Labirin ini berasal dari vesikel auditorius

yang berkembang dari ektoderm bagian lateral kepala embrio. Vesikel ini

mengalami sejumlah perubahan bentuk yang rumit dan menghasilkan 2 daerah

khusus di labirin membranosa yaitu utrikulus dan sakulus. Duktus semisirkularis

muncul dari utrikulus sedangkan duktus koklearis muncul dari sakulus. ( Luiz,

466 : 2007 )

Duktus semisirkularis mempunyai bagian yang melembung yaitu ampula,

tempat reseptor khusus ( sel rambut neuroepitel) menerima kesasn pergerakan

linear dan angular ( mneyudut ). Duktus koklear dan organ corti bertanggung

jawab untuk mekanisme pendengaran. Atap skala media ( duktus koklear ) ialah

membran vestibular ( reissneri ) sementara lantai skala media ialah membran

basilar. Raung berisi perilmf yang terletak di atas membran vestibular disebut

skala vestibuli dan ruang perlimf di bawah membran basilar ialah skala timpani.

Kedua ruang ini berhubungan melalui helikotrema dekat aoeks koklea. Organ

corti, organ reseptor khusus untuk pendengaran terletak pada membran basilar dan

terdiri atas sel rambut neuroepitel dan beberapa tipe sel penyokong. Sel-sel

20

Page 21: Makalah sistem indera

penyokong organ corti adalah sel tiang dalam dan luar, sel falang dalam dan luar,

sel batas, sel-sel hensen, dan sel-sel bottcher. ( Leslie, 514 : 2007 )

Ciri paling khas dari sel-sel ini adalah barisan stereosilia yang berbentuk W

(sel rambut luar ) atau linear (sel rambut dalam ). Ujung streosilia dari sel rambut

luar, terbenam di dalam membran tektoria yakni suatu sekret yang kaya akan

glikoprotein dari sel-sel tertentu di dalam spiralis. Sel rambut luar dan dalam

mempunyai ujung saraf aferan dan eferen. Meskipun sel rambut dalam memiliki

lebih banyak inervasi aferen perbedaan fungsional tersebut tidak jelas. Badan sel

dari neuron aferen bipolar di organ corti terletak di pusat modiolus yang bertulang

dan membentuk ganglion spiralis. (Luiz, 468 : 2007 )

B. Fungsi Indera Pendengaran ( Telinga )

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan

untuk keseimbangan. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan

telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor

yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya

berupa impuls ke otak untuk diolah.

C. Mekanisme Mendengar

Mekanisme pendengaran dimulai dengan adanya gelombang bunyi masuk

ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan

oleh ketiga tulang dengar ke tingkap oval. Getaran struktur koklea pada tingkap

oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran

cairan tadi akan menggerakkan membran reissneri dan menggetakan cairan limfa

dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengan

menggerakkan membran basher yang engan sendirinya akan menggetarkan cairan

dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada

tingkap bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-

selaput basiler yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.

Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektoria, terjadilah rangsangan

( impuls ). Getaran membran tektoria dan membran basiler akan menekan sel

21

Page 22: Makalah sistem indera

sensori pada organ corti dan kemudian impuls yang akan dikirim ke pusat

pendengaran di dalam otak melalui saraf pendengaran dan otak akan memberi

tanggapan sehingga kita dapat mendengar. ( Efiaty, 2007 )

Gambar 9 : Mekanisme MendengarSumber: http://hikmat.web.id

2.1.5. Indera Peraba (Kulit)

Kulit merupakan organ terbesar tubuh, tersusun atas epidermis pada bagian

atas dan dermis pada bagian bawah. Kulit meliputi seluruh permukaan tubuh,

menjadi kontinyu dengan membran mukosa sistem pencernaan (pada bibir dan

anus), sistem respirasi (pada hidung) dan sistem urogenital. Sebagai tambahan,

kulit kelopak mata menjadi kontinyu dengan konjungtiva pada bagian anterior

orbita. Kulit juga melapisi meatus auditori eksterna dan melapisi permukaan luar

permukaan membran timpani. (Leslie, 317, 2007)

Indera peraba pada manusia adalah kulit, fungsi kulit yaitu untuk

melindungi bagian-bagian tubuh sebelah dalam kita dari pengaruh luar dan juga

berfungsi mengatur suhu tubuh. Zat yang dapat menentukan warna kulit seseorang

adalah pigmen. Air dan garam-garam mineral dikeluarkan dari kulit melalui pori-

pori atau lubang keringat. ( Reiza Farandika Kurniawan, 41, 2014 )

22

Page 23: Makalah sistem indera

A. Bagian-bagian Kulit

Menurut Leslie 317 : 2007, kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut

epidermis dan lapisan dalam zatau lapisan dermis, yang merupakan jaringan ikat.

Epidermis tersusun atas epitel berlapis gepeng keratin yang berasal dari ektoderm.

Lapisan dibawah epidermis yang juga berinterdigitasi dengannya ialah dermis,

berasal dari mesoderm dan tersusun atas jaringan ikat padat kolagen yang tersusun

tidak teratur.

Gambar 10 : Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornyaSumber : https://fri3ta.wordpress.com

1. Epidemis, pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.

Epidermis tersusun atas empat lapis sel yaitu:

a. Lapisan basal / stratum germinativum, terdiri dari sel-sel kuboid yang tegak

lurus terhadap dermis. Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Lapisan

terbawah dari epidermis terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang

membentuk melanin (melindungi kulit dari sinar matahari).

b. Lapisan granular / stratum granulosum, terdiri dari butir-butir granula

keratohialin yang basofilik. Terdapat berkas-berkas filamet yang dinamakan

tonofibril, dianggap filament-filament tersebut memegang peran penting

untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi.

c. Lapisan tanduk / korneum, terdiri dari 20- 25 lapis sel tanduk tanpa inti

23

Page 24: Makalah sistem indera

d. Stratum lusidum, berupa garis translusen biasanya terdapat pada kulit tebal

telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

Menurut Reiza 42 : 2014, setiap kulit yang mati banyak mengandung

keratin yaitu protein fibrous insoluble yang membentuk barier terluar kulit

yang berfungsi:

a. Mengusir mikroorganisme patogen.

b. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.

c. Unsur utama yang mengeraskan rambut dan kuku.

Menurut Reiza 42 : 2014, setiap kulit yang mati akan terganti setiap 3-4

minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu:

a. Sel merkel, fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan

dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.

b. Sel langerhans, berperan dalam respon-respon antigen kutaneus.

2. Dermis

Menurut Reiza 47 : 2014, merupakan lapisan dibawah epidermis.

Merupakan bagian yang paling penting dikulit yang sering dianggap sebagai

“True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan

menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi yang paling

tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm. Dermis terdiri sari dua lapisan:

a. Lapisan papiler, tipis mengandung jaringan ikat jarang

b. Jaringan retikuler, tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Menurut Reiza 47 : 2014, pada kulit terdapat beberapa kelenjar, yaitu

kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

a. Kelenjar sebasea

Berfungsi mengontrol sekresi minyak kedalam ruang antara polike

rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus

dan lunak.

b. Kelenjar keringat

Diklasifikasikan menjadi dua kategori :

1) Kelenjar Ekrin terdapat di semua kulit

24

Page 25: Makalah sistem indera

Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan

suhu tubuh. Kecepatan reaksi keringat dikendalikan oleh saraf simpatik.

Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh

terhadap stres nyeri dan lain lain.

2) Kelenjar Apokrin

Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada

polikel rambut. Kelenjar inaktif pada masa pubertas, pada wanita akan

membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi

keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau

khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus

yang disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen.

B. Fungsi Kulit

Menurut Reiza 45 : 2014, kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam

menjaga homeostasis tubuh, yaitu:

1. Kulit sebagai alat pengeluaran, kulit sebagai alat pengeluaran zat sisa

metabolisme berupa keringat yang mengandung air dan garam serta sisa bahan

lainnya.

2. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Pada tubuh dalam keadaan panas,

pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas ke udara, dan air

banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat, demikian ssuhu tubuh akan turun.

3. Kulit sebagai tempat pembentukan vitamin D. Di dalam kulit terdapat

provitamin D yang dapat diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar

ultraviolet matahari pada waktu pagi hari. Vitamin D sangaat penting untuk

pembentukan tulang.

4. Kulit sebagai tempat penyimpanan. Kulit dan jaringan bagian bawah bekerja

sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adipose dibawah kulit sebagai

tempat penyimpanan lemak. Cadangan lemak dapat dibakar sehingga dapat

menghasilkan panas dan energi untuk mrngatasi udara dingin. Untuk itulah

orang yang memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih tahan dengan udara

dingin.

25

Page 26: Makalah sistem indera

5. Kulit sebagai pelindung. Kulit melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa

tekanan dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu kulit juga melindungi

tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakteri dan jamur.

Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan melindungi

tubuh dari sinar ultraviolet.

6. Kulit sebagai indera peraba. Pada lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang

bisa menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri dan tekanan. Rangsangan

tersebut akan disampaikan ke otak sebagai pusat informasi sehingga kita dapat

mengetahui apa yang kita sentuh.

C. Mekanisme sistem Indera (Kulit)

1. Mekanisme sistem perabaan

Menurut Leslie, 326 : 2007, rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Berikut mekanisme sistem perabaan:

Gambar 11: Mekanisme sistem perabaanSumber : http://www.slideshare.net/sitifatma351/alat-indera-peraba-kulit

a. Rangsangan di kulit (misalnya, memegang air dingin, dicubit, disentuh dll)

akan diterima oleh reseptor (penerima rangsangan) yang terletak di bawah

permukaan kulit

b. Kemudian diteruskan ke saraf tepi (saraf di luar otak dan sumsum tulang

belakang)

26

Page 27: Makalah sistem indera

c. Lalu masuk ke dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang

d. Kemudian stimulus diteruskan ke atas sampai ke thalamus (pusat

penyebaran utama impuls-impuls sensoris yang berperan penting dalam

memproses/mengolah informasi sensorik ini).

e. Dari sini, stimulus dikirimkan ke pusat sensorik di otak besar (cerebral

cortex), yang disebut korteks sensorik

f. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.

2. Mekanisme pengeluaran keringat pada kulitMenurut Leslie, 326 : 2007, proses pengeluaran keringat diatur oleh

hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang

bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat

rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka

rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat.

Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari

kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk

keringat. Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara

listrik maupun panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. Impuls dari

area yang menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras saraf otonom ke

medulla spinalis dan kemudian melalui jaras saraf simpatis mengalir ke kulit di

seluruh tubuh. Kelenjar keringat dipersarafi oleh saraf-saraf kolinergik tetapi juga

dapat dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang

bersikulasi dalam darah. Hal ini penting pada saat berolahraga, saat hormon ini

dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang

berlebihan yang dihasilkan oleh otot yang aktif.

2.2. Kelainan Pada Sistem Indera

27

Page 28: Makalah sistem indera

Menurut Kus 262 : 2004, menjelaskan beberapa kelainan pada sistem

indera, yaitu :

2.2.1.Kelainan pada indera penglihatan ( mata )

A. Glaucoma

Gambar 12 : penyakit glaucomaSumber : www.acemaxs05.wordpress.com

1. Penyebab

Saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata

akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di

belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah

sehingga saraf mata akan mati.

2. Gejala

Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain : bila memandang lampu

neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut,

mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan

yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal. Hal inilah yang

membuat para penderita glaukoma tidak menyadari bahwa ia sudah menderita

penyakit mata yang kronis. Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua

mata dari si penderita dan jalan satu-satunya untuk mengatasi penyakit ini

adalah dengan operasi.

3. Cara pencegahan

28

Page 29: Makalah sistem indera

a. Tetes mata: cara ini merupakan yang paling umum dan sering dan harus

dilakukan secara teratur. Sebagian pasien dapat mendapatkan respon

yang bagus dari suatu obat sementara yang lainnya bisa tidak

mendapatkan respon, namun pemilihan pengobatan harus disesuaikan

dengan kebutuhan pasien dan tipe glaukomanya.

b. Laser (laser trabeculoplasty): ini dilakukan jika obat tetes mata tidak

menghentikan kerusakan penglihatan. Pada kebanyakan kasus, meski

telah dilakukan tindakan laser ini, obat tetes mata tetap harus diberikan.

Tindakan laser ini tidak memerlukan pasien untuk dirawat di rumah sakit.

c. Pembedahan (trabeculectomy) : ini dilakukan jika tetes mata dan

penanganan dengan laser gagal untuk dapat mengontrol tekanan bola

mata. Sebuah saluran dibuat untuk memungkinkan cairan mata mengalir

keluar. Tindakan ini dapat menyelamatkan sisa penglihatan yang ada tapi

tidak memperbaiki pandangan.

B. Dakriosistis

Gambar 13 : penyakit dakriosistisSumber :

1. Penyebab

Adanya blokade pada saluran yang mengalirkan air mata dari kantong air

mata ke hidung sehingga duktus (saluran) yang terhalang menjadi terinfeksi.

2. Gejala

Mata berair dan kotoran mata berlebih.

3. Cara pencegahan

29

Page 30: Makalah sistem indera

Mencegah glaucoma adalah mendetesi sedini mungkin.Selain itu,

mengurangi makanan berkolesterol bisa mencegah resiko terkena glaucoma.

C. Katarak

Gambar 14 : penyakit katarakSumber : www.operasikatarak.com

1. Penyebab

Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu

lama dengan cahaya ultra violet, radiasi, efek sekunder dari penyakit seperti

diabetes dan hipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal),

mereka biasanya akibat denaturasi dari lensa protein. faktor-faktor genetik

sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif

juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia

lebih dini, fenomena “antisipasi” dalam katarak pra-senilis.

Katarak juga dapat diakibatkan oleh cedera pada mata atau trauma fisik.

Sebuah studi menunjukan katarak berkembang diantara pilot-pilot pesawat

komersial tiga kali lebih besar dari pada orang-orang dengan pekerjaan selain

pilot.Hal ini diduga disebabkan oleh radiasi berlebihan yang berasal dari luar

angkasa. Katarak juga biasanya sering terjadi pada orang yang terkena radiasi

inframerah, seperti para tukang (meniup)kaca yang menderita “sindrom

Pengelupasan”. Eksposur terhadap radiasi gelombang mikro juga dapat

menyebabkan katarak.Kondisi atopik atau alergi yang juga dikenal untuk

mempercepat perkembangan katarak, terutama pada anak-anak.

2. Gejala

30

Page 31: Makalah sistem indera

Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman

pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur,

warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke

mata. Tes sensitivitas kontras harus dilakukan dan jika kekurangan sensitivitas

kontras terlihat makan dianjurkan untuk konsultasi dengan spesialis mata.

3. Cara pencegahan

Menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses metabolisme, seperti

konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi trauma atau

kecelakaan pada mata.

D. Miopi

Gambar 15 : penyakit miopiSumber : http://ridwanaz.com

1. Penyebab

Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan, membaca sambil

tiduran, menonton tv dari jarak dekat, dan berada di depan computer terus-

menerus.

2. Cara Pencegahan

a. Tidak membaca dalam keadaan kurang cahaya.

b. Membaca dalam posisi duduk dan dalam jarak baca normal, yaitu 30 cm.

c. Tidak sering berada di depan computer. Radiasi dapat mempengaruhi

kondisi mata.

31

Page 32: Makalah sistem indera

d. Makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A secara

teratur dan tidak berlebihan.

E. Hipermetropi

Gambar 16 : penyakit hipermetropiSumber : presbiopihipermetropimiopi.wordpress.com

1. Penyebab

Penyebab hipermetropia adalah karena bentuk bola mata terlalu pendek

dibanding keadaan normal, atau dapat juga sistem optis bola mata yang

kekurangan daya bias.

2. Gejala

a. Sakit kepala, terutama di sisi muka. Makin terasa jika melihat ke arah

dekat dalam jangka waktu yang agak lama.

b. Penglihatan tidak nyaman, terutama ketika pandangan terfokus ke jarak

tertentu dalam waktu lama, misalnya menonton televisi.

c. Kabur ketika melihat dekat, meskipun usianya masih cukup muda.

d. Penglihatan jauh menjadi kabur sehabis membaca / melihat dekat dalam

waktu lama.

e. Kabur ketika melihat jauh dan dekat, terutama jika derajat

hipermetropianya sudah agak tinggi (3,00 s/d 6,00 D).

f. Cepat lelah mata ketika membaca dalam jarak dekat.

3. Cara Pencegahan

Makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A dengan

teratur dan tidak berlebihan.

32

Page 33: Makalah sistem indera

F. Presbiopi

Gambar 17 : penyakit presbiopiSumber : presbiopihipermetropimiopi.wordpress.com

1. Penyebab

Disebabkan oleh faktor usia. Orang yang usianya sudah lanjut, daya

akomodasinya semakin lemah sehingga lensa mata sukar mencembung

secembung-cembungnya dan sukar memipih sepipih-pipihnya.

2. Gejala

Gejala pada miopi dan hipermetropi dirasakan pada penderita presbiopi.

3. Cara Pencegahan

Karena disebabkan oleh faktor usia, presbiopi tidak bisa dicegah.

2.2.2.Kelainan pada hidung

A. Influenza

Gambar 18 : virus influenzaSumber : ridwanaz.com

1. Penyebab

Influenza disebabkan oleh virus.

33

Page 34: Makalah sistem indera

2. Gejala

Gejala yang mengiringi diantaranya mencret ringan, terutama pada anak

kecil.

3. Cara Pencegahan

Nutrisi makanan yang bermutu akan membantu pencegahan penyakit

salesma. Mengonsumsi jeruk, tomat dan buah-buahan lain yang mengandung

vitamin C sangat dianjurkan.

B. Sinusitis

Gambar 19 : penyakit sinusitisSumber : caramencegahpenyakitsinusitis.wordpress.com

1. Penyebab

Bisa disebabkan oleh virus, bakteri, maupun alergi.

2. Gejala

a. Sakit pada muka di sekitar mata. Pada daerah ini jika Anda mengetuk

tulang atau menundukkan kepala, muka akan terasa sakit.

b. Hidung sering kali tersumbat oleh adanya nanan atau ingus yang kental.

c. Kadang-kadang diikuti oleh panas.

3. Cara Pencegahan

a. Carilah penyebab terjadinya alergi, seperti debu; bulu ayam; tepung sari

bunga; jamur, dan usahakan untuk menghindari benda-benda tersebut.

b. Hirup sedikit air garam ke dalam hidung.

c. Letakkan kompres hangat di bagian wajah.

34

Page 35: Makalah sistem indera

d. Jika si penderita kondisinya tidak membaik, segera minta pertolongan

dokter.

2.2.3.Kelainan pada lidah

A. Kanker Lidah

1. Penyebab

Merokok, terutama yg lebih dari 2 pack perhari, resiko tersebut akan

meningkat dengan penggunaan alcohol 6-12 oz sehari. Squamous cell

carcinoma pada lidah dapat juga disebabkan syphilis atau trauma khronis

misalnya tambalan atau gigi yang tajam yg menimbulkan trauma pada lidah.

2. Gejala

Biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh

dengan pengobatan yang adekuat, mudah berdarah, nyeri lokal, nyeri yang

menjalar ke telinga, nyeri menelan, sulit menelan, pergerakan lidah menjadi

semakin terbatas

3. Cara Pencegahan

Berhenti merokok terutama pada perokok yang merokok cigarette, cerutu

dan merokok dengan mengunakan pipa. Merokok adalah faktor resiko kanker

yang terbesar. Semua jenis tembakau membuat Anda berisiko kanker.

Mencegah tembakau atau memutuskan untuk berhenti menggunakannya

merupakan keputusan kesehatan yang sangat penting. Hal ini merupakan

bagian dari mencegah kanker, Hindari minuman beralkohol.

Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Apabila mulut dan gigi tidak terjaga

kebersihannya, maka membuat kuman yang berjangkit lama-lama menjadi

jamur dan akhirnya berkembang menjadi kanker. Selain menyikat gigi

disarankan untuk menggunakan obat kumur yang menuntaskan kegiatan

membersihkan mulut.

35

Page 36: Makalah sistem indera

B. Sariawan

Gambar 20 : penyakit sariawanSumber : health.detik.com

1. Penyebab

a. Penyakit pada lidah ini merupakan ketidak normalan yang terjadi di

selaput lendir dalam mulut. Bentuk fisiknya ialah luka di mulut yang

disertai bercak berwarna putih. Bercak putih ini terkadang agak sedikit

kekuningan dan akan berbentuk cekung.

b. Daya tahan tubuh yang tendah

c. Kekurangan vitamin c dan vitamin b

2. Gejala

Terasa perih pada lidah, timbul bercak merah kadang agak kekuningan.

3. Cara pencegahan

a. Tidak terlalu sering meminum air dingin disaat kondisi tubuh lagi panas

b. Memakan buah yang banyak mengandung vitamin c dan vitamin b.

c. Tidak berlebihan memakan makanan yang pedas.

d. Kurangi stress

2.2.4.Kelainan pada Indera pendengar ( Telinga )

Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organtubuh yang

lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserangpenyakit. Berikut

beberapa penyakit yang ada pada telinga:

A. Tuli Konduktif

1. Penyebab

36

Page 37: Makalah sistem indera

Salah satu penyebab penyakit tuli konduktif adalah adanya cairan atau

benda asing di dalam saluran telinga. Adanya benda asing pada liang telinga,

baik berupa cairan, biji-bijian ataupun serangga dapat mengganggu konduksi

atau hantaran suara. Gangguan pendengaran bisa terjadi akibat sumbatan

langsung pada liang telinga maupun karena penderita mencoba membersihkan

benda asing tersebut, sehingga benda asing tersebut beresiko akan masuk dan

terdorong ke bagian tulang kanalis yang menyebabkan terjadinya laserasi kulit

membran timpani. Jika sudah demikian, maka akan terasa nyeri di telinga dan

terjadi penurunan pendengaran.

2. Gejala

a. Penurunan fungsi pendengaran sensorineural dikelompokkan lagi

menjadi:

Penurunan fungsi pendengaran sensorik (jika kelainannya terletak pada

telinga dalam)

Penurunan fungsi pendengaran neural (jika kelainannya terletak pada

saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak)

b. Penurunan fungsi pendengaran sensorik bisa merupakan penyakit

keturunan, tetapi mungkin juga disebabkan olehTrauma akustik (suara

yang sangat keras), Infeksi virus pada telinga dalam, obat-obatan

tertentu, Penyakit Meniere

c. Penurunan fungsi pendengaran neural bisa disebabkan oleh Tumor otak

yang juga menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf di sekitarnya dan

batang otak, dan Infeksi.

d. Berbagai penyakit otak dan saraf (misalnya stroke) – Beberapa penyakit

keturunan (misalnya penyakit Refsum)

3. Cara Pencegahan

Membersihkan telinga secara teratur.

37

Page 38: Makalah sistem indera

B. Vertigo

Gambar 21 : penyakit vertigoSumber : http://sakitvertigo.com

1. Penyebab

a. Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring,

bangun, berguling di atas tempat tidur atau menoleh ke belakang)

b. Adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di

dalam telinga bagian dalam.

c. Pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab

2. Gejala

Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau

penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

3. Cara Pencegahan

CT scan atau MRI kepala, agar vertigo bisa diketahui lebih awal sebelum

menjadi parah.

C. Otitis Externa

Gambar 22 : penyakit otitis externaSumber : http://144penyakit.blogspot.co.id/2014/06/otitis-eksterna.html

38

Page 39: Makalah sistem indera

1. Penyebab

Proses peradangan dan infeksi pada EAC (External Auditori Canal).

Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus merupakan organisme

yang paling sering ditemukan pada infeksi ini.Bakteri yang lebih jarang yang

diisoloasi termasuk spesies Proteus, Staphylococcus epidermidis, diphtheroids,

dan Escherichia coli.

2. Gejala

Gejala otitis eksterna dapat beragam, tergantung dari stadium dan

perluasan penyakit.Diagnosis klinis ditegakkan dengan adanya keberadaan

otalgia, otorrhea, rasa penuh, pruritus, nyeri pada palpasi, dan beragam derajat

oklusi pada EAC.Pasien juga dapat datang dengan penurunan pendengaran

yang terjadi akibat oklusi pada EAC karena edema dan debris.Tanda otitis

eksterna termasuk nyeri pada penyentuhan pinna; adanya eritema, edema,

otorrhea, pembentukan krusta pada EAC; dan pada keadaan yang lebih berat,

limfadenopati pada nodus limfe periauricular dan servikal anterior.Perubahan

kulit akibat selulitis dapat pula muncul.Pada keadaan kronis, kulit EAC dapat

menebal.Kultur dapat bermanfaat untuk kasus infeksi berulang untuk

menetukan penanganan yang tepat.

3. Cara Pencegahan

Jangan masukkan barang apa saja kedalam saluran telinga. Apa saja,

termasuk jari-jari dan sumbu kapas yang dimasukkan kedalam telinga dapat

melukai jaringan yang melapisi saluran dan menyebabkan suatu infeksi telinga

2.2.5.Kelainan pada indera peraba ( kulit )

A. Kudis

Gambar 23 : penyakit kudisSumber : www.obatgatalkulit.com

39

Page 40: Makalah sistem indera

1. Penyebab

Disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan

adanya keropeng, kebotakan, dan kegatalan pada kulit.

2. Gejala

Liang pada permukaan kulit, gatal, dan kemerahan dan biasanya ada

infeksi sekunder, misalnya akibat bakteri. Pada bayi, gejala yang khas yaitu

adanya bisul pada telapak kaki dan telapak tangan

3. Cara Pencegahan

Tidak ada vaksin untuk kudis sehingga pencegahan harus dilakukan

melalui menghindari infeksi.Seluruh pihak yang berada dekat dengan penderita

perlu diobati pada waktu bersamaan, walaupun belum ada gejala.Pakaian,

handuk, seprai dan barang-barang yang bersentuhan dengan kulit sebaiknya

dicuci dan disetrika untuk mencegah penularan.

B. Panu

Gambar 24 : penyakit panuSumber : penyakitpanu.com

1. Penyebab

Keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang

lama.Kotoran tersebut lama-kelamaan menjadi jamur yang menyebabkan panu

muncul.

2. Gejala

Bercak berwarna pada kulit dengan batas sangat tegas dibanding warna

kulit di sekitarnya.

40

Page 41: Makalah sistem indera

3. Cara Pencegahan

Menjaga higienitas perseorangan, hindari kelembaban kulit dan

menghindari kontak langsung dengan penderita.

C. Albino

Gambar 25 : albinoSumber : thina-holmes.blogspot.com

Albino adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi.

1. Gejala

Kulit dan rambut berwarna putih/tidak memiliki warna.

2. Cara Pencegahan

Dilakukan tes kromosum pra-nikah untuk mengurangi resiko anak

mengalami albino.Apalagi jika ada riwayat keluarga yang mengalami albino

jamur topikal.Pengobatan ini membasmi panu secara temporer.Untuk itu perlu

diulangi secara rutin dan teratur untuk mencegah panu kambuh lagi.

D. Kanker Kulit

Gambar 26 : penyakit kanker kulitSumber : grosiramazing.com

41

Page 42: Makalah sistem indera

1. Penyebab

a. Berhubungan dengan sinar matahari dalam waktu yang lama.

b. Orang-orang dengan kandungan sedikit melamin pada kulit misalnya

orang-orang dengan warna kulit cerah.

c. Berhubungan langsung dengan zat-zat karsinogenik (seperti batu bara,

pestisida, minyak paraffin) dan dapat juga akibat berhubungan dengan

sisa-sisa radioaktif dan radium.

d. Sering mengalami luka bakar berulang, seperti , tukang las, tukang

minyak dan lain

2. Gejala

a. Tahi lalat yang asimetris

Tahi lalat harus memiliki bentuk yang teratur.Setiap perubahan yang

menimbulkan perubahan pada ukuran dan bentuk tahi lalat harus menjadi

perhatian.Periksakan perubahan tersebut ke dokter kulit.

b. Tepi tahi lalat

Bagian tepi tahi lalat harus berbentuk halus dan tidak berubah selama

bertahun-tahun.Luka, bengkak, atau tepian yang membesar adalah

pertanda Anda perlu memperhatikan kesehatan kulit.

c. Warna tahi lalat

Warna tahi lalat harus tetap dan tidak berubah.Orang dengan rambut

berwarna cerah seharusnya memiliki warna tahi lalat yang lebih cerah,

dan tahi lalat warna lebih gelap bagi yang berkulit gelap.Perubahan

warna tahi lalat kemerah-merahan sebaiknya menjadi perhatian.

d. Ukuran

Semakin besar diameter tahi lalat, semakin tinggi risiko terkena kanker

kulit.Apalagi jika ada tahi lalat yang tumbuh di atas enam

milimeter.Perubahan demikian adalah peringatan serius.

e. Tahi lalat baru

Jika tubuh Anda terlalu sering terdapat tahi lalat baru, saatnya segera

berkonsultasi dengan dokter.

42

Page 43: Makalah sistem indera

f. Gatal-gatal

Tahi lalat yang terasa gatal adalah pertanda buruk.Selain gatal, tahi lalat

yang membesar, bersisik atau berdarah bisa menjadi gejala-gejala

terjadinya kanker kulit.Periksakan ke dokter kulit segera.

3. Cara Pencegahan

Pemeriksaan kulit secara sederhana untuk mencari ada tidaknya tanda-

tanda kanker kulit dapat dilakukan sendiri dengan melakukan SSE (skin self

examination) terutama pada setiap kulit, tahi lalat jaringan parut atau bercak-

bercak sejak lahir. SSE disarankan dilakukan setiap bulan pada waktu yang

sama misalnya setiap tanggal satu setelah mandi sore. Bagi para wanita SSE

dapat dlakukan bersamaan waktunya dengan BSE ( breast self examination)

pemeriksaan payudara sendiri atau sadari.

43

Page 44: Makalah sistem indera

BAB III

PENUTUP

Sekian makalah ini kami buat, kepada Allah SWT saya mohon ampun

’Astaghfirullaahal’azhiim’. Kepada para pembaca yang kami hormati, sebagai

saudara seiman dimanapun berada, kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya

jika ada kata-kata yang tidak pada tempatnya dalam makalah ini, serta mohon

maaf pula atas segala kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Selain itu,

kepada para pembaca yang terhormat dimanapun berada, kami juga

mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,

terutama bagi kelompok kami untuk menambah tingkat kualitas keimanan kepada

Allah SWT, untuk melihat kebesaran-Nya dalam menciptakan sesuatu yang

mustahil bisa disamai oleh makhluk ciptaan-Nya, Insya Allah.

Sebagai penutup marilah kita jadikan sebagai renungan beberapa ayat di

dalam Surah As-Sajadah berikut :

Artinya : Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan

yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan

keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan

meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS.

As-Sajadah : 7-9)

Dari informasi ayat di atas dapat difahami bahwa:

1. Allah menciptakan segala makhluk-Nya dengan sebaik-baiknya

2. Penciptaan manusia pertama (Adam) dengan bahan baku pertama langsung dari

tanah

44

Page 45: Makalah sistem indera

3. Manusia keturunan (Bani Adam) diciptakan dengan bahan baku pertama adalah

air yang hina  yaitu sperma yang bercampur dengan ovum (sel telur) dalam 

bahasa al-Qur-an.

4. Allah menyempurnakan kejadian manusia (melengkapi seluruh organ tubuhnya),

dan meniupkan Ruh-Nya kepada jasad manusia itu

5. Allah memberi manusia indera: pendengaran, penglihatan, dan akal fikiran.

Di dalam kaidah ilmu tafsir, jika Allah dalam al-Quran menyebut beberapa

hal dengan urut, maka seperti urutan itu pula kejadian dan fakta yang

sesungguhnya terjadi. Dalam ayat di atas, Allah memberi indera manusia

pendengaran, penglihatan, dan akal fikiran, maka dapat dipastikan bahwa

berfungsinya pendengaran lebih dahulu dari pada penglihatan, apalagi dengan

akal fikiran.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2010. Biologi Edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta : Erlangga

45

Page 46: Makalah sistem indera

Efiaty. 2007. Telinga Hidung Tenggorakan Kepala dan Leher Edisi 6. Jakarta :

Balai Penerbit FKUI

Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung : CV.

Yrama Widya

Leslie. 2007. Histologi Edisi Ketiga. Jakarta : Saunders Elsevier

Luiz. 2007. Histologi Dasar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

Reiza. 2014. Anatomi Tubuh Manusia. Surabaya : Vicosta Publishing

46